5
URGENSI SAMPLING
Sampling
Preparasi
contoh
Tahap Pemekatan,
pengenceran,
pemisahan, isolasi dan
lainnya
Pengukuran
Kontribusi kesalahan
Ref.:After Scwedt, 1997
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
PADA SAAT SAMPLING
• Uji sifat fisika dan kimia
Pengujian sifat fisika dan sifat kimia yang akan dilakukan terhadap sampel akan
menentukan prosedur sampling, jumlah sampel yang diperlukan dan beberapa
kebutuhan handling.
• Urutan sampling
Untuk menghindari kontaminasi minyak selama sampling, dianjurkan untuk
sampling dimulai dari atas kebawah dengan urutan : surface, top, upper, middle,
lower, outlet, clearance, all-level dan running sample
• Kebersihan peralatan
Semua peralatan yang akan digunakan harus bersih. Adanya material yang
tertinggal pada peralatan sampling akan merusak karakter sampel.
8
PERSIAPAN SEBELUM PENGAMBILAN CONTOH
1. Merencanakan teknik/metode sampling yang akan di gunakan.
Metode yang akan digunakan disarankan yang up date,valid sesuai keperuntukannya
Di sepakati antara produsen dan user
Apabila di gunakan metode lama harus melalui validasi dan verifikasi.
Apabila ada pengembangan metode harus tertelusur dokumennya
Apabila ada peralatan tambahan harus disesuaikan dengan metode dan tidak menimbulkan
har/sampling/2017 9
PERSIAPAN SEBELUM PENGAMBILAN CONTOH
C. Melakukan pengukuran level/isi produk baik dengan metode innage atau outage sesuai
kebutuhan
Untuk menentukan titik pengambilan sample
Menetukan panjang tali yang akan digunakan
Menentukan spot sample yang akan diambil
har/sampling/2017 10
PERALATAN SAMPLING
11
ALAT UKUR STANDARD
MERUPAKAN ALAT UKUR STANDAR YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR SIFAT
FISIKA DARI PRODUK MINYAK BUMI, DIPALANGAN MAUPUN DALAM LABORATORIUM
SESUAI DENGAN METODESTANDAR YANG TELAH DITENTUKAN ATAU DIGUNAKAN
PITA UKUR
ASTM D. 1085 ATAU API 2545
b. STANDAR BANDUL
* BERUJUNG RUNCING
* BERSKALA
* LEVEL CAIRAN LEBIH DARI 12 M, BERAT BANDUL 800 GRAM
* LEVEL CAIRAN KURANG DARI 12 M, BERAT BANDUL 600
GRAM
CENTRIFUGE
ASTM D.96 ATAU API 2542
WEIGHTED BREAKER/BOTTLE
ASTM D. 270 ATAU API 2546
STANDARD METHODE SAMPLING
1.ASTM Standar
D 3700 Practice for Containing Hydrocarbon Fluid Samples Using a Floating Piston
Cylinder.
D 4057 Practice for Manual Sampling of Petroleum and Petroleum Products.
D 4306 Practice for Aviation Fuel Sample Contriners for Test Affected by Trace
Contamination.
D 4177 Practice for Automatic Sampling of petroleum and Petroleum Products.
D 5842 Practice for Sampling and Handling of Fuels for Volatility Measurements.
D 5854 Practice for Mixing and Handling of Liquid samples of Petroleum and
Petroleum Products.
2. Standar Pengukuran Minyak, API 2547
17
Manual Sampling of Petroleum and Petroleum
Products ASTM D 4057
Ruang Lingkup
Mencakup prosedur secara manual untuk memperoleh
sampel yang mewakili (representative) dari produk
minyak yang berupa cairan, semi-cairan atau padatan
yang mempunyai tekanan uap pada kondisi ambien
dibawah 101 kPa (14,7 psia).
Ringkasan prosedur sampling dan penggunaannya
disajikan dalam Tabel 1
18
Ringkasan Metode
• Standar ini memberikan prosedur secara manual untuk
memperoleh sampel minyak bumi dan produknya yang berupa
cairan, semi-cair atau padat dari suatu tanki, pipa, drum, tong
(barrel), kaleng, tabung, kantong.
• Standar ini ditujukan secara rinci faktor-faktor yang diperlukan
yang harus dipertimbangkan dalam memperoleh sampel yang
representatif.
• Pertimbangan ini meliputi uji analitik yang akan diadakan
terhadap sampel, tipe wadah sampel yang akan digunakan dan
beberapa instruksi khusus yang diperlukan untuk sampling
material khusus.
19
METODE PENGAMBILAN CONTOH
DI TANKI DARAT DAN TANKI KAPAL
MACAM-MACAM METODE PENGAMBILAN SAMPEL MINYAK UNTUK
KEPERLUAN MENGATAHUI KUALITAS DAN MENGHITUNG KUANTITAS
MINYAK SESUAI STANDAR ASTM D 4057-95
20
METODE PENGAMBILAN CONTOH
A. RUNNING DAN ALL LEVEL SAMPLE
RUNNING SAMPLE: diperoleh dengan menurunkan botol contoh dalam keadaan terbuka sampai ke level
bagian bawah outlet suction tetapi di atas level air bebas, dan menarik ke atas dengan laju sedemikian
hingga sampai di atas terisi 70-85%.
ALL LEVEL SAMPLE: Diperoleh dengan menurunkan botol contoh dalam keadaan tertutup sampai ke
level bagian bawah outlet suction tetapi di atas level air bebas, kemudian tutup botol dibuka dan botol
ditarik ke atas dengan laju sedemikian hingga sampai di atas terisi 70-85%.
B. SPOT SAMPLE
Diperoleh pada titik tertentu dari dalam tanki atau dari aliran produk dalam pada waktu tertentu.
Spot sample tanki diperoleh dengan menurunkan botol contoh dalam keadaan tertutup sampai pada titik
yang ditentukan, kemudian tutup dibuka dan botol baru ditarik ke atas setelah terisi penuh.
har/sampling/2017 22
SPOT SAMPLE PADA TANGKI TEGAK
HATCH
Skim Sample
6”
Top Sample
1/6
Upper Sample Upper Third
3/6
Middle Sample Middle Third
ISI TANKI
5/6
Lower Sample Lower Third
Suction level/Outlet Sample
Bottom Sample
Sump/drain Sample
Composite sample dibuat dengan mencampur upper + middle + lower dengan proporsi yang sama
JUMLAH TITIK PENGAMBILAN CONTOH PADA TANKI TEGAK
ILUSTRASI PEMAKAIAN TABEL
PROPORSI CONTOH GABUNGAN TANGKI MENDATAR
DOMBAK/MANHOLE
70 % UPPER, 2 BAGIAN
Titik pengambilan contoh tergantung pada ketinggian relatif cairan terhadap diameter tanki
27
PENGAMBILAN SAMPLE DI TANGKI
KAPAL
OPEN SYSTEM
28
HANDLING SAMPLE
Sampel disimpan pada suhu yang memadai dihindari terjadinya kontaminasi silang.
Harus dapat dicegah terjadinya deterorasi, kontaminasi dan hilangnya identitas dari
suatu sampel
Kondisi lingkungan yang ekstrim (suhu, humiditas) yang memungkinkan perubahan
komposisi sampel harus dihindari.
Bila perlu digunakan monitoring lingkungan ruang penyimpanan sampel dan dibatasi
adanya personil keluar masuk ruangan tersebut
Semua personil harus memperhatikan tata cara system penanganan sampel , bila perlu
dengan suatu pelatihan yang memadai.
Harus mempunyai kebijakan yang terdokumentasi untuk penyimpanan dan
pemusnahan sampel.
Bila sampel tidak homogen dan sebagian akan dipindahkan ke wadah lain, maka sample
harus dilakukan pengadukan untuk meyakinkan bagian yang dipindahkan representatif
29
B. CONTOH RANDOM DARI DRUM
• Contoh diambil secara acak, dan pengujian dapat dilakukan per-drum atau komposit.
• Pembuatan komposit harus dapat mengakomodir kebutuhan pengujian, pengujian ulang, splitting, dan retensi.
• Komposit harus mengandung bagian dari seluruh drum yang diambil sample-nya pada batch yang sama
Misal: terdapat 250 drum, maka diambil sample dari 7 drum secara acak.
Dari 7 sample tersebut, 3 sample dipilih acak (tetapi diidentifikasi) dicampur sehingga diperoleh sample komposit.
Dua sample lainnya dilakukan komposit, kemudian 2 sample terakhir juga dikomposit, sehingga total terdapat 3 sample komposit
untuk dianalisis.
Tap Sampling
har/sampling/2017 31
Core Thief Bottom Sampling
Aplikasi :
• Untuk mengambil sampel bagian bawah /
dasar atau mengambil sampel dari semi
liqiud dalam tangki mobil dan tangki
timbun.
• Alat ini juga dipakai untuk mengambil
sampel pada level yang berbeda-beda.
• Untuk sample bagian bawah dari minyak
dan air yang tidak terambil pada bagian
bawah tangki, serta untuk memperoleh
perkiraan secara kuantitatif air yang ada
pada bagian bawah tangki
har/sampling/2017 32
Close Core Bottom Sampling
Aplikasi :
Close Core Bottom Sampling dapat
digunakan untuk memperoleh bottom
sample dari tanki mobil dan tanki
timbun.
Peralatan:
Desain alat pengambil dibuat
sedemikian rupa sehingga dapat
memperoleh sample yang berjarak
1,25 cm (1/2 in) dari dasar tanki
har/sampling/2017 33
Extended Tube Sampling
Aplikasi :
untuk mengambil sampel air pada bagian
dasar tangki timbun, terutama pada
tangki kapal dan tongkang, tetapi cara ini
tidak dikhususkan, untuk hal-hal tertentu
gunakan cara yang biasa dipakai.
Peralatan :
Extended-tube ini terbuat dari pipa yang
lentur, yang tersambung pada pompa
penghisap, yang bekerja secara manual
har/sampling/2017 34
Manual Pipeline Sampling
Aplikasi :
untuk mengambil sampel
cairan yang mempunyai
RVP 101 kPa (14.7 psi)
dan untuk cairan yang
kental, langsung dari
pipa, pipa pengisian dan
pipa distribusi.
har/sampling/2017 35
SAMPEL HANDLING
har/sampling/2017 36
PACKING DAN LABELING
• Pengepakan sample dan peralatan yang digunakan untuk
menangani contoh harus dipilih bahwa seluruh permukaan yang
kontak dengan contoh harus tidak bersifat terkontaminasi.
• Label sampel harus tidak membingungkan dalam identifikasi contoh.
Pemberian label sangat penting untuk proses pengujian selanjutnya,
pembagian contoh, sub contoh maupun untuk hal lainnya.
• Pemberian label harus bisa tertempel tetap/ kuat pada pengepakan
contoh dan tahan tehadap kelenturan, pemanasan, ceceran perekasi
atau contoh itu sendiri, dan tidak berubah akibat suhu dan
kelembaban.
37
www.litbang.esdm.go.id