Anda di halaman 1dari 8

JAWABAN KISI-KISI UAS EKONOMI MAKRO

Nama : Aida
NPM : 183112340240203
Fakultas : Ekonomi
Prodi : Manajemen
Dosen : Dita Nurul Aini, S.E, M.E.
Mata Kuliah : Ekonomi Makro

1. Gambarkan kurva AD-AS pada jangka pendek dan jangka panjang untuk
tingkat harga dan output pada saat:
a. Bank sentral meningkatkan jumlah uang yang beredar
Jawab:

Keterangan:
Kenaikan jumlah uang beredar menyebabkan kurva permintaan
agregat (AD) bergeser ke kanan dari AD0 (Ms0) ke AD1 (Ms1)
yang mengakibatkan tingkat harga (P) naik dari P0 ke P1, dan
pendapatan (Y) juga naik dari Y0 ke Y1.

SUMBER: Nanga, Muana. 2005. Makro Ekonomi: Teori,


Masalah, dan Kebijakan, Jakarta: PT Grafindo Persada.

b. Pemerintah meningkatkan belanja pemerintah


Jawab:

Keterangan:
Dengan adanya peningkatan pengeluaran pemerintah, maka
dengan kurva AS tertentu permintaan agregat (AD) naik dan
bergeser ke kanan dari AD0 (G0) ke AD1 (G1) sehingga
mengakibatkan tingkat harga (P) dari P0 ke P1 dan tingkat output
(Y) dari Y0 ke Y1 mengalami peningkatan.

SUMBER: Nanga, Muana. 2005. Makro Ekonomi: Teori,


Masalah, dan Kebijakan, Jakarta: PT Grafindo Persada.

c. Pemerintah meningkatkan pajak


Jawab:

Keterangan:
Pajak yang bertambah mengurangi pendapatan disposibel dan pada
akhirnya konsumsi rumah tangga akan turun, berkurang sebanyak
ΔC = MPC X ΔT. Pengurangan konsumsi rumah tangga menurunkan
pengeluaran agregat dari AE(Po) menjadi AE1(Po). Sebagai akibatnya
keseimbangan bergeser dari Eo ke E1 dan pendapatan nasional
riilmenurun menjadi Y1

SUMBER: Sukirno, Sadono. “Teori Pengantar


Makroekonomi” Edisi Ketiga, Jakarta: 2012

2. Jelaskan perbedaan antara keseimbangan aggregate demand (AD) dan


agregate supply (AS) jangka panjang dan jangka pendek! (Gambarkan
melalui kurva)
Jawab:
 Keseimbangan dalam Jangka Pendek

Keterangan:
Gambar diatas mengilustrasikan keseimbangan jangka pendek dimana
agregat yang diminta sama dengan jumlah ouput yang ditawarkan.
Dimana kurva permintaan agregat jangka pendek AD dan kurva
penawaran agregat jangja pendek AS berpotongan dititik E. tingkat
keseimbangan output agregat Y* dan tingkat harga keseimbangan
sama dengan P*.Ketika tingkat harga (katakanlah P”)berada di atas
tingkat harga keseimbangan P*, maka jumlah ouput yang ditawarkan
akan lebih besar daripada jumlah output yang diminta (kelebihan
penawaran).  Sebaliknya ketika tingkat harga (katakanlah P’) berada
dibawah tingkat harga keseimbangan P*, maka jumlah output yang
diminta lebih besar daripada jumlah output yang ditawarkan (kelebihan
permintaan)

 Keseimbangan dalam Jangka Panjang

Keterangan:
Pada gambar (a), keseimbangan awal terjadi pada titik 1, perpotongan
kurva permintaan agregat AD dan kurva penawara agregat awal jangka
pendek AS1. Karena tingkat output keseimbangan Y1 lebih besar
daripada tingkat alamiah Yn, pengangguran lebih rendah daripada tingkat
alamiahnya dan kekakuan yang berlebihan terjadi di pasar tenaga kerja.

Kekakuan ini mendorong tingkat upah untuk meningkat, menaikkan


biaya produksi, dan menggeser kurva penawaran agregat AS2.
Keseimbangan sekarang berada pada titik 2, dan output menurun ke Y2.
Karena output agregat Y2 masih berada di tingkat alamiah Yn, upah terus
didorong naik dan secara perlahan-lahan menggeser kurva penawaran
agregat ke AS3. Keseimbangan yang dicapai pada titik 3 berada pada
kurva penawaran  agregat jangka panjang yang vertical (LRAS) pada Yn
dan merupakan keseimbangan jangka panjang. Karena output tidak ada
kecenderungan lebih lanjut bagi kurva penawaran agregat untuk bergeser.
Pergerakan pada gambar (a) menunjukkan bahwa perekonomian tidak
akan tetap pada tingkat output yang lebih besar daripada tingkat alamiah
karena kurva penawaran agregat jangka pendek akan bergeser kekiri,
meningkatkan tingkat harga dan menyebabkan perekonomian
(kekseimbangan) meluncur naik sepanjang kurva permintaan agregat
hingga mencapai titik di sepanjang kurva penawaran jangka panjang pada
tingkat output natural Yn.

Pada gambar (b) keseimbangan awal  pada titik 1 adalah salah satu
dimana output Y1 berada dibawah tingkat alamiah. Karena pengangguran
lebih tinggi daripada tingkat alamiahnya, upah menurun, yang menggeser
kurva penawaran agregat jangka pendek ke kanan hingga berada pada
AS3. Perekonomian (keseimbangan) meluncur turun di sepanjang kurva
permintaan agregat hingga mencapai keseimbangan jangka panjang titik
3, yaitu perpotongan kurva permintaan   agregat (AD) dan kurva
penawaran agregat jangka panjang (LRAS) pada Yn. Disini sebagaimana
pada panel (a), perekonomian  tidak lagi bergerak ketika output telah
kembali lagi ke tingkat alamiah.

Pada kedua gambar, keseimbangan jangka pendek awal adalah pada


titik 1 pada perpotongan AD dan AS1. Pada panel (a), Y1>Yn sehingga
kurva penawaran agregt jangka pendek terus bergeser ke kiri hingga
mencapai AS2, dimana output telah kembali ke Yn. Pada panel (b),
Y1<Yn sehingga kurva penawaran agregat jangka pendek terus bergeser
ke kanan hingga output kembali ke Yn lagi. Dengan demikian dalam
kedua kasus, perekonomian menampilkan suatu mekanisme koreksi diri
yang mengembalikannya lagi ke tingkat output alamiah.

SUMBER: Sukirno, Sadono. “Teori Pengantar


Makroekonomi” Edisi Ketiga, Jakarta: 2012

3. Jelaskan hubungan antara pengangguran dan inflasi menggunakan kurva


Philips!
Jawab:

Keterangan:
Dari grafik Kurva Philis tersebut dapat dilihat bahwa tingkat inflasi dan
pengangguran memiliki hubungan yang negatif. Semakin tinggi tingkat
inflasi, maka tingkat pengangguran akan menurun, begitupun sebaliknya.
Dalam jangka pendek, kenaikan pada inflasi akan mengurangi
pengangguran. Dan ini bersifat trade off. Namun dalam jangka panjang
kurva Philips tidak berlaku. Bahkan, seringkali Inflasi tinggi
pengangguranpun juga tinggi
4. Bagaimana dampak mekanisme kebijakan fiskal dan moneter terhadap
keseimbangan AD-AS? Jelaskan dengan menggunakan kurva masing-
masing kebijakan!
Jawab:
 Dampak kebijakan fiskal terhadap keseimbangan AD-AS

Keterangan:
Gambar 10.5. Keseimbangan yang asal adalah di E0-yaitu pada
perpotongan di antara kurva AD0 dan AS. Dalam Gambar 10.5
kurva AS adalah landai oleh karena dimisalkan dalam
perekonomian masih terdapat banyak pengangguran. Pada
keseimbangan ini tingkat harga adalah P0, dan pendapatan 
nasional adalah Y0 Apabila pengeluaran pemerintah bertambah
sebanyak ΔAG maka kurva AD0 akan bergeser ke AD1. Besarnya
pergeseran tersebut ditentukan oleh nilai Y1 Y2
Gambaran mengenai efek kebijakan fiskal dengan menggunakan
analisis AD-AS juga menunjukkan bahwa pertambahan
pengeluaran adalah lebih efektif dari pengurangan pajak dalam
menggalakkan perkembangan ekonomi dan mengatasi
pengangguran.

 Dampak kebijakan moneter terhadap keseimbangan AD-AS

Keterangan:
Gambar Grafik (a) menunjukkan efek kebijakan moneter dalam
analisis pengeluaran agregat- penawaran agregat (Y = AE).
Pengeluaran agregat pada ketika ekonomi mengalami kemunduran
adalah A0, dan dengan demikian keseimbangan yang asal dicapai
di E0, dan pendapatan nasional adalah Y0, Kebijakan moneter
akan menambah pengeluaran agregat dan perubahan ini
ditunjukkan oleh perubahan AE0 menjadi AE1 dan pendapatan
nasional meningkat menjadi Y1. Pertambahan pendapatan
nasional ini akan menambah kesempatan kerja dan mengurangi
pengangguran.
Efek kebijakan moneter dapat pula diterangkan dengan
menggunakan analisis AD-AS, seperti ditunjukkan dalam grafik (b).
Keseimbangan asal-yaitu pada ketika perekonomian sedang
mengalami kemunduran, dicapai di E0, yaitu titik persilangan di
antara AD, dan AS. Keseimbangan ini adalah sama dengan
keseimbangan asal dalam analisis Y = AE. Maka harga pada
keseimbangan asal ini adalah P0. Oleh karena kebijakan moneter
memindahkan pengeluaran agregat dari AE0 menjadi AE1 dan
menyebabkan pendapatan nasional bertambah sebanyak Y0 Y1,
maka kurva AD0 akan bergeser menjadi AD1, yang melalui titik E1,
di mana E0 E1, = Y0 Y1. Kurva AD1 memotong kurva AS di E2,
dan ini merupakan keseimbangan AD-AS yang baru efek dari
melaksanakan kebijakan moneter.

SUMBER: Sukirno, Sadono. “Teori Pengantar


Makroekonomi” Edisi Ketiga, Jakarta: 2012

5. Jelaskan pengaruh perang dagang China-AS yang sedang terjadi


terhadap perekonomian masing-masing negara dengan mengarah pada
pendapatan nasional masing-masing negara tersebut!
Jawab:
Sejak perang dagang berlangsung mengkibatkan perekonomian
terganggu, sebagai contoh di bidang Industri manufaktur Amerika Serikat
(AS) terus menyusut dalam empat bulan berturut-turut akibat
meningkatnya kekhawatiran perang dagang. Indeks manajer pembelian
berada di level 48,1 per November 2019. Hal ini dikarenakan
ketidakpastian ekonomi global terus berlangsung dan kebingungan
investor terhadap kelanjutan perundingan perang dagang AS dan China.
Yang memperburuk kondisi manufaktur AS, belanja konstruksi juga
melorot 0,8 persen pada Oktober. Padahal, perkiraannya belanja
konstruksi meningkat 0,4 persen. Hal ini dipicu oleh meningkatnya
kekhawatiran produsen akan dampak perang dagang

Untuk di China sendiri, kondisi ekonomi juga sedikit terganggu karena


telah menyebabkan perusahaan di China mendapatkan banyak kesulitan.
Pasalnya, perang dagang telah menekan ekonomi China. Dampak salah
satunya terlihat dari ekspor China. Adanya pengenaan tarif tambahan
yang menyerang total US$ 300 miliar produk impor asal China mayoritas
yang merupakan produk barang konsumsi. Dimana kenaikan tarif tersebut
akan memaksa perusahaan AS menaikkan harga jual produk. Alhasil,
beban dari pengenaan bea masuk akan secara langsung menyakiti
konsumen AS yang berujung pada kenaikan inflasi dan melemahnya
indeks kepercayaan konsumen (IKK).

6. Diketahui data aktivitas ekonomi Amerika sebagai berikut ini

a. Impor barang Rp1775 T

b. Ekspor barang Rp1703 T

c. Ekspor Jasa Rp192 T


d. Investasi langsusng dari luar Amerika: Rp141 T

e. Investasi portofolio dari luar Amerika: Rp17 T

Buatlah transaksi neraca pembayaran berdasarkan data tersebut!

Jawab:

7. Diketahui data sebagai berikut ini

a. Transaksi berjalan yang terdiri dari :

i. Ekspor barang dan jasa Rp170.000 miliar

ii. Impor barang dan jasa Rp180.000 miliar

iii. Penerimaan pendapatan primer dan sekunder Rp8.000


miliar

iv. Pembayaran pendapatan primer dan sekunder Rp33.000


miliar

b. Transaksi modal Rp41 miliar

c. Transaksi keuangan Rp29.306 miliar

Buatlah transaksi neraca pembayara berdasarkan data tersebut!

Jawab:

Anda mungkin juga menyukai