Total Realisasi Investasi Tahun 47,3% Target Investasi Tahun 2020 s.d
2015 s.d 2019 sebesar Rp.
2024 sebesar Rp. 4.983,2 T
3.381,9 T
Terhadap PDB
62.36% (2021)
5
Isu Strategis Pengembangan UMKM di Indonesia
Akses Permodalan
• 53 % unit usaha UMKM masih informal
• Pemerintah sudah melaksanakan program KUR namun belum efektif membantu UMKM
Tenaga Kerja
• 60,43% dari total pekerja Indonesia masih memiliki keterampilan dan keahlian yang rendah
• 57,5% tenaga kerja Indonesia memiliki tingkat pendidikan SMP ke bawah
Sumber: KemenkopUKM, BKF, 2020 6
Penyederhanaan Regulasi: UU No. 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja (UUCK)*
disederhanakan
menjadi
Dengan metode Omnibus Law,
UU
Cipt
186 Pasal dan
79 Undang-Undang direvisi
sekaligus hanya dengan satu
a
Kerj
15 BAB
UU Cipta Kerja yang mengatur a *47 PP, 4 Perpres dan 219
16 sektor PerK/L sebagai Peraturan
Pelaksana.
11
Peningkatan Ekosistem Investasi Klaster
Dukungan Riset dan
Investasi Pemerintah Pusat
dan Percepatan PSN
dan Kegiatan Usaha Inovasi
51
Peraturan
1. PP No. 5/2021 tentang Penyelenggaran Perizinan Berusaha Berbasis Risiko;
2. PP No. 6/2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah;
3. PP No. 7/2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan K-UMKM
Pelaksana 4. PP No. 8/2021 tentang Modal Dasar Perseroan serta Pendaftaran Pendirian,
Perubahan, dan Pembubaran Perseroan yang Memenuhi Kriteria untuk Usaha
4
Mikro dan Kecil
47
Peraturan Pemerintah
Peraturan
Presiden
5. PP No. 16/2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang No. 28 Tahun
2002 tentang Bangunan Gedung
(PP) 6. PP No. 21/2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
(Perpres)
7. PP No. 22/2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
8. PP No. 23/2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan.
9. Perpres No. 10/2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal s.t.d.t.d. Perpres
No. 49/2021
Perizinan Berusaha dan Insentif bagi K-UMKM Kemudahan • Alokasi 30% dari lahan komersial, tempat
perbelanjaan, maupun infrastruktur publik bagi
Pemasaran
UMK
dan Pasca • Alokasi minimal 40% pengadaan barang/jasa
Kemitraan K-UMKM:
• Kewajiban Kemitraan bagi Usaha Besar (Lampiran II Produksi pemerintah untuk produk UMK.
Perpres 10/2021 s.t.d.t.d. 49/2021)
• Kemitraan dengan Usaha Besar yang memperoleh insentif
9
Percepatan Penerbitan Perda dan Perkada terkait P2B2R
melalui Sistem OSS Berbasis Risiko
Penyusunan/ Penyesuaian/
Pencabutan Perda dan
Perkada
(PP 6/2021)
• Berpedoman kepada NSPK
Pusat (Ps. 10 (4)).
• Berkoordinasi dengan
Kemendagri dan melibatkan
Rencana Tata Ruang (Ps. DPMPTSP (Ps. 4, 5, 7, dan 38) Retribusi (Ps. 14 (2))
Ahli dan/atau Kanwil
Kemenkumham (Ps 31 (1)). 32) • Perda Kelembagaan • Perda mengenai Pajak Daerah dan
• Dilarang bertentangan dengan • Perkada SOTK Retribusi Daerah (UU 28/2009 s.t.d.t.d.
(Ps. 31 (2)): • Perkada Pendelegasikan Kewenangan UUCK)
• Perda RTRW Provinsi/Kab/Kota • Harga satuan retribusi* (SHST, Ilo,
a. Ketentuan PUU yang lebih dari Kepala Daerah kepada Kepala
untuk penerbitan Persetujuan KKPR. HSpbg, layanan lainnya) untuk
tinggi; •
DPMPTSP
Perda RZWP3K Provinsi untuk
b. Asas Pembentukan PUU penetapan nilai Retribusi PBG (Ps.
penerbitan Persetujuan KKPR Laut.
yang Baik; 261 PP 16/2021)
Saat ini terdapat 28 RZWP3K. (Peralihan) Perizinan Berusaha di
c. Asas Materi muatan • Perkada RDTR Kab/Kota untuk • Retribusi Izin: TPMB, Trayek dan
Daerah (Ps. 39)
Perundang-Undangan; penerbitan Konfirmasi KKPR. Saat ini Usaha Perikanan
Perda Provinsi/Kab/Kota
d. Putusan Pengadilan. terdapat 44 RDTR digital terintegrasi
OSS dari target 2.000-an RDTR *Catatan:
• SHST: Standar Harga Satuan Tertinggi, atau yang sebelum PP 26/2021 ini dikenal dengan HSBGN (Harga Satuan Bangunan Gedung Negara)
• Ilo: Indeks Lokalitas, yang merupakan persentase pengali terhadap SHST yang ditetapkan oleh pemerintah daerah, dengan nilai paling tinggi 0,5%
•
•
HSpbg: Harga satuan retribusi prasarana Bangunan Gedung
Layanan lainnya: Pencetakan PBG ulang (karena hilang), Pencetakan SLF ulang (karena hilang), Pemeriksaan RTB
10
Perpres 10/2021 jo. Perpres 49/2021 tentang Bidang Usaha Penanaman
Modal (BUPM)
PENGATURAN INVESTASI YANG
LEBIH BERDAYA SAING Perpres 44/2016 tentang Perpres 10/2021 s.t.d.t.d Perpres
“DNI” 49/2021 tentang “BUPM”
Perpres DNI Perpres BUPM
Lampiran I Lampiran I
Daftar Bidang Usaha Tertutup untuk Daftar Bidang Usaha Prioritas
Penanaman Modal 246 (Kelompok) Bidang Usaha
515
20 Bidang Usaha *Berfasilitas Tax Holiday, Tax Allowance, dan Investment Allowance.
Lebih Berdaya
Saing Lampiran II
Bidang Usaha Lampiran II
Daftar Bidang Usaha yang Daftar Bidang Usaha yang
Orientasi Mendorong pengembangan Dicadangkan atau Kemitraan dengan Dialokasikan atau Kemitraan dengan
pembatasan bidang usaha prioritas K-UMKM K-UMKM
bidang usaha 145 (Kelompok) Bidang Usaha 106 (Kelompok) Bidang Usaha
9 BIDANG USAHA TERTUTUP
Lampiran III Lampiran III
1. Budi daya dan industri narkotika golongan I;
2. Segala bentuk perjudian dan/atau kasino; Daftar Bidang Usaha yang Terbuka Daftar Bidang Usaha yang Terbuka
3. Penangkapan spesies ikan yang tercantum dalam AppendixI dengan Persyaratan Tertentu dengan Persyaratan Tertentu
CITES; 37 (Kelompok) Bidang Usaha
4. Pemanfaatan dan pegambilan koral dari alam; 350 (Kelompok) Bidang Usaha
5. Industri pembuatan senjata kimia; *3 Bidang Usaha yang Dibatasi &
6. Industri bahan kimia industri dan industri bahan perusak Diawasi Secara Ketat serta diatur dalam
lapisan ozon; PerUU tersendiri
7. *Industri Minuman Keras Mengandung Alkohol;
8. *Industri Minuman Mengandung Alkohol: Anggur;
9. *Industri Minuman Mengandung Malt.
*diatur dalam batang tubuh Perpres 49/2021. 11
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (P2B2R)
*) Berbagai persyaratan diatur dalam 22 Permen/Perban yang harus diakomodir dan ditanam dalam sistem OSS
Persyaratan dasar Perizinan Berusaha
Persetujuan
Kesesuaian
Bangunan
Kegiatan
Gedung (PBG)
Pemanfaatan 4 UU Persetujuan 2 UU dan Sertifikat 2 UU
Ruang 51 Pasal Lingkungan 36 Pasal
Laik 48 Pasal
(KKPR) (PL)
• Pemanfaatan ruang wajib mendapatkan Konfirmasi/ • Setiap rencana usaha dan/atau kegiatan • PBG untuk membangun baru, mengubah,
Persetujuan/ Rekomendasi KKPR, berbasis RDTR yang berdampak (penting/tidak penting) memperluas, mengurangi, dan/atau merawat
(atau RTR, RZ KSNT dan RZ KAW). terhadap lingkungan hidup wajib memiliki: BG sesuai standar teknis BG.
• Berlokasi di Perairan Pesisir, wilayah perairan dan Amdal, UKL-UPL atau SPPL. • Bangunan tak berisiko tinggi boleh mengacu
wilayah yurisdiksi, wajib mendapatkan Persetujuan • PL merupakan persetujuan terhadap: KKLH prototipe/purwarupa.
KKPR Laut (KKPRL). (Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup)- • Bangunan berisiko tinggi wajib disetujui
• Berlokasi di Kawasan Hutan, wajib Amdal, atau PKPLH (Pernyataan pemerintah.
mendapatkan Persetujuan Penggunaan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan • SLF diterbitkan manajemen pengawas
Kawasan Hutan (P2KH). Hidup)-UKL-UPL. konstruksi.
• Detail mengacu pada PP No. 21 Tahun 2021 • Detail mengacu pada PP No. 22 Tahun • Detail mengacu pada PP No. 16 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, dan PP 2021 tentang Penyelenggaraan tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28
No. 23 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
Kehutanan. Lingkungan Hidup.
13
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah
Mandat Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Perizinan
Berusaha
Proses perizinan kegiatan berusaha diubah dari berbasis izin Penerbitan Perizinan Berusaha melalui sistem
ke risiko OSS oleh:
Rendah • Lembaga OSS
Nomor Induk Berusaha
(NIB) • Lembaga OSS atas nama
Menengah Rendah
Menteri/Kepala Lembaga
NIB + Sertifikat Standar • Kepala DPMPTSP Provinsi atas nama
(SS)*
*Pernyataan Mandiri Gubernur
Menengah Tinggi
• Kepala DPMPTSP Kabupaten/Kota atas
NIB + SS* nama
*Pernyataan Mandiri, selanjutnya
diverifikasi Bupati/Wali Kota
• Administrator KEK
Tinggi
NIB + Izin** •PasalBadan Pengusahaan
22 ayat (2) PP 5/2021 KPBPB.
(+SS*)
*SS: Pernyataan
Mandiri, selanjutnya Format Perizinan Berusaha terstandar pada sistem OSS
diverifikasi
**Izin, melalui verifikasi
tersedia untuk masing-masing penerbit Perizinan Berusaha
sesuai kewenangannya
Catatan: Perizinan Berusaha Untuk Menunjang Kegiatan Usaha (PBUMKU), dapat diajukan
oleh Pelaku Usaha jika diperlukan.
Perizinan Berusaha (Berbasis Risiko)
Risiko: RENDAH Risiko: MENENGAH TINGGI
Perizinan Berusaha: Nomor Induk Berusaha (NIB) Perizinan Berusaha: NIB + SERTIFIKAT STANDAR (SS)
NIB sebagai PERIZINAN BERUSAHA berlaku untuk melakukan kegiatan usaha 1.NIB + SS 4. SS*
3. VERIFIKASI
• NIB + SS sebagai legalitas selama NIB + SS sebagai PERIZINAN BERUSAHA berlaku
NIB tahap persiapan
• SS dalam bentuk PERNYATAAN
untuk melakukan kegiatan usaha
PERSETUJUAN LINGKUNGAN MANDIRI dari pelaku usaha
SPPL by OSS
• VERIFIKASI pemenuhan standar usaha + persetujuan lingkungan
2. PERSETUJUAN LINGKUNGAN • SS* setelah dilakukan verifikasi pemenuhan standar Usaha oleh Pemerintah
Pengesahan PKPLH – UKL/UPL
NIB + SS sebagai PERIZINAN BERUSAHA berlaku untuk melakukan kegiatan usaha 1.NIB 4. IZIN
3. VERIFIKASI
NIB sebagai legalitas selama tahap NIB + IZIN sebagai PERIZINAN BERUSAHA
NIB + SS persiapan berlaku untuk melakukan kegiatan usaha
PERSETUJUAN LINGKUNGAN
Pengesahan PKPLH – UKL/UPL by system OSS 2. PERSETUJUAN LINGKUNGAN
Pengesahan PKPLH – UKL/UPL • VERIFIKASI pemenuhan standar usaha + persetujuan lingkungan
SS: Sertifikat Standar dalam bentuk pernyataan mandiri dari pelaku usaha atau
Amdal - SKKL
Peluncuran OSS Berbasis Risiko oleh Presiden RI
9 Agustus 2021
Cakupan 16 Sektor Perizinan Berusaha dan 18 Kementerian/Lembaga
2 Peraturan BKPM Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pedoman dan Tata Cara
Pelayanan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dan Fasilitas Penanaman Modal
3 Peraturan BKPM Nomor 5 Tahun 2021 tentang Pedoman dan Tata Cara
Pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
PEMDA KEWENANGAN
Provinsi • PMDN industri besar;
• Semua PMDN non industri yang lokasinya lintas kab/kota yang
bukan kewenangan pusat dan kab/kota;
• Ketenagalistirkan yang menjadi kewenangan Gubernur.
Teguran tertulis kepada Bupati/Wali Kota Gubernur mengambil alih kewenangan Perizinan Berusaha dan
oleh Gubernur sebagai wakil Pemerintah melaporkan kepada Mendagri dengan tembusan Menteri teknis atau
Pusat Kepala Lembaga pemerintah nonkementerian terkait*)
*) Apabila teguran tertulis telah disampaikan 2 (dua) kali berturut-turut dan tetap tidak dilaksanakan.
Ketentuan mengenai Pemberian Insentif Daerah
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2019 tentang Pemberian Insentif dan
Kemudahan Investasi di Daerah
Pasal 2
Pasal 6
(3) Pemberian Insentif dan/atau Pemberian Kemudahan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (21) diberikan
sesuai dengan kemampuan daerah dan peraturan
perundang-undangan.
Pelaksanaan Pemberian Insentif Daerah
Pemda Menyusun Rencana Umum Penyusunan Perda terkait insentif daerah Kepala Daerah menetapkan SOP Kepala Daerah menetapkan SOP
Penanaman Modal Daerah atau kajian yang memuat: pelaksanaan pemberian insentif kepada pelaksanaan pemberian insentif kepada
tentang potensi dan/atau nilai tambah di • Kriteria; masyarakat/investor. masyarakat/investor.
daerah yang akan dikembangkan • Bentuk insentif;
investasinya. • Jenis usaha yang eligible; Dalam pelaksanaan pemberian fasilitas, Dalam pelaksanaan pemberian fasilitas,
• Tata cara pemberian dilakukan verifikasi yang dikoordiansi oleh dilakukan verifikasi yang dikoordiansi oleh
• Jangka waktu pemberian; DPMPTSP. DPMPTSP.
• Evaluasi
Pemberian insentif daerah ditetapkan oleh
kepala daerah sesuai dengan kewenangan.
Amanat kepada Pemerintah Daerah
• Menyusun Rencana Tata Ruang Detil (RDTR) yang dilengkapi dengan peta digital
Panduan OSS
UMK : 26
Non UMK : 31
Pemda :5
K/L :4
KEK/KPBPB : 3
---------------------------
TOTAL : 69
Sub Sistem Perizinan
Berusaha
OSS UUCK
Penerima Hak Akses
Amanah PP
5/2021
K/L terkait Subsistem Perizinan Berusaha
diakses menggunakan hak akses
oleh:
Badan Pengusahaan
• Pelaku Usaha;
KPBPB
Pelaku Usaha • Lembaga OSS;
• kementerian/l embaga;
• DPMPTSP provinsi;
• DPMPTSPkabupaten/kota;
• Administrator KEK; dan
Administrator KEK DPMPTSP Provinsi • Badan Pengusahaan
KPBPB.
DPMPTSP
Kabupaten/Kota Pengelola hak akses dapat
memberikan hak akses turunan
sesuai kewenangan dan kebutuhan
yang diperlukan. (Penjelasan Pasal
Pasal 11 ayat 2 (perBKPM no. 171 PP 5/2021)
3/2021)
Perbedaan Hak Akses Bagi Pelaku
Usaha
OSS OSS Berbasis
1.1 Risiko
Badan Usaha
- KPPA
- KPPA (Jasa Penunjang Tenaga Listrik Asing)
Kantor
Non
Non-UMK Perwakilan
- KP3A
Perwakilan - KP3A - PMSE
UMK - BUJKA
Badan Usaha
Online Single Submission (OSS) Badan Usaha
Luar Negeri - Pemberi Waralaba dari Luar Negeri
berbasis risiko memberikan Luar Negeri - Pedagang Berjangka Asing
layanan bagi pelaku usaha yang terbagi ke dalam - PSE Asing
- Bentuk Usaha Tetap
kedua kelompok besar, yaitu Usaha Mikro Kecil
(UMK) dan Non Usaha Mikro Kecil (Non
UMK)
Skala Usaha – UMK
Usaha Mikro dan Kecil (UMK) adalah usaha milik Warga Negara Indonesia (WNI), baik orang perseorangan maupun badan usaha, dengan modal usaha
maksimal Rp 5 miliar, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja,
terdapat perubahan kriteria modal usaha UMK sebagai berikut:
MIKRO KECIL
KANTOR
MENENGAH BESAR BULN
PERWAKILAN
Gambaran Umum Sistem OSS Berbasis Risiko
Pertukaran data terkait sertifikasi
Skala Usaha*, halal dan SNI
Lokasi*, KBLI,
BUPM, dsb
Penapisan Bidang
Usaha Sistem Perizinan UMK
Risiko Rendah
UMK • Kewenangan Pusat (Sistem
OSS)
Validasi Proses
Registrasi dan Isi Data Isi Data Validasi Sistem Perizinan UMK Produk
Penerbitan
Hak Akses Pelaku Pelaku Kegiatan Smart Engine Tata Pesetujuan Risiko Menengah
RUang Lingkungan
Perizinan Cetak
Usaha Usaha Usaha Berusaha Rendah/Tinggi, Tinggi
Validasi
NON- Sistem Perizinan Non-UMK
UMK Risiko Rendah, Menengah,
Database KBLI
berikut risiko Tinggi
dan
Ketentuannya
PB-UMKU
Sub-Sistem
Pengawasan
Verifkasi K/L/D
*Menteri/Kepala Lembaga, Kepala DPMPTSP Provinsi a.n. Gubernur, Kepala DPMPTSP Kab/Kota a.n.
Bupati/Walikota, Administrator KEK dan Kepala BP KBPBP, sesuai kewenangan.
Perizinan Berusaha sesuai dengan PP No. 5 Tahun 2021
Perizinan Berusaha
Perizinan Berusaha
Perizinan Berusaha
Untuk Menunjang Kegiatan
Berbasis Risiko
Usaha (UMKU)
• UMKU diperlukan bagi kegiatan usaha dan/atau
• Perizinan Berusaha berdasarkan tingkat risiko
produk pada saat pelaksanaan tahap operasional
usaha.
dan/atau komersial
• KBLI tingkat risiko tercantum dalam lampiran IA (Pasal 20 PP No. 5 Tahun 2021)
dan IIA PP No. 5 Tahun 2021.
• Persyaratan UMKU tercantum dalam lampiran IB
• Telah diimplementasikan sejak diluncurkan 4 dan IIB PP No. 5/2021
Agustus 2021.
• Sedang dibangun Penyempurnaan di Sistem
OSS
LANDASAN HUKUM PB- UMKU
Pengertian izin yang diterbitkan oleh Lembaga OSS untuk dan atas nama legalitas yang diberikan kepada Pelaku Usaha
menteri, pimpinan lembaga, gubernur, atau bupati/wali kota untuk menunjang kegiatan usaha.
setelah Pelaku Usaha mendapatkan Izin Usaha dan untuk
melakukan kegiatan komersial atau operasional dengan
memenuhi persyaratan dan/ atau Komitmen.
Pemilihan Dipilih sesuai list yang disediakan Sesuai KBLI terkait dan Non KBLI
( termapping didalam OSS RBA)
Kewenangan Pusat dan Daerah sesuai peraturan sebelumnya Mengikuti Kewenangan Perizinan Berusaha
Metode Pemprosesan di sistem OSS 1.0 dan 1.1 (pemilihan di OSS, dan Pemprosesan di Sistem OSS RBA (dengan metode
Pemprosesan proses selanjutnya diluar OSS) integrasi atau hak akses)
PERIZINAN BERUSAHA UNTUK MENUNJANG KEGIATAN USAHA
Non
Transaksional
Transaksional
Perizinan yang dapat
Perizinan yang satu kali
digunakan atas
pakai, durasi berlaku
kegiatannya, durasi izin
pendek
panjang
Contoh :
Contoh : Sertifikat Cara Pembuatan
izin ekspor/impor Alat Kesehatan yang Baik
(CPAKB)
Untuk perizinan ekspor
impor akan dilayani INSW
Saat ini sebanyak 531 Jenis PB UMKU yang telah dapat
diproses melalui sistem OSS Berbasis Risiko
Metode Pemrosesan Umku (Non Transaksional)
o Integrasi (SSO) antara OSS dan o Melalui Hak Akses OSS o Melalui Hak Akses OSS
sistem KL o Dapat mengakomodir lampiran data o Dapat mengakomodir
o Persyaratan di sistem KL teknis lampiran data teknis
PERMOHONAN PB-UMKU
Daftar Perizinan
Permohonan Verifikasi
Kegiatan Berusaha PB-UMKU
PB-UMKU PB-UMKU *
Usaha Utama KBLI
Misalnya:
- KBLI Industri
- Lokasi A
*) Dalam hal verifikasi kewenangan Daerah, maka verifikasi dilakukan oleh OPD Teknis
untuk kemudian disetujui/ditolak oleh PTSP
Alur Permohonan PB UMKU – KBLI Terkait
NIB Terbit (baik Izin Menu UMKU sesuai Halaman UMKU Integrasi Pemenuhan
Pilih UMKU yang akan
terverifikasi ataupun KBLI yang diajukan menampilkan daftar Persyaratan UMKU di
diajukan
belum terverifikasi) pelaku usaha UMKU yang relevan sistem K/L
SSO/ User
Sync
Hak Akses
Integrasi Pemrosesan
Verifikasi oleh K/L/D Masuk ke halaman PIA 4.3.1 standar/persyaratan
terkait UMKU yang pemenuhan
UMKU oleh tim teknis
diajukan persyaratan UMKU
internal K/L
Izin/SS
Verfiikasi oleh K/L/D
Upload UMKU apabila Izin atau SS
terkait PB yang
sebagai syarat PB terverifikasi diterbitkan
diajukan
Untuk yang memiliki sarana dan prasarana di lokasi yang berbeda dengan perizinan berusahanya perlu mengakses fitur
pendukung umku
Alur Permohonan PB UMKU – Semua KBLI
Data/Mapping
UMKU Hak Akses
Pelaku Usaha vs Integrasi
Integrasi Pemrosesan
Verfiikasi oleh K/L/D Masuk ke halaman PIA 4.3.1 standar/persyaratan
terkait UMKU yang pemenuhan
UMKU oleh tim teknis
diajukan persyaratan UMKU
internal K/L
PB UMKU
Izin/SS
Verfiikasi oleh K/L/D
Upload UMKU apabila Izin atau SS
terkait PB yang
sebagai syarat PB terverifikasi diterbitkan
diajukan
Untuk yang memiliki sarana dan prasarana di lokasi yang berbeda dengan perizinan berusahanya perlu mengakses fitur
pendukung umku
Media Layanan Konsultasi OSS Berbasis Risiko
1. TDP sudah tidak ada lagi, dengan telah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar
Perusahaan (sebagaimana Pasal 116 UU No 11 Tahun 2021 tentang Cipta Kerja, halaman 680)
2. Pada OSS versi 1.1 (sebelum OSS RBA), semua kegiatan usaha mempunyai jenis perizinan berusaha yang sama:
• NIB
• Izin Usaha belum efektif dan
• Izin Usaha berlaku efektif
3. Risiko Rendah, perizinan berusaha hanya perlu NIB yang terbit secara otomatis via sistem OSS, berlaku untuk kegiatan persiapan
dan produksi komersil, tidak perlu ada Izin Usaha lagi.
4. Risiko Menengah Rendah, perizinan berusaha berupa NIB dan Sertifikat Standar, terbit secara otomatis via sistem OSS, tanpa
perlu verifikasi dari KLD, berlaku untuk kegiatan persiapan dan produksi komersil, tidak memerlukan Izin Usaha lagi
5. Risiko Menengah Tinggi, perizinan berusaha berupa NIB dan Sertifikat Standar yang belum terverifikasi, terbit secara otomatis
via sistem OSS, berlaku untuk kegiatan persiapan usaha. Untuk kegiatan produksi komersil, perlu Sertifikat Standar terverifikasi
dari OSS, yang memerlukan verifikasi dari KLD
6. Kegiatan usaha risiko Tinggi, perizinan berusaha berupa NIB dari OSS untuk kegiatan persiapan, sedangkan untuk kegiatan
produksi komersil, diperlukan Izin dari OSS yang memerlukan verifikasi terlebih dahulu dari KLD
7. Izin Usaha yg terbit pada OSS 1.1:
• sudah berlaku efektif, tetap berlaku dan tetap dapat digunakan sampai habis masa berlakunya, tidak perlu diubah menjadi
perizinan berusaha versi OSS RBA. Demikian juga dengan NIB versi OSS 1.1, tetap berlaku.
• belum berlaku efektif, apabila pelaku usaha masih berminat melanjutkan kegiatan usaha, maka KBLI kegiatan usaha
tersebut harus diurus perizinan berusaha berbasis risiko melalui OSS RBA
Beberapa Hal yang Perlu Menjadi Perhatian (2)
8. Perizinan dasar berupa Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR, dahulu Izin Lokasi) menjadi persyaratan sebelum
terbitnya NIB (versi OSS 1.1, Izin Lokasi tidak persyaratan NIB, namun persyaratan Izin Usaha menjadi berlaku efektif).
• Konfirmasi KKPR terbit otomatis via OSS bagi kegiatan usaha yang berlokasi di Kawasan industri, KEK, Kawasan industri
dalam KPBPB, sudah ada RDTR digital, sudah mempunyai Izin Lokasi yang masih berlaku, sudah ada sertifikat tanah,
tanah/bangunan yang disewa (tidak memerlukan verikasi KLD)
• Persetujuan KKPR, yang berlokasi selain yang memenuhi kriteria diatas, memerlukan verifikasi Kemen ATR/BPN atau
Pemda