Disusun Oleh:
Sapir
Syeirul
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul “Audit
Keuangan Syariah“ dan juga penulis berterima kasih kepada bapak Baso Akib
S.Kom., M.Ak yang telah membimbing dan memberi tugas makalah ini sehingga
penulis bisa mengetahui lebih dalam mengenai materi tersebut, serta untuk
memenuhi tugas mata kuliah Audit Keuangan Syariah.
Selawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, yang membawa umat manusia dari jalan yang sesat ke jalan
yang lurus berupa ajaran islam yang sempurna dan menjadi anugerah bagi seluruh
umat.
Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan yang mendasar dalam
penyusunan makalah ini. Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari para
pembaca yang bersifat membangun untuk kemajuan makalah yang penulis buat
agar lebih baik lagi ke depannya dan tidak mengulang kesalahan yang sama dalam
pembuatan makalah selanjutnya. Penulis mempersembahkan dengan penuh rasa
terima kasih dan semoga Allah SWT, memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat bagi semua orang. Aamiin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL……………………………………………………………i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
A. Konsep Dasar Auditing Syariah....................................................................3
B. Kinerja Audit dan Provesi Akuntan Publik...................................................8
C. Kompetensi, Standar Profesional dan Kode Etik Auditing Syariah............13
D. Metode Audit Kepatuhan Syariah...............................................................17
BAB III PENUTUP..............................................................................................23
A. Simpulan.....................................................................................................23
B. Saran............................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................24
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini sistem keuangan syariah mulai berkembang, itandai dengan
munculnya lembaga keuangan syariah serta perusahaan yang berlandasan
entitas syariah. Karena sistem keuangan Konvensional tidak memperhatikan
sama sekali nilai-nilai agama. Sebab dalam penyajian laporan keuangan yang
berlandasan dengan entitas syariah yang baik juga membutuhkan pada prinsip-
prinsip syariah agar berkualitas. Terkait dengan Penyajian laporan keuangan
dalam suatu perusahaan merupakan suatu bentuk pelaksanaan akuntabilitas
pertanggungjawaban dalam mengelola keuangan. Pertanggung jawaban
laporan keuangan suatu perusahaan dipegang oleh manajemen, sementara
yang terkait dengan kewajaran suatu laporan keuangan dipegang oleh auditor.
Tugas dan tanggung jawab auditor hanya sebatas memberikan opini atas jasa
audit yang dilakukannya. Nantinya opini yang dikeluarkan oleh auditor
digunakan dalam berbagai pengambilan keputusan oleh stakelhorders, baik itu
masyarakat luas maupun investor.
Perkembangan pada audit syariah sendiri ini dimulai ketika perbankan
konvensional melakukan office channeling dengan membuka usaha-usaha
yang berlandasan syariah. Audit syariah bersama dengan team audit keputusan
syariah ini ditugaskan membantu apa yang dikerjakan Dewan Pengawas
Syariah (DPS) terhadap pengawasannya diwilayah lembagalembaga keuangan
syariah agar tidak ada penyimpangan pada prinsip syariah. Tugas-tugas dalam
perbankan syariah maupun non perbankan, seperti unit usaha-usaha syariah
atau bisnis syariah dalam usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ini juga
harus memiliki standart yang diterapkan yang bertujuan agar selaras dengan
standart yang telah diterapkan pada Auditing and Accounting Organization for
Islamic Financial Institutions (AAOIFI).
Menurut AAOIFI sebagai lembaga yang menerbitkan standar audit
syariah menyatakan bahwa tujuan audit atas laporan keuangan lembaga
keuangan syariah (LKS) yaitu untuk memungkinkan auditor memberikan
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah konsep dasar auditing syariah?
2. Bagaimanakah kinerja audit dan provesi akuntan publik?
3. Bagaimanakah kompetensi, standar profesional dan kode etik auditing
syariah?
4. Bagaimanakah metode audit kepatuhan syariah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami konsep dasar auditing syariah?
2. Untuk mengetahui dan memahami kinerja audit dan provesi akuntan
publik.
3. Untuk mengetahui dan memahami kompetensi, standar profesional dan
kode etik auditing syariah.
4. Untuk mengetahui dan memahami metode audit kepatuhan syariah.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
Etika dalam audit dapat diartikan sebagai suatu prinsip etis yang
dilakukan oleh seseorang yang kompeten dan independen dalam
melaksanakan suatu proses yang sistematis dalam proses pengumpulan
dan evaluasi bahan bukti secara objektif tentang informasi yang dapat
diukur mengenai asersi – asersi suatu entitas ekonomi, dengan tujuan
menentukan dan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi – asersi
tersebut, serta melaporakan kesesuaian informasi tersebut kepada pihak
– pihak yang berkepentingan.
Menurut IAPI (2011:1) dalam prinsip-prinsip dasar etika profesi
Seksi 100, salah satu hal yang membedakan etika profesi akuntan
publik dengan profesi lainnya adalah tanggung jawab profesi akuntan
publik dalam melindungi kepentingan publik. Oleh karena itu, tanggung
jawab profesi akuntan publik tidak hanya terbatas pada kepentingan
klien atau pemberi kerja. Ketika bertindak untuk kepentingan publik,
setiap praktisi harus mematuhi dan menerapkan seluruh prinsip dasar
dan kode etik yang telah diatur dalam kode etik.
b. Prinsip Dasar Etika Profesi
1) Prinsip Integritas.
Setiap praktisi harus tegas dan jujur dalam menjalin hubungan
profesional dan bisnis dalam melaksanakan pekerjaan.
2) Prinsip Obyektifitas.
Setiap praktisi tidak boleh membiarkan subyektifitas, benturan
kepentingan, atau pengaruh yang tidak layak (undue influence) dari
pihak-pihak lain mempengaruhi pertimbangan profesional atau
pertimbangan bisnisnya.
3) Prinsip Kompetensi Serta Sikap Kecermatan dan Kehati-hatian
Profesional (professional competence and due care).
Setiap praktisi wajib memelihara pengetahuan dan keahlian
profesionalnya pada suatu tingkatan yang dipersyaratkan secara
berkesinambungan, sehingga klien atau pemberi kerja dapat
menerima jasa profesional yang diberikan secara kompeten
8
dapat digunakan secara luas oleh publik sebagai salah satu pertimbangan
penting dalam pengambilan keputusan (www.jdih.kemenkeu.go.id).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa akuntan
publik merupakan akuntan yang bekerja di Kantor Akuntan Publik dan telah
memperoleh izin praktek oleh Menteri Keuangan untuk memberikan jasa
asuransi yang digunakan oleh perusahaan dalam pengambilan keputusan
bahwa akuntan publik merupakan akuntan yang bekerja di Kantor Akuntan
Publik dan telah memperoleh izin praktek oleh Menteri Keuangan untuk
memberikan jasa assurance yang digunakan oleh perusahaan dalam
pengambilan keputusan. Pengukuran kinerja auditor ada 3 yang dominan
dalam mempertimbangkan untuk penilaian kinerja menurut Agus Dharma
dalam Putri (2015) sebagai berikut:
a. Kuantitas,
b. Kualitas dan
c. Ketepatan waktu.
3. Audit
Auditing adalah suatu preses sistematis untuk menghimpun dan
mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai asersi-asersi tentang
berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat
kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditentukan
dan menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan.
Berikut ini adalah gambaran jenjang karir akuntan publik (Mulyadi, 2002):
1. Auditor junior, bertugas melaksanakan prosedur audit secara rinci,
membuat kertas kerja untuk mendokumentasikan pekerjaan audit yang telah
dilaksanakan.
2. Auditor senior, bertugas untuk melaksanakan audit dan bertanggung
jawab untuk mengusahakan biaya audit dan waktu audit sesuai dengan
rencana, mengarahkan dan mereview auditor junior.
3. Manajer, merupakan pengawas audit yang bertugas membantu auditor
senior dalam merencanakan program audit dan waktu audit : mereview
kertas kerja, laporan audit dan management letter.
10
b. Pemeriksaan
Pemeriksaan terhadap bukti-bukti yang terkait dilakukan
setelah perencanaan dibuat secara matang. Auditor syariah
menjadikan aturan kepatuhan syariah menjadi pedoman dalam
menilai kesesuaian akad/kontrak dan produk yang dibuat dan
dijalankan oleh asuransi syariah. Pedoman yang dimaksud yakni
Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia yang
mengatur tentang Asuransi Syariah, aturan stakeholder terkait
seperti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan Standar yang
dikeluarkan oleh Accounting and Auditing Organizations for Islamic
Financial Institutions (AAOIFI).
2) Tanggung jawab
A. Simpulan
Audit syariah merupakan sebagai suatu proses untuk memastikan
bahwa aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh institusi keuangan Islam tidak
melanggar syariah atau pengujian kepatuhan syariah secara menyeluruh
terhadap aktivitas bank syariah. Jenis-Jenis Audit diantaranya adalah audit
Umum (General Audit) dan audit Khusus (Special Audit). Etika dalam audit
dijadikan sebagai suatu prinsip etis yang dilakukan oleh seseorang yang
kompeten dan independen dalam melaksanakan suatu proses yang sistematis
dalam proses pengumpulan dan evaluasi bahan bukti secara objektif tentang
informasi yang dapat diukur mengenai asersi – asersi suatu entitas ekonomi,
dengan tujuan menentukan dan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi –
asersi tersebut, serta melaporakan kesesuaian informasi tersebut kepada pihak
– pihak yang berkepentingan. Terdapat tiga tipe auditor yaitu Auditor
Independen, auditor internal dan Auditor Pemerintah.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan diatas mengenai audit keuangan syariah maka
penulis perlu melakukan perbaikan pada makalah ini jika terdapat terdapat
kekurangan didalamnya dan pembaca perlu memperhatikan dan memahami isi
dari makalah agar dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
23
DAFTAR PUSTAKA
Rahim Abdul Rahman (2008),‘Shari'ah Audit for Islamic Financial Services: The
Needs and Challenges’Makalah dipresentasikan pada International
Shari'ah Research Academy for Islamic Finance (ISRA) Islamic
Finance Seminar, Kuala Lumpur, 11 November 2008.
Minarni, M. (2013). Audit Syariah, dan Tata Kelola Lembaga Keuangan
Syariah. La_Riba, 7(1), 29-
40.https://journal.uii.ac.id/JEI/article/view/3156
Jusuf Soewadji. 2012. Pengantar Metodologi penelitian. Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Dewi, I. S., & Wulandari, Y. P. (2017). Pengaruh Penerapan Standar Auditing
Dan Etika Profesi Auditor Terhadap Reliabilitas Laporan Audit (Studi
Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Wilayah Jakarta Selatan). Jurnal
Liabilitas, 2(2), 1-
19.https://ojs.jekobis.org/index.php/liabilitas/article/view/22
Munthe, M. P., Rantelangi, C., & Kesuma, A. I. (2019). Pengaruh Independensi,
Etika Audit dan Fee Audit terhadap Kualitas Audit Akuntan Publik di
Kalimantan Timur. Jurnal Ilmu Akuntansi Mulawarman
(JIAM), 3(4).https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/JIAM/article/view/
3253
Fachruddin, W. (2019). Pengaruh Independensi, Profesionalisme, dan Komitmen
Organisasi terhadap Kinerja Auditor pada Kantor Akuntan Publik Di Kota
Medan. Jurnal Akuntansi Bisnis dan Publik, 10(2), 72-
86.https://journal.pancabudi.ac.id/index.php/akuntansibisnisdanpublik/
article/view/574
http://eprints.umpo.ac.id/6623/3/BAB 2.pdf
https://lmsspada.kemdikbud.go.id/course/view.php?id=3093
24
25
Akbar, Muhammad Sandi dan Ida Suraida. “Competence and Professional Care of
External Auditor on Information Technology Audit”, Trikonomika 16/ 1,
2017.
Ali, Nor Aishah Mohd, et. al. “Competency of Shariah Auditors in Malaysia:
Issues and Challenges”, Journal of Islamic Finance 4/ 1, 2015. .
“Knowledge, Skills and Characteristis Requirements for Shari’ah
Auditors”, Asian Journal of Accounting and Governance 9, 2018. Jakarta:
PT. RajaGrafindo Persada. Alu, ‘Abdulah bin Muhammmad. Tafsir Ibnu
Katsir Jilid 2. Kairo: Pustaka Imam Syafi’I, 2
https://www.gustani.id/2012/11/shariah-accounting_21.html
http://www.amanahgitha.com/konsep-asuransi-syariah/
Karnaen Perwataatmadja dan Muhammad Syafi’i Antonio, Apa dan Bagaimana
Bank Syariah, (Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1992), hlm 32