Anda di halaman 1dari 8

PENGANTAR EKONOMI MAKRO

OLEH :

KETUT VIAN PALGUNADEVA (29)

PANDE KETUT ADITYA PRATAMA (32)


INVESTASI BESERTA FAKTOR PENENTUNYA

1.1 Menjelaskan Definisi Dan Fungsi Investasi


Definisi Investasi merupakan suatu pengeluaran sejumlah dana investor guna
membiayai kegiatan produksi untuk mendapatkan profit dimasa yang akan datang.
Memahami tentang investasi tentunya akan lebih baik, jika kita memahami makna
investasi itu sendiri. Beberapa makna investasi dikemukakan oleh para ahli yaitu.
Martono mengungkapkan bahwa investasi merupakan penanaman dana yang
dilakukan oleh suatu perusahaan kedalam suatu aset dengan harapan memperoleh
pendapatan dimasa yang akan datang.
Investasi menurut Mulyana yaitu komitmen atas sejumlah dana atau
sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh
sejumlah keuntungan dimasa datang. Sedangkan menurut Halim memberikan definisi
investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk
memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang.
Fitzgeral mengartikan investasi adalah aktivitas yang berkaitan dengan usaha
penarikan sumber-sumber dana yang dipakai untuk mengadakan barang modal pada
saat sekarang, dan dengan barang modal akan dihasikan aliran produk baru dimasa
yang akan datang.
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan diatas, investasi
merupakan suatu alat untuk penyediaan suatu barang modal yang dipergunakan
sekarang dan mengharapkan sebuah keuntungan dimasa yang akan datang. Para
ekonomi menyepakati bahwa tingkat investasi berkolerasi positif dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi. Tingkat investasi yang tinggi akan meningkatkan kapasitas
produksi yang pada akhirnya berujung pada pembukaan lapangan kerja baru.

Fungsi Investasi sebagai bagian dalam usaha menjalankan suatu perekonomian


suatu wilayah ataupun negara secara luas. Investasi ini memiliki peranan, fungsi dan
tujuan besar dalam memakmurkan dan meningkatkan pembangunan.Sehingga
investasi atau penanaman modal, juga memiliki fungsi yang besar.
Adapun fungsi investasi ialah sebagai berikut :

1. Fungsi investasi adalah suatu pengeluaran-pengeluaran untuk membeli suatu


barang modal dan sebuah peralatan produksi yang bertujuan dan berfungsi
untuk dapat mengganti dan juga menambah suatu barang-barang modal dan
difungsikan untuk bisa memproduksi barang dan jasa di masa depan.
2. Fungsi investasi yang kedua adalah suatu kurva yang menunjukkan sebuah
hubungan antara tingkat investasi dan juga tingkat pendapatan nasional.
1.2 Menjelaskan Jenis – Jenis Investasi
a) Investasi berdasarkan asetnya
Investasi berdasarkan asetnya merupakan penggolongan investasi dari aspek modal
atau kekayaannya. Investasi berdasarkan asetnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1) Real asset, yaitu investasi yang berwujud seperti gedung-gedung, kendaraan
dan sebagainya.
2) Financial asset merupakan dokumen (surat-surat) klaim tidak langsung
pemegangnya terhadap aktivitas riil pihak yang menerbitkan sekuritas
tersebut.
b) Investasi berdasarkan pengaruhnya
Investasi menurut pengaruhnya merupakan investasi yang di dasarkan pada faktor
yang mempengaruhi atau tidak berpengaruh dari kegiatan investasi.
c) Investasi berdasarkan sumber pembiayaannya (Undang- undang No 1 tahun
196tujuh tentang penanaman modal asing; Undang-undang No 11 Tahun 1968 tentang
Penanaman Modal Dalam Negeri)
d) Investasi berdasarkan sumber pembiayaannya merupakan investasi yang
didasarkan pada asal-usul investasi itu diperoleh.
e) Investasi berdasarkan bentuknya
Investasi berdasarkan bentuknya merupakan
investasi yang didasarkan pada cara menanamkan investasinya. Investasi cara ini
dibagi menjadi dua macam, yaitu : investasi portofolio dan investasi langsung.
Investasi portofolio ini dilakukan melalui pasar modal dengan instrumen surat
berharga, seperti saham dan obligasi. Investasi langsung merupakan bentuk investasi
dengan jalan membangun, membeli modal, atau mengakuisi perusahaan.
Setiap investasi akan memberikan kontribusi yang besar untuk pertumbuhan ekonomi,
karena investasi akan mendorong aktivitas perekonomian. Kegiatan investasi akan
menyerap dana-dana menganggur yang dimiliki oleh masyarakat atau perseroan,
sehingga tersalur ke aktivitas yang lebih produktif. Dengan dana yang didapatkan dari
pemiliknya, melaluiaktivitas investasi akan tercipta kegiatan produksi, industri
maupun jasa-jasa perdagangan lainnya. Kegiatan tersebut menghasilkan barang dn
jasa yang manambah produksi baik untuk dipasarkan didalam negeri maupun untuk
tujuan ekspor. Kegiatan investasi juga akan menciptakan lapangan kerja bagi
masyarakat, terutama manfaatnya sangat dirasakan untuk menyerap tenaga kerja di
sekitar lokasi proyek investasi tersebut berada. Dengan adanya investasi akan
menambah penerimaan pemerintah dari pajak maupun penerimaan negara dalam
bentuk lainnya.
Keseluruhan hal-hal tersebut sangat mendukung kegiatan ekonomi nasional. Secara
singkat investasi dimaksud akan meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB), dan
apabila pertumbuhan investasi mengalami stagnasi, pada akhirnya akan
mempengaruhi laju pertumbuhan PDB secara keseluruhan.

1.3 Menjelaskan Faktor-Faktor Penentu Tingkat Investasi


Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat investasi, terdiri dari
tingkat keuntungan yang akan diperoleh, tingkat suku bunga, ramalan kondisi di masa
depan, dan kemajuan teknologi. Berikut ini akan dibahas masing- masing faktor-
faktor yang mempengaruhi tingkat investasi tersebut, yaitu :
a. Tingkat Keuntungan Yang Akan Diperoleh
Investor akan menanamkan modalnya pada jenis
investasi yang memberikan prospek yang baik dan menguntungkan. Bila
investasi yang dipilih sudah tidak menguntungkan lagi, investor akan
berpindah pada jenis lain yang lebih menguntungkan. Investor harus selalu
mengamati kinerja perusahaan tempat ia menanamkan modalnya. Naik
turunnya saham, dapat menjadi indikator apakah perusahaan tersebut memiliki
kinerja yang baik atau tidak.
b. Tingkat Suku Bunga
Investasi merupakan fungsi dari tingkat suku bunga.Hubungan antara
investasi dengan suku bunga adalah negatif.Bila suku bunga tinggi, maka
jumlah investasi menurun. Begitu pula sebaliknya, jumlah investasi akan
semakin banyak pada saat tingkat suku bunga relative rendah.
c. Ramalan Kondisi Di Masa Depan
Apabila diramalkan kondisi ekonomi di masa yang akan datang
menggairahkan dan memiliki prospek yang menguntungkan, maka akan
mendorong pertumbuhan investasi. Pertumbuhan yang tinggi dan tingkat
harga yang stabil menjadi pemicu laju investasi. Semakin baik kondisi
perekonomian akan meningkatkan tingkat keuntungan para pengusaha.
d. Kemajuan Teknologi
Teknologi tinggi dan tepat guna mampu meningkatkan produktivitas
sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi. Karena produktivitas yang tinggi
akan meningkakan pendapatan perusahaan, dan pada akhirnya akan dinikmati
oleh pekerja. Meningkatnya pendapatan akan mendorong jumlah konsumsi,
sehingga mendorong laju investasi. Bila kondisi ini tercipta secara terus
menerus akan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi.

1. Tingkat Pengembalian Yang Diharapkan (Expected Rate Of Return)


Kemampuan perusahaan menentukan tingkat investasi yang diharapkan,
sangat dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal perusahaan.
a. Kondisi Internal Perusahaan
Kondisi internal adalah faktor-faktor yang berada di bawah control
perusahaan, misalnya tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi yang
digunakan. Ketiga aspek tersebut berhubungan positif dengan tingkat
pengembalian yang diharapkan.Artinya, makin tinggi tingkat efisiensi, kualitas
SDM dan teknologi, maka tingkat pengembalian yang diharapkan makin
tinggi.
Selain ketiga aspek teknis tersebut diatas, tingkat pengembalian yang
diharapkan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor non-teknis, terutama di negara
sedang berkembang.
b. Kondisi Eksternal Perusahaan
Kondisi eksternal yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan
keputusan akan investasi terutama adalah perkiraan tentang tingkat produksi
dan pertumbuhan ekonomi domestik maupun internasional. Jika perkiraan
tentang masa depan ekonomi nasional maupun dunia optimis, biasanya tingkat
investasi meningkat, karena tingkat pengembalian investasi dapat dinaikkan.
2. Biaya Investasi
Yang paling menentukan tingkat biaya investasi adalah tingkat bunga
pinjaman; makin tinggi tingkat bunganya, maka biaya investasi makin mahal.
Akibatnya minat akan investasi makin menurun.Namun, tidak jarang,
walaupun tingkat bunga pinjaman rendah, minat akan investasi tetap rendah.
Hal ini disebabkan biaya total investasi masih tinggi. Faktor yang
mempengaruhi terutama adalah masalah kelembagaan.Misalnya, prosedur izin
investasi yang berbelit-belit dan lama (> 3 tahun), menyebabkan biaya
ekonomi dengan memperhitungkan nilai waktu uang dari investasi makin
mahal.Demikian halnya dengan keberadaan dan efisiensi lembaga keuangan,
tingkat kepastian hukum, dan stabilitas politik.

1.4 Menjelaskan Investasi Dan Pertumbuhan Ekonomi

1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat
bertambah dan kemakmuran menjadi meningkat. Perjalanan dari waktu ke waktu,
diharapkan kemampuan suatu negara dalam menghasilkan barang dan jasa semakin
meningkat.
Meier dan Baldwin mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai proses
kenaikan output perkapital dalam jangka panjang. Definisi ini menekankan 3 aspek
yang perlu diperhatikan yaitu proses, output perkapital,dan jangka panjang.
Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses, bukan suatu gambaran ekonomi pada
suatu saat. Pertumbuhan ekonomi harus memberikn kontribusi pada pendapatan
perkapital, dan pertumbuhan ekonomi menyangkut jangka waktu yang panjang.Proses
pertumbuhn ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi
suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan
ekonomi.
Kondisi perekonomian suatu negara dapat dikatakan mengalami pertumbuhan
apabila output ekonomi yang dicapai sekarang lebih tinggi dari pada yang dicapai
pada masa sebelumnya. Pertumbuhan tercapai bila jumlah fisik barang- barang dan
jasa-jasa ynag dihasilkan dalam perekonomian suatu negara bertambah besar dari
waktu-waktu sebelumnya.

2. Faktor-Faktor Penentu Pertumbuhan Ekonomi


Proses pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor-faktor
ekonomi dan faktor non ekonomi. Pertumuhan ekonomi suatu negara tergantung pada
sumber daya alamnya (SDA), sumber daya manusia (SDM), modal usaha, teknologi
dan lainnya. Disamping faktor ekoomi tersebut, pertumbuhan ekonomi tidak mungkin
terlaksana tanpa ditunjang oleh lembaga-lembaga sosial, sikap masyarakat,
kelembagaan politik dan lainnya, yang kesemuanya merupakan faktor non-ekonomi.
a. Faktor-faktor ekonomi
1) Sumber Daya Alam
Faktor utama yang mempengaruhi perkembangan suatu perekonomian adalah
sumber daya alam (utamanya tanah). Sumber daya tanah meliputi berbagai
aspek, misalnya kesuburan tanah, letaknya, iklim, sumber air, kekayaan hutan,
mineral, dan lainnya. Tersedianya sumber daya alam yang melimpah saja
belum cukup, masih harus dilengkapi fasilitas pengolahan, pemasaran dan
transportasi yang cukup dan memadai, diharapkan akan mampu
mendorongperkmbangan dan pertumbuhan ekonomi yang maju.
2) Organisasi
Organisasi merupakan bagian penting dalam proses pertumbuhan. Organisasi
berkaitan dengan penggunaan faktor produksi dalam kegiatan ekonomi. Dala
pertumbuhan ekonomi modern, para wirausahawan tampil sebagai organisator
dan mengambil resiko dalam menghadapi ketidakpastian. Di negara-negara
berkembang, jumlah wirausahawan sejati sangat langka, faktor seperti
sempitnya pasar, kurang modal, kurang buruh terlatih dan terdidik kurangnya
infrastruktur dan sebagainya akan mempertinggi resiko ketidakpastian.
1.5 Menjelaskan Nilai Waktu dari Uang

Nilai waktu atas uang (time value of money) adalah konsep menghitung nilai
uang yang berkaitan dengan waktu. Seperti yang diungkap di atas, konsep ini
dilakukan karena nilai uang saat ini berbeda dengan nilai uang di masa mendatang.
Bisa dikatakan bahwa waktu menjadi fungsi dari uang itu sendiri atau waktu
merupakan bagian dari variabel yang mempengaruhi perubahan nilai uang.

Contoh Konsep Nilai Waktu atas Uang


Dalam nilai waktu atas uang, terdapat beberapa contoh konsep penerapannya
yang digunakan untuk perhitungan secara matematis. Konsep tersebut terdiri atas tiga
jenis yaitu nilai uang sekarang, nilai uang mendatang, dan anuitas atau pembayaran
bertahap.

1. Nilai uang sekarang (present value)

Nilai uang sekarang menunjukkan nilai sejumlah uang saat ini yang dapat
dibungakan untuk mendapatkan jumlah yang lebih besar di masa mendatang.
Rumus matematis untuk present value ini adalah :

Pv = Fv / (1+i)n

Dengan Pv = Present value (nilai sekarang); Fv = Future value (nilai akan


datang) pada tahun ke-n; i = interest (tingkat suku bunga); n = jumlah tahun.

Berikut contoh dari perhitungan present value :

Tuan X ingin menabung dengan proyeksi mendapatkan uang sebanyak 10 juta


rupiah dalam 2 tahun kedepan. Jika tingkat suku bunga adalah sebesar 10%,
maka perhitungan uang yang harus ditabung tuan X saat ini adalah sebagai
berikut.

Pv = Fv / (1+i)n

Pv = 10.000.000 / (1+0.10)2

Pv = 10.000.000 / (1,21)

Pv = 8.264.463

Jadi, jika ingin mendapatkan uang Rp 10.000.000,- dalam 2 tahun kedepan,


maka Tuan X harus menabung pada saat ini senilai Rp 8.264.463,-.

2. Nilai uang akan datang (future value)


Nilai uang akan datang merupakan nilai uang yang diterima di masa
mendatang dari sejumlah uang yang disimpan sekarang dengan tingkat bunga tertentu.
Karakteristik dari nilai uang akan datang adalah kemungkinan jumlah uang yang
dimiliki seseorang menjadi berlipat ganda. Nilai dari uang akan datang ini sendiri bisa
ditentukan dengan mengalikan tingkat bunga dengan pokok pinjaman pada periode
tertentu.

Daftar Pustaka

https://sarjanaekonomi.co.id/pengertian-investasi/
http://repository.uinbanten.ac.id/2700/4/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai