Anda di halaman 1dari 20

Peran Kanwil

sebagai Regional
Chief Economist

PJJ Regional Chief Economist

September 2021
Latar Belakang
Urgensi Peran Regional Chief Economis
Arahan Presiden RI
Presiden RI meminta Menteri Keuangan untuk mendorong dan memonitor
secara ketat pelaksanaan belanja K/L dan APBD. Hal tersebut diharapkan dapat
mendukung pemulihan ekonomi hingga akhir tahun nanti.

Arahan Menteri Keuangan Arahan Wakil Menteri Keuangan

Rapim Es.1 membahas Otsus Rapimtas Wamen membahas RCE,


Disposisi MK, 3 Juli 2021 Papua, 9 Agustus 2021 26 Juli 2021
1. Program bagus yang harus dilakukan lintas UE. 1 “Ditjen Perbendaharaan, agar:
agar bobot dan kualitasnya untuk menguatkan • menyusun mekanisme monitoring 1. Perlu ada penajaman KFR agar dapat diperoleh 5. Forum Koordinasi Pengelolaan Keuangan
kehadiran dan peran intelectual dan fiscal pelaksanaan belanja K/L dan APBD dapat melihat kondisi keuangan Indonesia Negara (FKPKN), forum ini harus melibatkan
leadership dari Kemenkeu di Daerah bisa dilihat. • menggerakkan Kanwil DJPb untuk dalam konteks regional regional economist lainnya, terutama
2. Wamenkeu agar mengkoordinaasikan, aktif mendorong belanja di daerah 2. KFR jangan dipandang sebagai tugas DJPb saja akademisi di universitas.
penguatan peran kolaborasi Kemenkeu di dan K/L. tetapi menjadi pekerjaan Kementerian 6. DJPb agar mulai menyusun SOP-SOP
daerah, forum ALCO provinsi dan membuat • Hasil monitoring agar dapat Keuangan. DJPb agar berkolaborasi dengan penajaman peran Kanwil sebagai Regional
analisa ekonomi dan keuangan negara di daerah dibahas secara rutin dalam agenda DJPK dan BKF dalam penyusunan KFR ini. Chief Economist
masing-masing. Rapim Es.1 Kemenkeu.”
3. Kanwil DJPb agar juga dapat bersinergi dengan 7. Kita dapat belajar dari Tim Pemantauan dan
3. Agar dibuat format yang baku, mengenai jenis Forum Ekonom Kementerian Keuangan (FEKK) Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang
analisa dan kualitas analisa keuangan dan yang telah dibentuk oleh BKF dalam melakukan dibentuk oleh Bank Indonesia. Kewenangan
Rapim Es.1 membahas RUU HKPD
ekonomi daerah, seperti yang dilakukan di pusat. kajian dan analisis keuangan daerah. yang dimiliki Kementerian Keuangan harus
13 Agustus 2021
4. Kanwil DJPb diharapkan juga dapat bersinergi digunakan untuk melakukan perbaikan di
“Ditjen Perbendaharaan agar dengan Kanwil DJP, Kanwil DJBC, Kanwil DJKN, APBD, misalnya shaping APBD, shaping up PAD,
Rapim Es.1 membahas Monev • merumuskan institutional setting dan BPPK untuk menjadi satu kesatuan memetakan Perda-Perda yang dapat menjadi
PEN, 10 Agustus 2021 Kanwil DJPb sebagai regional perwakilan Kementerian Keuangan yang dapat game changer ataupun yang dapat
chief economist membaca ekonomi daerah. menimbulkan ekonomi biaya tinggi.
“DJPb agar dapat memonitor dan menyusun report
• Memperkaya bacaan terkait data
secara harian ke Menteri Keuangan mengenai
pelaksanaan APBN untuk
penyerapan anggaran pemerintah, mencakup 2
digunakan sebagai feedback
realisasi belanja K/L, PEN, maupun TKDD”
kebijakan belanja.”
Latar Belakang
Peran dan Tujuan Regional Chief Economist
Regional Chief Economist
Merupakan penajaman peran Kanwil DJPb sebagai wakil Kementerian Keuangan di daerah dalam pelaksanaan
APBN dan analisis ekonomi dan fiskal di daerah

Meningkatkan kualitas Meningkatkan kapasitas Dapat meningkatkan Mampu memberikan


Kajian Fiskal Regional, dan pemanfaatan data keselerasan kebijakan kontribusi aktif dan positif
tidak hanya deskriptif tapi dan informasi terkait fiskal nasional dan dalam upaya peningkatan
juga mampu kebijakan fiskal, APBN, regional, serta ekonomi di daerah serta
memunculkan APBD, dan indikator mengharmoniskan kesejahteraan
rekomendasi dapat makroekonomi pembangunan di daerah masyarakat
digunakan sebagai dengan program prioritas
feedback bagi formulasi nasional
kebijakan pemerintah
daerah dan Kementerian
Keuangan.

Keselarasan Kebijakan Peningkatan kinerja


Kajian Fiskal Regional Pemanfaatan Data
Fiskal Pusat Daerah ekonomi di daerah
3
Regional Chief Economist
Chief Economist adalah posisi yang memiliki tanggung jawab utama untuk
pengembangan, koordinasi, dan produksi analisis ekonomi dan keuangan, dengan
lingkup tanggung jawab yang lebih luas meliputi perencanaan, pengawasan, dan
koordinasi penelitian ekonomi.

Regional Chief Economist berarti peran


Chief Economist yang secara spesifik
ditugaskan dalam lingkup regional
tertentu, dalam hal ini di lingkup kerja
Kanwil DJPb

4
Tindak Lanjut Arahan terkait Penguatan Peran Kanwil DJPb
1 Pencanangan Program Strategis dan Terobosan 4 Publikasi, Edukasi, dan Persuasi Hasil Kegiatan Regional Chief
Jangka Pendek Economist
Telah dilakukan penyusunan program strategis dan Dalam rangka perluasan informasi, peningkatan kemanfaatan
terobosan kegiatan seluruh Kanwil DJPb di seluruh hasil kajian kegiatan RCE, Kanwil DJPb telah melaukan rangkaian
provinsi dalam rangka percepatan pelaksanaan APBN, kegiatan publikasi, edukasi, dan persuasi kepada para
edukasi APBN, dan penguatan koordinasi dengan stakeholders di seluruh provinsi di Indonesia.
pemerintah daerah.

2 Analisis Pelaksanaan APBN dan APBD oleh Kanwil


DJPb selaku Regional Chief Economist di Daerah
Kanwil DJPb telah melakukan analisis dan kajian atas Optimalisasi Hasil Kajian RCE dalam Pengambilan
pelaksanaan belanja K/L dan pemda serta 5 Keputusan Nasional
mendorong percepatan pelaksanaan dan Telah disusun laporan dan kajian yang telah dilakukan
peningkatan kualitas belanja serta seluruh Kanwil DJPb dalam bentuk policy brief (strategic
pertanggungjawaban di masa pandemi. briefsheet) yang diharapkan dapat menjadi bahan masukan
dalam perumusan kebijakan fiskal.
Strategic Briefsheet
Mei-Juni-Juli-Agustus 2021
3 Standardisasi Pelaksanaan RCE
DJPb telah menyusun standardisasi pelaksanaan dan penyusunan output atas peran Regional Chief
Economist yang digunakan seluruh Kanwil DJPb untuk melakukan penyusunan kajian, pemetaan output,
expose, finalisasi & publikasi, serta pelaporan pelaksanaan tugas Kanwil sebagai Regional Chief Economist
secara rutin (bulanan) kepada Kantor Pusat DJPb.

5
Standardisasi untuk pelaksanaan fungsi Regional Chief Economist
Menetapkan standardisasi pelaksanaan kegiatan sebagai Regional Chief Economist
Pelaksanaan Regional Chief Economist terdiri dari lima tahapan, yaitu pemetaan output strategis; expose; finalisasi output;
publikasi; dan pelaporan serta tindak lanjut.

Finalisasi
Expose Publikasi Pelaporan
Output
Kanwil DJPB
Pemetaan Output Kanwil 1. Reshaping analisis 1. Prescon 1. Strategic Briefsheet,
Melalui kegiatan seminar, FDG,
1. KFR (Kajian Fiskal Regional) 2. Penajaman rekomendasi 2. Press release terdiri dari isu tematik,
sharing session, dan diskusi
2. Evaluasi Pelaksanaan Anggaran 3. Talkshow kondisi permasalahan,
ilmiah, dengan:
3. GFS (Government Finance Statistic) 4. Treasury dialogue analisis, dan rekomendasi
1. Bank Indonesia
4. IKPA (Indikator Kinerja Pelaksanaan 5. Treasury academic forum 2. Flash Report
2. BPS
Anggaran) 6. Knowledge sharing Laporan ringkas (flash
3. Akademisi Universitas
5. SR (Spending Review) 7. Audiensi report) melalui WAG
4. Pemda
6. Monev DAK Fisik dan Dana Desa 8. Media massa DJPBWide
5. SKPD
7. Penyaluran KUR/UMi 9. Treasury regional forum 3. Kajian
6. Satker
8. Pembinaan BLU/BLUD Kajian ilmiah, buku, hasil
7. Penerima Manfaat
9. Sertifikasi dan edukasi bidang monev
keuangan negara Tindak
10. Standardisasi modernisasi teknologi Lanjut
keuangan negara
11. Cross Cutting Issue Tindak lanjut rekomendasi ke Kantor Pusat
seluruh Kanwil DJPb Analisis, evaluasi, dan 6
1. Perumusan kebijakan konsolidasi strategic
2. Kajian selanjutnya briefsheet
3. Monitoring dan evaluasi
4. Pemanfaatan pelaksanaan tusi
6
Peran RCE dalam Mengawal Isu Strategis Keuangan Negara
Konsolidasi Fiskal Pusat dan Daerah Penguatan Hubungan Keuangan Pusat dan Peningkatan Kapasitas dan
Penguatan konsolidasi Laporan Keuangan Kompetensi Pengelola
Daerah
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta
monitoring dan evaluasi belanja APBN dan
Kanwil DJPb berperan sebagai Key Opinion Leaders Keuangan di Daerah
di daerah dalam rangka strategi komunikasi UU Meningkatkan kualitas SDM
APBD melalui peningkatan sinergi Kanwil DJPb
HKPD dan implementasi UU HKPD ke pemerintah Pengelola Keuangan Negara
dan Pemda
daerah dan masyarakat. Menguatkan keselarasan melalui Forum Koordinasi
Peningkatan Kualitas Penerimaan dan pembangunan daerah dengan kebijakan prioritas Pengelolaan Keuangan Negara.
Belanja di Daerah (Spending Better) nasional. Sertifikasi SDM Pengelola APBN,
Monitoring pelaksanaan APBN dan APBD di dapat dikembangkan menjadi
daerah sehingga lebih tepat waktu, tepat guna, Mendukung Implementasi RUU Otsus Papua sertifikasi SDM pengelola
dan tepat sasaran, yang meliputi: Memberikan dukungan administratif dan teknis keuangan APBD.
1. Pendapatan 4. BLUD melalui Sekretariat Badan Otsus Papua, sehingga
2. Belanja 5. BMD pelaksanaan APBN di Papua dapat dilaksanakan
3. Investasi 6. Laporan Keuangan secara efektif dan efisien. Peran RCE
Mendukung Strategi Pemulihan
Ekonomi Nasional Penguatan Kebijakan Pengelolaan Kas di
Mendorong akselerasi penyerapan belanja Daerah
APBN, termasuk belanja PEN dalam rangka Mendorong terwujudnya Forum ALCO Regional
pemulihan ekonomi nasional sebagai perpanjangan tangan BUN, guna
menghasilkan proyeksi kas yang lebih
Perluasan Akses Pembiayaan komprehensif dan akurat serta menjaga likuiditas
Infrastruktur kepada Pemda kas negara sekaligus likuiditas di daerah.
Meningkatkan informasi bagi pemda terkait Pembentukan Forum Koordinasi
alternative pembiayaan infrastruktur melalui
MoU DJPb dan PT. SMI. Kanwil DJPb dapat
Pengelolaan Keuangan Negara
Forum Koordinasi Pengelolaan Keuangan Negara
melakukan assessment kebutuhan financing
(FKPKN) merupakan wadah koordinasi, komunikasi
Pemda dalam rangka membantu daerah untuk
dan konsultasi serta sharing informasi/data antara
meningkatkan pembangunan infrastruktur.
stakeholders yang terlibat dalam pendampingan 7
tata kelola keuangan pada Pemerintah Daerah.
Institutional Design terkait RCE

Eksternal Kemenkeu
Internal Kemenkeu

Kanpus DJPb

Implementasi dan Kajian dan Data Pelaporan, Publikasi dan


Monev Kebijakan Analytics Hubungan Kelembagaan

Dukungan

IT Probis SDM Keuangan


• Sistem yang terintegrasi  Simplifikasi dan Standardisasi Probis • Kualitas SDM yang memahami • Pendanaan Pelaksanaan
• Sarpras dan jaringan yang  Penguatan struktur dan statistic, makro, dan mikro ekonomi Data Mining, Expose, dan
memadai kelembagaan • Kapasitas SDM Jabatan Fungsional Publikasi
analytics yang memadai 8
Kemanfaatan Hasil RCE untuk Kebijakan Pembangunan
Kebijakan
Kebijakan Nasional
Nasional
Forum Rapim Kemenkeu Harmonisasi Publikasi Nasional
Pembahasan Rapim eselon I dengan
kebijakan Fiskal Input perumusan 1 Peningkatan Kualitas 2 Mendorong
kebijakan nasional
Belanja APBN pertumbuhan Ekonomi
Nasional
3 Menguatkan hubungan 4 Meningkatkan
keuangan pusat dan pemerataan
Kantor Pusat DJPb daerah pembangunan
Analisis 1. Daily Briefsheet
Analisis, evaluasi, dan konsolidasi 2. Strategic Briefsheet
Laporan Sinkronisasi

Pemda dan Satker K/L

1 Peningkatan kualitas dan


Kanwil DJPb sebagai RCE
Analisis
ketepatan waktu belanja APBD
deliver kebijakan Kemenkeu
Publikasi
capture konstelasi keuangan daerah Expose
lokal Laporan 2 Pelaksanaan kualitas belanja APBN
insight kepada Pemda Feedback di daerah
Finalisasi
3 Sinkronisasi pembangunan daerah
dengan pembangunan nasional
9
Garis Besar Isu Tematik Pelaporan RCE (Mei – Agustus)

Peningkatan kinerja pelaksanaan anggaran dan Dana PEN

Percepatan penyerapan DAK Fisik dan Dana Desa, Dana PEN Earmark 8%

Peningkatan sinergi dengan pemda dan peningkatan kualitas pengelolaan


keuangan

Optimalisasi peran BLU dan BLUD

Peningkatan akuntabilitas pelaporan keuangan dan statistik keuangan pemerintah

Percepatan penyaluran KUR dan UMi

10
Contoh Hasil Analisis Kanwil DJPb sebagai RCE
Tantangan dan Rekomendasi Kebijakan
TANTANGAN REKOMENDASI
Pelaksanaan APBN / APBD
Pencairan TKDD
1. Ketidaksesuaian kodifikasi DAK Fisik dengan sistem • Relaksasi penyampaian persyaratan dan relaksasi penyaluran BLT Desa yang terlambat
SIPD Kemendagri • Mendorong Pemda untuk membuat SOP bagi APIP dan Camat dalam melakukan
2. Keterlambatan penyampaian dokumen verifikasi berkas
(Perda/Perkada/APBDes)
• Subsidi bunga/margin agar dapat membantu lebih banyak UMKM
Pembiayaan UMi
• Perlunya relaksasi persyaratan untuk menjadi penyalur UMi bagi BLUD/BUMD disertai
1. Bunga/margin Umi yang dinilai terlalu tinggi
pendampingan khusus oleh PIP
2. Keterbatasan jangkauan LKBB Penyalur UMi
• Mewajibkan penyaluran UMi pada sektor unggulan daerah dengan porsi tertentu
3. Penetrasi pembiayaan UMi pada sektor unggulan
• Peningkatan sosialisasi dan publikasi secara masif
dan potensial

Ekonomi Regional
Peningkatan produktivitas dan manajemen budidaya sektor • Mendorong Pemda agar memperoleh alokasi dana transfer dan kerjasama pembiayaan
perikanan dan kelautan. dari potential donor untuk budidaya di sektor perikanan dan kelautan, baik melalui
skema KUR maupun UMi.
Mempertahankan budaya dan mata pencaharian penduduk
• Mendorong Pemda agar masyarakat memperoleh akses pendanaan
sebagai nelayan dengan pemanfaatan dan adopsi teknologi
• Mendorong Pemda terkait pemanfaatan dana desa agar dapat dialokasikan untuk
untuk meningkatkan produktivitas dan budidaya
pembangunan infrastruktur dan/atau sarana prasarana pendukung kegiatan nelayan
Pemanfaatan lokasi strategis Sulawesi sebagai pintu gerbang
masuk KTI (Kawasan Timur Indonesia), diantaranya sebagai hub • Mendorong pembangunan Kawasan melalui pembentukan BLU Pengelola Kawasan
konektivitas arus barang dan orang. • Mendukung sinergi Pemda dengan DJBC terkait arus masuk dan keluar barang di
pelabuhan
11
Strategic Briefsheet Bulanan sebagai output Regional Chief Economist
Memuat isu tematik, kondisi permasalahan, analisis, dan rekomendasi tindak lanjut
Buku Strategic Brief Sheet Mei 2021
Penyusunan Strategic Brief Sheet
• Dilaporkan bulan Juni 2021 memuat kegiatan Kanwil bulan Mei 2021
Setiap tanggal 5 bulan berikutnya, • Isu dominan: Kinerja Belanja, Kinerja Transfer ke Daerah, Penyaluran
1 seluruh Kanwil wajib melaporkan KUR/UMi, dan Investasi Daerah
Strategic Briefsheet kepada Kantor Pusat
DJPb

Buku Strategic Brief Sheet Juni 2021


Direviu dan dikompilasi oleh Kantor Pusat
2 DJPb dalam bentuk Buku Strategic • Dilaporkan bulan Juli 2021 memuat kegiatan Kanwil bulan Juni
Briefsheet Pelaksanaan RCE 2021
• Isu dominan: Kinerja Pelaksanaan Anggaran, Penyaluran DAK Fisik
dan Dana Desa, Pembiayaan Daerah, Optimalisasi BLU/BLUD,
Softcopy dan hardcopy buku Strategic Laporan Keuangan dan Statistik, dan Penyaluran KUR/UMi
3 Briefsheet Pelaksanaan RCE disampaikan
melalui Nota Dinas kepada Dirjen
Perbendaharaan, seluruh Direktur, Tenaga Buku Strategic Brief Sheet Juli 2021
Pengkaji, dan 34 Kanwil
• Dilaporkan bulan Agustus 2021 memuat kegiatan Kanwil bulan Juli
2021
• Isu dominan: Percepatan pencairan DAK Fisik, isu-isu KUR dan UMi
sebagai salah satu bentuk stimulus ke masyarakat karena
pandemi. 12
Format Lampiran Strategic Briefsheet sesuai Nota Dinas Nomor ND-
3709/PB.1/2021 Tanggal 16 September 2021

Mulai penyampaian Strategic Briefsheet


Bulan September (Disampaikan Oktober),
dilampirkan Strategic Briefsheet
sebagaimana format lampiran Nota Dinas
Nomor ND-3709/PB.1/2021.

Isi sama dengan Nota Dinas penyampaian


Kanwil yang ditambahkan infografis dan
data-data visual pendukung

Lampiran ini yang akan dikonsolidasikan


menjadi Buku Strategic Briefsheet bulanan

13
Konsep Pengembangan Regional Chief Economist
Peran Kanwil DJPb sebagai Regional Chief Economist
Tujuan Penguatan Fungsi dan Peran Kanwil DJPb sebagai Regional ChiefEconomist
1. Men-deliver kebijakan Kemenkeu.
2. Meng-capture konstelasi keuangan daerah.
3. Memberikan insight mengenai peran yang bisa ditingkatkan oleh wilayah di lingkup kerja Kanwil DJPb yang dapat
berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Metodologi
Memperkuat core function Mengoptimalkan akses terhadap data dan informasi
perbendaharaan di daerah keuangan daerah yang dimiliki oleh pihak lain
1. Mendorong pelaksanaan fungsi 1. Mendorong kompatibilitas sistem informasi keuangan
perbendaharaan yang efektif pada bidang
pelaksanaan anggaran, pengelolaan kas,
02 pemda
2. Mendorong kodefikasi bagan akun standar yang
investasi, BLU, dan TIK standar
2. Meningkatkan monitoring dan evaluasi 3. Mendorong pengembangan standarisasi
pelaksanaan fungsi perbendaharaan 01 program/kegiatan daerah
4. Memperluas akses data dan informasi
5. Mengembangkan sistem aplikasi yang handal untuk
Meningkatkan kualitas dan membantu melakukan reviu anggaran daerah
keberterimaan kajian dan
rekomendasi Meningkatkan sinergi dengan pemerintah daerah
dan dengan berbagai instansi pusat lainnya yang
1. Mendorong kolaborasi dengan regional
economist di daerah
03 ada di daerah
2. Meningkatkan kapasitas internal melalui 1. Mengoptimalkan keterlibatan Kanwil
program yang terencana DJPb dalam berbagai tim asistensi
3. Mengevaluasi kesiapan Bidang PPA II untuk 04 daerah (TPID, TPAKD, TP2DD)
mendukung pelaksanaan tugas 2. Mendorong penguatan pemda untuk
4. Mengembangkan strategi komunikasi yang melakukan evaluasi anggaran daerah
efektif 14
5. Mengalokasikan dana sesuai dengan kebutuhan
Integrasi 4 Klaster Fungsi ke Struktur Organisasi
Perlu dibentuk tim adhoc dalam mendukung
Ketua Tim Pelaksana Tugas RCE Sub Unit Kesekretariatan
pelaksanaan tugas Kanwil DJPb sebagai RCE, dengan
pertimbangan: (Kakanwil DJPb) Lead: Kepala Bagian Umum Output:
1. Memperjelas pembagian dan koordinasi tugas Dukungan 1. Penyusunan ND pelaporan
lingkup internal Kanwil DJPb 1. Kasubbag Kepegawaian 2. Dukungan teknis dan
2. Kasubbag TURT administratif kegiatan
2. Belum memungkinkan menambah struktur 3. Kasubbag Penilaian Kinerja 3. Dukungan SDM dan keuangan
3. Pelaksanaan tugas/output lain mengacu pada 4. Kasubbag Keuangan
4. Evaluasi pelaksanaan tugas
PMK OTK dan peraturan teknis lain 5. Kasubbag KI
tim
6. Pelaksana terkait

Sub Unit Analisis Fiskal dan ALCO Sub Unit Kerja Sama Pengelolaan
Sub Unit Supervisi Data dan
Sub Unit CPIN Regional Keuangan dan Konsolidasi Data
Regional Manajemen Mutu
Pusat dan Daerah
Lead: Kepala Bidang PPA II Lead: Kepala Bidang PPA I Lead: Kepala Bidang SKKI
Lead: Kepala Bidang PAPK
Dukungan: Dukungan: Dukungan:
Dukungan:
1. Kabid PPA I 1. Kabid PPA II 1. Seluruh Kepala KPPN
1. Kabid PPA II
2. Kabid PAPK 2. Seluruh kepala Seksi di PPA I 2. Kepala Seksi Supervisi Proses Bisnis
2. Seluruh Kepala Seksi di PAPK
3. Seluruh kepala Seksi di PPA II 3. Pejabat Fungsional APN 3. Kepala Seksi STA
3. Seluruh Kepala Seksi di PPA II
4. Pejabat Fungsional APN 4. Pelaksana terkait 4. Kepala Seksi ASPLK
4. Pelaksana terkait
5. Pelaksana terkait 5. Pelaksana terkait
Output: Output: Output: Output:
1. Laporan ALCO Regional 1. Laporan CPIN Regional 1. Pengelolaan forum pengelolaan 1. Pengelolaan sistem informasi dan
2. Laporan KFR (termasuk pembinaan 2. Laporan evaluasi pelaksanaan keuangan negara dan daerah data internal
BLUD, DFDD, dan Kredit Program) anggaran pusat (EPA, RPA, SR) 2. Komunikasi dan kerja sama dengan 2. Dukungan penyediaan dan
3. Rekomendasi keuangan daerah 3. Laporan pembinaan BLU Pemda, regional economist, pengelolaan data eksternal
(termasuk output kerja sama PT. akademisi, universitas, dll. 3. Koordinasi data dengan KPPN
SMI, RUU HKPD) 3. Laporan GFS 4. Dukungan data analytics
5. Quality assurance 15
Desain Probis ALCO Regional dan CPIN pada Kanwil DJPb
Supervisi oleh BKF (Pusat
Untuk tematik analisis
CPIN Sekretariat Kebijakan APBN, Pusat
regional sesuai arahan
Regional ALCo Pusat ALCo Pusat Kebijakan Ekonomi Makro)
Bahan Forum ALCO
Dit PKN SU Analisis Fiskal dan Kalibrasi analisis
ALCO Regional
4 dan perumusan
laporan ALCO
Sub Unit Supervisi Data Manajemen data, Lead : Kabid PPA II Regional
2
dan Manajemen Mutu supervisi data
Analisis Data oleh FORUM ALCO
Lead : Kabid SKKI masing-masing SU ALCO
dan CPIN serta REGIONAL
3 penyiapan bahan rapat (Seluruh Kanwil Kemenkeu)
Data Verified
Komite ALCO Regional
Lead: Kakanwil
Sub Unit Kerja Sama Konsep Laporan
Pengelolaan Keuangan SU CPIN Regional ALCO
dan Konsolidasi Data
Pusat dan Daerah Bahan Forum ALCO
Lead : Kabid PPA I
SU Kesekretariatan
Lead : Kabid PAPK Pengumpulan data dari
1 kerja sama pada forum
Pemda pengelolaan keuangan Lead : Kabu
(pra SIKRI) negara dan daerah
Finalisasi laporan
ALCO, penyiapan
Kanwil Kanwil BPS Kaper Lembaga Lain 5 penyampaian laporan
DJP DJBC Prov BI di Daerah serta publikasi 16
Desain Probis KFR pada Kanwil DJPb
ALCO DJPPR BKF
Pusat
Internal Kemenkeu

Dit PKN Dit PA BKF

DJA

Manajemen data, DJPK


Sub Unit Supervisi Data 2 supervisi data
dan Manajemen Mutu
Konsep KFR
SU Analisis Fiskal dan
Lead : Kabid SKKI ALCO Regional
Penyampaian
5
Data Verified KFR kepada
Lead : Kabid PPA II stakeholder
KFR
Sub Unit Kerja Sama 3 Analisis Data
Pengelolaan Keuangan
dan Konsolidasi Data Eksternal Kemenkeu
Pusat dan Daerah SU Kesekretariatan
Pemda
Lead : Kabid PAPK Pengumpulan data dari
1 kerja sama pada forum Lead : Kabu BI
Pemda pengelolaan keuangan Instansi
(pra SIKRI) Koordinasi finalisasi laporan Pemerintah
negara dan daerah
KFR, penyiapan
4 penyampaian laporan serta Publik
Kanwil Kanwil BPS Kaper Lembaga Lain publikasi/diseminasi
DJP DJBC Prov BI di Daerah 17
Desain Probis Forum Koordinasi Pengelola Keuangan Negara
Pelaksanaan dan kerja sama serta KANTOR
pengelolaan forum koordinasi
pengelolaan keuangan negara dan daerah 3 PUSAT
KL & Lembaga
PEMDA • Forum Bersama • Pendampingan
Lainnya (Pusat dan


Sharing Session
Sosialisasi/FGD


Publikasi
Konsultasi
Monitoring dan
evaluasi 3
Daerah) • Site Visit • Sharing Data
• Kajian Bersama

KANTOR 1 2 PEMDA
Nota Kesepahaman Laporan Kinerja Kerja
PUSAT Sama (Capaian Pemda)
Sub Unit Kerja Sama Sub Unit Kerja Sama
Koordinasi dan Pengelolaan Keuangan Pengelolaan Keuangan
perumusan kerja sama dan Konsolidasi Data dan Konsolidasi Data
SU Kesekretariatan PUBLIK
tematik dengan target Pusat dan Daerah Pusat dan Daerah
kinerja tertentu
Lead : Kabid PAPK Lead : Kabid PAPK Lead : Kabu
• Rekomendasi
Fasilitasi asistensi Peningkatan • Bahan kajian
Koordinasi 2 dan konsultasi 3 Kapasitas Internal • Informasi
regional 1 kebijakan fiskal Kanwil
economist Dukungan akademisi bagi
Juknis kegiatan 4 fungsi RCE Kanwil
FEKK
Stafsus Bidang • Diseminasi kebijakan fiskal
FEKK
Ekonom/Akademisi • Penghubung stakeholders
Perumusan Kebijakan (Regional Economist
BKF Ekonomi Regional dan yang ditunjuk oleh BKF
PTN di Daerah daerah
Instansi Lain • Amplifikasi kebijakan fiskal
18
Evaluasi Penyampaian Strategic Briefsheet Mei s.d
Agustus 2021
Mulai bulan Juni 2021 telah disusun Kertas Kerja Evaluasi RCE yang
terdiri atas:
1. Ketepatan penyampaian Strategic Briefsheet
2. Kesesuaian format Nota Dinas (A.Isu tematik B.Kondisi Permasalahan C.Analisis
D. Rekomendasi)
3. Pemanfaatan output tusi Kanwil DJPb
4. Penyusunan output melibatkan pihak internal dan eksternal
5. Publikasi yang digunakan
6. Pemilihan isu tematik kedaerahan
7. Uraian kondisi permasalahan secara lengkap
8. Analisis yang Komprehensif dan Proporsional
9. Relevansi Rekomendasi
10. Kelengkapan Dokumentasi
19
TERIMA KASIH

www.djpb.kemenkeu.go.id @ditjenperbendaharaan Direktorat Jenderal Perbendaharaan @DJPbKemenkeu_RI


DJPb.KemenkeuRI
- DJPb Kemenkeu RI

Anda mungkin juga menyukai