Ekonomi Inklusif
Asep Suryahadi
The SMERU Research Institute
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pasca-Reformasi: Inklusif atau Tidak?
20 0.45
%
18 0.43
16 0.41
14 0.39
12 0.37
10 0.35
8 0.33
6 0.31
4 0.29
2 0.27
0 0.25
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
2
Apa arti pertumbuhan ekonomi inklusif?
3
Karakteristik Pertumbuhan Ekonomi Inklusif
Pertumbuhan
Ekonomi Inklusif
• Tingkat • Tingkat
• Rasio Gini
Kemiskinan Pengangguran
• Indeks Palma
• Kedalaman • Tingkat
• Indeks Atkinson
Kemiskinan Setengah
• Indeks Williamson
• Keparahan Pengangguran
• Dll
Kemiskinan • Dll
• Dll
4
Indeks Pertumbuhan Ekonomi Inklusif versi
ADB
Pilar 1 INDONESIA
Kategori Nilai Bobot Total
Pertumbuhan yang tinggi dan berkelanjutan Pertumbuhan 4 .25 1.00
untuk menciptakan dan memperluas peluang Ekonomi
NAMUN
ekonomi Ketenagakerjaan 4 .15 0.60 PERHITUNGAN INI
Infrastruktur 5 .10 0.50 BARU SEBATAS
Ekonomi KERTAS KERJA, TIDAK
Pilar 2
Kemiskinan 2 .10 0.20 ADA INDEKS
Ketimpangan 6 .10 0.60 TAHUNAN UNTUK
Perluasan akses untuk menjamin masyarakat
Kesetaraan 6 .05 0.30 MEMANTAU
dapat berpartisipasi dan mendapatkan PERKEMBANGANNYA
Gender
manfaat dari pertumbuhan
Kesehatan dan 6 .05 0.30
Nutrisi
Pendidikan 5 .05 0.25
Pilar 3
Sanitasi dan Air 3 .05 0.15
Bersih
Jaring pengaman sosial untuk mencegah
Proteksi Sosial 5 .10 0.50
kerugian ekstrim
Total 1.00 4.40
5
Kerangka Kerja Pertumbuhan Ekonomi
Inklusif versi OECD
Pendapatan yang
Dapat Dikeluarkan (Y)
6
Indeks Pembangunan Inklusif versi WEF
7
Proses Penyusunan Indeks Pembangunan
Ekonomi Inklusif
Agregasi Data
Diseminasi Hasil Melakukan Melakukan Diskusi Meninjau Ulang Hasil ke dalam
Penyesuaian dan mengenai Hasil dan Melakukan Uji Indeks
Kesepakatan Hasil Pembobotan Analisis
8
Peluncuran Indeks Pembangunan Ekonomi
Inklusif
9
Indeks Pembangunan Ekonomi Inklusif
TOTAL INDIKATOR
Pembangunan ekonomi yang menciptakan
akses dan kesempatan yang luas bagi seluruh
lapisan masyarakat secara berkeadilan,
meningkatkan kesejahteraan, dan mengurangi
kesenjangan antar kelompok dan wilayah.
21
PILAR I : PILAR II : PILAR III:
Pertumbuhan Pemerataan Perluasan Akses
Ekonomi Tinggi Pendapatan dan dan Kesempatan DATA
Pengurangan
Kemiskinan
Data per Provinsi di
Indonesia untuk
Sub-Pilar: Sub-Pilar: Sub-Pilar: tahun 2011-2017
1. Pertumbuhan Ekonomi 1. Ketımpangan 1. Kapabilitas Manusia (34 PROVINSI)
2. Kesempatan Kerja 2. Kemiskinan 2. Infrastruktur Dasar
3. Infrastruktur Ekonomi 3. Keuangan Inklusif
10
Pilar 1: Pertumbuhan Ekonomi Tinggi
11
Pilar 2: Pemerataan Pendapatan dan
Pengurangan Kemiskinan
KETIMPANGAN KEMISKINAN
13
Indeks Pembangunan Ekonomi Inklusif
Tingkat Nasional Tahun 2011-2017
6.64
6.44
6.36
5.42 5.47
5.05
5.05
5.17
6.26
6.24
5.14
6.17
6.15
5.29
5.08
4.77
5.16
4.99
4.97
5.08
4.56
4.90
4.83 4.89
4.82
4.35
3.89
3.75
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
• Catatan: nilai 1-3 merupakan kategori “tidak memuaskan”, nilai 4-7 merupakan kategori “memuaskan” dan nilai 8-10 merupakan kategori “sangat
memuaskan”
14
•
DKI Jakarta 6.55
Jawa Tengah 5.97
DI Yogyakarta 5.94
Bali 5.93
Jawa Barat 5.90
Kepulauan Riau 5.85
Jawa Timur 5.77
Sulawesi Utara 5.65
Sumatera Utara 5.61
Kepulauan Bangka… 5.57
Kalimantan Selatan 5.53
Indonesia 5.47
Sulawesi Selatan 5.46
Sumatera Barat 5.42
Sumatera Selatan 5.41
Kalimantan Timur 5.40
Lampung 5.39
Banten 5.37
Tingkat Provinsi Tahun 2017
15
Papua 3.70
DKI Jakarta 6.58
Jawa Barat 5.74
Kepulauan Riau 5.64
Banten 5.53
Jawa Tengah 5.48
Sulawesi Utara 5.34
Jawa Timur 5.33
Bali 5.32
DI Yogyakarta 5.30
Indonesia 5.17
Sumatera Utara 5.12
Sulawesi Selatan 4.88
Kepulauan… 4.86
Kalimantan… 4.85
Sumatera Selatan 4.75
Lampung 4.73
Gorontalo 4.71
Bengkulu 4.64
Kalimantan Timur 4.62
Sumatera Barat 4.60
Pilar I: Pertumbuhan Ekonomi
Kalimantan… 4.58
Sulawesi Tengah 4.58
Papua Barat 4.54
Riau 4.51
Kalimantan Barat 4.47
Maluku Utara 4.43
Sulawesi Tenggara 4.41
Aceh 4.36
Maluku 4.36
Jambi 4.36
Kalimantan Utara 4.34
Nusa Tenggara… 4.16
Sulawesi Barat 4.15
Nusa Tengggara… 3.78
Papua 2.99
16
DKI Jakarta 7.31
Kalimantan… 7.25
Kalimantan… 7.24
Kepulauan… 7.12
Sumatera… 7.10
Bali 7.09
Sumatera… 6.96
Riau 6.90
Sulawesi… 6.86
Kalimantan… 6.79
Kepulauan… 6.78
Banten 6.74
Kalimantan… 6.74
Jawa Barat 6.73
Kalimantan… 6.72
Jawa Tengah 6.69
Pengurangan Kemiskinan
Jambi 6.68
Sulawesi… 6.65
Indonesia 6.64
Maluku… 6.63
DI… 6.63
Sumatera… 6.57
Jawa Timur 6.51
Pilar II: Pemerataan Pendapatan dan
Sulawesi… 6.51
Nusa… 6.49
Sulawesi… 6.40
Lampung 6.36
Aceh 6.35
Bengkulu 6.33
Sulawesi… 6.22
Maluku 6.09
Gorontalo 5.82
Nusa… 5.81
Papua Barat 5.36
17
Papua 4.88
DI Yogyakarta 6.69
Jawa Tengah 6.31
Bali 6.16
Jawa Timur 5.99
Lampung 5.91
Kalimantan… 5.90
Sulawesi Selatan 5.82
DKI Jakarta 5.81
Kalimantan… 5.77
Sumatera… 5.77
Kepulauan… 5.73
Sumatera Barat 5.72
Nusa Tenggara… 5.68
Aceh 5.67
Sulawesi… 5.65
Gorontalo 5.62
Nusa… 5.56
Kalimantan… 5.50
Riau 5.47
Jawa Barat 5.46
Sulawesi Barat 5.44
Kepulauan Riau 5.43
Sumatera Utara 5.42
Sulawesi Tengah 5.40
Jambi 5.36
Bengkulu 5.35
Kalimantan… 5.30
Pilar III: Perluasan Akses dan Kesempatan
19
Penggunaan IPEI untuk Kebijakan: Studi
Kasus Provinsi Sulawesi Selatan (2)
20
Langkah Selanjutnya
21
Penutup
22