Anda di halaman 1dari 44

ASPEK PERPAJAKAN ATAS VENTURA BERSAMA

TUGAS PERPAJAKAN LANJUTAN

DOSEN PENGAMPU:

Drs. RINALDI MUNAF, MM, Ak, CPA, CA

OLEH KELOMPOK 6 :

ADITYA RAMADHANDI (1810531064)


VYOLA NOVITA WOJONGAN (1810532001)
DELVA MUHARNI (1810532002)

JURUSAN S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan

dan kemampuan, sehingga makalah yang berjudul “Aspek Perpajakan Atas Ventura Bersama”

ini dapat diselesaikan. Shalawat beserta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi

Muhammad Saw yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhir nanti.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih

banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu, penulis mengharapkan kritik

serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah

yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis

memohon maaf.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khusunya dosen Perpajakan

Lanjutan kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.Terima kasih.

Padang, 20 Februari 2020

Penulis

DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................iii

A. Latar Belakang………………………………………………………………….iii

B. Rumusan Masalah………………………………………………………………iv

C. Tujuan ………………………………………………………………………….iv

D. Manfaat…………………………………………………………………………iv

BAB II : PENGKAJIAN….....................................................................................................1

BAB III : LANDASAN TEORI……………………………………………………………..3

A. Modal ventura……………………………………………………………………3

B. Perusahaan Modal Ventura (PMV)……………………………………………...4

C. Perusahaan Pasangan Usaha (PPU)……………………………………………..5

BAB IV : PEMBAHASAN…………………………………………………………………6

A. Pengertian modal ventura………………………………………………………6

B. Aspek Perpajakan Ventura Bersama…………………………………………..22

BAB V : PENUTUP............................................................................................................37

Kesimpulan..............................................................................................................37

Saran........................................................................................................................37

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................38

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan investasi yang dibiayai oleh modal ventura biasanya dalam jangka waktu

panjang dan memiliki resiko tinggi, seperti membentuk atau pengembngan usaha baru dibidang

tertentu. Meskipun resiko yang dihadapi tinggi, pihak modal ventura mengharapkan suatu

keuntungan yang tinggi pula dari penyertaan modalnya berupa capital gain atau deviden.

Perusahaan yang pembiayaannya dari modal ventura disebut Perusahaan Pasangan Usaha (PPU)

atau investee company. Lalu apa yang dimaksud dengan perusahaan modal ventura dan kegiatan

apa saja yang dilakukannya.

Awal mula tumbuhnya industri modal ventura ini adalah dengan diterbitkannya Undang-

undang investasi usaha kecil (Small Business Investment Act) di Amerika pada tahun 1958

dimana secara resmi diperbolehkannya Kantor Pendaftaran Usaha Kecil (Small Business

Administration (SBA)) untuk mendaftarkan perusahaan modal kecil untuk membantu

pembiayaan dan permodalan dari usaha wiraswasta di Amerika.Pengakuan secara formal adanya

usaha modal ventura di Indonesia adalah pada saat berlakunya paket 20 Desember 1988 ( Pakdes

20, 88 ) yang menempatkan usaha modal ventura sebagai salah satu kegiataan pembiayaan di

samping bentuk-bentuk kegiatan pembiayaan yang lain.

iii
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Modal Ventura?

2. Apa saja jenis kegiatan usaha perusahaan modal ventura?

3. Apa saja jenis-jenis perusahaan modal ventura?

4. Apa saja yang termasuk objek dan bukan objek pajak modal ventura?

5. Bagaimana aspek perpajakan ventura bersama?

C.    Tujuan Penyusunan Makalah

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai bahan penunjang dalam proses diskusi kelompok pada mata kuliah perpajakan

lanjutan.

2. Sebagai salah satu sumber untuk memahami lebih dalam mengenai modal ventura serta

aspek perpajakannya di Indonesia.

D.   Manfaat Penyusunan Makalah

Adapun manfaat yang diperoleh dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :

Menambah pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai modal ventura sebagai

topik yang tengah dibahas dalam makalah ini.

iv
BAB II

PENGKAJIAN

Pajak merupakan suatu iuran wajib yang dibayarkan kepada kas negara oleh wajib pajak

baik orang pribadi maupun wajib pajak badan yang dapat dipaksakan oleh undang-undang yang

mana manfaatnya tidak dapat dinikmati secara langsung dan bertujuan untuk menutupi

kebutuhan negara serta meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Modal ventura suatu investasi dalam bentuk pembiayaan berupa penyertaan modal ke

dalam suatu perusahaan swasta sebagai pasagan usaha untuk jangka waktu tertentu. Menurut

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 18/PMK.010/2012

TENTANG PERUSAHAAN MODAL VENTURA dalam Pasal 1 mengatakan bahwa

Perusahaan Modal Ventura (Venture Capital Company) yang selanjutnya disingkat PMV adalah

badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan

yang menerima bantuan pembiayaan (Investee Company) untuk jangka waktu tertentu dalam

bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi, dan/atau pembiayaan

berdasarkan pembagian atas hasil usaha.

Jenis-jenis pembiayaan modal ventura :

1. Equity Financing, merupakan jenis pembiayaan langsung dalam hal ini perusahaan modal

ventura melakukan penyertaan secara langsung pada perusahaan pasangan usaha dengan

cara mengambil bagian dari jumlah saham milik perusahaan pasangan usaha.

2. Semi Equity Financial, merupakan jenis pembiayaan dengan cara membeli obligasi

konversi yang diterbitkan oleh perusahaan pasangan usaha.

1
3. Mendirikan perusahaan baru dalah hal ini perusahaan modal ventura bersama-sama

dengan perusahaan pasangan usahamendirikan usaha yang baru sama sekali.

4. Bagi Hasil, merupakan jenis pembiayaan yang ditujukan kepada usaha kecilyang belum

memiliki bentuk badan hukum PT. Namun tidak tertutup kemungkinan dengan yang

berbadan hukum PT, apabila kedua pihak saling menginginkannya.

2
BAB III

LANDASAN TEORI

A. Modal Ventura

Menurut Martono “ Modal venturaadalah modal yang diinvestasikan dalam bisnis yang

memiliki risiko, dimana tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan dalam bentuk bunga

atau dividen”

Menurut PRPRES No. 61 Tahun 1998 “Perusahaan modal ventura adalah badan usaha

yang melakukan pembiayaan dalam bentuk modal dalam perusahaan yang menerima bantuan

keuangan”

Menurut Dictionary of Business dalam buku Munir Fuady (2005), modal ventura adalah

suatu sumber pembiayaan yang penting untuk memulai suatu perusahaan yang melibatkan risiko

investasi, tetapi juga menyimpan potensi keuntungan diatas keuntungan rata-rata investasi dalam

bentuk lain.

Modal ventura menurut Waluyo (2003) mempunyai karakteristik antara lain :

a. Bersifat Risk Capital, yaitu mempunyai tingkat risiko atas modal yang ditanamkan karena

bertindak sebagai investor dan bukan lender.

b. Merupakan Active Investment, yaitu jika dipandang perlu melibatkandiri dalam pengelolaan

PPU.

c. Pembiayaan modal ventura hanya dalam kurun waktu 3 - 6 tahun.Diharapkan dalam kurun

waktu tersebut PPU yang bersangkutan sudah mencapai tingkat pertumbuhan yang diinginkan.

Pada Saat PPU berkembang, PMV akan menarik diri karena PPU tidak lagi memerlukan modal

3
ventura. Hal ini berbeda dengan sumber permodalan perbankan atas sumber permodalan

lainnya yang jangka waktu pinjamannya dapat lebih dari 6 tahun.

d. Dapat membiayai pada berbagai tingkat pertumbuhan usaha.

e. Mengharapkan Capital Gain / Bagi Hasil atas investasi yang ditanamkan.

B. Perusahaan Modal Ventura (PMV)

Perusahaan Modal Ventura (PMV) adalah suatu badan berbentuk Perseroan Terbatas

(PT) yang bergerak dalam bidang pemberian pinjaman modal ventura dengan tujuan

menyertakan modal kepada perusahaan kecil maupun menengah untuk menyokong

pertumbuhan dan perkembangan kemampuan berusaha para pengusaha tanpa menyimpang

dari pelaksanaan kaidah bisnis yang sehat. Dengan demikian Perusahaan Modal Ventura

merupakan Perusahaan yang ingin menanamkan modalnya dengan mengharapkan keuntungan

yang tinggi (Zimmerer, 2002).

Adapun Tujuan PMV memberikan penyertaan modal adalah :

a. Ingin memperoleh keuntungan dengan cara bagi hasil melalui kerjasama kemitraan dengan

PPU.

b. PPU memiliki potensi untuk dikembangkan dan prospek usahanya menguntungkan bila

bekerjasama dengan PMV.

c. Melalui jalinan kemitraan antara PMV dan PPU, maka PMV akan mendorong perusahaan

kecil sampai menengah untuk mampu mandiri dan lebih mengembangkan perusahaannya.

4
C. Perusahaan Pasangan Usaha (PPU)

Menurut Perpres No. 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan, disebutkan bahwa

PPU adalah perusahaan yang berbentuk perorangan atau kelompok / koperasi atau badan

hukum penerima modal ventura. Manfaat sumber pembiayan modal ventura bagi PPU adalah :

a. PPU mempunyai mitra usaha dari PMV dan bisa mendapatkan bimbingan teknis,

manajemen dari instansi Pemerintah maupun swasta

b. Tersedianya sumber pembiayaan yang murah untuk jangka pendek, tanpa harus membayar

cicilan pinjaman bulanan seperti halnya pinjaman dari bank komersial.

c. PPU dapat memperoleh bantuan manajemen dari PMV yang mempunyai latar belakang

bisnis yang kuat, sehingga meningkatkan peluang keberhasilan bisnis.

d. PPU dapat mengembangkan usaha dan meningkatkan keuntungan.

5
BAB IV

PEMBAHASAN

1.Pengertian modal ventura

Menurut PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

18/PMK.010/2012 TENTANG PERUSAHAAN MODAL VENTURA dalam Pasal 1

mengatakan bahwa Perusahaan Modal Ventura (Venture Capital Company) yang selanjutnya

disingkat PMV adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan/penyertaan modal ke

dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan (Investee Company) untuk jangka

waktu tertentu dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi,

dan/atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha.

Biasanya investasi modal ventura ini diberikan dalam bentuk uang tunai yang kemudian

ditukarkan dengan sejumlah saham pada perusahaan pasangan usaha. Pada umumnya modal

ventura termasuk investasi dengan risiko tinggi, namun juga merupakan investasi dengan imbal

yang tinggi.Dana investasi dari investor dikelola oleh dana ventura dimana para investor tersebut

sudah mengetahui bahwa perusahaan yang dibiayai memiliki risiko tinggi dan tidak memenuhi

syarat standar perusahaan terbuka untuk mendapatkan modal pinjaman dari perbankan.

Sebagian besar dana ventura tersebut berasal dari investor yang sudah mapan, bank

investasi, dan institusi keuangan yang melakukan pengumpulan dana untuk tujuan investasi

tersebut. Penyertaan modal ventura umumnya diberikan kepada perusahaan-

perusahaan startup (perusahaan rintisan).Kapitalis ventura atau dalam bahasa asing disebut

venture capitalist (VC), adalah seorang investor yang berinvestasi pada perusahaan modal

ventura. Dana ventura ini mengelola dana investasi dari pihak ketiga (investor) yang tujuan

6
utamanya untuk melakukan investasi pada perusahaan yang memiliki resiko tinggi sehingga

tidak memenuhi persyaratan standar sebagai perusahaan terbuka ataupun guna memperoleh

modal pinjaman dari perbankan.

Investasi modal ventura ini dapat juga mencakup pemberian bantuan manajerial dan

teknikal. Kebanyakan dana ventura ini adalah berasal dari sekelompok investor yang mapan

keuangannya, bank investasi, dan institusi keuangan lainnya yang melakukan pengumpulan dana

ataupun kemitraan untuk tujuan investasi tersebut.Secara teoretis perusahaan modal ventura

mempunyai potensi yang besar untuk memberikan kontribusi dalam pengembangan bisnis.

Perusahaan kecil yang mempunyai prospek bagus tetapi tidak mempunyai modal dan tidak

memiliki akses ke perbankan, dapat berkembang dengan memperoleh dukungan modal dari

usaha modal ventura. Inovasi baru dalam berbagai bidang teknologi dapat lebih mudah

terlaksana jika mendapat dukungan dari venture capitalists sebagaimana yang telah terjadi di

berbagai negara. Pengembangan sebagian perusahaan high-tech di Silicon Valley misalnya tidak

terlepas dari peranan perusahaan modal ventura.

A. Karakteristik Modal Ventura

Pembiayaan modal ventura memiliki beberapa karakteristik yang membedakan dengan jenis

pembiayaan lainnya sepertti perbankan, perusahaan pembiayaan : leasing, factoring dan

pembiayaan konsumen. Perbadaan karakteristik pembiayaan modal ventura inilah menempatkan

modal ventura sebagai bentuk pembiayaan yang unik. Karakteristik modal ventura tersebut

antara lain sebagai berikut :

1. Pembiayaan Modal Ventura Merupakan Equity (Quasi Equity Financing)

7
Bentuk pembiayaan oleh perusahaan modal ventura dilakukan dengan penyertaan modal

langsung pada perusahaan pasangan usaha. Di samping itu, pembiayaan modal ventura dapat

pula dilakukan dengan menggunakan istrumen obligasi konversi atau convertible bond. Bentuk

pembiayaan ini dikenal sebagi  semi equity financing.

2. Modal Ventura Merupakan Investasi dengan Perspektif Jangka Panjang (Long-term

Perspective)

Modal ventura tidak mengharapkan perolehan keuntungan dengan memperdagangkan sahamnya

secara jangka pendek akan tetapi mengharapkan  capital gain setelah jangka waktu tertentu. Hal

ini berarti pembiayaan atau bisnis modal ventura pada prinsipnya memiliki perspektif yang

bersifat jangka pendek.

3. Modal Ventura Merupakan Pembiayaan yang Besifat Risk Capital

Dikatakan berisiko tinggi karena pembiayaan modal ventura tidak disertai dengan jaminan

seperti halnya dengan kredit perbankan. Akan tetapi hanya didasarkan pada keyakinan atas

gagasan yang diusulkan tersebut. Risiko tinggi tersebut sebenarnya diimbangi dengan harapan

mendapatkan return yang lebih besar.

4. Pembiayaan Modal Ventura Bersifat Aktif (Active Investment)

Pembiayaan lain adalah pembiayaan modal ventura selalu disertai dengan keterlibatan dalam

manajemen perusahaan yang dibiayai, meliputi manajemen keuangan, pemasaran dan

pengawasan operasional. Keikutsertaan dalam manajemen tersebut diharapkan akan dapat

mengurangi risiko investasi perusahaan modal ventura dan untuk membantu perusahaan yang

bersangkutan meningkatkan profitabilitas.

8
5. Modal Ventura Bersifat Sementara

Meskipun pembiayaan modal ventura berupa penyertaan saham, namun pada prinsipnya tetap

bersifat sementara yaitu misalnya ketentuan jangka waktu penyertaan modal ventura di

Indonesia  maksimum 10 tahun. Dalm kurun waktu tersebut diharapkan perusahaan yang

dibiayai sudah mencapai tingkat pertumbuhan yang diinginkan, selanjutnya perusahaan modal

ventura menarik diri dengan menjual sahamnya (divestasi) pada perusahaan pasangan usahanya.

6. Keuntungan Berupa Capital Gain dan Dividen

Keuntungan yang diharpkan diperoleh perusahaan modal ventura terutama capital gain atau

apresiasi nilai saham di samping dividen.

7. Rate of Return yang Tinggi

Bidang usaha yang umunya dibiayai oleh modal ventura adlah yang bersifat terobosan-terobosan

baru yang menjanjikan keuntungan yang tinggi.

B. Jenis Pembiayaan Modal Ventura

1. Equity Financing, merupakan jenis pembiayaan langsung dalam hal ini

perusahaan modal ventura melakukan penyertaan secara langsung pada perusahaan pasangan

usaha dengan cara mengambil bagian dari jumlah saham milik perusahaan pasangan usaha.

2. Semi Equity Financial, merupakan jenis pembiayaan dengan cara membeli obligasi konversi

yang diterbitkan oleh perusahaan pasangan usaha.

3. Mendirikan perusahaan baru dalah hal ini perusahaan modal ventura bersama-sama dengan

perusahaan pasangan usahamendirikan usaha yang baru sama sekali.

9
4. Bagi Hasil, merupakan jenis pembiayaan yang ditujukan kepada usaha kecil

yang belum memiliki bentuk badan hukum PT. Namun tidak tertutup kemungkinan dengan yang

berbadan hukum PT, apabila kedua pihak saling menginginkannya.

C. Tujuan modal ventura

Menurut PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

18/PMK.010/2012 TENTANG PERUSAHAAN MODAL VENTURA dalam pasal 3 dijelaskan

bahwa : Kegiatan usaha PMV sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 bertujuan untuk:

a. Pengembangan suatu penemuan baru;

b. Pengembangan perusahaan atau UMKM yang pada tahap awal usahanya mengalami kesulitan

dana;

c. Membantu perusahaan atau UMKM yang berada pada tahap pengembangan;

d. Membantu perusahaan atau UMKM yang berada dalam tahap kemunduran usaha;

e. Pengembangan proyek penelitian dan rekayasa;

f. Pengembangan berbagai penggunaan teknologi baru dan alih teknologi baik dari dalam

maupun luar negeri; dan/atau

g. Membantu pengalihan kepemilikan perusahaan.

D. Dasar Hukum Modal Ventura

1. UU No 10 tahun 1998 Tentang Perbankan.

2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dan Peraturan

Pelaksanaanya.

10
3. Keputusan Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor : 19/SK/1991 mengenai

Penyertaan Modal Perusahaan Modal Ventura pada Perusahaan Penanaman Modal Asing

dan Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri.

4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas UndangUndang

Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan.

5. PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34 /POJK.05/2015

TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL

VENTURA.

6. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 / PMK.

010 / 2012 TENTANG.

PERUSAHAAN MODAL VENTURA.

7. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

48/PMK.010/2018 TENTANG PERLAKUAN PERPAJAKAN ATAS PENYERTAAN

MODAL PERUSAHAAN MODAL VENTURA PADA PERUSAHAAN MIKRO,

KECIL, DAN MENENGAH.

8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3502).

E. Jenis kegiatan usaha perusahaan modal ventura

Kegiatan usaha PMV meliputi :

a. Penyertaan saham (equity participation);

b. Penyertaan melalui pembelian obligasi konversi (quasi equity participation); dan/atau

11
c. Pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha (profit/revenue sharing).

F.     Manfaat Modal Ventura

1.    Bagi PPU (Perusahaan Pasangan Usaha)

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh perusahaan pasangan usaha, yaitu:

1)  Kegiatan usaha dapat ditingkatkan

Pada umumnya perusahaan pasangan usaha merupakan perusahaan kecil yang

memerlukan penambahan dana untuk meningkatkan kegiatan usahanya. Perusahaan yang kecil

dan baru pada awal perkembangan biasanya sulit untuk mendapatkan fasilitas kredit dari bank.

Dengan adanya pembiayaan modal ventura maka perusahaan kecil dan masih dalam awal

perkembangan dapat menjadi perusahaan pasnagan usaha sehingga dapat memperoleh bantuan

dana untuk meningkatkan kegiatan usahanya.

2)        Kemungkinan berhasilnya usaha lebih besar

Seseorang yang menemukan produk baru atau suatu ciptaan baru belum tentu mampu

memproduksi dan berhasil memasarkan hasil produknya. Pelaksanaan produksi dan pemasaran

produknya membutuhkan suatu keahlian, pengalaman dan jaringan pemasaran yang dapat

menjamin kelancaran usaha. Dengan maksudnya modal ventura yang memiliki kemampuan

manajemen dan latar belakang bisnis yang kuat sebagai partner usaha, maka kemungkinan

berhasilnya perusahaan pasangan akan menjadi lebih besar.

3)        Meningkatkan efisiensi pemasaran produk

Pada awal dilakukannya kegiatan produksi baisanya kegiatan pemasaranya tidak efisien.

Hal ini disebabkan kegiatan pemasaran dilakukan sendiri dan jumlah produksinya masih relatif

12
kecil. Dengan masuknya modal ventura yang dapat memberikan bantuan dana, bantuan

manajemen, juga memiliki jaringan pemasaran yang luas. Sehingga menjadi perusahaan

pasangan usaha yang akan dapat meningkatkan efisiensi pemasaran produknya.

4)        Peningkatan bank abilitas

Perusahaan yang baru akan mengalami kesulitan memperoleh dana biasanya juga

memiliki manajemen yang lemah. Dalam kondisi yang demikian para kreditur masuk bank

kurang berminat untuk memberikan pinjaman. Dengan masuknya modal ventura akan

meningkatkan kepercayaan para kreditur/bank untuk memberikan pinjaman kepada perusahaan

tersebut.

5)        Peningkatan tingkat likuiditas

Pembiayaan modal ventura dengan cara modal penyertaan tidak perlu membayar bunga

dan angsuran hutang. Berbeda dengan hutang bank ysng menimbulkan kewajiban membayar

angsuran hutang dan beban bunga. Dengna demikian penambahan modal penyertaan secara

langsung akan meningkatkan tingkat likuiditas.

6)        Peningkatan tingkat rentabilitas

Dengan bantuan penambahan dana sekaligus bantuan manajemen yang memiliki tenaga-

tenaga profesional dan berpengalaman, maka kegiatan produksi dan pemasaran akan lebih efektif

dan efisien. Volume produksi dan penjualan dapat ditingkatkan. Biaya produksi dan pemasaran

dapat ditekan dan pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan memperoleh laba (rentabilitas).

2.    Manfaat bagi Perusahaan Modal Ventura

Manfaat yang diperoleh perusahaan modal ventura (venture capitalist) adalah sebagai berikut:

13
1) Memperoleh pendapatan
Bantuan dana yang diberikan kepada perusahaan pasangan usaha (investee company)

dapat berupa saham dan obligasi konversi (convertible bond). Apabila bangtuan dana dalam

bentuk saham maka sebagai imbalannya perusahaan modal ventura akan memperoleh dividen.

Penyertaan modal dalam bentuk saham dapat dijual apabila pada suatu saat perusahaan modal

ventura membutuhkan dana. Apabila dalam penjualan saham tersebut harganya naik akan

mendapatkan capital gain sebagai pendapatannya. Apabila bantuan dana dalam bentuk obligasi

konversi akan memperoleh bunga sebagai pendapatannya.

2)        Peningkatan kemampuan teknis dan pengalaman bagi karyawan dan staf

perusahaan modal ventura.

Karyawan dan staf perusahaan modal ventura akan meningkat kemampuan teknis dan

pengalamannya dalam mengelola berbagai perusahaan seiring dengan semakin seringnya

memberikan bantuan manajemen kepada perushaan pasangan usaha. Peningkatan kemampuan

teknis dan pengalaman tersebut selain bermanfaat bagi karyawan dan staf juga bermanfaat bagi

perusahaan modal ventura.

3)        Peningkatan informasi tentang modal ventura

Keberhasilan dalam melakukan modal penyertaan dan memberikan bantuan manajemen kepada

perusahaan pasangan usaha secara bertahap dapat meningkatkan pengetahuan dan kepercatyaan

masyarakat tentang kegiatan modal ventura.

G. Ketentuan Permodalan Perusahaan Modal Ventura

PMV wajib memenuhi ketentuan permodalan sebagai berikut:

1.Perusahaan Nasional:

14
a) Koperasi, memiliki simpanan pokok, simpanan wajib, dan hibah paling sedikit sebesar

Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

b) Perseroan terbatas, memiliki modal disetor paling sedikit sebesar Rp10.000.000.000,00

(sepuluh miliar rupiah).

2.Perusahaan Patungan,

a) Memiliki modal disetor paling sedikit sebesar Rp30.000.000.000,00 (tiga puluh miliar

rupiah).

b) Ketentuan permodalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 2) dan ayat (1)

huruf b dilakukan dalam bentuk setoran tunai pada salah satu bank umum di Indonesia.

c) PMV yang telah mendapat izin usaha sebelum diundangkannya Peraturan Menteri ini

wajib memenuhi ketentuan permodalan sebagai berikut:

Pemegang Saham Pengendali adalah badan hukum, perorangan, dan/atau kelompok usaha yang :

1. Memiliki saham PMV lebih dari 50% (lima puluh perseratus) jumlah saham yang dikeluarkan

PMV dan mempunyai hak suara; atau

2. Memiliki saham PMV sebesar 50% (lima puluh perseratus) atau kurang dari jumlah saham

yang dikeluarkan PMV dan mempunyai hak suara, namun dapat dibuktikan telah melakukan

pengendalian PMV baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pasal 20 :

Kepemilikan saham oleh badan usaha atau lembaga asing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11

ayat (2) huruf c wajib memenuhi ketentuan paling tinggi sebesar 85% dari modal disetor PMV.

15
Pasal 21 :

(1) Pemegang saham yang berbentuk badan usaha atau lembaga, pada saat melakukan

penyertaan modal pada PMV, wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a. apabila tidak ada penyertaan modal yang dilakukan, jumlah penyertaan modal paling banyak

sebesar ekuitas badan usaha atau lembaga yang bersangkutan; atau

b. apabila terdapat penyertaan modal yang telah dilakukan, jumlah penyertaan modal paling

banyak sebesar ekuitas badan usaha atau lembaga yang bersangkutan setelah dikurangi dengan

penyertaan yang telah dilakukan.

(2) Ekuitas bagi pemegang saham yang berbentuk badan hukum perseroan terbatas merupakan

penjumlahan dari modal disetor, agio saham, cadangan dan saldo laba/rugi.

(3) Ekuitas bagi pemegang saham yang berbentuk badan hukum koperasi merupakan

penjumlahan dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, dan hibah.

(4) Ekuitas bagi pemegang saham yang berbentuk lembaga yayasan adalah sebesar aset bersih

yang terdiri dari aset bersih terikat secara permanen, aset bersih terikat secara temporer, dan aset

bersih tidak terikat.

(5) Ekuitas bagi pemegang saham berbentuk badan usaha atau lembaga yang tidak berbadan

hukum adalah sebesar kekayaan bersih yaitu selisih lebih aset dengan liabilitas.

(6) Ekuitas bagi pemegang saham berbentuk badan usaha atau lembaga asing sesuai dengan

ketentuan yang berlaku di negara tempat badan usaha atau lembaga tersebut didirikan.

16
H. Jenis-Jenis Modal Ventura

Dalam usaha modal ventura modal ventura selain perusahaan pasangan usaha mendapat

bantuan dana juga mendapat bantuan manajemen. Hal ini yang membedakan dengan pendanaan

lain misalnya kredit bank di mana perusahaan hanya mendapat bantuan dana sedangkan pihak

bank tidak terlibat dalam pengelolaan dana tersebut.

Berdasarkan cara pemberian jenis bantuan tersebut, mekanisme modal ventura dapat dibedakan

menjadi dua, yaitu single tier approach dan two tier approach.

1. Single Tier Approach

Pada pendekatan ini perusahaan modal ventura memiliki dua fungsi yaitu sebagai

penyedia dana (fund company) dan sekaligus sebagai pengelola dana (management company).

Dana yang dikelola tersebut dapat dihimpun dari individu dan perusahaan sebagai investor.

Selanjutnya dana yang telah dihimpun tersebut diinvestasikan pada suatu perusahaan atau

beberapa perusahsaan sebagai modal penyertaan. Biasanya perusahaan yang diberikan bantuan

dana dan sekaligus diberi bantuan manajemen adalah perusahaan yang bidang usahanya bersifat

inovatif dan menumbuhkan tambahan dana untuk pengembangan produknya.

17
Mekanisme modal ventura berdasarkan single tier approach dapat dilihat pada gambar berikut

ini.

Dari gambar di atas dapat dikemukakan bahwa perusahaan modal ventura sebgai penyedia dana

dan sekaligus sebgai pengelola dana menghimpun dana dari beberapa investor (terdiri individu,

perusahaan, lembaga keuangan lain).

Dana yang telah dihimpun kemudian diinvestasikan sebagai modal penyertaan pada perusahaan

(sebagai perusahaan pasangan usaha), biasanya bidang usahjanhya bersifat inovasi dan

berpotensi untuk berkembang. Setelah perusahaan pasangan usaha berkembang, memperoleh

keuntungna, mampu mandiri, maka modal penyertaan dapat ditarik kembali (disvestasi) misalnya

menjual sahasm melalui pasar modal atau saham tersebut dibeli sendiri oleh perusahaan

pasangan usaha.

2. Two Tier Approach

18
Pada pendekatan ini melibatkan dua badan usaha yang terpisah yaitu pihak penyedia dana

(fund approach) dan pihak pengelola dana (management company) yang kegiatan khusus

memberikan bantuan manajemen. Kegiatan usaha modal ventura yang menggunakan pendekatan

two tier approach dapat dilihat pada gambar berikut:

Dari gambar di atas dapat dikemukakan bahwa perusahaan penyedia dana (fund

company) menghimpun dana dari para investor (individu, perusahaan, lembaga keuangan lain)

kemudian dana tersebut diinvestasikan sebagai modal penyertaan pada perusahaan pasangan

usaha (investee company). Sedangkan bantuan manajemen diberikan oleh perusahaan pengelola

(management company) yang berfungsi untuk mengelola dana yang diinvestasikan. Apabila

perusahaan pasangan usaha sudah mengalami kemajuan, memperoleh keuntungan dan dapat

mandiri dalam pengelolaan bisnisnya, maka perusahaan penyedia dana dapat menarik kembali

dananya dengan berbagai cara misalnya menjual saham kepada perusahaan pasangan usaha atau

menawarkan pasarnya di pasar modal.

Berdasarkan cara pendanaannya, perusahaan modal ventura dibedakan menjadi dua jenis,

yaitu:

19
1. Leverage Venture Capital

Leverage Venture Capital merupakan perusahaan modal ventura yang sebagian besar

pendanaannya bersumber dari pinjaman. Dana yang berasal dari pinjaman atau hutang tersebut

dapat berasal dari bank, dana pensiun, perusahaan asuransi, investor perseorangan dan

sebagainya.

2. Equity Venture Capital

Equity venture capital merupakan perusahaan modal ventura yang sebagian besar pendanaannya

bersumber dari modal sendiri. Pendanaan yang bersumber dari modal sendiri misalnya dari

modal saham, cadangan dan laba yang tidak dibagi.

Berdasarkan kepemilikannya, perusahaan modal dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Perusahaan Privat

Perusahaan privat (private company) merupakan perusahaan modal ventura yang belum go

public artinya perusahaan modal ventura tersebut belum melakukan emisi atau menerbutkan

saham yang ditawarkan di pasar modal. Biasanya perusahaan modal ventura jenis ini dibentuk

oleh perusahaan asusransi dan perusahaan dana pensiun.

2. Perusahaan Publik

Perusahasan publik (public company) merupakan saham modal ventura yang telah melakukan

emisi dan menawrkan sahamnya melalui pasar modal. Biasanya yang termasuk jenis ini selain

perusahaan modal ventura tersebut telah berkembang dan bonafid juga dapat memberikan

bantuan manajemen dan bantuan dana kepada perusahaan pasangan usaha dalam jumlah yang

relatif besar.

20
3. Perusahaan Afiliasi Bank

Perusahaan afiliasi bank merupakan perusahaan modal ventura yang didirikan oleh bank yang

memiliki kelebihan dana. Perusahaan modal ventura yang termasuk jenis ini biasanya merupakan

anak perusahaan dari bank yang manajemen dan operasinya dilakukan secara terpisah.

4. Perusahaan Modal Ventura Besar

Perusahaan modal ventura besar merupakan perusahaan modal ventura yang didirikan dan

dimiliki oleh sejumlah perusahaan besar.

J. Landasan Hukum Modal Ventura

Menurut OJK PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34

/POJK.05/2015 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN

MODAL VENTURA

Permodalan Pasal 9

(1) PMV harus memenuhi ketentuan permodalan pada saat pendirian sebagai berikut:

a. badan hukum perseroan terbatas, memiliki Modal Disetor paling sedikit Rp50.000.000.000,00

(lima puluh miliar rupiah);

b. badan hukum koperasi, memiliki Modal Disetor paling sedikit Rp25.000.000.000,00 (dua

puluh lima miliar rupiah); atau

c. badan usaha perseroan komanditer, memiliki Modal Disetor paling sedikit

Rp25.000.000.000,00 (dua lima puluh miliar rupiah).

(2) PMVS harus memenuhi ketentuan permodalan pada saat pendirian sebagai berikut:

21
a. badan hukum perseroan terbatas, memiliki Modal Disetor paling sedikit Rp20.000.000.000,00

(dua puluh miliar rupiah);

b. badan hukum koperasi, memiliki Modal Disetor paling sedikit Rp10.000.000.000,00 (sepuluh

miliar rupiah); atau

c. badan usaha perseroan komanditer, memiliki Modal Disetor paling sedikit

Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

(3) Permodalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disetor secara tunai dan penuh dalam

bentuk deposito berjangka atas nama PMV pada salah satu bank umum atau bank umum syariah

di Indonesia.

(4) Permodalan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus disetor secara tunai dan penuh dalam

bentuk deposito berjangka atas nama PMVS pada salah satu bank umum syariah di Indonesia.

2. Aspek Perpajakan Ventura Bersama

A. Objek dan Bukan Objek Pajak Modal Ventura

Menurut PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

48/PMK.010/2018 TENTANG PERLAKUAN PERPAJAKAN ATAS PENYERTAAN

MODAL PERUSAHAAN MODAL VENTURA PADA PERUSAHAAN MIKRO, KECIL,

DAN MENENGAH.

Perusahaan mikro, kecil, dan menengah yang menjadi pasangan usaha perusahaan modal

ventura sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf k angka (1) Undang-Undang Nomor

22
7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir

dengan UndangUndang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-

Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan yaitu perusahaan yang penjualan

bersihnya setahun tidak melebihi Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah).

(2) Batasan penjualan bersih setahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan

penghasilan bersih tahun pajak sebelumnya pada saat perusahaan modal ventura melakukan

penyertaan modal kepada perusahaan pasangan usaha.

Pasal 2

(1) Penyertaan modal perusahaan modal ventura pada setiap perusahaan pasangan usaha

dilakukan selama perusahaan pasangan usaha tersebut belum menjual saham di bursa efek atau

untuk jangka waktu tidak melebihi 10 (sepuluh) tahun.

(2) Perusahaan modal ventura sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah perusahaan modal

ventura yang telah memperoleh izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan.

(3) Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura berupa bagian laba dari

perusahaan pasangan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 yang memenuhi ketentuan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bukan merupakan Objek Pajak Penghasilan.

(4) Penghasilan berupa bagian laba yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura dari

penyertaan modal pada perusahaan pasangan usaha yang telah menjual sahamnya di bursa efek

atau setelah melewati jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan Objek

Pajak Penghasilan kecuali apabila bagian laba tersebut memenuhi ketentuan Pasal 4 angka (3)

huruf f Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah

beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang

23
Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan.

Pasal 3 Perusahaan modal ventura wajib membukukan secara terpisah penghasilan yang

merupakan Objek Pajak Penghasilan dan penghasilan yang bukan merupakan Objek Pajak

Penghasilan.

Apabila perusahaan modal ventura memperoleh penghasilan dari transaksi penjualan

saham atau pengalihan penyertaan modal pada perusahaan pasangan usahanya dikenakan Pajak

Penghasilan yang bersifat final sebesar 0,1% (satu perseribu) dari jumlah bruto nilai transaksi

penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal.

B. Sumber Dana Modal Ventura

Sumber-sumber dana modal ventura adda dua yaitu :

1.      Dari dalam perusahaan

Dana dari sumber ini diperoleh melalui :

a.       Setoran modal dari pemegang saham

b.      Cadangan laba yang belum terpakai

c.       Laba ditahan

2.      Dari luar perusahaan

Dana dari sumber ini diperoleh melalui :

a.       Investor baik perorangan maupun industri

b.      Pinjaman dari dunia perbankan

c.       Pinjaman dari perusahaan asuransi

24
d.      Pinjaman dari perusahaan dana pension

Sumber dana modal ventura dapat berasal dari berbagai sumber antara lain sebagai berikut :

1. Investor Perseorangan

Alternatif sumber dana modal ventura adalah dari investor individu. Hanya saja menarik investor

perseorangan untuk mengikutsertakan dananya ke dalam suatu usaha modal ventura tidak

semudah yang dipikirkan kalau tidak ingin dikatakan sulit. Hal ini disebabkan bisnis modal

ventura memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis investasi lainnya.

Umumnya investor perseorangan lebih menyukai dan cenderung melakukan investasi pada usaha

yang telah berjalan lancer dan bersifat jangka pendek. Bagi investor individu yang memiliki

kesabaran dan kesiapan menerima dan menanggung risiko tinggi dalam suatu usaha merupakan

seorangventure capitalist murni. Karena dalam usaha modal ventura sulit diharapkan akan

meberi hasil yang besar atas investasi yang ditanam dalam kurun waktu satu atau dua tahun.

2. Investor Institusi

Biasanya bagi perusahaan-perusahaan besar terutama dinegara-negara industry memiliki suatu

divisi tersendiri yang khusus menangani bisnis modal ventura. Tugas divisi khusus ini adalah

menampung dan mengevaluasi suatu ide-ide terutama dalam bidang teknologi yang dapat

dikembangkan menjadi suatu produk teknologi baru yang dapat dipasarkan. Keikutsertaan

investor institusi ini merupakan salah satu sumber dana modal ventura.

3. Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun

25
Lembaga keuangan nonbank ini merupakan sumber dana modal ventura yang cukup besar.

Potensi lembaga ini sebagai investor dalam usaha modal ventura didukung oleh sumber dananya

yang berjangka panjang.

4. Perbankan

Sumber dana modal ventura dapat diperoleh dari bank-bank yang tertarik melakukan bisnis

modal ventura. Namun perlu dipertimbangkan mengenai sifat dana bank yang jangka pendek

sementara modal ventura jangka panjang. Dana-dana yang berasal dari bank sebaiknya

digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan dengan pola bagi hasil yang berjangka waktu

pendek.

5. Lembaga Keuangan Internasional

Lembaga keuangan internasional dapat menjadi sumber dana modal ventura terutama yang

berkaitan dengan upaya membantu pengembangan sektor-sektor tertentu. Kelebihan sumber dana

ini di samping berbiaya murah juga biasanya memiliki jangka waktu panjang dengan masa

tenggang waktu. Untuk mendapatkan sumber dana ini umumnya melalui two step loan dari

pemerintah.

C. Mekanisme Modal Ventura

Bantuan yang diberikan oleh PMV meliputi dua bentuk, yaitu bantuan dana dan bantuan

manajemen. Berdasarkkan pemahaman tersebut, pembahasan mekanisme pembiayaan ini akan

meliputi prinsip bantuan yang diberikan, tahap atau saat perusahaan pasangan usaha mulai

26
menerima bantuan modal ventura, bentuk bantuan dana yang diberikan, bentuk kesepakatan

antara perusahaan modal ventura dengan perushaan pasangan usaha, dan divestasi.

1.      Prinsip Bantuan

Prinsip pertama, pembiayaan melalui modal ventura dapat diberikan dalam bentuk penyertaan

modal secara langsung (equity) dan atau dapat pula diberikan dalam bentuk pinjaman

subordinasi atau obligasi kinversi pada perusahaan yang disertai (quasy equity). Quasy equity

bisa saja dalam bentuk pinjaman, namun pinjaman tersebut bukan seperti pinjaman komersial

pada umumnya. Pinjaman tersebut mempunyai persyaratan yang lunak, seperti antara lain jangka

watu yang relatif lebih panjang, adanya grace period atau tengang waktu mulai pembayaran,

dapat dikonversikan menjadi penyertaan murni, dan lain-lain.

Prinsip kedua, mengingat pada dasarnya bentuk investasi modal ventura berupa penyertaan,

maka pendekatan dalam pengambilan keputusan oleh PMV yang berkaitan dengan PPU-nya

adalah berdasarkan pemikiran jangka panjang. Pendekatan jangka panjang ini mewarnai perilaku

PMV terhadap PPU, yang antara lain dilihat dari cara pembagian keuntungan. Pada tahap awal

penyertaan, PMV biasanya mendapat proporsi bagi hasil yang sangat kecil atau bahkan tidak

sama sekali. Kebijakan ini diharapkan akan dapat meningkatkan kemampuan cash-flow PPU

untuk mendanai kegiatan usahanya dan juga melakukan ekspansi usaha, sehingga dlam waktu

jangka panjang PPU akan berkembang lebih sehat dan besar.

Prinsip ketiga, bantuan yang diberikan memamng mempunyai misi jangka panjang untuk

mengembangkan usaha perusahaan yang dibiayainya, namun hal ini tidak berarti bahwa bantuan

tersebut selamanya atau tanpa batas waktu. Batas waktu ini sangat bervariasi dari negara ke

negara, dan di Indonesia batasnya waktunya hanyalah sampai dengan 10 tahun.

27
D. Tahap – Tahap Pembiayaan Modal Ventura

1.Early Stage Financing

 Seed Financing, yaitu pembiayaan pada tahap penelitian & riset untuk mengukur viability

suatu obyek pembiayaan

 Start–Up Financing, yaitu pembiayaan pada tahap pengembangan produk dan persiapan

pemasaran.

 First Round Financing, yaitu pembiayaan pada tahap peluncuran komersial

prototipe  produk.

2. Expansion Stage

 Second Round Financing yaitu  pembiayaan untuk peningkatan kemam- puan

penjualan/pemasaran 

 Third Round Financing yaitu pembiayaan untuk pengembangan produk baru dan

memperluas jaringan bisnis

 Bridge Finance (Mezzanine) yaitu pembiayaan dalam rangka memperbaiki kondisi

keuangan guna persiapan go publik 

 Acquisition & Management Buy Out Financing yaitu pembiayaan dalam rangka

mengakuisisi perusahaan lain serta pembelian saham perusahaan 

3. Turnaround Situations

 Pembiayaan bagi perusahaan dalam kon- disi sulit dan bahkan kondisi bangkrut

 Bentuk pembiayaan modal ventura

28
Perusahaan Modal Ventura dapat memberikan bantuan dana dalam satu atau lebih bentuk-bentuk

dibawah ini:

a.       Penyertaan modal dalam bentuk saham

b.      Obligasi yang dapat  konversikan menjadi saham

c.       Pinjaman tang dapat dikonversasikan saham

d.      Pinjaman yang memberikan hak opsi bagi perusahaan modal ventura untuk membeli saham

e.       Pijaman dengan tingkat bunga yang relatif rendah

f.       Pinjaman yang tidak perlu dibayar bila perusahaan belum mampu menutupi semua biaya

operasinya

g.      Pinjaman yang apabiala terjadi likuidasi, maka pengembalian berada pada prioritas setalah

obligasi dan pinjaman lainnya

h.      Dan lain-lain sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip modal vebtura.

Bentuk Kesepakatan

Kesepakatan-kesepakatan antara Perusahaan Modal Ventura dengan Perusahaan

Pasangan Usahanya dituangkan dalam suatu kesepakatan formal atau perjanjian resmi secara

tertulis yang meliputi mekanisme pemberian bantuan dana dan sejak awal sampai dengan

dilakukannya tahap divestasi. Perjanjian ini penting bagi pelaksanaan modal ventura karena

kegiatan operasional modal ventura selanjutnya didasarkan pada perjanjian tersebut.

1. Jumlah pembiayaan

29
Jumlah pembiayaan harus disebutkan dengan jelas dengan satuan mata uang yang telah

disepakati bersama.

2. Cara penarikan atau pencairan

Cara penarikan dana dapat bermacam-macam. Dana tersebut dapat ditarik secara tunai,

menggunakan cek, menggunakan bilyet giro, dan lain-lain sesuai kesepakatan bersama.

3. Jadwal penggunaan bantuan dana

Harus disesuaikan dengan kebutuhan dana tersebut dalam kegiatan usaha Perusahaan Pasangan

Usaha.

4. Jangka waktu bantuan dana

Harus disebutkan dengan tegas sehingga Perusahaan Pasangan usaha dapat merencanakan cash

flow yang sesuai.

5. Bentuk balas jasa finansial

Dapat berupa bunga, bagi hasil dari keuntungan biaya, dan lain-lain.

6. Cara, jumlah, waktu pembayaran balas jasa finansial

Harus disertai proporsi bagi hasil atas dasar waktu dan periode tertentu.

7. Cara penarikan kembali investasi

Harus disepakati pada awal proses modal ventura.

8. Syarat divestasi yang dipercepat

30
Dalam keadaan tertentu, divestasi dapat saja dilakukan lebih awal daripada waktu yang telah

direncanakan. Keadaan tertentu sebagai pra syarat pelaksanaan divestasi yang dipercepat tersebut

bisa dengan bervariasi, antara lain: prospek Perusahaan Pasangan Usaha yang sangat diragukan,

kerugian Perusahaan Pasangan Usaha yang sangat besar, krisis ekonomi, keuntungan atau

perkembangan Perusahaan Pasangan Usaha yang sangat besar sehingga tidak lagi memerlukan

bantuan modal ventura dan lain-lain sesuai dengan kesepakatan.

9. Perubahan atau perpindahan kepemilikan

Kesepakatan tentang adanya kemungkinan perubahan atau perpindahan kepemilikan atas

Perusahaan Pasangan Usaha.

E. Hambatan Usaha Modal Ventura

Meskipun bisnis modal ventura sudah dimulai sejak satu dekade yang lalu, namun dilihat dari

total pembiayaan yang disalurkan kepada sektor usaha masih relatif kecil dibandingkan dengan

lembaga-lembaga keuangan lain. Lambannya perkembangan usaha modal ventura terutama dari

kemampuan menyalurkan dana pada prinsipnya disebabkan oleh beberapa faktor antar lain

sebagai berikut:

a.    Modal ventura merupakan usaha yang memiliki risiko tinggi.

b.   Modal ventura merupakan konsep pembiayaan baru sehingga fungsi dan peranannya belum

banyak dipahami oleh kkalangan dunia usaha, pemodal maupun kalangan pengusaha.

c.  Adanya keengganan pengusaha atas penyerahan sebagian saham pada perusahaan modal

ventura.

31
d.   Banyaknya pengusaha (entrepreneur) yang kurang berminat atau bersedia atas keterlibatan

modal ventura dalam manajemen perusahaan.

e. Sulitnya perusahaan modal ventura menemukan perusahaan pasangan usaha yang memenuhi

criteria untuk dibiayai.

f.     Investor lebih tertarik pada pembiayaan berjangka pendek.

g.  Perangkat peraturan mengenai kegiatan usaha modal ventura dirasa masih sangat kurang

memadai dan kurang mendukung.

h.    Pasar modal sebagai salah satu sarana divestasi massih kurang mendukung.

i.      Kurangnya tenaga profesional yang berpengalaman dalam bidang tertentu.

F. Komponen Utama dalam Penghitungan Tax Payable Pada Perusahaan Venture

Bersama

Komponen dalam penghitungan tax payable (hutang pajak) pada perusahaan Joint Venture ini

terdiri dari Pajak Penghasilan Pasal 21, Pajak Penghasilan Pasal 23 dan Pajak Penghasilan Pasal

4 Ayat 2.

Contoh perhitungan pajak penghasilan yang dikenakan pada bentuk kerjasama ini antara lain:

Pajak Penghasilan Pasal 21

Ir. Arif adalah seorang Wajib Pajak yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

adalah seorang tenaga ahli yang memperoleh penghasilan dari perusahaan Joint Venture sebesar

Rp 8.000.000,00. Terhadap penghasilan yang didapatkan oleh Ir. Arif akan digunakan sebagai

dasar pengenaan pajak (DPP) untuk menghitung jumlah PPh Pasal 21 yang akan dipotong

perusahaan Joint Venture ini. Berapa PPh pasal 21 yang harus dipotong ?

32
DPP : 50% x Penghasilan Bruto

PPh Pasal 21 : Tarif Pasal 17 x DPP

Jadi, DPP : Rp8.000.000,00 x 50% = Rp4.000.000,00

PPh Pasal 21 yang harus dipotong : 5% x Rp4.000.000,00 = Rp200.000,00

Pajak Penghasilan Pasal 23

Pada tahun 2010, penyedia jasa sewa kendaraan sebagai Wajib Pajak yang memiliki NPWP

memperoleh penghasilan dari perusahaan Joint Venture sebesar Rp14.475.000,00 atas sewa

kendaraan. Dari penghasilan yang didapat, perusahaan Joint Venture telah menetapkan jumlah

PPh Pasal 23 yang dipotong sebesar Rp289.500,00 yang dihitung berdasarkan ketentuan yang

berlaku dengan mengenakan tarif 2% dari jumlah bruto yang diterima penyedia jasa sewa.

Adapun rincian perhitungan PPh Pasal 23 yang dipotong adalah sebagai berikut:

Pajak Penghasilan Pasal 23 : 2% x Jumlah penghasilan bruto

: 2% x Rp14.475.000,00 = Rp289.500,00

Jadi, PPh Pasal 23 yang dipotong atas sewa kendaraan sebesar Rp 289.500,00. Perlakuan

atas pajak penghasilan ini telah sesuai dengan ketentuan perpajakan pada Pasal 23 Ayat (1) huruf

c dan Undangundang Nomor 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.

33
Contoh kedua : Pada tahun 2011, penyedia jasa sewa peralatan sebagai Wajib Pajak yang tidak

memiliki NPWP memperoleh penghasilan dari perusahaan Joint Venture sebesar

Rp156.870.000,00 atas sewa peralatan. Dari penghasilan yang didapat, perusahaan Joint Venture

telah menetapkan jumlah PPh Pasal 23 yang dipotong sebesar Rp6.274.800,00 yang dihitung

berdasarkan ketentuan yang berlaku dengan mengenakan tarif 4% dari jumlah bruto yang

diterima penyedia jasa sewa.

Adapun rincian perhitungan PPh Pasal 23 yang dipotong adalah sebagai berikut.

Pajak Penghasilan Pasal 23 : 4% x Jumlah penghasilan bruto

: 4% x Rp156.870.000,00 = 6.274.800,00

Pengenaan tarif 4% diberikan kepada Wajib Pajak yang tidak memiliki NPWP. Jadi, PPh

Pasal 23 yang dipotong atas sewa peralatan sebesar Rp 6.274.800,00. Perlakuan atas Pajak

Penghasilan Pasal 23 ini telah sesuai dengan ketentuan perpajakan pada Pasal 23 Ayat (1) huruf

c dan Undang-undang Nomor 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.

Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2 (Final)

Pada tahun 2007, perusahaan Joint Venture sebagai pemotong sekaligus wajib pajak, telah

melakukan pemotongan pajak kepada Kantor PRY DMC sebagai penyedia jasa sewa bangunan

(kantor). Kantor PRY DMC adalah Wajib Pajak Badan yang tidak memiliki NPWP. Atas jumlah

bruto nilai sewa senilai Rp43.849.167,00 dikenakan tarif 10% untuk Wajib Pajak Badan. Berapa

PPh Pasal 4 Ayat (2) yang dipotong ?

Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2) = 10% x Jumlah Bruto Nilai Sewa

= 10% x Rp43.849.167,00 = Rp4.384.916,00

34
Jadi, PPh Pasal 4 Ayat (2) yang seharusnya dipotong perusahaan Joint Venture atas

penghasilan yang diterima Wajib Pajak Badan sebesar Rp4.384.916,00

Contoh 2 :

Pada tahun 2010, Sri K, SE adalah penyedia jasa sewa tanah dan/ atau bangunan sebagai

Wajib Pajak Orang Pribadi. Sri yang tidak memiliki NPWP telah memperoleh penghasilan dari

perusahaan Joint Venture sebesar Rp75.600.000,00 atas sewa kantor. Berapa pajak penghasilan

pasal 4 ayat (2) yang harus dipotong ?

Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2 )= 10% x Jumlah Bruto Nilai Sewa

=10% x Rp75.600.000,00 = Rp7.560.000,00

Jadi, PPh Pasal 4 Ayat (2) yang dipotong atas sewa kantor tahun 2010 atas Wajib Pajak

Orang Pribadi sebesar Rp7.560.000,00. Perlakuan atas Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2) ini

telah sesuai dengan PP No. 29 Tahun 1996 jo. PP No. 5 Tahun 2002 tentang Pembayaran Pajak

Penghasilan Atas Penghasilan Dari Persewaan Tanah/ dan atau Bangunan.

G. Evaluasi terhadap Perlakuan Kebijakan Perpajakan Antara Pemberi Kerja

(Project Owner), Perusahaan Joint Venture, dan Anggota Joint Venture (Venturer)

Dalam hal segala bentuk perpajakan yang ditanggung oleh perusahaan Joint Venture adalah

menjadi tanggung jawab perusahaan ini. Bukan menjadi tanggung jawab pemberi kerja.

Perusahaan pemberi kerja tidak terlibat dalam pemotongan pajak yang dipotong oleh perusahaan

Joint Venture kepada Wajib Pajak. Semua pengenaan pajak yang dilakukan Joint Venture adalah

menjadi tanggung jawab perusahaan Joint Venture. Sedangkan tanggung jawab perpajakan yang

35
dipikul oleh para venturer adalah tanggung jawab mereka kepada Joint Venture, bukan tanggung

jawab mereka kepada project owner (pemberi kerja).

Pengenaan pajak yang dikenakan oleh masing-masing venturer langsung dilaporkan kepada

perusahaan Joint Venture. Sehingga perusahaan Joint Venture akan melakukan pembukuan dari

pelaporan masing-masing venturer. Pembukuan yang telah dilakukan oleh Joint Venture akan

dilaporkan kepada Kantor Pelayanan Pajak tempat perusahaan ini terdaftar.

H. Evaluasi Pengenaan Pajak Perusahaan Joint Venture terhadap Pembayaran Pajak

Penghasilan Perusahaan ini bukan merupakan subjek pajak badan, karena perusahaan tidak

mempunyai kewajiban untuk membayar Pajak Penghasilan. Namun, kewajiban yang ada pada

perusahaan ini adalah sebagai Wajib Pajak pemotong terhadap pajak yang dikenakan atas

penghasilan yang diterima oleh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang

memperoleh penghasilan dari perusahaan Joint Venture. Dengan ini, perusahaan Joint Venture

tidak membayar pajak penghasilan badan, tetapi perusahaan tentunya melaporkan pajak

penghasilan yang telah dipotong kepada Kantor Pelayanan Pajak tempat perusahaan terdaftar.

H. Evaluasi Kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perusahaan Joint

Venture

Seperti yang telah dibahas pada bagian sebelumnya, bahwa perusahaan ini bukan merupakan

subjek pajak badan. Tetapai perusahaan ini merupakan Wajib Pajak Badan yang mempunyai

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Pemberian NPWP/ kepemilikan NPWP kepada perusahaan

ini adalah semata-mata untuk keperluan pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21, yang dilakukan

oleh perusahaan Joint Venture terhadap objek atas imbalan yang dibayarkan. Selain itu,

dikenakan terhadap pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 yang dipotong atas penghasilan

36
yang diterima Wajib Pajak dalam negeri yang berasal dari penyerahan jasa, serta pemotongan

Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2) atas penghasilan berupa pajak sewa tanah bangunan atas

penghasilan yang diterima oleh Wajib Pajak.

I. Perlakuan Pajak terhadap Pendapatan dari Pembagian Laba yang Diterima oleh

Anggota Joint Venture

Pendapatan yang diterima oleh masing-masing anggota Joint Venture (venturer) dari

pembagian laba yang diperoleh dari perusahaan Joint Venture tidak dikenakan pajak terhadap

pendapatan tersebut. Dengan kata lain, masing-masing venturer tidak melaporkan pajak kepada

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atas pendapatan yang mereka terima dari perusahaan Joint

Venture ini. Dengan alasan, karena pendapatan tersebut telah dikenakan pajak sebelumnya yang

ditanggung oleh pemberi kerja. Selain itu, terhadap pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas

jasa tenaga ahli (notaris, konsultan) yang dibayarkan oleh perusahaan Joint Venture.

Pembagian laba yang diterima oleh masing-masing venturer yang didasarkan pada

persentase penyertaan modal kepada perusahaan Joint Venture ini dijadikan sebagai pendapatan

kantor terhadap masing-masing venturer.

37
BAB V

PENUTUP

A.   KESIMPULAN

Perusahaan Modal Ventura (Venture Capital Company) yang selanjutnya disingkat PMV

adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu

perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan (Investee Company) untuk jangka waktu

tertentu dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi,

dan/atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha.

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa tidak berkembangnya modal ventura

sesuai dengan karakteristiknya disebabkan karena :

1. Faktor internal, sifat kehati-hatian dari manajemen modal ventura yang tidak mau perusa-

haannya merugi dan keharusan mempertanggung-jawabkan usahanya kepada pemilik modal.

2. Faktor eksternal, tidak atau belum adanya penemuan baru yang sangat prospektif dan

menjanjikan keuntungan yang besar.

B.     SARAN

1. Untuk menunjukkan jati diri modal ventura, maka hendaknya berani untuk

sedikit   berspekulasi dengan harapan keuntungan yang besar pula.

2. Demi terwujudnya hal tersebut maka diperlukan kerjasama antara modal ventura dan

perguruan tinggi dalam hal ini Lembaga Penelitian serta pengusaha untuk memasarkan produk

temuannya atau membiayai penelitian dan rekayasa

38
DAFTAR PUSTAKA

https://ngada.org/bn143-2012.htm#atas

https://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/regulasi/lembaga-pembiayaan/peraturan-
ojk/Documents/Pages/pojk-34-perizinan-usaha-dan-kelembagaan-perusahaan-modal-
ventura-/SALINAN-%20RPOJK%20Perizinan%20Usaha%20PMV.pdf

http://foresight-id.com/wp-content/uploads/2018/05/PMK-48-PMK-010_2018.pdf

39

Anda mungkin juga menyukai