Anda di halaman 1dari 36

Bangga Kencana

Dalam Rencana Kerja


Pemerintah (RKP) Tahun 2024

Woro Srihastuti Sulistyaningrum


Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda dan Olahraga
Kementerian PPN/Bappenas

Bangka Belitung, 4 Mei 2023


01. Analisa Situasi
Sumber Daya Manusia Indonesia

136,66 Juta 133,54 Juta


Penduduk Rasio
(49,4%)
Indonesia (50,6%) 102
didominasi oleh
Generasi Milenial
dan Gen Z yang
Sebagian besar
merupakan
penduduk di
kelompok anak,
remaja, dan
pemuda
 Jumlah Penduduk Indonesia per September 2020 sebesar 270,20 juta jiwa, dan sekitar 246,74
juta penduduk (91,32%)
 Indonesia menjadi salah satu negara dengan penduduk usia produktif terbesar di Asia,
mencapai 191 juta (70,72%)
 Sumber daya manusia yang berkualitas berperan penting dalam perekonomian, politik dan
peningkatan kesejahteraan bangsa. 
70.759.056  Separuh dari potensi sumber daya pembangunan ada pada perempuan (49,4%)
 Anak sebagai generasi penerus bangsa harus dilindungi agar dapat tumbuh dan
Jumlah Keluarga Indonesia 2022 berkembang optimal (31%)
Sumber: Updating Pendataan Keluarga, BKKBN 2022  Pemuda sebagai aktor perubahan akan menjadi pusat kemajuan bangsa (24%)
 Lansia yang sehat dan produktif mendukung pembangunan bangsa (9,7%)
 Oleh karena itu, setiap individu perempuan dan laki-laki (anak, pemuda, lansia) harus memiliki
kualitas hidup yang baik 3
ANALISIS SITUASI PEMBANGUNAN KELUARGA (1/4)
Profil dan Karakteristik Rumah Tangga

Persentase Penduduk Miskin di Indonesia Persentase Rumah Tangga Miskin

100 89.34
90
14,38 persen penduduk 80 Proporsi Kepala Rumah Tangga
miskin tinggal di desa 70 (KRT) Laki – Laki lebih
60
50 mendominasi, namun KRT
40
30
Perempuan cenderung mengalami
11,98 persen penduduk 20 10.66 beban ganda dan kerentanan yang
10
miskin tinggal di kota 0 lebih tinggi
KRT Perempuan Miskin KRT Laki-Laki Miskin

Sumber: Susenas, BPS (September 2022)

Persentase Rumah Tangga dengan Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Fasilitas Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses
Sumber Air Minum Layak Cuci Tangan dengan Sabun dan Air Terhadap Layanan Sanitasi Layak

100 85 83.8 86
96.08 96 95.51 82.09 83.66 83.58 83.8
84
95 79.42 79.59
90.21 90.78 91.05 80 78.3 82 80.92
76.07 80.29
90 80 79.53
83.91 84.93 75 73.4774.05
85 82.74 71.81 78 76.99
75.95
70 76 74.27
80
74
75 65 72
2020 2021 2022 2019 2020 2021
70
Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan 68
Perkotaan+Perdesaan Perkotaan + Perdesaan 2020 2021 2022

Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan


Akses air minum layak dan sanitasi layak menjadi syarat utama dalam peningkatan kualitas kesehatan
dalam keluarga. Di perdesaan, masih banyak rumah tangga yang belum memiliki akses terhadap air Rumah tangga di desa memiliki akses sanitasi yang layak lebih
rendah dibandingkan rumah tangga yang tinggal di kota
minum layak dan fasilitas cuci tangan dengan sabun Sumber: Susenas, BPS (2022) 4
ANALISIS SITUASI PEMBANGUNAN KELUARGA (2/4)
Perkawinan, Perceraian, dan Identitas Kependudukan
PERCERAIAN DAN PENYEBABNYA DISPENSASI PERKAWINAN ANAK
70,000
TAHUN GUGAT CERAI TALAK TOTAL
63,382 61,449 • Dispensasi perkawinan anak
CERAI Perselisihan/ 60,000 menunjukan peningkatan
52,095
2016 n.a n.a 365.654 pertengkaran terus selama pandemic Covid 19
50,000
menerus • Seiring melandainya pandemi
2017 n.a n.a 374.516 40,000
jumlah dispensasi terus
Faktor ekonomi
30,000 mengalami penurunan,
2018 300.993 107.209 408.202 23,145
namun belum menyamai
20,000
Salah satu pihak 11,488 12,557
13,489 kondisi sebelum pandemic
2019 326.389 112.616 439.002 (2019)
meninggalkan 10,000
2020 214.970 76.707 291.677 pasangan 0 • Diperlukan intervensi untuk
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 mempercepat penurunan
2021 337.343 110.400 447.743 Masalah lainnya:
- Sumber: Badan Peradilan Agama, 2023 angka dispensasi perkawinan
KDRT
- anak
2022 388.358 127.986 516.344 Mabuk
Perempuan yang menikah pada usia anak lebih rentan mengalami KDRT dan
Sumber: BPS 2023 Sumber: Pengadilan Agama Kab. Kendal, 2021
perceraian, kehamilan berisiko dan kematian ibu, risiko BBLR dan stunting
KEPEMILIKAN AKTA KELAHIRAN
PERKAWINAN SIRI
9,59% anak belum memiliki 1. Terdapat 330.000 anak dan remaja yang menikah setiap tahunnya di Indonesia dengan jumlah 292.000 (88%)
akta kelahiran (Susenas, BPS 2022) anak perempuan dan 38.000 (12%) anak laki-laki. Mahkamah Agung mencatat sebanyak 52.095 permohonan
dispensasi kawin kepada Pengadilan Agama dan 2.292 permohonan kepada Pengadilan Negeri pada tahun 2022.
Menjamin tersedianya akses bagi masyarakat 2. Data tersebut menandakan bahwa lebih dari 275.000 anak dan remaja tidak mencatatkan pernikahannya
untuk memperoleh identitas hukum secara sipil
merupakan hal penting sebagai aspek 3. Perkawinan siri dilakukan karena beberapa faktor, seperti: (a) kurangnya pemahaman agama; (b) keterbatasan
mendasar dalam tata kelola pemerintahan pemahaman legalisasi pernikahan; (c) hasrat dari memperistri perempuan di bawah umur; (d) bukan pernikahan
yang pertama (poligami) dan (e)Kehamilan di luar nikah
yang baik dan pembangunan yang inklusif.
Sumber: AIPj2, 2023
5
ANALISIS SITUASI PEMBANGUNAN KELUARGA (3/4)
Kesehatan Gizi pada Ibu dan Anak

Kematian ibu dan bayi masih tinggi Akar penyebab masalah Kematian Ibu dan Kematian Bayi antara lain
disebabkan oleh isu gender yang terjadi di sepanjang hidup perempuan
Kematian Ibu Kematian Bayi (masa pra kehamilan, kehamilan, Persalinan dan pasca persalinan):
per 100,000 KH per 1000 KH
• Masih adanya pola patriarki yang menempatkan perempuan
305 189 24 16,85 sebagai subordinat, sehingga mempengaruhi pola pengambilan
(SUPAS, 2015) (SP LF, 2020) (SDKI, 2017) (SP LF, 2020) keputusan
• Double dan multiple burden pada perempuan sehingga
Ibu hamil kurang mengakibatkan kehamilannya berisiko
energi kronik (KEK) Anemia ibu hamil
• AKI terjadi akibat 4 Terlalu (Terlalu muda, Terlalu tua, Terlalu
17,3 %* 48,9 %*
dekat, dan Terlalu banyak) dan 3 Terlambat (Terlambat
Sumber: *Riskesdas 2018 mengambil keputusan, Terlambar sampai ke faskes, dan
Terlambat memperoleh penanganan)
45 Stunting
40 • Indonesia telah berhasil menurunkan
35 angka stunting dari 37,2% (Riskesdas
Kondisi Kesehatan Perempuan
38.1
37.2
36.2

30 2013) menjadi 21,6% (SSGBI 2022)


31.7
30.8

72.65%
29.7

25 • Meskipun Perempuan memiliki


27.67

• Prevalensi stunting pada balita laki-


24.4

20 71.79% presentase jaminan kesehatan


21.6

15 laki lebih tinggi dari perempuan


lebih tinggi, namun perempuan
10 • Stunting lebih banyak terjadi pada 44.03%
masih lebih rentan untuk
5
kelompok miskin 31.44% mendapatkan perawatan
0 42.01%
2013 2018 2019 2021 2022
28.46%
• Disparitas untuk setiap
Nasional Perempuan Laki-laki 3.70% kelompok menjadi semakin
Perempuan (ibu) memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan 2.13% terlihat pada kelompok
gizi karena perannya mengelola sumber daya dalam rumah tangga. Upaya masyarakat perempuan di
Keluhan Kesehatan Rawat Jalan Rawat Inap Jaminan Kesehatan
pencegahan stunting harus dimulai sejak remaja dan di masa kehamilan. Laki-Laki Perempuan pedesaan
Sumber: Susenas, 2022 6
ANALISIS SITUASI
Pertumbuhan Penduduk dan Kespro Remaja

TFR nasional: Kespro Remaja

2,18 (SP LF, 2020) ASFR 15 – 19 Tahun


2,14 (Updating PK 2022) 26,64 22,8
Target Nasional RPJMN untuk 36 SP LF 2020 Updating PK 2022
SDKI 2017

TA 2024: 2,1 ASFR 10 – 14 Tahun

Berdasarkan hasil SP LF 2020 dan data Updating PK 2022, TFR Kelahiran per 1000 perempuan untuk Angka Kelahiran
telah mencapai target, namun terjadi disparitas antar provinsi Kelompok Umur Tertentu/ASFR 15 – 19 Tahun turun
yang cukup besar. Provinsi di wilayah timur Indonesia sebagian cukup signifikan, namun data menunjukkan terjadi
besar masih memiliki TFR yang tinggi sementara itu beberapa kelahiran di usia remaja pada usia yang semakin muda,
Provinsi di wilayah barat Indonesia telah mencapai replacement berdasarkan hasil estimasi menggunakan data SDKI
level. 2017, terdapat 0,179 kelahiran per 1000 perempuan usia
10 - 14 tahun.

7
ANALISIS SITUASI
Pelayanan KB dan Penggunaan Kontrasepsi

Pelayanan Keluarga Berencana Penggunaan Kontrasepsi

Kebutuhan ber-KB yang Tidak Terpenuhi pada Belum optimalnya penggunaan alat
Pasangan Usia Subur masih tinggi. kontrasepsi modern pada Pasangan
 Target 2022: 8,0%. Usia Subur 15-49 tahun
 Capaian: 16,8% (Updating PK 22)  Target 2022: 62,54%
 Capaian: 59,4% (Updating PK 22)
Capaian unmet need tahun 2022 masih cukup
tinggi dan jauh dari target yang telah ditetapkan. Capaian prevalensi penggunaan kontrasepsi
modern tahun 2022 berdasarkan data updating
Akses dan kualitas informasi dan pelayanan KB PK 2022 masih rendah, capaian tersebut masih
jauh dari target yang telah ditetapkan. Sumber : SDKI 2007-2017
masih menjadi tantangan dalam penurunan
unmet need KB.
Capaian mCPR yang paling rendah didominasi Penggunaan kontrasepsi modern masih didominasi
oleh wilayah timur Indonesia metode kontrasepsi suntik dan pil dan mengalami
Presentase Kesertaan KB Pria
penurunan selama 2007- 2017. (SDKI 2007-2017 )
• Capaian presentase kesertaan KB Pria masih jauh dari target,
5.53% 5.73%
4.93% 5.13% 5.33% sehingga diperlukan upaya lebih untuk mencapai target Kondisi pada tahun 2021 berdasarkan data PK
akhir di 2024 menunjukkan penggunaan MKJP mengalami
3.74% 3.71%
• Beberapa penyebab terjadinya penurunan capaian adalah penurunan menjadi 22,4% dari capaian tahun
2.48%
belum disahkannya vasektomi sebagai kompetensi 2020 sudah mencapai 24,5 %. Hal tersebut
tambahan bagi dokter umum serta belum optimalnya disebabkan adanya dominasi pergeseran
pemanfaatan pembiayaan pelayanan KB vasektomi melalui
mekanisme JKN
penggunaan kontrasepsi MKJP menjadi
2020 2021 2022 2023 2024 kontrasepsi jangka pendek.
Sumber: LAKIP Dityansus BKKBN, 2022 8
Capaian Target
ANALISIS SITUASI
Penduduk dan Kelanjutusiaan

Tahun 2045 (100 tahun Indonesia Presentase Lansia Tinggal Sendiri


merdeka) Penuaan Penduduk akan
25
Mendominasi 13.66 13.39 14.13 14.78
20
11.08
15
Persentase Penduduk 10
Lansia naik menjadi 4.45 4.98 5.06 4.74
5 3.13
9,78% dari tahun
2010 sebesar 7,59%. 0
2018 2019 2020 2021 2022

Sumber: SP2020 Laki-Laki Perempuan


Persentase rumah tangga lansia sebesar
Terdapat 22 provinsi yang memiliki persentase Perlu perhatian khusus
29,8%, dan 56,73% di antaranya
penduduk 60+ lebih dari 17,1% pada tahun 2045. karena lansia yang tinggal
dikepalai oleh lansia.
(Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2045) sendiri membutuhkan
Angka kesakitan lansia cenderung dukungan dari lingkungan
menurun setiap tahun. Tahun 2022, sekitar sekitar mereka mengingat
Kerentanan Keluarga yang Memiliki Lansia 20 dari 100 lansia sakit dalam sebulan hidup mereka lebih berisiko,
terakhir. terutama pada lansia
 97,68% lansia mengobati keluhan perempuan dari keluarga
55,62% keluarga yang memiliki rentan.
lansia lebih menampilkan gejala stres kesehatannya, baik dengan mengobati
seperti sulit tidur/istirahat, dan sendiri maupun berobat jalan.
 Namun, masih terdapat 25,38% lansia Sumber:
41,82% merasa putus asa tentang Statistik Lansia, 2022
laki-laki yang merokok.
masa depan.
(Survei Strategi Keluarga Menghadapi Covid-19,
BKKBN, 2020, disampaikan dalam Webinar Penduduk lanjut usia terus mengalami peningkatan seiring kemajuan di bidang kesehatan yang ditandai
Urgensi Pelayanan KB pada Masa New Normal.) dengan meningkatnya angka harapan hidup dan menurunnya angka kematian. Perkembangan
demografi ini dapat membawa dampak di bidang kesehatan, ekonomi, dan sosial.
9
ANALISIS SITUASI PEMBANGUNAN KELUARGA (7/7)
Capaian Indeks Pembangunan Keluarga

Capaian iBangga
65
60 57.00
59.00
61.00
Catatan:
53.93 55.00
55
53.60 53.57 54.01
56.07 a. Capaian Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) di
50
45
tahun 2022 mengalami peningkatan dibandingkan
40 capaian tahun 2021. Meskipun demikian, capaian
35 tersebut (56,07) belum dapat mencapai target yang
30
2019 2020 2021 2022 2023 2024 ditetapkan (57,00).
(Baseline)

Target Capaian b. Dilihat dari dimensi pembentuknya, dimensi


kemandirian mengalami peningkatan yang tidak
60.00
58.2
signifikan di tahun 2022, hal tersebut dapat
58.00 57.50 57.6
disebabkan adanya dampak pandemi Covid 19. Dua
55.99 56.1
56.00 dimensi lain, Ketentraman dan Kebahagiaan
54.00
54.00 53.96 53.93 54.01 menunjukkan peningkatan yang signifikan di tahun
52.09 52.4 2022.
52.00
50.30
50.00
c. Di tahun 2023 iBangga di targetkan akan mencapai 59
48.00 dan di tahun 2024 ditargetkan akan mencapai 61.
46.00
Dimensi Dimensi Dimensi iBangga
Ketentraman Kemandirian Kebahagiaan
Sumber: BKKBN, Tahun 2022
2020 2021 2022

10
02. Bangga Kencana
Dalam Dokumen Perencanaan
BANGGA KENCANA DALAM RPJMN 2020-2024 (1/2)
PN 3
MENINGKATKAN SDM YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING
PP1: Perlindungan Sosial dan Tata Kelola Kependudukan PP2: Penguatan Pelaksanaan Perlindungan Sosial

KP4: KP4:
KP2:
Pemaduan dan Sinkronisasi Kebijakan Pengendalian Penduduk Kesejahteraan Sosial
Integrasi Sistem
Administrasi ProP 1: ProP 2:
Kependudukan Sinergitas kebijakan pengendalian penduduk dalam mewujudkan Penguatan kelembagaan dan pemberdayaan kelanjutusiaan (lansia aktif dan
penduduk tumbuh seimbang produktif)
ProP 2:
Pengembangan data Highlight Proyek:
Highlight Proyek:
dan informasi Pemanfaatan GDPK sebagai salah satu dasar kebijakan perencanaan
Peningkatan kualitas hidup lansia melalui pendampingan keluarga
kependudukan pembangunan daerah
(statistik hayati) yang
ProP 3:
akurat, lengkap dan ProP 2:
Pelaksanaan Perawatan Jangka Panjang berbasis komunitas yang terintegrasi
tepat waktu Penguatan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan kependudukan
(Long-term Care)
Highlight Proyek: Highlight Proyek:
Pembentukan Rumah  Peningkatan Kabupaten/Kota yang memiliki kebijakan
Data Kependudukan pembangunan daerah yang berwawasan kependudukan Highlight Proyek:
Paripurna di  Peningkatan efektivitas kelompok kerja KKBPK Provinsi dan Peningkatan pelayanan ramah lansia melalui 7 (tujuh) dimensi Lansia Tangguh
Kampung KB Kabupaten/Kota dan pendampingan Perawatan Jangka Panjang bagi lansia
 Penyediaan sistem peringatan dini pengendalian penduduk di
tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota
ProP 3:
Pemanfaatan data dan informasi kependudukan
Highlight Proyek:
Pemanfaatan data dan informasi kependudukan
12
BERSAMA KITA PROFESIONAL AKUNTABEL DINAMIS INFORMATIF
BANGGA KENCANA DALAM RPJMN 2020-2024 (2/2)

PN 3 MENINGKATKAN SDM YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING PN 4 REVOLUSI MENTAL DAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN
PP3: Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan PP1: Revolusi Mental dan Pembinaan Ideologi Pancasila
KP3:
KP1:
KP2: Revolusi mental dalam sistem sosial untuk memperkuat ketahanan, kualitas dan peran
Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Keluarga
Percepatan Perbaikan Gizi keluarga dan masyarakat dalam pembentukan karakter
Berencana (KB), dan
Masyarakat
Kesehatan Reproduksi ProP 1: Penyiapan kehidupan berkeluarga dan kecakapan hidup

ProP 1: ProP 1: Highlight Proyek:


Penurunan kematian ibu dan bayi Penurunan stunting  Peningkatan kemampuan keluarga dalam pendampingan masa perkembangan remaja
dan penguatan karakter
 Pengembangan karakter remaja yang berkualitas
Highlight Proyek:
Peningkatan pelayanan KB Pasca Persalinan Highlight Proyek:
 Promosi 1000 HPK pada ProP 2:
keluarga yang memiliki Peningkatan ketahanan keluarga berdasarkan siklus hidup dengan memperhatikan
ProP 2: baduta kesinambungan antargenerasi, sebagai upaya penguatan fungsi dan nilai keluarga
Peningkatan KB dan Kesehatan Reproduksi  Penguatan peran PIK remaja
dan BKR dalam edukasi
kespro dan gizi bagi remaja Highlight Proyek:
Highlight Proyek:  Peningkatan kemampuan keluarga dalam pengasuhan dan pendampingan anak dalam
 Pembinaan fasilitas kesehatan dalam putri sebagai calon ibu
rangka pembentukan karakter
pelayanan KB  Peningkatan pembangunan dan kesejahteraan keluarga
 Peningkatan kualitas pelayanan KB
 Peningkatan kesertaan KB di wilayah dan
sasaran khusus ProP 3:
 Peningkatan kinerja penyuluh KB dalam Pewujudan lingkungan yang kondusif melalui penguatan masyarakat, kelembagaan,
capaian program KKBPK regulasi, penyediaan saran dan prasarana, serta partisipasi dunia usaha.
13
BERSAMA KITA PROFESIONAL AKUNTABEL DINAMIS INFORMATIF
CAPAIAN INDIKATOR SASARAN STRATEGIS RENSTRA BKKBN

2020)* 2021)** 2022)*** 2023 2024


No INDIKATOR satuan
Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Target

1 Angka kelahiran total (total fertility Rata-rata anak


rate/TFR) per WUS (15-49 tahun) per Wanita 2,26 2,45 2.24 2.24 2.21 2,14 2,19 2,1

2 Persentase pemakaian kontrasepsi Persen


(contraceptive prevalence rate/CPR) 61,78 57,9 62,16 57,0 62.54 59,40 62,92 63,41

3 Persentase kebutuhan ber-KB yang Persen


tidak terpenuhi (unmet need) 8,6 13,4 8,30 18,0 8.00 16,8 7,70 7,40

4 Angka kelahiran remaja umur 15-19 Kelahiran per


tahun (Age Specific Fertility 1000 WUS 15-19 25 31,9 24 20 21 22,8 20 18
Rate/ASFR 15-19) tahun
5 Indeks Pembangunan Keluarga Indeks
(iBangga) (Skala 0-100) 53,57 53,94 55,00 54,01 57.00 56,07 59,00 61,00
6 Median Usia Kawin Pertama Tahun
Perempuan (MUKP) seluruh wanita 21,9 20,7 22,0 20,71 22.0 21,0 22,1 22,1
umur 25-49 tahun

)* Bersumber Proksi SKAP 2020


)** Bersumber PK 2021
)*** Bersumber Updating PK 2022
14
Tema, Prioritas, dan Kebijakan RKP Tahun 2024
TEMA RKP Tahun 2024
Mempercepat Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan
PRIORITAS NASIONAL

Memperkuat Ketahanan Mengembangkan Wilayah Meningkatkan Sumber Revolusi Mental dan Memperkuat Infrastruktur Membangun Lingkungan Memperkuat Stabilitas
Ekonomi untuk Pertumbuhan untuk Mengurangi Daya Manusia Berkualitas Pembangunan untuk Mendukung Hidup, Meningkatkan Polhukhankam dan
yang Berkualitas dan Kesenjangan dan Menjamin dan Berdaya Saing Kebudayaan Pengembangan Ekonomi dan Ketahanan Bencana, dan Transformasi Pelayanan
Berkeadilan Pemerataan Pelayanan Dasar Perubahan Iklim Publik
ARAH KEBIJAKAN RKP TAHUN 2024

Pengurangan Peningkatan Revitalisasi Penguatan


ARAH KEBIJAKAN RKP TAHUN 2024
kemiskinan dan Kualitas Pelayanan
penghapusan Kesehatan dan
Industri dan
Penguatan
Daya Saing
Usaha
YANG DILAKSANAKAN MELALUI
kemiskinan
ekstrem
Pendidikan Riset Terapan
MAJOR PROJECT RKP 2024 antara lain
MP Percepatan Penurunan Kematian
Ibu dan Stunting, MP Akses air minum
perpipaan, MP Reformasi sistem
Percepatan
Pembangunan
Rendah Karbon Pembangunan
Percepatan
Pembangunan
Pelaksanaan perlindungan sosial dan lainnya
Infrastruktur Dasar Pemilu
dan Ibu Kota
dan Konektivitas 2024
Transisi Energi Nusantara

15
HIGHLIGHT INDIKATOR DAN TARGET PN TA 2024
ARAH KEBIJAKAN, HIGHLIGHT TARGET DAN INDIKATOR PN SERTA Angka Kelahiran Total Angka Kematian Prevalensi Stunting
SASARAN, INDIKATOR, TARGET PROGRAM PRIORITAS (PP) PN 3 2,10 183 14
(Total Fertility Rate/TFR) Ibu (AKI) (pendek & sangat pendek)
MENINGKATKAN SDM YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING
HIGHLIGHT INDIKATOR DAN TARGET PP 3
PP 1: Target
2019
Pengendalian No. Sasaran/Indikator
(baseline) 2022 2023 2024
Penduduk dan PP 3. Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Penguatan Tata 3.3. Angka prevalensi kontrasepsi modern/modern 57,20 62,50 62,93 63,41
Kelola PP 2: Contraceptive Prevelance Rate (mCPR)
PP 7: Kependudukan Penguatan 3.4. Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak 10,60 8,00 7,70 7,40
Peningkatan Pelaksanaan terpenuhi (unmet need) (%)
Produktivitas dan Perlindungan 3.5. Angka kelahiran remaja umur 15-19 tahun/Age 36 21 20 18
Daya Saing Specific Fertility Rate (ASFR 15-19) (kelahiran hidup
PN 3 Sosial
per 1000 perempuan)
ARAH KEBIJAKAN TERKAIT PROGRAM BANGGA KENCANA
MENINGKATKAN
1 Memperkuat penyelenggaraan tata kelola kependudukan.
SDM YANG
BERKUALITAS PP 3: Menyempurnakan penyelenggaraan program bantuan dan jaminan sosial bagi seluruh
2 penduduk yang lebih akurat, terintegrasi dan adaptif
PP 6: DAN BERDAYA Peningkatan
Pengentasan SAING Akses dan Mutu Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta, dengan fokus
3 pada (1) Peningkatan kesehatan ibu dan anak, KB dan kesehatan reproduksi,(2)
Kemiskinan Pelayanan
Percepatan penurunan stunting dan wasting;
Kesehatan
FOKUS KEGIATAN TERKAIT BKKBN
 pendampingan kesehatan reproduksi di masa remaja, pra nikah, masa hamil,
PP 4: pasca melahirkan, dan lansia
PP 5:  pelayanan KB berbasis hak, berorientasi pada kespro, bermutu, non
Peningkatan Peningkatan
Pemerataan diskriminatif serta KB pasca persalinan,
Kualitas Anak,
Layanan  peningkatan kapasitas kader
Perempuan dan
Pendidikan  peningkatan intervensi spesifik untuk percepatan penurunan stunting
Pemuda
Berkualitas  perencanaan dan penganggaran terintegrasi (PPT Kespro) untuk percepatan
penurunan AKI.
BERSAMA KITA PROFESIONAL AKUNTABEL DINAMIS INFORMATIF 16
HIGHLIGHT INDIKATOR DAN TARGET PN TA 2024
ARAH KEBIJAKAN, HIGHLIGHT TARGET DAN INDIKATOR PN SERTA 61,00 Indeks Pembangunan Keluarga 22,10 Median Usia Kawin Pertama
SASARAN, INDIKATOR, TARGET PROGRAM PRIORITAS (PP) PN 4 (nilai) Perempuan (tahun)
REVOLUSI MENTAL DAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN
HIGHLIGHT INDIKATOR DAN TARGET PP 1
Target
2019
PP 1: Sasaran/Indikator
(baseline) 2022 2023 2024
Revolusi Mental dan
Pembinaan Ideologi
Pancasila PP 1. Revolusi Mental dan Pembinaan Ideologi Pancasila untuk Memperkukuh Ketahanan
Budaya Bangsa dan Membentuk Mentalitas Bangsa yang Maju, Modern, dan Berkarakter
Meningkatnya peran dan ketahanan keluarga dalam rangka pembentukan karakter
Indeks Kerentanan Keluarga (nilai) 12,29 11,00 10,50 10,00
PN 4 Indeks Karakter Remaja (nilai) n.a 68,92 69,42 69,92
ARAH KEBIJAKAN

REVOLUSI MENTAL Memperkuat pelaksanaan gerakan nasional revolusi mental dan pembinaan ideologi
PP 4: DAN PP 2: Pancasila antara lain melalui peningkatan kualitas keluarga dalam rangka pembentukan
Peningkatan Budaya PEMBANGUNAN Meningkatkan karakter
Literasi, Inovasi dan KEBUDAYAAN Pemajuan dan
Kreativitas Pelestarian
Kebudayaan STRATEGI
a. pengasuhan berbasis hak anak untuk memenuhi kebutuhan esensial anak secara utuh dan
melindungi anak dari perlakuan salah serta perlindungan anak dari tindak kekerasan;
b. penguatan Bina Keluarga Balita (BKB) dan Bina Keluarga Remaja (BKR) agar keluarga yang
memiliki anak dan remaja memahami pentingnya penyiapan kehidupan berkeluarga dan
penundaan usia kawin untuk kesejahteraan dan mencegah stunting;
PP 3: c. penguatan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R);
Memperkuat d. (peningkatan akses dan kualitas terkait program pembangunan keluarga di seluruh tingkatan
Moderasi Beragama wilayah;
e. pelibatan kelompok intergenerasi (khususnya remaja dan pemuda) dalam pengembangan
program lansia berbasis keluarga dan komunitas; dan
f. integrasi model layanan lanjut usia dengan penyedia layanan lainnya.
BERSAMA KITA PROFESIONAL AKUNTABEL DINAMIS INFORMATIF 17
18
Major Project
MAJOR PROJECT

Percepatan Penurunan Kematian Ibu & Stunting


Menurunkan AKI
Target Angka Kematian Ibu (AKI)
 RPJMN 2024: 183 per 100.000
(per 100.000 kelahiran hidup) pada RKP 2024
kh
sebesar 183
 RKP 2023: 194 per 100.000 kh

Prevalensi Stunting: Target Prevalensi stunting (pendek dan


 RPJMN 2024: 14 % sangat pendek) pada balita pada RKP 2024
 RKP 2023: 17,5% sebesar 14 (%)

Pro-P Penurunan AKI dan Sunting

Peningkatan kesehatan ibu, anak, KB, dan


kesehatan reproduksi Percepatan perbaikan gizi masyarakat
1) Penurunan Kematian Ibu dan Bayi 3) Penurunan Stunting
2) Peningkatan KB dan Kesehatan Reproduksi

18
03. Anggaran BKKBN
TA 2024
20

Tren Total Anggaran Program Bangga Kencana


4,500,000,000 4,249,298,822
4,013,691,521
4,000,000,0003,791,611,729
3,581,554,060 3,620,632,930
3,500,000,000
3,000,000,000
2,500,000,000 2,277,180,679 2,357,587,499 2,406,370,685
2,266,469,845 2,242,716,614
2,000,000,000 1,770,974,907 1,842,928,137
1,514,431,050
1,500,000,000 1,223,966,561 1,354,163,085
1,000,000,000
500,000,000
0
2019 2020 2021 2022 2023

Total Operasional Non Operasional

Catatan:
Anggaran belanja K/L BKKBN memiliki trend meningkat, namun peningkatan terbesar berada
pada program dukungan manajemen.

20
21

Pagu Indikatif BKKBN TA 2024


Surat Bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor B.292/M.PPN/D.8/PP.04.02/04/2023 dan Menteri
Keuangan Nomor S-287/MK.02/2023 tertanggal 10 April 2023 perihal Pagu Indikator Belanja Kementerian
Lembaga dan Dana Alokasi Khusus TA 2024

Rincian Anggaran Belanja


Program
Operasional Non Operasional Total
Dukungan Manajemen 2.406.370.685 110.150.424 2.516.512.109
Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga
Berencana - 1.732.777.713 1.732.777.713

Jumlah 2.406.370.685 1.842.928.137 4.249.298.822

Alokasi Pagu Indikatif termasuk:


• Belanja Operasional Pegawai Rp. 2.306.470.353
• Belanja Operasional Barang Rp. 99.900.332
• Anggaran Kesehatan Rp. 4.249.298.822
• Anggaran Percepatan Penurunan Stunting Rp. 749.025.986

21
22

Anggaran BKKBN 2023 dan PI 2024


ALOKASI ANGGARAN 2023 PAGU INDIKATIF 2024
*) tidak ada perubahan anggaran
dibandingkan alokasi 2023

41% 41%
Rp 4.249,3 Rp 4.249,3
Miliar 59% Miliar 59%

Program Dukman Program Bangga Kencana Program Dukman Program Bangga Kencana

Catatan exercise pagu:


Catatan: • Percepatan penurunan stunting Rp 850,8 Miliar
• Operasional: Rp 2.406,4 Miliar (56,6%) • Mendukung PN lain Rp 855,3 Miliar
• Operasional Pegawai Rp 2.306,5 Miliar • Pengadaan alokon: Rp 552,8 Miliar (Kebutuhan Rp 817,3 Miliar)
• Operasional Barang Rp 99,9 Miliar. • Ada kebutuhan tambahan anggaran operasional pegawai untuk
• Non Operasional Rp 1.842,9 Miliar (43,4%): pegawai P3K yang diterima tahun ini sebanyak 4213 Orang dengan
• Penyediaan alokon Rp 521,5 Miliar (tanpa buffer stok, termasuk anggaran sebesar Rp 446,3 Miliar
anggaran PN)
• Mendukung percepatan penurunan stunting Rp 803,5 Miliar *) Dengan bertambahnya pegawai P3K, maka 67,1% anggaran akan
• Mendukung PN (selain stunting): Rp 806,9 Miliar menjadi anggaran operasional. Detail rincian anggaran akan dibahas lebih
• Anggaran Non PN: Rp 232,5 Miliar lanjut pada forum Trilateral Meeting Pagu Indikatif. 22
23

Perkembangan DAK Subbidang KB

Perkembangan DAK Fisik Subbidang KB Perkembangan BOKB


700,000,000,000 3,500,000,000,000
624,093,754,162 610,717,004,400 3,239,221,192,000
598,356,080,997
600,000,000,000 -2,14
577,761,171,625 3,000,000,000,000 2,759,773,869,310
17%
3,56%
-5,4%
500,000,000,000 446,046,314,850 2,500,000,000,000 39%
524,115,704,731 542,938,082,840
508,712,343,440 1,967,295,414,000 1,978,582,099,963
400,000,000,000 -25,45% 2,000,000,000,000
472,799,655,502 1,898,580,986,340
4% 2,026,482,470,364
-3%
300,000,000,000 1,500,000,000,000
1,508,591,715,134
1,617,537,366,911
200,000,000,000 1,000,000,000,000 1,529,384,434,478

100,000,000,000 500,000,000,000

0 0
2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023

Pagu Realisasi Pagu Realisasi


Presentase Kenaikan Pagu Presentase Kenaikan Pagu

Sumber: Morena, BKKBN

Catatan:
Dak Fisik subbidang KB memiliki trend yang cenderung turun sedangkan BOKB memiliki trend yang meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan
anggaran BOKB cukup signifikan, namun belum diimbangi dengan serapan yang baik
23
USULAN DAK NON FISIK SUBBIDANG KB 24
(BANTUAN OPERASIONAL KELUARGA BERENCANA/BOKB)
USULAN DAK FISIK SUBBIDANGTAHUN KB
2024
TAHUN 2024

Alokasi
Menu DAK Fisik
(Rp Juta)
21.23% Menu Sarana Prasarana Pelayanan KB 210.272
Menu Percepatan Penurunan Stunting 780.309

• Berdasarakan pertemuan terakhir antara Deputi KSPK BKKBN


dengan Deputi PMMK Bappenas, total usulan DAK Fisik
Subbidang KB TA 2024 adalah sebesar Rp. 990.581.000.000
dengan alokasi sebesar Rp. 210.272.000.000 untuk menu
sarana prasarana pelayanan KB dan sebesar Rp.
780.309.000.000 untuk menu percepatan penurunan stunting
• DAK Fisik Subbidang KB agar difokuskan untuk daerah secara
selektif dengan beberapa kriteria tertentu seperti capaian
78.77% unmet need yang masih di atas rata-rata nasional dan prioritas
kabupaten/kota lokus stunting
• Penajaman menu dan kegiatan untuk menghindari menu yang
bersifat rutin serta tidak terkait langsung dan berdampak
kurang signifikan dalam pencapaian target Bangga kencana.

Menu Sarana Prasarana Pelayanan KB Menu Percepatan Penurunan Stunting

24
BERSAMA KITA PROFESIONAL AKUNTABEL DINAMIS
USULAN DAK NON FISIK SUBBIDANG KB 25
(BANTUAN
USULAN DAK OPERASIONAL
NON FISIK SUBBIDANGKELUARGA
KB BERENCANA/BOKB)
TAHUN 2024
(BANTUAN OPERASIONAL KELUARGA BERENCANA/BOKB)
TAHUN 2024

1.92% Menu BOKB Alokasi


6.81% (Rp Juta)
14.19% Operasional Balai Penyuluh KB 286.933
12.05% Operasional Pelayanan KB 507.931
Operasional penggerakan di kampung KB 387.305
Penurunan Stunting 2.352.464
9.19%
Operasional Pembinaan Program Bangga Kencana 597.912
oleh Kader (PPKBD dan Sub
Dukungan Manajemen dan SIGA 81.064

• BOKB tahun 2024 diarahkan untuk mendukung pencapaian target PN-3 (SDM berkualitas
dan berdaya saing) dan Major Project Percepatan Penurunan AKI dan Stunting.
55.83%
• BOKB masih sangat diperlukan sebagai dukungan kepada daerah dalam menjalankan
kewenangannya utamanya dalam mendukung upaya pencapaian target sasaran prioritas
yang selama ini masih menjadi permasalahan.
• Dukungan tersebut akan diberikan kepada daerah dengan mempertimbangkan kondisi
Operasional Balai Penyuluh KB fiskal daerah agar dukungan dapat diberikan tepat sasaran dan dapat dimanfaatkan secara
Operasional Pelayanan KB optimal.
Operasional penggerakan di kampung KB
Penurunan Stunting • Berdasarkan hasil pertemuan pra MM yang telah dilakukan, BOKB yang diusulkan untuk
Operasional Pembinaan Program Bangga Kencana oleh Kader (PPKBD dan Sub tahun anggaran 2024 adalah sebesar Rp 4.213.608.250.000,- yang terbagi ke dalam 6 menu
Dukungan Manajemen dan SIGA kegiatan
25
BERSAMA KITA PROFESIONAL AKUNTABEL DINAMIS
04. Penutup
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Tahun 2024 merupakan tahun terakhir RPJMN 2020-2024, sehingga diperlukan upaya pencapaian target pembangunan
yang tertuang dalam RPJMN 2020-2024, RKP 2023, dan RKP 2024, utamanya untuk indikator dengan capaian yang masih
1
jauh dari target yang ditetapkan pada dokumen perencanaan, baik yang mendukung PN 3 (Meningkatkan SDM yang
berkualitas dan berdaya saing) maupun PN 4 (Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan).

Perpres 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dan Inpres No 3 tahun 2022 tentang optimalisasi
2 Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas, akan berakhir pada TA 2024 sehingga target yang akan dicapai masing-
masing pada tahun 2024 perlu mendapat perhatian.

Pada TA 2024, perlu lebih cermat dalam memperhitungkan kebutuhan alokon baik jenis, kuantitas dan sebarannya dengan
3 tetap memperhitungkan kontribusi swasta/KB mandiri.

Pemetaan anggaran sesuai dengan sumber pembiayaan agar tidak terjadi duplikasi pembiayaan. Selain belanja K/L
4 terdapat DAK Fisik, BOKB, dan hibah khususnya kegiatan terkait dengan percepatan penurunan stunting.

Arahan Menteri PPN untuk kegiatan melalui DAK baik fisik maupun non fisik agar diupayakan dalam rangka penuntasan
target, sehingga untuk DAK Fisik dan BOKB disarankan untuk tidak menambah kegiatan baru namun menyelesaikan atau
5
menuntaskan target target sebagaimana yang tertuang dalam dokumen perencanaan. .
27
TERIMA KASIH

DIREKTORAT KELUARGA, PEREMPUAN, ANAK, PEMUDA, DAN OLAHRAGA


Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
Gedung TS 2A, Lantai 3, Jalan Taman Suropati No.2 Jakarta 10310, Telp. 021 310 1925 Fax 021 310 1925

kpapo@bappenas.go.id

@kpapo.bappenas Direktorat KPAPO Bappenas KPAPO Bappenas @kpapobappenas


LAMPIRAN
PRIORITAS ALOKASI TA 2024
(USULAN BKKBN PADA BILATERAL MEETING)

Rancangan Kegiatan yang mendukung Pro-PN


1 Pendampingan 1000HPK
Pengelolaan Sekretariat PPS
.
 Pengelolaan dan Pendampingan Satgas PPS
2 Edukasi PKBR di PIK Remaja dan BKR
.  Peningkatan Kapasitas Operasional PPS
3 Pendampingan pelayanan ramah lansia dan perawatan  Layanan Pusat Pengendali Data Stunting
. jangka panjang (PJP) bagi lansia
 Evaluasi dan Bimbingan Teknis Audit Stunting, ,
4 Fasilitasi Pemberdayaan dan Kemandirian Ekonomi Manajemen kasus dan studi kasus stunting
. Keluarga di Kampung KB Knowledge Management dan pengembangan

kebijakan PPS
5 Pengintegrasian Data dan Informasi Keluarga melalui
. Rumah Data Kependudukan dan Informasi Keluarga  Kampanye dan KIE Perubahan Perilaku PPS
(kategori Paripurna) di Kampung KB
 Intensifikasi Koordinasi Mitra Kerja dalam PPS
6 Intensifikasi dan Eksentifikasi kegiatan Bangga Kencana
. di Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) Pemberdayaan Kampung KB dalam PPS

7 Pemenuhan Kebutuhan Alokon di Faskes (Penyediaan
. Alokon dan dukungan operasionalnya)

30
USULAN PRO PN BKKBN TA 2024
USULAN PRO PN BKKBN
(AKAN TA 2024
DIBAHAS DALAM TM SBPI)
(AKAN DIBAHAS DALAM TM SBPI)
ALOKASI ANGKA DASAR
NO RO KEGIATAN
ANGGARAN 2023 ANGGARAN 2024
1 3316.QEI.001 Faskes yang mendapat pemenuhan ketersediaan alokon (DKI Jakarta) 14.439.113.000 15.305.459.780
2 3331.QEI.001 Faskes yang terpenuhi ketersediaan Alat/Obat Kontrasepsi (Alokon) 507.079.525.000 537.504.296.500
694.420.000 736.085.200
3 3317.QDE.001 Keluarga dengan Baduta yang mendapatkan fasilitasi dan pembinaan 1000 HPK(Pro PN Provinsi DKI Jakarta)
4 3331.QDE.001 Keluarga dengan Baduta yang mendapatkan fasilitasi dan pembinaan 1000 HPK 41.596.941.000 44.092.757.460
PIKRemaja dan BKR yang mendapat fasilitasi dan pembinaan Edukasi Kespro dan Gizi bagi Remaja Putri 1.000.000.000 1.060.000.000
5 3319.QDD.001 sebagai Calon Ibu (Pro PN Provinsi DKI Jakarta)
PIKRemaja dan BKR yang mendapat fasilitasi dan pembinaan Edukasi Kespro dan Gizi bagi Remaja Putri 43.500.000.000 46.110.000.000
6 3331.QDD.001 sebagai Calon Ibu
Kelompok UPPKA di kampung KB yang mendapat fasilitasi pembinaan pemberdayaan ekonomi keluarga (Pro 175.090.000 185.595.400
7 3323.QDD.001 PN Provinsi DKI Jakarta)
13.824.910.000 14.654.404.600
8 3331.QDD.004 Kelompok UPPKA di kampung KB yang mendapat fasilitasi pembinaan pemberdayaan ekonomi keluarga
300.000.000 318.000.000
9 3324.QDD.001 Kelompok BKL yang mendapat fasilitasi dan pembinaan Pelayanan Ramah Lansia (Pro PN Provinsi DKI Jakarta)
10 3331.QDD.002 Kelompok BKL yang mendapat fasilitasi dan pembinaan Pelayanan Ramah Lansia 18.500.000.000 19.610.000.000
Bimbingan teknis Intensifikasi dan Ekstentifikasi kegiatan Bangga Kencana di Kampung Keluarga Berkualitas 200.000.000 212.000.000
11 3328.UBA.002 (Kampung KB) (Pro PN Provinsi DKI Jakarta)
Bimbingan teknis Intensifikasi dan Ekstentifikasi kegiatan Bangga Kencana di Kampung Keluarga Berkualitas 18.000.000.000 19.080.000.000
12 3331.UBA.001 (Kampung KB)
420.000.000 445.200.000
13 3329.QDD.001 Rumah data kependudukan paripurna yang difasilitasi di kampung KB (Pro PN Provinsi DKI Jakarta)
14 3331.QDD.006 Rumah data kependudukan paripurna yang difasilitasi di kampung KB 22.000.000.000 23.320.000.000
TOTAL 681.729.999.000 722.633.798.940
31
Usulan Kebutuhan Alokon TA 2024
(Usulan belum tertampung dalam SBPI 2024)
No Jenis Alokon Kebutuhan Anggaran
1 IUD (set) 562.530 7.312.885.667
2 Implan 2 batang (set) 1.980.182 371.284.125.000
3 Obat suntik KB 3 bulanan 1 ml (vial) 27.688.342 133.596.251.758
4 Pil KB Kombinasi (cycle) 20.771.395 27.937.526.275
5 Kondom (lusin) 1.819.464 20.014.100.333
6 Implan 1 batang (set) 549.684 131.305.765.500
7 obat Suntik KB Kombinasi 1 ml (vial) 2.361.544 32.353.152.800
8 Pil Progestin (cycle) 1.915.808 7.854.812.800
9 Syringe (buah) 30.049.886 45.074.829.500

10 Bahan Medis Habis Pakai )BMHP) Implan 1 2.529.866 33.559.558.600


batang dan implant 2 batang
11 Administrasi pengadaan 6.837.898.000
Total 817.130.906.233
32
Sandingan Menu DAK Non Fisik Subbidang KB (BOKB)
Tahun 2023 dan 2024 (1/4)

RINCIAN MENU TAHUN 2023 USULAN TAHU 2024


I Operasional Balai Penyuluhan KB Target 268,214,250,000 Operasional Balai Penyuluhan KB Target 286,932,600,000
Operasional Penyuluhan Program dan Pembinaan Operasional Penyuluhan Program dan Pembinaan
1 6,239 116,981,250,000 6264 140,940,000,000
tenaga lini lapangan tenaga lini lapangan
2 Operasional Pengolahan Data 6,239 29,947,200,000 Operasional Pengolahan Data 6264 30,067,200,000
3 Langganan Daya dan Jasa 6,195 18,585,000,000 Langganan Daya dan Jasa 4257 12,771,000,000
4 Keamanan dan Pramusaji 4,236 91,497,600,000 Keamanan dan Pramusaji 4257 91,951,200,000
Operasional Kegiatan Konseling PPKS di Balai Operasional Kegiatan Konseling PPKS di Balai
5 1,167 11,203,200,000 1167 11,203,200,000
Penyuluhan Penyuluhan (target sesuaikan tahun 2023)
II Operasional Pelayanan KB 472,031,242,000 Operasional Pelayanan KB 507,930,662,000
1 Operasional Distribusi Alokon 17,647 15,882,300,000 Operasional Distribusi Alokon 19,241 17,316,900,000
2 Operasional Koordinasi Pelayanan KB di Fasyankes 514 2,313,000,000 Operasional Koordinasi Pelayanan KB 514 6,939,000,000
3 Operasional Pembinaan Pelayanan KB di Fasyankes 12,228 7,336,800,000 Operasional Pembinaan Pelayanan KB di Fasyankes 19,334 8,700,300,000
4 Operasional Penggerakan Pelayanan IUD 263,858 86,809,282,000 Operasional Penggerakan Pelayanan IUD 248,736 81,834,144,000
5 Operasional Penggerakan Pelayanan Implan 652,186 204,786,404,000 Operasional Penggerakan Pelayanan Implan 743,732 233,531,848,000
6 Operasional Penggerakan Pelayanan MOW 36,475 115,990,500,000 Operasional Penggerakan Pelayanan MOW 31,302 119,886,660,000
7 Operasional Penggerakan Pelayanan MOP 3,093 3,872,436,000 Operasional Penggerakan Pelayanan MOP 2,850 4,494,450,000
8 Operasional Pencabutan Implant 44,620 15,438,520,000 Operasional Pencabutan Implant 45,160 15,625,360,000
Operasional Registrasi dan Register Pelayanan KB di Operasional Registrasi dan Register Pelayanan KB di
9 16,335 19,602,000,000 16,335 19,602,000,000
Fasyankes Fasyankes

33
Sandingan Menu DAK Non Fisik Subbidang KB (BOKB)
Tahun 2023 dan 2024 (2/4)

RINCIAN MENU TAHUN 2023 USULAN TAHUN 2024


III Operasional Penggerakan di Kampung KB Target 260,872,000,000 Operasional Penggerakan di Kampung KB Target 387,304,500,000
Pembekalan Pokja Kampung Keluarga Berkualitas 4,815 4,815,000,000
Operasional Pokja Kampung KB Pertemuan Kelompok Kerja di Kampung Keluarga
1 16,532 49,596,000,000 19,259 86,665,500,000
Berkualitas
2 Operasional Ketahanan Keluarga 16,532 206,650,000,000 Operasional Ketahanan Keluarga kelompok kegiatan 19,259 288,885,000,000
3 Operasional Penguatan Kampung KB di tingkat kab/kota 514 4,626,000,000 Operasional Penguatan Kampung KB di tingkat kab/kota 514 6,939,000,000
IV Penurunan Stunting 1,777,289,500,000 Penurunan Stunting 2,352,463,880,000
1 BKB Kit Stunting 10280 185,040,000,000 BKB Kit Stunting 10280 205,600,000,000
Operasional Pendampingan Sasaran Catin, Keluarga Berisiko Operasional Pendampingan Sasaran Catin, Keluarga Berisiko
2 192,365 634,804,500,000 192,365 761,765,400,000
dan Balita Stunting dan Balita Stunting
Operasional Pendampingan Sasaran Catin, Keluarga Berisiko Operasional Pendampingan Sasaran Catin, Keluarga Berisiko
7,635 32,067,000,000 7,635 38,480,400,000
dan Balita Stunting dan Balita Stunting
Operasional Pencatatan Hasil Pemantauan Pendampingan Operasional Pencatatan Hasil Pemantauan Pendampingan
3 600,000 600,000,000,000 600,000 720,000,000,000
Sasaran berisiko Stunting Sasaran berisiko Stunting
4 Operasional DASHAT 4,018 140,630,000,000 Operasional DASHAT 5,392 188,720,000,000
5 Koordinasi di tingkat Kab/Kota 220 17,600,000,000 Koordinasi TPPS di tingkat Kab/Kota 134 40,200,000,000
Koordinasi di tingkat Kab/Kota 246 29,520,000,000 Koordinasi TPPS di tingkat Kab/Kota 380 171,000,000,000
Koordinasi di tingkat Kab/Kota 42 3,570,000,000
6 Audit kasus Stunting 508 40,640,000,000 Audit kasus Stunting 508 54,234,080,000
7 Mini lokakarya Kecamatan 7,186 93,418,000,000 Mini lokakarya Kecamatan 7,186 172,464,000,000

34
Sandingan Menu DAK Non Fisik Subbidang KB (BOKB)
Tahun 2023 dan 2024 (3/4)

RINCIAN MENU TAHUN 2023 USULAN TAHUN 2024


Operasional Pembinaan Program Bangga Kencana oleh V. Operasional Pembinaan Program Bangga Kencana oleh
V Target 380,830,600,000 Target 597,912,200,000
Kader (PPKBD dan Sub PPKBD) Kader (PPKBD dan Sub PPKBD)
1 Operasional Pelaksanaan Pemutakhiran Data Wilayah kerja 83,441 50,064,600,000 Operasional Pelaksanaan Pemutakhiran Data Wilayah kerja 83,467 150,240,600,000
2 Operasional Pelaksanaan KIE 83,174 166,348,000,000 Operasional Pelaksanaan KIE 83,467 250,401,000,000
Operasional kader KB (PPKBD/Sub PPKBD di desa/kelurahan Operasional kader KB (PPKBD/Sub PPKBD di
3 43,659 87,318,000,000 43,659 87,318,000,000
tanpa PKB/PLKB) desa/kelurahan tanpa PKB/PLKB)
Dukungan Media KIE Percepatan Penurunan Stunting
4 Dukungan Media KIE Percepatan Penurunan Stunting 514 77,100,000,000 134 13,400,000,000
(Fiskal Tinggi, Sangat Tinggi)
Dukungan Media KIE Percepatan Penurunan Stunting
4.1 Dukungan Bahan KIE Media Elektronik TV dan Radio 514 25,700,000,000 380 57,000,000,000
(Fiskal Rendah, Sangat Rendah, Sedang)
4.2 Media cetak Poster 514 12,850,000,000
4.3 Media Edukasi Stunting 514 102,800,000
4.3.a Media cetak edukasi Stunting 514 10,280,000,000
4.3.b Peraga Anatomi 514 34,695,000,000
4.4 Leaflet (KUA + Dukcapil) 514 4,497,500,000
4.5 Dukungan Media Sosial Melalui Influencer Lokal/Public
514 15,420,000,000
Figure Lokal
4.6 Dukungan bahan media KIE (momentum dan kearifan
514 25,700,000,000
lokal)
4.7 Dukungan bahan media KIE melalui media tradisional 514 30,840,000,000
Advokasi Program Bangga Kencana melalui Kelompok Kerja 508 10,668,000,000

Jaminan keselamatan kerja bagi PLKB Non PNS, PPKBD dan


16,047 28,884,600,000
Sub PPKBD

35
Sandingan Menu DAK Non Fisik Subbidang KB (BOKB)
Tahun 2023 dan 2024 (3/4)

RINCIAN MENU TAHUN 2023 USULAN TAHUN 2024


VI Dukungan Manajemen dan SIGA Target 80,062,408,000 Dukungan Manajemen dan SIGA Target 81,064,408,000
1 Dukungan Manajemen 509 32,692,408,000 Dukungan Manajemen 509 32,692,408,000
2 2.1. Dukungan SIGA (Paket data komunikasi di Balai 6,055 2.1. Dukungan SIGA (Paket data komunikasi di Balai 6,092
Penyuluhan) 36,330,000,000 Penyuluhan) 36,552,000,000
2.2. Dukungan SIGA (sewa langganan internet broadband) 184 2.2. Dukungan SIGA (sewa langganan internet 197
11,040,000,000 broadband) 11,820,000,000
TOTAL 3,239,300,000,000 4,213,608,250,000

36

Anda mungkin juga menyukai