Anda di halaman 1dari 24

‘KEBIJAKAN DAN STRATEGI PROGRAM

BANGGA KENCANA’
Disampaikan pada:
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Bidan di Fasilitas
Kesehatan
Oleh: Mediheryanto, SH., MH
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan

BERENCANA ITU KEREN


INTRODUCTION
Amanat Undang-Undang No, 52/2009
“Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga” (pasal 56: BKKBN bertugas melaksanakan pengendalian
penduduk dan menyelenggarakan keluarga berencana) :
 Perkembangan kependudukan bertujuan untuk mewujudkan
keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara kuantitas,
kualitas dan persebaran penduduk dengan lingkungan hidup;
 Pembangunan keluarga bertujuan untuk meningkatkan kualitas
keluarga agar dapat timbul rasa aman, tenteram, dan harapan
masa depan yang lebih baik dalam mewujudkan kesejahteraan
lahir dan kebahagia’an batin (pasal 4).

BERENCANA ITU KEREN


LANJUTAN
 Penduduk sebagai titik sentral pembangunan
 Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh kualitas penduduk dan bukan
hanya oleh ketersediaan sumberdaya alam;
 Keberhasilan pembangunan ditentukan dan merupakan konsekuensi dari
pembangunan kependudukan (tentu KB salah satu Prioritas) karena penduduk
adalah obyek dan subyek dari pembangunan;
 Pembangunan harus berpusatkan pada penduduk (people-centered development),
yaitu pembangunan yang berorientasi kepada potensi dan kebutuhan penduduk.

 Pembangunan belum sepenuhnya berwawasan kependudukan


 Kuantitas penduduk (laju dan jumlah penduduk, struktur penduduk tdk
menguntungkan, kepadatan dan persebaran tdk merata)

BERENCANA ITU KEREN


VISI DAN MISI BKKBN
VISI :
Terwujudnya Keluarga Berkualitas dan Pertumbuhan Penduduk yang Seimbang guna mendukung
tercapainya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong”

MISI :
 Mengendalikan pertumbuhan penduduk dalam rangka menjaga kualitas dan struktur
penduduk seimbang;
 Menyelenggarakan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi secara
komprehensif;
 Menyelenggarakan pembangunan keluarga yang holistik integratif sesuai siklus hidup.
 Membangun kemitraan, jejaring kerja, peran serta masyarakat dan kerjasama global.
 Memperkuat inovasi, teknologi, informasi dan komunikasi.
 Membangun kelembagaan, meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan SDM aparatur.
II. SITUASI KEPENDUDUKAN INDONESIA
YANG KURANG MENGUNTUNGKAN
Kuantitas Kualitas Komponen
Penduduk Penduduk Pertumbuhan

Kesehatan
Jumlah Pendidikan Kelahiran
Struktur Agama Kematian
Persebaran Perekonomian Migrasi
Sosial budaya

BERENCANA ITU KEREN


A.KuantitasPenduduk,Kondisi Tahun 2020

Komposisi Penduduk Indonesia Persentase Pemuda (Usia 16-30 Tahun)


Menurut Usia Kawin Pertama dan Jenis Kelamin, 2020

0-14 Tahun

15-64 Tahun

65+ Tahun

Sumber: Hasil Proyeksi SUPAS 2015 Sumber: Susenas (2020)


6
Dalam Setahun 3 Juta
Kelahiran
Dalam sehari = 8219 Bayi Lahir
Dalam Sejam = 342 Bayi Lahir Dalam
Semenit = 6 Bayi Lahir

BERENCANA ITU KEREN


Persebaran Penduduk
7% 7% 7% 8% 7% 7% 8%
7% 7% 7% 7% 7% 7% 7%
4% 4% 4% 5% 5% 5% 6%
69% 65% 64% 62% 60% 60% 58%

19% 20% 20% 21%


16% 18%
14%

1930 1961 1971 1980 1990 2000 2010


Sumatera Jawa & Madura Kalimantan Sulawesi Lainnya
Konsentrasi penduduk tetap di Jawa,
walaupun persentasenya menurun tetapi sangat lamban
B. KUALITAS PENDUDUK INDONESIA
1. Angka Kematian Ibu (AKI) : 177/100.000 kelahiran hidup (2017, World Bank)
2. Angka Kematian Bayi (AKB) : 24/1.000 kelahiran hidup (2017, SDKI)
3. Rata-rata lama sekolah (RLS) di Indonesia sebesar 8,54 tahun pada 2021 (BPS)
4. HDI peringkat ke 107 dari 189 Negara (thn 2009), Tahun 2021 menjadi urutan ke 124
=> Sangat memprihatinkan
5. Angka Stunting di Indonesia sebesar 30,8% tahun 2018, 27,67% tahun 2019 dan
26,92 tahun 2020 (Riskesdas 2018) TerTINGGI ke 2 ASEAN (ADB 2021)
6. Angka Harapan Hidup Indonesia: 68/72 Tahun
7. Persentase penduduk miskin 9,71% atau sebesar : 26,50 juta jiwa *BPS September
2021
8. Indikator kesejahteraan sosial lainnya
• Indeks Pembangunan Gender: 66,38 % (thn 2008)
• Indeks Pemberdayaan Gender: 62,27% (thn 2008)
BERENCANA ITU KEREN
Target RPJMN 2020-2024 dan Asumsi Proyeksi
Nasional
Target Kependudukan Asumsi Nasional
Lingkungan dan Isu Strategis: “Pengendalian Sumber data Proyeksi penduduk 2015-2045:
Penduduk dan Penguatan Tata Kelola Kependudukan” Data SP dan SUPAS dari tahun 1971 – 2015

Angka kelahiran total: 2.28 (SUPAS 2015); TFR sejak 2020 konstan 2,1
Target: 2.1 FERTILITAS (Data SUPAS15 TFR 2,28 time reference 2011)

Angka kematian bayi dan population ageing


IMR pada 2030 menyesuaikan target SDGs,
IMR pada 2030 menyesuaikan target
MORTALITAS turun 3 % setiap tahun sejak 2015
SDGs, turun 3 % setiap tahun sejak 2015

Migrasi international tidak nol lagi,


Distribusi penduduk
MIGRASI net migrasinya -0,5

10
Hasil Proyeksi Penduduk Indonesia 2015-
2045
350.000.000
Jumlah penduduk naik dari 266,91
300.000.000 14%; 44,9 jt juta jiwa di tahun 2019 menjadi
10%; 28,3 jt
318,96 juta jiwa di tahun 2045
250.000.000 6%; 14,5 jt

200.000.000
Jumlah lansia meningkat hampir tiga
150.000.000 68%; 174,6 jt 68%; 200 jt
65%; 207 jt kali lipat :
 Jumlah lansia 2015: 22,99 Juta (9,00%)
100.000.000  Jumlah lansia 2045: 63,31 juta
(19,85%)
50.000.000 21%; 65,9 jt
26%; 66,4 jt 22%; 65,8 jt Proporsi penduduk usia muda (0-14
0 tahun) menurun lebih banyak
2015 2020 2025 2030 2035 2040 2045 dibandingkan penduduk usia
0-14 thn
thn
15-64 thn 65+ produktif (15-64 tahun)
11
Bonus Demografi (dari Indikator Rasio
Ketergantungan)
BONUS DEMOGRAFI I
Jendela Peluang
 Terjadi karena perubahan struktur penduduk yang mengakibatkan
mulai terbuka pada 2012 dan tertutup pada
perubahan pola konsumsi dan produksi
2037. Rasio Ketergantungan terendah
 Lebih banyak penduduk usia produktif, lebih banyak tenaga kerja
dicapai pada 2022.
54

52
Bonus
BONUS DEMOGRAFI II
50 Demografi I • Meningkatnya akumulasi aset yang dihasilkan oleh penduduk usia kerja
48 • Akan menghasilkan pengaruh positif pada pertumbuhan ekonomi
Bonus apabila akumulasi aset diinvestasikan pada aktivitas produktif (bukan
46
Demografi konsumtif)
44 II
42
Jendela
Peluang
PENDUDUK LANSIA
40 Penduduk lansia berpendidikan rendah akan memiliki produktivitas
201 202 2025 2030 204 yang rendah dan kemungkinan besar akan menjadi beban.
5 0 2035 2040 5 Lansia yang aktif belum tentu mandiri. Lansia bekerja bukan karena
mereka aktif, tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Rasio Ketergantungan (Proyeksi SUPAS 2015)
7
Covid dan Dampaknya pada Komponen Dinamika
Penduduk

Fertilitas Mortalita Migrasi


• Berdampak langsung s • Berdampak jangka pendek
• Berdampak tidak • Berdampak • Berdampak jangka
langsung • Berdampak pada Panjang
• Tidak kelompok umur • Tidak berdampak
berdampak tertentu
• Tidak
berdampak

13
Fertilitas
Dampak Langsung Covid-19 Terhadap Fertilitas

Covid-19 menyebabkan infertilitas pada pria.


Sumber:
 Chuan, et.al. 2020. Coronavirus: A Possible Cause of Reduced Male Fertility dalam Andrology. DOI: 10.1111/ANDR.12907 atau Huang, Chuan; Ji, Xiren; Zhou, Wenjun; Huang, Zhenghui; Peng,
Xiangjie; et al.Andrology; Hoboken (Sep 22, 2020)
 Vishvkarma, Rahul & Rajender, Singh. 2020. Could SARS-CoV-2 affect male fertility? Dalam Andrologia. DOI: 10.1111/and.13712
 Cemile Merve Seymen.2020. The other side of COVID‐19 pandemic: Effects on male fertility. Journal of Medical Virology; Hoboken (Nov 17, 2020). DOI:10.1002/jmv.26667

Covid-19 mengakibatkan peningkatan unmet need


Sumber:
 https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5205569/bkkbn-10-persen-peserta-kb-drop-out-gara-gara-covid-19-15-persen-hamil
 https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/09/150000965/bkkbn-memprediksi-angka-kehamilan-melonjak-selama-pandemi-corona-ini?page=all

Covid-19 tidak serta merta menaikkan fertilitas Indonesia karena meskipun intensitas
pertemuan pasangan dalam rumah akan semakin banyak akibat WFH dan akses ke alat
kontrasepsi makin terbatas (unmet need), namun semua ini berada di tataran Intermediate
Variables.
Sumber:
 Hasbullah (2020)

14
PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
DAN PROGRAM ALTERNATIF SOLUSI

MASALAH UTAMA ARAH KEBIJAKAN PROGRAM PRIORITAS

1. Kuantitas Besar 1. Dikendalikan 1. Program KB


- LPP - Pengaturan Kelahiran
- Pendewasaan Usia Kawin
- TFR
- Ketahanan Keluarga.
- CPR

2. Kualitas rendah 2. Ditingkatkan 2. Program Pendidikan, Kesehatan,


Ekonomi
- Pendidikan
- Kesehatan
- Pendapatan
3. Prog. Transmigrasi,
3. Persebaran 3. Diarahkan Antar Kerja Antar Daerah (AKAD),
- Jawa ( 57% ) Pemerataan Pemb. ekonomi di
- Sumatera ( 21 % ) daerah
PERAN KB DALAM PENINGKATAN IPM
MMR

IMR
KESEHATAN

GIZI ANAK

KECERDASAN

KB
PARTISIPASI SKLH
PENDIDIKAN IPM
PEDKN LEBIH TINGGI

PUBLIC SAVING

PRIVATE SAVING
EKONOMI
MUTU TENAGA KRJA
PERJANJIAN KINERJA 2022

No INDIKATOR KINERJA TARGET


1 Angka Kelahiran Total (TFR) per WUS usia 15-49 tahun. 2,09 rata2 anak/wanita
2 Angka Prevalensi Kontrasepsi Modern (mCPR). 55,17%
3 Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi 11,49%
(Unmet Need).
4 Angka Kelahiran Remaja umur 15-19 tahun (ASFR). 22 kelahiran/1000 WUS
5 Indeks Pembangunan Keluarga (Bangga). 54,38 (0-100)
6 Median Usia Kawin Pertama Perempuan (MUKP). 21 tahun
 Persentase Kehamilan Yang Tidak Diinginkan (KTD). 9,10%
 Persentase Pelayanan KB Pasca Persalinan. 44,6%

BERENCANA ITU KEREN


ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL YANG
DIJABARKAN DALAM RPJMN 2020-2024
a) Meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga yang holistik dan
integratif sesuai siklus hidup, serta menguatkan pembentukan karakter di
keluarga melalui strategi:
1) Penguatan pemahaman 8 fungsi keluarga.
2) Optimalisasi pola asuh dan pendampingan balita dan anak, serta
pembentukan dan penguatan karakter sejak dini melalui keluarga.
3) Peningkatan pola asuh dan pendampingan remaja, peningkatan kualitas
dan karakter remaja, serta penyiapan kehidupan berkeluarga bagi
remaja.
4) Peningkatan kemandirian ekonomi keluarga, dengan sasaran khusus
keluarga-keluarga akseptor KB lestari, keluarga peserta MKJP khususnya
MOP dan MOW, serta peserta KB Mandiri di wilayah Kampung KB.
5) Peningkatan ketahanan dan kemandirian keluarga rentan.
6) Penguatan pelayanan ramah lansia melalui 7 (tujuh) dimensi lansia
tangguh dan pendampingan perawatan jangka panjang bagi lansia.
7) Peningkatan kemitraan pembangunan keluarga.
BERENCANA ITU KEREN
b). menguatnya pemaduan dan sinkronisasi
kebijakan pengendalian penduduk melalui
strategi:
1) Pengembangan Grand Design Pembangunan
Kependudukan (GDPK).
2) Penguatan sinergitas kebijakan
penyelenggaraan pengendalian penduduk.
3) Peningkatan kapasitas dan kapabilitas
kelembagaan.
4) Peningkatan sinkronisasi dan pemanfaatan
data/informasi kependudukan.

BERENCANA ITU KEREN


c. Meningkatkan akses dan kualitas penyelenggaraan KBKR
yang komprehensif berbasis kewilayahan dan fokus pada
segmentasi sasaran melalui strategi:
1) Penguatan kapasitas faskes dan jaringan/jejaring yang
melayani KBKR.
2) Penguatan kemitraan kualitas pelayanan KBKR.
3) Peningkatan jangkauan pelayanan KBKR di wilayah
dan sasaran khusus.
4) Peningkatan KB Pria.
5) Penguatan promosi dan konseling kesehatan
reproduksi berdasarkan siklus hidup, pencegahan
kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) dan
peningkatan pelayanan KB Pasca Persalinan (KB PP).
6) Peningkatan kemandirian PUS dalam ber-KB.
BERENCANA ITU KEREN
d. meningkatkan Advokasidan Penggerakan Program Bangga Kencana
sesuai dengan karakteristik wilayah dan segmentasi sasaran, yang dapat
diwujudkan melalui strategi:
1) Peningkatan penyebarluasan materi KIE Program Bangga Kencana
sesuai segmentasi sasaran dan wilayah.
2) Peningkatan kinerja tenaga Penyuluh KB/PLKB dan pemberdayaan
masyarakat melalui penggerakan kader PPKBD/Sub PPKBD.

e. memperkuat system informasi keluarga yang terintegrasi, dengan


strategi:
3) Peningkatan kualitas dan pemanfaatan data/informasi Program
Bangga Kencana berbasis teknologi informasi di seluruh tingkatan
Wilayah.
4) Pengembangan Smart Technology/Smart Program untuk
memperkuat pengelolaan Program Bangga Kencana.

BERENCANA ITU KEREN


Dari sisi Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan Program
BanggaKencana, arah kebijakan yang diambil diantaranya untuk
meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Pemanfaatan
Hasil Penelitian dan Pengembangan Inovasi, serta Penguatan
Kerjasama Global Program Bangga Kencana, yang dapat diwujudkan
melalui strategi:
a) Peningkatan kualitas SDM Program Bangga Kencana melalui
pendidikan dan pelatihan yang terstandarisasi berbasis teknologi
informasi;
b) Peningkatan kualitas, pemanfaatan hasil Penelitian dan
Pengembangan Inovasi Program Bangga Kencana sebagai
input/masukan atas rumusan kebijakan;
c) Peningkatan kemitraan dan kerjasama global di bidang
pendidikan, pelatihan, dan pengembangan untuk memperkuat
kelembagaan.

BERENCANA ITU KEREN


HAMBATAN PELAYANAN
 KB
Pelayanan KB dan kesehatan reproduksi
terutama ketersediaan kontrasepsi di daerah
miskin sering kali belum tersedia secara meluas;
 Sulitnya menembus hambatan (batrier)
geografis/fisik;
 Ketersediaan tenaga yang tidak memadai
 Kurang tersedianya anggaran penyelenggaraan
pelatihan bagi tenaga medis;
 Sumber dana dan peralatan yang kurang; dan
 Biaya transportasi ke tempat pelayanan yang
tidak terjangkau oleh penduduk miskin.
THANK YOU!
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Jl. Demang Lebar Daun, Palembang

Berencana itu keren

Anda mungkin juga menyukai