Anda di halaman 1dari 46

PELATIHAN PENANGANAN DAN PENGAWASAN MUTU

BAHAN BAKAR MINYAK PENERBANGAN

AVIATION FUELS QUALITY CONTROL


PENGAMBILAN CONTOH

1
PENDAHULUAN
A. CONTOH BBMP
Sejumlah kecil tertentu BBMP yang diambil dari suatu tempat tertentu (tanki, pipa, drum, dll) yang komposisinya mewakili
(representatif) seluruh BBMP dalam tempat tersebut.
B. PENGAMBILAN CONTOH BBMP
Suatu usaha terencana untuk mengambil sejumlah kecil tertentu BBMP dalam suatu tempat tertentu (tanki, pipa, drum, dll) yang
komposisinya mewakili (representatif) seluruh BBMP dalam tempat tersebut.
C. MAKSUD PENGAMBILAN CONTOH BBMP
 Digunakan sebagai bahan uji untuk menetapkan mutu (uji lapangan/uji lab.)
 Disimpan sbg bukti/referensi
 Digunakan sbg bahan pameran/demonstrasi

D. PETUGAS PENGAMBIL CONTOH


Kompeten, menggunakan peralatan dan prosedur standar
E. PROSEDUR PENGAMBILAN CONTOH
 ASTM D 4057 atau
 ISO 3170
2
F. PERSYARATAN DASAR PENGAMBILAN CONTOH
 Pengambilan sampel mengacu ASTM D4057/ISO 3170.
 Semua dokumen dan atau rekaman yang berkaitan dengan seluruh sampel BBMP harus dikelola dengan baik
untuk mampu telusur.
• Dokumen dan rekaman (catatan hasil kerja) baik softcopy maupun hardcopy disimpan min. 3 thn, kecuali
dokumen dengan periode pelaksanaan berkala setiap 1 tahun atau lebih maka masa simpan dokumen dan
rekaman min. 5 thn.
• RCOQ dan Produk Test Report disimpan selama min. 7 thn.
 Sampel BBMP yang diambil atas permintaaan pelanggan atau pihak lain, harus diambil sampel duplikat
untuk disimpan di DPPU/Aviation Fuel Terminal dan hanya dapat dimusnahkan setelah diperoleh hasil
pemeriksaannya.
 Sampel BBMP yang telah selesai dipergunakan untuk pemeriksaan mutu dimasukkan ke drain tank.

3
TIPE CONTOH BBMP
A. CONTOH LANGSUNG (DIRECT SAMPLE)
Diambil langsung dengan botol contoh tanpa perantara/menggunakan alat lain (primary sample
container). Misal: pengambilan contoh drain/turas dari sump drain tangki timbun atau fasilitas
penyaringan.
Pengambilan minimal 1 liter, utk yg diambil dari kerangan berukuran besar (>5 inch) diambil minimal 5
liter

B. CONTOH TIDAK LANGSUNG (INDIRECT SAMPLE):


Pengambilan contoh menggunakan alat bantu lain, baru kemudian dipindahkan ke dalam wadah contoh
(intermediate sample container).
Contoh alat bantu lain: sampling can, beaker glass, ember metal putih, pengambilan contoh minimal 1
liter.
4
METODE PENGAMBILAN CONTOH
A. RUNNING DAN ALL LEVEL SAMPLE
RUNNING SAMPLE: diperoleh dengan menurunkan botol contoh dalam keadaan terbuka sampai ke level
bagian bawah outlet suction tetapi di atas level air bebas, dan menarik ke atas dengan laju sedemikian hingga
sampai di atas terisi 70-85%.
ALL LEVEL SAMPLE: Diperoleh dengan menurunkan botol contoh dalam keadaan tertutup sampai ke level
bagian bawah outlet suction tetapi di atas level air bebas, kemudian tutup botol dibuka dan botol ditarik ke atas
dengan laju sedemikian hingga sampai di atas terisi 70-85%.

B. SPOT SAMPLE
Diperoleh pada titik tertentu dari dalam tanki atau dari aliran produk dalam pada waktu tertentu.
Spot sample tanki diperoleh dengan menurunkan botol contoh dalam keadaan tertutup sampai pada titik yang
ditentukan, kemudian tutup dibuka dan botol baru ditarik ke atas setelah terisi penuh. 5
METODE PENGAMBILAN CONTOH

Setelah diperoleh running/all level sample, maka:


Untuk Direct sample: botol contoh (primary sample container) dikeluarkan dari keranjang
contoh, lap bagian luar, tutup rapat, dan beri label.
Untuk Indirect sample: tuang isi botol contoh ke dalam wadah contoh (intermediate sample
container), lap bagian luar, tutup rapat, dan beri label.

Setelah diperoleh spot sample, maka:


Untuk Direct sample: tuang 20% isi botol contoh (primary sample container), lap bagian luar,
tutup rapat, dan beri label.
Untuk Indirect sample: tuang isi botol contoh ke dalam wadah contoh (intermediate sample
container) sedemikian hingga terisi 70-85%, lap bagian luar, tutup rapat, dan beri label.
.
6
SPOT SAMPLE PADA TANGKI TEGAK

HATCH

Skim Sample
6”
Top Sample
1/6
Upper Sample Upper Third

3/6
Middle Sample Middle Third ISI TANKI

5/6
Lower Sample Lower Third
Suction level/Outlet Sample
Bottom Sample
Sump/drain Sample
Composite sample dibuat dengan mencampur upper + middle + lower dengan proporsi yang sama 7
BEBERAPA DEFINISI JENIS CONTOH
• Contoh jalur (line sample)
Diambil dari jalur pipa pada saat produk sedang mengalir
• Contoh ujung selang (hose end sample)
Diambil dari ujung selang / coupling / nozzle
• Sampel dari Saluran Penurasan (Drain Line Sample)
Diambil dari penurasan harian (daily check-off) atau penurasan mingguan (water draw-off) titik penurasan pada
sarana penerimaan, penimbunan maupun penyaluran.
• Contoh gabungan satu tangki (single tank composite sample)
Yaitu gabungan dari satu tangki (pengganti average sample pada prosedur ASTM & ISO yg dulu).
• Contoh gabungan dari beberapa kompartemen tangki (multiple tank composite sample)
Diambil dari level dan komposisi volume yang sama (proporsional).
Contoh gabungan kompartemen kapal tanker adalah gabungan dari beberapa contoh tengah masing-masing
kompartemen kapal tanker pada volume yang sama.

8
JUMLAH TITIK PENGAMBILAN CONTOH PADA TANKI TEGAK

9
SPOT SAMPLE PADA TANGKI MENDATAR

Titik pengambilan contoh tergantung pada ketinggian relatif cairan terhadap diameter tanki

SAMPLING LEVEL COMPOSITE SAMPLE


LIQUID DEPTH % OF DIAMETER ABOVE (PROPORTIONATE Parts Of)
BOTTOM
% OF
Upper Middle Lower Upper Middle Lower
DIAMETER
100 80 50 20 3 4 3
90 75 50 20 3 4 3
80 70 50 20 2 5 3
70 50 20 6 4
60 50 20 5 5
50 40 20 4 6
40 20 10
30 15 10
20 10 10
10 5 10 10
ILUSTRASI PEMAKAIAN TABEL
PROPORSI CONTOH GABUNGAN TANGKI MENDATAR

DOMBAK/MANHOLE

70 % UPPER, 2 BAGIAN

50% MIDDLE 5 BAGIAN DIAMETER


ISI: 80% DIA

20% LOWER 3 BAGIAN

11
UKURAN MULUT/LUBANG BOTOL CONTOH

12
CARA PENGAMBILAN CONTOH
A. CONTOH DARI SARANA PENIMBUNAN & PENYALURAN BULK:
• Pastikan alat-alat dalam keadaan baik, bersih dan sesuai untuk BBMP
• Menggunakan sampling can (weighted beaker) yang sesuai.
• Khusus bottom sample diambil dengan bomb type sampling can
• Tali sampling can tidak boleh berbulu dan tidak terbuat dari bahan plastik karena dapat menimbulkan listrik
statis.
• Contoh untuk pemeriksaan visual diambil dari pipa penurasan, dengan terlebih dahulu dilakukan penurasan
min. 2x isi pipa penurasan dengan membuka penuh kerangan untuk mengeluarkan air dan/atau kotoran.

weighted beaker bomb type sampling can

13
B. CONTOH RANDOM DARI DRUM
• Contoh diambil secara acak, dan pengujian dapat dilakukan per-drum atau komposit.
• Pembuatan komposit harus dapat mengakomodir kebutuhan pengujian, pengujian ulang, splitting, dan retensi.
• Komposit harus mengandung bagian dari seluruh drum yang diambil sample-nya pada batch yang sama

TABEL PENGAMBILAN CONTOH RANDOM


JUML CONTOH GABUNGAN UTK
JUML STOCK DRUM JML CONTOH YG HRS DIAMBIL
UJI LAB
1-3 1 1
4 – 64 4 2
65 – 125 5 3
126 –216 6 3
217 – 343 7 3
344 – 512 8 3
513 – 729 9 3
730 – 1000 10 4
1001 – 1331 11 4

Misal: terdapat 250 drum, maka diambil sample dari 7 drum secara acak.
Dari 7 sample tersebut, 3 sample dipilih acak (tetapi diidentifikasi) dicampur sehingga diperoleh sample komposit.
Dua sample lainnya dilakukan komposit, kemudian 2 sample terakhir juga dikomposit, sehingga total terdapat 3 sample komposit
untuk dianalisis.
14
15
PENGAMBILAN CONTOH DRUM …(LANJUTAN)

• Pengambilan contoh drum dilakukan dgn pipet transparan


• Contoh gabungan untuk BBMP & contoh tengah untuk methmix
• Berdasarkan jumlah persediaan drum, diambil sejumlah drum yang
banyaknya sesuai ketentuan tabel pengambilan contoh acak.
• Drum diberdirikan pada posisi miring ± 45o, sehingga tutup besar
berada pada titik terendah isi drum dan diendapkan minimum 10
menit.
• Tutup drum dibuka dan diambil contoh dasar untuk pemeriksaan
visual menggunakan pipet transparan yang sesuai dan bersih.
• Bila hasil pemeriksaan visual tidak baik, diambil contoh tengah
secara random untuk pengujian laboratorium.

16
PENGAMBILAN CONTOH DRUM …(LANJUTAN)

• Bila hasil pemeriksaan visual menunjukkan adanya air dan/atau kotoran, isi dipindahkan ke drum yang baik, bersih dan
khusus untuk masing-masing bahan tersebut.
• Pemindahan bahan melalui saringan kulit (chamois leather) atau corong yang dilengkapi water separator element.
• Isi drum yang dipindahkan disisakan sebanyak ± 8 cm dari dasar.
• Dilakukan pengambilan contoh tengah sesuai ketentuan pengambilan contoh acak/random.
• Contoh tengah yang diambil ditampung dalam gelas ukur untuk mendapatkan jumlah yang sama dari masing-masing
drum.
• Contoh yg telah diambil dimasukkan ke dalam wadah contoh (botol warna gelap/kaleng khusus) disisakan ullage 10%,
diitutup rapat, diberi label contoh dan disegel.

17
JENIS CONTOH
BERDASARKAN ALASAN PENGAMBILAN

A. Contoh batch baru (initial batch sample = IBS)


Contoh pertama untuk setiap tumpak produk tangki timbun utk uji resertifikasi di lab. IBS diambil setelah penerimaan tanker atau
sesudah tank cleaning
Pemberian nomor tumpak terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu: inisial lokasi, nomor tangki dan nomor urut tumpak. Nomor urut
tumpak didasarkan pada setiap kali pengisian tangki pertama setelah pembersihan tangki (tank cleaning) yang diawali dari nomor
urut 1.

a. SHIPS.SKH43/1 d NGR.1/21
SHIPS inisial Soekarno-Hatta Into Plane Service NGR inisial DPPU Ngurah Rai
SKH43 tangki refueler nomor 43 Soekarno-Hatta 1 tangki nomor 1 di DPPU Ngurah Rai
1 pengisian tangki pertama setelah pembersihan Tangki 21 pengisian tangki ke 21 kalinya setelah pembersihan tangki
b SHAFTHI.109/1 e KNO.102/2
SHAFTHI inisial Soekarno-Hatta Fuel Terminal & Hydrant Installation KNO inisial DPPU Kualanamu
109 tangki nomor 109 di DPPU Soekarno-Hatta 102 tangki nomor 102 di DPPU Kualanamu
1 pengisian tangki pertama setelah pembersihan Tangki 2 pengisian tangki ke 2 kalinya setelah pembersihan tangki
c BDR.15/4 f BIL.02/2
BDR inisial Depot Bandaran (Surabaya) BIL inisial DPPU Bandara International Lombok.
15 tangki nomor 15 di Depot Bandaran 02 tangki nomor 02 di DPPU Lombok
4 pengisian tangki ke 4 kalinya setelah pembersihan tangki 2 pengisian tangki ke 2 kalinya setelah pembersihan tangki
18
JENIS CONTOH BERDASARKAN ALASAN PENGAMBILAN

B. Contoh uji lapangan/visual test


C. Contoh uji korosi rutin (routine corrosion test sample = RCTS)
D. Contoh uji berkala (periodic test sample = PTS) diambil secara berkala dari persediaan statis.
Selama pengujian berlangsung BBMP tersebut tidak boleh dijual/diserahkan hingga didapat hasil lab
dengan hasil baik/release. Jumlah contoh dan jenis pemeriksaan seperti recertification test
E. Unpumpable stock sample (USS) diambil utk pemanfaatan unpumpable stock dng uji resertifikasi di
laboratorium
F. Retained sample utk disimpan/referensi.

RETAINED JUMLAH CONTOH


MASA SIMPAN MINIMAL KETERANGAN
SAMPLE MINIMAL
TANKER 1 US GALLON PROD HABIS DIJUAL + 24 JAM Diambil dari gabungan contoh tengah
tiap kompartemen
TANKI TIMBUN 1 LITER 24 JAM Diambil setiap pagi dari saluran
penurasan
DISP/REFUELLER 1 LITER 24 JAM Diambil setelah filter
19
JENIS CONTOH BERDASARKAN ALASAN PENGAMBILAN

G. Master Sample (MS)


Diambil dari semua lapisan isi tangki/kompartemen pengangkut sebanyak min 1 gallon. Dibawa oleh kapal tangker
utk diserahkan ke TBBM/DPPU penerima. MS disimpan hingga produk yang diterima habis digunakan + 24 jam.
H. After Tank Cleaning Sample (ATCS)
Contoh penerimaan pertama setelah tank cleaning untuk uji resertifikasi di lab, diambil minimal setinggi 1 ring dari
dasar, volume dan jenis sesuai contoh uji resertifikasi
I. Contoh permintaan khusus (special request sample = SRS)
Diambil atas permintaan khusus, misal oleh karena adanya indikasi mutu produk yg meragukan.
J. Contoh untuk demonstrasi & referensi
Diambil utk keperluan pameran, pelatihan, & litbang

20
JENIS CONTOH
BERDASAR KEPENTINGAN
UJI LAPANGAN/VISUAL TEST

Pemeriksaan appearance, warna visual, air bebas & kotoran padat: contoh BBMP ditampung di wadah
penampung bersih & kering, misal beaker glass, visijar atau stopless bening bertutup, volume minimal 1
liter

PERSYARATAN PENGUJIAN JET A-1 AVGAS METODE


APPEARANCE/COLOUR V V VISUAL
PARTICULATE CONTAMINANT V V VISUAL
FREE WATER V V VISUAL
SUSPENDED WATER V - CWD

21
JENIS CONTOH BERDASAR KEPENTINGAN

APPEARANCE, VISUAL, & CONTROL CHECK

APPEARANCE CHECK
VISUAL CHECK CONTROL CHECK
JENIS UJI (Clear & BrightA)
JET A-1 AVGAS JET A-1 AVGAS JET A-1 AVGAS
APPEARANCE/COLOUR V V V V V V
PARTICULATE V V V V V V
CONTAMINANT (VISUAL)
FREE WATER (VISUAL) V V V V V V
FREE WATER (CWD) - - V - V -
DENSITY - - - - V V

Clear: tidak tampak adanya sedimen atau emulsi; Bright: tidak tampak adanya kabut (suspended water)
A

22
JENIS CONTOH BERDASAR KEPENTINGAN

MINIMUM TEST REQUIREMENTS FOR ALL AIRPORT OPERATIONS

No. KEGIATAN CONTROL CHECK (1) VISUAL CHECK APPEARANCE CHECK(1)


1 Sebelum dan selama pembongkaran pada penerimaaan melalui pipa, (dedicated / V    
multriproduct) barge / coastal vessel.
2 Penerimaan melalui bridger atau RTW (kereta ketel) V    
3 Pada tangki penerimaan untuk keperluan Re-Sertifikasi.    V
4 Tank sump drain sebelum release untuk penyaluran/penyerahan. V V  
5 Pemeriksaan harian dari tangki yang digunakan untuk penyerahan   V  
6 Pada tangki yang sedang tidak digunakan karena sedang settling atau menunggu     V
release
7 Pemeriksaan pada fixed filter vessel sump penerimaan dan strainer.     V
8 Hydrant filter, loading filter, dan harian filter sump kendaraan pengisian.   V  
9 Pengambilan sample pada saat refuelling maupun defuelling   V(2)  
10 Pada sump tank Hydrant low point flushing sebelum dan sesudah digunakan – harian.   V  

11 Hydrant low point flushing – pengujian pada setiap low point line sample   V  
(1) Chemical water detector testing mungkin juga sebagai verifikasi status bahwa pada produk tidak terdapat air
(2) Pada “hydrant servicer fuelling samples” Chemical Water Detector Test harus dilakukan sekurang-kurangnya pada satu sampel selama pengisian/penyerahan.

23
JENIS CONTOH BERDASAR KEPENTINGAN

UJI LABORATORIUM
A. COMPLETE TEST
Pemeriksaan lengkap seluruh sifat yg ada di spesifikasi, pada umumnya hanya dilakukan di kilang,
dituangkan dalam test report dan certificate of quality
B. RECERTIFICATION TEST
Dilakukan utk memastikan bahwa produk masih memenuhi spesifikasi (on specification). Pada
umumnya dilakukan di saluran transportasi dan distribusi, penerimaan product dengan fasilitas non
segregated (misal: tangker atau jalur pipa).
C. PERIODIC TEST
Dilakukan pada saat penyimpanan statis di saluran distribusi

Contoh untuk uji lab diambil dan ditempatkan ke dalam botol gelap /kaleng khusus dlm kondisi baik (tdk
bocor), bersih (tdk berkarat), kering & tertutup rapat

25
VOLUME CONTOH UJI LABORATORIUM
TITIK PENGAMBILAN/JENIS
MIN. VOL., mL ALASAN PENGAMBILAN KETERANGAN
CONTOH
Avtur/Jet A-1
@1.000 Uji density Upper, middle, lower Uji Density guna mengetahui kemungkinan terjadinya perbedaan
density pada masing-masing lapisan.
Composite upper, middle, lower Untuk uji properties yang lain,
@1000 mL Penggabungan dilakukan setelah uji density
200 Cu Strip. Bottom Routine Corossion Test
2.000 Complete Test

Avgas
2.000 Complete Test, selain RVP & All level sample
Cu Strip.
1.000 Uji RVP dan/atau Re- All level sample
sertifikasi
200 Cu Strip. Bottom Routine Corossion Test
5.000 Complete Test

Methmix
2x1.000 Middle

26
PERALATAN SAMPLING

Gelas ukur Glass/pipet transparan Sampling can/bottle Cage sampler Sample carrier

27
Sample container Gelas beaker Ember stainless steel/putih Tali tak berbulu
WADAH CONTOH

• Tersedia dalam jumlah yang cukup,


• Sesuai untuk bahan bakar penerbangan,
• Siap ketika diperlukan.

28
WADAH CONTOH

WADAH CONTOH UNTUK UJI LABORATORIUM & SAMPEL RETENSI


• Berbentuk botol, yang dapat disegel dan harus dalam keadaan bersih
• Material yang digunakan dapat berupa kaca, alumunium, metal dengan epicote line atau yang dilapisi enamel,
dan dirancang khusus untuk bahan bakar penerbangan, serta sesuai dengan jenis bahan bakar yang akan
ditangani (sesuai ASTM D 4306).
• Material botol sampel yang selain kaca dan alumunium sebaiknya bagian dalamnya dilapisi epoxy sesuai
standar yang disetujui
• Botol sampel dengan bahan plastik tidak direkomendasikan karena sebagian besar material plastik tidak
cocok dan sesuai dengan bahan bakar penerbangan dan dapat menjadi penyebab terjadinya kebakaran karena
sifatnya yang tidak mudah menghantarkan listrik. Apabila menggunakan Container dengan bahan plastik,
maka jenis materialnya harus sesuai untuk BBMP.
• Meskipun masih baru, wadah contoh sebelum digunakan harus dilakukan pembilasan minimal 3 (tiga) kali
dengan menggunakan produk yang sama dari sampel yang diambil.

29
WADAH CONTOH

WADAH CONTOH UNTUK UJI LAPANGAN


• Toples kaca bening yang bersih kapasitas 1 L dengan leher yang lebar dilengkapi penutup berulir atau visijar agar dapat
dilakukan uji pusaran (Swirl Test) pada saat pemeriksaan visual.
• Ember metal digunakan untuk menampung sampel yang diambil dalam volume yang besar. Ember metal yang digunakan
mempunyai kapasitas minimum 5 liter, dengan bahan stainless steel atau alumunium. Ember metal harus terhubung secara
elektrostatis dengan peralatan penurasan, untuk itu harus dilengkapi dengan kabel bonding beserta penjepitnya atau kabel
bonding yang pemasangannnya tidak permanen untuk kemudahan ketersediaan.

WADAH CONTOH UNTUK DIKIRIM VIA UDARA


Wadah sampel dan kemasan luarnya harus memenuhi :
• Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 16 Tahun 2009 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 92 (Civil
Aviation Safety Regulation Part 92) tentang Pengangkutan Bahan dan/atau Barang Berbahaya dengan Pesawat Udara (Safe
Transport of Dangerous Good by Air)
• IATA - Dangerous Goods Regulation

30
WADAH CONTOH
Standard Practice for
Aviation Fuel Sample Containers for Tests Affected by Trace Contamination
ASTM D 4306

31
WADAH CONTOH

SYARAT PEMAKAIAN WADAH CONTOH


• Wadah contoh dicuci sampai bersih dan kering,
• Dibilas dengan air panas,
• Dikeringkan dengan cara dibalik atau dimasukkan oven pengering
• Sebelum contoh diisikan, botol/can contoh dibilas min 3X dg sample ybs
• Wadah contoh tidak boleh diisi penuh. Harus disediakan 5% ruang kosong untuk mengantisipasi
pemuaian contoh.

32
WADAH CONTOH

• Wadah Sampel setelah diisi, harus ditutup bila perlu dilak agar tidak bocor dan disegel serta diberi label
yang berisikan informasi sebagai berikut:
- Nomor Sampel BBMP
- Tanggal dan Waktu Pengambilan
- Nama Petugas Pengambil Sampel BBMP
- Tempat/lokasi pengambilan sampel
- Jenis Sampel BBMP
- Nomor Tumpak
- Jenis BBMP atau spesifikasi
- Tujuan Pengujian
- Jenis Pesawat (bila diperlukan)
- Airliner (bila diperlukan)
- Registrasi pesawat (bila diperlukan)
- Inisial Inspektor/Petugas Pengawas MutuTali sampling can tidak berbulu, bila berbahan plastik,
harus tahan terhadap sample

33
KEMASAN SAMPEL
• Botol transparan kapasitas min 1 liter utk retain sample.
• Botol gelap/can kapasitas min 1 liter utk pengiriman ke lab, utk sampel yg akan dikirim ke lab dg pes
udara, dimasukkan ke dlm box/ peti.
• Lacquer lined (LL) container/tin/can/kaleng.
• Peti/kaleng utk kemasan contoh yg akan dikirim dgn peswt udara harus memenuhi Persyaratan:

- Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : KM 16 Tahun 2009 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 92
tentang Pengangkutan Bahan dan/atau Barang Berbahaya dengan Pesawat Udara dan ketentuan dari ICAO Annex 18
tentang The Safe Transport of Dangerous Goods by Air.
- International Civil Aviation Organisation (ICAO), dan pengirimannya harus sesuai prosedur terakhir dari “ICAO
Technical Insturction for the Safe Transport of Dangerous Good by Air” dan “IATA Dangerous Goods Regulation”.

ICAO = International Civil Aviation Organization


IATA = International Air Transport Association

34
PENGIRIMAN SAMPEL KE LABORATORIUM
Persiapan Pengiriman Sampel
 Setiap pengambilan sampel harus diberi nomor untuk mengetahui bahwa BBMP dari suatu tangki penimbunan atau
tumpak pada suatu lokasi telah dilakukan beberapa kali pengambilan sampel untuk pengujian di laboratorium.
 Pemberian nomor sampel terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu nomor tumpak, nomor urut sampel dan inisial laboratorium
pemeriksa:

SHAFTHI.103/1/1.TPK
SHAFTHI.103/1 Tumpak nomor 1 dari Tangki nomor 103 di DPPU/Aviation Fuel Terminal Soekarno-Hatta
1.
1 Sampel pertama dari nomor tumpak SHAFTHI.103/1
TPK Initial laboratorium pemeriksa (UPP Jakarta, Tanjung Priok).
SHAFTHI.3/1/2.CPL
SHAFTHI.3/1 Tumpak nomor 1 dari Tangki nomor 3 di DPPU/Aviation Fuel Terminal Soekarno-Hatta
2.
2 Sampel ke 2 dari nomor tumpak SHAFTHI.3/1
CPL Initial laboratorium pemeriksa (Laboratorium Lemigas Cipulir, Jakarta)
SHAFTHI.3/1/3.CPU
SHAFTHI.3/1 Tumpak nomor 1 dari Tangki nomor 3 di DPPU/Aviation Fuel Terminal Soekarno-Hatta
3.
3 Dampel ke 3 dari nomor tumpak SHAFTHI.3/1
CPU Initial laboratorium pemeriksa (Pusdiklat MIGAS Cepu)
BDR.15/4/1.SBY
BDR.15/4 Tumpak nomor 4 dari tangki 15 di Bandaran
4.
1 Sampel pertama dari nomor tumpak BDR.15/1
SBY Initial laboratorium pemeriksa (Surabaya) 35
PENGIRIMAN SAMPEL KE LABORATORIUM

 Setiap pengiriman sampel BBMP ke laboratorium harus disertai Nota Pengiriman Contoh (NPC), memuat data
tentang sampel BBMP yang dikirim.

 NPC harus diisi secara lengkap, jelas dan benar oleh pengirim sampel.

 NPC terdiri dari 4(empat) bagian yaitu nomor urut nota pengiriman sampel terdiri dari 3 digit, NPC, inisial lokasi
pengirim terdiri dari 3 digit, dan inisial tahun pengiriman sampel yang terdiri dari 2 digit.

1. 001/NPC/SHAFTHI/16
001 Nomor urut pengiriman sampel pertama
NPC Singkatan dari Nota Pengiriman Sampel
SHAFTHI Inisial lokasi pengirim NPC (Soekarno-Hatta Aviation Fuel Terminal & Hydrant
Installation)
16 Pengiriman sampel pada tahun 2016
2. 021/NPC/BDR/16
021 Nomor urut pengiriman sampel ke 21
NPC Singkatan dari Nota Pengiriman Sampel
BDR Inisial lokasi pengirim NPC (Bandaran)
16 Pengiriman sampel pada tahun 2016

36
KONTRIBUSI DERAJAT KESALAHAN
DALAM PROSES PENGUJIAN

Sampling

Preparasi
contoh
Tahap Pemekatan,
pengenceran,
pemisahan, isolasi dan
lainnya
Pengukuran

Kontribusi kesalahan 37
Ref.:After Scwedt, 1997
38
VCV dan PSU
 Pengambilan contoh melalui hatch tangki/kompartemen yang terbuka memiliki resiko terkait
keamanan dan lingkungan.
 Penggunaan vapor control valve (VCV) dapat meminimumkan uap minyak lepas ke atmosfer.
 VCV dapat dipasang pada standpipe, expansion trunk, ataupun dek kapal.
 Alat pengambil contoh yang sesuai dengan fasilitas VCV adalah portable manual sampling unit
(PSU) baik sistem closed (tidak ada uap minyak yang lepas) ataupun restricted (sedikit uap
minyak yang lepas).
 Peralatan tersebut dapat digunakan pada operasi pengambilan contoh manual, misal: running, all
levels, spot, dan bottom.
 Wadah pengambil contoh dapat dimasukkan ke dalam suatu pipa ekstensi, dan diturunkan sampai
pada level cairan yang dikehendaki.
39
VCV dan PSU

Contoh Alat Vapor Control Valve Contoh Portable Manual Sampling Unit

40
INSTALASI
FASILITAS PENGAMBILAN CONTOH
DENGAN MENGGUNAKAN VCV

41
• Pada PSU system restricted, contoh diambil pada kondisi restricted melalui VCV yang terpasang pada
vessel pada umumnya menggunakan sistem tali
• Wadah pengambil contoh dilewatkan melalui pipa ekstensi, diturunkan ke dalam tangki pada level yang
dikehendaki, dan ditarik kembali.
• Selanjutnya VCV ditutup kembali dan wadah pengambil contoh diambil, sehingga hanya terjadi sedikit uap
yang lepas ke atmosfer.

PSU Ukuran Volume Kecil (5 cm) dan Volume Besar (10 cm)
42
Peralatan Pengambil Contoh untuk Sistem Restricted/Closed

43
Pada sampling sistem closed,
peralatan didesaian sedemikian
hingga kedap gas saat operasi
pengambilan contoh untuk
mencegah uap minyak lepas ke
atmosfer.

Pengambilan Contoh Sistem Closed yang Dilengkapi dengan


Lock Valve
44
Rumah tali didesain kedap udara dan desain tersebut harus memungkinkan untuk melakukan
penuangan contoh ke wadah contoh intermediate dengan sesedikit mungkin kemungkinan uap
minyak lepas. Fasilitas VCV juga digunakan untuk pengukuran level cairan di dalam tangki. VCV
dapat dilengkapi dengan:
• Beberapa wadah contoh primer untuk meminimumkan proses transfer contoh;
• Uap minyak yang terjebak dalam rumah VCV dikembalikan ke dalam tangki atau diserap oleh
canister adsorbent;
• Pembilasan sistem dengan gas inert

45
Drip sample
Drip sampling: teknik pengambilan contoh pada jalur pipa baik secara manual ataupun otomatis. Bila pengambilan contoh dilakukan secara
kontinu, misal saat proses custody transfer, disarankan menggunakan drip sampling otomatis yang dipasang pada inlet manifold. Pada drip
sampling digunakan sample probe yang masuk dalam pipa dengan lubang sample probe menghadap arah aliran BBM.
• Penempatan, posisi, dan ukuran sample probe harus sedemikian hingga dapat meminimumkan pemisahan air dan partikel dalam aliran
BBM, serta dapat mencegah contoh kembali pada aliran BBM dalam pipa sehingga diperoleh contoh yang representative.
• Laju alir contoh ke dalam wadah contoh diatur dengan memasang valve pada sample probe sedemikian hingga diperoleh volume contoh
yang mewakili seluruh BBM yang terdistribusi dan cukup untuk pengujian yang hendak dilakukan.

Drip Sampler Manual (ASTM D 4057) Drip Sampler Otomatis (ASTM D 4177)

46
47

Anda mungkin juga menyukai