Anda di halaman 1dari 41

Metode dan Teknik

Menghitung Tingkat Komponen Dalam


Negeri (TKDN)
Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan BUMN
TARGET PELATIHAN
Peserta mengetahui dan memahami :
• Latar belakang mengapa perlu diimplementasikan TKDN
• Konsep Dasar Perhitungan TKDN
• Cara mengimplementasikan TKDN pada proses Pengadaan
• IMPLEMENTASI TKDN dibeberapa sektor
1 Latar Belakang

2 Dasar Hukum

Konsep Perhitungan TKDN (TKDN Barang, TKDN Jasa dan


3 TKDN Gabungan B/J)
Optimalisasi TKDN dalam Proses Pengadaan + HEA
4
(Harga Evaluasi Akhir)

5 Benchmarking Implementasi TKDN


Sasaran, Indikator, dan Target RPJMN 2020 -2024
Dalam lima tahun mendatang, sasaran yang akan diwujudkan dalam rangka memperkuat ketahanan
ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas adalah sebagai berikut:

1
1. Meningkatnya daya dukung dan kualitas sumber daya ekonomi sebagai modalitas bagi pembangunan
ekonomi yang berkelanjutan; dan
2. Meningkatnya nilai tambah, lapangan kerja, investasi, ekspor dan daya saing perekonomian

Latar
Baseline Target
Sasaran Indikator 2019 2024
Belakang A. Meningkatnya daya dukung dan kualitas sumber daya ekonomi sebagai modalitas bagi
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan
1. Pemenuhan kebutuhan energi 9. TKDN Sektor pembangkit EBT
dengan mengutamakan • Surya (%) 40% 40%
peningkatan energi baru • Bioenergi (%) 40% 40%
terbarukan (EBT) : • Panas Bumi (%) 30% 35%
B. Meningkatnya nilai tambah, lapangan kerja, investasi, ekspor dan daya saing perekonomian
3. Peningkatan ekspor bernilai 14. Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 43,3% 50%
tambah tinggi dan penguatan (Rerata Tertimbang) (%)
Tingkat Komponen Dalam Negeri 15. Jumlah produk tersertifikasi TKDN ≥ 25% 6097 8400
(TKDN) : yang masih berlaku
LAMPIRAN I : PERATURAN PRESIDEN NOMOR 18 TAHUN 2020 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL TAHUN 2020-2024
PERAN PEMERINTAH & BUMN DALAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR
INVESTASI INFRASTRUKTUR 2020-2024
(Rp. 6.445 Trilyun)

1 Dari investasi infrastruktur periode 2020-


2024 sebesar Rp 6.445 T itu sekitar :

Latar
• 42% merupakan partisipasi swasta,
2384,65;
• Pemerintah sebesar 37% (Rp. 2.384,65T) 2706,9;
Belakang • BUMN sebesar 21% (Rp. 1.353,45T) 42%
37%

1353,45;
Rp 3.738 T 21%

Pemerintah BUMN Swasta

Sumber: https://mediaindonesia.com/read/detail/263074-porsi-swasta-lebih-besar-di-proyek-infrastruktur
Target Capex BUMN 2015-2019
900 ❑ MAKSUD DAN TUJUAN BUMN ( UU
NO. 19 TAHUN 2003), A.L

1
800 764 MEMBERIKAN SUMBANGAN BAGI
PERKEMBANGAN EKONOMI DAN
700
616 PENERIMAAN NEGARA.
600 ❑ MENJADI LOKOMOTIF

Latar
497 PERKEMBANGAN EKONOMI DAN
500

Belakang
401 INDUSTRI DALAM NEGERI.
400 ❑ KEWAJIBAN BUMN
323
300 MENGUTAMAKAN PENGGUNAAN
PRODUKSI DALAM NEGERI, RANCANG
200 BANGUN DAN PEREKAYASAAN
100 NASIONAL, SERTA PERLUASAN
KESEMPATAN BAGI USAHA KECIL
0
Jumlah

2015 2016 2017 2018 2019


5 Prioritas Strategis Kementerian BUMN untuk
periode 2020 - 2024. 3 Rencana Strategis BUMN Perkuat
1
1. BUMN menjadi seimbang atau balance antara pelaksanaan Pondasi Industri Kesehatan Indonesia
bisnis dengan tanggung jawab dampak sosial. BUMN fokus
bisnis, kemudian BUMN separuh ke bisnis dan sisanya dampak Pertama, Rencana Jangka Pendek
sosial, serta BUMN yang memiliki dampak sosialnya lebih “......membentuk perusahaan holding farmasi.

Latar
banyak. Serta mengkonsolidasikan 70 rumah sakit milik
negara dan membentuk klaster kesehatan untuk
2. BUMN harus berani melakukan perubahan daripada
Belakang ekosistem, kolaborasi bisnis dan juga kemitraannya. BUMN
tidak mungkin menjadi menara gading yang berjalan sendiri
membangun rantai pasokan yang koheren .......,”
Kedua, Rencana Jangka Menengah, “.....akan terus
memfokuskan upaya untuk meningkatkan
atau stand alone.
kapasitas Litbang bangsa untuk vaksin dan
3. BUMN menjadi pemain yang bisa membuat terobosan di era produksi obat-obatan”.
teknologi, mengingat saat ini merupakan era disrupsi dan Ketiga, Rencana Jangka Panjang “....agar
teknologi. perusahaan farmasi kami menjadi perusahaan
4. Nilai tata kelola korporasi yang baik dan bersih di BUMN harus global ....dan memberikan dampak berkelanjutan
dimaksimalkan. dalam perawatan kesehatan Indonesia,”
5. Meningkatkan atau meng-upgrade orang-orang yang bekerja Sumber: https://www.industry.co.id/read/65877/rencana-strategis-
di Kementerian BUMN atau perusahaan-perusahaan BUMN. kementerian-bumn-mendorong-ketahanan-industri-kesehatan-
indonesia
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018
UU & PP Perindustrian Pemberdayaan Industri

Perpres, ▪ Perpres No.16/2018 Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah


Keppres, Inpres ▪ Keppres No.24/2018 Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri

2
Inpres No.2/2009 Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Peraturan Menteri, Keputusan Menteri & Surat Edaran Menteri


1. Permen Perindustrian No.16/ 2011 Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri

Dasar
2. Permen Perindustrian No.02/2014 Pedoman Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
3. Permen Perindustrian No.03/2014 Pedoman Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Yang Tidak Dibiayai

Hukum
Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
4. Permen Perindustrian No.68/2015 Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Elektronika Dan Telematika
5. Permen Perindustrian No.05/2017 Perubahan Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 54/M-IND/PER/3/2012 Tentang Pedoman Penggunaan Produk
Dalam Negeri Untuk Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan
6. Permen Perindustrian No. 04/2017 Ketentuan Dan Tata Cara Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya
7. Permen Perindustrian No. 29/2017 Ketentuan Dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam,
Dan Komputer Tablet
8. Permen Perindustrian No.31/2017 Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 19/M-IND/PER/2/2010 Tentang Daftar Mesin, Barang, Dan
Bahan Produksi Dalam Negeri Untuk Pembangunan Atau Pengembangan Industri Dalam Rangka Penanaman Modal.
9. Permen ESDM No. No. 15/2013 ttg Penggunaan Produk Dalam Negeri pada kegiatan usaha hulu Migas
10. Permen Kominfo No. 27/2015 Persyaratan Teknis Alat dan/atau Perangkat Perangkat Telekomunikasi Berbasis Standar Teknologi Long Term Evolution
11. Permen Kominfo No. 4/2019 Persyaratan Teknis Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi Untuk Keperluan Penyelenggaraan Televisi Siaran dan Radio Siaran
12. Permen Kominfo No. 12/2019 Tata Cara Penilaian Pencapaian Tingkat Komponen Dalam Negeri Belanja Modal Dan Belanja Operasional Pada Penyelenggaraan
Telekomunikasi
13. Permen BUMN No. PER - 08/MBU/12/2019 Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
14. Kep Menko Bidang Kemaritiman No. 84/2019 Kelompok Kerja Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri
15. SE Menteri BUMN Nomor SE- 02 /MBU/2006 Penggunaan produk dalam negeri dalam pengadaan barang/jasa BUMN dan anak perusahaan BUMN :
“melaporkan penggunaan produk dalam negeri kepada Kementerian Negara BUMN sebagai Wakil Ketua Tim Pelaksana Penggunaan Produk Dalam Negeri &
Sebagai KPI masing masing BUMN”
16. SE Menteri BUMN Nomor SE- 02 /MBU/2012 Penggunaan produk dalam negeri dalam pengadaan barang/jasa BUMN dan anak perusahaan BUMN
3 Konsep Perhitungan TKDN

Berinvestasi di Indonesia
Barang/Jasa termasuk rancang
bangun dan perekayasaan yang
produksi atau dikerjakan oleh
Berlokasi di Indonesia
Perusahaan yang

Berproduksi di Indonesia
Produk Dalam Negeri
3 Konsep Perhitungan TKDN
IDENTIFIKASI PRODUK adalah Langkah AWAL yang harus Penentuan KDN/KLN
BERDEDA
dilakukan agar tidak terjadi SALAH/KELIRU dalam
mengimplementasikan dan menghitung TKDN ❑ Barang (Material & Barang Jadi) di-
treatment sebagai Country of Origin
❑ Jasa (Alat Kerja) ditreatment sebagai
Country of Origin dan Kepemilikan
PRODUK
Barang diserahkan dan Penentuan PreferensI
menjadi milik User/Buyer BERDEDA
BARANG ❑ Barang /Jasa:
▪ Pref. Harga maks. 25%
▪ TKDN ≥ 25%
IDENTIFIKASI Barang berfungsi sebagai ❑ Pekerjaan Konstruksi:
PRODUK Alat Kerja layanan jasa dan ▪ Preferensi maks. 7,5% diatas harga
(Saat LELANG) penawaran terendah dari badan
JASA tetap dimiliki Penyedia Jasa
usaha asing
3 Konsep Perhitungan TKDN
Pumps LELANG : Pengadaan 2 Unit Pompa BARANG
CONTOH
LELANG :
Penyewaan 2 Unit Pompa selama 2
tahun

Jika Penyedia B/J melakukan fabrikasi


dan Menyiapkan materialnya

Pressure Jika Penyedia B/J HANYA melakukan


Vessel fabrikasi dan Material dr User
3 Konsep Perhitungan TKDN
BIAYA PRODUK • KDN
Barang Biaya dirinci & • KLN
dikelompokkan ke :
• Biaya Material/ • KDN
PRODUK Jasa Peralatan/ Bahan Baku • KLN
• Biaya Alat Kerja
Gabungan • Biaya Tenaga Kerja • KDN
• Biaya Jasa Umum • KLN
B&J

Biaya KDN
% TKDN = X 100%
Biaya KDN + Biaya KLN
3 Konsep Perhitungan TKDN
Dibuat DN, TKDN Dibuat LN,
0% < X ≤ 100% TKDN 0%
1. Material
PENENTUAN KL KD
N N
TKDN
Penentuan
3. Alat TKDN
Kerja
KLN KDN
2.Tenaga
Kerja
KLN KDN
Referensi :
NEXT SLIDE……….
Peraturan Menteri Perindustrian no.
16/M-IND/PER/2/2011
3 Konsep Perhitungan TKDN
Alat Kerja – Permen Perindustrian No.16

Dibuat ............ DN LN

1 2 3 4 5 6
Saham
Pemilik .... DN LN DN+LN DN LN DN+LN
%TKDN .. 100% 75% 75% + (25% x 75% 0% proporsional
Saham DN) saham DN

Referensi :
Peraturan Menteri Perindustrian no.
16/M-IND/PER/2/2011
3 Konsep Perhitungan TKDN
BAHAN BAKU (MATERIAL)
• Nilai/Harga Perolehan
• Nilai/Harga Komponen biaya terkait : Transportasi,
Handling, dsb.

NILAI/ TENAGA KERJA


BESARAN • Gaji/Salary
BIAYA • Besaran Biaya-biaya terkait : Tunjangan, Fasilitas,
Lembur, dsb

ALAT KERJA/FASILITAS
• Dimiliki : Nilai Penyusutan/depresiasi
• Disewa : Nilai/Harga Sewa
3 Konsep Perhitungan TKDN
Contoh TKDN Alat Kerja – Permenperin No.16
Dalam memanufaktur Kabel Listrik, PT. ABC dgn kepemilikan saham 50% DN dan 50% Asing memiliki
3 Mesin Produksi, dgn rincian sbb :
Mesin Made in Nilai Depresiasi TKDN
1 2 3 4 5 6
Mesin A China 500.000 50%
DN LN DN+LN DN LN DN+LN Mesin B Jepang 100.000 50%
100% 75% 75% + (25% 75% 0% proporsional
Mesin C Indonesia 200.000 87,5%
x Saham DN) saham DN

Dalam memanufaktur Kabel Listrik, PT. XYZ status PMA dgn kepemilikan saham
70% DN dan 30% Asing memiliki 3 Mesin Produksi, dgn rincian sbb :

Mesin Made in Nilai Depresiasi TKDN


Mesin A China 500.000 70%
Mesin B Jepang 100.000 70%
Mesin C Indonesia 200.000 92,5%
3 TKDN Barang
TKDN barang dihitung berdasarkan perbandingan biaya Komponen Dalam Negeri Pada Barang terhadap
keseluruhan biaya barang jadi
% TKDN Biaya Komponen Dalam Negeri Pada Barang
= X 100%
Barang Biaya Barang Jadi

Biaya Material/Bahan Baku


DEFINISI
Komponen Dalam Negeri Pada Barang adalah penggunaan bahan baku, • Biaya Tenaga Kerja Langsung
rancang bangun dan perekayasaan yang mengandung unsur manufaktur, • Biaya Tidak Langsung Pabrik
pabrikasi, perakitan, dan penyelesaian akhir pekerjaan yang berasal dari dan (Factory Overhead)
dilaksanakan di dalam negeri
• Biaya Tenaga Kerja Tidak
Biaya Tidak Langsung Pabrik (Factory overhead) adalah biaya-biaya dari Langsung
tenaga kerja tidak langsung, mesin/alat kerja/ fasilitas kerja dan semua biaya • Biaya Mesin/Alat Kerja
pabrikasi lainnya utk menghasilkan satu satuan produk yang biayanya tidak /Fasilitas Kerja
• Biaya Jasa Umum
dapat dibebankan langsung kepada produk tertentu.
3 TKDN Barang
STRUKTUR HARGA BARANG
No. KOMPONEN BIAYA SIFAT No. KOMPONEN BIAYA BIAYA KDN KLN
1 Biaya Material (Bahan Baku) Langsung Variable 1 Biaya Material (Bahan 100.000 50.000 50.000
Baku) Langsung
2 Biaya Tenaga Kerja Langsung Variable 2 Biaya Tenaga Kerja 10.000 10.000 -
3 Biaya Tidak Langsung Pabrik (Factory Variable + Langsung
Overhead) + Fix 3 Biaya Tidak Langsung Pabrik 10.000 5.000 5.000
(Factory Overhead)
4 BIAYA PRODUKSI (Cost to make) 4 BIAYA PRODUKSI 120.000 65.000 55.000
5 Beban Pemasaran (Marketing Expenses) (Cost to make)

6 Beban Umum & Adm. (G & A Expenses) +


7 HARGA POKOK PENJUALAN
8 Keuntungan & Pajak + TKDN BARANG = (65.000/120.000) x 100%
= 54,17%
9 HARGA JUAL
10 Biaya Transportasi & Gudang +
11 HARGA FOB
3 TKDN Barang LAYER
JENIS BARANG ❑ Perhitungan TKDN barang ditelusuri sampai dengan barang tingkat
dua yang dihasilkan oleh produsen dalam negeri
❑ Perhitungan TKDN
barang dilakukan ❑ Barang tingkat dua adalah barang yang merupakan bahan
terhadap setiap baku/material barang tingkat satu
jenis barang. Kursi Plastik Kursi Office
❑ TKDN barang tingkat dua dinyatakan 100% (seratus persen),
❑ Jenis barang apabila:
merupakan a. barang tingkat dua diproduksi di dalam negeri;
barang yang b. biaya barang tingkat dua di bawah 3% (tiga persen) dari
diproduksi Galvanized Pipe PVC Pipe biaya produksi barang tingkat satu; dan
berdasarkan c. akumulasi biaya seluruh barang tingkat dua sebagaimana
proses produksi dimaksud pada huruf b maksimal 10% (sepuluh persen) dari
dan bahan baku total biaya barang tingkat satu.
(material) yang ❑ Apabila dalam penelusuran terhadap barang tingkat dua terdapat
ERW SS 2” ERW SS 4”
sama. barang/ komponen yang berasal dari barang tingkat tiga yang
dibuat di dalam negeri, TKDN barang/komponen dari barang
tingkat tiga dimaksud dinyatakan 100% (seratus persen).
3 TKDN Barang
WEBSITE : http://tkdn.kemenperin.go.id/

Sumber Data
Kemampuan
Industri Barang
Dalam Negeri :
3 TKDN Jasa
TKDN jasa dihitung berdasarkan perbandingan antara biaya jasa
Komponen Dalam Negeri Pada Jasa terhadap keseluruhan biaya jasa
Biaya Komponen Dalam Negeri Pada Jasa
% TKDN Jasa = x 100%
Biaya Jasa keseluruhan

Komponen Dalam Negeri Pada Jasa adalah


BIAYA JASA :
penggunaan jasa sampai dengan
penyerahan akhir dengan memanfaatkan ✓ Material terpakai
tenaga kerja, termasuk tenaga ahli, alat ✓ Tenaga Kerja & Konsultan
kerja termasuk perangkat lunak dan sarana ✓ Alat Kerja/Fasilitas Kerja
pendukung yang berasal dari dan ✓ Jasa Umum
dilaksanakan di dalam negeri.
Keseluruhan biaya jasa dihitung sampai di lokasi pengerjaan (on site).
3 TKDN Jasa
Struktur Harga KONTRAK JASA

Material Terpakai
Biaya Komersial
Harga KONTRAK JASA

Biaya Operasional Keseluruhan biaya


Tenaga
Kontrak Kontrak jasa dihitung
Kerja&Konsultan
JASA sampai di lokasi
Biaya Jasa
Alat Kerja/Fasilitas pengerjaan (on
Kerja site).
Keuntungan
Jasa Umum
Pajak
3 TKDN Jasa
Transportasi, Handling, Material Overhead
Asuransi dan Biaya Perusahaan
Terpakai
lainnya dalam rangka
Tenaga Kerja & Keuntungan
PELAKSANAAN
KONTRAK JASA Konsultan
PPn Jual
Alat Kerja
/Fasilitas Kerja

Jasa Umum
Mob demob

Biaya
TKDN JASA Produksi
Jasa
TIDAK
DIHITUNG
DIHITUNG
3 TKDN Jasa
Material Used
Biaya TKDN KDN KLN
Alat Kerja
50 50% 25 25
Made in LN, dimiliki
Persh. DN
1.000 75% 750 250
Tenaga
3.000 100% 3.000 -
Jasa Design
Kerja WNI
100 100% 100 -
Arsitektur 4.150 3.875 275
Mob demob Persh Airline DN
Jasa
Umum
TKDN = (3.875/4150) x 100%
= 93,37 %
3 TKDN GABUNGAN BARANG & JASA
TKDN gabungan barang dan jasa merupakan Biaya Komponen Dalam Negeri Pada
% TKDN Jasa Gabungan Barang & Jasa
perbandingan keseluruhan biaya Komponen Dalam
Gabungan = x 100%
Negeri Pada Gabungan Barang dan Jasa terhadap Keseluruhan gabungan biaya barang
Barang & Jasa
keseluruhan gabungan biaya barang dan jasa. dan jasa

▪ Komponen Dalam Negeri Pada Gabungan Barang dan Jasa adalah penggunaan bahan baku,
rancang bangun dan perekayasaan yang mengandung unsur manufaktur, pabrikasi, perakitan,
dan penyelesaian akhir pekerjaan serta penggunaan jasa dengan memanfaatkan tenaga kerja,
termasuk tenaga ahli, alat kerja termasuk perangkat lunak dan sarana pendukung sampai
dengan penyerahan akhir yang berasal dari dan dilaksanakan di dalam negeri.
▪ Keseluruhan gabungan biaya barang dan jasa merupakan biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan gabungan barang dan jasa yang dihitung sampai di lokasi pengerjaan (on site).
▪ TKDN gabungan barang dan jasa dihitung pada setiap kegiatan pekerjaan gabungan barang dan
jasa.
▪ Biaya yang dikeluarkan meliputi biaya produksi pada perhitungan TKDN Barang dan biaya jasa
pada penghitungan TKDN jasa
3 TKDN GABUNGAN BARANG & JASA
Harga Kontrak/PO Gabungan B & J

Keuntungan Total Biaya Operasi Gab.


Pajak/PPN
Barang & Jasa

Biaya tidak langsung Biaya Gab.


Perusahaan (Overhead) Barang & Jasa

Biaya Barang Biaya Jasa


Struktur Harga KONTRAK Material Personil /
Gabungan Barang & Jasa Terpakai Konsultan

Peralatan Alat Kerja /


Terpasang Peralatan
DIHITUNG Konstruksi /
Fabrikasi
TIDAK DIHITUNG
Jasa Umum, dll
3 TKDN GABUNGAN BARANG & JASA
B
A Bahan (Material) Terpakai
R
A
BATASAN N Peralatan Terpasang BIAYA
G DIHITUNG
BIAYA SAMPAI DI
LOKASI
Tenaga Kerja & Konsultan PENGERJAAN

J
A Alat Kerja/ Fasilitas Kerja
S
A Konstruksi/ Fabrikasi

Jasa Umum
3 TKDN GABUNGAN BARANG & JASA
REKAPITULASI
KEGIATAN : Pembangunan Rumah Sederhana 36
LOKASI : Depok Jawa Barat

NO. URAIAN JUMLAH HARGA

I. PEKERJAAN PERSIAPAN 600.000


II. PEKERJAAN PONDASI 1.800.000
III. PEKERJAAN BETON BERTULANG 5.600.000
IV. PEKERJAAN DINDING 7.500.000
V. PEKERJAAN KOZEN 2.100.000
VI. PEKERJAAN KAP/RANGKA ATAP/PENUTUP ATAP 15.800.000
VII. PEKERJAAN PLESTERAN 5.500.000
VIII. PEKERJAAN PLAFOND 7.000.000
IX PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK 1.700.000
X PEKERJAAN INSTALASI AIR DAN SANITAIR 2.000.000
Diketahui : XI PEKERJAAN LANTAI 4.100.000
− RAB Pembangunan Rumah Sederhana type 36 XII PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA 4.700.000
− Alat Kerja yang digunakan Buatan Luar Negeri XIII
XIV.
PEKERJAAN ENGSEL & GRENDEL
PEKERJAAN PENGECATAN
1.500.000
2.400.000
dan dimiliki oleh Perusahaan Dalam Negeri
− Tenaga Kerja/Tukang dan Mandor seluruhnya JUMLAH
KEUNTUNGAN 10%
Rp
Rp
62.300.000
6.230.000
WNI Pph 4% Rp 2.492.000
TOTAL Rp 71.022.000
3 TKDN GABUNGAN BARANG & JASA
NO. URAIAN JUMLAH HARGA BARANG JASA
Material/Peralatan Tng Kerja Alat Kerja
Biaya TKDN KDN Biaya TKDN KDN Biaya TKDN KDN
I. PEKERJAAN PERSIAPAN 600.000 375.000 80% 300.000 200.000 100% 200.000 25.000 75% 18.750
II. PEKERJAAN PONDASI 1.800.000 1.200.000 60% 720.000 500.000 100% 500.000 100.000 75% 75.000
III. PEKERJAAN BETON BERTULANG 5.600.000 4.200.000 60% 2.520.000 1.200.000 100% 1.200.000 200.000 75% 150.000
IV. PEKERJAAN DINDING 7.500.000 5.000.000 90% 4.500.000 2.300.000 100% 2.300.000 200.000 75% 150.000
V. PEKERJAAN KOZEN 2.100.000 1.500.000 90% 1.350.000 600.000 100% 600.000 - 75% -
VI. PEKERJAAN KAP/RANGKA ATAP/PENUTUP ATAP 15.800.000 14.000.000 50% 7.000.000 1.800.000 100% 1.800.000 - 75% -
VII. PEKERJAAN PLESTERAN 5.500.000 4.000.000 60% 2.400.000 1.500.000 100% 1.500.000 - 75% -
VIII. PEKERJAAN PLAFOND 7.000.000 5.000.000 70% 3.500.000 2.000.000 100% 2.000.000 - 75% -
IX PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK 1.700.000 1.000.000 70% 700.000 700.000 100% 700.000 - 75% -
X PEKERJAAN INSTALASI AIR DAN SANITAIR 2.000.000 1.500.000 50% 750.000 500.000 100% 500.000 - 75% -
XI PEKERJAAN LANTAI 4.100.000 3.000.000 70% 2.100.000 1.100.000 100% 1.100.000 - 75% -
XII PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA 4.700.000 4.000.000 70% 2.800.000 700.000 100% 700.000 - 75% -
XIII PEKERJAAN ENGSEL & GRENDEL 1.500.000 1.200.000 0% - 300.000 100% 300.000 - 75% -
XIV. PEKERJAAN PENGECATAN 2.400.000 1.500.000 50% 750.000 900.000 100% 900.000 - 75% -
BIAYA TOTAL 62.300.000 47.475.000 29.390.000 14.300.000 14.300.000 525.000 393.750
TKDN BARANG = (29.390.000/47.475.000) x 100% = 61,91% TKDN JASA = ((14.300.000+393.750)/(14.300.000+525.000)) X 100% = 99,11%
TKDN GABUNGAN BARANG&JASA = ((29.390.000+14.300.000+393.750)/(47.475.000+14.300.000+525.000)) X 100% = 70,76%
3 Contoh Dokumen Pendukung
No. Deskripsi Dokumen Pendukung Keterangan
A Kontrak ➢ RAB, BOQ, AHSP * ➢ Mengetahui ruang lingkup proyek
➢ Scope Of Work ➢ Mengetahui profil proyek
➢ Profil Proyek ➢ Mengetahui biaya proyek
➢ Daftar Vendor/Subkontraktor
➢ Foto Proyek
B Material ➢ Invoice Pembelian Material ➢ Mengetahui Supplier & Asal Negara (Country of
➢ Sertifikat TKDN Origin) material
➢ Mill Certificate ➢ Mengetahui Nilai TKDN Material
C Tenaga Kerja ➢ Struktur Organisasi Proyek ➢ Mengetahui Jumlah dan Kewarganegaraan Tenaga
➢ Daftar Tenaga Kerja Kerja yang terlibat pekerjaan
➢ Bukti Kewarganegaraan Tenaga Kerja
D Alat Kerja ➢ Bukti Kepemilikan Alat Kerja ➢ Mengetahui Pemilik Alat Kerja
➢ Bukti Penyewaan Alat Kerja (jika sewa) ➢ Mengetahui sperusahaan dari pemilik alat kerja
➢ Bukti Status Kepemilikan Saham
Perusahaan
E Jasa Umum ➢ Bukti pembayaran jasa (Mobilisasi, dll) ➢ Mengetahui Vendor/Subkontraktor pelaksana
➢ Perhitungan TKDN pekerjaan
Vendor/Subkontraktor ➢ Mengetahui Nilai TKDN dari Vendor/Subkontraktor
4 Optimalisasi TKDN dalam Proses Pengadaan

Persiapan & Perencanaan LELANG KONTRAK Operation


❑ WAJIB mempertimbangkan kemampuan Industri ❑ Persyaratan
Barang & Jasa Dalam Negeri: Komitmen TKDN ❑ Monitoring TKDN Verification
• Kontraktor Dalam Negeri ❑ Implementasi Harga
• Konsultan DN Evaluasi Penawaran ❑ Shop Inspection/FAT/Witness
• Fabricator DN dgn Unsur TKDN
• Ship yard DN ❑ Target TKDN Kontrak
• Barang Produksi DN
❑ Utk Nilai Pengadaan Besar, bila perlu:
▪ dilakukan Assessment Kemampuan Industri Barang &
Jasa Dalam Negeri (Legal, Finansial, Spec/Kualitas,
Kapasitas, Pengalaman) : Saran & Perbaikan
▪ Pre-Assessment TKDN
4 Optimalisasi TKDN dalam Proses Pengadaan
- EPC

Basic Design FEED LELANG Kontrak EPC Operation

❑ Wajib mengikutsertakan ❑ IDEM sebelumnya ❑ Persyaratan


❑ Assessment Kemampuan EPC Komitmen TKDN ❑ Monitoring TKDN Verification
Pers Engineering DN
Contractor DN, Fabricator DN, ❑ Implementasi Harga
❑ WAJIB Ship yard DN dan Industri ❑ Shop Inspection/FAT/Witness
mempertimbangkan Evaluasi Penawaran
Barang Penunjang DN (Legal,
kemampuan : Finansial, Spec/Kualitas, dgn Unsur TKDN ❑ Project Site Visit
• EPC Contractor DN Kapasitas, Pengalaman) : ❑ Target TKDN Kontrak
• Fabricator DN Saran & Perbaikan EPC
• Ship yard DN ❑ Pre-Assessment TKDN
❑ Target TKDN Lelang EPC
• Barang Produksi DN
4 Preferensi Harga & Hasil/Harga Evaluasi Akhir
Preferensi harga merupakan insentif bagi produk dalam negeri pada pemilihan Penyedia berupa kelebihan harga
yang dapat diterima. Prefrensi Harga diberlakukan pada :
• Pengadaan Barang/Jasa yang bernilai paling sedikit di atas Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
• Diperhitungkan dalam evaluasi harga penawaran yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan teknis
• Dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih penawaran dengan HEA terendah yang sama, penawar dengan TKDN lebih
besar ditetapkan sebagai pemenang

Koefisien Hasil/Harga Evaluasi Akhir (HEA) :


PENGADAAN PREFERENSI STATUS PERUSAHAAN = (1 – KP) x HP
Preferensi
Barang / Jasa : % TKDN x 25% = (1 – (% TKDN x 25%) x HP
• Pref. Harga
25% KP = TKDN × preferensi
• TKDN ≥ 25% KP adalah Koefisien Preferensi
Pekerjaan + Untuk Kontraktor Nasional, paling tinggi
HP adalah Harga Penawaran setelah
Konstruksi 7,5%, thd Harga Penawaran Kontraktor koreksi aritmatik.
Asing
4 Preferensi Harga & Harga Evaluasi Akhir
Contoh HEA Barang
Harga Penawaran
Peringkat Pra- TKDN Barang Pref. TKDN KP HEA Peringkat
No Bidder Barang
HEA HEA
a b c d=bxc e = (1-d) x a
1 A 10.500.000.000 3 60% 25% 15% 8.925.000.000 1
2 B 10.000.000.000 2 40% 25% 10% 9.000.000.000 2
3 C 9.600.000.000 1 25% 25% 6% 9.000.000.000 3

Contoh HEA Jasa


Harga Penawaran Jasa Peringkat Pra- TKDN Jasa Pref. TKDN KP HEA Peringkat
No Bidder
a HEA b c d=bxc e = (1-d) x a HEA
1 A 3.500.000.000 3 60% 25% 15% 2.975.000.000 1
2 B 3.400.000.000 2 40% 25% 10% 3.060.000.000 3
3 C 3.200.000.000 1 25% 25% 6% 3.000.000.000 2
4 Preferensi Harga & Harga Evaluasi Akhir
Contoh HEA Gab Barang & Jasa : Semua Bidder Perusahaan Nasional
Penawaran Harga TKDN TKDN Preferensi
Raking
Status Penawaran Barang Jasa
No Bidder pra-
Perusahaan Barang Jasa Barang Jasa
TKDN
a b c d e f g
1 A Nasional 95.500.000.000 20.000.000.000 115.500.000.000 4 40% 95% 25% 25%
2 B Nasional 95.000.000.000 20.000.000.000 115.000.000.000 3 35% 90% 25% 25%
3 C Nasional 90.000.000.000 20.000.000.000 110.000.000.000 2 30% 80% 25% 25%
4 D Nasional 89.000.000.000 20.000.000.000 109.000.000.000 1 30% 75% 25% 25%

KP
Status HEA Barang KP Jasa HEA Jasa HE Gabungan Raking HEA-
No Bidder Barang
Perusahaan TKDN
h=dxf i = (1-h) x a j=exg k = (1-j) x b m=i+k
1 A Nasional 10,00% 85.950.000.000 23,75% 15.250.000.000 101.200.000.000 3
2 B Nasional 8,75% 86.687.500.000 22,50% 15.500.000.000 102.187.500.000 4
3 C Nasional 7,50% 83.250.000.000 20,00% 16.000.000.000 99.250.000.000 2
4 D Nasional 7,50% 82.325.000.000 18,75% 16.250.000.000 98.575.000.000 1
4 Preferensi Harga & Harga Evaluasi Akhir
Contoh HEA Gab Barang & Jasa : Bidder terdiri dari Perusahaan Nasional dan Asing
Penawaran Harga TKDN TKDN Preferensi
1 Status
Raking
No Bidder Penawaran pra- Barang Jasa
Perusahaan Barang Jasa Barang Jasa
TKDN
a b c d e f g
1 A Nasional 95.500.000.000 20.000.000.000 115.500.000.000 4 40% 95% 25% 25%
2 B Nasional 95.000.000.000 20.000.000.000 115.000.000.000 3 35% 90% 25% 25%
3 C Asing 90.000.000.000 20.000.000.000 110.000.000.000 2 30% 80% 25% 25%
4 D Asing 89.000.000.000 20.000.000.000 109.000.000.000 1 30% 75% 25% 25%

KP
Status HE Barang KP Jasa HE Jasa HE Gabungan Raking HEA-
2 No Bidder
Perusahaan
Barang
TKDN
h=dxf i = (1-h) x a j=exg k = (1-j) x b m=i+k
1 A Nasional 10,00% 85.950.000.000 23,75% 15.250.000.000 101.200.000.000 3
2 B Nasional 8,75% 86.687.500.000 22,50% 15.500.000.000 102.187.500.000 4
3 C Asing 7,50% 83.250.000.000 20,00% 16.000.000.000 99.250.000.000 2
4 D Asing 7,50% 82.325.000.000 18,75% 16.250.000.000 98.575.000.000 1
4 Preferensi Harga & Harga Evaluasi Akhir
Contoh HEA Gab Barang & Jasa : Bidder terdiri dari Perusahaan Nasional dan Asing
Penawaran TKDN TKDN KDN
Status KDN Gabungan TKDN Gabungan
No Bidder Barang Jasa
Perusahaan Barang Jasa Total Barang Jasa
3 a b c=a+b d e n=axd p=bxe q=n+p r = (q / c) x 100%
1 A Nasional 95.500.000.000 20.000.000.000 115.500.000.000 40% 95% 38.200.000.000 19.000.000.000 57.200.000.000 49,52%
2 B Nasional 95.000.000.000 20.000.000.000 115.000.000.000 35% 90% 33.250.000.000 18.000.000.000 51.250.000.000 44,57%
3 C Asing 90.000.000.000 20.000.000.000 110.000.000.000 30% 80% 27.000.000.000 16.000.000.000 43.000.000.000 39,09%
4 D Asing 89.000.000.000 20.000.000.000 109.000.000.000 30% 75% 26.700.000.000 15.000.000.000 41.700.000.000 38,26%

Status KP Kontraktor Nasional Preferensi Harga Kontraktor Peringkat


No Bidder Harga Penawaran HEA Penawaran Harga Evaluasi Akhir (HEA)
Perusahaan Nasional
(7,5% * TKDN Gab Nas)
4 c m s = r x 7,5% t = s x c terendah u=m-t
1 A Nasional 115.500.000.000 101.200.000.000 3,714% 4.048.571.429 97.151.428.571 1
2 B Nasional 115.000.000.000 102.187.500.000 3,342% 3.643.206.522 98.544.293.478 2
3 C Asing 110.000.000.000 99.250.000.000 0 - 99.250.000.000 4
4 D Asing 109.000.000.000 98.575.000.000 0 - 98.575.000.000 3
5 Benchmarking TKDN

Hulu Ketenagali- Telco


Handphone
MIGAS strikan (Capex-Opex)

Metode : Mix
• Permen Perindustrian No.
Metode : Cost Based 29/2017 Metode : Cost Based Metode : Cost Based
• Metode : • Permen Perindustrian
• Permen ESDM 15/2013 No.05/2017 (Perubahan • Permen Kominfo No.12/2019
✓ Pembobotan berdasarkan
• Tersedia Roadmap (Target) 54/2012) • Capex dan Opex Telco dihitung
Proses dan Material based
utk masing2 kelompok • Berlaku utk setiap setiap Tahun
(Manufacture,
Barang & Jasa Pengadaan Pembangkit, • TKDN Komponen/Material ≥
Pengembangan dan
• Dihitung utk setiap Gardu Induk dan Jaringan 50% dianggap 100% (psl 6)
Aplikasi)
Pengadaan/Kontrak KKKS Transmisi PLN & IPP
✓ Pengembangan INOVASI
5 Benchmarking TKDN

Hulu Ketenagali- Telco


Handphone
MIGAS strikan (Capex-Opex)

Verifikasi
• Wajib menggunakan SI utk
Verifikasi Verifikasi Verifikasi
Nilai Pengadaan ≥ USD 5 jt • Dilakukan oleh SI utk • Dilakukan oleh SI/ internal • Dilakukan oleh SI utk
• Berkontrak dgn KKKS atau PBJ setiap jenis HP PLN utk setiap Kontrak setiap Perusahaan
• Utk Pengadaan Besar dan • Berkontrak dgn Produsen • Berkontrak dgn Telekomunikasi Seluler
Complicated (EPC/I) dpt HP PLN/IPP/PBJ • Setiap Tahun
dilakukan Pre Assessment • Penandasahan Kemenperin • Dapat dilakukan Pre • Berkontrak dgn Kominfo
saat FEED (sebelum EPC) • TKDN sbg Bagian dari Assesment sebelum Lelang
• Penandasahan DJMIGAS Persyaratan Teknis Kominfo EPC
Manfaat Implementasi TKDN
Manfaat Tidak Langsung Penggunaan Produksi Dalam Negeri
Manfaat Langsung Penggunaan Produksi Dalam antara lain:

Simpulan
Negeri antara lain : ❑ Peningkatan Kualitas Produk Dalam Negeri
❑ Pertumbuhan Industri Dalam Negeri ❑ Harga Produk Dalam Negeri menjadi Kompetitif/Bersaing
❑ Penyerapan Tenaga Kerja ❑ Jaminan Ketersediaan Pasokan Barang dan Bahan Baku yg
❑ Pengurangan penggunaan devisa; sdh dapat diproduksi di Dalam Negeri
❑ Penurunan Nilai Impor; ❑ Peningkatan Daya Saing Produk & Industri Dalam Negeri

OPTIMALISASI TKDN dalam proses Pengadaan dapat dilakukan antara lain dengan:
❑ WAJIB mempertimbangkan Produk Dalam Negeri (Engineering Services, EPC Contractor, Sub Contractor,
Barang dan Layanan Jasa lainnya) sejak mulai Tahap Perencanaan/Design sampai dengan Tahap Realisasi
Kontrak.
❑ WAJIB Melakukan Monitoring dan Evaluasi Capaian TKDN Kontrak dan Penyaksian/witness Proses
Produksi/Fabrikasi yang dilakukan Industri Dalam Negeri untuk meminimalisir Penyalah gunaan
Implementasi TKDN
❑ WAJIB melakukan Pembinaan kepada Penyedia Barang/Jasa Dalam Negeri, terutama dalam hal : Sistem
Manajemen Mutu, K3LL, Transfer Knowledge & Teknologi serta Uji Kualitas Produk
PT SURVEYOR INDONESIA (Persero)
Sektor Bisnis INFRASTRUKTUR
Graha Surveyor Indonesia, Lantai 7,
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 56, Jakarta – 12950
Hartowo – 0811917368
hartowo@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai