Pandangan Keynes :
Pandangan Keynes :
Mekanisme Transmisi:
Tingkat
Harga (P) AS
P2
P1
PO AD2
AD1
ADO
0 YF Pendapatan Nasional(Y)
Tingkat Harga
LRAS
SRAS
P2
PF
P1
0 Y1 YF Y2
Pendapatan Nasional Nyata
AE(P1)
E1
450
450
0 Y1 Yo
Pendapatan Nasional
Tingkat Harga
P1 B
A
P0
AD
0 Y1 Yo
Pendapatan Nasional Riil
Pengeluaran
Agregat (AE) Y=AE
AE(Po)
E1
AE(Po)
∆I Eo
Efek pertambahan
pengeluaran agregat
45o
0 Yo Y1
Pendapatan Nasional
Tingkat
Harga(P)
Pergeseran AD efek
dari pertambahan
P1 A B
pengeluaran agregat
AD1
ADo
0 Yo Y1
Pendapatan Nasional riil (Y)
Efek Kenaikan Pajak Pendapatan Terhadap Kurva AD
Pengeluaran
Agregat (AE) Y=AE
AE(Po)
Eo
AE1(Po)
∆C E1
45o
0 Y1 Yo
Pendapatan Nasional
Tingkat Harga(P)
Po B A
Pergeseran AD efek
dari kenaikan pajak
ADo pendapatan
AD1
0 Y1 Yo
Pendapatan Nasional riil (Y)
KURVA PENAWARAN AGREGAT-AS
Ciri-ciri Kurva AS
a) Pada saat tingkat pengangguran masih tinggi, kurva
penawaran agregat AS relatif landai. Artinya, penambahan
produksi nasional dapat dilakukan perusahaan-perusahaan
pada harga yang relatif tetap, karena (a) tingkat
penggunaan barang modal belum mencapai kapasitasnya yang
optimum, dan (b) upah masih relatif tetap. Tahap ini
tergambar pada bagian AB dari kurva AS.
b) Dari titik B hingga titik C, kurva AS bertambah tingkat
kenaikannya. Penyebabnya adalah pengangguran sudah
semakin menurun dan kapasitas pabrik-pabrik sudah
mencapai optimum.
c) Sesudah tingkat kesempatan kerja penuh kurva AS
keadaannya semakin tegak.
Tingkat
Harga (P)
AS
C
A B
0 YF
Pendapatan Nasional Riil
P MC
C
AC
B
AVC
0 Q
Gambar X. Kurva Biaya Produksi
W
SL
W2
DL2
W1
DL 1
W0
DL
N
0 N0 N1 N2
N
Gambar X. Pasar Tenaga Kerja
Kurva Phillips
to=1998
dw0
t1=2002
dw1
0
Tingkat Pengangguran
Investasi
Seorang pengusaha akan menanamkan modalnya apabila hasil
dari investasinya lebih tinggi dari suku bunga. Dalam suatu
perekonomian, besarnya jumlah investasi yang akan ditanam
oleh pengusaha bergantung pada tingkat pengembalian modal
dari nilai investasi lebih besar dari suku bunga.
Pengeluaran Pemerintah
Pemerintah bukan saja berfungsi mengatur kegiatan
perekonomian, tetapi juga dapat memengaruhi tingkat
pengeluaran agregat dalam perekonomian.
Di satu pihak kegiatan pemerintah melalui pemungutan pajak
akan mengurangi perbelanjaan agregat, akan tetapi pajak tsb
akan dibelanjakan lagi oleh pemerintah, dan langkah tsb akan
meningkatkan pengeluaran agregat.
Ekspor
Ahli ekonomi klasik telah lama menunjukkan bahwa ekspor
dapat memperluas pasar (contoh: sumbangan ekspor karet dan
minyak mentah kepada ekonomi Indonesia), dan memungkinkan
negara yang mengekspor memperoleh dana untuk mengimpor
barang lain, termasuk barang modal yang akan mengembangkan
perekonomian tersebut lebih lanjut.
Perkembangan ekspor yang pesat menyebabkan pertambahan yang
pesat dalam perbelanjaan agregat, yang pada akhirnya akan
menimbulkan pertumbuhan pendapatan nasional (dan pertumbuhan
ekonomi) yang pesat.
Tabel 1. Pengeluaran Agregat dan Penentuan Tingkat Kegiatan
Ekonomi Negara
Pendapatan Nasional Pengeluaran Agregat Kegiatan
(Triliun rupiah) (Triliun rupiah) Ekonomi
100 127 Ekspansi
200 250 Ekspansi
300 325 Ekspansi
400 400 Seimbang
500 475 Kontraksi
600 550 Kontraksi
E
r
E1
r1 MD
0 M0 M1
Penawaran dan Permintaan Uang