I. TEORI
I.1 Literatur review
a. Teori – teori
Menurut Sukirno (2011:331) “pertumbuhan ekonomi diartikan
sebagai perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang
menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat
bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat”.
Menurut Ernita (2013) Terjadinya peningkatan suku bunga
mengakibatkan investasi akan mengalami suatu penurunan dan
begitu sebaliknya, apabila suku bunga turun sehingga investasi
akan mengalami suatu peningkatan hal ini dikarenakan biaya dari
investasi mengalami penurunan.
Menurut Mardiasmo (2016:3) Pajak merupakan iuran yang
dibayarkan oleh rakyat kepada negara yang masuk dalam kas
negara yang melaksanakan pada undang-undang serta
pelaksanaannya dapat dipaksaaan tanpa adanya balas jasa. Iuran
tersebut digunakan oleh negara untuk melakukan pembayaran atas
kepentingan umum.
Menurut Leitao (2010) dikatakan bahwa investasi merupakan
indikator keterbukaan dan ini sangat penting untuk pertumbuhan
ekonomi.
sbb :
X1 = Pertumbuhan Ekonomi
X2 = Suku Bunga
X3 = Pajak
Y (investasi asing langsung) = b0+b1 X1 +b2 X2 +b3 X3 + e (spesifikasi
model)
a. Hasil estimasi
1. Persamaan
Manufaktur adalah :
Y= 5326.022 + 230.6980X1+21.60272X2-0.481237X3
Investasi asing langsung = 5326.022 + 230.6980 (INF) + 21.60272 (kurs rupiah) - 0.481237
a. Interpretasi
inflasi, kurs rupiah, dan suku bunga catteries paribus atau konstan
Artinya jika tidak ada pengaruh inflasi, kurs rupiah, dan suku
asumsi kurs rupiah dan suku bunga catteris paribus (tetap), maka
akan naik sebesar Rp230.6980. dengan kata lain jika inflasi naik
akibat dari naiknya kurs rupiah. artinya jika kurs rupiah naik
bunga dengan sumsi inflasi dan kurs rupiah tetap, maka return
-0.962474Milyar).
antara inflasi, kurs rupiah, dan suku bunga terhadap return perusahaan
manufaktur.
(2) Menentukan α
(3) kurva
(5) Kesimpulan
Nilai Z hitung b1 = 6.25538573, adapun nilai Z tabel = 1,96, karena nilai Z hitung =
6.25538573 > dari nilai Z tabel = 1,96, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya ada
pengaruh yang signifikan antara inflasi (X1) terhadap return saham perusahaan
manufaktur(Y).
Nilai Z hitung b2 = 0.32321658, adapun nilai Z tabel = 1,96, karena nilai Z hitung =
0.32321658 < dari nilai Z tabel = 1,96, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak
ada pengaruh yang signifikan kurs rupiah (X2) terhadap return saham manufaktur (Y).
Nilai Z hitung b3 = (-2.18984974), adapun nilai Z tabel = 1,96, karena nilai Z hitung = (-
2.18984974) < dari nila Z tabel = 1,96, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak
ada pengaruh yang signiifikan suku bunga (X3) terhadap return saham manufaktur (Y).
H0 : b1 = b2 = b3 0 : tidak ada pengaruh inflasi, kurs rupiah, dan suku bunga terhadap return
perusahaan
Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0 : ada pengaruh inflasi, kurs rupiah, dan suku bunga terhadap return
perusahaan
(2) Menentukan α
α = 5%
F α = 5%
df (k-1) ......Numerator
(n-k)......Denumerator
F Hit = 27.40283
(5) Kesimpulan
F Hit = 27.40283 adapun nilai F tabel 2.74, maka F hitung (27.40283) > F tabel (2.74), maka H0
ditolak dan Ha diterima, artinya inflasi, kurs rupiah dan suku bunga secara bersama-sama
mempengaruhi return saham manufaktur.
R-squared 0.739800
Maknanya 0,74 atau 74 % pengaruh di dalam Y yang mampu dijelaskan oleh X1 dan X2, adapun
18 %, variasi di dalm Y dijelaskan oleh variabel lain misalkan…..
V. Kesimpulan
Berdasarkan hasil persamaan regresi linear berganda pengaruh
pertumbuhan ekonomi, suku bunga dan pajak terhadap investasi asing
langsung di peroleh hasil koefisien b1 positif, b2 dan b3 negatif.
Merujuk dari hasil pengujian hipotesis, b1 berpengaruh signifikan. Artinya
pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap investasi asing langsung. Untuk
b2 dan b3 tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Artinya suku bunga dan
pajak tidak berpengaruh terhadap investasi asing langsung.
Adapun berdasarkan landasan teori, bahwa variabel pertumbuhan ekonomi
(b1) berpengaruh positif terhadap investasi asing langsung. Hasil ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi di suatu
negara maka semakin tinggi tingkat penanam modal asing. Hasil penelitian ini
mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Insah (2013), Anna
(2012), Sarwedi (2002) dan Awan (2011) dalam penelitiannya menyebutkan
bahwa pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif signifikan terhadap
investasi asing langsung. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi, maka
minat investor untuk menanamkan modalnya juga semakin tinggi.
Untuk suku bunga variable berpengaruh negatif terhadap investasi asing
langsung. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat suku bunga
yang berlaku di suatu negara, maka investor tidak akan menanamkan
modalnya di negara tersebut sehingga jumlah FDI menurun. Anna (2012),
Wahyuni (2004) dan Eliza (2013) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa
sukuibungaiberpengaruh negatifiterhadap investasiiasingilangsung. Semakin
tinggi Putu Kartika Dewi, Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi… 875 tingkat
suku bunga akan meningkatkan biaya modal yang akan ditanggung oleh
perusahaan. Peningkatan suku bunga akan memberikan dampak pada
investasi, dimana investasi akan mengalami penurunan dan penurunan suku
bunga akan memberikan dampak yang positif karena investasi akan
mengalami kenaikan. Tingkat suku bunga yang tinggi merupakan hambatan
bagi investor dalam berinvestasi.
Untuk pajak variabel pajak berpengaruh negatif terhadap variabel investasi
asing langsung. Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat pajak yang tinggi akan
menyebabkan sedikitnya minat investor untuk berinvestasi. Gedik (2013),
Leitao (2010) dan Azam (2008) menyatakan bahwa tingkat pajak berpengaruh
negatif terhadap investasi asing langsung. Semakin tinggi tingkat pajak yang
berlaku di suatu negara maka akan mengurangi jumlah investor yang akan