Nama : Aida
NPM : 183112340240203
Fakultas : Ekonomi
Prodi : Manajemen
Dosen : Dita Nurul Aini, S.E, M.E.
Mata Kuliah : Ekonomi Makro
1. Gambarkan kurva AD-AS pada jangka pendek dan jangka panjang untuk
tingkat harga dan output pada saat:
a. Bank sentral meningkatkan jumlah uang yang beredar
Jawab:
Keterangan:
Kenaikan jumlah uang beredar menyebabkan kurva permintaan
agregat (AD) bergeser ke kanan dari AD0 (Ms0) ke AD1 (Ms1)
yang mengakibatkan tingkat harga (P) naik dari P0 ke P1, dan
pendapatan (Y) juga naik dari Y0 ke Y1.
Keterangan:
Dengan adanya peningkatan pengeluaran pemerintah, maka
dengan kurva AS tertentu permintaan agregat (AD) naik dan
bergeser ke kanan dari AD0 (G0) ke AD1 (G1) sehingga
mengakibatkan tingkat harga (P) dari P0 ke P1 dan tingkat output
(Y) dari Y0 ke Y1 mengalami peningkatan.
Keterangan:
Pajak yang bertambah mengurangi pendapatan disposibel dan pada
akhirnya konsumsi rumah tangga akan turun, berkurang sebanyak
ΔC = MPC X ΔT. Pengurangan konsumsi rumah tangga menurunkan
pengeluaran agregat dari AE(Po) menjadi AE1(Po). Sebagai akibatnya
keseimbangan bergeser dari Eo ke E1 dan pendapatan nasional
riilmenurun menjadi Y1
Keterangan:
Gambar diatas mengilustrasikan keseimbangan jangka pendek dimana
agregat yang diminta sama dengan jumlah ouput yang ditawarkan.
Dimana kurva permintaan agregat jangka pendek AD dan kurva
penawaran agregat jangja pendek AS berpotongan dititik E. tingkat
keseimbangan output agregat Y* dan tingkat harga keseimbangan
sama dengan P*.Ketika tingkat harga (katakanlah P”)berada di atas
tingkat harga keseimbangan P*, maka jumlah ouput yang ditawarkan
akan lebih besar daripada jumlah output yang diminta (kelebihan
penawaran). Sebaliknya ketika tingkat harga (katakanlah P’) berada
dibawah tingkat harga keseimbangan P*, maka jumlah output yang
diminta lebih besar daripada jumlah output yang ditawarkan (kelebihan
permintaan)
Keterangan:
Pada gambar (a), keseimbangan awal terjadi pada titik 1, perpotongan
kurva permintaan agregat AD dan kurva penawara agregat awal jangka
pendek AS1. Karena tingkat output keseimbangan Y1 lebih besar
daripada tingkat alamiah Yn, pengangguran lebih rendah daripada tingkat
alamiahnya dan kekakuan yang berlebihan terjadi di pasar tenaga kerja.
Pada gambar (b) keseimbangan awal pada titik 1 adalah salah satu
dimana output Y1 berada dibawah tingkat alamiah. Karena pengangguran
lebih tinggi daripada tingkat alamiahnya, upah menurun, yang menggeser
kurva penawaran agregat jangka pendek ke kanan hingga berada pada
AS3. Perekonomian (keseimbangan) meluncur turun di sepanjang kurva
permintaan agregat hingga mencapai keseimbangan jangka panjang titik
3, yaitu perpotongan kurva permintaan agregat (AD) dan kurva
penawaran agregat jangka panjang (LRAS) pada Yn. Disini sebagaimana
pada panel (a), perekonomian tidak lagi bergerak ketika output telah
kembali lagi ke tingkat alamiah.
Keterangan:
Dari grafik Kurva Philis tersebut dapat dilihat bahwa tingkat inflasi dan
pengangguran memiliki hubungan yang negatif. Semakin tinggi tingkat
inflasi, maka tingkat pengangguran akan menurun, begitupun sebaliknya.
Dalam jangka pendek, kenaikan pada inflasi akan mengurangi
pengangguran. Dan ini bersifat trade off. Namun dalam jangka panjang
kurva Philips tidak berlaku. Bahkan, seringkali Inflasi tinggi
pengangguranpun juga tinggi
4. Bagaimana dampak mekanisme kebijakan fiskal dan moneter terhadap
keseimbangan AD-AS? Jelaskan dengan menggunakan kurva masing-
masing kebijakan!
Jawab:
Dampak kebijakan fiskal terhadap keseimbangan AD-AS
Keterangan:
Gambar 10.5. Keseimbangan yang asal adalah di E0-yaitu pada
perpotongan di antara kurva AD0 dan AS. Dalam Gambar 10.5
kurva AS adalah landai oleh karena dimisalkan dalam
perekonomian masih terdapat banyak pengangguran. Pada
keseimbangan ini tingkat harga adalah P0, dan pendapatan
nasional adalah Y0 Apabila pengeluaran pemerintah bertambah
sebanyak ΔAG maka kurva AD0 akan bergeser ke AD1. Besarnya
pergeseran tersebut ditentukan oleh nilai Y1 Y2
Gambaran mengenai efek kebijakan fiskal dengan menggunakan
analisis AD-AS juga menunjukkan bahwa pertambahan
pengeluaran adalah lebih efektif dari pengurangan pajak dalam
menggalakkan perkembangan ekonomi dan mengatasi
pengangguran.
Keterangan:
Gambar Grafik (a) menunjukkan efek kebijakan moneter dalam
analisis pengeluaran agregat- penawaran agregat (Y = AE).
Pengeluaran agregat pada ketika ekonomi mengalami kemunduran
adalah A0, dan dengan demikian keseimbangan yang asal dicapai
di E0, dan pendapatan nasional adalah Y0, Kebijakan moneter
akan menambah pengeluaran agregat dan perubahan ini
ditunjukkan oleh perubahan AE0 menjadi AE1 dan pendapatan
nasional meningkat menjadi Y1. Pertambahan pendapatan
nasional ini akan menambah kesempatan kerja dan mengurangi
pengangguran.
Efek kebijakan moneter dapat pula diterangkan dengan
menggunakan analisis AD-AS, seperti ditunjukkan dalam grafik (b).
Keseimbangan asal-yaitu pada ketika perekonomian sedang
mengalami kemunduran, dicapai di E0, yaitu titik persilangan di
antara AD, dan AS. Keseimbangan ini adalah sama dengan
keseimbangan asal dalam analisis Y = AE. Maka harga pada
keseimbangan asal ini adalah P0. Oleh karena kebijakan moneter
memindahkan pengeluaran agregat dari AE0 menjadi AE1 dan
menyebabkan pendapatan nasional bertambah sebanyak Y0 Y1,
maka kurva AD0 akan bergeser menjadi AD1, yang melalui titik E1,
di mana E0 E1, = Y0 Y1. Kurva AD1 memotong kurva AS di E2,
dan ini merupakan keseimbangan AD-AS yang baru efek dari
melaksanakan kebijakan moneter.
Jawab:
Jawab: