EKONOMI ISLAM
ALMIZAN
Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang
almizan554@gmail.com
Abstract
Islamic Economics with the idea of giving the economy the principles of life in a relationship with each other.
In it contains the direction and at the same time demand that his followers do your best and avoid action
that is considered a sin. Islamic economics does not just contain about sets of rules but provides a guarantee
for improved welfare. In this article, the authors intend to reveal the clarity of the distribution of income:
welfare according to the concept of Islamic economics. Islam considers that economic prosperity is not solely
economic problems of distribution of material, but also involves an element of non-material and other fields.
Economic welfare can be run in conjunction with welfare in other fields. Islamic economic demands for the
overall running of the teachings of Islam in all aspects of life. The consequence of this concept is the well-being
should be viewed as a manifestation of God's command to his servant. So that the welfare of the continuing
efforts of mankind to do good, both to God and to fellow human beings.
tidak, Indonesia dengan kekayaan sumber tersembunyi ataupun di dalam bentuk terang-
daya alamnya yang melimpah belum bisa terangan.
mensejahterakan masyarakat dan bangsa Oleh karenanya, ciri dari tercapainya
sendri. Menjadikan tantangan tersendiri bagi tujuan tersebut menurut Bung Karno dalam
bangsa/negara dalam menyongsong mimpi buku Lahirnya Pancasila adalah tidak adanya
yang ingin direalitaskan seperti yang dirasakan kemiskinan (Sunarso Hs. dan Joh. Mardimin,
oleh negara-negara maju di Eropa. Kesulitan 1996). Untuk memastikannya, para pendiri
demi hari dan tahun harus menjadi pelajaran bangsa ini menegaskannya dalam Pasal
berharga yang tidak bisa kesampingkan 34 tentang fakir miskin dan anak-anak
dalam menyikapi persoalan yang ada pada terlantar yang dipelihara oleh Negara. Namun
saat sekarang. Indonesia harus bisa bermimpi demikian, hingga saat ini kesejahteraan yang
seperti negara maju yang ada di Asia, Rumusan dicita-citakan belumlah tercapai bahkan
kesejahteraan yang dituangkan di dalam masih jauh dari harapan yang diinginkan oleh
pembukaan UUD 1945, selain itu komitmen masyarakatnya maupun oleh pendiri bangsa
tersebut juga dijabarkan di dalam batang ini. hal tersebut tergambar dari kehidupan
tubuhnya, yakni Bab XIV pasal 33 tentang masyarakat sehari-hari, pada hari ini masih
perekonomian nasional dan kesejahteraan banyak masyarakat meminta-minta dijalanan
sosial (Dampriyanto, 2009). bahkan mereka membawa buah hati untuk
Umat Islam yakin bahwa Allah SWT melakukan pekerjaan tersebut. Kondisi
menciptakan langit dan bumi, dan segala inilah yang kemudian melahirkan konsep
apa yang ada diantara keduanya untuk ketimpangan atau kesenjangan ditegah-
kesejahteraan umat manusia, dan untuk itu tengah masyarakat bahkan efek dari itu semua
manusia harus memanfaatkannya seoptimal menjadikan karakter yang tahan banting
mungkin tanpa menimbulkan kerusakan dan terhadap kepeduliannya kepada orang di
ketidakadilan dimuka bumi. Selanjutnya, sekitarnya. Kesenjangan terjadi apabila 20
umat Islam yakin/percaya bahwa Allah SWT persen penduduk yang tergolong kaya meraih
menjamin rezeki setiap makhluk-Nya. Tidak lebih dari 50 persen GNP. Di Indonesia,
ada yang sia-sia dalam penciptaan Allah SWT. kesenjangan spasial terjadi antara desa dan
Sejahtera dalam menggapainya tidak kota, antara Jakarta dan luar Jakarta, antara
bisa dengan teori dan doa, namun hal Jawa dan luar Jawa, antara Indonesia bagian
tersebut dipraktekan atau diusahakan untuk barat dan Indonesia bagian timur. Akhirnya
mencapainya makanya manusia dituntut muncul kesadaran bahwa penerapan strategi
untuk memamfaatkan kemampuannya dan growth first distribution later tidak sesuai
belajar dari kekurangan yang ada dalam untuk negara-negara berkembang (Gunawan
diri. Manusia sebagai khalifah dimuka bumi Sumodiningrat, 2009).
dilarang keras untuk meminta-minta secara
Distribusi Pendapatan : Kesejahteraan (Almizan) 65
oleh umatnya. Islam menuntut pada pada baru. Meskipun pada kenyataannya ajaran
umatnya untuk mewujudkan keislamannya Islam memberikan petunjuk-petunjuknya
dalam seluruh aspek kehidupannya. Sangatlah dalam beraktivitas ekonomi tetapi secara
tidak masuk akal seorang muslim melakukan bangunan ilmu masih membutuhkan
sholat lima waktu, lalu dalam kesempatan proses untuk menjadi mapan. Muncul dan
lain ia tidak mampu memberikan sebahagiaan berkembangnya ilmu ekonomi Islam ini turut
kekayaannya untuk orang lain. Sehingga memberikan alternatif pemecahan masalah
kesenjangan akan semakin menyempit yang berlarut-larut akibat dari mengusung ide
walaupun tidak bisa dihilangkan sama sekali. atau gagasan kapitalisme maupun sosialisme
Dengan demikian hanya dengan tolong yang mengalami kegagalan.
menolong dan saling memberilah, maka Di sisi lain, ajaran Ekonomi Islam memang
kebutuhan manusia itu dapat terpenuhi, menuntut para pemeluknya untuk berlaku secara
karena yang kaya membutuhkan yang miskin profesional yang dalam prosesnya menampilkan
dan sebaliknya yang miskin membutuhkan kerapian, kebenaran, ketertiban, dan keteraturan
yang kaya (Muhammad Nafik HR, 2009). (Didin Hafidudin dan Hendri Tanjung, 2003).
Dalam perspektif ide atau gagasan, ternyata Tuntutan inilah yang mendorong untuk
konsep kesejahteraan banyak mengadopsi menunjukkan tentang bagaimana ekonomi
pada paham kapitalisme dan sosialisme Islam memberikan alternatif dalam kejelasan
(M. Umer Chapra, 2000). Paham ini telah konsep kesejahteraan tersebut.
terbukti membawa banyak kegagalan dalam Pada karya ilmiah ini dimaksudkan untuk
mengantarkan pembangunan untuk mencapai menjelaskan Distribusi pendapatan dan
kesejahteraan masyarakatnya. Oleh karena kesejahteraan menurut konsep ekonomi Islam.
itu, munculah sebuah alternatif konsep Didalam pembahasannya akan diuraikan
kesejahteraan yang mengacu pada nilai-nilai berdasarkan sumber-sumber dari ajaran
ajaran Ekonomi Islam. Pada saat krisis ekonomi ekonomi Islam, yakni Al-Qur’an, Hadis,
moneter melanda dunia, lembaga-lembaga pendapat ulama, dan pendapat ahli ekonomi
ekonomi di negara-negara berkembang yang Islam. Tulisan ini diharapkan dapat menggali
menerapkan mekanisme syariah terbukti dapat berbagai ide atau gagasan tentang kesejahteraan
bertahan dan bahkan disebagiannya mampu agar dapat memberikan kontribusi dalam
untuk dapat tumbuh dan berkembang. memecahkan berbagai permasalahan bangsa
Sehingga berawal dari keberhasilannya ini dan negara.
mulailah banyak dikaji tentang konsep
kesejahteraan yang berlandaskan pada ekonomi Distribusi Pendapatan
Islam (M. Lutfi Hamidi, 2003). Pengertian distribusi pendapatan menurut
Dalam teori-teori ekonomi, nilai-nilai yang Ahli ilmu ekonomi adalah setiap kegiatan
ditawarkan ekonomi Islam tergolong hal yang menyalurkan barang dan jasa, dan produsen
(penghasil) ketangan konsumen (pemakai)
Distribusi Pendapatan : Kesejahteraan (Almizan) 67
yang membutuhkannya. Pengertian distribusi pengakuan hak milik harus berfungsi sebagai
pendapatan, tidak terlepas dari pembahasan pembebas manusia dari karakter materialistis.
mengenai konsep moral ekonomi yang dianut. Di Hanya karena pembebasan itu, manusia bisa
samping itu, juga tidak lepas dari model instrumen mendapatkan kemuliaannya bukan sebaliknya.
yang diterapkan individu maupun negara, Dalam Islam hak legitimasi hak milik akan
dalam menentukan sumber-sumber maupun tergantung dan sangat terkait erat kepada pesan
cara-cara pendistribusian pendapatannya. moral untuk menjamin keseimbangan, dimana
Dan juga sebetulnya konsep Islam tidak hanya hak pribadi diakui, namun hak kepemilikan
mengedepankan aspek ekonomi, dimana ukuran tersebut harus bisa berfungsi sebagai nafkah
berdasarkan atas jumlah harta kepemilikan , tetapi konsumtif bagi diri dan keluarga, berproduksi dan
bagaimana terdistribusi penggunaan potensi berinvestasi, alat mengapresiasikan kepedulian
kemanusiaannya, yang berupa penghargaan sosial (zakat, infak, dan sedekah) dan jaminan
hak hidup dalam kehidupan. Distribusi harta distribusi kekayaan, menjamin mekanisme kerja
tidak akan mempunyai dampak kalau tidak ada di jalan Allah SWT.
kesadaran antara sesama manusia akan kesamaan Islam menciptakan beberapa instrumen
hak hidup. untuk memastikan keseimbangan pendapatan
Untuk itu, dalam menanggapi laju di masyarakat. Seperti zakat dan sedekah
perkembangan pemikiran ini, yang dapat misalnya, instrumen ini di kedepankan untuk
dilakukan adalah : Pertama, mengubah cara pola keseimbangan karena mengingat tidak semua
pikir dan pembelajaran mengenai nilai Islam, orang mampu terlibat dalam proses ekonomi
dari yang terfokus perhatiannya kematerialistik karena yatim piatu atau jompo dan cacat tubuh.
kepada tujuan yang mengarahkan kesejahteraan Tetapi harus diingat zakat tidak akan ada
umum berbasis pembagian sumber daya dan sumbernya yang bertumpu pada tiga hal: profit
resiko yang berkeadilan untuk mencapai perdagangan, pendapatan, dan gaji pekerja,
kemanfaatan yang lebih besar bagi komunitas dan aset perusahaan atau individu. Oleh karena
sosial. Kedua, keluar dari ketergantungan itu, yang perlu di perhatikan adalah aktivitas
kepada pihak lain, hidup diatas kemampuan ekonominya terlebih dahulu, baru dipompa
pribadi sebagai personal maupun bangsa, kesadarannya untuk membayarkan zakat
melaksanakan kewajiban finansial sebagaimana (Mustafa Edwin Nasution, 2006).
yang ditunjukan oleh ajaran Islam dann Dari bahasan normatif di atas, etikonomi
meyakini sungguh-sungguh bahwa dunia untuk distribusi pendapatan atas hak
saat ini bukan akhir cerita dari segala-galanya, kepemilikan materi atau kekayaan dalam Islam
Akan ada kehidupan baru setelah kehidupan mencerminkan beberapa hal :
di dunia (Masoud Ali Khan, 2005). a. Pemberlakuan hak kepemilikan individu pada
Oleh karena itu, di lain pihak prinsip moral suatu benda, tidak menutupi sepenuhnya
Islam mengarahkan kepada kenyataan bahwa akan adanya hak yang sama bagi orang lain.
68 Maqdis (Jurnal Kajian Ekonomi Islam)-Volume 1, No.1, Januari-Juni 2016
yang berarti bentuk-bentuk pengeluaran rumah hari tasyrik perayaan hari raya idul adha.
tangga yang berkaitan dengan instrumen Tarifnya satu ekor kambing perindividu
distribusi pendapatan berbasis kewajiban. atau sapi dan kerbau untuk tujuh individu.
Kedua : Shadaqah Nafilah, yang berarti Dilaksanakan setiap tahun sekali.
bentuk-bentuk pengeluaran rumah tangga Warisan: Pembagian aset kepemilikan
yang berkaitan dengan instrumen distribusi kepada orang yang ditinggalkan setelah
pendapatan berbasis amal kreatif seperti meninggal dunia, ajaran Islam sangat
sedekah (Mohzer Kahf, 1991). memperhatikan keberlangsungan
Penekanan dalam konsep distribusi hidup anak cucu adam. Islam sangat
pendapatan adalah adanya hak Allah dan menganjurkan kepada setiap rumah
Rasul-Nya serta orang/muslim lain dari tangga muslim mencapai suatu tingkat
setiap pendapatan seorang muslim. Hal ini kesejahteraan tertentu, agar kehidupan
juga diarahkan sebagai bentuk dari takaful rumah tangga tersebut dan orang-orang
ijtimai (jaminan sosial) seorang muslim yang ditinggalkannya dalam keadaan
dengan keluarga dan dengan orang lain, sejahtera secara ekonomi.
sehingga menjamin terjadinya minimalisasi Musaadah: memberikan bantuan kepada
ketidaksetaraan pendapatan (uniequality orang lain yang mengalami musibah.
income) dan keadilan sosial (sosial justice). Dalam hal tersebut, Islam menekankan
Kejelasan mengenai aspek-aspek ekonomi bahwa materi yang dijadikan objek
terminologi shadaqah dalam konteks distribusi bantuan (didistribusikan) harus dalam
pendapatan rumah tangga. keadaan yang layak, baik dan bagus
Pertama: Kewajiban shadaqah wajibah (wajib (proper goods). Dalam pemberiannya,
dan khusus dikenakan bagi orang muslim) ajaran Islam juga tidak menentukan suatu
adalah : keadaan ekonomi tertentu, yang ada hanya
Nafaqah: kewajiban tanpa syarat dengan aturan definitif mengenai semampu dan
menyediakan semua kebutuhan pada seikhlasnya bantuan tersebut.
orang-orang terdekat yakni anak dan istri. Jiwar: Bantuan yang diberikan berkaitan
Zakat: Instrumen zakat adalah kewajiban dengan urusan bertetangga. Perhatian
seorang muslim untuk menyisihkan Islam untuk instrumen ini cukup detail.
sebagian harta miliknya, untuk Nabi sendiri menganjurkan untuk selalu
didistribusikan kepada kelompok tertentu memperbanyak kuah dalam memasak
(delapan asnaf). Konsep Islam mempunyai sayur, agar dapat berbagi dengan terdekat.
kejelasan mekanisme untuk penerapan ini. Diyafah: Kegiatan memberikan jamuan
Ada dua macam instrumen dalam bentuk terhadap tamu, hal ini juga tidak
zakat yaitu zakat maal dan zakat fitrah. menentukan kondisi perekonomian
Udhiyah: Kurban binatang ternak pada saat tertentu dari rumah tangga muslim.
70 Maqdis (Jurnal Kajian Ekonomi Islam)-Volume 1, No.1, Januari-Juni 2016
terdiri dua lapis saringan yaitu maslahah normatif dalam setiap pengumpulan dan
syariyyah dan mekanisme harga di pasar. pembelanjaan aset kekayaan negara. Godaan
Kedua, agen ekonomi perlu dimotivasi untuk terbesar fenomena empiris saat ini adalah
melakukan pemuasan kebutuhan dengan tidak perilaku korup yang kerap terjadi pada saat
membahayakan lingkungan. Ketiga, perlu ada pengumpulan (state collection) dan pembelanjaan
restrukturisasi dalam bidang sosioekonomi (government spending) aset publik.
dengan tujuan untuk mengurangi konsentrasi Di lain pihak, norma yang termaktub pada
kekayaan yang beredar di kalangan tertentu, sejumlah literatur ekonomi juga menyajikan
terus menghapuskan pola konsumsi pamer, bahwa keberadaan lahan publik pada umumnya
konsumtif, dan mereformasi sistem keuangan berpotensi untuk berlaku sebagai penghambat
(Mustafa Edwin Nasution, 2006 ). dalam pencapaian efisiensi, walaupun pada
Untuk hal tersebut, pembahasan berikut akan pasar kompetitif sekalipun. Karena lahan
mengarah kepada kajian pengalaman pemerintah publik sudah menjadi bagian dari fungsi utility
Islami dalam mengelola sumber daya (manusia setiap individu dalam posisi yang istimewa.
dan alam) agar dapat menciptakan nuansa pasar Jika dibandingkan dengan private good di mana
terbuka, terutama keterkaitannya dengan struktur hanya pada porsi tertentu dari total penawaran
produksi dan dinamika tenaga kerja. yang bisa dinikmati secara eksklusif oleh
a. Pengelolaan Sumber Daya orang tersebut. Sedangkan untuk lahan publik
semua total penawaran dapat menyentuh utiliy
Dalam pengelolaan sumber daya alam yang
function setiap orang secara simultan karena
tersedia, pemerintah (negara) harus mampu
memang setiap orang dapat mengkonsumsi
mendistribusikan secara baik atas pemanfaatan
dan memamfaatkan secar simultan sejumlah
tanah/lahan dan industri (sumber daya alam).
yang dapat ditawarkan dari public goods
Artinya kesempatan tidak hanya diberikan
tersebut (Zafar Iqbal, 1992).
kepada sekelompok orang untuk menjalankan
proses produksi. kebijakan distribusi menganut b. Kompetisi Pasar dan Redistribusi Sistem
kesamaan dalam kesempatan kerja, pemanfaatan Menurut teori ekonomi menyatakan
lahan-lahan yang menjadi sektor publik, bahwa pasar adalah salah satu mekanisme yang
pembelaan kepentingan ekonomi untuk bisa dijalankan oleh manusia untuk mengatasi
kelompok miskin, menjaga keseimbangan sosial problem ekonomi yang terdiri atas: produksi,
dan investasi yang adil dan merata berdasarkan konsumsi, dan didtribusi. Alternatif solusi
equity dan keseimbangan antar geografis, area, yang mencuat dalam sejarah peradaban untuk
sektor perkotaan dan perdesaan dan lapangan problem ekonomi adalah mekanisme pasar,
pekerjaan (Mohzer Kahf, 1991). Keterkaitan tradisi dan ekonomi terpimpin. Keberatan
kebijakan sumber daya dan kewajiban zakat, terbesar terhadap mekanisme kompetisi pasar
semata-mata diarahkan agar para pelaku adalah bahwa pasar tak lebih sebagai instrumen
pemerintahan dapat memahami adanya unsur bagi yang berkuasa untuk mengukuhkan
72 Maqdis (Jurnal Kajian Ekonomi Islam)-Volume 1, No.1, Januari-Juni 2016
dominasinya terhadap kelas yang kecil/ kelompok defisit terus bertambah dari segi
tertindas. Di lain pihak menurut ekonomi kuantitas, kelas menengah (middle class)
liberal meyakini bahwa pasar sebagai instrumen semakin berkurang dan alhasil gep antara
yang penuh geliat konflik pemburu rente dan defisit dan surplus terus membengkak (Mabid
kelompok kepentingan. Ali Al-jarhi dan M. Anas Zarqa, 2005).
Menurut tradisi pandangan ekonomi
Pengertian Kesejahteraan
klasik dan neo klasik, mekanisme pasar
Pengertian kesejahteraan menurut kamus
mengimplikasikan adanya persaingan terbuka
bahasa Indonesia berasal dari kata sejahtera
antara pencari keuntungan. Jika persaingan
yang mempunyai makna aman, sentosa,
berlangsung terbuka, keuntungan tiap pelaku
makmur, dan selamat, terlepas dari segala
secara individu bisa memperoleh keuntungan
macam gangguan, kesukaran, dan sebagainya
yang besar (supernormal profit). Karena pemburu
(Poerwadarminto, 1999). Kata sejahtera
rente ini berusaha memaksimalkan keuntungan
mengandung pengertian dari bahasa sansekerta
ekonomi yang bisa mereka peroleh dengan cara
“catera” yang berarti payung. Dalam konteks
menghindari persaingan di pasar. Oleh karena
kesejahteraan, “catera” adalah orang yang
itu, berseberangan kaum marxian, ekonom
sejahtera, yakni orang yang dalam hidupnya
liberal justru berpendapat bahwa adanya
bebas dari kemiskinan, kebodohan, ketakutan,
persaingan dalam pasarlah yang menghasilkan
atau kekhawatiran sehingga hidupnya aman
distribusi yang adil (Robert Helibroner, 1972).
dan tentram, baik secara lahir maupun batin
Namun demikian, kondisi rill market pada (Adi Fahrudin, 2012).
saat ini menunjukan adanya ketidakseimbangan
Kesejahteraan material dan spiritual
distribusi di dalam faktor produksi. Pasar
merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam
gagal dalam upaya pendistribusian sumber
proses pembangunan (Harry Hikmat, 2010).
daya. Mereka yang terdidik, berpengalaman,
Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan
mempunyai keahlian dan modal. Hal tersebut
pembangunan haruslah dicapai tidak saja
membawa perubahan mekanisme pada pasar,
dalam aspek material, tetapi juga dalam aspek
yang kemudian menggiring si pemenang
spiritual. Ketika sebuah proses pembangunan
kompetisi untuk semakin kaya dan miskin
hanya diarahkan untuk mencapai keberhasilan
bertambah miskin.
material maka bisa dipastikan kesejahteraan
Pada saat tersebut, pasar tidak akan bisa masyarakat yang diinginkan tidak akan
mengakomodasi ataupun mengembangkan bisa tercapai. Masyarakat akan merasakan
kelompok defisit, perubahan dan sistem kehidupan yang hampa dan tanpa makna
pertukaran pada pasar (market exchange) dan meskipun semua fasilitas tersedia.
kemudian tidak pula memberikan peluang
Kesejahteraan oleh sebagian masyarakat
defisit untuk mengembangkan kapabilitasnya.
selalu dikaitkan dengan konsep kualitas
Dari sini, fenomenanya kemudian menunjukan
hidup. Konsep kualitas hidup merupakan
Distribusi Pendapatan : Kesejahteraan (Almizan) 73
gambaran tentang keadaan kehidupan yang Di pihak lain, pakar Marxist mengatakan
baik. World Health Organization mengartikan bahwa negara kesejahteraan hanyalah sedikit
kualitas hidup sebagai sebuah persepsi individu melebihi usaha untuk mengurangi ekses-ekses
terhadap kehidupannya di masyarakat dalam yang lebih buruk dari kapitalisme. Mereka
konteks budaya dan sistem nilai yang ada yang mengatakan bahwa negara kesejahteraan
terkait dengan tujuan, harapan, standar, dan sedikitpun bukan merupakan negara sosialis.
juga perhatian terhadap kehidupan. Konsep Hal ini karena di negara kesejahteraan paling
ini memberikan makna yang lebih luas karena maju, sistem ekonomi tetap dimiliki dan
dipengaruhi oleh kondisi fisik individu, dikendalikan oleh kepentingan-kepentingan
psikologis, tingkat kemandirian, dan hubungan swasta.
sosial individu dengan lingkungannya. Kelompok yang tidak menyetujui gagasan
Undang-Undang Nomor 13 tahun kapitalisme maupun sosialisme memberikan
1998 menjelaskan juga tentang arti dari definisi tersendiri tentang kesejahteraan.
kesejahteraan. Kesejahteraan didefinisikan Negara kesejahteraan diartikan sebagai sebuah
sebagai suatu tata kehidupan dan penghidupan pembentukan sosial yang unik berdasarkan
sosial baik material maupun spiritual yang prinsip neo-merkantilis. Negara kesejahteraan
diliputi rasa keselamatan, kesusilaan, dan merupakan konsensus kesejahteraan atau
ketentraman lahir batin yang memungkinkan kompromi demokratis sosial. Hal ini
bagi setiap warga negara untuk mengadakan disebabkan adanya penyesuaian historis antara
pemenuhan jasmani, rohani, dan sosial yang kapitalisme dan sosialisme.
sebaik-baiknya bagi diri, keluarga, serta Dalam konteks teori kewarganegaraan,
masyarakat dengan menjunjung tinggi hak kesejahteraan diartikan sebagai puncak dari
dan kewajiban asasi manusia sesuai dengan evolusi hak-hak kewarganegaraan. Masyarakat
Pancasila. Barat yang demokratis berkembang bermula
Dalam konteks kenegaraan, kesejahteraan dari hanya sebagian kecil saja yang mendapatkan
digunakan di dalam rangka menunjukkan hak-hak sipil, politik, dan sosial. Ketika hak-hak
bahwa pemerintahannya menyediakan sipil mulai diterapkan secara lebih luas, maka
pelayanan sosial secara luas kepada warga pengertian kewarganegaraan menuntut untuk
negaranya. Negara kesejahteraan diartikan dipenuhi secara penuh akan hak-hak sosialnya.
sebagai sebuah proyek sosialis demokrat Seseorang tidak dapat dianggap sebagai
yang dihasilkan oleh perjuangan orang-orang anggota masyarakat yang penuh dan sederajat
kelas pekerja untuk menciptakan masyarakat kalau kehidupannya dalam kemiskinan,
yang adil. Ide negara kesejahteraan barat ini menempati rumah yang tidak layak dihuni,
dianggap sebagai perubahan yang dilakukan kesehatannya tidak terjaga dengan baik, dan
oleh sistem kapitalis menuju kepada aspirasi berpendidikan tidak memadai.
yang dibawa dalam sistem sosialis.
74 Maqdis (Jurnal Kajian Ekonomi Islam)-Volume 1, No.1, Januari-Juni 2016
Negara kesejahteraan atau welfare state menjauhi apa yang dilarangnya (Darsyaf Ibnu
memiliki arti yang berbeda bagi semua Syamsuddien :1994).
orang. Oleh karenanya, Titmuss memberikan Ayat-ayat Al-Qur’an yang memberikan
penger tian yang lebih terbuka pada penjelasan tentang kesejahteraan ada yang
kesejahteraan. Beliau menyarankan kriteria secara langsung (tersurat) dan ada yang secara
kesejahteraan sebagai suatu masyarakat yang tidak langsung (tersirat) berkaitan dengan
secara terbuka menerima tanggung jawab permasalahan ekonomi. Namun demikian,
kebijakan untuk mendidik dan melatih penjelasan dengan menggunakan dua cara ini
warga negaranya sendiri untuk memenuhi menjadi satu pandangan tentang kesejahteraan.
kebutuhannya akan tenaga dokter, perawat,
1. Qs. Al-Nahl : 97
pekerja sosial, ilmuwan, insinyur, dan
”Barangsiapa mengerjakan kebaikan, baik laki-laki
sebagainya. Saran ini disampaikan agar negara-
maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti
negara yang lebih miskin tidak kehabisan akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik
tenaga-tenaga ahli yang sangat diperlukan
dari apa yang telah mereka kerjakan.”
untuk pembangunan negara tersebut (Adi
Kesejahteraan merupakan jaminan atau
Fahrudin, 2012).
janji dari Allah SWT yang diberikan
Konsep kesejahteraan telah berkembang
kepada laki-laki ataupun perempuan yang
menuju kesempurnaanya. Kesamaan berbagai
beriman kepada-Nya. Allah SWT juga
konsep ini tertuju pada tujuan yang sama,
akan membalas berbagai amal perbuatan
yakni sebuah kondisi masyarakat yang semakin
baik orang-orang yang bersabar dengan
baik. Kondisi kesejahteraan ini merupakan
pahala yang lebih baik dari amalnya.
sebuah gambaran yang diidealkan bersama,
Kehidupan yang baik adalah kehidupan
baik oleh pelaku usaha, organisasi massa,
yang bahagia, santai, dan puas dengan
dewan perwakilan, pemerintah, maupun
rezeki yang halal, termasuk didalamnya
masyarakatnya.
mencakup seluruh bentuk ketenangan
Kesejahteraan Menurut Al-Qur’an apapun dan bagaimanapun bentuknya
Kesejahteraan merupakan tujuan (Salim Bahreisy dan Said Bahreisy, 1988).
dari ajaran Islam dalam bidang ekonomi. 2. Qs. Thaha 117-119
Kesejahteraan merupakan bagian dari rahmatan ”Kemudian Kami berfirman, ”Wahai Adam, sungguh
lil alamin yang diajarkan oleh Agama Islam (ini) iblis musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-
kali jangan sampai dia mengeluarkan kamu berdua
ini. Namun kesejahteraan yang dimaksudkan dari surga, nanti kamu celaka. Sungguh, ada (jaminan)
dalam Al-Qur’an bukanlah tanpa syarat untukmu di sana, engkau tidak akan kelaparan dan
tidak akan telanjang. Dan sungguh, di sana engkau
untuk mendapatkannya. Kesejahteraan akan tidak akan merasa dahaga dan tidak akan ditimpa panas
diberikan oleh Allah SWT jika manusia matahari.” Kesejahteraan menurut pengertian Al-Qur’an
tercermin di Surga yang dihuni oleh Nabi Adam dan
melaksanakan apa yang diperintahkannya dan isterinya sesaat sebelum mereka bertugas sebagai khalifah
di bumi. Kesejahteraan yang digambarkan dalam ayat
Distribusi Pendapatan : Kesejahteraan (Almizan) 75
ini menjamin adanya pangan, sandang, dan papan yang kepada orang lain (Salim Bahreisy dan
diistilahkan dengan tidak kelaparan, tidak merasa dahaga,
tidak telanjang, dan tidak kepanasan oleh matahari. Said Bahreisy, 1988).
Sedangkan kebalikan darinya adalah kehidupan yang
sempit, yakni jauh dari tentram dan tenang, selalu tidak 5. Qs. Al-Baqarah: 126
puas, dadanya sesak dan gelisah walaupun lahirnya ”Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku,
tampak mewah, serba ada, cukup pakaian dan tempat jadikanlah (negeri Mekkah) ini, negeri yang aman, dan
tinggalnya (Salim Bahreisy dan Said Bahreisy, 1988). berilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya,
yaitu diantara mereka yang beriman kepada Allah dan
3. Qs. Al-A’raf: 10 hari kemudian. Dia (Allah) berfirman: “Dan kepada
”Dan sungguh, Kami telah menempatkan kamu di orang kafir, Aku beri kesenangan sementara, kemudian
bumi dan di sana Kami sediakan (sumber) penghidupan akan Aku paksa dia ke dalam azab neraka dan itulah
untukmu. (Tetapi) sedikit kamu bersyukur.” Pada ayat seburuk-buruk tempat kembali.”
ini, Allah SWT mengingatkan kepada hambaNya untuk
Kesejahteraan hanya diperoleh dengan
mensyukuri nikmat yang telah diberikan-Nya. Nikmat
itu adalah sarana untuk mendapatkan kesejahteraan yang penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah
berupa bumi yang diciptakan-Nya untuk tempat tinggal,
SWT. Ajaran Islam mengajarkan juga
tempat memenuhi segala hajat hidup, menguasai tanah,
hasil tanamannya, binatang-binatangnya, dan tambang- tentang konsep untuk berbagi, membagi
tambangnya (Salim Bahreisy dan Said Bahreisy 1988).
nikmat, membagi kebahagian dan
4. Qs. Al-Nisa’: 9 ketenangan tidak hanya untuk individu
”Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang namun untuk seluruh umat manusia di
sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah seluruh dunia (Salim Bahreisy dan Said
di belakang mereka, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraannya). Oleh sebab itu, hendaklah mereka Bahreisy, 1988).
bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka berbicara
dengan tutur kata yang benar.” Kesejahteraan di Masa Rasulullah dan Para
Kesejahteraan dapat diperoleh hanya Sahabatnya
dengan ketaqwaan kepada Allah SWT Ajaran ekonomi Islam tidak bisa dilepaskan
dan juga berbicara secara jujur dan benar. dari sumber utamanya, yakni Al-Qur’an,
Pada ayat ini, Allah SWT meminta Sunnah, dan khazanah Islam lainnya. Konsep-
kepada hamba-Nya untuk memperhatikan konsep ekonomi Islam yang didalamnya
kesejahteraan generasi yang akan datang. membahas tentang kesejahteraan individu,
Oleh karenanya harus dipersiapkan keluarga, masyarakat, dan negara telah
generasi yang kuat ketaqwaannya kepada tergambar secara jelas dalam ayat-ayat Al-
Allah SWT. Bahkan Nabi Muhammad Qur’an. Kesejahteraan dalam perspektif
SAW juga melarang untuk memberikan ekonomi Islam tidak hanya berhenti pada
seluruh hartanya kepada orang lain tataran konsep tetapi telah terwujud dalam
dengan meninggalkan ahli warisnya. praktek kehidupan Rasulullah dan para
Nabi SAW bersabda: ”Sesungguhnya bila sahabatnya. Implementasi nilai kesejahteraan
kamu meninggalkan ahli warismu dalam ini tidak hanya dirasakan oleh umat Islam
keadaan berkecukupan adalah lebih baik tetapi juga umat non muslim, bahkan rahmat
dari pada membiarkan mereka dalam bagi seluruh alam hingga masa modern saat ini.
keadaan miskin dan meminta-minta
76 Maqdis (Jurnal Kajian Ekonomi Islam)-Volume 1, No.1, Januari-Juni 2016
negara untuk menjamin tercapainya semua inilah yang secara religius akan menciptakan
kebutuhan pokok (primer) setiap individu mekanisme ekonomi, bagi siapa mempunyai
masyarakat secara keseluruhan, disertai jaminan kelebihan rezki yang di berikan allah SWT
yang memungkinkan setiap individu untuk menolong saudara/individu yang mempunyai
memenuhi kebutuhan pelengkap (sekunder kekurangan rezki atau harta, secara umum,
dan tersier) sesuai dengan kemampuan mereka Islam mengarahkan mekanisme berbasis
yang merata, pertumbuhan dan stabilitas. moral spritual dalam pemiliharaan keadilan
sosial pada setiap aktivitas ekonomi. Latar
PEMBAHASAN belakangnya karena ketidakseimbangan
Dampak Distribusi Tendapatan Terhadap kekayaan adalah hal yang mendasari hampir
Kesejahteraan Menurut Ekonomi Islam. semua konflik individu maupun sosial. Hal
Hidup diatas kemampuan pribadi sebagai tersebut akan sulit dicapai tanpa adanya
personal maupun bangsa, melaksanakan keyakinan pada prinsip moral dan sekaligus
kewajiban finansial sebagaimana yang kedisiplinan dalam mengimplementasikan
ditunjukan oleh ajaran Islam dan meyakini konsep moral tersebut. Ini adalah fungsi dari
sungguh-sungguh bahwa dunia saat ini bukan menterjemahkan konsep moral sebagai faktor
akhir cerita dari segala-galanya, Akan ada endogen dalam perekonomian, sehingga etika
kehidupan baru setelah kehidupan di dunia. ekonomi menjadi hal yang sangat membumi
Islam menciptakan beberapa instrumen untuk dapat mengalahkan setiap kepentingan
untuk memastikan keseimbangan pendapatan pribadi. Penekanan dalam konsep distribusi
di masyarakat. Seperti zakat dan sedekah pendapatan adalah adanya hak Allah dan
misalnya, instrumen ini di kedepankan untuk Rasul-Nya serta orang/muslim lain dari
keseimbangan karena mengingat tidak semua setiap pendapatan seorang muslim. Hal ini
orang mampu terlibat dalam proses ekonomi juga diarahkan sebagai bentuk dari takaful
karena yatim piatu atau jompo dan cacat ijtimai (jaminan sosial) seorang muslim
tubuh. Tetapi harus diingat zakat tidak ada dengan keluarga dan dengan orang lain,
sumbernya yang bertumpu pada tiga hal: profit sehingga menjamin terjadinya minimalisasi
perdagangan, pendapatan, dan gaji pekerja, ketidaksetaraan pendapatan (uniequality
dan aset perusahaan atau individu. Oleh karena income) dan keadilan sosial (sosial justice).
itu, yang perlu diperhatikan adalah aktivitas Sedangkan standar atau indikator
ekonominya terlebih dahulu, baru dipompa kebutuhan dan batasan yang mendasari
kesadarannya untuk membayarkan zakat. sistem distribusi pendapatan Islam adalah
Dalam kehidupan memang akan terjadi maqasid syariah. Sistematika hirarki yang
perbedaan dan kesenjangan ekonomi atau dikembangkan fuqaha dalam memenuhi aspek-
rezeki diantara pelaku ekonomi, karena hal aspek tersebut mengacu pada skala prioritas
tersebut merupakan sunnatullah. Kondisi dengan urutan berikut : 1) Ad-daruriyyah :
80 Maqdis (Jurnal Kajian Ekonomi Islam)-Volume 1, No.1, Januari-Juni 2016
Sunarso Hs. dan Joh. Mardimin. Konsep Zuhaili, Wahbah. Fikih Islam Wa Adillatuhu.
Ketidakadilan dan Kemiskinan dalam Jilid I. Damaskus: Daar El Fikr, 1997.
Dimensi Kritis Proses Pembangunan di
Khan, Masoud Ali. Islamic Economic System :
Indonesia. Yogyakarta: Kanisius, 1996.
A Practical & Beneficial Approach. Journal
Syamsuddien, Darsyaf Ibnu Darussalam. The Pakistan Accountant, 38 (1), 2005.
Prototype Negeri Yang Damai. Surabaya:
Jarhi, Mabid Ali Dan Zarqa, M. Anas,
Media Idaman Press, 1994.
Redistribution And Development. Paper
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: 6th International Conference On Islamic
Raja Grafindo Persada, 1992. Economics And Finance; Inslamic
Economic And Banking Toward 21 st
Sholahuddin, Muhammad. World Revolution
Century. Jakarta, 2005.
With Muhammad. Sidoarjo: Mashun,
2009. Khaf, Monzer, The Economic Role Of State In
Islam, Lecture Presented At The Seminar On
So e t o m o. K e s e j a h t e ra a n d a n Up a y a
Islamic Economics. Dakka, 1991.
Mewujudkannya dalam Perspektif Masyarakat
Lokal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014. Nasution, Mustava Edwin. Pengenalan Eksklusif
Ekonomi Islam. Jakarta: Kencana, 2006.
Rohman, Abdur. Ekonomi Al-Ghazali, Menelusuri
Konsep Ekonomi Islam dalam Ihya’ Ulum al-
Din. Surabaya: Bina Ilmu, 2010.