Anda di halaman 1dari 8

2.

Pendekatan Marginal (Marginal Approach)


Analisis marginal ini mirip dengan analisis mencari kepuasan maksimum. Analisis ini mendasarkan pada
satu konsep yaitu keuntungan marginal yakni tambahan keuntungan total sebagai akibat tambahan satu
unit output. Untuk mencari jumlah output yang menghasilkan keuntungan maksimum dapat digunakan
patokan sebagai berikut “Jika keuntungan marginal masih positif dengan menambah satu unit output
maka output harus ditambah dan apabila keuntungan marginal negative dengan menambah satu unit
output maka output harus dikurangi sampai keuntungan atau laba marginal= 0”.
Dalam pendekatan marginal perhitungan laba dilakukan dengan membadingkan biaya marginal (MC)
dan pendapatan marginal (MR). Laba maksimum akan tercapai pada saat MR=MC. Suatu perusahaan
akan menambah keuntungannya apabila menambah produksinya pada saat MR>MC yaitu hasil
penjualan marginal (MR) melebihi biaya marginal (MC). Dalam keadaan ini pertambahan produksi dan
penjualan akan menambah keuntungannya. Dalam keadaan sebaliknya, yaitu apabila MR<MC,
mengurangi produksi dan penjualan akan mmenambah untung. Maka keuntungan maksimum di capai
dengan keadaan di mana MR=MC berlaku, sehingga π=TR-TC.

Q P=MR MC Keuntungan Total

1 5 - -12
2 5 1,5 -8,5
3 5 1 -4,5
4 5 1,25 -0,75
5 5 1,5 2,75
6 5 2 5,75
7 5 3,25 7,5
8 5 5 7,5
9 5 8 4,5
10 5 12 2,5

Pada tabel di atas dicari kondisi pada saat MR=MC dimana pada kondisi tersebut jumlah output yang
dihasilkan adalah 8 unit dan tingkat keuntungan yang diperoleh adalah sebesar 7,5.
- Pendekatan Marginal (marginal approach)
Perhitungan laba dilakukan dengan membandingkan biaya marginal (MC) dan pendapatan marginal
(MR). Laba maksimum akan tercapai pada saat MR = MC.
Laba maksimum tercapai bila turunan pertama fungsi π(δ π /δQ) sama dengan nol dan nilainya
sama dengan nilai turunan pertama TR (δTR/ δQ atau MR) dikurangi nilai turunan pertama TC (δTC/ δQ
atau MC). Sehingga MR – MC = 0. Dengan demikian, perusahaan akan memperoleh laba maksimum
(atau kerugian minimum) bila ia berproduksi pada tingkat output di mana MR = MC.
π = TR – TC

= MR = MC = 0

Soal Latihan (Kasus)


1. Soal:
Sebuah perusahaan menghadapi kurva permintaan
Q = 100 – 2P, MR = 50 - Q
Biaya marginal dan biaya rata-rata adalah konstan 10/unit
a) Berapa tingkat output untuk mencapai laba maksimum? Berapa besarnya laba maksimum tersebut?
b) Berapa tingkat output untuk mencapai penerimaan maksimum? Berapa besarnya penerimaan
tersebut? Berapa besar laba pada saat itu?

2. Soal:
Sebuah perusahaan yang beroperasi dalam pasar persaingan sempurna memiliki struktur biaya
sebagai berikut:
Biaya marginal: MC = 3 + 2Q
Biaya variabel rata-rata: AVC = 3 + Q
Biaya tetap: FC = 3
Jika harga jual di pasar dan MC adalah 9/unit,
a) Hitung jumlah output agar perusahaan mencapai kondisi keseimbangan.
b) Pada tingkat keseimbangan tersebut di atas, apakah perusahaan menikmati laba?

JAWABAN
1. JAWAB:
Q = 100 – 2P atau P = 50 – 1/2Q
TR = P . Q
= (50 – 1/2Q).Q
= 50Q – ½ Q2
Tabulasi:
Q P MR TR = P.Q TC = AC.Q π = TR - TC
0 0 0 0 0 0
10 45 40 450 100 350
20 40 30 800 200 600
40 30 10 1200 400 800 Laba Maksimum
50 25 0 1250 500 750 TR Maksimum
60 20 -10 1200 600 600
80 10 -30 800 800 0
Impas

a) Laba maksimum tercapai pada saat MR = MC


50 – Q = 10
Q = 40 unit
Jumlah output yang harus diproduksi untuk mencapai laba maksimum adalah 40. Pada saat itu harga
jual berdasarkan persamaan
Q = 100 – 2P adalah 30/unit
Dengan demikian laba maksimum = Q (P - AC)
= 40(30 - 10) = 800
b) Penerimaan (TR) maksimum tercapai pada saat MR = 0,
50 –Q = 0
Q = 50 unit
Jadi TR maksimum tercapai jika jumlah output yang diproduksi 50 unit.
Besar TR = 50Q – 1/2Q2 = 50(50) – ½ (50)2
= 1250
Pada saat jumlah output 50 unit, harga jual per unit adalah 25, sehingga laba yang diperoleh:

Π = Q (P - AC)
= 50(25-10)
= 750
2. Jawab:
a) MC = 3 + 2Q, atau Q = 1/2MC – 1 ½
Keseimbangan tercapai bila MC = P = 9
Q = ½ (9) – 1 ½ = 3 unit
Jumlah output yang harus diproduksi perusahaan adalah 3 unit.
b) VC = AVC.Q = (3 + Q)Q = 3Q + Q2
TC = FC + VC
= 3 + 3Q + Q2
Jika output 3 unit:
TC = 3 + (3x3) + (3)2
= 21
TR = P x Q = 9 x 3 = 27
Π = TR – TC
= 27 -21 = 6
Perusahaan mengalami laba maksimum sebesar 6.
Soal:
Sebuah perusahaan menghadapi P = 4 dan TC = Q3-7Q2+12Q+5, a) tentukanlah tingkat output terbaik
bagi perusahaan itu melalui pendekatan marginal. b) Hitunglah total keuntungan perusahaan pada
tingkat output tersebut.
Keuntungan Maximum Pada Pendekatan Total Dan
Marginal Rata-Rata
Keuntungan maksimum adalah keuntungan penuh dari output
yang telah di produksi sebelumnya.
1.Pendekatan Total
Laba Total (p) adalah perbedaan antara penerimaan total (TR) dan
biaya total (TC). Laba terbesar terjadi pada selisih posistif terbesar antara
TR dengan TC. Pada selisih negative antar TR dengan TC perusahaan
mengalami kerugian, sedang jika TR = TC perusahaan berada pada titik
impas.
Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut:
a) Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara
keuntungan maksimum dengan ongkos minimum.
b) Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC.
Hasil Penjualan Total,seluruh jumlah pendapatan yang diterima
perusahaan dari menjual barangjang diproduksikannja dinamakan hasil
penjualan total (TR:yaitu dari perkataan Total Revenue).Telah
diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna harga tidak akan
berubah walau bagaimanapun banyaknya jumlah barang yang dijual
perusahaan.Ini menyebabkan kurva penjualan total (TR) adalah
berbentuk garis lurus yang bermula dari titik O.
Mencari Keuntungan Dengan Pendekatan Total
Kurva TC berada di atas kurva TR menggambarkan bahwa perusahaan
mengalami kerugian. Produksi mencapai diantara 2 sampai 9 unit kurva
TC berada di bawah kurva TR,perusahaan memperoleh
keuntungan.Menentukan Keuntungan Maksimum dengan Kurva Biaya dan
Penjualan Total.Garis tegak di antara TC dan TR,garis tegak yang
terpanjang produksi adalah 7 unit,menggambarkan keuntungan yang
paling maksimum.Produksi mencapai 10 unit atau lebih kurva TC telah
beada di atas kurva TR kembali, perusahaan mengalami kerugian
kembali.Perpotongan di antara kurva TC dan kurva TR dinamakan titik
impas (break-even point) yang menggambarkan biaya total yang
dikeluarkan perusahaan adalah sama dengan hasil penjualan total yang
diterimanya.Perpotongan tersebut berlaku di dua titik,yaitu titik A dan
titik B.
2. Pendekatan Marginal
Perusahaan memaksimumkan keuntungan pada saat penerimaan
marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC).Biaya Marginal (MC)
adalah perubahan biaya total perunit perubahan output. Secara
matematis dirumuskan:
Penerimaan Marginal (MR) adalah perubahan penerimaan total per unit
output atau penjualan.Hasil Penjualan Marjinal,satu konsep (istilah)
mengenai hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam
analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah
pengertian hasil penjualan marjinal (MR yang merupakan singkatan dari
perkataan Marjinal’Revenue), yaitu tambahan hasil
penjualanjangdiperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi
barangyang diproduksikannya.Dalam pasar persaingan sempurna berlaku
keadaan berikut harga hasil penjualan rata-rata hasil penjualan
marjinal.Kurva d() = AR0 = MRn menggambarkan kesamaan tersebut
pada harga Rp 3000, dan kurva d0 = AR0 = MR0 menggambarkan
kesamaan tersebut pada harga Rp 6000.

Mencari Keuntungan Maksimum Dengan Pendekatan Marginal


Pendekatan Biaya Marjinal dan Hasil Penjualan Marjinal.Dalam jangka
pendek terdapat empat kemungkinan dalam corak keuntungan atau
kerugian perusahaan (atau keadaan keseimbangan perusahaan),yaitu; :
- Mendapat untung luar biasa (untung melebihi normal)
- Mendapat untung normal
- Mengalami kerugaian tetapi masih dapat membayar biaya berubah
- Dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan.
3.Pendekatan Rata-rata
Hasil Penjualan Rata-rata,untuk suatu perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang
yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah
kurva permintaan yang dihadapi perusahaan. Dengan demikian kurva ini
adalah kurva hasil penjualan rata-rata pada harga barang sebanyak Rp
3000 (dan dinyatakan sebagai AR^. Kalau harga barang yang dijual
perusahaan adalah Rp 6000, kurva d} = AR} = MRj adalah kurva
permintaan dan juga kurva hasil penjualan rata-rata pada harga Rp 6000.
Dalam mencari keuntungan maksimum dengan pendekatan rata-
rata,yaitu menggabungkan antara pasar persaingan sempurna dengan
persaingan pasar tidak sempurna:

Anda mungkin juga menyukai