PENINGKATAN KAPASITAS
PEMERINTAH DAERAH DALAM
PENYELENGGARAAN JASA
KONSTRUKSI
1
OUTLINE
2
PERUBAHAN PARADIGMA PENGATURAN
DALAM JASA KONSTRUKSI
UU No. 18/1999
• Konstrain : sektor PU
• Lingkup : Jasa (Pengguna dan
Penyedia) UU No. 2/2017 PERKEMBANGAN
• Pembinaan : sentralisasi 1. Lingkup : Jasa dan usaha DELIVERY
SYSTEM
penyediaan bangunan, rantai
pasok
2. Pembinaan : desentralisasi
3. Perlindungan Hukum
TUNTUTAN 4. Keterbukaan informasi memanfaatkan
MUTU
PRODUK teknologi
KONSTRUKSI 5. Klasifikasi usaha mendukung
daya saing sesuai dengan Central
Product Classification (CPC)
TEKNOLOGI
6. Kemudahan dalam berusaha
7. Pengembangan berkelanjutan (CPD,
CBD)
BADAN 8. Jaminan mutu produk konstruksi
PERALATAN
USAHA JASA
KONSTRUKSI 9. Peningkatan standar Remunerasi TUNTUTAN
Tenaga Kerja GOOD
RANTAI 10. Reformasi peran masyarakat GOVERNANCE
PASOK
KONSTRUKSI
SDM
KOMPETEN MATERIAL TERBITNYA UU
PEMERINTAH
DAERAH,
KETENAGAKERJAA
PERDAGANGAN
N,UU ESDM, UU
BEBAS, MEA,
INSINYUR,
TRANS-PASIFIC
STANDAR USAHA JASA KONSTRUKSI PARTNERSHIP
INTERNASIONAL,
UU ITE, UU KIP YANG HANDAL, KOKOH
DAN BERDAYA SAING
3
PERBANDINGAN
UNDANG-UNDANG JASA KONSTRUKSI
5
LAMPIRAN UU NO. 23 TAHUN 2014
SUB DAERAH
NO PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSI
URUSAN KABUPATEN/KOTA
10. Jasa a. Penyelenggaraan a. Penyelenggaraan a. Penyelenggaraan
Konstruksi Pelatihan Tenaga Kerja Pelatihan Tenaga Pelatihan Tenaga
Konstruksi Percontohan. Ahli Konstruksi. Terampil Konstruksi.
b. Pengembangan Sistem b. Penyelenggaraan b. Penyelenggaraan
Informasi Jasa Konstruksi Sistem Informasi Sistem Informasi Jasa
cakupan Nasional. Jasa Konstruksi Konstruksi cakupan
c. Penerbitan Izin Usaha cakupan Daerah Daerah Kabupaten/Kota.
Jasa Konstruksi Asing. Provinsi. c. Penerbitan Izin Usaha
d. Pengembangan Standar Jasa Konstruksi
Kompetensi Kerja dan Nasional (nonkecil dan
Pelatihan Jasa Konstruksi. kecil).
e. Pengembangan Pasar d. Pengawasan Tertib
dan Kerja Sama Usaha, Tertib
Konstruksi Luar Negeri. Penyelenggaraan
dan Tertib Pemanfaatan
Jasa Konstruksi.
6
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
PROVINSI KAB/KOTA
1. Melakukan kegiatan pendataan proyek di daerah yang 1. Melakukan kegiatan pendataan proyek di daerah kab/kota
berpotensi dilakukan dengan skema kerjasama pemerintah yang berpotensi dilakukan dengan skema kerjasama
dan badan usaha (Permen PUPR No. 15/2015) pemerintah dan badan usaha (Permen PUPR No. 15/2015)
2. Mengembangkan dan meningkatkan kompetensi tenaga ahli 2. Mengembangkan dan meningkatkan kompetensi tenaga
konstruksi (UU No. 23/2014) terampil konstruksi (UU No. 23/2014)
3. Menyelenggarakan sistem informasi jasa konstruksi cakupan 3. Menyelenggarakan sistem informasi jasa konstruksi cakupan
daerah provinsi (UU No. 23/2014) daerah kab/kota (UU No. 23/2014)
4. Melaksanakan kebijakan pembinaan, menyebarluaskan 4. Melaksanakan kebijakan pembinaan, menyebarluaskan
peraturan perundang-undangan, menyelenggarakan peraturan perundang-undangan, menyelenggarakan
pelatihan, bimbingan teknis, dan penyuluhan jasa konstruksi di pelatihan, bimbingan teknis, dan penyuluhan jasa konstruksi di
wilayah provinsi (PP No. 30/2000) wilayah kab/kota (PP No. 30/2000)
5. Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas badan usaha 5. Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas badan usaha
jasa konstruksi di wilayah provinsi (PP No. 30/2000) jasa konstruksi di wilayah kab/kota (PP No. 30/2000)
6. Melaksanakan pengawasan tertib usaha, tertib 6. Melaksanakan pengawasan tertib usaha, tertib
penyelenggaraan, dan tertib pemanfaatan jasa konstruksi di penyelenggaraan, dan tertib pemanfaatan jasa konstruksi di
wilayah provinsi (PP No. 30/2000) wilayah kab/kota (UU No. 23/2014 dan PP No. 30/2000)
7. Melaksanakan pembinaan Lembaga Pengembangan Jasa 7. Melaksanakan pembinaan asosiasi jasa konstruksi di wilayah
Konstruksi tingkat Provinsi dan asosiasi jasa konstruksi di kab/kota (PP No. 30/2000)
wilayah provinsi (PP No. 30/2000) 8. Meningkatkan kemampuan teknologi, penggunaan, dan nilai
8. Meningkatkan kemampuan teknologi, penggunaan dan nilai tambah jasa dan produk konstruksi dalam negeri di wilayah
tambah jasa, dan produk konstruksi dalam negeri di wilayah kab/kota (Permen PUPR No.15/2015)
provinsi (Permen PUPR No.15/2015) 9. Pengembangan pasar dan kerjasama konstruksi di wilayah
9. Pengembangan pasar dan kerjasama konstruksi di wilayah kab/kota (Permen PUPR No. 15/2015)
provinsi (Permen PUPR No. 15/2015) 10. Melaksanakan pembinaan dan penerbitan izin usaha jasa
konstruksi nasional (non kecil dan kecil) (UU No 23/2014)
7
TANGGUNG JAWAB DAN KEWENANGAN
Pasal 4 - 10
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH PUSAT KEWENANGAN GUBERNUR SEBAGAI WAKIL KEWENANGAN SEBAGAI
PEMERINTAH PUSAT PIMPINAN DAERAH OTONOM
• Meningkatnya kemampuan dan kapasitas • Memberdayakan BU jaskon, pengawasan proses Selain melaksanakan tanggung
usaha Jasa Konstruksi Nasional. IUJK-tertib usaha-rantai pasok, dan fasilitasi jawab sebagai wakil dari
kemitraan BUJK. Pemerintah Pusat, Gubernur juga
memiliki kewenangan sebagai
• Terciptanya iklim usaha yang kondusif, • Menyelengarakan pengawasan pemilihan daerah Otonom, yaitu :
transparan, persaingan usaha yang penyedia jasa, kontrak kerja konstruksi, tertib a. penyelenggaraan Pelatihan
sehat, serta jaminan kesetaraan hak- penyelenggaraan, dan pemanfaatan jasa Tenaga Ahli Jasa Konstruksi;
kewajiban pengguna dan penyedia jasa. konstruksi di Provinsi. dan
• Terselenggaranya usaha konstruksi • Menyelenggarakan pengawasan penerapan b. penyelenggaraan Sistem
sesuai standar keamanan, keselematan, standar keamanan, keselematan, kesehatan, dan Informasi cakupan daerah
kesehatan, dan keberlanjutan (K4). keberlanjutan (K4). Provinsi.
Lembaga Non
PROYEK KONSTRUKSI KPBU Unit Sertifikasi Masyarakat Media
Pemerintah
MASYARAKAT
SEJAHTERA
PENGUASAAN LAPANGAN
PANGSA PASAR PEKERJAAN
9
PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI
PEMERINTAH PUSAT
• Penetapan kebijakan
• Penyelenggaraan kebijakan strategis,
• Pemantauan dan evaluasi
• Pengembangan kerjasama dan
• Dukungan kepada gubernur
GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH PUSAT
• Penerapan pedoman teknis
• Penyelenggaraan kebijakan di wilayah provinsi
• Pemantauan dan evaluasi, dan
• Pemberdayaan
BUPATI/WALIKOTA
• Penyelenggaraan kebijakan di wilayah kabupaten/kota; dan
• Pemantauan dan evaluasi
10
PENGAWASAN JASA KONSTRUKSI
Pemerintah
Pusat dan/atau • Tertib penyelenggaraan
Pemerintah • Tertib usaha dan perizinan tata bangunan
• Tertib pemanfaatan dan kinerja Penyedia Jasa
Daerah
Mengawasi :
11
Tertib Usaha Jasa Kontsruksi dan Perizinan
12
DASAR HUKUM
TERTIB USAHA DAN PERIZINAN
JASA KONSTRUKSI
13
JENIS-JENIS IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI
Perusahaan Nasional
Izin Usaha Jasa Konstruksi UU 2/2017
Nasional (IUJKN) & Diterbitkan Pemerintah PP 28/2000
Tanda Daftar Usaha Orang oleh Kabupaten/Kota PP 30/2000
Perseorangan Permen PU 04/2011
Perusahaan Asing
UU 2/2017
Izin Usaha Perwakilan Badan Badan Koordinasi PP 28/2000
Usaha Jasa Konstruksi Asing Diterbitkan Penanaman Modal PP 30/2000
(IPBUJKA) oleh (BKPM) Permen PU 10/2014
Permen PU 22/2014
UU 2/2017
Izin Usaha Jasa Konstruksi Badan Koordinasi PP 28/2000
Diterbitkan PP 30/2000
Perusahaan Penanaman Penanaman Modal
oleh Permen PUPR 30/2016
Modal Asing (IUJK PMA) (BKPM)
Jo Permen PUPR 3/2016
14
PERSYARATAN USAHA
• TDUP dan IUJK berlaku untuk melaksanakan kegiatan Usaha Jasa Konstruksi di NKRI
• Syarat mengenai TDUP dan IUJK diatur oleh peraturan di daerah
15
PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
SERTIFIKAT
KOMPETENSI KERJA
TENAGA KERJA
KONSTRUKSI
Wajib
SERTIFIKAT BADAN
USAHA Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi
16
USAHA JASA KONSTRUKSI
Pasal 20
Kemampuan
• berisiko kecil • berisiko • berisiko besar dalam Ketersediaan
sedang Penyediaan
Peralatan Tenaga Kerja
• berteknologi • berteknologi Konstruksi
sederhana • berteknologi tinggi
madya
Perjualan Kemampuan
• berbiaya kecil • berbiaya Tahunan Keuangan
• berbiaya besar
sedang
17
Tertib Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
18
DASAR HUKUM
TERTIB PENYELENGGARAAN
JASA KONSTRUKSI
19
Tertib Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
ATURAN/ STANDAR
Tertib penyelenggaraan konstruksi Pengadaan Barang/ Jasa (PBJ)
merupakan pemenuhan segala
Kontrak Konstruksi (KK)
standar atau regulasi acuan dalam
kegiatan pekerjaan konstruksi,
Konstruksi Berkelanjutan (KB) & SMK3
dimulai dari tahapan pre-kontruksi,
sampai dengan tahapan
Sistem Manajemen Mutu (SMM)
penyelesaian akhir konstruksi
Tujuan:
TAHAPAN PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI Terselenggaranya kegiatan
konstruksi yang sesuai dengan
PERENCANAAN
PEMILIHAN PELAKSANAAN PENERIMAAN regulasi/ kebijakan, memenuhi
PENYEDIA PEKERJAAN HASIL
KEBUTUHAN
JASA KONSTRUKSI PEKERJAAN standar mutu, tepat waktu, tepat
biaya, dan memberi perlindungan
K3.
20
Garis Besar Pengadaan Barang/Jasa
PA/KPA
Anggaran
PPK
Penyusunan Dokumen Pengadaan
21
KONTRAK KERJA KOSNTRUKSI
Pasal 46-47
Berisikan pengaturan hubungan kerja antara Pengguna dan Penyedia Jasa, sesuai
perkembangan kebutuhan, serta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Kontrak Kerja mencakup :
• identitas para pihak; • pemutusan kontrak kerja;
• rumusan pekerjaan (lingkup kerja, nilai • keadaan memaksa;
pekerjaan, harga satuan, lumsum, dan
• kegagalan bangunan;
batasan waktu pelaksanaan);
• pelindungan pekerja;
• masa pertanggungan (jangka waktu
pelaksanaan dan pemeliharaan menjadi • pelindungan terhadap pihak
tanggung jawab penyedia jasa); ketiga selain para pihak dan
pekerja;
• hak dan kewajiban yang setara;
• aspek lingkungan;
• penggunaan tenaga kerja konstruksi
tenaga kerja bersertifikat; • jaminan atas resiko yang timbul
dan tanggung jawab hukum
• cara pembayaran;
kepada pihak lain; dan
• wanprestasi;
• pilihan penyelesaian sengketa
• penyelesaian perselisihan; konstruksi.
22
STANDAR KEAMANAN, KESELAMATAN,
KESEHATAN, DAN KEBERLANJUTAN (k4)
UU 2 Tahun 2017 Pasal 59
Dalam setiap penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa wajib
memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan.
Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan paling sedikit meliputi:
o standar mutu bahan;
o standar mutu peralatan;
o standar keselamatan dan kesehatan kerja;
o standar prosedur pelaksanaan Jasa Konstruksi;
o standar mutu hasil pelaksanaan Jasa Konstruksi;
o standar operasi dan pemeliharaan;
o pedoman perlindungan sosial tenaga kerja dalam pelaksanaan Jasa Konstruksi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
o standar pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Dalam penyusunannya perlu diperhatikan kondisi geografis dan kenyamanan lingkungan terbangun.
23
PROSES PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI
• Rencana Umum
Pengadaan (RUP)
1. Pengumuman • Rencana
2. Pendaftaran dan Pelaksaaan
Pengambilan Pengadaan (RPP)
Persiapan
Dokumen • Rencana Pemilihan
3. Penjelasan Penyedia (RPLP)
4. Pemasukan Dokumen
Penawaran
5. Pembukaan Dokumen Pemilihan
6. Evaluasi Dokumen
Penawaran • Penandatanganan
7. Penetapan Pemenang Kontrak
8. Pengumuman • Pelakasanaan
Pemenang Pelaksanaan Pekerjaan
9. Sanggahan • Serah Terima
10. SPPBJ
24
TAHAPAN PERSIAPAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI
(Sumber: Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 dan Pembaharuannya Tentang Pengadaan Barang /Jasa
Pemerintah)
25
Strategi Tertib Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
MONEV
PENGGUNA PENYEDIA
JASA JASA
Pejabat Panitia
Unit Layanan Penerimaan
KEPALA Pembuat TIM
Komitmen
Pengadaan Hasil BUJK
SATKER (ULP) Pekerjaan PROYEK
(PPK) (PPHP)
26
Pengkajian Ulang Rencana Pengadaan/ Pemilihan PJ
27
Pelaksanaan Kegiatan Pekerjaan Konstruksi
29
ILUSTRASI SISTEM PENGENDALIAN
PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DAFTAR SIMAK
PENYELENGGARAAN Profil Keluar
KONSTRUKSI
Satminkal BINA MARGA
Nama User
[ Menteri / Dirjen / Sekjen / Satker ……….
Kasatker / PPK ]
PPK ……….
Search… Proyek ……….
Grafik <
Tahap
Perencanaan
Tahap
Pemilihan
Tahap
Pelaksanaan Tahap PPHP
25
Kebutuhan Penyedia Jasa Konstruksi %
100% 100%
31 Checklist dari 31
1 Checklist dari 32
0 Checklist dari 12
DAFTAR SIMAK
PENYELENGGARAAN
Profil Keluar
KONSTRUKSI
Beranda
TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Tahapan Penyelenggaraan < Pengendalian dan Monitoring
Persiapan (Pra Konstruksi) Pelaksanaan Pekerjaan
Progres
Manajemen Pengguna <
Grafik <
Identifikasi Risiko K3
DAFTAR SIMAK
PENYELENGGARAAN Keluar
Profil
KONSTRUKSI
+ Penandatanganan Kontrak
Next
DAFTAR SIMAK
PENYELENGGARAAN Profil Keluar
KONSTRUKSI
Satminkal BINA MARGA
Nama User
[ Menteri / Dirjen / Sekjen / Satker ……….
Kasatker / PPK ]
PPK ……….
Search… Proyek ……….
3 Kelengkapan Draf Dokumen Kontrak dan isi yang disebutkan 15/05/2017 15:45
dalam dokumen kontrak
+ Penandatanganan Kontrak
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN
PEMROGRAMAN PERENCANAAN TEKNIS
DAN KELAYAKAN
Rencana Koordinasi Internal dan Kesesuaian Peraturan dan Rencana Jadwal Proyek
5 12 18
Instansi Terkait Kebijakan yang Berlaku (Master Schedule)
PENGKAJIAN ULANG
PELAKSANAAN PENGADAAN ADMINISTRASI PENGADAAN
RENCANA PENGADAAN
Kelengkapan Dokumen Pengadaan/ Laporan Kegiatan
Kaji Ulang Kebijakan Umum 24
21 Pemilihan Penyedia Jasa 38 Proses Pengadaan/ Pemilihan
Pengadaan
25 Pengumuman Pelelangan Penyedia Jasa
Kaji Ulang Rencana Penganggaran Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen
22 26
Biaya Pengadaan, HPS Pengadaan
Pemberian Penjelasan Teknis (termasuk
27
Persyaratan K3 Konstruksi)
Kaji Ulang KAK, Spesifikasi Teknis,
23 28
Pemasukan dan Pembukaan Dokumen
Rancangan Kontrak Penawaran
29 Rencana K3 Kontrak (RK3K) Penawaran
Evaluasi Penawaran (Administrasi, Teknis,
30
Harga)
31 Evaluasi Kualifikasi
Pembuatan Berita Acara Hasil Pelelangan
32
(BAHP)
33 Penetapan Pemenang
34 Pengumuman Pemenang
54 Pengendalian Kontrak
40 Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) 44 Rapat Pre-Construction (PCM)
Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi * Jika ada
TAHAP
TAHAP TAHAP TAHAP
PENERIMAAN
PERENCANAAN PEMILIHAN PELAKSANAAN
HASIL
KEBUTUHAN PENYEDIA JASA KONSTRUKSI
PEKERJAAN
IDENTIFIKASI &
PELAKSANAAN DOKUMENTASI DAN
PERSIAPAN PERANGKAT PROSES SERAH TERIMA
PENERIMAAN HASIL ADMINISTRASI HASIL
PENERIMAAN HASIL PEKERJAAN
PEKERJAAN PEKERJAAN
PEKERJAAN
Perhitungan dan
Pembentukan Tim Kelengkapan Dokumen
59 61 Pemeriksaan Akhir 63 Serah Terima Parsial 68
Penerima Hasil Pekerjaan dan Pedoman OP
Pekerjaan (MC 100)
Pengkajian Ulang
Commisioning Test; Serah Terima Pertama Pengecekan terhadap
60 Kebutuhan Hasil 62 64 69
termasuk Terkait K3 Pekerjaan (PHO) Perencanaan Kebutuhan
Pekerjaan
Masa Pemeliharaan
66
Pekerjaan