Dosen Pengampu :
( ALKUSANI, M.M )
Oleh :
Kelompok II
Atikotul Fauziyah (170301029)
Andryan Adi Wijaya (170301029)
Dimas (170301029)
Maulana Aminuddin (170301029)
Kelas :
Manajemen V.A Sore
i
MAKALAH MODAL VENTURA
Dosen Pengampu :
(ALKUSANI, M.M)
Oleh :
Kelompok II
Atikotul Fauziyah (170301029)
Andryan Adi Wijaya (170301029)
Dimas (170301029)
Maulana Aminuddin (170301029)
Kelas :
Manajemen V.A Sore
i
KATA PENGANTAR
Kelompok II (dua)
ii
DARTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN............................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah.................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan Makalah.......................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan Makalah........................................ 2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
3. Untuk Mengetahui Prosedur operasional modal ventura: sumber dana, jenis
pembiayaan, cara pembiayaan modal ventura
4. Untuk Mengetahui Mekanisme operasional modal ventura
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Definisi
Kata ventura berasal dari bahasa Inggris venture yang berarti sesuatu yang
2
mengaandung resiko atau dapat pula diartikan sebagai usaha. Secara sempit modal
ventura dapat diartikan sebagai modal yang ditanamkan pada usaha yang
mengandung risiko dengan tujuan memperoleh pendapatan (return) berupa bunga
atau deviden.
Pengertian modal ventura menurut para ahli:
a. Lorenz
Modal ventura adalah investasi jangka panjang dalam bentuk pemberian modal
yang mengandung risiko dimana penyedia dana (venture capitalist) terutama
mengharapkan capital gain disamping mendapatkan bunga dan dividen.
b. Clinton Richardson
Modal ventura adalah yang di investasikan pada perusahaan atau individu yang
memiliki risiko tinggi.
Perusahaan modal ventura menurut keppres No. 61 Tahun 1988 adalah
bisnis pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan
yang menerima bantuan pembiayaan untuk jangka waktu tertentu.
3
b. perusahaan patungan sekurang-kurangnya Rp.10.000.000.000,00
c. koperasi sekurang-kurangnya Rp.3.000.000.000,00
Kedua, untuk memperoleh ijin usaha perusahaan modal ventura mengajukan ijin
kepada Menteri Keuangan dengan melampirkan :
a. akte pendirian yang telah disahkan;
b. bukti pelunasan modal disetor pada bank umum di Indonesia dan dilegalisasi
oleh bank penerima setoran;
c. Nomer Pokok Wajib Pajak;
d. Neraca pembukuan perusahaan; dan
e. Perjanjian usaha patungan antara pihak asing dengan pihak Indonesia bagi
perusahaan patungan.
Ketiga, adanya kewajiban bagi perusahaan modal ventura untuk membuat laporan
operasional dan laporan keuangan secara semesteran, selambat-lambatnya satu
bulan setelah berakhirnya semester kepada Menteri Keuangan. Sedangkan laporan
tahunan harus sudah diaudit oleh Akuntan Publik yang dilaporkan selambat-
lambatnya tiga bulan setelah tahun buku perusahaan berakhir. Khusus untuk
Neraca serta Ikhtisar Perhitungan Rugi Laba wajib diumumkan dalam surat kabar,
selambat-lambatnya tiga bulan setelah tahun buku berakhir
4
Ada dua ketentuan yang sangat penting yaitu :
Pertama, kegiatan modal ventura dilakukan dalam bentuk penyertaan modal
kedalam suatu Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) sebagai mitra untuk :
a. pengembangan suatu penemuan baru;
b. pengembangan perusahaan yang pada tahap awal usahanya mengalami
kesulitan dana;
c. membantu perusahaan yang berada pada tahap pengembangan;
d. membantu perusahaan yang berada dalam tahap kemunduran;
e. pengembangan proyek penelitian dan rekayasa;
f. pengembangan berbagai penggunaan teknologi baru, dan alih teknologi baik
dari dalam maupun luar negeri; dan
g. membantu pengalihan pemulihan perusahaan.
2) Saham
5
Modal ventura di Indonesia masuk kedalam suatu entitas usaha melalui instrumen
pembiayaan saham dengan harapan memperoleh keuntungan dari dividen, benefit
lain atas kepemilikan entitas tersebut, dan capital gain pada saat melakukan exit
untuk sebagian atau seluruh kepemilikan melalui mekanisme Initia Public offering
(IPO) yang dilanjutkan dengan pasar sekunder dan private selling ke investor
potensial lainnya.
3) Obligasi Konversi
Modal ventura masuk kedalam suatu entitas usaha melalui instrumen pembiayaan
obligasi konversi dalam upaya memberikan waktu yang lebih banyak sebelum
benar-benar memiliki suatu entitas usaha dan untuk berjaga-jaga agar pembiayaan
masih mempunyai alternatif mekanisme exit melalui pelunasan pinjaman.
4) Bagi Hasil
Instrumen pembiayaan bagi hasil murni sesungguhya sangat dekat dengan
pembiayaan berbasis syariah. Namun, pada kenyataannya yang terjadi di
Indonesia adalah penerapan bagi hasil tetap atau bagi hasil minimum dari
outstanding pembiayaan yang mengadopsi pola perbankan dengan flat rate atau
effective rate-nya karena berbagai kendala yang dihadapi.
5) Investor Institusi
Biasanya bagi perusahaan-perusahaan terutama dinegara-negara industri memiliki
suatu devisi tersendiri yang khusus menangani bisnis modal ventura. Tugas divisi
khusu ini adalah menampung dan mengevaluasi suatu ide-ide terutama dalam
bidang teknologi yang dapat dikembangkan menjadi suatu produk teknologi baru
yang dapat dipasarkan.
6
7) Pemerintah daerah
Sumber modal ini dipertimbangkan oleh daerah yang disisihkan dari APBD
(khusunya dari PAD) sehingga dapat memacu pembangunan di daerah.
7
C. Cara Pembiayaan Modal ventura
1. Penyertaan saham secara langsung kepada perusahaan yang menjadi
pasangan usaha.
2. Dengan membeli obligasi konversi yang setelah waktu yang disepakati
bersama dapat dikonversi menjadi saham / penyertaan modal pada
perseroan.
3. Dengan pola bagi hasil dimana persentase tertentu dari keuntungan setiap
bulan akan diberikan kepada perusahaan modal ventura oleh perusahaan
pasangan usaha.
Pola bagi hasil yang mungkin dilakukan adalah sbb:
a. Bagi hasil berdasarkan pendapatan yang diperoleh (revenuesharing).
b. Bagi hasil berdasarkan keuntungan bersih (net profit sharing).
c. Bagi hasil berdasarkan perjanjian.
8
Di Indonesia pada prinsipnya perusahaan modal ventura yang telah
memperoleh izin usaha dari menteri keuangan dapat mengelola atau dikelola oleh
perusahaan modal ventura lainnya. Pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan
investasi modal ventura dalam mekanisme modal ventuta konvensional dilakukan
sepenuhnya oleh perusahaan modal ventura itu sendiri sebagai badan hukum, atau
dengan kata lain suatu perusahaan modal ventura dapat sebagai pemilik modal dan
dalam waktu yang sama menjadi perusahaan manajemen. Sedangkan dalam
mekanisme dengan pendekatan venture capital fund company pelaksanaan semua
kebijakan dan strategi investasi mulai dari analisis, monitoring sampai pada
proses divestasi dan review merupakan tugas dan tanggung jawab perusahaan
manajemen investasi.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perusahaan modal ventura menurut keppres No. 61 Tahun 1988 adalah bisnis
pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang
menerima bantuan pembiayaan untuk jangka waktu tertentu. Keberadaan lembaga
pembiayaan di luar perbankan termasuk di dalamnya modal ventura harus
dilandasi suatu peraturan perundang-undangan, namun demikian hubungan
hukum dari adanya kegiatan pembiayaan tersebut tidak terlepas dari hukum
kontrak atau perjanjian yang ada pada Kitab Undang Undang Hukum Perdata.
Sumber Dana Modal Ventura yaitu investor, saham, obligasi konversi, bagi hasil,
investor institusi, perusahaan asuransi dan dana pensiun, pemerintah daerah dan
lembaga keuangan internasional. Sedangkan jenis pembiayaan yaitu berdasarkan
cara pemberian bantuan pendekatan satu tingkat dan pendekatan dua tingkat. Pada
prinsipnya mekanisme modal ventura merupakan suatu proses yang
menggambarkan arus investasi yang dimulai dari masuknya pemodal dengan
membentuk suatu pool of funds, proses pembiayaan pada perusahaan pasangan
usaha sampai proses penariakan kembali penyertaan tersebut (divestasi).
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari bahwa adanya kekurangan
dalam makalah ini, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran dari
pembaca agar penulis bisa memperbaiki pembuatan makalah untuk selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
10
Muljono, Djoko. 2015. Perbankan dan Lembaga Keuangan Syariah. (Yogyakarta:
Penerbit Andi)
Soemitra, Andri. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. (Jakarta: Kencana)
11