DI SUSUN OLEH
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS MATARAM
1
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Peranan Modal
Ventura dalam Perekonomian”
Sebagai sebuah makalah, tidak lepas dari kekurangan, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang berkepentingan, guna
penyempurnaan makalah ini. Selanjutnya terima kasih penulis ucapkan kepada
semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini sehingga dapat
diselesaikan.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN
BAB 2. PEMBAHASAN
BAB 3. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
Kegiatan investasi yang dibiayai oleh modal ventura biasanya dalam jangka
waktu panjang dan memiliki resiko tinggi, seperti membentuk atau pengembngan
usaha baru dibidang tertentu. Meskipun resiko yang dihadapi tinggi, pihak modal
ventura mengharapkan suatu keuntungan yang tinggi pula dari penyertaan modalnya
berupa capital gain atau deviden. Perusahaan yang pembiayaannya dari modal
ventura disebut Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) atau investee company.
Berdasarkan pemaparan latar belakang yang telah diurai di atas, maka penulis
tertarik untuk mengambil judul “Peranan Modal Ventura dalam Perekonomian”
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian modal ventura
2. Untuk mengetahui landasan hukum dan tujuan mendirikan modal ventura
3. Untuk mengetahui kentungan dan jenis-jenis pembiayaan modal ventura
4. Untuk mengetahui sumber-sumber dana modal ventura
5. Untuk mengetahui peranan modal ventura dalam perekonomian
1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi penulis, hasil makalah ini bermanfaat untuk memperoleh hasil
yang terbaik
2. Bagi Mahasiswa lain, hasil penyusunan makalah ini diharapkan dapat
5
menjadikan tambahan referensi
3. Bagi Masyarakat, hasil makalah ini diharapkan dapat memberikan
tambahan informasi
4. Bagi Dosen, hasil penyusunan makalah ini diharapkan dapat dijadikan
tambahan referensi dan acuan dalam perkuliahan.
6
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Modal Ventura
Kata ventura berasal dari bahasa Inggris venture yang berarti sesuatu yang
mengandung risiko atau dapat pula diartikan sebagai usaha. Secara sempit modal
ventura dapat diartikan sebagai modal yang ditanamkan pada usaha yang
mengandung risiko dengan tujuan memperoleh pendapatann (return) berupa bunga
tau dividen.
Untuk lebih jelasnya berikut ini dikemukakan bebrapa definisi modal ventura
dari berbagai sumber:
Tony Lorenz (Combridge, 1985) mendefinisikan: Modal ventura adalah
investasi jangka panjang dalam bentuk pemberian modal yang mengandung risiko
di mana penyedia dana (venture capitalist) terutama mengharapkan capital gain di
samping mendapat bunga dan dividen.
Menurut Clinton Richardson (Antario, 1987): modal ventura adalah dana yang
diinvestasikan pada perusahaan atau individu yang memiliki risiko tinggi.
Robert White (Nasdic Institute, 1990): Modal ventura adalah bisnis pembiayaan
untuk memungkinkan pembentukan dan pengembangan usaha-usaha baru di bidang
teknologi dan atau non-teknologi.
Menurut Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1988: Perusahaan modal ventura
adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk penyertaan
modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan untuk
jangka waktu tertentu.
Dari berbagai pengertian tentang modal ventura tersebut dapat dikemukakan
beberapa hal sebagai berikut:
Perusahaan penyerta modal (venture capitalist) selain memberikan bantuan dana
juga terlibat dalam manajemen perusahaan yang menerima pembiayaan. Sebagai
imbalannya perusahaan penyerta modal memperoleh pendapatan berupa dividen atau
bunga.
7
Perusahaan pasangan usaha (investee company) selain menerima bantuan dana
juga menerima bantuan manajemen seperti pengolahan keuangan, produksi, dan
pemasaran. Keterlibatan penyerta modal dalam manajemen perusahaan pasangan
usaha inilah yang membedakan dengan pembiayaan lain seperi kredit bank
konvensional, kredit bank syariah dan leasing.
Jangka waktu pembiayaan modal ventura lebih dari satu tahun biasanya 5 sampai
10 tahun. Setelah jangka waktu tertentu dan perusahaan pasangan usaha telah mapan
dan sudah dapat mandiri dalam pengelolaan bisnisnya, maka penyertaan modal akan
ditarik oleh penyerta modal (pemilik modal).
Walaupun dasar pembiayaan adalah dalam modal ventura adalah “penyertaan”
namun hal tersebut tidak berarti bahwa bentuk formal dari pembiayaanya selalu
penyertaan. Bentuk pembiayaan tersebut dapat berupa obligasi atau kredit biasa
dengan syarat pengembalian dan bunga yang lebih lunak. Persyaratan yang lebih
lunak misalnya imbalannya berupa bagi hasil, pengembalian pinjaman sesuai dengan
kemampuan perusahaan pasangan usaha, dan pinjaman dapat dikonversi dengan
saham.
Selain itu dapat pula disimpulkan bahwa modal ventura merupakan pembiayaan
yang memiliki risiko tinggi. Pembiayaan modal ventura berbeda dengan bank yang
memberikan pembiayaan berupa pinjaman atau kredit, sementara modal ventura
memberikan pembiayaan dengan cara melakukan penyertaan langsung ke dalam
perusahaan yang dibiayainya. Perusahaan yang memperoleh pembiayaan modal
ventura disebut perusahaan pasangan usaha (PPU) atau investee company. Instrumen
lain yang dapat digunakan dalam rangka modal ventura adalah obligasi konversi
(convertible bond) yang memiliki hak opsi untuk ditukarkan dengan saham PPU.
Umumnya pembiayaan modal ventura hampir selalu disertai dengan persyaratan
keterlibatan dalam manajemen PPU yang biasanya disepakati dalam perjanjian
modal ventura. Jangka waktu penyertaan saham modal ventura bersifat sementara. Di
beberapa negara jangka waktu pembiayaan modal ventura anatara 3-10 tahun. Di
Indonesia sendiri jangka waktu tersebut menurut Keppres No.61/1988 paling lama 10
8
tahun harus sudah divestasi. Ciri inilah pula yang membuat unik dan
membedakannya dengan investasi biasa.
Modal ventura adalah merupakan suatu investasi dalam bentuk pembiayaan
berupa penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan swasta sebagai pasangan usaha
(investee company) untuk jangka waktu tertentu. Pada umumnya investasi ini
dilakukan dalam bentuk penyerahan modal secara tunai yang ditukan dengan
sejumlah saham pada perusahaan pasangan usaha. Investasi modal ventura ini
biasanya memiliki suatu resiko yang tinggi namun memberikan imbal hasil yang
tinggi pula. Kapitalis ventura atau dalam bahasa asing disebut venture capitalist
(VC), adalah seorang investor yang berinvestasi pada perusahaan modal ventura.
9
Hukum perdata adalah hukum yang mengatur kepentingan-kepentingan perdata para
pihak yang terikat dalam suatu hubungan hukum. Dalam kegiatan bisnis modal
ventura ini yang dimaksud para pihak adalah perusahaan modal ventura (venture
capital company) dan perusahaan pasangan usaha (investee company). Dari segi
hukum perdata, ada 2 sumber hukum yang mendasari usaha modal ventura, yaitu :
1) Asas kebebasan berkontrak
Hubungan hukum yang terjadi dalam modal ventura selalu dibuat secara
tertulis (kontrak) sebagai dokumen hukum yang menjadi dasar kepastian
hukum (legal certainty). Kontrak modal ventura ini dibuat berdasarkan atas
asas kebebasan berkontrak yang memuat rumusan kehendak berupa hak dan
kewajiban dari pihak perusahaan modal ventura dan pihak perusahaan
pasangan usaha. Kontrak modal ventura merupakan dokumen hokum utama
(main legal document) yang dibuat dan berfungsi secara sah bagi perusahaan
modal ventura dan perusahaan pasangan usaha dengan memenuhi syarat-
syarat sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 1320 KUH Perdata. Akibat
hokum kontrak yang dibuat secara sah, maka akan berlaku sebagai undang-
undang bagi perusahaan modal ventura dan pihak perusahaan pasangan usaha
(Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata).
2) Undang-undang di bidang Hukum Perdata
Sumber hukum modal ventura yang berupa undang-undang di bidang hukum
perdata adalah KUH Perdata, Undang-undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Undang-undang
Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, dan Undang-undang
Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
b) Segi Hukum Publik
Sebagai usaha yang bergerak di bidang jasa pembiayaan, modal ventura banyak
menyangkut kepentingan public terutama yang bersifat administratif. Oleh karena itu,
perundang-undangan yang bersifat public yang relevan berlaku pula pada usaha
10
modal ventura. Perundang-undangan tersebut terdiri atas undang-undang, peraturan
pemerintah, keputusan presiden, dan keputusan menteri.
1) Undang-undang di bidang Hukum Publik
Berbagai undang-undang di bidang administasi Negara yang menjadi sumber hukum
utama modal ventura adalah Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Ketentuan
Pokok Agraria dan peraturan pelaksananya; Undang-undang Nomor 3 Tahun 1983
tentang Wajib Daftar Perusahaan dan peraturan pelaksananya; serta Undang-undang
Nomor 12 Tahun 1985, Undang-undang Nomor 7 Tahun 1991, Undang-undang
Nomor 8 Tahun 1991 dan peraturan pelaksananya, yang ketiganya tentang
Perpajakan.
2) Peraturan tentang Lembaga Pembiayaan
Peraturan tentang lembaga pembiayaan yang mengatur usaha modal ventura antara
lain adalah Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1973 tentang Pendirian PT.
Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (selaku perusahaan modal ventura pertama di
Indonesia); Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan
(telah diubah menjadi Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009 tentang Lembaga
Pembiayaan); dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988
tentang Ketetentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan, yang
kemudian diubah dan disempurnakan dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
468 Tahun 1995.
Adapun peraturan pelaksana lainnya yang berkaitan secara langsung maupun tidak
langsung dengan usaha modal ventura antara lain :
1. Keputusan Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 19/Sk/1991
tentang Penyertaan Modal Perusahaan Modal Ventura Dalam Perusahaan
Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri.
2. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1991 tentang Pajak Penghasilan.
3. Peraturan Peraturan Pemerintah No. 62 tahun 1992 tentang Sektorsektor
Usaha Perusahaan Pasangan Usaha dari Perusahaan Modal Ventura dalam
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak
11
Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 7
tahun 1991.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas
Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek. Peraturan
Pemerintah No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan
dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 1995 tentang Pajak Penghasilan atas
Penghasilan Perusahaan Modal Ventura dari Transaksi Penjualan Saham atau
Pengalihan Penyertaan Modal pada Perusahaan Pasangan Usahanya.
6. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 227/KMK.01/1994 tentang Sektor-
sektor Usaha Perusahaan Pasangan Usaha dari Perusahaan Modal Ventura dan
Perlakuan Perpajakan atas Penyertaan Modal dan/atau Pengalihan Penyertaan
Modal Perusahaan Modal Ventura.
7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 250/KMK.04/1995 tentang Perusahaan
Kecil dan Menengah Pasangan Usaha dari Perusahaan Modal Ventura dan
Perlakuan Perpajakan atas Penyertaan Modal Perusahaan Modal Ventura.
8. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 468/KMK.017/1995 tentang Perubahan
Kepmenkeu No. 1251/KMK. 013/1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan sebagaimana telah diubah dengan
Kepmenkeu No. 1256/KMK. 00/1989 tanggal 18 November 1989.
9. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 58/KMK.017/1999 tentang Pengawasan
Kegiatan Perusahaan Modal Ventura Daerah.
10. Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Nomor
30/PER/M.KUKM/VIII/2007 tentang Petunjuk Teknis Perkuatan Permodalan
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, dan Lembaga Keuangan Dengan
Penyediaan Modal Awal dan Padanan Melalui Lembaga Modal Ventura.
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 18/PMK.010/2012 tentang Perusahaan
Modal Ventura.
12
Pengawasan dan pembinaan modal ventura dilakukan oleh Menteri Keuangan
Republik Indonesia. Hal ini berbeda dengan lembaga pembiayaan lainnya yang
pengawasannya dilakukan oleh Menteri Keuangan dengan dibantu oleh Bank
Indonesia. Pengawasan dan pembinaan oleh Menteri Keuangan dilakukan dengan
bentuk penyampaian laporan operasional dan laporan keuangan secara tahunan
kepada Menteri Keuangan.
Pembiayaan modal ventura di samping berorientasi untuk memperoleh
keuntungan yang tinggi, dengan risiko yang tinggi pula, juga bertujuan antara
lain :
a. Memungkinkan dan mempermudah pendirian suatu perusahaan baru.
b. Membantu membiayai perusahaan yang sedang mengalami kesulitan dana
dalam pengembangan usahanya, terutama pada tahap-tahap awal.
c. Membantu perusahaan baik pada tahap pengembangan suatu produk maupun
pada tahap mengalami kemunduran.
d. Membantu terwujudnya dari hanya suatu gagasan menjadi produk jadi yang
siap dipasarkan.
e. Memperlancar mekanisme investasi dalam dan luar negeri.
f. Mendorong pengembangan proyek research and development.
g. Membantu pengembangan teknologi baru dan memperlancar terjadinya alih
teknologi.
h. Membantu dan memperlancar pengalihan kepemilikan suatu perusahaan.
13
Pada umumnya perusahaan pasangan usaha merupakan perusahaan kecil
yang memerlukan penambahan dana untuk meningkatkan kegiatan
usahanya. Perusahaan yang kecil dan baru pada awal perkembangan
biasanya sulit untuk mendapatkan fasilitas kredit dari bank. Dengan
adanya pembiayaan modal ventura maka perusahaan kecil dan masih
dalam awal perkembangan dapat menjadi perusahaan pasnagan usaha
sehingga dapat memperoleh bantuan dana untuk meningkatkan kegiatan
usahanya.
2) Kemungkinan berhasilnya usaha lebih besar
Seseorang yang menemukan produk baru atau suatu ciptaan baru belum
tentu mampu memproduksi dan berhasil memasarkan hasil produknya.
Pelaksanaan produksi dan pemasaran produknya membutuhkan suatu
keahlian, pengalaman dan jaringan pemasaran yang dapat menjamin
kelancaran usaha. Dengan maksudnya modal ventura yang memiliki
kemampuan manajemen dan latar belakang bisnis yang kuat sebagai
partner usaha, maka kemungkinan berhasilnya perusahaan pasangan akan
menjadi lebih besar.
3) Meningkatkan efisiensi pemasaran produk
Pada awal dilakukannya kegiatan produksi baisanya kegiatan pemasaranya
tidak efisien. Hal ini disebabkan kegiatan pemasaran dilakukan sendiri dan
jumlah produksinya masih relatif kecil. Dengan masuknya modal ventura
yang dapat memberikan bantuan dana, bantuan manajemen, juga memiliki
jaringan pemasaran yang luas. Sehingga menjadi perusahaan pasangan
usaha yang akan dapat meningkatkan efisiensi pemasaran produknya.
4) Peningkatan bank abilitas
Perusahaan yang baru akan mengalami kesulitan memperoleh dana
biasanya juga memiliki manajemen yang lemah. Dalam kondisi yang
demikian para kreditur masuk bank kurang berminat untuk memberikan
pinjaman. Dengan masuknya modal ventura akan meningkatkan
14
kepercayaan para kreditur/bank untuk memberikan pinjaman kepada
perusahaan tersebut.
5) Peningkatan tingkat likuiditas
Pembiayaan modal ventura dengan cara modal penyertaan tidak perlu
membayarbunga dan angsuran hutang. Berbeda dengan hutang bank ysng
menimbulkan kewajiban membayar angsuran hutang dan beban bunga.
Dengna demikian penambahan modal penyertaan secara langsung akan
meningkatkan tingkat likuiditas.
6) Peningkatan tingkat rentabilitas
Dengan bantuan penambahan dana sekaligus bantuan manajemen yang
memiliki tenaga-tenaga profesional dan berpengalaman, maka kegiatan
produksi dan pemasaran akan lebih efektif dan efisien. Volume produksi
dan penjualan dapat ditingkatkan. Biaya produksi dan pemasaran dapat
ditekan dan pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan memperoleh
laba (rentabilitas).
1) Memperoleh Pendapatan
Bantuan dana yang diberikan kepada perusahaan pasangan usaha (investee
company) dapat berupa saham dan obligasi konversi (convertible bond).
Apabila bangtuan dana dalam bentuk saham maka sebagai imbalannya
perusahaan modal ventura akan memperoleh dividen. Penyertaan modal
dalam bentuk saham dapat dijual apabila pada suatu saat perusahaan
modal ventura membutuhkan dana. Apabila dalam penjualan saham
tersebut harganya naik akan mendapatkancapital gain sebagai
15
pendapatannya. Apabila bantuan dana dalam bentuk obligasi konversi
akan memperoleh bunga sebagai pendapatannya.
2) Peningkatan kemampuan teknis dan pengalaman bagi karyawan dan staf
perusahaan modal ventura.
Karyawan dan staf perusahaan modal ventura akan meningkat
kemampuan teknis dan pengalamannya dalam mengelola berbagai
perusahaan seiring dengan semakin seringnya memberikan bantuan
manajemen kepada perushaan pasangan usaha. Peningkatan kemampuan
teknis dan pengalaman tersebut selain bermanfaat bagi karyawan dan staf
juga bermanfaat bagi perusahaan modal ventura.
3) Peningkatan informasi tentang modal ventura
Keberhasilan dalam melakukan modal penyertaan dan memberikan
bantuan manajemen kepada perusahaan pasangan usaha secara bertahap
dapat meningkatkan pengetahuan dan kepercatyaan masyarakat tentang
kegiatan modal ventura.
16
Pembiayaan yang dapat diberikan perusahaan modal ventura dapat dilakukan
dalam beberapa cara sebagai berikut :
1. Penyertaan Modal Langsung
Penyertaan modal langsung adalah penyertaan modal usaha perusahaan modal
ventura (PMV) pada perusahaan pasangan usaha dengan cara mengabil bagian
sejumlah tertentu saham perusahaan pasangan usaha (PPU) yang bersangkutan. Pola
pembiayaan ini dikenal dengan equity financing atau pembiayaan langsung. Karena
pembiayaannya berupa penyertaan saham maka perusahaan pasangan usaha haruslah
berbentuk badan hukum perseroan terbatas. Bagian saham yang diambil perusahaan
modal ventura tersebut berasal dari saham-saham yang masih dalam portofolio yaitu
saham yang masih belum diambil bagian dan disetor oleh pemegang saham lainnya
(pemegang saham lama). Penyertaan modal dalam bentuk saham dapat dilakukan
dengan cara :
Bersama-sama mendirikan suatu perusahaan.
Pembiayaan modal ventura yang dilakukan dengan cara mendirikan PT bersama
berlaku sepenuhnya ketentuan-ketentuan hukum Perjanjian dalam KUH Perdata
khususnya ketentuan mengenai kebebasan berkontrak (pasal 1338) dan ketentuan
mengenai syarat-syarat sahnya suatu perjanjian (pasal 1320) disamping
ketentuan-ketentuan mengenai pendirian suatu PT yang diatur dalam Undang-
Undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan terbatas. Selanjutnya semua janji
yang tealh disepakati terlebih dahulu oleh para pihak dituangkan dalam suatu
dokumen hukum yang disebut dengan Perjanjian Antar Calon Pendiri/Pemegang
Saham (Sharwholder Agreement).
Penyertaan modal PMV dalam bentuk pengambilan sejumlah portofolio
saham PPU.
Penyertaan ini dilakukan oleh PMV dalam hal suatu PPU yang hendak dibiayai
telah berbentuk badan hukum, dalam arti anggaran dasarnya telah memperoleh
pengesahan dari instansi yang berwenang (Menteri Kehakiman). Pembiayaan
17
modal ventura dalam bentuk ini perlu diperhatikan mengenai ketentuan dalam
anggaran dasar calon PPU yang bersangkutan, keputusan-keputusan rapat
pemegang saham, rapat Direksi dan Rapat Dewan Komisaris.
Instrumen pembiayaan ini dilakukan dalam hal usaha yang akan dibiayai tidak
berbentuk badan hukum atau syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk penyertaan
langsung belum atau tidak dipenuhi oleh PPU. Bentuk instrument pembiayaan ini
menekankan pada aspek bagi hasil dari keuntungan yang diperoleh dari usaha yang
dibiayai oleh karena itu hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bentuk pembiayaan
ini adalah kewenangan bertindak pihak yang mewakili PPU, objek usaha serta
jaminan atas pemberian bantuan dana. Pola pembiayaan bagi hasil ini merupakan
instrument pembiayaan yang dimodifikasi untuk menjembatani kendala pembiayaan
bagi badan usaha yang belum berbadan hukum, terutama usaha kecil.
Pembiayaan modal ventura dalam bentuk penyertaan langsung baik dengan cara
bersama-sama mendirikan perusahaan baru maupun dengan cara mengambil bagian
atau membeli sejumlah saham perusahaan target umumnya dilakukan oleh PMV
18
terhadap PPU yang telah berbentuk badan hukum perseroan. Umumnya PMV lebih
menyukai membiayai perusahaan yang telah berjalan namun membutuhkan tambahan
pembiayaan. Sedangkan pembiayaan dengan pola bagi hasil terutama disediakan bagi
usaha kecil atau perusahaan yang belum berstatus badan hukum PT. Namun demikian
pembiayaan dengan memilih pola bagi hasil dapat saja dilakukan antara PMV dengan
PPU yang telah berbadan hukum perseroan apabila kedua belah pihak dapat saling
menyetujui.
Pembiayaan modal ventura berbeda dengan kegiatan pembiayaan melalui sektor
perbankan (debt financing), modal ventura tidak menentukan besarnya return yang
akan diperoleh sehingga perusahaan yang dibiayai, disebut perusahaan pasangan
usaha (PPU), tidak memiliki suatu kewajiban pembayaran keuntungan secara tetap
kepada perusahaan modal ventura sebagaimana halnya dengan bank. Keuntungan
yang diharapkan terutama dalam bentuk capital gain. Di samping itu jaminan bukan
merupakan suatu factor mutlak seperti transaksi kredit akan tetapi pembiayaan
diberikan atas dasar perhitungan dan pertimbangan kemampuan pengelolaan dan
prospektif atas kegiatan usaha PPU tersebut. Oleh karena itu sesuai dengan
karakteristik modal ventura, maka keberhasilan perusahaan modal ventura
dipengaruhi dari keberhasilan pasangan usahanya. Untuk menyakinkan keberhasilan
usaha tersebut PMV turut secara aktif dalam pengelolaan usaha PPU si mana dalam
pembiayaan bank tidak dilakukan.
19
risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis investasi lainnya. Umumnya
investor perseorangan lebih menyukai dan cenderung melakukan investasi pada
usaha yang telah berjalan lancer dan bersifat jangka pendek. Bagi investor
individu yang memiliki kesabaran dan kesiapan menerima dan menanggung
risiko tinggi dalam suatu usaha merupakan seorang venture capitalist murni.
Karena dalam usaha modal ventura sulit diharapkan akan meberi hasil yang
besar atas investasi yang ditanam dalam kurun waktu satu atau dua tahun.
2. Investor Institusi
Biasanya bagi perusahaan-perusahaan besar terutama dinegara-negara industry
memiliki suatu divisi tersendiri yang khusus menangani bisnis modal ventura.
Tugas divisi khusus ini adalah menampung dan mengevaluasi suatu ide-ide
terutama dalam bidang teknologi yang dapat dikembangkan menjadi suatu
produk teknologi baru yang dapat dipasarkan. Keikutsertaan investor institusi ini
merupakan salah satu sumber dana modal ventura.
3. Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun
Lembaga keuangan nonbank ini merupakan sumber dana modal ventura yang
cukup besar. Potensi lembaga ini sebagai investor dalam usaha modal ventura
didukung oleh sumber dananya yang berjangka panjang.
4. Perbankan
Sumber dana modal ventura dapat diperoleh dari bank-bank yang tertarik
melakukan bisnis modal ventura. Namun perlu dipertimbangkan mengenai sifat
dana bank yang jangka pendek sementara modal ventura jangka panjang. Dana-
dana yang berasal dari bank sebaiknya digunakan untuk memenuhi kebutuhan
pembiayaan dengan pola bagi hasil yang berjangka waktu pendek.
5. Lembaga Keuangan Internasional
Lembaga keuangan internasional dapat menjadi sumber dana modal ventura
terutama yang berkaitan dengan upaya membantu pengembangan sektor-sektor
tertentu. Kelebihan sumber dana ini di samping berbiaya murah juga biasanya
20
memiliki jangka waktu panjang dengan masa tenggang waktu. Untuk
mendapatkan sumber dana ini umumnya melalui two step loan dari pemerintah.
21
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:
22
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Simorangkir O P. 2004. Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Nonbank.
Bogor : Ghalia Indonesia
Siamat, Dahlan. 2001. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: FE Universitas
Indonesia
Martono. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Yogyakarta: EKONISIA
Referensi Internet
Tokimachi. 2012. Pengertian Modal Ventura dan Jenis Pembiayaannya. [serial
on line]. https://smjsyariah89.wordpress.com [06 September 2015]
Asosiasi Modal Ventura Indonesia. 2015. Perusahaan Modal Ventura. [serial on
line]. http://amvi.or.id [06 September 2015]
Jurnal Nasional
Yuliana Panjaitan, Aspek Hukum Perusahaan Modal Ventura sebagai salah satu
lembaga pembiayaan, vol III, No 02, Januari 2014
Drs. Musfiari Haridhi, SE, Ak, MBA, Analisis pengaruh Pembiayaan Modal
Ventura Terhadap Pendapatan Perusahaan Pasangan Usaha (PPU), Vol. 4. No. 1.
Januari 2011
23