DISUSUN
Kelompok :
1
2016
BAB I
PENDAHULUAN
digunakan adalah teori Tabungan dan Investasi oleh Harrod-Domar. Dalam teori
tabungan dan investasi. Kalau tabungan dan investasi rendah maka pertumbuhan
ekonomi suatu Negara juga akan rendah. Masalah pembangunan pada dasarnya
adalah masalah kekurangan modal. Kalau ada modal dan modal itu diinvestasikan
merupakan suatu hal yang semakin penting bagi pembangunan suatu negara.
menjadi permasalahan bahwa kehadiran investor asing ini sangat dipengaruhi oleh
kondisi internal suatu negara, seperti stabilitas ekonomi, politik negara, penegakan
hukum.
bertujuan untuk meningkatkan investasi baik domestik ataupun modal asing. Hal
ini dilakukan oleh pemerintah sebab kegiatan investasi akan mendorong pula
kegiatan ekonomi suatu negara, penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang
2
untuk menginvestasikan sumber-sumber daya, baik proyek raksasa ataupun
proyek kecil untuk memperoleh manfaat pada masa yang akan datang.” Pada
umumnya manfaat ini dalam bentuk nilai uang. Sedang modal, bisa saja berbentuk
bukan uang, misalnya tanah, mesin, bangunan dan lain-lain.Namun baik sisi
dikonversikan dalam nilai uang. Suatu rencana investasi perlu dianalisis secara
dapat tidaknya suatu proyek (baik besar atau kecil) dapat dilaksanakan dengan
berhasil, atau suatu metode penjajakkan dari suatu gagasan usaha/bisnis tentang
Suatu proyek investasi umumnya memerlukan dana yang besar dan akan
perencanaan investasi yang lebih teliti agar tidak terlanjur menanamkan investasi
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan diatas maka dapat dirumuskan
3
BAB II
PEMBAHASAN
atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan
Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal
barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang
(barang produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi
Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti
pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu
fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu
pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana
tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi
sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang.
sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari
satu internal periode tertentu. Tetapi investasi akan memengaruhi jumlah barang
4
modal yang tersedia (capital stock) pada satu periode tertentu. Tambahan stok
atau gedung-gedung yang baru. Karena daya tahan barang modal dan bangunan
pada umumnya lebih dari setahun, seringkali investasi ini disebut sebagai
penjualan. Sebut saja 60.000 unit. Selisih 10.000 unit merupakan persediaan,
pendapatan nasional, Produk Domestik Bruto, PDB atau Gross Demestic Product,
5
dinotasikan C, investasi dinotasikan I, pembelian oleh pemerintah dinotasikan G,
dan total bersih ekspor atau ekspor neto dinotasikan dengan X – M. Notasi X
antara nilai ekspor dan impor. Bentuk aljabar dari GDP dapat ditulis sebagai
berikut:
Y = C + I + G + (X – M)
Y = GDP
dengan GDP. Secara umum dapat dikatakan, jika investasi naik, maka GDP
cenderung naik. Atau sebaliknya, jika investasi turun, maka GDP cenderung
turun. Investasi dipengaruhi oleh tingkat pengembalian modal dan tingkat bunga.
Para pemilik modal akan berinvestasi jika tingkat pengembalian modal lebih besar
menjadi tidak menarik atau tidak menguntungkan. Ketika tingkat bunga tinggi
sebagian modal digunakan untuk mencari keuntungan dari tingkat bunga melalui
deposito atau tabungan. Tingkat bunga tinggi pada akhir akan mengurangi jumlah
cenderung menurun.
tingkat kemiskinan menjadi sekitar 8-10% pada akhir tahun 2014. target itu bisa
tercapai asalkan setiap tahunnya perekonomian meningkat 30% lebih tinggi dari
pada tahun sebelumnya. Untuk mendorongnya, pemerintah harus fokus pada tiga
6
hal, yaitu ekspor, investasi pemerintah dan publik, serta konsumsi. Di samping itu,
investasi yang dikembangkan pun harus lebih memihak pada penciptaan lapangan
kerja.
2011. Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan perkiraan realisasinya pada
tahun 2010 yang sebesar 8%. Membaiknya likuiditas keuangan global akan
triliun. Kebutuhan investasi tersebut akan bersumber dari PMA dan PMDN
sebesar 26,8%, kredit perbankan 17,4%, pasar modal 16,7%, belanja modal
devisa.
7
untuk membangun Infrastruktur seperti pelabuhan, listrik, air bersih, jalan,
e. Alih teknologi. Salah satu tujuan mengundang modal asing adalah untuk
pembiayaan impor.
pembangunan.
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
kapasitas yang siap maka kebijakan tidak bisa terealisasi secara maksimal. Tujuan
dan prospek yang ingin dicapai sulit untuk dicapai dan kemungkinannya malah
akan hilang. Pemerintah perlu menata kembali fungsi organisasi dan manajemen
983,9 trilyun (atas dasar harga berlaku). Angka ini hampir tujuh belas kali lipat
demikian, peranan investasi pemerintah relatif kecil. Dari total investasi pada
tahun 2007, hanya 12,75 persen (Rp 125,4 trilyun) yang merupakan investasi
9
Pengaturan tentang kegiatan penanaman modal di Indonesia diatur dalamUU
No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Dalam Pasal 3 ayat (1)huruf a,
adalah asas dalam negara hukum yang meletakkanhukum dan ketentuan peraturan
3.2.Saran
produktivitas perekonomian.
bisa menabung.
10
DAFTAR PUSTAKA
Grafindo Persada.
· Case, Karl E dan Fair Ray C. 2007. Prinsip-Prinsip Ekonomi. Edisi
Erlangga.
· http://agusqrana.blogspot.co.id/2015/03/makalah-peran-investasi-
dalam.html
· http://bahasaindonesiabisnis.blogspot.co.id/2015/12/pengaruh-investasi-
terhadap-pertumbuhan.html
11
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah
jauh dari kesempurnaan. Seperti halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak“ ,
oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang
Sekian terimakasih apabila ada kata yang salah dalam penulisan Makalah
Padangsidimpuan, 24 Nopember 2016
Penyusun,
ZULFIKAR
NPM. 201308125
12
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1......................................................................................................... Pen
gertian Investasi.............................................................................. 3
2.2......................................................................................................... Jeni
s-Jenis Investasi.............................................................................. 3
2.3......................................................................................................... Pen
2.4......................................................................................................... Peng
3.1. Kesimpulan................................................................................... 9
3.2. Saran.............................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA
13
14