JAWABAN:
1. DEFINISI INVESTASI MENURUT PARA AHLI :
M. Suparmoko
Investasi adalah pengeluaran yang ditujukan untuk menambah atau mempertahankan
persediaan kapital (capital stock). Persediaan kapital ini terdiri dari pabrik-pabrik, mesin-
mesin kantor, barang tahan lama lainnya yang dipakai dalam proses produksi.
Sunariyah (2003:4)
Investasi adalah suatu penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan
biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa
yang akan datang”.
Mulyadi
Menurut pendapat dari Mulyadi, investasi merupakan pengaitan sumber-sumber dalam jangka
panjang untuk mendapatkan laba dimasa yang akan datang.
Jogiyanto (2012)
Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama
periode waktu yang tertentu. Dengan adanya aktiva yang produktif, penundaan konsumsi
sekarang untuk diinvestasikan ke aktiva yang produktif tersebut akan meningkatkan utiliti total.
Tandelilin (2010:2)
Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada
saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.
Nanga (2001:124)
Investasi adalah tambahan bersih terhadap stok kapital yang ada atau bisa juga disebut akumulasi
modal.
Sudono (2000)
Investasi adalah pengeluaran-pengeluaran untuk membeli barang modal dan sebuah peralatan
produksi yang bertujuan untuk mengganti dan menambah suatu barang-barang modal dalam suatu
perekonomian yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa di masa depan.
Sutha (2000)
Investasi adalah penempatan sejumlah dana dengan harapan dapat memelihara, menaikkan nilai,
atau memberikan return yang positif.
Webster (1999)
Investasi adalah penanaman uang dengan harapan mendapat hasil dan nilai tambah.
Lypsey (1997)
Investasi adalah pengeluaran barang yang tidak dikonsumsi saat ini dimana berdasarkan periode
waktunya, investasi terbagi menjadi tiga diantaranya adalah investasi jangka pendek, investasi
jangkan menengah, dan investasi jangka panjang.
Sumanto (2006)
Investasi adalah komitmen sejumlah dana suatu periode untuk mendapatkan pendapatan yang
diharapkan di masa yang akan dayang sebagai kompensasi unit yang diinvestasikan.
2. TYPE OF INVESTMENT
2) Investasi Persediaan
Berdasarkan berbagai pertimbangan, perusahaan harus memproduksi lebih banyak dari
target penjualan. Misalnya sebuah pabrik sepeda motor menargetkan penjualan tahun
2016 adalah 1.000 unit. Bukan berarti produksinya harus 1.000 unit juga. Umumnya
produksinya melebihi tingkat penjualan. Misalkan terget penjualan 1.000 unit, bisa saja
perusahaan tersebut memproduksi 2.000 unit. Selisih 1.000 unit merupakan persediaan
untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi. Ini menunjukan bahwa
investasi persediaan diharapkan meningkatkan penghasilan/keuntungan. Investasi 1.000
unit tersebut dikatakan sebagai investasi yang direncanakan atau investasi yang
diinginkan (intended investment). Karena sudah direncanakan sejak awal.Investasi
persediaan juga bisa berbentuk barang baku dan barang setengah jadi. Tujuan
kebijaksanaan persediaan ini juga tetap dalam konteks meningkatkan pendapatan atau
keuntungan dimasa mendatang.
3. INVESTASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Ditingkat perusahaan, syarat untuk memelihara keuntungan adalah dengan menjaga agar tingkat
produksi tidak berkurang. Untuk itu stok barang modal tidak boleh berkurang. Investasi merupakan
upaya memelihara stok barang modal.
Keputusan perusahaan–perusahaan untuk meningkatkan stok barang modal dapat memberikan
dampak positif terhadap total perekonomian, sebab peningkatan stok barang modal secara nasional
akan dapat meningkatkan kegiatan produksi dan memperluas lapangan kerja.
Kegiatan investasi dianggap sebagai salah satu faktor penting dan memiliki dua peran
sekaligus untuk membawa pengaruh terhadap perekonomian :
1) Pertama, investasi memiliki hubungan positif dengan pendapatan negara. Oleh karena itu,
semakin mudah proses investasi, maka semakin banyak kegiatan investasi yang
dilakukan dan semakin tinggi pula pendapatan yang dihasilkan oleh negara.
Dari kedua hal di atas, artinya investasi dapat mempengaruhi permintaan dan juga
mempengaruhi penawaran. Dalam jangka waktu yang panjang, investasi tidak hanya
mempengaruhi permintaan agregatif tetapi juga mempengaruhi penawaran agregatif melalui
perubahan kapasitas produksi.