Anda di halaman 1dari 15

KESEHATAN, KESELAMATAN DAN

KEAMANAN KERJA

Dosen pengampu :
(Maulidyah Amalina R, S.E, M.M)

Disusun oleh:
Kelompok 9
Andryan Adi Wijaya 170301012
Hermawan Dwi Afandi 170301013
Sahrul Maulana 170301039

PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
2018
KESEHATAN, KESELAMATAN DAN
KEAMANAN KERJA

Disusun sebagai prasyarat untuk menempuh mata kuliah Manajemen


Sumber Daya Manusia

Dosen pengampu :
(Maulidyah Amalina R, S.E, M.M)

Disusun oleh:
Kelompok 9
Andryan Adi Wijaya 170301012
Hermawan Dwi Afandi 170301013
Sahrul Maulana 170301039

PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja” ini dengan
lancar.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia pada Program Studi Manajemen,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Gresik.
Terselesaikannya makalah ini tentunya tidak lepas dari dorongan dan
dukungan berbagai pihak.Untuk itu penysun mengucapkan terimakasih kepada
yang terhormat :
1. Maulidyah Amalina R, S.E, M.M, Selaku pengampu Mata Kuliah Manajemen
Sumber Daya Manusia atas dedikasinya dalam menyampaikan materi.
2. Rekan-rekan seangkatan tahun 2018-2019 Universitas Muhammadiyah Gresik.
Tiada gading yang tak retak, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah
ini masih banyak kekurangannya. Untuk itu dengan kerendahan hati penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian untuk menjadikan periksa, dan penulis berharap atas kritik dan
saran guna perbaikan dalam penulisan makalah ini.

Gresik, 23 September 2018

Penulis

ii
DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i


KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

BAB I : PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1. Latar Belakang .................................................................. 1
1.2. Identifikasi Masalah .......................................................... 1
1.3. Tujuan Penulisan Makalah ................................................ 2
1.4. Manfaat Penulisan ............................................................. 2

BAB II : PEMBAHASAN ......................................................................... 3


2.1. Pengertian Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja
(K3) ................................................................................... 3
2.1.1. Pengertian K3 Secara Umum ............................................ 3
2.1.2. Pengertian K3 Menurut Para Ahli..................................... 3
2.2. Dasar Pemberlakuan K3 di Indonesia ............................... 4
2.3. Tujuan Penerapan K3 ........................................................ 6
2.4. Upaya Mencapai K3 .......................................................... 7
2.5. Masalah K3 Karyawan ...................................................... 8
2.5.1. Masalah Kesehatan ........................................................... 8
2.5.2. Masalah Keselamatan dan Keamanan .............................. 9

BAB III : PENUTUP ................................................................................. 10


3.1. Simpulan ........................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga
kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk
menuju masyarakat adil dan makmur. Keselamatan dan keamanan kerja
mempunyai banyak pengaruh terhadap faktor kecelakaan, karyawan harus
mematuhi standart K3 agar tidak menjadikan hal-hal yang negatif bagi diri
karyawan. Terjadinya kecelakaan banyak dikarenakan oleh penyakit yang diderita
karyawan tanpa sepengetahuan pengawas K3, seharusnya pengawasan terhadap
kondisi fisik di terapkan saat memasuki ruang kerja agar mendeteksi sacera dini
kesehatan pekerja saat akan memulai pekerjaanya.
Keselamatan dan kesehatan kerja perlu diperhatikan dalam lingkungan kerja,
karena kesehatan merupakan keadaan atau situasi sehat seseorang baik jasmani
maupun rohani sedangkan keselamatan kerja merupakan suatu keadaan dimana
para pekerja terjamin keselamatan pada saat bekerja baik itu dalam menggunakan
mesin, pesawat, alat kerja, proses pengolahan juga tempat kerja dan lingkungannya
juga terjamin. Apabila para pekerja dalam kondisi sehat jasmani maupun rohani dan
didukung oleh sarana dan prasarana yang terjamin keselamatannya maka
produktivitas kerja akan dapat ditingkatkan. Masalah kesehatan adalah suatu
masalah yang kompleks, yang saling berkaitan dengan masalahmasalah lain di luar
kesehatan itu sendiri. Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan
individu maupun kesehatan masyarakat, antara lain: keturunan, lingkungan,
perilaku, dan pelayanan kesehatan.

1.2 Identifikasi Masalah


1. Apa pengertian keselamatan, keamanan dan kesehatan kerja (K3) itu?
2. Apa dasar pemberlakuan K3 di Indonesia?
3. Apa tujuan penerapan K3?

1
4. Apa upaya untuk mencapai keselamatan kerja?
5. Apa saja yang menjadi masalah K3 karyawan?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


1. Untuk mengetahui pengertian keselamatan, keamanan dan kesehatan kerja
(K3).
2. Untuk mengetahui dasar pemberlakuan K3 di Indonesia.
3. Untuk mengetahui tujuan penerapan K3.
4. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk mencapai keselamatan kerja.
5. Untuk mengetahui masalah kesehatan karyawan.

1.4 Manfaat Penulisan Makalah


Hasil dari penulisan makalah ini dapat menambah wawasan para mahasiswa dan
referensi bagi orang lain tentang Keselamatan, Keamanan dan Kesehatan Kerja.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja (K3)


2.1.1. Pengertian K3 Secara Umum
a. Pengertian secara Keilmuan
Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
b. Pengertian secara Filosofis
Upaya yang dilakukan untuk memastikan keutuhan dan
kesempurnaan jasmani dan rohani tenaga kerja pada khususnya,
dan masyarakat pada umumnya terhadap hasil karya dan budaya
menuju masyarkat adil dan makmur.
2.1.2. Pengertian K3 Menurut Para Ahli
a. Mathias dan Jackson
Menurut Mathis dan Jackson pengertian K3 adalah kegiatan yang
menjamin terciptanya kondisi kerja yang aman, terhindar dari
gangguan fisik dan mental melalui pembinaan dan pelatihan,
pengarahan dan kontrol terhadap pelaksanaan tugas dari karyawan
dan pemberian bantuan sesuai dengan aturan yang berlaku, baik
dari lembaga pemerintah maupun perusahaan dimana mereka
bekerja.
b. Ardana
K3 adalah upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja
dan orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan
sehat sehingga setiap sumber produksi bisa digunakan secara aman
dan efisien.
c. World Health Organization (WHO)
Menurut WHO pengertian K3 adalah upaya yang bertujuan untuk
meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan fisik, mental dan
sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jenis

3
pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang
disebabkan oleh kondisi pekerjaan; perlindungan bagi pekerja
dalam pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang merugikan
kesehatan.

2.2. Dasar Pemberlakuan K3 di Indonesia.


Pemerintah memberikan jaminan kepada karyawan dengan menyusun Undang-
undang Tentang Kecelakaan Tahun 1947 Nomor 33, yang dinyatakan berlaku pada
tanggal 6 januari 1951, kemudian disusul dengan Peraturan Pemerintah Tentang
Pernyataan berlakunya peraturan kecelakaan tahun 1947 (PP No. 2 Tahun 1948),
yang merupakan bukti tentang disadarinya arti penting keselamatan kerja di dalam
perusahaan.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1992, menyatakan bahwa
sudah sewajarnya apabila tenaga kerja juga berperan aktif dan ikut bertanggung
jawab atas pelaksanaan program pemeliharaan dan peningkatan kesejahteraan demi
terwujudnya perlindungan tenaga kerja dan keluarganya dengan baik. Jadi, bukan
hanya perusahaan saja yang bertanggung jawab dalam masalah ini, tetapi para
karyawan juga harus ikut berperan aktif dalam hal ini agar dapat tercapai
kesejahteraan bersama. Penerapan program K3 dalam perusahaan akan selalu
terkait dengan landasan hukum penerapan program K3 itu sendiri. Landasan hukum
tersebut memberikan pijakan yang jelas mengenai aturan yang menentukan
bagaimana K3 harus diterapkan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970 pasal 3 ayat 1, syarat
keselamatan kerja yang juga menjadi tujuan pemerintah membuat aturan K3 adalah:
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya
e. Memberi pertolongan pada kecelakaan.
f. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

4
g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar
radiasi, suara dan getaran.
h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik
maupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan
i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
j. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik.
k. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.
l. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.
m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan
proses kerjanya.
n. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman
atau barang.
o. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
p. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan
penyimpanan barang.
q. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
r. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang
bahayakecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
Undang-Undang tersebut selanjutnya diperbaharui menjadi Pasal 86 ayat 1
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 yang menyebutkan bahwa setiap pekerja/
buruh berhak untuk memperoleh perlindungan atas:
a. Keselamatan dan kesehatan kerja
b. Moral dan kesusilaan
c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
agama.
Sedangkan ayat 2 dan 3 menyebutkan bahwa “untuk melindungi keselamatan
pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan
upaya keselamatan dan kesehatan kerja.” (ayat 2), “Perlindungan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundang‑ undangan yang berlaku.” (ayat 3). Dalam Pasal 87 juga dijelaskan

5
bahwa Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen.

2.3. Tujuan Penerapan K3


Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Peraturan Pemerintah Nomor
50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
tercermin dalam Tujuan Penerapan SMK3 dalam Pasal 2:
a. Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang
terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi.
b. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat
buruh.
c. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong
produktivitas
Selain menurut PP 50 tahun 2012, tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
juga dibahas oleh Djamaluddin Ramlan tahun 2006 dalam bukunya “Dasar-dasar
kesehatan kerja”.
Tujuan kesehatan kerja menurut Ramlan (2006) adalah :
a. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja disemua
lapangan pekerjaan ketingkat yang setinggi-tingginya baik fisik, mental
maupun kesejahteraan sosial.
b. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan masyarakat pekerja yang
diakibatkan oleh keadaan/kondisi lingkungan kerjanya seperti kecelakaan
akibat kerja.
c. Memberi perlindungan bagi pekerja saat melaksanakan pekerjaannya dan
kemungkinan terjadinya bahaya yang disebabkan oleh faktor-faktor yang
membahayakan kesehatan di tempat kerja.
d. Menempatkan pekerja disuatu lingkungan pekerjaan berdasarkan
keterampilan, kemampuan fisik dan psikis pekerjaannya.

Adapun tujuan dari keselamatan kerja adalah :

6
a. Melindungi keselamatan pekerja dalam melakukan pekerjaannya untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan produktifitas nasional.
b. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada ditempat kerja.
c. Sumber produksi terpelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.

2.4. Upaya mencapai K3


Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai keselamatan kerja dan
menghindari kecelakaan kerja antara lain:
a. Analisis Bahaya Pekerjaan (Job Hazard Analysis)
Job Hazard Analysis adalah suatu proses untuk mempelajari dan menganalisa
suatu jenis pekerjaan kemudian membagi pekerjaan tersebut ke dalam langkah-
langkah menghilangkan bahaya yang mungkin terjadi. Dalam melakukan Job
Hazard Analysis, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan:
1) Melibatkan Karyawan.
Hal ini sangat penting untuk melibatkan karyawan dalam proses job hazard
analysis. Mereka memiliki pemahaman yang unik atas pekerjaannya, dan
hal tersebut merupakan informasi yang tak ternilai untuk menemukan
suatu bahaya.
2) Mengulas Sejarah Kecelakaan Sebelumnya
Mengulas dengan karyawan mengenai sejarah kecelakaan dan cedera yang
pernah terjadi, serta kerugian yang ditimbulkan, bersifat penting. Hal ini
merupakan indikator utama dalam menganalisis bahaya yang mungkin
akan terjadi di lingkungan kerja
3) Melakukan Tinjauan Ulang Persiapan Pekerjaan
Berdiskusi dengan karyawan mengenai bahaya yang ada dan mereka
ketahui di lingkungan kerja. Lakukan brainstorm dengan pekerja untuk
menemukan ide atau gagasan yang bertujuan untuk mengeliminasi atau
mengontrol bahaya yang ada.
4) Membuat Daftar dan Menetapkan Prioritas untuk Pekerjaan Berbahaya.
Membuat daftar pekerjaan yang berbahaya dengan risiko yang tidak dapat
diterima atau tinggi, berdasarkan yang paling mungkin terjadi dan yang

7
paling tinggi tingkat risikonya. Hal ini merupakan prioritas utama dalam
melakukan Job Hazard Analysis.
5) Membuat Outline Langkah-langkah Suatu Pekerjaan.
Tujuan dari hal ini adalah agar karyawan mengetahui langkah-langkah
yang harus dilakukan dalam mengerjakan suatu pekerjaan, sehingga
kecelakaan kerja dapat diminimalisir.
b. Risk Management
Risk Management dimaksudkan untuk mengantisipasi kemungkinan
kerugian/kehilangan (waktu, produktivitas, dan lain-lain) yang berkaitan
dengan program keselamatan dan penanganan hukum
c. Safety Engineer
Memberikan pelatihan, memberdayakan supervisor/manager agar mampu
mengantisipasi/melihat adanya situasi kurang ‘aman’ dan menghilangkannya
d. Ergonomika
Ergonomika adalah suatu studi mengenai hubungan antara manusia dengan
pekerjaannya, yang meliputi tugas-tugas yang harus dikerjakan, alat-alat dan
perkakas yang digunakan, serta lingkungan kerjanya

2.5. Masalah K3 Karyawan


2.5.1. Masalah Kesehatan
Beberapa kasus yang menjadi masalaha kesehantan bagi para karyawan adalah:
a. Kecanduan alkohol & penyalahgunaan obat-obatan Akibat dari beban
kerja yang terlalu berat, para karyawan terkadang menggunakan bantuan
dari obata-obatan dan meminum alcohol untuk menghilangkan stress yang
mereka rasakan. Untuk mencegah hal ini, perusahaan dapat melkaukan
pemeriksaan rutin kepada karyawan tanpa pemberitahuan sebelumnya dan
perusahaan tidak memberikan kompromi dengan hal-hal yang merusak
dan penurunan kinerja (missal: absen, tidak rapi, kurang koordinasi,
psikomotor berkurang)

8
b. Stress Stres adalah suatu reaksi ganjil dari tubuh terhadap tekanan yang
diberikan kepada tubuh tersebut. Banyak sekali yang menjadi penyebab
stress, namun beberapa diantaranya adalah:
1. Faktor Organisasional, seperti budaya perusahaan, pekerjaan itu
sendiri, kondisi kerja.
2. Faktor Organisasional seperti, masalah keluarga dan masalah finansial
c. Burnout "Burnout” adalah kondisi terperas habis dan kehilangan energi
psikis maupun fisik. Biasanya hal itu disebabkan oleh situasi kerja yang
tidak mendukung atau tidak sesuai dengan kebutuhan dan harapan.
Burnout mengakibatkan kelelahan emosional dan penurunan motivasi
kerja pada pekerja. Biasanya dialami dalam bentuk kelelahan fisik, mental,
dan emosional yang intens (beban psikologis berpindah ke tampilan fisik,
misalnya mudah pusing, tidak dapat berkonsentrasi, gampang sakit) dan
biasanya bersifat kumulatif.

2.5.2. Masalah Keselamatan dan Keamanan


a. Unsafe Condition, yaitu kondisi tidak aman pada lingkungan kerja yang dapat
menimbulkan kecelakaan kerja. Misalnya lantai licin dan alat atau mesin rusak
b. Unsafe Action, yaitu sikap tidak aman yang berasal dari manusia sendiri.
Misalnya bersendau gurau saat bekerja, terburu-buru saat bekerja, tidak
menggunakan alat pelindung diri (APD) dengan baik, dan melanggar peraturan
keselamatan yang diwajibkan.

9
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Simpulan
1. Keselamatan, keamanan dan kesehatan kerja adalah upaya yang bertujuan
untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan fisik, mental dan sosial
yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jenis pekerjaan, pencegahan
terhadap gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan;
perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang
merugikan kesehatan.
2. Dasar pemberlakuan K3 di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 1
tahun 1970 pasal 3 ayat 1
3. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja tertuang dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja tercermin dalam Tujuan Penerapan SMK3 dalam Pasal 2
Ada beberapa upaya untuk mencapai keselamatan kerja, antara lain:
a. Analisis Bahaya Pekerjaan (Job Hazard Analysis)
b. Risk Management
c. Safety Engineer
d. Ergonomika
4. Masalah kesehatan karyawan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya:
a. Kecanduan Alkohol dan penyalahgunaan obat-obatan
b. Tekanan psikis (stress) pada individu
c. Burnout "Burnout” adalah kondisi terperas habis dan kehilangan energi
psikis maupun fisik.
5. Masalah keselamatan dan keamanan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
a. Unsafe Condition, yaitu kondisi tidak aman pada lingkungan kerja.
b. Unsafe Action, yaitu sikap tidak aman dari dalam diri pekerja sendiri.

10
DAFTAR PUSTAKA

Agung Supriyadi, Tujuan-tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),


2017, https://katigaku.top/2017/12/29/tujuan-tujuan-keselamatan-dan-kesehatan-
kerja-k3/, Diakses pada: 21 September 2018

Maxmanroe, Pengertian K3 Secara Umum, Tujuan, Prinsip, Ruang Lingkup,


Jenis K3, 2018, https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-k3.html,
Diakses pada: 21 September 2018

11

Anda mungkin juga menyukai