Pembangunan Manusia
Sumber: https://pdp.unfpa.org/
Population
273.523.615
Fertility Rate
2,3
Median Age
30
Urban Pop
50%
World Share
250
2
0,5
50
0 0
SP1961 SP1971 SP1980 SP1990 SP2000 SP2010 SP2020
❑ Berdasarkan SP2020, Jumlah Penduduk Indonesia September 2020 sebanyak 270,20 juta jiwa
❑ Dengan luas daratan Indonesia sebesar 1,9 juta km2, maka kepadatan penduduk Indonesia sebesar 141 jiwa
per km2
❑ Selama 2010-2020, rata-rata laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,25 persen
Piramida Penduduk 2020
95+
90-94
85-89
80-84
75-79
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
15000 000 10000 000 5000 000 0 5000 000 10000 000 15000 000
Laki-Laki Perempuan
• Proporsi penduduk usia 0-14
tahun turun dari 44,12
persen pada tahun 1971
menjadi 23,33 persen pada
tahun 2020
• Dalam periode yang sama,
penduduk usia kerja 15-64
tahun meningkat dari 53,39
persen menjadi 70,72
persen
• Sementara penduduk usia 65
tahun keatas naik dari 2,49
persen menjadi 5,95 persen
Post Gen Z
Pre-Boomer ➢ Lahir tahun 2013
Baby Boomer ➢ Perkiraan usia sekarang s.d 7 tahun
1,87% Post Gen Z Generasi Z
11,56% 10,88% ➢ Lahir tahun 1997-2012
➢ Perkiraan usia sekarang 8-23 tahun
Milenial
➢ Lahir tahun 1981-1996
➢ Perkiraan usia sekarang 24-39 tahun
Generasi X
➢ Lahir tahun 1963-1980
➢ Perkiraan usia sekarang 40-55
tahun
Baby Boomer
➢ Lahir tahun 1946-1964
Generasi X Generasi Z ➢ Perkiraan usia sekarang 56-74 tahun
21,88% 27,94% Pre-Boomer
➢ Lahir sebelum tahun 1945
➢ Perkiraan usia sekarang 75+ tahun
Milenial
Struktur Umur Penduduk Indonesia
25,87% didominasi oleh Milenial dan Generasi Z
Bonus demografi adalah potensi manfaat ekonomi yang disebabkan
karena jumlah penduduk usia produktif sangat besar.
Dikatakan berhasil dimanfaatkan jika kita mampu mentransformasi
bonus demografi menjadi bonus kesejahteraan.
Dependency Ratio
80
46,00 45,88
70
Dependency Ratio
45,70
60 45,80
45,56 45,57
45,60 45,46
45,42 45,47
45,42
50
40 45,40
30
45,20
20
45,00
10
44,80
2015
2016
2022
2023
2024
2017
2018
2019
2020
2021
0
1980
2000
2020
2040
2095
1970
1975
1985
1990
1995
2005
2010
2015
2025
2030
2035
2045
2050
2055
2060
2065
2070
2075
2080
2085
2090
2100
Tahun
Sumber: UN Pop Projection 2017Revision Tahun
Sumber: Proyeksi Penduduk 2015 -2024 berdasarkan SUPAS 2015
COVID-19 memperparah kondisi ini
Pertumbuhan usia kerja
yang lebih pesat
dibandingkan dengan BONUS
pertumbuhan penduduk DEMOGRAFI
muda
Membaiknya
human capital
Menurunnya proporsi penduduk muda -> kebijakan
mengurangi investasi untuk pemenuhan Penumpukan peningkatan
kebutuhan, sehingga sumberdaya dapat kekayaan dan kapasitas SDM
dialihkan untuk memacu pertumbuhan tabungan yang
lebih besar ->
ekonomi dan kesejahteraan investasi
Peningkatan produktif
jumlah tenaga
kerja
75 + 3.853
Total of the
population:
DEMOGRAFI
ADALAH
238.5 million
people
70-74 3.376
60-69
MODAL
Age group distribution
10.808
Pendidikan dasar yang berkualitas dan
50-59 20.026
terjangkau seluruh kalangan
Pendidikan tinggi yang berdaya saing
Pendidikan mental, karakter, dan budi pekerti
PEMBANGUNAN
NASIONAL
Memastikan seluruh penduduk usia sekolah
masuk bangku sekolah
40-49 30.730
10-19 43.724
0-9 45.972
Population (Million)
TERPELAJAR
15
63,4 Juta
Pemuda*) di Indonesia
24,3% dari total penduduk
(Statistik Pemuda Indonesia, BPS,
2017)
*) Any person between ages 16 and 30 (Law No. 40/2009 on Youth)
ANTROPOLOGI DAN ETIKA BISNIS
Mengapa masyarakat berprilaku
tertentu? Pasti karena ada sistem nilai
Fisik budaya yang mendasarinya. Selalu ada
logika-logika lokal yang berada di balik
Arkeologi tindakan. Logika lokal sangat
Antropologi kontekstual sesuai situasi dan kondisi.
Etnografi
Budaya
Etnologi
Linguistik
Program Kegiatan
Komunikasi Silaturahmi
CSR budaya
Mengedepankan Mengembangkan Meningkatkan selalu Ikut terlibat dalam
komunikasi sesuai program CSR yang silaturahmi dengan kegiatan budaya dan
dengan budaya sesuai dengan kebutuhan perangkat atau tokoh kebiasaan setempat;
lokal; dan menggunakan masyarakat lokal
pendekatan lokal.
VARIASI BUDAYA MEMERLUKAN CARA BERBEDA
Pelajari dan pahami
DALAM PENDEKATANNYA
kepemimpinan lokal (siapa
aktor utama, siapa yang 1
memiliki kekuatan besar, dsb);
Pelajari pola kepemimpinan
2 mereka (jaringan,
mafia, dsb);
Gunakan pendekatan
4 informal berbasis lokal;
Selalu menjalin komunikasi dengan tokoh masyarakat (selalu mengikuti perkembangan di sekitar pabrik)
Kembangkan divisi comdev (community development), mereka yang selalu mengikuti perkembangan masyarakat
sekitar (menyaring gosip lokal dan perubahan peta kekuatan daerah sekitar)
Turut membangun masyarakat sekitar melalui program CSR dan program pemberdayaan lainnya (harus tepat
strategi dan sasarannya, dan dilakukan secara berkelanjutan melibatkan actor lokal/anak muda/ibu-ibu, dll).
Potensi konflik harus selalu diperhatikan/diwaspadai (lebih baik memadamkan konflik di awal dibandingkan setelah
membesar)
STRATEGI MENGHADAPI/
MENGHINDARI KONFLIK
Jalin komunikasi efektif antara perusahan (pimpinan perusahan dengan masyarakat lokal) dengan sekali-sekali
melakukan dan mengikuti kegiatan masyarakat sekitar (sekali-sekali datang dalam pertemuan RT atau kampung
dengan menggunakan tata aturan setempat; cara berpakaian, sopan santun, bila perlu gunakan sedikit (selingi)
dengan bahasa lokal dalam berkomunikasi).
Perlu diangkat warga lokal sebagai pegawai, sesuai dengan kapasitas mereka (didiskusikan sejak awal tata
aturannya)
STRATEGI
Jangan menyerahkan komunikasi terhadap masyarakat lokal hanya kepada pegawai yang berasal dari masyarakat
lokal (inginnya ada kesamaan budaya) justru pimpinan yang berasal dari suku, agama yang berbeda lebih bisa
diterima dan diapresiasi bila sekali-sekali hadir dalam kegiatan masyarakat setempat, namun selingi dengan Bahasa
lokal dan mengangkat nilai lokal yang dianggap penting ketika memberi kata sambutan atau berdialog
Gunakan pendekatan empati terhadap masyarakat lokal dan tidak harus memanjakan masyarakat lokal, namun
harus disampaikan sejak awal (saat rekrutmen dalam keseharian)
Harus tahu dan memilih dengan tepat aktor lokal yang bisa dijadikan sumber dan saluran mengelola konflik dengan
masyarakat sekitar (dapat berbeda antara generasi, antara kelompok, dsb)
Sejak awal lebih APA SOLUSI KONFLIK?
mengedepankan pendekatan Sejak awal sudah dilakukan
sosial budaya paralel dengan pemetaan sosial dan budaya
ekonomi, keamanan dan (dalam banyak aspek)
pendekatan formal