• Survey IFC 2016 • Usaha mikro terlalu mendominasi (98,7%) dan • 2008
• Alasan informal (rumit, tidak ada manfaat, mahal) proporsinya tidak berubah 10 tahun terakhir Resesi global tidak berdampak signifikan karena
ketergantungan ekonomi ke ekspor rendah
Kekurangan layanan finansial Sulit menembus pasar global • 2020 ... Namun krisis akibat pandemi ini ...
• Porsi kredit UMKM hanya 19,6%, didominasi Bank • Hanya 6,3% mampu masuk Global Value Chain Berbeda dengan 1998 dan 2008
BUMN (BI, 2018) dibanding rata-rata Asia Tenggara 22% (WTO, 2013) Apakah UMKM mampu bertahan?
• Kontribusi ekspor 14,7% 2
Program
Program Pembiayaan Pengentasan
Pemerintah untukKemiskinan
UMKM
3
KEMENTERIAN KEUANGAN
Republik Indonesia
KREDIT USAHA
RAKYAT (KUR)
4
Latar Belakang Program KUR
Program KUR secara resmi diluncurkan pada tahun 2007 dalam
rangka pelaksanaan percepatan pengembangan sektor riil dan
Besar
pemberdayaan UMKM.
5550
(0,01%)
Kecil
785 ribu
(1,22%)
Dari sisi perbankan, usaha mikro adalah usaha yang berisiko
karena sifatnya informal dan umumnya tidak memiliki agunan.
Bank melakukan penyeleksian calon debitur penerima KUR.
Mikro/Ultra Mikro
Jumlah debitur KUR menjadi terbatas (di bawah ekspektasi awal).
64,35 juta
(98,68%) Dalam rangka menjangkau lebih banyak debitur di level mikro,
Pemerintah beberapa kali menurunkan suku bunga KUR.
5
Skema KUR Tahun 2022
31 Des
6
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR)
KUR adalah kredit/pembiayaan modal kerja
kepada debitur individu atau perseorangan,
Perkembangan suku bunga KUR
badan usaha dan/atau kelompok usaha yang tahun 2007
produktif dan layak namun belum memiliki 24% KUR Mikro
agunan tambahan atau agunan tambahan yang tahun 2014
22% KUR Mikro
belum cukup. Dana KUR seluruhnya berasal dari 13% KUR Ritel
dana Lembaga Keuangan penyalur KUR.
7
KEBIJAKAN KUR TAHUN 2022
Plafon KUR Tahun 2022
1 Peningkatan Plafon KUR menjadi Rp373,17 Triliun
Total Plafon telah Didistribusikan: Rp373,14 triliun
KUR KUR KUR KUR
• Plafon KUR tahun 2022 pada awalnya ditetapkan sebesar Rp250 triliun.
SuMi Mikro Kecil TKI
• Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM tanggal
29 Desember 2021 memutuskan menambah plafon KUR tahun 2022 dari Rp21,19 triliun Rp239,21 triliun Rp112,35 triliun Rp0,39 triliun
sebesar Rp250 triliun menjadi Rp373,17 triliun dan akan dievaluasi pada
(5,7%) (64,1%) (30,1%) (0.1%)
semester I 2022.
• KUR Kecil tanpa pembatasan akumulasi plafon KUR s.d. 31 Desember 2022
• Penundaan target sektor produksi s.d. 31 Desember 2022 atau sesuai dengan pertimbangan Komite
Kebijakan Pembiayaan Bagi UMKM
• Pemberian insentif lanjutan berupa perpanjangan restrukturisasi KUR
• Pemberian relaksasi administrasi bagi calon debitur KUR pada masa pandemiCovid-19 berdasarkan
penilaian obyektif Penyalur KUR
• Pemberian tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3% selama 12 bulan (s.d. 31 Desember 2022)
• Perubahan plafon KUR Mikro (tanpa agunan tambahan) yang sebelumnya diatas Rp10 juta s.d. Rp50 juta menjadi diatas Rp10 juta s.d. Rp100 juta.
• Perubahan KUR Khusus/Klaster tanpa pembatasan akumulasi plafon KUR untuk sektor produksi (non-perdagangan) dan subsidi bunga sesuai dengan jenis KUR.
• Peningkatan plafon KUR PMI dari s.d. Rp25 juta menjadi s.d. Rp100 juta, penarikan (pencairan KUR) sesuai kebutuhan PMI dan penyederhanaan penyaluran KUR.
• Penurunan subsidi bunga/subsidi marjin KUR untuk KUR Super Mikro turun 1% sehingga menjadi sebesar 12%; KUR Mikro turun 0,5% menjadi 10%; subsidi bunga KUR Kecil tetap sebesar
5,5%; dan subsidi bunga KUR Penempatan PMI turun 0,5% menjadi 13,5%.
• Penegasan ketentuan penyaluran KUR bagi ASN/TNI/POLRI, hanya bagi pegawai yang memasuki Masa Persiapan Pensiun.
8
Kebijakan KUR Pada Masa Pandemi Covid-19
Diberikan kepada Penerima KUR dengan kategori Perubahan Kebijakan KUR Pada Masa
kolektibilitas performing loan 1 atau 2 pada saat Pandemi Covid-19
periode bulan penagihan
1 KUR Kecil tanpa pembatasan akumulasi plafon KUR s.d.
31 Desember 2022
Tambahan Subsidi Bunga sebesar 3% diberikan
2 Penundaan target sektor produksi s.d. 31 Desember
sampai dengan 31 Desember 2022
2022 atau sesuai dengan pertimbangan Komite
Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM.
Pemberian penundaan angsuran pokok KUR 3
Pemberian perlakuan khusus KUR pada masa pandemi
dalam jangka waktu sesuai penilaian Penyalur Covid-19 berupa perpanjangan restrukturisasi KUR
KUR dan sesuai ketentuan peraturan perundang- merujuk pada POJK Nomor 17 /POJK.03/2021 perubahan
undangan. kedua atas POJK Nomor 11/POJK.03/2020
Relaksasi ketentuan restrukturisasi KUR yang
berupa: perpanjangan jangka waktu KUR,
Penambahan limit plafon KUR, dan/atau 4 Pemberian relaksasi administrasi bagi calon debitur KUR
penundaan pemenuhan persyaratan administratif pada masa pandemi Covid-19 berdasarkan penilaian
obyektif Penyalur KUR.
9
Stakeholder KUR
Penyalur
Pemerintah Pusat (45 Instansi Aktif) Penjamin
(14 Instansi) 1. BRI 26. BPD Kalteng (11 Instansi)
& 2. Bank Mandiri 27. BPD Jateng dan UUS
3. BNI 28. BPD Kalsel dan UUS
Pemerintah Daerah 4. BTN 29. BPD Riau Kepri dan
1.
2.
PT. Jaminan Kredit Indonesia;
PT. Asuransi Kredit Indonesia;
5. BCA UUS
3. PT. Jamkrindo Syariah;
6. Bank Bukopin 30. Bank NTB Syariah*
4. PT. Askrindo Syariah;
7. Bank Maybank Indonesia 31. BPD Lampung
5. PT. Penjaminan Kredit Daerah Riau;
1. Kemenko Perekonomian 8. Bank Sinarmas dan UUS 32. BPD Papua
6. PT. Penjaminan Kredit Daerah Jawa Tengah;
2. Kementerian Keuangan 9. Bank Permata 33. BPD Bengkulu
7. PT. Penjaminan Kredit Daerah Sumatera Barat dan
10. BTPN 34. BPD Kaltimtara
3. Kementerian Koperasi dan UKM Unit Usaha Syariah;
11. OCBC NISP 35. BPD Jambi
4. Kementerian Perindustrian 8. PT. Penjaminan Kredit Daerah Sumatera Selatan;
12. Bank Artha Graha 36. BPD Sultra
9. PT. Penjaminan Kredit Daerah Bali;
5. Kementerian Perdagangan Internasional 37. BPD SulutGo
10. PT. Penjaminan Kredit Daerah Kalimantan Selatan;
6. Kementerian Ketenagakerjaan 13. Bank Syariah Indonesia 38. BPD Jatim
11. PT. Penjaminan Kredit Daerah Jakarta.
39. Internusa Tribuana
7. Kementerian Pertanian 14. BRI Agroniaga
15. Bank Nationalnobu Citra Multi Finance
8. Kementerian Kelautan dan 40. Koperasi Obor Mas
16. Bank Mandiri Taspen
Perikanan 41. Kospin Jasa
17. BPD Sumsel Babel dan UUS 42. KSP Guna Prima Dana
Pengawas
9. Kementerian BUMN
18. BJB 43. BPD DKI (2 Instansi)
10.Kementerian Dalam Negeri 19. BPD Bali 44. Bak Ina Perdana
11.Kementerian Pariwisata 20. BPD Kalbar 45. Indosurya Inti Finance**
12.Sekretaris Kabinet 21. BPD NTT* 46. First Indo American
22. BPD DIY dan UUS Leasing** 1. OJK
13.Bappenas
23. BPD Sulselbar 2. BPKP
14.BP2MI 24. BPD Sumut *Penyaluran KUR
25. BPD Sumbar (Bank dihentikan sementara
Nagari) dan ** Tidak mendapatkan
UUS plafon penyaluran Tahun
2022 10
PENYALURAN KUR
PERKEMBANGAN KINERJA KUR (s.d. 16 Maret 2022)
• Realisasi KUR s.d. 16 Maret 2022 sebesar Rp71,12 Triliun (19,07% dari target tahun 2022 sebesar Rp373 T) dan telah diberikan kepada 1.605.095 debitur.
• Proporsi Penyaluran KUR selama tahun 2022 berdasarkan jenis yaitu KUR Super Mikro (1,85%), KUR Mikro 68,18%), KUR Kecil (29,97%), dan KUR
Penempatan TKI.
Target dan Realisasi KUR per Tahun Kinerja KUR per Tahun
(Rp Triliun) 7,51
373 Debitur KUR per Tahun
Target Realisasi Debitur
(Org juta) 6,12 Tahun
(Rp T) (Rp T) (org juta)
285 284,9
4,4 4,4
2015 30 22,75 1
198,53 4,1 4,1
140,1 190 2016 100 94 4,4
120,3 140 2017 110 96,7 4,1
11096,7 120
100 94 71,12 1,61 2018 120 120,3 4,4
1
3022,75 2019 140 140,1 4,1
2020 190 198,53 6,12
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 16-Mar-22 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 16-Mar-22
Target (Rp T) Realisasi (Rp T) 2 per. Mov. Avg. (Realisasi (Rp T)) 2021 285 285,4 7,3
Debitur (org juta) 2 per. Mov. Avg. (Debitur (org juta))
16 Feb 2022 373 71,12 1,61
Penyaluran KUR s.d. 16 Maret 2022 Berdasarkan Jenis KUR* Penyaluran KUR Tahun 2022 per Bulan
71,12
Sumber: diolah dari laporan Komite Kebijakan dan SIKP per Bulan (Rp Triliun) Akumulasi (Rp Triliun) 2 per. Mov. Avg. (per Bulan (Rp Triliun)) 12
PENYALURAN KUR TAHUN 2022 (s.d. 16 Maret 2022)
MENURUT SEKTOR EKONOMI
• Proporsi Penyaluran KUR sektor produksi pada tahun 2022 telah mencapai 55,2%.
• Penyaluran KUR tahun 2022 per sektor terbesar disalurkan di sektor perdagangan (44,8%) disusul sektor pertanian (30,7%) dan jasa-jasa (13,7%).
*) Jasa-jasa = Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan Dan Perorangan Lainnya; Jasa Kesehatan Dan Kegiatan Sosial; Jasa Pendidikan; Penyediaan Akomodasi Dan Penyediaan
Makan Minum; Pertambangan Dan Penggalian; Real Estate, Usaha Persewaan, Dan Jasa Perusahaan; dan Transportasi, Pergudangan Dan Komunikasi.
13
PENYALURAN KUR TAHUN 2022 (s.d. 16 Maret 2022)
MENURUT WILAYAH DAN PENYALUR
Jawa Tengah 13.066,94
Jawa Timur 12.777,73
Jawa Barat 9.744,31
Sulawesi Selatan 3.476,95
Sumatera Utara 3.251,66
Sumatera Barat 2.268,97
Sumatera Selatan 2.197,26
Lampung 2.181,52
DKI Jakarta 2.095,44
Riau 1.987,32
Bali 1.647,86
Jambi 1.536,49
D.I. Yogyakarta 1.469,71
Banten 1.468,44
Nusa Tenggara Barat 1.051,68
Kalimantan Timur 1.003,05
Kalimantan Selatan 969,14
Kalimantan Barat 917,50
Bengkulu 907,18
Sulawesi Tengah 872,42
Sulawesi Tenggara 795,86
Nusa Tenggara Timur 750,01
Kalimantan Tengah 734,50
Sulawesi Utara 518,18
Nanggroe Aceh Darussalam 484,24
Papua 474,21
Kep Bangka Blt 456,37
Kepulauan Riau 432,14
Sulawesi Barat 415,04
Gorontalo 302,75
Maluku 269,17
Maluku Utara 210,19
Papua Barat 198,45
Kalimantan Utara 181,88
LKM
Koperasi
Kelompok Individual Individual Kelompok Setiap Debitur UMi, WAJIB memperoleh
pendampingan dari penyalur
Syarat LKBB Non Afiliasi Pemerintah :
- Pengalaman 2 thn di pembiayaan UMKM
- Kinerja baik dan kondisi sehat (NPL <5%)
- Terkoneksi ke SIKP UMi.
Kelompok Individual 17
- Pencairan menggunakan Uang Elektronik
17
Realisasi Pembiayaan Ultra Mikro DKI JAKARTA
Sebaran Debitur Per Provinsi
1.060.305,00
*berdasarkan data yang TOTAL DEBITUR TOTAL PENYALURAN JAWA BARAT 930.386,00
Pihak Lainnya
19
Peranan Pemerintah Daerah dalam Pembiayaan UMi
20
UMKM di Era Digital
- Digitalisasi Pembiayaan UMi
Proses digitalisasi ini akan dimulai dengan digitalisasi terhadap Debitur Pembiayaan UMi dengan menggunakan transaksi yang cash-less menuju
cashless. Selanjutnya untuk mendukung semakin berkembangnya transasksi secara cashless tersebut, Penyelenggara Uang Elektronik berkewajiban
untuk membangun sebuah ekosistem ekonomi digital di sekitar debitur UMi tersebut, melalui akuisisi merchant-merchant yang memenuhi kebutuhan
Debitur UMi. Dengan demikian, akan terbangun sebuah ekosistem Digital Economy secara lebih luas dan massive
Penyalur
Platform Terintegrasi
21
Subsidi Bunga PEN
Besaran Subsidi Lembaga Penyalur Program Kredit Pemerintah: Lembaga Penyalur Program Kredit Pemerintah:
• Plafon s.d. Rp10 juta = paling tinggi 25%; • Plafon s.d. Rp10 juta = paling tinggi 25%;
• Plafon > Rp10jt s.d. Rp500 jt = 6% • Plafon > Rp10jt s.d. Rp500 jt = 3%
• Plafon > Rp500jt s.d. Rp10 M = 3% • Plafon > Rp500jt s.d. Rp10 M = 1,5%
23
Penjelasan:
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Bisnis Proses Subsidi Bunga 1. OJK dan KemenKop-UKM mengirimkan data Debitur/Debitur lainnya yang
memenuhi kriteria untuk diberikan subsidi bunga ke SIKP. Khusus data debitur
PNM dan Pegadaian, BPKP melakukan verifikasi terlebih dahulu sebelum
diterima SIKP.
1 1 2. SIKP memvalidasi NIK debitur ke Dukcapil, dan NPWP ke DJP serta melakukan
Psl 12 Psl 12
validasi lainnya.
Masyarakat/ 3. Penyalur mengunduh data hasil validasi dr SIKP untuk dilakukan verifikasi. Data
Debitur debitur yang dinyatakan eligible diunggah ke SIKP dalam bentuk data transaksi.
9ab 3 2
Psl 14/ 20A Psl 7 4. Penyalur mengunggah data tagihan subsidi ke SIKP.
Psl 7/ 13
PENYALUR 5. SIKP melakukan rekonsiliasi dan verifikasi Data tagihan dari penyalur.
8 4 Validasi Data NIK (Dukcapil) 6. Penyalur mengajukan dokumen tagihan subsidi kepada KPA
Validasi Data
Psl 19 (5) Psl 13 Validasi Data NPWP (DJP)
By system 7. a) KPA melakukan pengujian formil tagihan, kesesuaian data SIKP, menerbitkan
7a BAV, dan menyampaikannya ke penyalur untuk ditandatangani.
10 Psl 17 11 b) KPA menerbitkan SPP/SPM dan mengajukan permintaan pencairan subsidi
Psl 20A/ Psl 21
5
21 Psl 20 bunga kepada KPPN
6 Valid 8. KPPN melakukan pengujian dan proses pencairan subsidi bunga dari RKUN ke
Psl 16 (3)
rekening penyalur.
Jakarta II
9. a) Penyalur menyampaikan pemberitahuan terkait subsidi bunga yang diterima
ke debitur;
Kuasa Pengguna Anggaran
b) Penyalur mendistribusikan subsidi yang diterima ke debitur dalam waktu 30
RKUN (Kemen Keu, Kemen BUMN,
Kemen Kop-UKM)
Website SIKP
hari (120 hr untuk debitur Pegadaian).
7b (sikp.kemenkeu.go.id)
Psl 18/ 19
7a 12 melalui portal yang disediakan oleh pemerintah.
Psl 17 Psl 19/ 24 10. Dalam hal terdapat kelebihan pembayaran atau subsidi yang tidak dapat
didistribusikan, penyalur menyetorkan kembali dana subsidi ke kas negara
14 13 Pengawasan Intern setelah memperhitungkan jasa giro yang timbul.
Psl 24
Post APIP 11. Penyalur menyampaikan laporan distribusi bunga kepada KPA melalui SIKP
Audit Kemenkeu/K/L/Pemda
12. APIP (BPKP/Kemenkeu/K/L/Pemda) melakukan pengawasan intern pelaksanaan
Temuan ditindaklanjuti sesuai pemberian subsidi bunga/margin
peraturan yang berlaku 13. BPKP dapat melakukan audit pemberian subsidi bunga atas permintaan Menteri.
RKUN
Reimbursement
• Rek. Pinjaman
Jakarta II
1 • Rek. Tabungan
• Pindah buku pada Bank Lain
3 2 • Tunai, dll
Pelaporan Distribusi
Kuasa Pengguna Anggaran
(Kemen Keu)
15 hari kerja/
triwulan
Maks. 30 hari Reguler
Debitur
Subsidi bunga yang diterima dari kas
Penyalur Rek. Pinjaman
negara, diperhitungkan sebagai
Rek. Tabungan
Pindah buku pada Bank Lain pengurang biaya bunga/ margin
Tunai yang dibebankan kepada Debitur
Pengembalian ke kas negara selama masa pemberian Subsidi
Bunga/ Subsidi Margin
1. Dana subsidi di transfer dari kas negara ke rekening penampungan subsidi penyalur, (disarankan agar rek. Penampungan dibuat khusus dan terpisah
dari rek. Operasional penyalur atau rek. aktivitas lainnya).
2. Dalam jangka waktu 30 hari kalender, penyalur wajib menyalurkan subsidi ke debitur melalui: rek. Pinjaman, tabungan, pindah buku pada bank lain,
tunai. Apabila tidak dapat disalurkan sesuai batas waktu atau karena sebab lain, maka wajib disetor kembali ke kas negara pada kesempatan pertama.
3. Penyalur menyampaikan laporan pendistribusian ke KPA melalui SIKP setiap bulan untuk detil pendistribusian dan setiap triwulan untuk rekap
pendistribusian.
4. Penyalur agar meminimalkan pengembalian ke kas negara dengan cara mengefektifkan verifikasi debitur sebelum dilakukan penagihan.
5. Subsidi bunga yang mengendap di rekening penyalur melewati waktu yang ditentukan, mendapatkan jasa giro sesuai ketentuan dan wajib disetorkan ke
kas negara setelah diperhitungkan dengan biaya giro pada masing-masing penyalur. 25
SUBSIDI BUNGA UMKM (Update 31 Desember 2021)
KUR Non-KUR
Pagu Anggaran: Rp4,752 triliun
KUR Reguler, Pagu Anggaran Rp 22,601 triliun KPA Kemenkeu (Bank dan Perusahaan Pembiayaan) Rp4,752 triliun
Realisasi sebesar Rp22,39 triliun pada 43 penyalur Realisasi Rp3,97 triliun dengan rincian: Rp3,72 triliun dari
Himbara, 191,76 miliar di Bank Umum dan Perusahaan
Pembiayaan, dan Rp52,9 miliar dari 409 BPR/BPRS dengan total
debitur 2,89 juta debitur
Tambahan Subsidi KUR 3%, Pagu Anggaran Rp4,34 triliun
Pembayaran subsidi melalui mekanisme Dana Cadangan sebesar
Realisasi sebesar Rp4,33 triliun pada 28 penyalur Rp1,99 triliun melalui 357 penyalur
Pembayaran tunggakan Tahun 2020 sebesar Rp488,6 milyar dari 3
Himbara, 11 Bank Umum dan Pembiayaan serta 90 BPR/BPRS
untuk 1,1 juta debitur.
KPA KemenBUMN (PT PNM dan PT Pegadaian) Rp1,1 triliun
Realisasi sebesar Rp1,03 triliun yang terdiri dari Rp104 milyar
pada PT. PNM dan Rp930 milyar pada PT. Pegadaian, dengan total
debitur 4,32 juta debitur
Pembayaran subsidi melalui mekanisme Dana Cadangan sebesar
Rp1,16 triliun melalui 2 penyalur
KPA Kemenkop (BLU dan Koperasi) Rp0,025 triliun
Realisasi sebesar Rp19,9 miliar untuk 25 ribu debitur
Pembayaran subsidi melalui mekanisme Dana Cadangan sebesar
Rp14,7 miliar melalui 58 penyalur
REALISASI SUBSIDI NON-KUR TAHUN 2021 (s.d. 31Desember 2021)
MENURUT WILAYAH DAN PENYALUR
PROVINSI JAWA BARAT 669
PROVINSI JAWA TIMUR 588
PROVINSI JAWA TENGAH 495
PROVINSI DKI JAKARTA 460
PROVINSI BANTEN 348
PROVINSI SULAWESI SELATAN 200
PROVINSI SUMATERA UTARA 156
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 150 KALIMANTAN
PROVINSI BALI 132
PROVINSI SUMATERA SELATAN 124
Penyaluran Subsidi dalam miliar Rupiah
Manfaat Program
86 Penyalur (72,88%) menyampaikan bahwa program ini
Mengurangi Risiko NPL 94 sangat bermanfaat, 26 (22,03%) bermanfaat, 4 (0.03%)
netral dan masing-masing 1 penyalur menyatakan tidak
Meningkakan Reputasi 43
bermanfaat dan sangat tidak bermanfaat. Tingkat Tingkat
Indikator
Menjaga Likuiditas/Cashflow 74 Kepentingan Kepuasan
• Penyediaan informasi program subsidi bunga
Meningkatkan Operasional 38
mendapatkan tingkat kepuasan terendah (4,50), tetapi
Penyediaan Informasi 4,64 4,50
hal tersebut dianggap merupakan indikator yang Program Subsidi Bunga
Membantu Nasabah 2
dianggap paling kurang penting (4,64). Penyediaan Akses Komunikasi 4,81 4,67
0 20 40 60 80 100 • Indikator yang dianggap paling penting yaitu Pelayanan atas Layanan
Manfaat Program Direktorat SMI mendapatkan skor tertinggi (4,70)
Pelayanan Direktorat SMI 4,83 4,70
terkait Program SBSM
Monev Penyalur 2021
Jumlah Responden: 20 Penyalur BPR melalui in depth interview
• Mayoritas Penyalur menyatakan bahwa dampak terbesar pandemi
15% adalah penurunan pendapatan.
20
Pendapatan menurun
• Dampak pandemi lebih dirasakan oleh debitur yang memiliki kredit 18
produktif. 16
Penyaluran Kredit menurun
30% 55% • Dampak bagi debitur menurut penyalur terutama terdapat pada 14
Ya Tidak
85% Tetap mampu bertahan
DEBITUR
28
Pengelolaan Subsidi Bunga/Marjin
Sistem Informasi Kredit Program
(SIKP)
TUJUAN PENGEMBANGAN SIKP
ALUR SISTEM SIKP
Penggunaan SIKP
Sekretariat Komite Kebijakan Ditjen Perbendaharaan
• Penetapan dan Perekaman kuota/plafon tiap Penyalur;
K/L dan Pemerintah Daerah
Direktorat SMI
KPA Subsidi Bunga KUR • Pengiriman data calon debitur potensial (UMKM
Binaan); • Penyusunan proses bisnis SIKP
dan monitoring penyaluran KUR.
• Melakukan proses perhitungan subsidi Bunga; • Monev terhadap UMKM binaan yang telah
• Rekonsiliasi tagihan dengan perhitungan subsidi mendapatkan KUR.
bunga; • Perekaman data UMKM sebagai calon debitur Direktorat SITP
• Penerbitan BAV dan persetujuan hasil rekonsiliasi potensial KUR 1.332.568 UMKM • Pengembang dan Maintenance
tagihan subsidi Bunga; Operasional SIKP.
Kanwil DJPb
Penyalur KUR APIP (Itjen, BPKP dan OJK) • Melakukan monev terkait
penyaluran KUR dan UMi
• Pengiriman data calon debitur, transaksi akad kredit, • Memastikan penyaluran KUR sesuai dengan aturan
• Penyediaan data Tambahan
serta transaksi pembayaran pinjaman debitur melalui yang berlaku;
Subsidi KUR dan Subsidi UMKM
mekanisme Host-to-host (online system); Non KUR pada user Kanwil DJPb
• Melakukan penagihan atas subsidi bunga paling lambat (per wilayah per penyalur)
tanggal 10 bulan berikutnya;
Penjamin KUR
• Pengiriman data sertifikat penjaminan melalui
mekanisme Host-to-host (online system);
32
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL
PERBENDAHARAAN
Website : hai.kemenkeu.go.id
Telepon : 14090
Twitter : @haiDJPB
Instagram : hai.djpb
Facebook : hai.djpb
Contact Center
Kementerian Keuangan
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN KEUANGAN
Republik Indonesia