DAN INVESTASI
Ekonomi Manajerial
KELOMPOK 10
01 02 03 04 05
Lily Shahrani Evika Meliyana Nur Puput Leni
Rahmawati Nur Sa’bani Yulianti Saputri Jayanti
2017201148 2017201153 2017201156 2017201168 2017201180
KONSUMSI 01
PENGERTIAN KONSUMSI
Secara luas, definisi konsumsi mengambil istilah dari dua bahasa yang berbeda,
yaitu Bahasa Belanda dan Bahasa Inggris. Dalam istilah dari Bahasa Belanda, konsumsi
berasal dari kata consumtion yaitu segala kegiatan yang dipergunakan dengan tujuan
untuk mengambil kegunaan pada suatu produk dan jasa. Sedangkan dari Bahasa
Inggris, konsumsi berasal dari kata consumption yang berarti pemakaian,
menggunakan, pemanfaatan, dan atau pengeluaran.
(Diulio, 1993) berpendapat bahwa konsumsi terdiri atas dua jenis yakni konsumsi
rutin dan konsumsi sementara. Konsumsi rutin yaitu pengeluaran untuk pembelian
barang dan jasa yang secara terus menerus dikeluarkan sementara konsumsi sementara
yaitu pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa diluar konsumsi rutin. Di sisi lain
Deliarnov, Samuelson, dan Nordhaus menyatakan bahwa komsumsi merupakan salah
satu bagian dari pendapatan yang dibelanjakan untuk pembelian barang-barang dan
jasa-jasa untuk mendapatkan kepuasan dan memenuhi kebutuhan”.
PENGARUH KONSUMSI NASIONAL TERHADAP PERTUMBUHAN
EKONOMI INDONESIA
Konsumsi nasional adalah penjumlahan dari pengeluaran-pengeluaran
konsumsi yang dilakukan oleh semua orang dalam suatu negara. Pertumbuhan
ekonomi adalah suatu proses dimana GDP riil atau pendapatan riil perkapita
meningkat secara terus-menerus melalui kenaikan produktivitas perkapita.
Menurut Rafiq (2016) dalam analisisnya, hubungan antara pengeluaran
pemerintah dan pertumbuhan ekonomi menunjukkan hasil yang signifikan.
Hal ini menunjukkan bahwa pengeluaran konsumsi pemerintah mempunya
andil dalam perekonomian. Meskipun kontribusi pengeluaran konsumsi
pemerintah terhadap PDB tidak besar tetapi jika konsumsi pemearintah dapat
dimaksimalkan, maka akan menggerakan daya beli masyarakat sehingga
mendorong perekonomian.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI
Menurut Suparmoko, terdapat beberapa variabel yang mempengaruhi konsumsi selain dari pendapatan,
meliputi:
a. Selera, Konsumsi masing-masing individu berbeda meskipun individu tersebut mempunyai umur dan
pendapatan yang sama, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan selera pada tiap individu.
b. Faktor sosial ekonomi, Sebagai contoh umur, pendidikan, dan keadaan keluarga juga mempunyai pengaruh
terhadap pengaluaran konsumsi.
c. Kekayaan, Secara eksplisit maupun implisit sering dimasukan dalam fungsi agregat sebagai faktor yang
menentukan konsumsi. Seperti dalam pendapatan permanen yang dikemukakan oleh Friedman, Albert
Ando dan Franco Modigliani menyatakan bahwa hasil bersih dari suatu kekayaan merupakan faktor
penting dalam menetukan konsumsi.
d. Keuntungan atau Kerugian Capital. Keuntungan capital yaitu dengan naiknya hasil bersih dari kapital akan
mendorong tambahnya konsumsi, selebihnya dengan adanya kerugian kapital akan mengurangi konsumsi.
e. Tingkat Bunga, Ahli-ahli ekonomi klasik menganggap bahwa konsumsi merupakan fungsi dari tingkat
bunga. Khususnya mereka percaya bahwa tingkat bunga mendorong tabungan dan mengurangi konsumsi.
f. Tingkat Harga. Sejauh ini dianggap konsumsi riil merupakan fungsi dari pendapatan riil. Oleh karena itu
naiknya pendapatan nominal yang disertai dengan naiknya tingkat harga dengan proposi yang sama tidak
akan merubah konsumsi riil.
TABUNGAN 02
PENGERTIAN TABUNGAN
Menurut Nopirin (dalam Malasari, 2013) tabungan
adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan dengan syarat tertentu yang disepakati, tetapi
tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dapat
dipersamakan dengan itu. Setoran tabungan dapat
dilakukan sewaktu- waktu dan dalam melakukan
penarikan dana nasabah tidak perlu memperhatikan
jatuh tempo pencairan seperti pada deposito.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TABUNGAN
a. Pendapatan, adalah uang yang diterima oleh perorangan, perusahaan, dan organisasi -
organisasi lain dalam bentuk upah, gaji, sewa, bunga, komisi, ongkos, dan laba, bersama
juga dengan bantuan, tunjangan pensiun, usia lanjut, dan lain-lain. Pendapatan (income)
adalah total penerimaan seseorang atau suatu kepala rumah tangga selama periode
tertentu.
b. Konsumsi, secara umum diartikan sebagai penggunaan barang-barang dan jasa yang
secara langsung akan memenuhi kebutuhan manusia. Untuk dapat mengkonsumsi,
seseorang harus mempunyai pendapatan. Besar kecilnya pendapatan sangat menentukan
tingkat konsumsinya.
c. Suku bunga, adalah harga dari penggunaan uang atau biasa juga dipandang sebagai sewa
atas penggunaaan uang untuk jangka waktu tertentu. Atau harga dari meminjam uang
untuk menggunakan daya belinya dan biasanya dinyatakan dalam persen. Suku bunga
dinyatakan sebagai presentase uang pokok per unit waktu. Bunga merupakan suatu ukuran
harga sumber daya yang digunakan oleh debitur yang harus dibayarkan kepada kreditur.
INVESTASI 03
PENGERTIAN INVESTASI
Investasi adalah suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih dari
satu jenis aset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh
penghasilan dan/atau peningkatan nilai investasi dimasa mendatang.
Dengan demikian, konsep daripada investasi adalah :
a) Menempatkan dana pada masa sekarang
b) Jangka waktu tertentu
c) Guna mendapatkan manfaat (balas jasa atau keuntugan).
TUJUAN INVESTASI
Menurut Irham Fahmi dan Yovi LH, dalam bidang investasi kita perlu
menetapkan tujuan yang hendak dicapai, yaitu:
- Terciptanya keberlanjutan (continuity) dalam investasi tersebut
- Terciptanya profit yang maksimum atau keuntungan yang diharapkan.
- Terciptanya kemakmuran bagi para pemegang saham.
- Turut memberikan andil bagi pembangunan bangsa.
JENIS-JENIS INVESTASI
1. Investasi menurut jenisnya, ada 2 yaitu :
a) Investasi Langsung (aktiva riil), Adalah investasi pada asset atau faktor produksi
untuk melakukan usaha (bisnis). Misalnya emas, intan, perak, perkebunan, rumah,
tanah, toko, dan lainnya yangmana investasi ini dapat dilihat secara fisik dan dapat
diukur dampaknya terhadap masyarakat secara keseluruhan.
b) Investasi Tidak Langsung (aktiva finansial), Adalah investasi bukan pada assset atau
faktor produksi, tetapi pada asset keuangan (finansial assets), seperti deposito, surat
berharga(sekuritas) seperti saham dan obligasi, Commercial Papper, reksadana, dan
lain sebagainya.
Lanjutan jenis-jenis investasi