Anda di halaman 1dari 13

RANCANGAN

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : ............................................ TENTANG TATA CARA PENILAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN) PADA PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA ,

Menimbang

a.

bahwa dalam rangka pendayagunaan produksi dalam negeri perlu dilakukan pengaturan penggunaan produksi dalam negeri dalam kegiatan penyelenggaraan telekomunikasi; bahwa pengaturan penggunaan produksi dalam negeri dimaksudkan dalam rangka memberdayakan dan menumbuh kembangkan industri penunjang telekomunikasi dalam negeri; bahwa pemberdayaan dan pengembangan industri penunjang telekomunikasi dalam negeri dimaksudkan guna meningkatkan daya saing barang / jasa produksi dalam negeri dan memberikan manfaat ekonomi terhadap kepentingan perekonomian nasional; bahwa untuk memberikan acuan dalam pelaksanaan penggunaan produksi industri penunjang telekomunikasi dalam negeri perlu disusun pedoman teknis penggunaan produksi dalam negeri pada kegiatan penyelenggaraan telekomunikasi; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b, c, dan d perlu dikeluarkan Peraturan Menteri. Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3881); Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor : 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 3980); Peraturan Presiden R.I. Nomor : 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden R.I. Nomor : 94 Tahun 2006;

b.

c.

d.

e.

Mengingat

1.

2.

3.

4.

Peraturan Presiden R.I. Nomor : 10 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden R.I. Nomor : 72 Tahun 2007; Keputusan Menteri Nomor : KM.20 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 06/P/M.Kominfo/O4/2008; Keputusan Menteri Nomor : KM.21 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 07/P/M.Kominfo/O4/2008; Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 01/P/M.KOMINFO/4/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Komunikasi dan Informatika; Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 03/P/M.KOMINFO/4/2005 tentang Penyesuaian Kata Sebutan pada Beberapa Keputusan/Peraturan Menteri Perhubungan yang Mengatur Materi Muatan Khusus di Bidang Pos dan Telekomunikasi; Permen No.07/PER/M.KOMINFO/2/2006 tentang ketentuan Penggunaan Pita Frekuensi Radio 2,1 GHz untuk Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler;

5.

6.

7.

8.

9.

10. Peraturan Menteri Perindustrian No : 11/M.Ind/PER/3/2006 tentang pedoman teknis penggunaan produksi dalam negeri. MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TENTANG TATA CARA PENILAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN) PADA PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKAS. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. 2. 3. Penyelenggaraan telekomunikasi adalah kegiatan penyediaan dan pelayanan telekomunikasi sehingga memungkinkan terselenggaranya komunikasi; Penyelenggaraan jaringan telekomunikasi adalah kegiatan penyediaan dan /atau pelayanan jaringan telekomunikasi yang memungkinkan terselenggaranya telekomunikasi ; Penyelenggaraan jasa telekomunikasi adalah kegiatan penyediaan dan / atau pelayanan jasa telekomunikasi yang memungkinkan terselenggaranya telekomunikasi;

4. 5.

Penyelenggara telekomunikasi adalah penyelenggara jaringan telekomunikasi dan atau jasa telekomunikasi ; Capex (belanja modal) adalah besarnya biaya yang dikeluarkan oleh penyelenggara telekomunikasi guna memperoleh barang modal untuk pembangunan infrastruktur telekomunikasi; Industri penunjang telekomunikasi adalah industri yang menghasilkan barang dan / jasa yang menunjang kegiatan telekomunikasi; Industri adalah kegiatan ekonomi untuk menghasilkan barang, melalui proses pengolahan bahan baku, proses pembuatan/perakitan barang dari bahan baku atau komponen penyusunnya menyebabkan terjadi perubahan sifat, wujud, dan atau fungsi dari suatu barang sehingga memiliki nilai kegunaan dan nilai ekonomi yang lebih tinggi, termasuk kegiatan industri jasa keteknikan yang terkait erat dengannya, dan industri teknologi informasi; Produksi dalam negeri adalah barang/jasa termasuk rancang bangun dan perekayasaan yang diproduksi atau dikerjakan oleh perusahaan yang berinvestasi dan berproduksi di Indonesia, yang dalam proses produksi atau pengerjaannya dimungkinkan penggunaan bahan baku/komponen impor; Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) adalah besarnya komponen dalam negeri pada barang, jasa dan gabungan barang dan jasa; Komponen dalam negeri untuk barang adalah penggunaan bahan baku, rancang bangun dan perekayasaan yang mengandung unsur manufaktur, fabrikasi, perakitan, dan penyelesaian akhir pekerjaan yang dilaksanakan di dalam negeri; Komponen dalam negeri untuk jasa adalah jasa yang dilakukan di dalam negeri dengan menggunakan tenaga ahli dan perangkat lunak dari dalam negeri; Komponen dalam negeri untuk gabungan barang dan jasa adalah penggunaan bahan baku, rancang bangun dan perekayasaan yang mengandung unsur manufaktur, fabrikasi, perakitan, penyelesaian pekerjaan serta jasa yang dilakukan di dalam negeri dengan menggunakan jasa tenaga ahli dan perangkat lunak dari dalam negeri; Self assessment TKDN penyelenggara telekomunikasi adalah penghitungan capaian TKDN dalam belanja modal (capex) yang dinyatakan sendiri oleh penyelenggara telekomunikasi; Klarifikasi adalah kegiatan meminta penjelasan lebih lanjut oleh kepada penyelenggara telekomunikasi tentang TKDN yang dinyatakan sendiri (self assessment); Verifikasi adalah kegiatan untuk melakukan pencocokan Capaian TKDN yang dinyatakan sendiri (self assessment) oleh Penyelenggara telekomunikasi; BAB II KEWAJIBAN PEMEGANG IZIN Pasal 2

6. 7.

8.

9. 10.

11. 12.

13. 14. 15.

1.

Setiap penyelenggara telekomunikasi diwajibkan menggunakan komponen dalam negeri (KDN) serendah-rendahnya sebesar 30% dari total pengeluaran belanja modal atau capital expenditure (capex) dalam pembangunan jaringan telekomunikasi. Capital expenditure (capex) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah besarnya pengeluaran biaya penyelenggara telekomunikasi guna memperoleh barang modal untuk pembangunan infrastruktur telekomunikasi. Biaya perolehan barang modal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) di atas tidak termasuk

2.

3.

biaya untuk pengadaan tanah, pembangunan gedung, penyewaan gedung, pemeliharaan gedung/bangunan dan gaji pegawai. 4. Pembangunan gedung dan pengadaan tanah yg dimaksud dalam ayat (3) gedung perkantoran. BAB III TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI Pasal 3 1. Persentase Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk capital expenditure (capex) sebagaimana dimaksud pada pasal (2) dihitung berdasarkan perbandingan antara total capex dikurangi capex luar negeri terhadap total capex. Formulasi TKDN capex sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada rasio sebagai berikut : % TKDN ( capex) = Total capex capex Luar Negeri x 100% Total capex atau % TKDN ( capex) = capex Dalam Negeri x 100% Total capex adalah untuk

2.

3.

Capital expenditure (capex) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi biaya pengeluaran untuk : a. Engineering. Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan perekayasaan pembangunan infrastruktur telekomunikasi. b. Material / Perangkat Telekomunikasi. Biaya perolehan material / Perangkat Telekomunikasi yang dipergunakan pada pembangunan infrastruktur telekomunikasi. c. Tenaga Kerja. Biaya tenaga kerja telekomunikasi. Alat Kerja. Biaya pengadaan peralatan kerja yang dipergunakan pada pembangunan infrastruktur telekomunikasi; e. Biaya Jasa Pendukung Biaya pengadaan jasa pendukung pada pembangunan infrastruktur telekomunikasi (antara lain seperti biaya survey topography, transportasi, biaya instalasi dll). yang terlibat langsung pada pembangunan infrastruktur

d.

4.

Format dan unsur perhitungan TKDN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan (3) diatas adalah sebagai berikut :

Komponen Capex No (a) 1. 2. 3. 4. 5. Engineering Material/Perangkat telekomunikasi Tenaga Kerja Alat Kerja Jasa Pendukung Total

Nilai Capex (Rp) (b) b1 b2 b3 b4 b5 b= b1+... +b5

Capex KDN (Rp) (c) c1 c2 c3 c4 c5 c= c1+... +c5

Capex KLN (Rp) (d) d1 d2 d3 d4 d5 d= d1+... +d5

% TKDN (e) = (c)/( b) atau (b-d)/( b) e1 = c1/ (b1-d1)/ e2 = c2/ (b2-d2)/ e3 = c3/ (b3-d3)/ e4 = c4/ (b4-d4)/ e5 = c5/ (b5-d5)/
b b b b b b b b b b b

atau atau atau atau atau

e = c/ atau ( b- d)/ b

% TKDN ( capex)

= Total capex capex Luar Negeri x 100% = ( b- d) x 100% Total capex b atau

% TKDN ( capex)

= Capex Dalam Negeri x 100% = c x 100% Total capex b

5.

Dasar pengelompokan komponen dalam negeri (KDN) dan komponen luar negeri (KLN) sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dihitung dengan mempertimbangkan komponen berikut : a. b. c. Material / perangkat telekomunikasi berdasarkan country of origin; Tenaga kerja berdasarkan kewarganegaraan; Alat kerja berdasarkan kepemilikan.

6.

Besarnya nilai capex komponen dalam negeri (KDN) sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dihitung berdasarkan formula berikut ini : Nilai capex KDN = (nilai perolehan komponen capex) x % TKDN komponen capex;

7.

Penyelenggara telekomunikasi dapat mempergunakan persentase TKDN komponen material / perangkat telekomunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dari penyedia barang dan jasa dalam negeri yang menjadi vendor penyelenggara telekomunikasi dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan atau memperlihatkan bukti-bukti pembelanjaan dalam negeri ; Persentase TKDN komponen material / perangkat telekomunikasi dari penyedia barang dan

8.

jasa dalam negeri sebagaimana dimaksud dalam ayat (7) harus sudah disahkan oleh instansi terkait atau lembaga survey independen yang ditunjuk oleh pemerintah; 9. Apabila dalam pengadaan material/barang/perangkat telekomunikasi memiliki kandungan lokal 40 % , KDN untuk capex dinilai 100 %. BAB IV PENILAIAN SENDIRI DAN VERIFIKASI TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI Pasal 4 1. 2. Penyelenggara telekomunikasi wajib menghitung dan menyatakan sendiri (self assesment) capaian TKDN capex sebagaimana dimaksud dalam pasal (2). Dalam menyatakan sendiri (self assessment) capaian TKDN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan data yang dapat dipertanggung jawabkan baik yang berasal dari: a) b) c) 3. data yang dimiliki sendiri; data yang dimiliki industri barang / jasa (vendor), atau daftar Inventarisasi barang / jasa produksi dalam Negeri yang diterbitkan oleh Pemerintah.

Apabila penyelenggara telekomunikasi dalam menyatakan sendiri capaian TKDN-nya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mempertanggungjawabkan data pendukungnya secara benar, maka komponen yang diajukan dalam pernyataan sendiri (self assesment) dinyatakan sebagai komponen luar negeri. Pasal 5

1. 2.

Direktur Jenderal dapat melakukan verifikasi atas kebenaran capaian TKDN yang dinyatakan sendiri (self assesment) oleh Penyelenggara telekomunikasi. Dalam melakukan verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Direktur Jenderal dapat menggunakan lembaga survey independent yang kompeten dibidangnya dan telah ditunjuk oleh Pemerintah . Verifikasi dilaksanakan setiap tahun dengan system post audit. BAB V PELAPORAN Pasal 6

3.

1.

Capaian TKDN hasil pernyataan sendiri (self assesment) sebagaimana dimaksud pada pada pasal 5 ayat (1) wajib dilaporkan pada setiap akhir tahun kepada Direktur Jenderal .

2. 3.

Laporan capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus sesuai dengan format sebagaimana dimaksud Lampiran Peraturan Menteri ini. Laporan capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disertai dengan pernyataan bahwa laporan yang dibuat adalah benar dan akurat serta ditandatangani oleh Direktur Utama diatas materai . Pasal 7

1. 2. 3.

Direktur Jenderal dapat membentuk tim yang bertugas melakukan koordinasi, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pedoman penggunaan produksi dalam negeri. Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat melakukan monitoring dan penyaksian pada proses produksi maupun pelaksanaan penggunaan produksi dalam negeri. Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melaporkan hasil pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) kepada Menteri. BAB VI SANKSI Pasal 8

Penyelenggara Telekomunikasi yang melanggar ketentuan Peraturan ini, akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 9 Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Pada tanggal : JAKARTA :

====================================== MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

MOHAMMAD NUH

Salinan Peraturan ini disampaikan kepada: 1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian; 2. Menteri Keuangan; 3. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia; 4. Sekretaris Negara; 5. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan; 6. Kepala Kepolisian Republik Indonesia; 7. Jaksa Agung Republik Indonesia; 8. Para Gubernur Provinsi di seluruh Indonesia; 9. Sekjen, Irjen, Para Dirjen dan Para kepala Badan di Lingkungan Departemen komunikasi dan Informatika; 10. Para Kepala Biro dan Para Kepala Pusat di lingkungan Setjen Departemen Komunikasi dan Informatika.

LAMPIRAN Nomor Tanggal

: : :

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA /PER/M.KOMINFO/../

Kriteria Perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri ( TKDN)

I.

Komposisi Tingkat Komponen Dalam Negeri ( TKDN) : URAIAN 1. 2. 3. 4. 5. Engineering Material / perangkat telekomunikasi Tenaga kerja Alat kerja Jasa pendukung Total KDN % KLN % BOBOT % 10 50 15 10 15 100 TKDN %

II.

Kriteria Komponen Dalam Negeri : 1. Engineering a. Kewarganegaraan b. Bekerja pada proyek Penyelenggara Jaringan c. Pelaksana pekerjaan oleh pihak ketiga Material / Perangkat Jaringan Telekomunikasi. a. Negara asal pembuat perangkat (Country of origin) b. Memenuhi persyaratan dokumen yang berlaku c. Nilai material/perangkat telekomunikasi dihitung bila sudah sampai di lokasi. Tenaga Kerja. a. Jenis kewarganegaraan : - asing - lokal b. Status/posisi dalam proyek c, Sistem pembayaran dengan menggunakan jasa pihak ketiga. Alat Kerja : No Kepemilikan 1) Dalam Negeri 2) Dalam Negeri + Luar Negeri 3) Luar Negeri Jasa Pendukung : a. b. Manajemen proyek Jasa konstruksi. Persentase TKDN 100 % 75 % + proporsi kepemilikan saham 0%

2.

3.

4.

5.

c. d. e. f.

Jasa Jasa Jasa Jasa

pelatihan. konsultan. transportasi. umum.

LAMPIRAN Nomor Tanggal

: : :

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA /PER/M.KOMINFO/../

FORMAT PELAPORAN CAPAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN) PADA PENYELENGGARA JARINGAN
Capex KLN (Rp) d1 d2 d3 d4 d5 d= d1+...+d5

No 1. 2. 3. 4. 5.

Komponen Capex Engineering Material/Perangkat telekomunikasi Tenaga Kerja Alat Kerja Jasa Pendukung

Nilai Capex (Rp) b1 b2 b3 b4 b5 b= b1+...+b5

Capex KDN (Rp) c1 c2 c3 c4 c5 c= c1+... +c5

% BOBOT 10 50 15 10 15 100

% TKDN e1 = c1/ (b1-d1)/ e2 = c2/ (b2-d2)/ e3 = c3/ (b3-d3)/ e4 = c4/ (b4-d4)/ e5 = c5/ (b5-d5)/
b b b b b b b b b b b

atau atau atau atau atau

Total

e = c/ atau ( b- d)/ b

...............(tempat)........................., ............(tanggal dan bulan)............, 20...... TTD diatas materai Rp. 6000.DIREKTUR PT.....................

Anda mungkin juga menyukai