Oleh Kelompok 2:
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari modal ventura syariah?
2. Bagaimana sejarah perkembangan modal ventura syariah?
3. Bagaimana peraturan perundang-undangan pada modal ventura syariah?
4. Apa saja karakteristik yang dimiliki modal ventura syariah?
5. Apa saja manfaat dari modal ventura syariah?
6. Apa saja risiko dalam modal ventura syariah?
7. Apa saja lembaga fasilitator dalam sistem lembaga keuangan syariah?
8. Apa saja jenis pembiayaan dalam modal ventura syariah?
9. Apa saja produk dalam modal ventura syariah?
10. Bagaimana mekanisme dalam modal ventura syariah?
11. Apa saja kendala yang dihadapi dalam modal ventura syariah?
12. Bagaimana strategi dalam modal ventura syariah?
13. Bagaimana pola pembiayaan dalam modal ventura syariah?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui mengenai pengertian dari modal ventura syariah
2. Agar mengetahui mengenai sejarah perkembangan modal ventura syariah
3. Agar mengetahui peraturan perundang-undangan pada modal ventura syariah
4. Agar mengetahui mengenai karakteristik dari modal ventura syariah
5. Agar mengetahui mengenai manfaat dari modal ventura syariah
6. Agar mengetahui mengenai risiko dari modal ventura syariah
7. Agar mengetahui mengenai lembaga fasilitator dalam sistem lembaga keuangan syariah
8. Agar mengetahui mengenai jenis pmbiayaan modal ventura syariah
9. Agar mengetahui mengenai produk dari modal ventura syariah
10. Agar mengetahui mengenai mekanisme modal ventura syariah
11. Agar mengetahui mengenai kendala modal ventura syariah
12. Agar mengetahui mengenai strategi dalam modal ventura syariah
13. Agar mengetahui mengenai pola pembiayaan modal ventura syariah
14.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Modal Ventura Syariah adalah usaha pembiayaan melalui kegiatan investasi dan/
atau pelayanan jasa yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu dalam rangka
pengembangan usaha pasangan usaha yang dilaksanakan berdasarkan prinsip syariah.
Penyelenggaraan kegiatan usaha Perusahaan Modal Ventura Syariah (PMVS) wajib
memenuhi prinsip keadilan ('adl), keseimbangan (tawazun), kemaslahatan (maslahah), dan
universalisme (alamiyah).
Beberapa ahli mengemukakan pengertian modal ventura dalam buku Bank dan
Lembaga Keuangan Lain karangan Y. Sri Susilo dan kawan-kawan, antara lain:
1. Menurut Robert White, modal ventura adalah usaha penyedia pembiayaan untuk
memungkinkan pembentukan dan pengembangan usaha-usaha baru di berbagai bidang.
2. Tony Lorenz mengemukakan bahwa modal ventura adalah investasi jangka panjang
dalam bentuk pemberian modal yang mengandung risiko, dengan penyedia dana
(venture capital company) terutama mengharapkan capital gain di samping pendapatan
bunga dividen.
3. Sedangkan menurut Clinton Richardson, modal ventura adalah dana yang diinvestasikan
pada perusahaan atau individu yang memiliki risiko tinggi.
3
sehingga tidak memenuhi persyaratan standard sebagai perusahaan terbuka ataupun guna
memperoleh modal pinjaman dari perbankan. Investasi modal ventura ini dapat juga
mencakup pemberian bantuan manajerial dan teknikal.
Embrio pembiayaan modal ventura lahir sejak didirikannya PT. Bahana Pembina
Usaha Indonesia berdasarkan PP No. 18 Tahun 1973 yang sahamnya dimiliki oleh
pemerintah dengan tujuan untuk:
Usaha modal ventura baru ada setelah diterbitkannya Keppres Nomor 61 Tahun 1988
tentang Lembaga Pembiayaan, dan Keputusan Menteri keuangan Nomor 1251
/KMK.013/1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan.
Kedua peraturan ini menjadi penanda awal berkembangnya hukum modal ventura.
4
Dari segi perdata, perjanjian adalah sumber utama hukum modal ventura, adapun dari segi
public adalah peraturan perundangan sebagai sumber utama dalam hukum modal ventura.
Peraturan tentang lembaga pembiayaan yang mengatur usaha modal ventura dapat
digolongkan menjadi dua (2), yaitu:
5
2.4 Karakteristik Modal Ventura Syariah
6
7. Modal ventura memiliki tingkat keuntungan yang tinggi. Bidang usaha yang dibiayai
oleh modal ventura biasanya merupakan bidang usaha yang memiliki terobosan-
terobosan baru yang menjanjikan keuntungan yang tinggi.
Sedangkan pada modal ventura syariah memiliki beberapa karakteristik yang
berbeda dimana karakteristik tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, yaitu:
1. Adanya Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang tugasnya mengawasi penerapan prinsip-
prinsip syariah pada perusahaan modal ventura.
2. Aktivitas usaha yang dijalankan oleh perusahaan modal ventura harus sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah dan tidak dibenarkan melakukan aktivitas usaha yang
bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. Adapun kegiatan usaha yang bertentangan
dengan prinsip syariah tersebut antara lain:
a. Perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang.
b. Lembaga keuangan konvensional (mengandung unsur ribawi), seperti perbankan dan
asuransi konvensional.
c. Produsen, distributor dan pedagang yang menghasilkan maupun menjual makanan
dan minuman yang haram.
d. Produsen, distributor atau penyedia barang atau jasa yang merusak moral dan
menimbulkan mudarat.
e. Melakukan investasi pada perusahaan yang pada saat melakukan transaksi memiliki
jumlah utang perusahaan kepada lembaga keuangan konvensional (ribawi) lebih
tinggi daripada modalnya sendiri.
2.5 Manfaat Modal Ventura Syariah
7
memanajemen dan latar belakang bisnis yang baik sebagai partner usaha maka risiko
yang mungkin terjadi dapat diminimalisir.
2. Meningkatkan efisiensi pendistribusian produk
Pada saat awal dilakukannya proses produksi, pendistribusian dari barang tersebut
kurang efisien dikarenakan jumlah dari barang yang diproduksi belum ekonomis.
Permasalahan tersebut dapat diatasi oleh perusahaan modal ventura yang telah memiliki
jaringan distribusi atau pemasaran yang luas sehingga dapat diajak serta untuk ikut
memberikan pembiayan dengan cara melakukan penyertaan pada perusahaan pasangan
usaha.
3. Meningkatkan bankabilitas
Pada umumnya perusahaan yang masih baru berdiri mengalami kesulitan untuk
memperoleh pembiayaan untuk kegiatan operasional di perusahaannya dikarenakan
manajemen yang masih lemah dan struktur permodalan yang masih kurang kuat. Alasan
tersebut menyebabkan bank kurang berminat untuk memberikan pinjaman kepada
perusahaan baru. Oleh karena itu, dengan masuknya perusahaan modal ventura ke dalam
perusahaan baru tersebut akan meningkatkan kepercayaan bank maupun para calon
kreditur pada perusahaan tersebut sembari disertai dengan perbaikan dalam struktur
permodalannya.
4. Meningkatkan kemampuan memperoleh keuntungan
Pembiayaan pada modal ventura merupakan jenis pembiayaan dengan bentuk
penyertaan modal, sehingga pihak perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya rutin untuk
membayar bunga dan cicilan pokok. Penyertaan modal melalui modal ventura akan
memperkecil beban biaya bunga. Kecilnya beban biaya bunga yang ditanggung secara
tidak langsung akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan
kemampuannya dalam memperoleh laba yang lebih besar.
5. Meningkatkan liquiditas
Pembiayaan modal ventura dengan bentuk penyertaan modal akan mengurangi
beban biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Dengan berkurangnya beban biaya yang
dikeluarkan maka secara tidak langsung penyertaan modal ventura juga memberikan
dampak positif terhadap meningkatnya likuiditas perusahaan tersebut.
8
2.6 Risiko Modal Ventura Syariah
Risiko yang mungkin terjadi pada perusahaan modal ventura yaitu hilangnya dana
dari investor. Karena pada umumnya pihak yang menawarkan kesempatan investasi kepada
modal ventura merupakan bentuk perusahaan yang baru berdiri dimana perusahaan tersebut
masih tidak dapat memenuhi persyaratan untuk memperoleh modal pinjaman dari
perbankan. Selain itu, bentuk penyertaan modal dalam modal ventura tidak disertai dengan
barang jaminan seperti halnya kredit pinjaman di bank.
Lembaga fasilitator pada sistem keuangan syariah di Indonesia yaitu sebagai berikut:
9
terjadinya sengketa muamalat yang timbul dalam hubungan perdagangan, industri
keuangan, jasa dan lain-lain dikalangan umat Islam.
4. Bank Indonesia
Bank sentral di Indonesia dilaksanakan oleh Bank Indonesia yang memiliki tujuan
utama mancapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan tersebut
Bank Indonesia mempunyai tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter,
mengatur dan menjaga kelancaran sistem devisa serta mengatur dan mengawasi bank.
Bank sentral berfungsi sebagai pengawas sistem moneter, penciptaan uang primer
terutama uang kertas dan uang logam, dan memelihara cadangan emas dan devisa.
5. Departemen keuangan
Departemen keuangan membentuk dewan pembiayaan syariah yang bertugas
melaksanaan perencanaaan dan kebijakan portofolio serta melakukan pengembangan
instrument pembiayaan syariah, melakukan analisis keuangan, dan pasar keuangan
shari’ah, melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan pihak-pihak di dalam
maupun di luar negeri dalam rangka pengembangan infrastruktur dan kebijakan
pembiayaan syariah, melakukan pengkajian peraturan dan produk standar, dalam rangka
kebijakan pembiayaan shari’ah berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan Direktur
Jendral.
2.8 Jenis-Jenis Pembiayaan Modal Ventura Syariah
Pembiayaan modal ventura berdasarkan akad syariah dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Musyarakah
Pada jenis pembiayaan ini merupakan pencampuran dana dari pembiayaan
musyarkah (modal ventura syariah) dengan dana dari pengusaha partnernya. Dalam
pembiayaan modal ventura yang menggunakan akad musyarkah bertujuan
mencampurkan dana untuk mendirikan sebuah usaha baru atau kontrak proyek dengan
tujuan memperoleh keuntungan. Pemilik modal dalam akad musyarakah merupakan dua
pihak atau lebih. Apabila mendapatkan keuntungan maupun kerugian, maka kedua hal
tersbut akan ditanggung bersama oleh kedua bela pihak sesuai dengan profit (loss
sharing) yang ditetapkan dalam kesepakatan di awal pada saat akad. Dalam pembiayaan
10
modal ventura pada akad musyarakah ini mempunyai implementasi yang spesifik yaitu
dalam bentuk saham.
2. Mudharabah
Dalam hal ini, mudharabah sebagai pembiayaan usaha ataupun proyek dapat
diselaraskan dengan intrumen pembiayaan obligasi. Perusahaan merupakan pihak yang
memegang amanah terhadap modal yang diterima dari pihak pemilik modal (ventura
capital company), dimana dalam hal ini modal merupakan sebuah titipan atau amanah
yang dimanfaatkan atau dipergunakan untuk memperoleh keuntungan. Apabila
memperoleh keuntungan, maka keuntungan tersebut harus dibagikan kepada kedua belah
pihak. Bagi hasil keuntungan tersebut akan dibagi sesuai dengan kesepakatan di awal
pada saat akad. Namun apabila terjadi kerugian dalam pelaksanaan usahanya, maka
kerugian akan ditanggung oleh pemilik modal, tetapi apabila kerugian disebabkan oleh
kesalahan pengelola modalnya, maka kerugian akan ditanggung oleh pihak pengelola
modal.
3. Murabahah
Pada pembiayaan murabahah ditujukan untuk jual beli barang investasi atau
bahan baku modal kerja. Murabahah merupakan akad jual beli barang pada harga asal
dengan tambahan keuntungan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Dalam
pelaksanaannya penjual harus memberitahu kepada pembili mengenai harga pokok
barang yang telah dibeli kemudian menentukan besaran keuntugannya sebagai
tambahan. Misalnya seperti pihak ventura capital company bernegosiasi dengan suatu
entitas usaha yang ingin membeli barang investasi dalam bentuk mesin, maka entitas
usaha tersebut memesan mesin tersebut kepada ventura capital company. Kemudian
ventura capital company akan membelikan mesin tersebut dahulu dari produsen,
selanjutnya akan terjadi kesepakatan mengenai harga dan keuntungannya dengan
memperhitungkan risiko penanggungan pembayaran dan fluktuasi harga. Perhitungan
risiko penanggungan pembayaran dan fluktuasi harga dilakukan karena adanya tenggang
waktu antara pengadaan dan pelunasan mesin ag dibiayai oleh ventura capital company.
11
2.9 Produk Modal Ventura Syariah
Ada beberapa produk yang dihasilkan oleh Perusahaan Modal Ventura Syariah
(PMVS), antara lain:
12
ini dapat dilakukan apabila PMV bernegosiasi dengan pihak pengusaha yang ingin
membeli barang investasi.
Ketiga kegiatan tersebut akan terlaksana apabila telah memenuhi syarat pejanjian
sebagai akad. Akad merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan
transaksi yang sah.
1. Single tier approach, pada mekanisme ini modal akan dikelola oleh Manajemen PMV
yang mendirikan perusahaan tersebut. Di dalam Single Tier Approach ada tiga unsur
yang terlibat secara langsung, yaitu:
a. Pemilik modal yaitu mereka yang memiliki modal dan menginginkan keuntungan
yang tinggi dari modal tersebut. Modal yang terkumpul/terhimpun dari berbagai
investor tersebut akan dihimpun dalam suatu wadah atau lembaga khusus yang
disebut Ventura Fund Company (Perusahaan Modal Ventura).
b. Profesional yang memiliki keahlian dalam pengelolaan investasi potensial.
Profesional ini berupa Mangement Ventura Fund Company (Manajemen PMV).
c. Perusahaan yang membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya.
Perusahaan ini disebut Investee Company atau Perusahaan Pasangan Usaha
(PPU).
Pemilik Modal
investasi
Pemilik Modal
PMV PPU
divestasi
Pemilik Modal
13
2. Model Two Tier Approach, pada mekanisme ini pengelolaannya diserahkan pada
perusahaan manajemen investasi yang professional. Di dalam model two tier
approach ada empat usnur yang terlibat secara langung, antara lain:
a. Pemilik modal yang menginginkan keuntungan yang tinggi dari modal yang
dimilikinya. Modal dari berbagai sumber atau investor tersebut dihimpun dalam
suatu wadah atau lembaga khusus yang dibentuk untuk itu atau disebut ventura
capital funds.
b. Profesional yang mempunyai keahlian dalam mengolah investasi potensial.
Profesional ini dapat berupa lembaga yang disebut management ventura fund
company.
c. Profesional yang mempunyai keahlian dalam mengolah investasi potensial.
Profesional ini dapat berupa lembaga yang disebut management company.
Lembaga ini dari kegiatannya mendapatkan management fee dan succes fee yang
dibayar oleh PMV atas fasilitasi kepada PPU. Fasilitasi yang diberikan oleh
management company kepada PPU berupa Identifikasi, evaluasi, monitoring,
administrasi, dan mengkaji
d. Perusahaan yang membutuhkan modal untuk pengembangan usahanya.
Perusahaan yang dibiayai ini disebut investee company atau perusahaan pasangan
usaha (PPU)
Pemilik Modal
Kontrak manajemen
Manajemen
Pemilik Modal PMV Company
Management fee
Pemilik Modal Success fee Identifikasi, Evaluasi,
Laporan Monitoring,
n Administrasi,
mengkaji
PPU
Divestasi
14
Dalam mekanisme modal ventura syariah penyelenggaraan kegiatan usaha
Perusahaan Modal Syariah dan Perusahaan Pasangan Usaha tentunya wajib memenuhi
prinsip syarah, yaitu: keadilan (‘adl), keseimbangan (tawazun), kemaslahatan
(maslahah), dan universalisme (alamiyah) serta tidak mengandung gharar, maisyir, riba,
zhul, risywah, dan objek haram.
15
Banyaknya masyrakat yang masih belum mengetahui tentang adanya perusahaan
modal ventura serta manfaat yang dapat dirasakan nantinya ketimbang lembaga
keuangan lainnya seperti adanya bank konvensional maupun syariah sehingga hal ini
perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat sekitar agar mereka lebih paham terutama
bagi kalangan pengusaha. Sosialisasi nantinya dapat dilakukan dengan cara pengenalan
yang lebih intensif baik melalui media massa maupun melalui pameran, brosur,
seminar dan berbagai forum yang melibatkan kalangan pengusaha.
2. Terbatasnya SDM yang profesional di kalangan modal ventura syariah
Selain itu, terbatasnya sumber daya manusia (SDM) yang profesional di kalangan
Perusahaan modal ventura syariah juga menjadi tantangan tersendiri. Dengan sifat
investasinya yang memungkinkan untuk terlibat langsung dalam manajemen PPU,
tentu dibutuhkan jumlah SDM yang cukup sekaligus memiliki kompetensi atau
menguasai bidang usaha dari PPU seperti menguasai sektor riil sehingga bisa berperan
lebih optimal dalam memajukan PPU yang menjadi mitra usahanya.
3. Terbatasnya segi permodalan
Tantangan terakhir yang dihadapi modal ventura syariah adalah terbatasnya segi
permodalan. Dikarenakan pasar modal ventura syariah watak investasinya berupa
penyertaan modal, tentu dibutuhkan modal yang cukup besar bagi sebuah perusahaan
modal ventura. Dengan modal yang cukup akan ada keleluasaan untuk melakukan
penyertaan keberbagai perusahaan yang memiliki prospek yang baik. Kedepan perlu
dipikirkan sumber-sumber permodalan bagi modal ventura syariah, termasuk mengkaji
kemungkinan pemanfaatan dana zakat dan wakaf untuk diinvestasikan melalui
perusahaan modal ventura ini. Menurut Iwan, kalau itu bisa dilakukan tentu akan
member manfaat bagi banyak pihak. Tapi tentunya dengan memperhatikan segi kehati-
hatian dan mempertimbangkan risikonya, mengingat dana zakat danwakaf merupakan
dana umat.
1. Pembiayaan Langsung
16
Pembiayaan langsung yaitu PMV membiayai langsung PPU pun dapat berperan
aktif dengan menempatkan wakilnya sebagai anggota direksi maupun komisaris dalam
perusahaan tersebut. Pola pembiayaan ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
mendirikan perusahaan baru dengan pemegangsaham PMV danpenemu/penggagas ide
atau PMV ikut menjadi pemegang saham PPU yang sudah ada dengan mengambil
porsi modal yang masih dalam portofolio dengan komposisi jumlah modal disetor
ditentukan di awal kontrak.
2. Pembiayaan Langsung dengan Franchise
Pembiayaan langsung dengan franchise , pola pembiayaan ini hampir sama
dengan pola pembiayaan langsung, bedanya dalam hal pengawasan yang dilakukan
oleh PMV atau jasa professional dapat dialihkan kepada franchisor. Dalam pola ini,
PMV lebih berfungsi sebagai penyedia dana/modal kepada PPU.
3. Inti-Plasma
Inti-plasma, yaitu pola dimana perusahaan ini membina beberapa perusahaan
plasma dalam suatu wadah usaha. Setiap perusahaan plasma harus mendukung usaha
perusahaan inti. Dengan cara ini diharapkan terjadi kesinambungan yang saling
menguntungkan antara inti dan plasma.
4. Pola Payung
Pola payung, yaitu bentuk pembiayaan yang diberikan kepada suatu perusahaan
yang dimiliki oleh beberapa orang. Masing-masing pemilik mempunyai usaha yang
saling menunjang satu sama lainnya sehingga nilai lebih yang dapat menjadi lebih baik.
Perusahaan dengan pola ini berfungsi sebagai trading house bagi perusahaan para
pemiliknya dan biasanya dikelola oleh tenaga profesional yang tidak mempunyai
hubungan langsung dengan pemilik perusahaan, sehingga independensi dapat terjaga
dengan baik.
5. Kemitraan
Kemitraan, pola ini melibatkan perusahaan besar yang akan membeli produk
barang danjasa yang dihasilkan dari perusahaan mitra binaan. Pola ini didahului dengan
kerjasama antar perusahaan besar dengan PMV, selanjutnya PMV melakukan
pembiayaan kepada PPU ataupun sebaliknya.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perusahaan modal ventura menurut Keppres No.61 Tahun 1988 adalah bisnis pembiayaan
dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan
untuk jangka waktu tertentu. Sedangkan modal ventura syariah adalah bisnis pembiayaan dalam
bentuk penyertaan modal kedalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan untuk
jangka waktu tertentu dengan berlandaskan prinsip-prinsip syariah
Pembiayaan modal ventura berbeda dengan kegiatan pembiayaan melalui sector perbankan,
modal ventura tidak menentukan besarnya return yang akan diperoleh sehingga perusahaan yang
dibiayai, disebut dengan perusahaan pasangan usaha, tidak memiliki kewajiban pembayaran
keuntungan secara tetap kepada perusahaan modal ventura sebagaimana bank.
Mekanisme modal ventura merupakan suatu proses yang menggambarkan arus investasi
yang dimulai dari masuknya pemodal dengan membentuk suatu pool of funds, proses
pembiayaan pada perusahaan pasangan usaha sampai proses penarikan kembali penyertaan
tersebut (divestasi). Modal ventura memiliki tingkat resiko yang tinggi sehingga investor banyak
ragu dalam memberikan pendanaan pada modal ventura.
18
DAFTAR PUSTAKA
Hamid, Azwar. Modal Ventura Syariah. Al-Masharif Volume 3, No.1, Janurai-Juni 2015.
Diakses pada 28 April 2020, dari http://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/Al-
masharif/article/download/1059/865
Soemitra, Andri. 2009. Bank & Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana.
Yunita dan Susiana. Efektivitas Penyaluran Pembiayaan Modal Ventura Sebagai Alternatif
Modal bagi UMKM. Kanun Jurnal Ilmu Hukum No.61, Th. XV (Desember 2013, pp.
505-518. Diakses 28 April 2020, dari
http://jurnal.unsyiah.ac.id/kanun/article/download/6194/5090
Maryani, Dian. 2015. Peran Perusahaan Modal Ventura Syariah dalam Mengembangkan UMKM
(Studi pada PT PNM Ventura Syariah). Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum, Ekonomi
Syariah, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Diakses 28 April 2020,
darihttp://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30400/1/DIAN
%20MARYANI-FSH.pdf
Teguh News. (2009, 6 April). Modal Ventura (Resiko dan Potensi Hasilnya). Diakses pada 1 Mei
2020, dari http://teguhnews.blogspot.com/2009/04/modal-ventura-resiko-dan-
potensi.html
Dewianty, Shinta. 2012. Sistem Lembaga Keuangan Syari’ah. Jurnal Ekonomi dan Hukum
Islam, Vol. 2 (1).
http://ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/economic/article/download/786/551/
[Diakses pada 30 April 2020]
Sihabudin. 2016. Reevaluasi Pembiayaan Perusahaan Melalui Modal Ventura di Indonesia. Vol.
9 (2).
https://www.researchgate.net/publication/309750993_REEVALUASI_PEMBIAYAAN_
PERUSAHAAN_MELALUI_MODAL_VENTURA_DI_INDONESIA/fulltext/5a21df91
aca2727dd87ad37f/309750993_REEVALUASI_PEMBIAYAAN_PERUSAHAAN_ME
LALUI_MODAL_VENTURA_DI_INDONESIA.pdf?origin=publication_detail [Diakses
pada 30 April 2020]
Kumalasari, Dewi. 2016. Perusahaan Modal Ventura Perspektif Ekonomi Syariah. Jurnal
Ekonomi Syariah, Vol. 1 (1). http://jes.unisla.ac.id/index.php/jes/article/download/8/7
[Diakses pada 30 April 2020]
19
Dewi Mahrani Rangkuty dan Alfian Zulmi. 2020. Perbandingan Modal Ventura Konvensional
dan Syariah: Studi Literatur Model Pembiayaan Startup dan UMKM di Provinsi
Sumatera Barat. Jurnal Ekonomi, Keuangan, Investasi dan Syariah, Vol 1(2)
http://ejurnal.seminar-id.com/index.php/ekuitas/article/view/65/64 [Diakses pada 26
April 2020]
Wulandari, Yuliana dan Inayah. 2018. Analisis Perjanjian Kegiatan Modal Ventura Prinsip Bagi
Hasil Antara Perusahaan Ventura dengan Perusahaan Pasangan Usaha. Skripsi Tesis.
Universitas Muhamadiyah Surakarta http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/64660 [Diakses
pada 26 April 2020]
F, Setiawan Santoso. 2016. Analisis Perjanjian Modal Ventura Pola Bagi Hasil antara Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata dan Kompilasi Hukum Ekonomi Islam. Jurnal of
Islamic Economics and Banking, Vol 7(2)
https://muqtasid.iainsalatiga.ac.id/index.php/muqtasid/article/view/802 [Diakses pada 26
April 2020]
Alexander Bril, Olga Kalinina and igor Ilin. 2017. Small innovative company's valution within
venture capital financing of projects in the construction industry. Sciences Journal, Vol
106 https://www.matec-
conferences.org/articles/matecconf/abs/2017/20/matecconf_spbw2017_08010/matecconf
_spbw2017_08010.html [Diakses pada 26 April 2020]
20
Jalil, Abdullah. 2015. Islamic Venture Capital: A New Source Of Islamic Equity Financing
https://comaif.files.wordpress.com/2013/09/2005-seki-abdullaah-islamic-venture-
capital.pdf [Diaksespada 30April 2020]
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 36/ PJOK.05/ 2015 Tentang Tata Kelola Perusahaan
yang Baik Bagi Perusahaan Modal Ventura.
http://161.117.6.51/bitstream/123456789/97/1/POJK%20Nomor%2036%20%202015.pdf
[Diakses pada 30 April 2020]
21