1
PENDAHULUAN
A. CONTOH BBMP
Sejumlah kecil tertentu BBMP yang diambil dari suatu tempat tertentu (tanki, pipa, drum, dll) yang komposisinya mewakili
(representatif) seluruh BBMP dalam tempat tersebut.
B. PENGAMBILAN CONTOH BBMP
Suatu usaha terencana untuk mengambil sejumlah kecil tertentu BBMP dalam suatu tempat tertentu (tanki, pipa, drum, dll) yang
komposisinya mewakili (representatif) seluruh BBMP dalam tempat tersebut.
C. MAKSUD PENGAMBILAN CONTOH BBMP
Digunakan sebagai bahan uji untuk menetapkan mutu (uji lapangan/uji lab.)
Disimpan sbg bukti/referensi
Digunakan sbg bahan pameran/demonstrasi
3
TIPE CONTOH BBMP
A. CONTOH LANGSUNG (DIRECT SAMPLE)
Diambil langsung dengan botol contoh tanpa perantara/menggunakan alat lain (primary sample
container). Misal: pengambilan contoh drain/turas dari sump drain tangki timbun atau fasilitas
penyaringan.
Pengambilan minimal 1 liter, utk yg diambil dari kerangan berukuran besar (>5 inch) diambil minimal 5
liter
B. SPOT SAMPLE
Diperoleh pada titik tertentu dari dalam tanki atau dari aliran produk dalam pada waktu tertentu.
Spot sample tanki diperoleh dengan menurunkan botol contoh dalam keadaan tertutup sampai pada titik yang
ditentukan, kemudian tutup dibuka dan botol baru ditarik ke atas setelah terisi penuh. 5
METODE PENGAMBILAN CONTOH
HATCH
Skim Sample
6”
Top Sample
1/6
Upper Sample Upper Third
3/6
Middle Sample Middle Third ISI TANKI
5/6
Lower Sample Lower Third
Suction level/Outlet Sample
Bottom Sample
Sump/drain Sample
Composite sample dibuat dengan mencampur upper + middle + lower dengan proporsi yang sama 7
BEBERAPA DEFINISI JENIS CONTOH
• Contoh jalur (line sample)
Diambil dari jalur pipa pada saat produk sedang mengalir
• Contoh ujung selang (hose end sample)
Diambil dari ujung selang / coupling / nozzle
• Sampel dari Saluran Penurasan (Drain Line Sample)
Diambil dari penurasan harian (daily check-off) atau penurasan mingguan (water draw-off) titik penurasan pada
sarana penerimaan, penimbunan maupun penyaluran.
• Contoh gabungan satu tangki (single tank composite sample)
Yaitu gabungan dari satu tangki (pengganti average sample pada prosedur ASTM & ISO yg dulu).
• Contoh gabungan dari beberapa kompartemen tangki (multiple tank composite sample)
Diambil dari level dan komposisi volume yang sama (proporsional).
Contoh gabungan kompartemen kapal tanker adalah gabungan dari beberapa contoh tengah masing-masing
kompartemen kapal tanker pada volume yang sama.
8
JUMLAH TITIK PENGAMBILAN CONTOH PADA TANKI TEGAK
9
SPOT SAMPLE PADA TANGKI MENDATAR
Titik pengambilan contoh tergantung pada ketinggian relatif cairan terhadap diameter tanki
DOMBAK/MANHOLE
70 % UPPER, 2 BAGIAN
11
UKURAN MULUT/LUBANG BOTOL CONTOH
12
CARA PENGAMBILAN CONTOH
A. CONTOH DARI SARANA PENIMBUNAN & PENYALURAN BULK:
• Pastikan alat-alat dalam keadaan baik, bersih dan sesuai untuk BBMP
• Menggunakan sampling can (weighted beaker) yang sesuai.
• Khusus bottom sample diambil dengan bomb type sampling can
• Tali sampling can tidak boleh berbulu dan tidak terbuat dari bahan plastik karena dapat menimbulkan listrik
statis.
• Contoh untuk pemeriksaan visual diambil dari pipa penurasan, dengan terlebih dahulu dilakukan penurasan
min. 2x isi pipa penurasan dengan membuka penuh kerangan untuk mengeluarkan air dan/atau kotoran.
13
B. CONTOH RANDOM DARI DRUM
• Contoh diambil secara acak, dan pengujian dapat dilakukan per-drum atau komposit.
• Pembuatan komposit harus dapat mengakomodir kebutuhan pengujian, pengujian ulang, splitting, dan retensi.
• Komposit harus mengandung bagian dari seluruh drum yang diambil sample-nya pada batch yang sama
Misal: terdapat 250 drum, maka diambil sample dari 7 drum secara acak.
Dari 7 sample tersebut, 3 sample dipilih acak (tetapi diidentifikasi) dicampur sehingga diperoleh sample komposit.
Dua sample lainnya dilakukan komposit, kemudian 2 sample terakhir juga dikomposit, sehingga total terdapat 3 sample komposit
untuk dianalisis.
14
15
PENGAMBILAN CONTOH DRUM …(LANJUTAN)
16
PENGAMBILAN CONTOH DRUM …(LANJUTAN)
• Bila hasil pemeriksaan visual menunjukkan adanya air dan/atau kotoran, isi dipindahkan ke drum yang baik, bersih dan
khusus untuk masing-masing bahan tersebut.
• Pemindahan bahan melalui saringan kulit (chamois leather) atau corong yang dilengkapi water separator element.
• Isi drum yang dipindahkan disisakan sebanyak ± 8 cm dari dasar.
• Dilakukan pengambilan contoh tengah sesuai ketentuan pengambilan contoh acak/random.
• Contoh tengah yang diambil ditampung dalam gelas ukur untuk mendapatkan jumlah yang sama dari masing-masing
drum.
• Contoh yg telah diambil dimasukkan ke dalam wadah contoh (botol warna gelap/kaleng khusus) disisakan ullage 10%,
diitutup rapat, diberi label contoh dan disegel.
17
JENIS CONTOH
BERDASARKAN ALASAN PENGAMBILAN
a. SHIPS.SKH43/1 d NGR.1/21
SHIPS inisial Soekarno-Hatta Into Plane Service NGR inisial DPPU Ngurah Rai
SKH43 tangki refueler nomor 43 Soekarno-Hatta 1 tangki nomor 1 di DPPU Ngurah Rai
1 pengisian tangki pertama setelah pembersihan Tangki 21 pengisian tangki ke 21 kalinya setelah pembersihan tangki
b SHAFTHI.109/1 e KNO.102/2
SHAFTHI inisial Soekarno-Hatta Fuel Terminal & Hydrant Installation KNO inisial DPPU Kualanamu
109 tangki nomor 109 di DPPU Soekarno-Hatta 102 tangki nomor 102 di DPPU Kualanamu
1 pengisian tangki pertama setelah pembersihan Tangki 2 pengisian tangki ke 2 kalinya setelah pembersihan tangki
c BDR.15/4 f BIL.02/2
BDR inisial Depot Bandaran (Surabaya) BIL inisial DPPU Bandara International Lombok.
15 tangki nomor 15 di Depot Bandaran 02 tangki nomor 02 di DPPU Lombok
4 pengisian tangki ke 4 kalinya setelah pembersihan tangki 2 pengisian tangki ke 2 kalinya setelah pembersihan tangki
18
JENIS CONTOH BERDASARKAN ALASAN PENGAMBILAN
20
JENIS CONTOH
BERDASAR KEPENTINGAN
UJI LAPANGAN/VISUAL TEST
Pemeriksaan appearance, warna visual, air bebas & kotoran padat: contoh BBMP ditampung di wadah
penampung bersih & kering, misal beaker glass, visijar atau stopless bening bertutup, volume minimal 1
liter
21
JENIS CONTOH BERDASAR KEPENTINGAN
APPEARANCE CHECK
VISUAL CHECK CONTROL CHECK
JENIS UJI (Clear & BrightA)
JET A-1 AVGAS JET A-1 AVGAS JET A-1 AVGAS
APPEARANCE/COLOUR V V V V V V
PARTICULATE V V V V V V
CONTAMINANT (VISUAL)
FREE WATER (VISUAL) V V V V V V
FREE WATER (CWD) - - V - V -
DENSITY - - - - V V
Clear: tidak tampak adanya sedimen atau emulsi; Bright: tidak tampak adanya kabut (suspended water)
A
22
JENIS CONTOH BERDASAR KEPENTINGAN
11 Hydrant low point flushing – pengujian pada setiap low point line sample V
(1) Chemical water detector testing mungkin juga sebagai verifikasi status bahwa pada produk tidak terdapat air
(2) Pada “hydrant servicer fuelling samples” Chemical Water Detector Test harus dilakukan sekurang-kurangnya pada satu sampel selama pengisian/penyerahan.
23
JENIS CONTOH BERDASAR KEPENTINGAN
UJI LABORATORIUM
A. COMPLETE TEST
Pemeriksaan lengkap seluruh sifat yg ada di spesifikasi, pada umumnya hanya dilakukan di kilang,
dituangkan dalam test report dan certificate of quality
B. RECERTIFICATION TEST
Dilakukan utk memastikan bahwa produk masih memenuhi spesifikasi (on specification). Pada
umumnya dilakukan di saluran transportasi dan distribusi, penerimaan product dengan fasilitas non
segregated (misal: tangker atau jalur pipa).
C. PERIODIC TEST
Dilakukan pada saat penyimpanan statis di saluran distribusi
Contoh untuk uji lab diambil dan ditempatkan ke dalam botol gelap /kaleng khusus dlm kondisi baik (tdk
bocor), bersih (tdk berkarat), kering & tertutup rapat
25
VOLUME CONTOH UJI LABORATORIUM
TITIK PENGAMBILAN/JENIS
MIN. VOL., mL ALASAN PENGAMBILAN KETERANGAN
CONTOH
Avtur/Jet A-1
@1.000 Uji density Upper, middle, lower Uji Density guna mengetahui kemungkinan terjadinya perbedaan
density pada masing-masing lapisan.
Composite upper, middle, lower Untuk uji properties yang lain,
@1000 mL Penggabungan dilakukan setelah uji density
200 Cu Strip. Bottom Routine Corossion Test
2.000 Complete Test
Avgas
2.000 Complete Test, selain RVP & All level sample
Cu Strip.
1.000 Uji RVP dan/atau Re- All level sample
sertifikasi
200 Cu Strip. Bottom Routine Corossion Test
5.000 Complete Test
Methmix
2x1.000 Middle
26
PERALATAN SAMPLING
Gelas ukur Glass/pipet transparan Sampling can/bottle Cage sampler Sample carrier
27
Sample container Gelas beaker Ember stainless steel/putih Tali tak berbulu
WADAH CONTOH
28
WADAH CONTOH
29
WADAH CONTOH
30
WADAH CONTOH
Standard Practice for
Aviation Fuel Sample Containers for Tests Affected by Trace Contamination
ASTM D 4306
31
WADAH CONTOH
32
WADAH CONTOH
• Wadah Sampel setelah diisi, harus ditutup bila perlu dilak agar tidak bocor dan disegel serta diberi label
yang berisikan informasi sebagai berikut:
- Nomor Sampel BBMP
- Tanggal dan Waktu Pengambilan
- Nama Petugas Pengambil Sampel BBMP
- Tempat/lokasi pengambilan sampel
- Jenis Sampel BBMP
- Nomor Tumpak
- Jenis BBMP atau spesifikasi
- Tujuan Pengujian
- Jenis Pesawat (bila diperlukan)
- Airliner (bila diperlukan)
- Registrasi pesawat (bila diperlukan)
- Inisial Inspektor/Petugas Pengawas MutuTali sampling can tidak berbulu, bila berbahan plastik,
harus tahan terhadap sample
33
KEMASAN SAMPEL
• Botol transparan kapasitas min 1 liter utk retain sample.
• Botol gelap/can kapasitas min 1 liter utk pengiriman ke lab, utk sampel yg akan dikirim ke lab dg pes
udara, dimasukkan ke dlm box/ peti.
• Lacquer lined (LL) container/tin/can/kaleng.
• Peti/kaleng utk kemasan contoh yg akan dikirim dgn peswt udara harus memenuhi Persyaratan:
- Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : KM 16 Tahun 2009 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 92
tentang Pengangkutan Bahan dan/atau Barang Berbahaya dengan Pesawat Udara dan ketentuan dari ICAO Annex 18
tentang The Safe Transport of Dangerous Goods by Air.
- International Civil Aviation Organisation (ICAO), dan pengirimannya harus sesuai prosedur terakhir dari “ICAO
Technical Insturction for the Safe Transport of Dangerous Good by Air” dan “IATA Dangerous Goods Regulation”.
34
PENGIRIMAN SAMPEL KE LABORATORIUM
Persiapan Pengiriman Sampel
Setiap pengambilan sampel harus diberi nomor untuk mengetahui bahwa BBMP dari suatu tangki penimbunan atau
tumpak pada suatu lokasi telah dilakukan beberapa kali pengambilan sampel untuk pengujian di laboratorium.
Pemberian nomor sampel terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu nomor tumpak, nomor urut sampel dan inisial laboratorium
pemeriksa:
SHAFTHI.103/1/1.TPK
SHAFTHI.103/1 Tumpak nomor 1 dari Tangki nomor 103 di DPPU/Aviation Fuel Terminal Soekarno-Hatta
1.
1 Sampel pertama dari nomor tumpak SHAFTHI.103/1
TPK Initial laboratorium pemeriksa (UPP Jakarta, Tanjung Priok).
SHAFTHI.3/1/2.CPL
SHAFTHI.3/1 Tumpak nomor 1 dari Tangki nomor 3 di DPPU/Aviation Fuel Terminal Soekarno-Hatta
2.
2 Sampel ke 2 dari nomor tumpak SHAFTHI.3/1
CPL Initial laboratorium pemeriksa (Laboratorium Lemigas Cipulir, Jakarta)
SHAFTHI.3/1/3.CPU
SHAFTHI.3/1 Tumpak nomor 1 dari Tangki nomor 3 di DPPU/Aviation Fuel Terminal Soekarno-Hatta
3.
3 Dampel ke 3 dari nomor tumpak SHAFTHI.3/1
CPU Initial laboratorium pemeriksa (Pusdiklat MIGAS Cepu)
BDR.15/4/1.SBY
BDR.15/4 Tumpak nomor 4 dari tangki 15 di Bandaran
4.
1 Sampel pertama dari nomor tumpak BDR.15/1
SBY Initial laboratorium pemeriksa (Surabaya) 35
PENGIRIMAN SAMPEL KE LABORATORIUM
Setiap pengiriman sampel BBMP ke laboratorium harus disertai Nota Pengiriman Contoh (NPC), memuat data
tentang sampel BBMP yang dikirim.
NPC harus diisi secara lengkap, jelas dan benar oleh pengirim sampel.
NPC terdiri dari 4(empat) bagian yaitu nomor urut nota pengiriman sampel terdiri dari 3 digit, NPC, inisial lokasi
pengirim terdiri dari 3 digit, dan inisial tahun pengiriman sampel yang terdiri dari 2 digit.
1. 001/NPC/SHAFTHI/16
001 Nomor urut pengiriman sampel pertama
NPC Singkatan dari Nota Pengiriman Sampel
SHAFTHI Inisial lokasi pengirim NPC (Soekarno-Hatta Aviation Fuel Terminal & Hydrant
Installation)
16 Pengiriman sampel pada tahun 2016
2. 021/NPC/BDR/16
021 Nomor urut pengiriman sampel ke 21
NPC Singkatan dari Nota Pengiriman Sampel
BDR Inisial lokasi pengirim NPC (Bandaran)
16 Pengiriman sampel pada tahun 2016
36
KONTRIBUSI DERAJAT KESALAHAN
DALAM PROSES PENGUJIAN
Sampling
Preparasi
contoh
Tahap Pemekatan,
pengenceran,
pemisahan, isolasi dan
lainnya
Pengukuran
Kontribusi kesalahan 37
Ref.:After Scwedt, 1997
38
VCV dan PSU
Pengambilan contoh melalui hatch tangki/kompartemen yang terbuka memiliki resiko terkait
keamanan dan lingkungan.
Penggunaan vapor control valve (VCV) dapat meminimumkan uap minyak lepas ke atmosfer.
VCV dapat dipasang pada standpipe, expansion trunk, ataupun dek kapal.
Alat pengambil contoh yang sesuai dengan fasilitas VCV adalah portable manual sampling unit
(PSU) baik sistem closed (tidak ada uap minyak yang lepas) ataupun restricted (sedikit uap
minyak yang lepas).
Peralatan tersebut dapat digunakan pada operasi pengambilan contoh manual, misal: running, all
levels, spot, dan bottom.
Wadah pengambil contoh dapat dimasukkan ke dalam suatu pipa ekstensi, dan diturunkan sampai
pada level cairan yang dikehendaki.
39
VCV dan PSU
Contoh Alat Vapor Control Valve Contoh Portable Manual Sampling Unit
40
INSTALASI
FASILITAS PENGAMBILAN CONTOH
DENGAN MENGGUNAKAN VCV
41
• Pada PSU system restricted, contoh diambil pada kondisi restricted melalui VCV yang terpasang pada
vessel pada umumnya menggunakan sistem tali
• Wadah pengambil contoh dilewatkan melalui pipa ekstensi, diturunkan ke dalam tangki pada level yang
dikehendaki, dan ditarik kembali.
• Selanjutnya VCV ditutup kembali dan wadah pengambil contoh diambil, sehingga hanya terjadi sedikit uap
yang lepas ke atmosfer.
PSU Ukuran Volume Kecil (5 cm) dan Volume Besar (10 cm)
42
Peralatan Pengambil Contoh untuk Sistem Restricted/Closed
43
Pada sampling sistem closed,
peralatan didesaian sedemikian
hingga kedap gas saat operasi
pengambilan contoh untuk
mencegah uap minyak lepas ke
atmosfer.
45
Drip sample
Drip sampling: teknik pengambilan contoh pada jalur pipa baik secara manual ataupun otomatis. Bila pengambilan contoh dilakukan secara
kontinu, misal saat proses custody transfer, disarankan menggunakan drip sampling otomatis yang dipasang pada inlet manifold. Pada drip
sampling digunakan sample probe yang masuk dalam pipa dengan lubang sample probe menghadap arah aliran BBM.
• Penempatan, posisi, dan ukuran sample probe harus sedemikian hingga dapat meminimumkan pemisahan air dan partikel dalam aliran
BBM, serta dapat mencegah contoh kembali pada aliran BBM dalam pipa sehingga diperoleh contoh yang representative.
• Laju alir contoh ke dalam wadah contoh diatur dengan memasang valve pada sample probe sedemikian hingga diperoleh volume contoh
yang mewakili seluruh BBM yang terdistribusi dan cukup untuk pengujian yang hendak dilakukan.
Drip Sampler Manual (ASTM D 4057) Drip Sampler Otomatis (ASTM D 4177)
46
47