Anda di halaman 1dari 4

REVIEW MATERI

PROGRAM BANGGA
KENCANA
• SEJARAH KB
Sejarah KB di Indonesia yaitu pertama pada tahun 1950, KB dilaksanakan dengan cara tradisional seperti jamu, pijat dll. Kemudian pada tahun 1950 sampai
1966 dilakukan dengan sembunyi-sembunyi karena bertentangan dengan kebijakan Presiden waktu itu yg prenatal. Barulah pada tahun 1967, pemerintah
mulai terlibat dengan memasukkan Program KB ke Kependudukan yang mana Pemerintah memberi perhatian terhadap pembatasan kelahiran dengan konsep
KB, pembentukan panitia adhoc, dan keluarnya Inpres 26 tahun 1968 yg berisi tentang Bimbingan serta pengawasan segala aspirasi masyarakat di bidang
KB.
• VISI, MISI DAN TUJUAN PROGRAM BANGGA KENCANA BKKBN
Visi Program Bangga Kencana adalah wujudnya Keluarga Berkualitas dan Pertumbuhan Penduduk yang Seimbang guna mendukung tercapainya Indonesia
Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong, sedangkan ada 6 Misi dari program Bangga Kencana yaitu diantaranya
Mengendalikan pertumbuhan penduduk dalam rangka menjaga kualitas dan struktur penduduk seimbang,Menyelenggarakan keluarga berencana dan
kesehatan reproduksi secara komprehensif,Menyelenggarakan pembangunan keluarga yang holistik integratif sesuai siklus hidup,Membangun kemitraan,
jejaring kerja, peran serta masyarakat dan kerjasama global, Memperkuat inovasi, teknologi, informasi dan komunikasi,Membangun kelembagaan,
meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan SDM aparatur.
• TUJUAN BKKBN
Mewujudkan keluarga berkualitas, yaitu keluarga yang tentram, mandiri dan Bahagia dan Mengendalikan struktur penduduk menuju Penduduk Tumbuh
Seimbang (PTS) dengan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga terwujud bonus demografi yang bermanfaat bagi pembangunan
• SASARAN STRATEGIS BKKBN
1. Menurunnya Angka Kelahiran Total/Total Fertility Rate (TFR)
2. Meningkatnya Angka Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi Modern/Modern Contraceptive Prevalence Rate (mCPR)
3. Menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi/UnmetNeed
4. Menurunnya Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur 15-19 tahun/Age SpecificFertilityRatio (ASFR) 15-19 tahun
5. Meningkatnya Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga)
6. Meningkatnya Median Usia Kawin Pertama (MUKP)
• PRIORITAS NASIONAL (PN) MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING :
1. Perlindungan Sosial dan Tata Kelola Kependudukan
2. Penguatan Pelaksanaan Perlindungan Sosial dengan kegiatan prioritas
3. Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat. Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan
• 5 KEBIJAKAN DAN STRATEGI BKKBN DIANTARANYA ADALAH
1. meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga yang holistik dan integratif sesuai siklus hidup
2. menguatnya pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pengendalian penduduk
3. meningkatkan akses dan kualitas penyelenggaraan KBKR yang komprehensif berbasis kewilayahan dan fokus pada segmentasi sasaran
4. meningkatkan Advokasidan Penggerakan Program Bangga Kencana sesuai dengan karakteristik wilayah dan segmentasi sasaran
5. memperkuat system informasi keluarga yang terintegrasi
• ALASAN BKKBN MELAKUKAN REBANDING
Rebanding dilakukan agar relevan dan terhubung dengan sasaran utamanya dan untuk menguatkan relevansinya dengan generasi baru zaman now, yaitu
generasi remaja (Milenial dan Zillenial)
• PERUBAHAN LOGO dan MAKNA SIMBOL BKKBN DARI TAHUN KE TAHUN
Pada Tahun 1970, 2009,2010 dan 2020 yang dimana dari logo tersebut mempunyai makna tersendiri.
1. Symbol tak terbatas memiliki arti bahwa kependudukan merupakan potensi tak terbatas
2. Symbol cinta memiliki arti bahwa awal dari sebuah perencaan
3. Symbol kupu-kupu merupakan lambang proses methamorfosis sempurna
4. Symbol merangkul memiliki arti bahwa BKKBN bertekad untuk selalu dapat merankul individu dan keluarga menjadi sahabat dalam perencanaan
yang dilakukan oleh masyarakat di setiap fase kehiduannya
• UPAYA DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING KEPADA DESA DIANTARANYA :

1. Mandatory Perpres 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting Kepada Desa

2. Strategi Yang dikembangkan Oleh Kementrian Desa PDTT dalam mengemban Mandatory Perpres 72 Tahun 2021

3. Prioritas Penggunaan Dana Desa

Anda mungkin juga menyukai