Anda di halaman 1dari 33

Oleh. Dr.

Wendy Hartanto, MA
Deputi Bidang Pengendalian Penduduk, BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)


Jambi, 13 Oktober 2015
Sumber. BPS, 2015
KONDISI KUALITAS PENDUDUK DI ASEAN (HDR 2014)

Sumber. BPS, 2015


STATUS PEMBANGUNAN MANUSIA INDONESIA, 2014

Sumber. BPS, 2015


STATUS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN/KOTA,
2014

Sumber. BPS, 2015


INDIKATOR IPM 2014,
ANGKA HARAPAN HIDUP

Sumber. BPS, 2015


INDIKATOR IPM 2014,
HARAPAN LAMA SEKOLAH

Sumber. BPS, 2015


INDIKATOR IPM 2014,
RATA-RATA SEKOLAH

Sumber. BPS, 2015


INDIKATOR IPM 2014,
PENGELUARAN PER KAPITA

Sumber. BPS, 2015


INDONESIA “TOP MOVERS” 2010-2014

Sumber. BPS, 2015


LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga.
2. Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 87 Tahun
2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana, Dan Sistem
Informasi Keluarga.
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 153 Tahun
2014 tentang Grand Design Pembangunan
Kependudukan.
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
2015 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2015 – 2019.
Penyerasian Kebijakan Pembangunan Bidang
Kependudukan Dan KB (KKB) merupakan
urusan pemerintah pusat, provinsi, kabupaten
dan kota.
PP RI No. 87 Th 2014 ttg Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga, Keluarga Berencana, Dan Sistem Informasi Keluarga.

Penyerasian Kebijakan Pembangunan Bidang


Kependudukan Dan KB (KKB)
PP RI No. 87 Th 2014 ttg Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga, Keluarga Berencana, Dan Sistem Informasi Keluarga.

Penyerasian
Kebijakan
Pembangunan
Bidang
Kependudukan
Dan KB (KKB)
RPJM 3 RPJM 4
RPJM 1 RPJM 2 (2020-2024)
(2005-2009) (2010-2014) (2015-2019)
Tercapainya Bertahannya
Mengendalikan Terkendalinya kondisi
jumlah dan laju jumlah dan laju kondisi
penduduk penduduk
pertumbuhan pertumbuhan tumbuh
penduduk penduduk tumbuh
seimbang seimbang

Catatan:
• Hasil SP 2010 dan SDKI 2012 mengindikasikan proyeksi sebelumnya
terlalu optimis
• Kebijakannya adalah dilakukan perubahan asumsi pembangunan KKB
 BKKBN menetapkan TFR 2,1 terjadi pada tahun 2025 (dari
sebelumnya di tahun 2015)
• Perlu akselerasi pencapaian pembangunan bidang kependudukan 19
dalam RPJMN 3
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
(BKKBN)

“MENJADI LEMBAGA YANG HANDAL DAN DIPERCAYA DALAM


MEWUJUDKAN PENDUDUK TUMBUH SEIMBANG DAN KELUARGA
BERKUALITAS”.

MISI:
1. MENGARUSUTAMAKAN PEMBANGUNAN BERWAWASAN
KEPENDUDUKAN;
2. MENYELENGGARAKAN KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN
REPRODUKSI;
3. MEMFASILITASI PEMBANGUNAN KELUARGA;
4. MEMBANGUN DAN MENERAPKAN BUDAYA KERJA ORGANISASI
SECARA KONSISTEN;
5. MENGEMBANGKAN JEJARING KEMITRAAN DALAM
PENGELOLAAN KEPENDUDUKAN, KELUARGA BERENCANA DAN
PEMBANGUNAN KELUARGA.
Sumber. Perka BKKBN No. 212/PER/B1/2015 tgl 11 Juni 2015 tentang Rencana Strategis Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Tahun 2015-2019.
Arah kebijakan dan strategi BKKBN dalam menyelenggarakan
pembangunan subbidang kependudukan dan keluarga berencana dalam
lima tahun ke depan
1) Meningkatkan akses dan pelayanan KB yang merata dan berkualitas di
dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional
2) Meningkatkan pemahaman remaja mengenai kesehatan reproduksi dan
penyiapan kehidupan berkeluarga
3) Menguatkan advokasi dan KIE tentang KB dan Kesehatan reproduksi di
seluruh wilayah
4) Meningkatkan peran dan fungsi keluarga dalam pengasuhan anak dan
perawatan lanjut usia
5) Menyerasikan landasan hukum dan kebijakan kependudukan dan keluarga
berencana
6) Menata dan menguatkan serta meningkatkan kapasitas kelembagaan
kependudukan dan keluarga berencana di pusat dan daerah
7) Meningkatkan ketersediaan dan kualitas data dan informasi kependudukan
yang memadai
8) Memperkuat penelitian dan pengembangan Bidang KKB
24
NO SASARAN SATUAN STATUS AWAL TARGET 2019
Menurunnya rata-rata Laju 1,49% 1,19%
1 Persen
Pertumbuhan Penduduk (LPP) (2000-2010) (2015-2020)
Per perempuan
Menurunnya angka kelahiran
usia 2,6
2 total (TFR) per perempuan usia 2,3
reproduktif 15- (SDKI 2012)
reproduksi
49 tahun
Meningkatnya angak prevalensi
61,9%
3 pemakaian kontrasepsi (CPR) Persen 66,0%
(SDKI 2012)
suatu cara (all method)
3.a. menurunnya tingkat putus 27,1%
Persen 24,6%
pakai kontrasepsi (SDKI 2012)
18,3%(modren)
3.b. meningkatnya penggunaan (SDKI 2012)
Metode Kontrasepsi Jangka Persen 10,6% 23,5%
Panjang (MKJP) (all method)
(SDKI 2012)
NO SASARAN SATUAN STATUS AWAL TARGET 2019

Menurunnya angka kebutuhan ber- 11,4% (Formula 9,9% (Formula


4 Persen
KB tidak terlayani (unmet need) Baru) (SDKI 2012) Baru)
Menurunnya angka kelahiran pada
Per 1.000
remaja kelompok usia 15-19 tahun 48
5 perempuan usia 38
(Age Specific Fertility Rate/ASFR (SDKI 2012)
15-19 tahun
15-19 years old)
Meningkatnya median usia kawin
6 pertama perempuan Tahun 20,1 (2012) 21
(pendewasaan usia kawin pertama)
Meningkatnya pengetahuan
program kependudukan, keluarga
7
berencana dan pembangunan
keluarga (KKBPK)
7.a. Meningkatnya pengetahuan
dan pemahaman pasangan usia
79,8%
subur (PUS) tentang metode Persen 85%
(SDKI 2012)
kontrasepsi modren minimal 4
(empat) jenis
NO SASARAN SATUAN STATUS AWAL TARGET 2019

34% (Survei
7.b. meningkatnya pengetahuan
7 Persen RPJMN 2013, 50%
masyarakat tentang isu kependudukan
BKKBN)
7.c. meningkatnya pemahaman dan 5% (Survei
kesadaran orangtua remaja dan/atau Persen RPJMN 2013, 50%
anggota keluarga tentang fungsi keluarga BKKBN)
Menurunnya kesenjangan (disparitas)
Terdapat
pelayanan KB (kesenjangan kinerja TFR,
kesenjangan Kesenjangan
8 CPR, dan unmet need), baik antarprovinsi,
yang cukup menurun
antarwilayah desa/kota, antarstatus social
tinggi
dan kelompok pengeluaran keluarga
Terbentuk-nya
Menguatnya kapasitas kelembagaan Beragam
kelem-bagaan
9 pembangunan bidang kependudukan dan nomen-klatur
pembangunan
keluarga berencana di pusat dan daerah dan kapasitas
bidang KKB
NO SASARAN STATUS AWAL TARGET 2019

1. Tersedianya PP dan
UU 52/2009 ttg
Tersedianya landasan Kebijakan pembangunan
Perkembangan
hukum dan kebijakan yang bidang KKB yg sinergi &
kependudukan dan PK.
sinergi dan harmonis antara harmonis.
UU 87/2014 ttg
10 pembangunan bidang 2. Tersusunnya Perpres ttg
perkembangan
kependudukan dan KB Pedoman pelaksanaan
kependudukan, PK, KB,
terhadap bidang perkembangan
Sistem Informasi
pembangunan lainnya kependudukan dan
Keluarga
pembanguan keluarga
Meningkatnya ketersediaan
dan kualitas data dan
informasi pembangunan Registrasi penduduk, Tersedianya dan
KKB yang akurat dan tepat sensus survei, proyeksi, termanfaatkannya data dan
11
waktu, serta pemanfaatan data sektoral dan kajian informasi pembangunan bidang
data dan informasi tersebut tentang KB KKB dari berbagai sumber
untuk perencanaan evaluasi
hasil-hasil pembangunan
STRATEGI PROGRAM KEPENDUDUKAN

1. Penyerasian dan penyusunan landasan hukum dan kebijakan


pembangunan bidang KKB yang sinergi dengan melakukan peninjauan
kembali landasan hukum/ peraturan perundang-undangan yang terkait
dengan pembangunan bidang KKB.
2. Koordinasi terpadu antara pusat dan daerah, dan lintas sektor/
kementerian/ lembaga terkait perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
pemantauan, pengendalian dan evaluasi pembangunan bidang KKB.
3. Analisis dampak kependudukan terhadap sektor lainnya, penelitian dan
pengembangan pembangunan bidang KKB, serta perumusan parameter
pembangunan bidang KKB sebagai rekomentasi dalam penyusunan dan
penyerasian kebijakan pembangunan bidang KKB yang sinergi dengan
pembangunan sektor lainnya.
4. Perumusan kebijakan pembangunan KKB yang sinergis antara aspek
kuantitas, kualitas dan mobilitas, serta pembangunan yang berwawasan
kependudukan (dinamika kependudukan) dan strategi pemanfaatan
bonus demografi.
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 153 TAHUN 2014 TENTANG
GRAND DESIGN PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN

GRAND DESIGN
PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN

Melalui:
a. Pengendalian kuantitas penduduk;
b. Peningkatan kualitas penduduk;
c. Pembangunan keluarga;
d. Penataan persebaran dan pengarahan mobilitas
penduduk;
e. Penataan administrasi kependudukan
1. Salah satu alat/metoda untuk melakukan penyerasian
kebijakan pengendalian penduduk;
2. Terdiri dari 5 (lima bidang):
- Pengendalian Kuantitas Penduduk;
- Peningkatan Kualitas Penduduk;
- Pembangunan Keluarga,
- Penataan Persebaran dan Pengaturan Mobilitas Penduduk,
- Pembangunan Database Kependudukan.
3. Sasaran yg termuat dalam Grand Design Kependudukan
tersebut dapat dijadikan sbg salah satu dasar
pengintegrasian parameter kependudukan kedalam
penyusunan RPJMD.
1. Salah satu alat/metoda untuk melakukan penyerasian
kebijakan pengendalian penduduk;
2. Terdiri dari 5 (lima bidang):
- Pengendalian Kuantitas Penduduk;
- Peningkatan Kualitas Penduduk;
- Pembangunan Keluarga,
- Penataan Persebaran dan Pengaturan Mobilitas Penduduk,
- Pembangunan Database Kependudukan.
3. Sasaran yg termuat dalam Grand Design Kependudukan
tersebut dapat dijadikan sbg salah satu dasar
pengintegrasian parameter kependudukan kedalam
penyusunan RPJMD.
TERIMA KASIH

33

Anda mungkin juga menyukai