Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUKU BUNGA DAN PAJAK

TERHADAP INVESTASI ASING LANGSUNG

I. TEORI
I.1 Literatur review
a. Teori – teori
 Menurut Sukirno (2011:331) “pertumbuhan ekonomi diartikan
sebagai perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang
menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat
bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat”.
 Menurut Ernita (2013) Terjadinya peningkatan suku bunga
mengakibatkan investasi akan mengalami suatu penurunan dan
begitu sebaliknya, apabila suku bunga turun sehingga investasi
akan mengalami suatu peningkatan hal ini dikarenakan biaya dari
investasi mengalami penurunan.
 Menurut Mardiasmo (2016:3) Pajak merupakan iuran yang
dibayarkan oleh rakyat kepada negara yang masuk dalam kas
negara yang melaksanakan pada undang-undang serta
pelaksanaannya dapat dipaksaaan tanpa adanya balas jasa. Iuran
tersebut digunakan oleh negara untuk melakukan pembayaran atas
kepentingan umum.
 Menurut Leitao (2010) dikatakan bahwa investasi merupakan
indikator keterbukaan dan ini sangat penting untuk pertumbuhan
ekonomi.

b. Hubungan Antar Variabel


 Hubungan Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Asing langsung
Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan salah satu faktor
lain yang berpengaruh terhadap terhadap FDI. Penelitian terdahulu
di Pakistan oleh awan (2011), menyatakan bahwa Produki
Domestik Bruto berpengaruh positifi dan signifikan terhadap arus
masuk FDI, karena dengan meningkatnya Gross Domestic Product
(GDP) menyebabkan peningkatan daya tarik FDI ke Pakistan.
Penelitian Sarwedi (2002), menemukan bahwa Gross Domestic
Produk merupakan indikator pertumbuhan ekonomi mempunyai
hubungan yang positif terhadap FDI, karena faktor ekonomi suatu
negara dapat menarik minat investor untuk menanamkan modalnya
di negara tersebut.
 Hubungan Suku Bunga dan Investasi Asing
Suku bunga adalah faktor penting dalam mengambil suatu
keputusan untuk berinvestasi atau tidak berinvestasi di masa
depan. Menurut Anna (2012), tingkat bunga adalah tingkat yang
dibebankan atau dibayar untuk penggunaan uang atau lebih
tepatnya biaya pinjaman. Terjadinya peningkatan suku bunga
mengakibatkan investasi akan mengalami suatu penurunan dan
begitu sebaliknya, apabila suku bunga turun sehingga investasi
akan mengalami suatu peningkatan hal ini dikarenakan biaya dari
investasi mengalami penurunan (Ernita, 2013). Faktor suku bunga
merupakan faktor penting bagi investor untuk melakukan investasi
di suatu negara. Menurut Ahmed (2012), tingkat suku bunga
memiliki pengaruh yangipositif terhadap investasi asingi langsung,
karena investor akan menanamkan modalnya ke negara-negara
yang membayar pengembalian yang lebih tinggi atas modal.
 Hubungan Pajak dan Investasi Asing
Tujuan perusahaan multinasional yaitu memaksimalkan
kekayaan para pemegang saham. Menurut Azam (2008), tujuan
dari perusahaan multinasional yaitu untuk mendapatkan
keuntungan yang lebih dengan cara berinvestasi, oleh karena itu
mereka sangat sensitif terhadap faktor pajak, karena pajak
memiliki efek langsung terhadap keuntungan mereka. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Azam (2008) mengemukakan
bahwa pajak memiliki dampak yang negatif terhadap investasi
asing langsung. Negara-negara yang mengenakan tarif pajak yang
relatif rendah atas laba perusahaan akan lebih menarik investasi
asing langsung (Insah, 2013). Tingkat pajak dari Negara tuan
rumah sangat penting dalam mempengaruhi investor asing (Leitao,
2010).

I.2 Empirical review


Berdasar pada hasil yang telah disampaikan dapat diberi simpulannya
yaitu adalah:
1. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif signifikan terhadap investasi
asing langsung. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan di suatu negara
maka semakin E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4, No. 4, 2015: 866-878
876 tinggi juga minat investor untuk menanamkan modalnya, sehingga
investor akan memperoleh return yang diharapkan.
2. Suku bunga berpengaruh negatif signifikan terhadap investasi asing
langsung. Semakin tinggi suku bunga yang berlaku di suatu negara
maka semakin kecil keinginan investor untuk menanamkan modalnya.
3. Pajak berpengaruh negatif signifikan terhadap investasi asing langsung.
Semakin tinggi tarif pajak yang ditetapkan di suatu negara akan
mengurangi tingkat arus masuk para penanam modal.

II. Fungsi Matematis

Berdasarkan informasi di dalam soal UTS maka variable pengamatan adalah

sbb :

Y = Investasi asing langsung

X1 = Pertumbuhan Ekonomi

X2 = Suku Bunga

X3 = Pajak
Y (investasi asing langsung) = b0+b1 X1 +b2 X2 +b3 X3 + e (spesifikasi

model)

III. Hasil e stimasi

a. Hasil estimasi

Berdasarkan model dan data yang diolah dengan menggunakan metode

OLS diperoleh hasil estimasi sbb (lihat di lampiran)

1. Persamaan

Maka persamaan regresi linier berganda Pengaruh Inflasi, Kurs

Rupiah dan Suku Bunga terhadap Return Saham Perusahaan

Manufaktur adalah :

Y= 5326.022 + 230.6980X1+21.60272X2-0.481237X3

Investasi asing langsung = 5326.022 + 230.6980 (INF) + 21.60272 (kurs rupiah) - 0.481237

(Suku bunga) (persamaan regresi)

a. Interpretasi

 Makna b0 = Rp 5326.022 adalah konstanta atau merupakan

intersep dari persamaaan regresi di atas yang bermakna apabila

inflasi, kurs rupiah, dan suku bunga catteries paribus atau konstan

pada angka nol (0) maka return saham sebesar Rp 5326.022 .

Artinya jika tidak ada pengaruh inflasi, kurs rupiah, dan suku

bunga rata-rata selama periode pengamatan return saham adalah


Rp 5326.022 dengan asumsi variable lain selain inflasi, kurs

rupiah, dan suku bunga adalah catteris paribus.

 Makna b1 = 230.6980. b1 adalah koefisien regresi untuk X1

(inflasi) yang bermakna setiap penambahan satu % inflasi dengan

asumsi kurs rupiah dan suku bunga catteris paribus (tetap), maka

kenaikan inflasi sebesar 1 % akan mengakibatkan return saham

akan naik sebesar Rp230.6980. dengan kata lain jika inflasi naik

sebesar 10 % maka return saham akan naik sebesar

(Rp230.6980*10%=Rp23.0698) dengan asumsi kurs rupiah dan

suku bunga tetap.

 Makna b2 = Rp21.60272 yang bermakna bahwa setiap

penambahan satu % kurs rupiah dengan asumsi inflasi dan suku

bunga tetap, maka return saham akan naik sebesar Rp21.60272

akibat dari naiknya kurs rupiah. artinya jika kurs rupiah naik

sebesar 5% maka return saham akan naik sebesar

(Rp21.60272*5%=Rp1.080136) Dengan asumsi inflasi dan suku

bunga catteris paribus.

 Makna b3 = -0.481237. b3 adalah koefisien regresi untuk X3 (suku

bunga). Maknanya yaitu setiap penambahan Rp 1 milyar suku

bunga dengan sumsi inflasi dan kurs rupiah tetap, maka return

saham akan turun sebesar Rp 0.481237 akibat dari penambahan

suku bunga. artinya jika suku bunga naik sebesar Rp 2 milyar


maka return saham akan turun sebesar (-0.481237*2=

-0.962474Milyar).

IV. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis terhadap model regresi linier berganda kaitan/pengaruh

antara inflasi, kurs rupiah, dan suku bunga terhadap return perusahaan

manufaktur.

a. Uji secara parsial/uji secara individu

b. Uji secara simultan/serempak

c. Uji kelayakan model (the goodness of fit)

a. uji secara parsial/uji secara individu

(1) RUMUSKAN H0 dan Ha

H0 : b1 = 0 : kenaikan inflasi tidak berpengaruh terhadap kenaikan return saham perusahaan


manufaktur

Ha: b1 ≠ 0 : inflasi berpengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur

(2) Menentukan α

α = 5% Z α/2 (0,05/2) = 0,025 = Z tabel ± 1,96

(3) kurva

Ada gambar kurva normal


-1,96 1,96

H0 diterima jika : -1,96 ≤ Z hitung ≤ 1,96

Ha diterima jika : Z hitung < -1,96 atau Z hitung > 1,96

(4) Menghitung Nilai Z

Z hitung = koefieisn bi/SE bi

 B1 = b1/SE b1= 230.6980/36.87990=6.25538573


 B2 =b2/SE b2= 21.60272/66.83667=0.32321658
 B3= b3/SE b3 = (-0.481237)/0.219758= (-2.18984974)

b1 .......Z hitung = 6.25538573

b2 ..... Z hitung = 0.32321658

b3……Z hitung = (-2.18984974)

(5) Kesimpulan

 Nilai Z hitung b1 = 6.25538573, adapun nilai Z tabel = 1,96, karena nilai Z hitung =
6.25538573 > dari nilai Z tabel = 1,96, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya ada
pengaruh yang signifikan antara inflasi (X1) terhadap return saham perusahaan
manufaktur(Y).
 Nilai Z hitung b2 = 0.32321658, adapun nilai Z tabel = 1,96, karena nilai Z hitung =
0.32321658 < dari nilai Z tabel = 1,96, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak
ada pengaruh yang signifikan kurs rupiah (X2) terhadap return saham manufaktur (Y).
 Nilai Z hitung b3 = (-2.18984974), adapun nilai Z tabel = 1,96, karena nilai Z hitung = (-
2.18984974) < dari nila Z tabel = 1,96, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak
ada pengaruh yang signiifikan suku bunga (X3) terhadap return saham manufaktur (Y).

b. Uji secara simultan/serempak

(1) Rumuskan H0 dan Ha

H0 : b1 = b2 = b3 0 : tidak ada pengaruh inflasi, kurs rupiah, dan suku bunga terhadap return
perusahaan

Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0 : ada pengaruh inflasi, kurs rupiah, dan suku bunga terhadap return
perusahaan

(2) Menentukan α

α = 5%

F α = 5%

df (k-1) ......Numerator

(n-k)......Denumerator

F 5%; (4-1); (72-4) = F Tabel; (3);(68) = F Tabel = 2,74


(3) Kurva

(4) F Hit = R2/k-1

(1- R2)/ n-k

F Hit = 27.40283

(5) Kesimpulan

F Hit = 27.40283 adapun nilai F tabel 2.74, maka F hitung (27.40283) > F tabel (2.74), maka H0
ditolak dan Ha diterima, artinya inflasi, kurs rupiah dan suku bunga secara bersama-sama
mempengaruhi return saham manufaktur.

a. Uji kelayakan model (the goodness of fit)

R-squared 0.739800

Maknanya 0,74 atau 74 % pengaruh di dalam Y yang mampu dijelaskan oleh X1 dan X2, adapun
18 %, variasi di dalm Y dijelaskan oleh variabel lain misalkan…..

V. Kesimpulan
Berdasarkan hasil persamaan regresi linear berganda pengaruh
pertumbuhan ekonomi, suku bunga dan pajak terhadap investasi asing
langsung di peroleh hasil koefisien b1 positif, b2 dan b3 negatif.
Merujuk dari hasil pengujian hipotesis, b1 berpengaruh signifikan. Artinya
pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap investasi asing langsung. Untuk
b2 dan b3 tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Artinya suku bunga dan
pajak tidak berpengaruh terhadap investasi asing langsung.
Adapun berdasarkan landasan teori, bahwa variabel pertumbuhan ekonomi
(b1) berpengaruh positif terhadap investasi asing langsung. Hasil ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi di suatu
negara maka semakin tinggi tingkat penanam modal asing. Hasil penelitian ini
mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Insah (2013), Anna
(2012), Sarwedi (2002) dan Awan (2011) dalam penelitiannya menyebutkan
bahwa pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif signifikan terhadap
investasi asing langsung. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi, maka
minat investor untuk menanamkan modalnya juga semakin tinggi.
Untuk suku bunga variable berpengaruh negatif terhadap investasi asing
langsung. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat suku bunga
yang berlaku di suatu negara, maka investor tidak akan menanamkan
modalnya di negara tersebut sehingga jumlah FDI menurun. Anna (2012),
Wahyuni (2004) dan Eliza (2013) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa
sukuibungaiberpengaruh negatifiterhadap investasiiasingilangsung. Semakin
tinggi Putu Kartika Dewi, Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi… 875 tingkat
suku bunga akan meningkatkan biaya modal yang akan ditanggung oleh
perusahaan. Peningkatan suku bunga akan memberikan dampak pada
investasi, dimana investasi akan mengalami penurunan dan penurunan suku
bunga akan memberikan dampak yang positif karena investasi akan
mengalami kenaikan. Tingkat suku bunga yang tinggi merupakan hambatan
bagi investor dalam berinvestasi.
Untuk pajak variabel pajak berpengaruh negatif terhadap variabel investasi

asing langsung. Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat pajak yang tinggi akan
menyebabkan sedikitnya minat investor untuk berinvestasi. Gedik (2013),

Leitao (2010) dan Azam (2008) menyatakan bahwa tingkat pajak berpengaruh

negatif terhadap investasi asing langsung. Semakin tinggi tingkat pajak yang

berlaku di suatu negara maka akan mengurangi jumlah investor yang akan

berinvestasi di negara tersebut, karena tingkat pajak yang tinggi akan

mengurangi jumlah keuntungan/laba dari perusahaan. Investor akan

menanamkan modalnya pada negara yang menetapkan tarif pajak yang

rendah, sehinggal hal ini akan menguntungkan investor.

Anda mungkin juga menyukai