Anda di halaman 1dari 34

KEBIJAKAN DAN KINERJA

PENYALURAN KREDIT PROGRAM


TAHUN 2022
Kamis, 24 Maret 2022
Kondisi UMKM di Indonesia Peluang memanfaatkan bonus
demografi
▪ Data dan Kontribusi UMKM dalam Perekonomian Nasional

5.550 ribu Besar

60.702 ribu Menengah 60,34% total PDB nasional


97% total tenaga kerja
783.132 ribu Kecil 99,9% 99% total lapangan kerja
Jumlah usaha
63,5 juta Mikro
14,17% total ekspor
(98,7%)
(Sumber: KemenkopUKM 2018 dan BPS 2016)
58,18% total investasi 68%
Jumlah penduduk usia produktif
Dan akan terus mendominasi 2020-2030 (Bonus
▪ Kondisi UMKM Demografi)

Belum didukung dengan iklim Belum Produktif


usaha yang baik Tangguh Menghadapi Krisis
• 46,7% didominasi sektor perdagangan, belum mampu
ICOR Indonesia 2016-2018 masih sangat tinggi (6,3) menciptakan value added tinggi (BPS, 2016) • 1998
(Malaysia sebesar 4,6, Thailand 4,5, dan Vietnam 5,2) • Belum mampu terlibat dalam mata rantai produksi ‐ 64% tidak berubah omzetnya, 31% menurun, dan
sektor usaha menengah/besar 1% berkembang (Media Indonesia, 2015)
52,5% UMKM bersifat informal Kesulitan Naik Kelas ‐ Penurunan tenaga kerja hanya 0,1% (FEUI, 2013)

• Survey IFC 2016 • Usaha mikro terlalu mendominasi (98,7%) dan • 2008
• Alasan informal (rumit, tidak ada manfaat, mahal) proporsinya tidak berubah 10 tahun terakhir Resesi global tidak berdampak signifikan karena
ketergantungan ekonomi ke ekspor rendah
Kekurangan layanan finansial Sulit menembus pasar global • 2020 ... Namun krisis akibat pandemi ini ...
• Porsi kredit UMKM hanya 19,6%, didominasi Bank • Hanya 6,3% mampu masuk Global Value Chain Berbeda dengan 1998 dan 2008
BUMN (BI, 2018) dibanding rata-rata Asia Tenggara 22% (WTO, 2013) Apakah UMKM mampu bertahan?
• Kontribusi ekspor 14,7% 2
Program
Program Pembiayaan Pengentasan
Pemerintah untukKemiskinan
UMKM

Bansos UMi KUR Komersil

penerima PKH yang memiliki usaha terdapat 9.994 Penerima UMi


telah difasilitasi oleh pembiayaan UMi yang telah naik kelas dan
sebanyak 118.962 Penerima PKH mendapatkan KUR

3
KEMENTERIAN KEUANGAN
Republik Indonesia

KREDIT USAHA
RAKYAT (KUR)

4
Latar Belakang Program KUR
Program KUR secara resmi diluncurkan pada tahun 2007 dalam
rangka pelaksanaan percepatan pengembangan sektor riil dan
Besar
pemberdayaan UMKM.
5550
(0,01%)

Pada tahun 2007, diperkirakan jumlah usaha mikro yang feasible-


Menengah
nonbankable sekitar 62 juta usaha. Pada awalnya program KUR
60,7 ribu
(0,09%) menargetkan sekitar 20 juta debitur.

Kecil
785 ribu
(1,22%)
Dari sisi perbankan, usaha mikro adalah usaha yang berisiko
karena sifatnya informal dan umumnya tidak memiliki agunan.
Bank melakukan penyeleksian calon debitur penerima KUR.
Mikro/Ultra Mikro
Jumlah debitur KUR menjadi terbatas (di bawah ekspektasi awal).
64,35 juta
(98,68%) Dalam rangka menjangkau lebih banyak debitur di level mikro,
Pemerintah beberapa kali menurunkan suku bunga KUR.

5
Skema KUR Tahun 2022

31 Des

6
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR)
KUR adalah kredit/pembiayaan modal kerja
kepada debitur individu atau perseorangan,
Perkembangan suku bunga KUR
badan usaha dan/atau kelompok usaha yang tahun 2007
produktif dan layak namun belum memiliki 24% KUR Mikro
agunan tambahan atau agunan tambahan yang tahun 2014
22% KUR Mikro
belum cukup. Dana KUR seluruhnya berasal dari 13% KUR Ritel
dana Lembaga Keuangan penyalur KUR.

KUR bertujuan untuk meningkatkan dan tahun 2015


12% tahun 2016
memperluas akses pembiayaan kepada usaha 9%
produktif, meningkatkan kapasitas daya saing
UMKM, serta mendorong pertumbuhan ekonomi
dan penyerapan tenaga kerja.
Tahun 2018
7%
Suku Bunga KUR sebesar 6% efektif pertahun.
Pemerintah memberikan subsidi bunga sebesar
selisih harga pasar dan suku bunga KUR.
Sumber dana KUR 100% berasal dari dana
Lembaga keuangan penyalur KUR Tahun 2020 – 2021
6%

7
KEBIJAKAN KUR TAHUN 2022
Plafon KUR Tahun 2022
1 Peningkatan Plafon KUR menjadi Rp373,17 Triliun
Total Plafon telah Didistribusikan: Rp373,14 triliun
KUR KUR KUR KUR
• Plafon KUR tahun 2022 pada awalnya ditetapkan sebesar Rp250 triliun.
SuMi Mikro Kecil TKI
• Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM tanggal
29 Desember 2021 memutuskan menambah plafon KUR tahun 2022 dari Rp21,19 triliun Rp239,21 triliun Rp112,35 triliun Rp0,39 triliun
sebesar Rp250 triliun menjadi Rp373,17 triliun dan akan dievaluasi pada
(5,7%) (64,1%) (30,1%) (0.1%)
semester I 2022.

2 Relaksasi Kebijakan KUR Pada Masa Covid-19

• KUR Kecil tanpa pembatasan akumulasi plafon KUR s.d. 31 Desember 2022
• Penundaan target sektor produksi s.d. 31 Desember 2022 atau sesuai dengan pertimbangan Komite
Kebijakan Pembiayaan Bagi UMKM
• Pemberian insentif lanjutan berupa perpanjangan restrukturisasi KUR
• Pemberian relaksasi administrasi bagi calon debitur KUR pada masa pandemiCovid-19 berdasarkan
penilaian obyektif Penyalur KUR
• Pemberian tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3% selama 12 bulan (s.d. 31 Desember 2022)

3 Perubahan Kebijakan KUR Untuk Memperluas dan Meningkatkan Penyaluran KUR

• Perubahan plafon KUR Mikro (tanpa agunan tambahan) yang sebelumnya diatas Rp10 juta s.d. Rp50 juta menjadi diatas Rp10 juta s.d. Rp100 juta.
• Perubahan KUR Khusus/Klaster tanpa pembatasan akumulasi plafon KUR untuk sektor produksi (non-perdagangan) dan subsidi bunga sesuai dengan jenis KUR.
• Peningkatan plafon KUR PMI dari s.d. Rp25 juta menjadi s.d. Rp100 juta, penarikan (pencairan KUR) sesuai kebutuhan PMI dan penyederhanaan penyaluran KUR.
• Penurunan subsidi bunga/subsidi marjin KUR untuk KUR Super Mikro turun 1% sehingga menjadi sebesar 12%; KUR Mikro turun 0,5% menjadi 10%; subsidi bunga KUR Kecil tetap sebesar
5,5%; dan subsidi bunga KUR Penempatan PMI turun 0,5% menjadi 13,5%.
• Penegasan ketentuan penyaluran KUR bagi ASN/TNI/POLRI, hanya bagi pegawai yang memasuki Masa Persiapan Pensiun.
8
Kebijakan KUR Pada Masa Pandemi Covid-19

Diberikan kepada Penerima KUR dengan kategori Perubahan Kebijakan KUR Pada Masa
kolektibilitas performing loan 1 atau 2 pada saat Pandemi Covid-19
periode bulan penagihan
1 KUR Kecil tanpa pembatasan akumulasi plafon KUR s.d.
31 Desember 2022
Tambahan Subsidi Bunga sebesar 3% diberikan
2 Penundaan target sektor produksi s.d. 31 Desember
sampai dengan 31 Desember 2022
2022 atau sesuai dengan pertimbangan Komite
Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM.
Pemberian penundaan angsuran pokok KUR 3
Pemberian perlakuan khusus KUR pada masa pandemi
dalam jangka waktu sesuai penilaian Penyalur Covid-19 berupa perpanjangan restrukturisasi KUR
KUR dan sesuai ketentuan peraturan perundang- merujuk pada POJK Nomor 17 /POJK.03/2021 perubahan
undangan. kedua atas POJK Nomor 11/POJK.03/2020
Relaksasi ketentuan restrukturisasi KUR yang
berupa: perpanjangan jangka waktu KUR,
Penambahan limit plafon KUR, dan/atau 4 Pemberian relaksasi administrasi bagi calon debitur KUR
penundaan pemenuhan persyaratan administratif pada masa pandemi Covid-19 berdasarkan penilaian
obyektif Penyalur KUR.

9
Stakeholder KUR
Penyalur
Pemerintah Pusat (45 Instansi Aktif) Penjamin
(14 Instansi) 1. BRI 26. BPD Kalteng (11 Instansi)
& 2. Bank Mandiri 27. BPD Jateng dan UUS
3. BNI 28. BPD Kalsel dan UUS
Pemerintah Daerah 4. BTN 29. BPD Riau Kepri dan
1.
2.
PT. Jaminan Kredit Indonesia;
PT. Asuransi Kredit Indonesia;
5. BCA UUS
3. PT. Jamkrindo Syariah;
6. Bank Bukopin 30. Bank NTB Syariah*
4. PT. Askrindo Syariah;
7. Bank Maybank Indonesia 31. BPD Lampung
5. PT. Penjaminan Kredit Daerah Riau;
1. Kemenko Perekonomian 8. Bank Sinarmas dan UUS 32. BPD Papua
6. PT. Penjaminan Kredit Daerah Jawa Tengah;
2. Kementerian Keuangan 9. Bank Permata 33. BPD Bengkulu
7. PT. Penjaminan Kredit Daerah Sumatera Barat dan
10. BTPN 34. BPD Kaltimtara
3. Kementerian Koperasi dan UKM Unit Usaha Syariah;
11. OCBC NISP 35. BPD Jambi
4. Kementerian Perindustrian 8. PT. Penjaminan Kredit Daerah Sumatera Selatan;
12. Bank Artha Graha 36. BPD Sultra
9. PT. Penjaminan Kredit Daerah Bali;
5. Kementerian Perdagangan Internasional 37. BPD SulutGo
10. PT. Penjaminan Kredit Daerah Kalimantan Selatan;
6. Kementerian Ketenagakerjaan 13. Bank Syariah Indonesia 38. BPD Jatim
11. PT. Penjaminan Kredit Daerah Jakarta.
39. Internusa Tribuana
7. Kementerian Pertanian 14. BRI Agroniaga
15. Bank Nationalnobu Citra Multi Finance
8. Kementerian Kelautan dan 40. Koperasi Obor Mas
16. Bank Mandiri Taspen
Perikanan 41. Kospin Jasa
17. BPD Sumsel Babel dan UUS 42. KSP Guna Prima Dana
Pengawas
9. Kementerian BUMN
18. BJB 43. BPD DKI (2 Instansi)
10.Kementerian Dalam Negeri 19. BPD Bali 44. Bak Ina Perdana
11.Kementerian Pariwisata 20. BPD Kalbar 45. Indosurya Inti Finance**
12.Sekretaris Kabinet 21. BPD NTT* 46. First Indo American
22. BPD DIY dan UUS Leasing** 1. OJK
13.Bappenas
23. BPD Sulselbar 2. BPKP
14.BP2MI 24. BPD Sumut *Penyaluran KUR
25. BPD Sumbar (Bank dihentikan sementara
Nagari) dan ** Tidak mendapatkan
UUS plafon penyaluran Tahun
2022 10
PENYALURAN KUR
PERKEMBANGAN KINERJA KUR (s.d. 16 Maret 2022)
• Realisasi KUR s.d. 16 Maret 2022 sebesar Rp71,12 Triliun (19,07% dari target tahun 2022 sebesar Rp373 T) dan telah diberikan kepada 1.605.095 debitur.
• Proporsi Penyaluran KUR selama tahun 2022 berdasarkan jenis yaitu KUR Super Mikro (1,85%), KUR Mikro 68,18%), KUR Kecil (29,97%), dan KUR
Penempatan TKI.

Target dan Realisasi KUR per Tahun Kinerja KUR per Tahun
(Rp Triliun) 7,51
373 Debitur KUR per Tahun
Target Realisasi Debitur
(Org juta) 6,12 Tahun
(Rp T) (Rp T) (org juta)
285 284,9
4,4 4,4
2015 30 22,75 1
198,53 4,1 4,1
140,1 190 2016 100 94 4,4
120,3 140 2017 110 96,7 4,1
11096,7 120
100 94 71,12 1,61 2018 120 120,3 4,4
1
3022,75 2019 140 140,1 4,1
2020 190 198,53 6,12
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 16-Mar-22 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 16-Mar-22
Target (Rp T) Realisasi (Rp T) 2 per. Mov. Avg. (Realisasi (Rp T)) 2021 285 285,4 7,3
Debitur (org juta) 2 per. Mov. Avg. (Debitur (org juta))
16 Feb 2022 373 71,12 1,61

Penyaluran KUR s.d. 16 Maret 2022 Berdasarkan Jenis KUR* Penyaluran KUR Tahun 2022 per Bulan
71,12

KUR SUPER MIKRO 1,85% Rp 1,32 Triliun 56,33

KUR MIKRO 68,18% Rp 48,49 Triliun


31,73
24,6 24,6
KUR KECIL 29,97% Rp 21,31 Triliun
14,79

KUR TKI 0,00% Rp 53 juta

Jan Feb Mar

Sumber: diolah dari laporan Komite Kebijakan dan SIKP per Bulan (Rp Triliun) Akumulasi (Rp Triliun) 2 per. Mov. Avg. (per Bulan (Rp Triliun)) 12
PENYALURAN KUR TAHUN 2022 (s.d. 16 Maret 2022)
MENURUT SEKTOR EKONOMI
• Proporsi Penyaluran KUR sektor produksi pada tahun 2022 telah mencapai 55,2%.
• Penyaluran KUR tahun 2022 per sektor terbesar disalurkan di sektor perdagangan (44,8%) disusul sektor pertanian (30,7%) dan jasa-jasa (13,7%).

KOMPOSISI PENYALURAN KUR PER SEKTOR (%) Des-17


Des-18
58 Des-19
54
0,2 Dec-20
44,8 44,8 Des-21
43
Mar-22
29 29,8 30,7
24 26
23
14 16 15 14,3 13,7
11
7,0 8,2 10,7 9,1 8,8
5,6
1,6 2,0 1,5 1,9 1,9 1,7 0,005 0,2 48 43 0,2 0,2

Pertanian, Perburuan, dan Perikanan Industri Pengolahan Konstruksi Perdagangan Jasa-jasa


Kehutanan

KUR Supermikro KUR Mikro KUR Kecil KUR TKI Total


No Sektor Ekonomi
Debitur Rp Debitur Rp Debitur Rp Debitur Rp Debitur Rp %
1 Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan 45,052 389,457,074,600 491,740 17,202,491,322,136 20,024 4,273,197,419,103 556,816 21,865,145,815,839 30.7%
2 Perikanan 3,151 28,415,620,000 25,427 877,712,175,100 1,545 330,280,000,001 30,123 1,236,407,795,101 1.7%
3 Industri Pengolahan 15,999 139,352,930,000 131,478 4,696,367,143,001 6,250 1,448,382,792,003 153,727 6,284,102,865,004 8.8%
4 Konstruksi 89 782,000,000 955 37,862,200,000 226 77,654,000,000 1,270 116,298,200,000 0.2%
5 Perdagangan Besar dan Eceran 66,423 585,424,250,000 542,887 19,433,366,588,145 49,360 11,869,485,237,582 658,670 31,888,276,075,727 44.8%
6 Jasa-Jasa 19,598 172,109,740,008 170,666 6,242,872,249,010 14,222 3,311,248,869,995 3 53,776,200 204,489 9,726,284,635,213 13.7%
Total 150,312 1,315,541,614,608 1,363,153 48,490,671,677,392 91,627 21,310,248,318,684 3 53,776,200 1,605,095 71,116,515,386,884 100%

*) Jasa-jasa = Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan Dan Perorangan Lainnya; Jasa Kesehatan Dan Kegiatan Sosial; Jasa Pendidikan; Penyediaan Akomodasi Dan Penyediaan
Makan Minum; Pertambangan Dan Penggalian; Real Estate, Usaha Persewaan, Dan Jasa Perusahaan; dan Transportasi, Pergudangan Dan Komunikasi.

13
PENYALURAN KUR TAHUN 2022 (s.d. 16 Maret 2022)
MENURUT WILAYAH DAN PENYALUR
Jawa Tengah 13.066,94
Jawa Timur 12.777,73
Jawa Barat 9.744,31
Sulawesi Selatan 3.476,95
Sumatera Utara 3.251,66
Sumatera Barat 2.268,97
Sumatera Selatan 2.197,26
Lampung 2.181,52
DKI Jakarta 2.095,44
Riau 1.987,32
Bali 1.647,86
Jambi 1.536,49
D.I. Yogyakarta 1.469,71
Banten 1.468,44
Nusa Tenggara Barat 1.051,68
Kalimantan Timur 1.003,05
Kalimantan Selatan 969,14
Kalimantan Barat 917,50
Bengkulu 907,18
Sulawesi Tengah 872,42
Sulawesi Tenggara 795,86
Nusa Tenggara Timur 750,01
Kalimantan Tengah 734,50
Sulawesi Utara 518,18
Nanggroe Aceh Darussalam 484,24
Papua 474,21
Kep Bangka Blt 456,37
Kepulauan Riau 432,14
Sulawesi Barat 415,04
Gorontalo 302,75
Maluku 269,17
Maluku Utara 210,19
Papua Barat 198,45
Kalimantan Utara 181,88

KUR Supermikro KUR Mikro KUR Kecil KUR TKI TOTAL


No Nama Penyalur
Debitur Rp Debitur Rp Debitur Rp Debitur Rp Debitur Rp
1 Himbara 148,423 1,298,005,614,608 1,334,277 47,246,805,920,693 70,751 16,644,956,883,774 3 53,776,200 1,553,454 65,189,822,195,275
2 Bank Umum & PP 204 1,819,500,000 13,879 612,994,386,667 8,795 1,888,840,953,578 - - 22,878 2,503,654,840,245
3 BPD 1,685 15,716,500,000 13,947 595,859,570,032 12,060 2,771,917,481,332 - - 27,692 3,383,493,551,364
4 Koperasi - - 1,050 35,011,800,000 21 4,533,000,000 - - 1,071 39,544,800,000
TOTAL 150,312 1,315,541,614,608 1,363,153 48,490,671,677,392 91,627 21,310,248,318,684 3 53,776,200 1,605,095 71,116,515,386,884
14
Pembiayaan Ultra Mikro (UMi)

HARMONIS AMANAH DELIVER AKUNTABEL LOYAL


Pembiayaan Ultra Mikro (UMi)
Apa itu Pembiayaan UMi? Siapa yang berhak memperoleh UMi?
Program Dana Bergulir pemerintah yang Usaha Ultra Mikro yang memenuhi syarat sbb:
menyediakan fasilitas pembiayaan bagi usaha • dimiliki oleh WNI (dibuktikan dengan NIK elektronik)
ultra mikro yang belum dapat mengakses • tidak sedang menerima fasilitas pembiayaan
program pembiayaan dari perbankan. pemerintah yang tercatat di Sistem Informasi Kredit
Program (lolos validasi SIKP)
S.d. tahun 2021, total dana bergulir yang telah
dicairkan dari APBN adalah sebesar Rp 10 Triliun Sejak mulai disalurkan s.d. 11 Maret 2022, Pembiayaan
dengan rincian sebagai berikut: UMi telah memberikan akses permodalan kepada
• 2017 = Rp 1,5 T, target 300.000 debitur 5.472.846 Usaha Mikro
• 2018 = Rp 2,5 T, target 500.000 debitur
• 2019 = Rp 3,0 T, target 600.000 debitur
• 2020 = Rp 1,0 T, target 800.000 debitur
• 2021 = Rp 2,0 T, target 1.800.000 debitur
Total realisasi perguliran dana telah mencapai Rp 18,38 T Siapa yang Menyalurkan UMi?
Pembiayaan UMi disalurkan oleh BLU Pusat
Masing-masing Debitur UMi berhak memperoleh: Investasi Pemerintah melalui Lembaga
• Pembiayaan produktif dengan outstanding Keuangan Bukan Bank (LKBB).
maksimal Rp 20 juta LKBB yang dapat menjadi Penyalur UMi harus
• Mengikuti program pendampingan dari memenuhi kriteria:
Penyalur/Lembaga Linkage • Berpengalaman dalam pembiayaan UMKM
• Sehat dan berkinerja baik
Bagaimana UMi Disalurkan? • Terkoneksi dengan SIKP UMi
Terdapat 2 mekanisme penyaluran UMi yang dapat dipilih oleh Penyalur, yaitu:
• Pola langsung: Penyalur langsung menyalurkan pembiayaan ke Debitur Apa Tujuan UMi?
• Pola tidak langsung: Penyalur menyalurkan pembiayaan melalui Lembaga linkage • Menyediakan pembiayaan yang mudah dan cepat bagi Usaha
(Koperasi dan LKM) Ultra Mikro
• Menambah jumlah wirausahawan yang mendapat fasilitas
Program Pembiayaan disalurkan dengan prinsip empowering dan enhancement. pembiayaan dari Pemerintah
Melalui LKBB yang berpengalaman dalam microfinance. • Menjadi jembatan bagi usaha mikro penerima bantuan social
untuk naik kelas dan dapat mengakses pembiayaan
Penyaluran Pembiayaan UMi dapat disalurkan kepada Debitur secara perorangan perbankan
maupun kelompok. 16
Skema Penyaluran Pembiayaan UMi
Tarif Layanan PIP sesuai PMK-1/2021 (per tahun, effektif) ke :
• Penyalur Langsung (PNM, Pegadaian dan LKBB Non Afiliasi) : maks 4%.
• Penyalur Tidak Langsung (BAV) : maks 2%, Linkage (Koperasi/LKM) maks : 6%
Tingkat bunga / margin Penyalur ke Debitur tidak diatur :
rata-rata 21,5 % (per tahun, flat)
Proses penyaluran Dana UMi Melalui Penyalur LKBB baik yang terafilisasi
maupun yang tidak terafiliasi Pemerintah
SIKP UMi SIKP KUR
Eligibility Checking
Penyalur mengajukan
piutang lancar kepada PIP Penyaluran Pembiayaan dilakukan melalui proses Eligibility
sebagai jaminan Fidusia Checking dimana Debitur UMi merupakan mereka yang
tercatat belum menerima program KUR

LKBB non Fungsi Channeling


Afiliasi
Pemerintah • Melaksanakan fungsi Know Your Customer (KYC).

Two Step Loan


• Memberikan pendampingan kepada debitur.

LKM
Koperasi
Kelompok Individual Individual Kelompok Setiap Debitur UMi, WAJIB memperoleh
pendampingan dari penyalur
Syarat LKBB Non Afiliasi Pemerintah :
- Pengalaman 2 thn di pembiayaan UMKM
- Kinerja baik dan kondisi sehat (NPL <5%)
- Terkoneksi ke SIKP UMi.
Kelompok Individual 17
- Pencairan menggunakan Uang Elektronik
17
Realisasi Pembiayaan Ultra Mikro DKI JAKARTA
Sebaran Debitur Per Provinsi

1.060.305,00

*berdasarkan data yang TOTAL DEBITUR TOTAL PENYALURAN JAWA BARAT 930.386,00

diterima tgl 11 Maret 2022 5.472.846 Rp 18,38 Triliun Maluku


JAWA TIMUR 913.297,00

JAWA TENGAH 729.968,00


Kalimantan Sulawesi Maluku Utara SUMATERA UTARA 269.936,00
101.835 debitur 272.138 debitur Papua
LAMPUNG 199.647,00
Rp 374,58 M Rp 943,37 M Papua Barat
BANTEN 197.258,00
18.818 debitur
94,58% Rp. 74,14 M NUSA TENGGARA BARAT 163.886,00

SUMATERA SELATAN 153.054,00


5,73% SULAWESI SELATAN 139.675,00

SUMATERA BARAT 88.258,00


Sumatera ACEH 82.372,00
953.908 debitur RIAU 72.825,00
Rp. 3,18 T
NUSA TENGGARA TIMUR 64.528,00

Jawa Bali Nusa Tenggara D.I. YOGYAKARTA 50.081,00

3.881.295 debitur 244.852 debitur JAMBI 47.458,00

Rp. 12,94 T Rp. 856,15 M KALIMANTAN SELATAN 33.313,00

SULAWESI UTARA 32.915,00


PENYALUR/LINKAGE DEBITUR Rp KALIMANTAN BARAT 32.711,00

SULAWESI TENGAH 27.039,00


PT PNM 4.034.010 12.535.668.882.266
GORONTALO 26.678,00

PT Pegadaian 454.766 2.156.111.327.668 KALIMANTAN TIMUR 26.663,00

SULAWESI BARAT 24.528,00


Koperasi Konsumen Syariah An Nisa 55 440.000.000
SULAWESI TENGGARA 21.303,00
KSP Karya Baitul Mandiri 220 2.500.000.0000 BENGKULU 16.821,00

KSPPS Bakti Huria Syariah 265 885.600.000 BALI 16.438,00

KEPULAUAN RIAU 12.010,00


KSPPS BMT Mandiri Sejahtera Jatim 241 2.000.093.600 KEP BANGKA BLT 11.527,00

BAV ( 44 Koperasi/LKMA/BMT) 983.289 3.682.551.029.842 MALUKU 9.468,00

KALIMANTAN TENGAH 7.435,00


Periode Penyaluran Debitur Rp PAPUA 4.927,00

Agt 2017 – Des 2021 5.398.269 18.085.417.889.014 PAPUA BARAT 2.277,00

MALUKU UTARA 2.146,00


Jan – 11 Maret 2022 74.577 294.739.044.362 KALIMANTAN UTARA 1.713,00

Total 5.472.846 18.380.156.933.376


Peranan PIP selaku Coordinated Fund Pembiayaan UMKM
Potensi Pemberdayaan Stakeholder Pembiayaan UMi
Sebagai coordinated fund, PIP memiliki potensi untuk dapat bekerja sama dengan
berbagai pihak dalam rangka peningkatan daya saing UMKM Kontribusi PIP selama Pandemi:
• Penyediaan modal kerja baru bagi pelaku
Pemerintah Daerah usaha melalui LKBB
Kerja Sama • Total pencairan pembiayaan dari PIP sebesar
Program Pembiayaan Rp 3,1 T
Kementerian/Lembaga • Peningkatan Kapasitas
Merupakan komitmen UMi • Penundaan Cicilan Pokok untuk 266 ribu
BLU PIP dengan pihak debitur (OS Rp738 M)
• Penguatan Ekosistem
lain untuk
UMi
Marketplace mengembangkan
program Pembiayaan • Big Data
• Masa tenggang untuk pengajuan pinjaman
baru sebesar Rp1,5 T
UMi termasuk di • Keandalan Data Relaksasi
dalamnya adalah • Perluasan Penyaluran
Fintech bentuk-bentuk sinergi
program antara
• Pengembangan UMKM
• Leveraging Aset
• PIP memberikan pendampingan kepada
Penyalur/Linkage dalam pengajuan tagihan
Pemerintah Pusat dan
subsidi ke KPA
Pihak lain
• Realisasi s.d. 31 Des 2020: 1.044.727 debitur
BUMN/BUMD Subsidi senilai Rp 552 M (PNM, Pegadaian, dan 6
Kerja Sama Bunga PEN Koperasi)
Pendanaan
• PIP mengusulkan debitur UMi sebagai calon
Lembaga Internasional Kesepakatan antara
BLU PIP dengan Pihak
• Investasi penerima BPUM
• Pembiayaan Bersama • Disampaikan ke Kemenkop 468 ribu debitur 
lain untuk
menempatkan dana di ditetapkan sebagai penerima 85.939 debitur
Pihak Swasta/Ormas BLU PIP dalam rangka
Pembiayaan UMi
BPUM • Realisasi pencairan s.d. 31 Des 2020  55.384
debitur senilai Rp 129,6 M

Pihak Lainnya
19
Peranan Pemerintah Daerah dalam Pembiayaan UMi

Penyediaan data Pelaku Usaha Mikro


Pemerintah Daerah selaku pihak yang paling mengenal daerahnya, berpeluang untuk memiliki data-
data debitur potensial yang membutuhkan akses pembiayaan yang selama ini kesulitan mengakses
perbankan. Debitur potensial ini dapat berupa UMKM binaan Pemda atau data UMKM yang ada di
dinas-dinas terkait.

Kerja Sama Pendanaan dan Kerja Sama Program


Melalui perantaraan Kanwil DJPb dan KPPN, Pemda dapat turut berpartisipasi melalui penyaluran dana
untuk Pembiayaan UMi maupun melalui sinergi antara program yang telah dimiliki Pemda dengan
program Pembiayaan UMi.

Pemberdayaan LKBB Daerah


Pemerintah Daerah dapat mengusulkan LKBB baik berbentuk Koperasi, Lembaga Keuangan Mikro (LKM),
maupun LKBB lainnya yang memiliki potensial sebagai Penyalur Pembiayaan UMi, maupun turut
memberikan pendampingan bagi LKBB di wilayahnya yang telah menjadi Penyalur Pembiayaan UMi.

20
UMKM di Era Digital
- Digitalisasi Pembiayaan UMi
Proses digitalisasi ini akan dimulai dengan digitalisasi terhadap Debitur Pembiayaan UMi dengan menggunakan transaksi yang cash-less menuju
cashless. Selanjutnya untuk mendukung semakin berkembangnya transasksi secara cashless tersebut, Penyelenggara Uang Elektronik berkewajiban
untuk membangun sebuah ekosistem ekonomi digital di sekitar debitur UMi tersebut, melalui akuisisi merchant-merchant yang memenuhi kebutuhan
Debitur UMi. Dengan demikian, akan terbangun sebuah ekosistem Digital Economy secara lebih luas dan massive

- UMKM Goes Online


Pada tahun 2021, ditargetkan sebanyak 750 Debitur Pembiayaan UMi mendapatkan pelatihan terkait dengan pemanfaatan marketplace online maupun
social media untuk pengembangan pasar produk UMKM. Pelatihan ini merupakan kerja sama antara BLU PIP Kementerian Keuangan dan BLU BAKTI
Kemenkominfo. Hasil dari pelatihan ini, akan dilakukan pendampingan intensif bagi UMKM yang memiliki potensi untuk beranjak ke pasar online.

- Peningkatan Daya Saing UMKM sebagai bagian Global Value Chain


Pada era digital ini, dimana pasar tidak terjadi semata-mata karena pertemuan fisik, UMKM Indonesia penting untuk dapat turut memanfaatkan
transformasi yang dibawa oleh industri 4.0 dengan memanfaatkan marketplace yang berbasis online. Sehingga batasan jarak antara UMKM dan
konsumennya menjadi tidak signifikan dan UMKM Indonesia bisa berpartisipasi dalam Global Value Chain.

Memungkinkan penyaluran program dana bantuan atau pinjaman dari berbagai


instansi / lembaga pemerintah secara non tunai dengan mudah dan terintegrasi.
Koperasi Uang Elektronik Masyarakat
Instansi / Lembaga
Pemerintah

Penyalur
Platform Terintegrasi
21
Subsidi Bunga PEN

HARMONIS AMANAH DELIVER AKUNTABEL LOYAL


KEBIJAKAN SUBSIDI BUNGA/ MARGIN UMKM (NON-KUR)
Merupakan bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)

Tahun 2020 Tahun 2021


Penerima manfaat Debitur UMKM, debitur KPR, dan KKB yang memiliki akad kredit s.d. Rp10 miliar

Besaran Subsidi Lembaga Penyalur Program Kredit Pemerintah: Lembaga Penyalur Program Kredit Pemerintah:
• Plafon s.d. Rp10 juta = paling tinggi 25%; • Plafon s.d. Rp10 juta = paling tinggi 25%;
• Plafon > Rp10jt s.d. Rp500 jt = 6% • Plafon > Rp10jt s.d. Rp500 jt = 3%
• Plafon > Rp500jt s.d. Rp10 M = 3% • Plafon > Rp500jt s.d. Rp10 M = 1,5%

Perbankan atau Perusahaan Pembiayaan: Perbankan atau Perusahaan Pembiayaan:


• Plafon s.d. Rp500 jt = 6% • Plafon s.d. Rp500 jt = 3%
• Plafon > Rp500jt s.d. Rp10 M = 3% • Plafon > Rp500jt s.d. Rp10 M = 1,5%

Jangka Waktu pemberian 6 bulan 12 bulan


Subsidi
Jumlah Realisasi 7,8 triliun 11,45 triliun * (proyeksi termasuk tunggakan 2020)
Subsidi

23
Penjelasan:

KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Bisnis Proses Subsidi Bunga 1. OJK dan KemenKop-UKM mengirimkan data Debitur/Debitur lainnya yang
memenuhi kriteria untuk diberikan subsidi bunga ke SIKP. Khusus data debitur
PNM dan Pegadaian, BPKP melakukan verifikasi terlebih dahulu sebelum
diterima SIKP.
1 1 2. SIKP memvalidasi NIK debitur ke Dukcapil, dan NPWP ke DJP serta melakukan
Psl 12 Psl 12
validasi lainnya.
Masyarakat/ 3. Penyalur mengunduh data hasil validasi dr SIKP untuk dilakukan verifikasi. Data
Debitur debitur yang dinyatakan eligible diunggah ke SIKP dalam bentuk data transaksi.
9ab 3 2
Psl 14/ 20A Psl 7 4. Penyalur mengunggah data tagihan subsidi ke SIKP.
Psl 7/ 13
PENYALUR 5. SIKP melakukan rekonsiliasi dan verifikasi Data tagihan dari penyalur.
8 4 Validasi Data NIK (Dukcapil) 6. Penyalur mengajukan dokumen tagihan subsidi kepada KPA
Validasi Data
Psl 19 (5) Psl 13 Validasi Data NPWP (DJP)
By system 7. a) KPA melakukan pengujian formil tagihan, kesesuaian data SIKP, menerbitkan
7a BAV, dan menyampaikannya ke penyalur untuk ditandatangani.
10 Psl 17 11 b) KPA menerbitkan SPP/SPM dan mengajukan permintaan pencairan subsidi
Psl 20A/ Psl 21
5
21 Psl 20 bunga kepada KPPN
6 Valid 8. KPPN melakukan pengujian dan proses pencairan subsidi bunga dari RKUN ke
Psl 16 (3)
rekening penyalur.
Jakarta II
9. a) Penyalur menyampaikan pemberitahuan terkait subsidi bunga yang diterima
ke debitur;
Kuasa Pengguna Anggaran
b) Penyalur mendistribusikan subsidi yang diterima ke debitur dalam waktu 30
RKUN (Kemen Keu, Kemen BUMN,
Kemen Kop-UKM)
Website SIKP
hari (120 hr untuk debitur Pegadaian).
7b (sikp.kemenkeu.go.id)
Psl 18/ 19
7a 12 melalui portal yang disediakan oleh pemerintah.
Psl 17 Psl 19/ 24 10. Dalam hal terdapat kelebihan pembayaran atau subsidi yang tidak dapat
didistribusikan, penyalur menyetorkan kembali dana subsidi ke kas negara
14 13 Pengawasan Intern setelah memperhitungkan jasa giro yang timbul.
Psl 24
Post APIP 11. Penyalur menyampaikan laporan distribusi bunga kepada KPA melalui SIKP
Audit Kemenkeu/K/L/Pemda
12. APIP (BPKP/Kemenkeu/K/L/Pemda) melakukan pengawasan intern pelaksanaan
Temuan ditindaklanjuti sesuai pemberian subsidi bunga/margin
peraturan yang berlaku 13. BPKP dapat melakukan audit pemberian subsidi bunga atas permintaan Menteri.

Character Designed by Freepik


14. Temuan APIP dan BPKP akan ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku. 24
Pendistribusian Subsidi Bunga/Margin dan Penyampaian Laporan Distribusi
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

RKUN
Reimbursement
• Rek. Pinjaman
Jakarta II
1 • Rek. Tabungan
• Pindah buku pada Bank Lain
3 2 • Tunai, dll
Pelaporan Distribusi
Kuasa Pengguna Anggaran
(Kemen Keu)
15 hari kerja/
triwulan
Maks. 30 hari Reguler
Debitur
Subsidi bunga yang diterima dari kas
Penyalur  Rek. Pinjaman
negara, diperhitungkan sebagai
 Rek. Tabungan
 Pindah buku pada Bank Lain pengurang biaya bunga/ margin
 Tunai yang dibebankan kepada Debitur
 Pengembalian ke kas negara selama masa pemberian Subsidi
Bunga/ Subsidi Margin

1. Dana subsidi di transfer dari kas negara ke rekening penampungan subsidi penyalur, (disarankan agar rek. Penampungan dibuat khusus dan terpisah
dari rek. Operasional penyalur atau rek. aktivitas lainnya).
2. Dalam jangka waktu 30 hari kalender, penyalur wajib menyalurkan subsidi ke debitur melalui: rek. Pinjaman, tabungan, pindah buku pada bank lain,
tunai. Apabila tidak dapat disalurkan sesuai batas waktu atau karena sebab lain, maka wajib disetor kembali ke kas negara pada kesempatan pertama.
3. Penyalur menyampaikan laporan pendistribusian ke KPA melalui SIKP setiap bulan untuk detil pendistribusian dan setiap triwulan untuk rekap
pendistribusian.
4. Penyalur agar meminimalkan pengembalian ke kas negara dengan cara mengefektifkan verifikasi debitur sebelum dilakukan penagihan.
5. Subsidi bunga yang mengendap di rekening penyalur melewati waktu yang ditentukan, mendapatkan jasa giro sesuai ketentuan dan wajib disetorkan ke
kas negara setelah diperhitungkan dengan biaya giro pada masing-masing penyalur. 25
SUBSIDI BUNGA UMKM (Update 31 Desember 2021)

KUR Non-KUR
Pagu Anggaran: Rp4,752 triliun
 KUR Reguler, Pagu Anggaran Rp 22,601 triliun  KPA Kemenkeu (Bank dan Perusahaan Pembiayaan) Rp4,752 triliun

 Realisasi sebesar Rp22,39 triliun pada 43 penyalur  Realisasi Rp3,97 triliun dengan rincian: Rp3,72 triliun dari
Himbara, 191,76 miliar di Bank Umum dan Perusahaan
Pembiayaan, dan Rp52,9 miliar dari 409 BPR/BPRS dengan total
debitur 2,89 juta debitur
 Tambahan Subsidi KUR 3%, Pagu Anggaran Rp4,34 triliun
 Pembayaran subsidi melalui mekanisme Dana Cadangan sebesar
 Realisasi sebesar Rp4,33 triliun pada 28 penyalur Rp1,99 triliun melalui 357 penyalur
 Pembayaran tunggakan Tahun 2020 sebesar Rp488,6 milyar dari 3
Himbara, 11 Bank Umum dan Pembiayaan serta 90 BPR/BPRS
untuk 1,1 juta debitur.
 KPA KemenBUMN (PT PNM dan PT Pegadaian) Rp1,1 triliun
 Realisasi sebesar Rp1,03 triliun yang terdiri dari Rp104 milyar
pada PT. PNM dan Rp930 milyar pada PT. Pegadaian, dengan total
debitur 4,32 juta debitur
 Pembayaran subsidi melalui mekanisme Dana Cadangan sebesar
Rp1,16 triliun melalui 2 penyalur
 KPA Kemenkop (BLU dan Koperasi) Rp0,025 triliun
 Realisasi sebesar Rp19,9 miliar untuk 25 ribu debitur
 Pembayaran subsidi melalui mekanisme Dana Cadangan sebesar
Rp14,7 miliar melalui 58 penyalur
REALISASI SUBSIDI NON-KUR TAHUN 2021 (s.d. 31Desember 2021)
MENURUT WILAYAH DAN PENYALUR
PROVINSI JAWA BARAT 669
PROVINSI JAWA TIMUR 588
PROVINSI JAWA TENGAH 495
PROVINSI DKI JAKARTA 460
PROVINSI BANTEN 348
PROVINSI SULAWESI SELATAN 200
PROVINSI SUMATERA UTARA 156
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 150 KALIMANTAN
PROVINSI BALI 132
PROVINSI SUMATERA SELATAN 124
Penyaluran Subsidi dalam miliar Rupiah

PROVINSI RIAU 118


PROVINSI KALIMANTAN BARAT 117 578.512 Debitur
PROVINSI SULAWESI TENGGARA 100 SUMATERA Rp 445,8 Miliar
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 92 SULAWESI
PROVINSI LAMPUNG 77
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 77 1.238.663 Debitur MALUKU & PAPUA
PROVINSI PAPUA 76 Rp 773,612 Miliar 630.472 Debitur
PROVINSI KEPULAUAN RIAU 72 Rp 477,1 Miliar
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 69 210.505 Debitur
PROVINSI JAMBI 63 Rp 194,6 Miliar
PROVINSI SUMATERA BARAT 59
PROVINSI SULAWESI UTARA 57
PROVINSI D.I. YOGYAKARTA 56
PROVINSI PAPUA BARAT 52
PROVINSI SULAWESI TENGAH 52
PROVINSI BENGKULU 51
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 47
PROVINSI MALUKU UTARA 46
PROVINSI GORONTALO 36 JAWA BALI & NUSA TENGGARA
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 33
PROVINSI SULAWESI BARAT 33 Jumlah Debitur dan
PROPINSI MALUKU 21 3.707.904 Debitur 301.806 Debitur Nilai Subsidi Non-KUR
PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM 19 Rp 2,615,2 Miliar Rp 256,1 Miliar
PROVINSI KALIMANTAN UTARA 17
Realisasi Subsidi Non-KUR
No Nama Penyalur
Debitur Rp
1 Himbara 2,571,673 3,515,843,993,034
2 Bank Umum & PP 105,811 167,589,394,652
3 BPD 7,096 15,665,907,072
4 PT. PNM dan PT. Pegadaian 4.318.429 1,034,966,058,313
5 BLU dan Koperasi 24,854 19,912,211,049
6 BPR 62,049 49,949,611,402
7 Penyalur Syariah 139,393 217,243,168,344
TOTAL 7.204.451 5,021,170,343,866
HASIL SURVEY DAN MONEV PENYALUR SBSM 2020
Survey Penyalur 2020
Jumlah Responden: 118 (103 BPR/BPRS, 4 Bank Swasta Nasional, 6 BPD, 4 Perusahaan Pembiayaan, dan 1 Bank Syariah)

Manfaat Program
86 Penyalur (72,88%) menyampaikan bahwa program ini
Mengurangi Risiko NPL 94 sangat bermanfaat, 26 (22,03%) bermanfaat, 4 (0.03%)
netral dan masing-masing 1 penyalur menyatakan tidak
Meningkakan Reputasi 43
bermanfaat dan sangat tidak bermanfaat. Tingkat Tingkat
Indikator
Menjaga Likuiditas/Cashflow 74 Kepentingan Kepuasan
• Penyediaan informasi program subsidi bunga
Meningkatkan Operasional 38
mendapatkan tingkat kepuasan terendah (4,50), tetapi
Penyediaan Informasi 4,64 4,50
hal tersebut dianggap merupakan indikator yang Program Subsidi Bunga
Membantu Nasabah 2
dianggap paling kurang penting (4,64). Penyediaan Akses Komunikasi 4,81 4,67
0 20 40 60 80 100 • Indikator yang dianggap paling penting yaitu Pelayanan atas Layanan
Manfaat Program Direktorat SMI mendapatkan skor tertinggi (4,70)
Pelayanan Direktorat SMI 4,83 4,70
terkait Program SBSM
Monev Penyalur 2021
Jumlah Responden: 20 Penyalur BPR melalui in depth interview
• Mayoritas Penyalur menyatakan bahwa dampak terbesar pandemi
15% adalah penurunan pendapatan.
20
Pendapatan menurun
• Dampak pandemi lebih dirasakan oleh debitur yang memiliki kredit 18
produktif. 16
Penyaluran Kredit menurun
30% 55% • Dampak bagi debitur menurut penyalur terutama terdapat pada 14

Tidak terlalu terdampak


keterlambatan angsuran. 12
10

PENYALUR • Masih terdapat beberapa responden (3) yang belum 8


6
5% melakukan penyaluran/distribusi penuh kepada debitur. 4
10%
Terlambat/kesulitan membayar • Terdapat 1 responden yang melakukan penyetoran 2
angsuran
pengembalian kepada kas negara. 0
Usaha tutup Belum distribusi Penyetoran ke Kas Negara

Ya Tidak
85% Tetap mampu bertahan

DEBITUR
28
Pengelolaan Subsidi Bunga/Marjin
Sistem Informasi Kredit Program
(SIKP)
TUJUAN PENGEMBANGAN SIKP
ALUR SISTEM SIKP
Penggunaan SIKP
Sekretariat Komite Kebijakan Ditjen Perbendaharaan
• Penetapan dan Perekaman kuota/plafon tiap Penyalur;
K/L dan Pemerintah Daerah
Direktorat SMI
KPA Subsidi Bunga KUR • Pengiriman data calon debitur potensial (UMKM
Binaan); • Penyusunan proses bisnis SIKP
dan monitoring penyaluran KUR.
• Melakukan proses perhitungan subsidi Bunga; • Monev terhadap UMKM binaan yang telah
• Rekonsiliasi tagihan dengan perhitungan subsidi mendapatkan KUR.
bunga; • Perekaman data UMKM sebagai calon debitur Direktorat SITP
• Penerbitan BAV dan persetujuan hasil rekonsiliasi potensial KUR  1.332.568 UMKM • Pengembang dan Maintenance
tagihan subsidi Bunga; Operasional SIKP.

Kanwil DJPb
Penyalur KUR APIP (Itjen, BPKP dan OJK) • Melakukan monev terkait
penyaluran KUR dan UMi
• Pengiriman data calon debitur, transaksi akad kredit, • Memastikan penyaluran KUR sesuai dengan aturan
• Penyediaan data Tambahan
serta transaksi pembayaran pinjaman debitur melalui yang berlaku;
Subsidi KUR dan Subsidi UMKM
mekanisme Host-to-host (online system); Non KUR pada user Kanwil DJPb
• Melakukan penagihan atas subsidi bunga paling lambat (per wilayah per penyalur)
tanggal 10 bulan berikutnya;

Penjamin KUR
• Pengiriman data sertifikat penjaminan melalui
mekanisme Host-to-host (online system);
32
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL
PERBENDAHARAAN

Website : hai.kemenkeu.go.id
Telepon : 14090
Twitter : @haiDJPB
Instagram : hai.djpb
Facebook : hai.djpb

Contact Center
Kementerian Keuangan
TERIMA KASIH

KEMENTERIAN KEUANGAN
Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai