Anda di halaman 1dari 57

Perizinan Berusaha Berbasis Risiko

Melalui Sistem Online Single


Submission (OSS)

Century Park Hotel - Jakarta,


25 Agustus 2022

Direktur Pelayanan Perizinan Berusaha Sektor industri


Target Investasi 2020 s.d. 2024
Sasaran Stategis dan Indikator
No Kinerja Renstra BKPM 2020-2024 Satuan 2020 2021 2022 2023 2024
1 Target realisasi investasi Rp Triliun 817,2 858,5 968,4 1.099,8 1.239,3
Realisasi investasi Rp
(Setelah transformasi menjadi Keminves/BKPM, Perpres 31/2021 826,3 900 1.128
– 28 April 2021) Triliun
3 Sebaran investasi berkualitas (di luar Jawa)
% 48,3% 49,0% 49,7% 50,6% 51,7%
4 Kontribusi investasi dalam negeri/PMDN termasuk % 48,8% 49,7% 50,3% 51,9% 53,1%
UMKM

Total Realisasi Investasi Tahun 47,3% Target Investasi Tahun 2020 s.d
2015 s.d 2019 sebesar Rp.
2024 sebesar Rp. 4.983,2 T
3.381,9 T

Sumber: Renstra BKPM 2020 – 2024 dan arahan Presiden RI.


Target dan Capaian Realisasi Investasi Tahun 2021
(Tidak Termasuk Sektor Hulu Migas dan Jasa Keuangan)

Sumber: Kementerian Investasi/BKPM, 2021


Target Capaian dan Arah Kebijakan 2022
Kontribusi UKM dalam Perekonomian Nasional

Pengaruh UKM terhadap


Target Kontribusi UKM pada
PEREKONOMIAN INDONESIA perekonomian

Terhadap PDB
62.36% (2021)

Sumber: KemenkopUKM, 2020

120 Juta 61,07% Target Kontribusi UKM terhadap


ekspor
dari 133 juta angkatan UMKM dengan mayoritas
kerja Indonesia bekerja di berada di usaha mikro
sektor UMKM, baik dari total unit usaha di menyumbang PDB
formal maupun Indonesia hampir 98% Indonesia
informal usaha di Indonesia adalah Dari Total ekspor
UMKM 15.12% (2021)

5
Isu Strategis Pengembangan UMKM di Indonesia

Aspek Legalitas Usaha


• Tidak adanya legalitas usaha UMK yang menyebabkan kesulitan untuk mendapatkan akses pembiayaan usaha
• Izin tunggal bagi UMK melalui OSS dimana NIB tidak hanya berlaku sebagai identitas dan legalitas, tetapi
juga SNI dan sertifikasi produk halal

Akses Permodalan
• 53 % unit usaha UMKM masih informal
• Pemerintah sudah melaksanakan program KUR namun belum efektif membantu UMKM

Akses Pasar dan Marketing


• Hanya 6,3% UMKM Indonesia terlibat perdagangan internasional
• Kontribusi UMKM hanya 14,5% dari ekspor nasional, jauh dibanding RRT (70%), Jepang (55%), bahkan
Thailand (35%)
• Mayoritas UMKM kesulitan dalam mencari pasar baru untuk usahanya

Tenaga Kerja
• 60,43% dari total pekerja Indonesia masih memiliki keterampilan dan keahlian yang rendah
• 57,5% tenaga kerja Indonesia memiliki tingkat pendidikan SMP ke bawah
Sumber: KemenkopUKM, BKF, 2020 6
Penyederhanaan Regulasi: UU No. 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja (UUCK)*
disederhanakan
menjadi
Dengan metode Omnibus Law,
UU
Cipt
186 Pasal dan
79 Undang-Undang direvisi
sekaligus hanya dengan satu
a
Kerj
15 BAB
UU Cipta Kerja yang mengatur a *47 PP, 4 Perpres dan 219
16 sektor PerK/L sebagai Peraturan
Pelaksana.

11
Peningkatan Ekosistem Investasi Klaster
Dukungan Riset dan
Investasi Pemerintah Pusat
dan Percepatan PSN
dan Kegiatan Usaha Inovasi

Perizinan Pengadaan Administrasi


Lahan Pemerintahan
Berusaha
Ketenagakerjaan Kawasan Pengenaan
Ekonomi Sanksi

Dukungan Koperasi dan Kemudahan


UMKM Berusaha
*UUCK berlaku pada tanggal diundangkan, atau 2 NOVEMBER 2020 (Ps. 186, UUCK No.
11/2020).
Peraturan Turunan UUCK
Peraturan Pelaksana yang terkait langsung dengan Perizinan
dan Kemudahan Berusaha:

51
Peraturan
1. PP No. 5/2021 tentang Penyelenggaran Perizinan Berusaha Berbasis Risiko;
2. PP No. 6/2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah;
3. PP No. 7/2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan K-UMKM
Pelaksana 4. PP No. 8/2021 tentang Modal Dasar Perseroan serta Pendaftaran Pendirian,
Perubahan, dan Pembubaran Perseroan yang Memenuhi Kriteria untuk Usaha

4
Mikro dan Kecil
47
Peraturan Pemerintah
Peraturan
Presiden
5. PP No. 16/2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang No. 28 Tahun
2002 tentang Bangunan Gedung
(PP) 6. PP No. 21/2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
(Perpres)
7. PP No. 22/2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
8. PP No. 23/2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan.
9. Perpres No. 10/2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal s.t.d.t.d. Perpres
No. 49/2021

Peraturan turunan implementasi UU Cipta Kerja sebanyak 194 Peraturan Menteri/Lembaga,


dan terdapat 22 Peraturan Menteri/Lembaga yang terkait langsung dengan Sistem OSS
PP No.7 Tahun 2021 tentang Kemudahan,
Pelindungan, dan Pemberdayaan K-UMKM
Kriteria UMKM berdasarkan Modal Usaha Kemudahan dan Dukungan Pemerintah Pusat & Daerah bagi UMKM
Kriteria Sebelum Setelah • Pendirian Perseroan Perseorangan bagi UMK
Usaha UU CK UU CK • NIB sebagai Perizinan Tunggal bagi UMK (Risiko
Mikro ≤ Rp 50 Juta ≤ Rp 1 Miliar Rendah: NIB sebagai identitas, legalitas, SNI,
Kemudahan Pernyataan Jaminan Halal)
Kecil Rp 50 < x ≤ 500 Juta Rp 1 < x ≤ 5 Miliar • Pembinaan pemenuhan standar produk dan
Legalitas
sertifikat halal oleh Pemerintah
Menengah Rp 500 Juta < x ≤ 10 Miliar Rp 5 < x ≤ 10 Miliar • Pembebasan biaya perizinan bagi UMK
Besar > Rp 10 Miliar > Rp 10 Miliar

*Untuk memperluas basis pembinaan dan pemberdayaan UMKM


Kemudahan • Kemudahan pembiayaan dan permodalan;
• Kemudahan penyediaan bahan baku dan proses
Produksi dan
Fokus BKPM dalam Peningkatan Daya Pembiayaan
produksi;
Saing K-UMKM: • Peningkatan kualitas SDM UMK

Perizinan Berusaha dan Insentif bagi K-UMKM Kemudahan • Alokasi 30% dari lahan komersial, tempat
perbelanjaan, maupun infrastruktur publik bagi
Pemasaran
UMK
dan Pasca • Alokasi minimal 40% pengadaan barang/jasa
Kemitraan K-UMKM:
• Kewajiban Kemitraan bagi Usaha Besar (Lampiran II Produksi pemerintah untuk produk UMK.
Perpres 10/2021 s.t.d.t.d. 49/2021)
• Kemitraan dengan Usaha Besar yang memperoleh insentif
9
Percepatan Penerbitan Perda dan Perkada terkait P2B2R
melalui Sistem OSS Berbasis Risiko

Penyusunan/ Penyesuaian/
Pencabutan Perda dan
Perkada
(PP 6/2021)
• Berpedoman kepada NSPK
Pusat (Ps. 10 (4)).
• Berkoordinasi dengan
Kemendagri dan melibatkan
Rencana Tata Ruang (Ps. DPMPTSP (Ps. 4, 5, 7, dan 38) Retribusi (Ps. 14 (2))
Ahli dan/atau Kanwil
Kemenkumham (Ps 31 (1)). 32) • Perda Kelembagaan • Perda mengenai Pajak Daerah dan
• Dilarang bertentangan dengan • Perkada SOTK Retribusi Daerah (UU 28/2009 s.t.d.t.d.
(Ps. 31 (2)): • Perkada Pendelegasikan Kewenangan UUCK)
• Perda RTRW Provinsi/Kab/Kota • Harga satuan retribusi* (SHST, Ilo,
a. Ketentuan PUU yang lebih dari Kepala Daerah kepada Kepala
untuk penerbitan Persetujuan KKPR. HSpbg, layanan lainnya) untuk
tinggi; •
DPMPTSP
Perda RZWP3K Provinsi untuk
b. Asas Pembentukan PUU penetapan nilai Retribusi PBG (Ps.
penerbitan Persetujuan KKPR Laut.
yang Baik; 261 PP 16/2021)
Saat ini terdapat 28 RZWP3K. (Peralihan) Perizinan Berusaha di
c. Asas Materi muatan • Perkada RDTR Kab/Kota untuk • Retribusi Izin: TPMB, Trayek dan
Daerah (Ps. 39)
Perundang-Undangan; penerbitan Konfirmasi KKPR. Saat ini Usaha Perikanan
Perda Provinsi/Kab/Kota
d. Putusan Pengadilan. terdapat 44 RDTR digital terintegrasi
OSS dari target 2.000-an RDTR *Catatan:
• SHST: Standar Harga Satuan Tertinggi, atau yang sebelum PP 26/2021 ini dikenal dengan HSBGN (Harga Satuan Bangunan Gedung Negara)
• Ilo: Indeks Lokalitas, yang merupakan persentase pengali terhadap SHST yang ditetapkan oleh pemerintah daerah, dengan nilai paling tinggi 0,5%


HSpbg: Harga satuan retribusi prasarana Bangunan Gedung
Layanan lainnya: Pencetakan PBG ulang (karena hilang), Pencetakan SLF ulang (karena hilang), Pemeriksaan RTB
10
Perpres 10/2021 jo. Perpres 49/2021 tentang Bidang Usaha Penanaman
Modal (BUPM)
PENGATURAN INVESTASI YANG
LEBIH BERDAYA SAING Perpres 44/2016 tentang Perpres 10/2021 s.t.d.t.d Perpres
“DNI” 49/2021 tentang “BUPM”
Perpres DNI Perpres BUPM
Lampiran I Lampiran I
Daftar Bidang Usaha Tertutup untuk Daftar Bidang Usaha Prioritas
Penanaman Modal 246 (Kelompok) Bidang Usaha

515
20 Bidang Usaha *Berfasilitas Tax Holiday, Tax Allowance, dan Investment Allowance.
Lebih Berdaya
Saing Lampiran II
Bidang Usaha Lampiran II
Daftar Bidang Usaha yang Daftar Bidang Usaha yang
Orientasi Mendorong pengembangan Dicadangkan atau Kemitraan dengan Dialokasikan atau Kemitraan dengan
pembatasan bidang usaha prioritas K-UMKM K-UMKM
bidang usaha 145 (Kelompok) Bidang Usaha 106 (Kelompok) Bidang Usaha
9 BIDANG USAHA TERTUTUP
Lampiran III Lampiran III
1. Budi daya dan industri narkotika golongan I;
2. Segala bentuk perjudian dan/atau kasino; Daftar Bidang Usaha yang Terbuka Daftar Bidang Usaha yang Terbuka
3. Penangkapan spesies ikan yang tercantum dalam AppendixI dengan Persyaratan Tertentu dengan Persyaratan Tertentu
CITES; 37 (Kelompok) Bidang Usaha
4. Pemanfaatan dan pegambilan koral dari alam; 350 (Kelompok) Bidang Usaha
5. Industri pembuatan senjata kimia; *3 Bidang Usaha yang Dibatasi &
6. Industri bahan kimia industri dan industri bahan perusak Diawasi Secara Ketat serta diatur dalam
lapisan ozon; PerUU tersendiri
7. *Industri Minuman Keras Mengandung Alkohol;
8. *Industri Minuman Mengandung Alkohol: Anggur;
9. *Industri Minuman Mengandung Malt.
*diatur dalam batang tubuh Perpres 49/2021. 11
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (P2B2R)

Untuk memulai dan


melakukan kegiatan usaha

Persyaratan Dasar Perizinan Berusaha Perizinan Berusaha Untuk Menunjang


Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (KBLI) Kegiatan Usaha (PB UMKU)
Sebelum UU CK Setelah UU CK - Perizinan Berusaha Berbasis Risiko - Sebelumnya (OSS 1.1) dikenal Izin
berdasarkan KBLI yang diatur dalam PP Komersial/Operasional
Kesesuaian Kegiatan - Layanan PB UMKU dilakukan seluruhnya melalui
Izin Lokasi Pemanfaatan Ruang 5/2021.
- Pemenuhan ketentuan, persyaratan dan Sistem OSS
(KKPR) - PB UMKU sedang dalam proses finalisasi sistem
kewajiban didasarkan atas PP Sektor,
Persetujuan dengan K/L dan sudah terdapat kesepakatan:
Izin Lingkungan Perpres, dan Permen/Perban* turunan
Lingkungan a. apabila nomenklatur dan layanan sudah
Izin Mendirikan dari PP 5/2021. diakomodir dalam Sistem K/L, terlebih dahulu
Persetujuan Bangunan
Bangunan (IMB) dan akan dilakukan integrasi sistem, namun
Gedung (PBG) dan
Sertifikat Laik Fungsi b. apabila belum diakomodir oleh sistem K/L,
SLF
(SLF)
prioritas segera ditanam dalam sistem OSS.

*) Berbagai persyaratan diatur dalam 22 Permen/Perban yang harus diakomodir dan ditanam dalam sistem OSS
Persyaratan dasar Perizinan Berusaha

Persetujuan
Kesesuaian
Bangunan
Kegiatan
Gedung (PBG)
Pemanfaatan 4 UU Persetujuan 2 UU dan Sertifikat 2 UU
Ruang 51 Pasal Lingkungan 36 Pasal
Laik 48 Pasal
(KKPR) (PL)
• Pemanfaatan ruang wajib mendapatkan Konfirmasi/ • Setiap rencana usaha dan/atau kegiatan • PBG untuk membangun baru, mengubah,
Persetujuan/ Rekomendasi KKPR, berbasis RDTR yang berdampak (penting/tidak penting) memperluas, mengurangi, dan/atau merawat
(atau RTR, RZ KSNT dan RZ KAW). terhadap lingkungan hidup wajib memiliki: BG sesuai standar teknis BG.
• Berlokasi di Perairan Pesisir, wilayah perairan dan Amdal, UKL-UPL atau SPPL. • Bangunan tak berisiko tinggi boleh mengacu
wilayah yurisdiksi, wajib mendapatkan Persetujuan • PL merupakan persetujuan terhadap: KKLH prototipe/purwarupa.
KKPR Laut (KKPRL). (Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup)- • Bangunan berisiko tinggi wajib disetujui
• Berlokasi di Kawasan Hutan, wajib Amdal, atau PKPLH (Pernyataan pemerintah.
mendapatkan Persetujuan Penggunaan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan • SLF diterbitkan manajemen pengawas
Kawasan Hutan (P2KH). Hidup)-UKL-UPL. konstruksi.
• Detail mengacu pada PP No. 21 Tahun 2021 • Detail mengacu pada PP No. 22 Tahun • Detail mengacu pada PP No. 16 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, dan PP 2021 tentang Penyelenggaraan tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28
No. 23 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
Kehutanan. Lingkungan Hidup.

13
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah
Mandat Perizinan Berusaha Berbasis Risiko

Perizinan
Berusaha
Proses perizinan kegiatan berusaha diubah dari berbasis izin Penerbitan Perizinan Berusaha melalui sistem
ke risiko OSS oleh:
Rendah • Lembaga OSS
Nomor Induk Berusaha
(NIB) • Lembaga OSS atas nama
Menengah Rendah
Menteri/Kepala Lembaga
NIB + Sertifikat Standar • Kepala DPMPTSP Provinsi atas nama
(SS)*
*Pernyataan Mandiri Gubernur
Menengah Tinggi
• Kepala DPMPTSP Kabupaten/Kota atas
NIB + SS* nama
*Pernyataan Mandiri, selanjutnya
diverifikasi Bupati/Wali Kota
• Administrator KEK
Tinggi
NIB + Izin** •PasalBadan Pengusahaan
22 ayat (2) PP 5/2021 KPBPB.
(+SS*)
*SS: Pernyataan
Mandiri, selanjutnya Format Perizinan Berusaha terstandar pada sistem OSS
diverifikasi
**Izin, melalui verifikasi
tersedia untuk masing-masing penerbit Perizinan Berusaha
sesuai kewenangannya

Catatan: Perizinan Berusaha Untuk Menunjang Kegiatan Usaha (PBUMKU), dapat diajukan
oleh Pelaku Usaha jika diperlukan.
Perizinan Berusaha (Berbasis Risiko)
Risiko: RENDAH Risiko: MENENGAH TINGGI
Perizinan Berusaha: Nomor Induk Berusaha (NIB) Perizinan Berusaha: NIB + SERTIFIKAT STANDAR (SS)

PERSIAPAN OPERASIONAL KOMERSIAL PERSIAPAN OPERASIONAL KOMERSIAL

NIB sebagai PERIZINAN BERUSAHA berlaku untuk melakukan kegiatan usaha 1.NIB + SS 4. SS*

3. VERIFIKASI
• NIB + SS sebagai legalitas selama NIB + SS sebagai PERIZINAN BERUSAHA berlaku
NIB tahap persiapan
• SS dalam bentuk PERNYATAAN
untuk melakukan kegiatan usaha
PERSETUJUAN LINGKUNGAN MANDIRI dari pelaku usaha
SPPL by OSS
• VERIFIKASI pemenuhan standar usaha + persetujuan lingkungan
2. PERSETUJUAN LINGKUNGAN • SS* setelah dilakukan verifikasi pemenuhan standar Usaha oleh Pemerintah
Pengesahan PKPLH – UKL/UPL

Risiko: MENENGAH RENDAH Risiko: TINGGI


Perizinan Berusaha: NIB + SERTIFIKAT STANDAR (SS) Perizinan Berusaha: NIB + IZIN

PERSIAPAN OPERASIONAL KOMERSIAL PERSIAPAN OPERASIONAL KOMERSIAL

NIB + SS sebagai PERIZINAN BERUSAHA berlaku untuk melakukan kegiatan usaha 1.NIB 4. IZIN

3. VERIFIKASI
NIB sebagai legalitas selama tahap NIB + IZIN sebagai PERIZINAN BERUSAHA
NIB + SS persiapan berlaku untuk melakukan kegiatan usaha
PERSETUJUAN LINGKUNGAN
Pengesahan PKPLH – UKL/UPL by system OSS 2. PERSETUJUAN LINGKUNGAN
Pengesahan PKPLH – UKL/UPL • VERIFIKASI pemenuhan standar usaha + persetujuan lingkungan
SS: Sertifikat Standar dalam bentuk pernyataan mandiri dari pelaku usaha atau
Amdal - SKKL
Peluncuran OSS Berbasis Risiko oleh Presiden RI
9 Agustus 2021
Cakupan 16 Sektor Perizinan Berusaha dan 18 Kementerian/Lembaga

Kewenangan penerbitan perizinan berusaha di semua sektor dilimpahkan kepada


Kementerian Investasi/BKPM dan penerbitannya melalui Sistem OSS, termasuk
kepastian dalam mendapatkan fasilitas penanaman modal.
Laporan OSS Berbasis Risiko
Laporan OSS Berbasis Risiko per Sektor
Peraturan BKPM turunan UU CK

1 Peraturan BKPM Nomor 3 Tahun 2021 tentang Sistem Perizinan Berusaha


Berbasis Risiko Terintegrasi secara Elektronik

2 Peraturan BKPM Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pedoman dan Tata Cara
Pelayanan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dan Fasilitas Penanaman Modal

3 Peraturan BKPM Nomor 5 Tahun 2021 tentang Pedoman dan Tata Cara
Pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko

Seluruh Peraturan BKPM Turunan UU Cipta Kerja


telah diundangkan per tanggal 1 April 2021
Kewenangan Pemda dalam Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko

PEMDA KEWENANGAN
Provinsi • PMDN industri besar;
• Semua PMDN non industri yang lokasinya lintas kab/kota yang
bukan kewenangan pusat dan kab/kota;
• Ketenagalistirkan yang menjadi kewenangan Gubernur.

Kabupaten/Kota • PMDN industri menengah;


• PMDN industri mikro & kecil;
• Semua PMDN non industri yang lokasinya dalam 1 kab/kota yang
bukan kewenangan pusat dan provinsi.
Hubungan Kerja Fungsional antara DPMPTSP dengan Lembaga OSS (BKPM)
(Pasal 27 PP No. 6/2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah)

Pendampingan pelaksanaan Perizinan Berusaha.


BKPM menempatkan helpdesk di DPMPTSP Provinsi untuk pelaksanaan konsultasi perizinan berusaha
termasuk melayani Kabupaten/Kota.

Verifikasi usulan Perizinan Berusaha.


Sistem OSS menyediakan proses verifikasi perizinan dan notifikasi Perizinan Berusaha untuk masing-masing
Provinsi/ Kabupaten/Kota sesuai kewenangan.

Pengembangan kompetensi sumber daya manusia.


BKPM menyelenggarakan sosialisasi dan pelatihan bagi aparatur daerah.

Pengadaan perangkat komputer untuk mendukung pelaksanaan Sistem OSS.


BKPM menyediakan perangkat komputer bagi daerah.

Penanganan pengaduan layanan Perizinan Berusaha di daerah.


Sistem OSS meyediakan layanan pengaduan permasalahan layanan perizinan berusaha di daerah.
Sanksi Administratif bagi daerah yang tidak menggunakan OSS
(Pasal 37 PP No. 6/2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah)

Teguran tertulis kepada Gubernur oleh


Mendagri atau Menteri teknis atau Kepala Menteri teknis atau Kepala Lembaga pemerintah nonkementerian
Lembaga pemerintah nonkementerian pembina Perizinan berusaha mengambil alih kewenangan Perizinan
pembina setelah berkoordinasi dengan Berusaha setelah berkoordinasi dengan Mendagri*)
Mendagri.
DPMPTSP dalam memberikan
pelayanan Perizinan Berusaha
tidak menggunakan Sistem OSS

Teguran tertulis kepada Bupati/Wali Kota Gubernur mengambil alih kewenangan Perizinan Berusaha dan
oleh Gubernur sebagai wakil Pemerintah melaporkan kepada Mendagri dengan tembusan Menteri teknis atau
Pusat Kepala Lembaga pemerintah nonkementerian terkait*)

*) Apabila teguran tertulis telah disampaikan 2 (dua) kali berturut-turut dan tetap tidak dilaksanakan.
Ketentuan mengenai Pemberian Insentif Daerah
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2019 tentang Pemberian Insentif dan
Kemudahan Investasi di Daerah

Pasal 2

“Pemerintah Daerah dapat memberikan insentif dan/atau kemudahan investasi di


daerah kepada Masyarakat dan/atau Investor sesuai kewenangannya.”

Jenis-jenis insentif yang dapat diberikan:

Bentuk Insentif: Bentuk Kemudahan:


a. Pengurangan, keringanan, atau a. Penyediaan informasi peluang investasi
pembebasan pajak daerah b. Penyediaan sarana/prasarana
b. Pengurangan, keringanan, atau c. Fasilitasi lahan/lokasi
pembebasan retribusi daerah d. Bantuan teknis
c. Bantuan modal bagi UMKMK e. Penyederhanaan perizinan
d. Bantuan untuk riset bagi UMKMK f. akses pemasaran
e. Bantuan pelatihan vokasi bagi g. Kemudahan investasi langsung konstruksi;
UMKMK h. Investasi di Kawasan strategis;
f. Bunga pinjaman rendah i. Kenyamanan dan keamanan investasi;
j. sertifikasi dan standardisasi
k. Akses tenaga kerja
l. Bahan baku, dll;
Ketentuan Dalam Pemberian Insentif

Pasal 6
 
(3) Pemberian Insentif dan/atau Pemberian Kemudahan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (21) diberikan
sesuai dengan kemampuan daerah dan peraturan
perundang-undangan.
Pelaksanaan Pemberian Insentif Daerah

Penyusunan RUPM/ Penetapan SOP


Penetapan Perda Evauasi
Pemetaan Potensi Dan Pemberian
Insentif

Pemda Menyusun Rencana Umum Penyusunan Perda terkait insentif daerah Kepala Daerah menetapkan SOP Kepala Daerah menetapkan SOP
Penanaman Modal Daerah atau kajian yang memuat: pelaksanaan pemberian insentif kepada pelaksanaan pemberian insentif kepada
tentang potensi dan/atau nilai tambah di • Kriteria; masyarakat/investor. masyarakat/investor.
daerah yang akan dikembangkan • Bentuk insentif;
investasinya. • Jenis usaha yang eligible; Dalam pelaksanaan pemberian fasilitas, Dalam pelaksanaan pemberian fasilitas,
• Tata cara pemberian dilakukan verifikasi yang dikoordiansi oleh dilakukan verifikasi yang dikoordiansi oleh
• Jangka waktu pemberian; DPMPTSP. DPMPTSP.
• Evaluasi
Pemberian insentif daerah ditetapkan oleh
kepala daerah sesuai dengan kewenangan.
Amanat kepada Pemerintah Daerah

• Menyusun Rencana Tata Ruang Detil (RDTR) yang dilengkapi dengan peta digital

• Menyusun Perda Pajak dan Retribusi (termasuk retribusi Persetujuan Bangunan


Gedung (PBG)) sesuai ketentuan UU No. 1 Tahun 2022 dan SE Bersama 4 Menteri

• Menyusun Perda Penanaman Modal dengan menyesuaikan pengaturan pada PP


No. 5 Tahun 2021 dan aturan pelaksana

• Menyusun Perda Rencana Umum Penanaman Modal Daerah (RUPMD)

• Menyusun Perda Insentif dan Kemudahan Berusaha


Alur Sistem OSS-UUCK
(PerBKPM 3/2021)
Sub Sistem Pelayanan
Informasi
OSS -UUCK
Menu Utama SubSistem Pelayanan Informasi
Menu KBLI OSS Berbasis Risiko
Menu KBLI OSS Berbasis Risiko
Menu KBLI OSS Berbasis Risiko
Menu KBLI OSS Berbasis Risiko
Menu Bidang Usaha Penamanam Modal (BUPM)
Panduan OSS bagi UMK, Non UMK, KLD, KEK dan KPBPB

Panduan OSS
UMK : 26
Non UMK : 31
Pemda :5
K/L :4
KEK/KPBPB : 3
---------------------------
TOTAL : 69
Sub Sistem Perizinan
Berusaha
OSS UUCK
Penerima Hak Akses

Amanah PP
5/2021
K/L terkait Subsistem Perizinan Berusaha
diakses menggunakan hak akses
oleh:
Badan Pengusahaan
• Pelaku Usaha;
KPBPB
Pelaku Usaha • Lembaga OSS;
• kementerian/l embaga;
• DPMPTSP provinsi;
• DPMPTSPkabupaten/kota;
• Administrator KEK; dan
Administrator KEK DPMPTSP Provinsi • Badan Pengusahaan
KPBPB.

DPMPTSP
Kabupaten/Kota Pengelola hak akses dapat
memberikan hak akses turunan
sesuai kewenangan dan kebutuhan
yang diperlukan. (Penjelasan Pasal
Pasal 11 ayat 2 (perBKPM no. 171 PP 5/2021)
3/2021)
Perbedaan Hak Akses Bagi Pelaku
Usaha
OSS OSS Berbasis
1.1 Risiko

1 (satu) Penanggung Jawab dapat


1 (satu) Hak Akses dapat digunakan
memiliki beberapa Hak Akses untuk
untuk Hak Akses beberapa badan
badan usaha yang berbeda-beda
usaha

Pasal 16 ayat 2-10 (perBKPM no.


3/2021)
Kategori Pelaku Usaha

Orang - Persyarikatan atau Persekutuan


- Yayasan
Perseorangan
-
UMK -
Perseroan Terbatas (PT)
Persekutuan Komanditer
Badan Usaha - Badan Hukum Lainnya
- Persekutuan Firma
- Persekutuan Perdata
Orang - Koperasi
OSS Perseorangan - Perusahaan UmuM

Badan Usaha
- KPPA
- KPPA (Jasa Penunjang Tenaga Listrik Asing)
Kantor
Non
Non-UMK Perwakilan
- KP3A
Perwakilan - KP3A - PMSE
UMK - BUJKA

Badan Usaha
Online Single Submission (OSS) Badan Usaha
Luar Negeri - Pemberi Waralaba dari Luar Negeri
berbasis risiko memberikan Luar Negeri - Pedagang Berjangka Asing
layanan bagi pelaku usaha yang terbagi ke dalam - PSE Asing
- Bentuk Usaha Tetap
kedua kelompok besar, yaitu Usaha Mikro Kecil
(UMK) dan Non Usaha Mikro Kecil (Non
UMK)
Skala Usaha – UMK
Usaha Mikro dan Kecil (UMK) adalah usaha milik Warga Negara Indonesia (WNI), baik orang perseorangan maupun badan usaha, dengan modal usaha
maksimal Rp 5 miliar, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja,
terdapat perubahan kriteria modal usaha UMK sebagai berikut:

< Rp 1 Miliar Rp 1 Miliar < KECIL < Rp 5 Miliar

MIKRO KECIL

Sebelum UU CK: Sebelum UU CK:


< Rp 50 juta Rp 50 juta < KECIL < 500 juta
Skala Usaha – Non UMK

Usaha milik Warga


Negara Indonesia, baik Orang Perorangan, Badan Orang perseorangan
orang perseorangan usaha milik Penanaman warga negara Indonesia
atau asing, atau badan Badan usaha asing yang
maupun badan usaha, Modal Asing (PMA) atau
usaha yang merupakan didirikan di luar wilayah
dengan modal usaha lebih Penanaman Modal Dalam
perwakilan pelaku usaha Indonesia dan melakukan
dari Rp5 miliar sampai Negeri (PMDN) dengan
dari luar negeri dengan usaha dan/atau kegiatan
dengan paling banyak modal usaha lebih dari
persetujuan pendirian pada bidang tertentu.
Rp10 miliar tidak Rp10 miliar tidak
termasuk tanah dan termasuk tanah dan kantor di wilayah
bangunan tempat usaha. bangunan tempat usaha. Indonesia.

KANTOR
MENENGAH BESAR BULN
PERWAKILAN
Gambaran Umum Sistem OSS Berbasis Risiko
Pertukaran data terkait sertifikasi
Skala Usaha*, halal dan SNI
Lokasi*, KBLI,
BUPM, dsb

Penapisan Bidang
Usaha Sistem Perizinan UMK
Risiko Rendah
UMK • Kewenangan Pusat (Sistem
OSS)

Validasi Proses
Registrasi dan Isi Data Isi Data Validasi Sistem Perizinan UMK Produk
Penerbitan
Hak Akses Pelaku Pelaku Kegiatan Smart Engine Tata Pesetujuan Risiko Menengah
RUang Lingkungan
Perizinan Cetak
Usaha Usaha Usaha Berusaha Rendah/Tinggi, Tinggi
Validasi
NON- Sistem Perizinan Non-UMK
UMK Risiko Rendah, Menengah,
Database KBLI
berikut risiko Tinggi
dan
Ketentuannya

PB-UMKU

Sub-Sistem
Pengawasan
Verifkasi K/L/D

Proses verifikasi Tata Ruang,


Persetujuan Lingkungan, Pemenuhan
Standa SS, Pemenuhan Persyaratan
Izin
Alur Penerbitan Perizinan Berusaha (dengan Fiktif Positif)
Suda Sistem Otomatis
h Menerbitkan
Notifikasi Permohonan
Permohonan kepada K/L/D, diikuti durasi
Perizinan Berusaha

Pelaku Usaha Perizinan Berusaha Kelengkapan


sudah
melewati
melalui OSS Persyaratan SLA K/L/D?
Verifikasi
Belu Permohonan
m oleh K/L/D

Sistem OSS menerbitkan Perizinan Berusaha a.n.


Disetujui Menteri/Kepala
Lembaga/Gubernur/Bupati/Walikota
Notifikasi
Sistem OSS menyampaikan permintaan untuk
Perangkat K/L/D Kurang Lengkap
melengkapi kekurangan
melalui OSS RBA

Ditolak Sistem OSS menyampaikan penolakan

*Menteri/Kepala Lembaga, Kepala DPMPTSP Provinsi a.n. Gubernur, Kepala DPMPTSP Kab/Kota a.n.
Bupati/Walikota, Administrator KEK dan Kepala BP KBPBP, sesuai kewenangan.
Perizinan Berusaha sesuai dengan PP No. 5 Tahun 2021

Perizinan Berusaha

Perizinan Berusaha
Perizinan Berusaha
Untuk Menunjang Kegiatan
Berbasis Risiko
Usaha (UMKU)
• UMKU diperlukan bagi kegiatan usaha dan/atau
• Perizinan Berusaha berdasarkan tingkat risiko
produk pada saat pelaksanaan tahap operasional
usaha.
dan/atau komersial
• KBLI tingkat risiko tercantum dalam lampiran IA (Pasal 20 PP No. 5 Tahun 2021)
dan IIA PP No. 5 Tahun 2021.
• Persyaratan UMKU tercantum dalam lampiran IB
• Telah diimplementasikan sejak diluncurkan 4 dan IIB PP No. 5/2021
Agustus 2021.
• Sedang dibangun Penyempurnaan di Sistem
OSS
LANDASAN HUKUM PB- UMKU

1. Peraturan Pemerintah No. 5/2021 tentang Penyelenggaran Perizinan Berusaha


Berbasis Risiko
2. Peraturan BKPM No. 4/2021 tentang Pedoman Dan Tata Cara Pelayanan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko Dan Fasilitas Penanaman Modal
3. Peraturan K/L sebagai mandat/pendetilan PP 5 Lampiran I b dan II b
Perbedaan Perizinan Berusaha unruk Menunjang Kegiatan Usaha
Sebelum dan sesudah Berbasis Risiko

Sebelum Berbasis Risiko

Dasar PP 24 tahun 2018 PP 5 Tahun 2021


(list terdapat pada lampiran I PP tersebut) Turunan PP

Pengertian izin yang diterbitkan oleh Lembaga OSS untuk dan atas nama legalitas yang diberikan kepada Pelaku Usaha
menteri, pimpinan lembaga, gubernur, atau bupati/wali kota untuk menunjang kegiatan usaha.
setelah Pelaku Usaha mendapatkan Izin Usaha dan untuk
melakukan kegiatan komersial atau operasional dengan
memenuhi persyaratan dan/ atau Komitmen.

Pemilihan Dipilih sesuai list yang disediakan Sesuai KBLI terkait dan Non KBLI
( termapping didalam OSS RBA)
Kewenangan Pusat dan Daerah sesuai peraturan sebelumnya Mengikuti Kewenangan Perizinan Berusaha

Metode Pemprosesan di sistem OSS 1.0 dan 1.1 (pemilihan di OSS, dan Pemprosesan di Sistem OSS RBA (dengan metode
Pemprosesan proses selanjutnya diluar OSS) integrasi atau hak akses)
PERIZINAN BERUSAHA UNTUK MENUNJANG KEGIATAN USAHA

Non
Transaksional
Transaksional
Perizinan yang dapat
Perizinan yang satu kali
digunakan atas
pakai, durasi berlaku
kegiatannya, durasi izin
pendek
panjang

Contoh :
Contoh : Sertifikat Cara Pembuatan
izin ekspor/impor Alat Kesehatan yang Baik
(CPAKB)
Untuk perizinan ekspor
impor akan dilayani INSW
Saat ini sebanyak 531 Jenis PB UMKU yang telah dapat
diproses melalui sistem OSS Berbasis Risiko
Metode Pemrosesan Umku (Non Transaksional)

SISTEM OSS SISTEM OSS


INTEGRASI
(PUSAT) (DAERAH)

o Integrasi (SSO) antara OSS dan o Melalui Hak Akses OSS o Melalui Hak Akses OSS
sistem KL o Dapat mengakomodir lampiran data o Dapat mengakomodir
o Persyaratan di sistem KL teknis lampiran data teknis
PERMOHONAN PB-UMKU

Daftar Perizinan
Permohonan Verifikasi
Kegiatan Berusaha PB-UMKU
PB-UMKU PB-UMKU *
Usaha Utama KBLI
Misalnya:
- KBLI Industri
- Lokasi A

Daftar Kegiatan Usaha


Berlokasi BEDA dengan Pendukung UMKU
KEGIATAN UTAMA
Contoh: TDG dan TUKS

*) Dalam hal verifikasi kewenangan Daerah, maka verifikasi dilakukan oleh OPD Teknis
untuk kemudian disetujui/ditolak oleh PTSP
Alur Permohonan PB UMKU – KBLI Terkait

Tabel mapping Tabel mapping


Pelaku Usaha KBLI dan UMKU UMKU Hak Akses
terkait vs Integrasi

NIB Terbit (baik Izin Menu UMKU sesuai Halaman UMKU Integrasi Pemenuhan
Pilih UMKU yang akan
terverifikasi ataupun KBLI yang diajukan menampilkan daftar Persyaratan UMKU di
diajukan
belum terverifikasi) pelaku usaha UMKU yang relevan sistem K/L
SSO/ User
Sync
Hak Akses

Integrasi Pemrosesan
Verifikasi oleh K/L/D Masuk ke halaman PIA 4.3.1 standar/persyaratan
terkait UMKU yang pemenuhan
UMKU oleh tim teknis
diajukan persyaratan UMKU
internal K/L

Sistem OSS RBA


Tabel persyaratan
PB UMKU Lampiran 2B
UMKU diterbitkan oleh Merge
OSS sesuai SLA Produk
Sistem K/L

Izin/SS
Verfiikasi oleh K/L/D
Upload UMKU apabila Izin atau SS
terkait PB yang
sebagai syarat PB terverifikasi diterbitkan
diajukan

Untuk yang memiliki sarana dan prasarana di lokasi yang berbeda dengan perizinan berusahanya perlu mengakses fitur
pendukung umku
Alur Permohonan PB UMKU – Semua KBLI

Data/Mapping
UMKU Hak Akses
Pelaku Usaha vs Integrasi

Sistem OSS RBA


User dapat melakukan
NIB Terbit (baik Izin Menu UMKU yang Integrasi Pemenuhan
pencarian Pilih UMKU yang akan
terverifikasi ataupun berisi daftar seluruh Persyaratan UMKU di
berdasarkan Judul diajukan
belum terverifikasi) UMKU sistem K/L
UMKU SSO/ User
Sync
Hak Akses

Integrasi Pemrosesan
Verfiikasi oleh K/L/D Masuk ke halaman PIA 4.3.1 standar/persyaratan
terkait UMKU yang pemenuhan
UMKU oleh tim teknis
diajukan persyaratan UMKU
internal K/L

PB UMKU

UMKU diterbitkan oleh Merge


OSS sesuai SLA Produk
Sistem K/L

Izin/SS
Verfiikasi oleh K/L/D
Upload UMKU apabila Izin atau SS
terkait PB yang
sebagai syarat PB terverifikasi diterbitkan
diajukan

Untuk yang memiliki sarana dan prasarana di lokasi yang berbeda dengan perizinan berusahanya perlu mengakses fitur
pendukung umku
Media Layanan Konsultasi OSS Berbasis Risiko

Email Media Tatap Muka WhatsApp


kontak@oss.go.id Sosial Business
+62 811-6774-642

Waktu operasional Senin – Jumat pukul 08.00 – 16.00 WIB


(kecuali Virtual sampai 15.00 WIB)
Beberapa Hal yang Perlu Menjadi Perhatian (1)

1. TDP sudah tidak ada lagi, dengan telah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar
Perusahaan (sebagaimana Pasal 116 UU No 11 Tahun 2021 tentang Cipta Kerja, halaman 680)
2. Pada OSS versi 1.1 (sebelum OSS RBA), semua kegiatan usaha mempunyai jenis perizinan berusaha yang sama:
• NIB
• Izin Usaha belum efektif dan
• Izin Usaha berlaku efektif
3. Risiko Rendah, perizinan berusaha hanya perlu NIB yang terbit secara otomatis via sistem OSS, berlaku untuk kegiatan persiapan
dan produksi komersil, tidak perlu ada Izin Usaha lagi.
4. Risiko Menengah Rendah, perizinan berusaha berupa NIB dan Sertifikat Standar, terbit secara otomatis via sistem OSS, tanpa
perlu verifikasi dari KLD, berlaku untuk kegiatan persiapan dan produksi komersil, tidak memerlukan Izin Usaha lagi
5. Risiko Menengah Tinggi, perizinan berusaha berupa NIB dan Sertifikat Standar yang belum terverifikasi, terbit secara otomatis
via sistem OSS, berlaku untuk kegiatan persiapan usaha. Untuk kegiatan produksi komersil, perlu Sertifikat Standar terverifikasi
dari OSS, yang memerlukan verifikasi dari KLD
6. Kegiatan usaha risiko Tinggi, perizinan berusaha berupa NIB dari OSS untuk kegiatan persiapan, sedangkan untuk kegiatan
produksi komersil, diperlukan Izin dari OSS yang memerlukan verifikasi terlebih dahulu dari KLD
7. Izin Usaha yg terbit pada OSS 1.1:
• sudah berlaku efektif, tetap berlaku dan tetap dapat digunakan sampai habis masa berlakunya, tidak perlu diubah menjadi
perizinan berusaha versi OSS RBA. Demikian juga dengan NIB versi OSS 1.1, tetap berlaku.
• belum berlaku efektif, apabila pelaku usaha masih berminat melanjutkan kegiatan usaha, maka KBLI kegiatan usaha
tersebut harus diurus perizinan berusaha berbasis risiko melalui OSS RBA
Beberapa Hal yang Perlu Menjadi Perhatian (2)

8. Perizinan dasar berupa Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR, dahulu Izin Lokasi) menjadi persyaratan sebelum
terbitnya NIB (versi OSS 1.1, Izin Lokasi tidak persyaratan NIB, namun persyaratan Izin Usaha menjadi berlaku efektif).
• Konfirmasi KKPR terbit otomatis via OSS bagi kegiatan usaha yang berlokasi di Kawasan industri, KEK, Kawasan industri
dalam KPBPB, sudah ada RDTR digital, sudah mempunyai Izin Lokasi yang masih berlaku, sudah ada sertifikat tanah,
tanah/bangunan yang disewa (tidak memerlukan verikasi KLD)
• Persetujuan KKPR, yang berlokasi selain yang memenuhi kriteria diatas, memerlukan verifikasi Kemen ATR/BPN atau
Pemda

9. Perizinan dasar lainnya:


 Persetujuan lingkungan berupa Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) yg terbit secara otomatis via OSS untuk
setiap kegiatan usaha; Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UUPL) otomatis terbit via OSS maupun yang
memerlukan verifikasi KLD; and Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) bagi risiko Tinggi (dan sebagaian risiko
Menengah Tinggi) yang juga memerlukan verifikasi dan persetujuan KLD.
 Persetujuan Bangunan dan Gedung (PBG, yang dulu adalah IMB) dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) tidak dijadikan lagi menjadi
syarat perizinan berusaha dan diajukan dan diproses di SIMBB-PUPR (pada OSS 1.1, IMB dan SLF menjadi persyaratan untuk
mengefektifkan Izin Usaha).

Anda mungkin juga menyukai