Anda di halaman 1dari 4

Nama : Andi Mustafa Inal Ahyar

NIM : 90200120155

Kelas : MNJ D

‘”TUGAS AKUNTANSI- FAKTOR PENDORONG INVESTASI”

 Faktor-faktor yang mempengaruhi Ivestasi

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya investasi diantaranya
adalah :15

a. Suku Bunga

Jika tingkat bunga rendah maka tingkat investasi yang terjadi akan tinggi, karena
kredit dari bank menguntungkan untuk mengadakan investasi. Sebaliknya jika
tingkat bunga tinggi, maka tingkat investasi akan rendah, karena tingkat kredit dari
bank tidak dapat memberikan keuntungan dalam proyek investasi.

b. Inflasi

Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada tingkat investasi. Hal ini disebabkan karena
apabila tingkat inflasi yang tinggi maka akan terjadi penurunan output. Namun inflasi
juga dapat berdampak positif terhadap investasi apabila tingkat investasinya rendah.
Karena dapat memberikan keuntungan kepada pengusaha.

c. Tenaga Kerja

15P, Eko prasetyo, Fundamental Makro Ekonomi, (Yogyakarta: Beta


Offset,2009),h.98 58

Banyaknya tenaga kerja yang tersedia merupakan daya tarik bagi investor untuk
berinvestasi. Dikarenakan dengan banyaknya tenaga kerja akan meningkatkan
kapasitas produksi, peningkatan produksi tersebut nantinya akan meningkatkan pula
investasi.
d. Pendapatan nasional

Pendapatan nasional yang semakin meningkat akan memerlukan barang modal


yang semakin banyak. Dengan demikian perusahaan harus melakukan investasi
yang lebih tinggi dan lebih banyak modal yang diperlukan.

e. Upah Minimum

Upah minimum yang tinggi akan menurunkan tingkat investasi. Penurunan investasi
ini disebabkan karena perusahaan investor mengalami peningkatan penngeluaran
atau biaya produksi, perubahan biaya produksi berdampak secara langsung
terhadap jumlah investasi yang akan ditanamkan perusahaan. Sebaliknya, jika
tingkat upah menurun, maka akan meningkatkan tingkat investasi perusahaan.
Namun pada kenyataannya tingkat upah tidak pernah mengalami penurunan

f. Kestabilan Politik Suatu Negara

Semakin stabilnya kondisi politik suatu Negara akan semakin baik iklim investasi
disuatu Negara tersebut, sehingga investasi baik dalam bentuk PMA atau PMDN di
Negara tersebut akan meningkat. Karena dengan suhu politik yang stabil, berarti
country risk juga rendah yang berarti keuntungan investasi akan semakin baik.

g. Faktor-faktor lain

Selain kelima faktor tersebut, investasi juga cukup dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti tingkat kemajuan tekhnologi, ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa
depan, dan perubahan- perubahannya.adapun faktor-faktor yang menimbulkannya,
inflasi dapat dibedakan menjadi dua jenis (Sadono Sukirno, 2006) yaitu :

a) Inflasi Tarikan Permintaan (Demand Pull Inflation)

Inflasi yang terjadi akibat dari tingkat perekonomian yang mencapai tingkat
pengggunaan tenaga kerja penuh (full employment) dan pertumbuhan ekonomi
berjalan pesat. Hal ini mengakibatkan permintaan masyarakat bertambah dengan
pesat dan perusahaan-perusahaan pada umumnya akan beroperasi pada kapasitas
yang maksimal. Kelebihan-kelebihan yang terwujud akan menimbulkan kenaikan
pada harga-harga.

b) Inflasi Desakan Biaya (Cosh Pull Inflation)

Inflasi yang terjadi akibat adanya kenaikan terhadap biaya produksi. Penambahan
biaya produksi akan mendorong peningkatan harga, walaupun akan menghadapi
resiko pengurangan terhadap permintaan barang yang diproduksinya. Inflasi ini akan
berakibat pada kenaikan harga serta turunnya produksi yang akan menimbulkan
adanya resesi perekonomian.

 Suku Bunga

Suku bunga dapat dipandang sebagai pendapatan yang diperoleh dari melakukan
tabungan. Suatu rumah tangga akan membuat lebih banyak tabungan apabila suku
bunga tinggi karena lebih banyak pendapatan dari penabung akan diperoleh. Pada
suku bunga rendah orang tidak begitu suka membuat tabungan karena mereka
merasa lebih baik melakukan pengeluaran konsumsi atu berinvestasi daripada
menabung. Dengan demikian apabila suku bunga rendah masyarakat cenderung
menambah pengeluaran konsumsinya atau pengeluaran untuk berinvestasi (Sadono
Sukirno, 2006).

Pengaruh dari suku bunga kredit terhadap investasi dijelaskan oleh pemikiran ahli-
ahli ekonomi Klasik yang menyatakan bahwa investasi adalah fungsi dari tingkat
bunga. Pada investasi, semakin tinggi tingkat bunga maka keinginan untuk
melakukan investasi juga makin kecil. Alasannya, seorang investor akan menambah
pengeluaran investasinya apabila keuntungan yang diharapkan dari investasi lebih
besar dari tingkat bunga yang harus dia bayarkan untuk dana investasi tersebut
yang merupakan ongkos dari penggunaan dana (cost of capital). Semakin rendah
tingkat bunga, maka investor akan lebih terdorong untuk melakukan investasi, sebab
biaya penggunaan dana juga semakin kecil (Nopirin, 1992).

 Tingkat Inflasi

Inflasi adalah kecenderungan kenaikkan harga secara umum dan terus- menerus.
Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut sebagai inflasi,
kecuali apabila kenaikan tersebut meluas kepada sebagian besar dari barang-
barang lainnya. Dalam perekonomian besarnya tingkat inflasi di bawah 10% per
tahun, inflasi ini tergolong inflasi ringan. Besarnya tingkat berkisar antara 10 sampai
30 persen per tahun dikategorikan inflasi sedang. Dan apabila tingkat inflasi berada
dikisaran 30 sampai 100 persen per tahun dikategorikan inflasi berat. Dalam kisaran
tertentu inflasi juga dapat mencapai ratusan bahkan ribuan persen per tahun,
sebagai akibat dari resesi ekonomi maupun sebab-sebab lain, inflasi ini tergolong
dalam hiperinflasi (Boediono, 1989a).

Berdasarkan faktor-faktor yang menimbulkannya, inflasi dapat dibedakan menjadi


dua jenis (Sadono Sukirno, 2006) yaitu :

a) Inflasi Tarikan Permintaan (Demand Pull Inflation)

Inflasi yang terjadi akibat dari tingkat perekonomian yang mencapai tingkat
pengggunaan tenaga kerja penuh (full employment) dan pertumbuhan ekonomi
berjalan pesat. Hal ini mengakibatkan permintaan masyarakat bertambah dengan
pesat dan perusahaan-perusahaan pada umumnya akan beroperasi pada kapasitas
yang maksimal. Kelebihan-kelebihan yang terwujud akan menimbulkan kenaikan
pada harga-harga.

b) Inflasi Desakan Biaya (Cosh Pull Inflation)

Inflasi yang terjadi akibat adanya kenaikan terhadap biaya produksi. Penambahan
biaya produksi akan mendorong peningkatan harga, walaupun akan menghadapi
resiko pengurangan terhadap permintaan barang yang diproduksinya. Inflasi ini akan
berakibat pada kenaikan harga serta turunnya produksi yang akan menimbulkan
adanya resesi perekonomian.

 Tenaga Kerja

Sumber daya manusia (SDM) atau Human Resourc

Anda mungkin juga menyukai