Anda di halaman 1dari 61

PT PERTAMINA (PERSERO)

ARUS MINYAK KORPORAT DASAR

Tugas & Tanggung Jawab Juru Ukur


Selasa 22 Nopember 2016
13:15 – 14:45

11/21/2016
Bio Data

Nama : Sugiharto
Nopeg : 736471
Pendidikan : D-1 Akamigas Cepu
Status Keluarga : 201
Alamat Rumah : Jln. Pangkalan Brandan 2 No : 59
Pengalaman Kerja : OM - Production (1993 - Sekarang)
MENGAPA KITA TERTARIK PADA PENGUKURAN

• Pada tahun 1971 harga minyak mentah rata-rata US$ 2.13 per barrel.
Perusahaan-perusahaan minyak tidak tertarik akan kerugian-kerugian
akibat salah ukur

• Pada tahun 1982 harga minyak mentah rata-rata adalah US$ 32.0 per
barrel, mulailah perusahaan-perusahaan minyak tertarik pada
pengurangan kerugian-kerugian akibat salah ukur

• Kini walaupun harga minyak mengalami penurunan, perusahaan-


perusahaan minyak tetap terlibat dalam program-program Loss
Control dan penghematan energi

PERTAMINA
LATAR BELAKANG

• Belum ada keseragaman Tata Cara Pengukuran dan Administrasi Minyak dan Metode
Pengukuran Tank Gauging sejak Pertamina berdiri tahun 1957 sampai Tahun 1983
• Pertamina bersama Konsultan Copper dan Librant melakukan perbaikan Administrasi
Minyak dan Tata Cara Pengukuran mengacu pada Tata Kerja UP-III Plaju/Sei Gerong
pada tahun 1981. Pada tahun 1983 diterbitkan buku Manual Quantity Accounting
System untuk Direktorat Pemerintahan, PPDN, EP serta PKK
• Melalui SK Direksi No. Kpts-1423/C000/85-B1 tanggal 30 April 1985 dibentuklah Tim
Arus Minyak Korporat dengan hasil Buku Pedoman Tata Cara Pengukuran dan
Perhitungan Minyak secara Korporat
• Untuk menentukan strategi dan pengawasan arus minyak korporate terhadap efek
financial loss control pada tahun 1989 dengan instruksi Dirut Pertamina No.
0279/C0000/89-B1 diterbitkan Juklak pengukuran minyak dan perhitungan yang
seragam di seluruh Pertamina
• Setiap Direktorat menugaskan personilnya melakukan pencatatan, pelaporan dan
rekonsiliasi terhadap penyebab dan kemungkinan losses
• Dengan kursus singkat ini losses semu akibat salah pengukuran dan perhitungan
sangatlah diperlukan untuk menghindari perbedaan pengukuran penerimaan /
pengiriman yang disebut Discrepansi atau loss / gain dalam operasi arus minyak
• Perhitungan volume tanki dipakai untuk transaksi penerimaan / pengiriman

PERTAMINA
LATAR BELAKANG

• Tata Cara Perhitungan adalah salah satu bagian dari berbagai macam
kemungkinan yang menimbulkan loss/gain dari operasi pengiriman /
penerimaan
• Perhitungan volume minyak di Pertamina sesuai dengan peraturan yang
dikeluarkan Migas menggunakan Metric System yang acuannya adalah
Density Observed
• Penggunaan Tabel Tanki harus yang valid dan tidak kadaluarsa setiap 6 tahun
sekali harus dilakukan kalibrasi ulang oleh Dit Migas dan Dit. Metrologi
• Penggunaan ASTM hingga sekarang menggunakan tabel yang dikeluarkan
oleh Badan Standarisasi Internasional yaitu ASTM dan IP pada tahun 1953
• Penggunaan Table Volume Tanki Darat merupakan suatu operasi serah terima
hasil dari perhitungan yang akan dipakai sebagai alat pengesahan suatu
jumlah atau kuantitas dan selanjutnya dibuat sebagai transaksi suatu serah
terima minyak
• Keseragaman tata cara penggunaan table tanki darat akan sangat membantu
untuk menghindari discrepansi yang makin besar

PERTAMINA
PERSYARATAN JURU UKUR

 Memahami tata cara


pengukuran cairan (minyak
mentah atau produk) dan
suhu minyak
 Mengerti karakteristik
dan kualitas cairan
(minyak mentah/produk)
yang ditanganinya

 Mengetahui konsekuensi
dari aktifitas pengukuran
yang dilakukannya sebagai
bentuk tanggung jawab

PERTAMINA
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB JURU UKUR

1. Menyiapkan dan memelihara serta mempergunakan peralatan pengukuran


tanki tanki timbun darat dan kapal secara baik dan benar
2. Melakukan pengukuran sesuai Prosedur ASTM dan ketentuan setempat
3. Melakukan pekerjaan pengambilan contoh secara baik dan benar dan
menyerahkannya kepada petugas laboratorium
4. Selalu memperhatikan / melaksanakan segi-segi keselamatan kerja
5. Menanda tangani dan menyerahkan hasil pengukuran sama dengan aslinya
pada format yang telah disediakan untuk dilakukan perhitungan
6. Membuat laporan hasil pengukuran / pekerjaan yang telah dilaksanakan
secara baik dan benar
7. Melakukan serah terima pekerjaan / peralatan dengan petugas berikutnya
secara jelas dan menandatangani formulir laporan yang telah disediakan

PERTAMINA
UMUM

PENGUKURAN
suatu pekerjaan yang dilakukan untuk mendapatkan data
yang dapat dipergunakan untuk mengetahui kualitas dan
kuantitas arus minyak dan persediaanya pada suatu saat
tertentu ditangki penimbunan/unit proses maupun yang ada
didalam pipa
JURU UKUR (GAUGER)
Orang yang bertugas melakukan pengukuran cairan (dapat
berupa minyak mentah atau produk serta air) serta
pengukuran suhu minyak yang berada dalam suatu bejana
serta bertanggung jawab terhadap data atau hasil
pengukuran yang dilakukannya

PERTAMINA
UMUM

• Alat ukur dipergunakan mengukur cairan / minyak untuk mendapatkan


data yang dapat dipergunakan untuk mengetahui kualitas dan
menghitung kuantitas cairan / minyak pada setiap pergerakkannya

• Alat ukur yang dipergunakan adalah alat ukur sesuai standard ASTM -
IP

• Tata cara pengukuran tinggi permukaan minyak di tanki darat sesuai


ASTM D 1085 – API – 2545

PERTAMINA
UMUM

Landasan hukum

Ordonansi tera tahun 1949 dan undang undang republik indonesia


no. 2 tahun 1981 tentang metrologi legal
Dalam perhitungan kuantitas minyak menggunakan ASTM – API
tabel sistem metrik

PERTAMINA
UMUM

API/ASTM – IP TABLE

Tabel ini dihasilkan bersama antara American Petroleum Institute


(API), the institute of petroleum (IP) London dan The American
Society for Testing and Material (ASTM)

The American National Standard Institute (ansi) dan The British


Standard Institute (BSI) juga terlibat dalam mempersiapkan tabel ini

PERTAMINA
UMUM

Penggunaan tabel kalibrasi

1. Untuk tangki darat


 Tabel kalibrasi tangki yang dibuat dan disyahkan oleh direktorat metrologi
 Tabel kalibrasi masih berlaku

2. Untuk tangki kapal


 Tabel kalibrasi tangki dibuat pada saat kapal selesai dibangun digalangan
dan disyahkan oleh class society dimana kapal tersebut didaftarkan
 Untuk kapal yang dicharter pertamina, tabel kalibrasi harus juga disyahkan
oleh pertamina cq. Operasi pkp
 Untuk tabel yang tidak dilengkapi dengan heel correction, kapal harus
dimuati tanpa adanya list
 Untuk tabel yang tidak dilengkapi dengan trim correction kapal harus dimuati
even keel

PERTAMINA
SISTIMATIKA PENGUKURAN MINYAK

• Pengukuran Refference Depth (untuk mengetahui secara dini


bila terjadi perubahan fisik/kontruksi tangki)
• Pengukuran Tinggi Baud Tera (Mobil Tangki)
• Pengukuran Tinggi cairan
• Pengukuran Air bebas
• Pengukuran Temperatur Minyak (Dalam Tangki)
• Pengambilan Sample Minyak
• Pengukuran Density dan Temperatur Minyak (Sample)

PERTAMINA
PERSYARATAN UMUM YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM
MELAKSANAKAN PENGUKURAN DENGAN SISTEM MANUAL

 Yakinkan peralatan ukur dalam keadaan bersih dan kering serta lengkap
 Yakinkan nomor tanki dan jenis produk yang akan diukur
 Periksa semua kerangan tanki harus dalam keadaan tertutup rapat
 Yakinkan bahwa settling time produk sudah cukup
 Formulir tank ticket harus dibawa untuk mencatat data hasil pengukuran
 Yakinkan sebelum naik ke tanki bahwa tangga tanki masih dalam keadaan baik
 Periksa grounding cable di tanki yang hendak diukur masih dalam keadaan tersambung ( tidak
putus )
 Pastikan keselamatan kerja

• Pakai alat keselamatan kerja :


 Safety shoes
 Sarung tangan
 Safety helmet
• Lampu senter harus kedap gas
• Hindari menghirup uap gas
• Dalam keadaan hujan disertai petir tidak boleh melaksanakan pengukuran

PERTAMINA
PENGUKURAN MINYAK DI TANKI TIMBUN

Definisi :
Pengukuran minyak di tanki darat adalah pekerjaaan yang dilakukan untuk
memperoleh data ketinggian cairan / minyak yang ada dalam tanki sebagai data
transaksi custody transfer sebelum / sesudah minyak diterima / diserahkan
Catatan
Data pengukuran minyak secara manual yang dituangkan dalam tank ticket akan
digunakan apabila alat ukur utama custody transfer tidak tersedia / rusak

PERTAMINA
PENGUKURAN MINYAK DI TANKI TIMBUN

RUANG LINGKUP
 Tatacara (procedure) ini memberi petunjuk mengenai pengukuran
minyak mentah dan hasil-hasilnya yang terdapat dalam tanki
penimbun (Fixed Roof Tank & Floating Roof) Tanki yang mempunyai
Reid vapor Pressure (RVP) < 40 lb
 Untuk menentukan jumlah minyak yang dipindahkan diperlukan
pengukuran-pengukuran:
Ketinggian minyak /air yang teliti sebelum dan sesudah
pengukuran
Suhu minyak rata-rata
Density specific gravity / A.P.I gravity
Kadar air & sediment (S&W)

PERTAMINA
PENGUKURAN MINYAK DI TANKI TIMBUN

ALAT YANG DIGUNAKAN PENGUKURAN TANKI DARAT

 Blangko Tank Ticket  Thermometer


 Tabel Kalibrasi  Hydrometer
 Dip Meter  Pasta Air
 Bandulan  Pasta Minyak
 Water Stick Bar  Ember
 Weighted Beaker  Lap Bersih
 Flushing Cup Case Assembly  Alat Tulis

PERTAMINA
PENGUKURAN MINYAK DI TANKI TIMBUN

ALAT YANG DIGUNAKAN PENGUKURAN TANKI KAPAL

• Alat sounding (sounding tape) yg sesuai dan terbaca atau oil water interface
detector dengan sertifikat kalibrasinya yg masih berlaku
• Density meter (15 °C) sesuai dengan gradenya
• Thermometer luar
• Gelas ukur
• Thermometer dalam
• Botol sampel
• Pasta air dan pasta minyak
• Formulir pencatatan
• Tabel kalibrasi kapal
• Tabel astm IP D 1250
• Alat hitung / calculator

PERTAMINA
ALAT UKUR

PITA UKUR
ASTM D 1085 ATAU API 2545
Pita (skala metric  MERUPAKAN PITA UKUR DILENGKAPI
& Inch dimulai Handle DENGAN BANDULAN YANG ADA
skala 20 cm SKALANYA
Tuas  DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR LEVEL
pemutar CAIRAN (MINYAK & AIR) YG TERDAPAT
Penghubung Pita DI DALAM TANGKI DARAT / KAPAL
dgn Bandulan (jarak
60 mm)
 PITA UKUR INI BISA DIGUNAKAN UNTUK
MENGUKUR AIR BEBAS JIKA TIDAK
TERSEDIA WATER STICK BAR

Skala mm
(0 – 140)
Bob
(Bandulan)

PERTAMINA
ALAT UKUR

PERSYARATAN PITA UKUR DAN BANDUL

PENGUKURAN DENGAN METODA INNAGE ATAU OUTAGE:


• JENIS PITA UKUR SESUAI STANDARD ASTM D. 1085–API 2545
• PANJANG PITA UKUR DISESUAIKAN DENGAN KEBUTUHAN

STANDARD BANDUL:
* BERUJUNG RUNCING ATAU PEJAL
* BERSKALA
* LEVEL CAIRAN LEBIH DARI 12 M, BERAT BANDUL 800 GRAM
* LEVEL CAIRAN KURANG DARI 12 M,BERAT BANDUL 600 GRM

PERTAMINA
ALAT UKUR

WATER STICK BAR


ASTM D 1085

TONGKAT KUNINGAN BERSKALA MEMPUNYAI


PANJANG ± 1 METER

DIPERGUNAKAN UNTUK MENGUKUR KETINGGIAN


AIR BEBAS DI TANKI KAPAL ATAU DI TANKI DARAT

PERTAMINA
ALAT UKUR

PERTAMINA
ALAT UKUR

OIL INDICATING PASTA

PASTA PENCARI MINYAK YANG MEMBERIKAN TANDA BATAS LEVEL ATAS


PADA PITA UKUR

WATER INDICATING PASTA

PASTA PENCARI AIR YANG MEMBERIKAN TANDA


BATAS LEVEL ATAS PADA PITA UKUR ATAU
WATER STICK BAR

PERTAMINA
ALAT UKUR

OIL TEMPERATURE IN
CUP CASE ASSEMBLY

ALAT UKUR SUHU MINYAK DALAM TANGKI


BERUPA THERMOMETER YANG BERSKALA
DERAJAT C ATAU DERAJAT F

CAIRAN DALAM TABUNG THERMOMETER


ALKOHOL

PADA BAGIAN BAWAHNYA DILENGKAPI DENGAN


BEJANA KECIL TEMPAT MENAMPUNG MINYAK
YANG HENDAK DIUKUR

PERTAMINA
ALAT UKUR

WEIGHTED BREAKER / BOTTLE SAMPLER / TANK DIEF


ASTM D 270 ATAU API 2545

ALAT SERUPA BOTOL BERTUTUP DARI LOGAM


UMUMNYA KUNINGAN YANG DIPAKAI UNTUK
MENGAMBIL SAMPEL MINYAK YANG ADA DALAM
CARGO OIL TANK

PERTAMINA
ALAT UKUR

HYDROMETER
ASTM D 270 ATAU API 2545

ALAT BERUPA TABUNG KACA BERUKURAN


SETENGAH BAGIAN ATAS ATAU LEBIH BERSKALA

SETENGAH BAGIAN BAWAH ATAU KURANG


UKURANNYA LEBIH BESAR S/D 25 MM DAN DIBERI
PEMBERAT

DIPAKAI UNTUK MENGUKUR KERAPATAN DARI


CAIRAN (DENSITY, SPECIFIC GRAVITY, API)

PERTAMINA
ALAT UKUR

GELAS UKUR
1.TEMBUS PANDANG
2.BERSKALA
3.UKURAN S/D 1000 MM

THERMOMETER

1.STANDARD IP 64 C
2.RANGE – 20 DEG F S/D 102 DEG F

PERTAMINA
ALAT UKUR

TANK TICKET

PERTAMINA
ALAT UKUR

OIL/WATER INTERFACE DETECTOR & HYDROMETER

PERTAMINA
ALAT UKUR

TYPE-TYPE DETECTOR

PERTAMINA
PERSIAPAN SEBELUM PENGUKURAN

 Periksa kondisi alat-alat ukur yang akan dipakai untuk pelaksanaan pengukuran
• Pita ukur harus dalam keadaan bersih, baik dan kering
• Untuk pengukuran air bebas gunakan water stick, apabila tidak tersedia gunakan alat
ukur innage dengan bandulan runcing berskala
• Siapkan pasta minyak dan pasta air
• Yakinkan mixer tanki tidak dalam keadaan running dan settling time sudah cukup
• Catat reference depth pada tabel tanki yang akan diukur untuk tanki yang reference
depth tidak tertera di dekat lubang ukur
 Pastikan nomor tanki dan jenis produk yang akan diukur
 Periksa semua kerangan pada pipa/ tanki yang akan diukur termasuk pipa cabang apakah
sudah tertutup baik/rapat atau belum, bila belum lakukan tindakan untuk menutup kerangan
tersebut
 Untuk yang menggunakan segel apabila rusak laporkan kepada atasan hal ini untuk
mencegah
• Kontaminasi
• isi tanki masuk ke tanki lain ( passing )
 Periksa grounding cable tanki yang akan diukur masih dalam keadaan tersambung (tidak
putus)

PERTAMINA
PENGUKURAN TINGGI CAIRAN

 Siapkan formulir untuk mencatat tanki timbun yang akan diukur ( blangko tank ticket )
 Sebelum mengukur periksa kembali alat ukur yang akan digunakan
 Catat level indikator di tanki / control room sebagai angka pembanding
 Bawa peralatan ukur, kain lap, blangko tank ticket , bila pengukuran pada malam hari
lengkapi dengan lampu senter
 Pada waktu naik tangga, satu tangan harus berpegangan pada pegangan tangga untuk
mencegah adanya pengaruh listrik statis dan untuk menimbulkan rasa aman dalam menaiki
tangga / bekerja
 Pada waktu membuka lubang ukur berdiri di tempat aman dengan memperhatikan arah
angin untuk menghindari uap / gas yang keluar dari lubang ukur
 Tunggulah beberapa saat sebelum pengukuran dimulai agar uap / gas sudah berkurang
 Ukurlah ketinggian lubang ukur sampai datum plate / meja ukur bandingkan dengan
ketinggian reference depth

PERTAMINA
PENGUKURAN TINGGI CAIRAN

 Letakkan pita ukur pada bibir titik ukur ( reference point ) dan turunkan bandulan perlahan-
lahan kedalam cairan
 Lakukan hati-hati agar tidak menimbulkan riak atau gelombang
 Apabila bandulan sudah terasa menyentuh meja ukur, tetapi angka yang tertera pada pita
tidak sama dengan tinggi lubang ukur maka ulangi pengukuran
 Apabila dari hasil pengukuran ulang tetap terjadi perbedaan laporkan kepada atasan
 Selama proses penurunan pita ukur pita harus tetap bersinggungan pada bibir lubang tanki
agar kemungkinan adanya listrik statis bisa dihindari
 Ukur ketinggian permukaan cairan oleskan pita minyak secukupnya 10 cm pada pita yang
berskala sesuai dengan perkiraan ketinggian cairan

PERTAMINA
PENGUKURAN TINGGI CAIRAN

 Lapisan pasta tidak boleh terlalu tebal atau tipis oleh karena apabila terlalu tebal
menyebabkan batas yang kabur dan terlalu tipis batas tidak jelas atau sulit dibaca
 Turunkan terus pita ukur hingga ujung bandulan mengenai meja ukur, pita ukur harus tetap
tegang untuk mendapatkan ketelitian pengukuran
 Diamkan terendam beberapa saat sesuai dengan jenis minyak yang diukur untuk
memberikan kesempatan agar pasta minyak bereaksi dengan minyak
 Referensi waktu untuk jenis minyak sebagai berikut

- Premium : 5 – 10 detik
- Minyak tanah : 5 – 10 detik
- Diesel : 10 – 30 detik
- Minyak bakar : 30 – 60 detik

 Tarik pita ukur ke atas kemudian baca batas reaksi yang tertera pada pita, ini merupakan
tinggi cairan dalam tanki. Batas reaksi (cut point) harus lurus tidak miring dan tidak
bergelombang
 Bersihkan alat ukur sampai kering dan ulangi pengukuran sekali lagi, apabila perbedaan
hasil lebih kecil dari 3 mm maka dinyatakan sebagai hasil pengukuran. Dua hasil
pengukuran yang identik adalah bila selisihnya < 3 mm
 Apabila hasil pengukuran kedua adalah > 3 mm maka lakukan pengukuran yang ketiga
sampai mendapatkan 2 angka yang identik ( tidak > 3 mm )

PERTAMINA
PENGUKURAN TINGGI CAIRAN

PENGUKURAN TINGGI CAIRAN


 Contoh 1

Pengukuran pertama : 6831 mm


Apabila hasil
Pengukuran kedua : 6833 mm pengukuran 5 kali
Yang dicatat adalah 6831 mm bedanya masih sama
• Contoh 2
atau lebih dari 3 mm,
laporkan ke atasan
Pengukuran pertama : 6831 mm
Pengukuran kedua : 6834 mm

Pengukuran harus di ulang Apabila hasil


• Contoh 3
pengukuran sudah
benar maka di catat
Pengukuran pertama : 6831 mm
Pengukuran kedua : 6834 mm dalam tank ticket pada
Pengukuran ketiga : 6836 mm
kolom tinggi cairan
Yang dicatat adalah 6834 mm

PERTAMINA
PENGUKURAN TINGGI CAIRAN

PERTAMINA
PENGUKURAN TINGGI CAIRAN

PERTAMINA
PENGUKURAN TINGGI CAIRAN

PERTAMINA
PENGUKURAN TINGGI CAIRAN

KESIMPULAN

1. Bawa peralatan ukur ke atas tanki dengan memperhatikan aspek keselamatan kerja
(satu tangan harus berpegangan pada tangga tanki)
2. Buka tutup lubang pengukuran (refference point) dengan perlahan dan berdiri di
atas arah angin
3. Pengukuran harus dilaksanakan pada refference point yang telah ditentukan
(refference mark)
4. Ukur tinggi tanki (reference depth) harus sesuai dengan tabel tanki kaliberasi
5. Ukur tinggi permukaan minyak / air dengan cara :
Innage method (tinggi permukaan minyak / air)
Outage / ullage method (ruang kosong)
6. Pengukuran sampai mendapatkan 2 - (dua) angka yang identik (< 3 mm)
7. Diperlukan batasan waktu merendam pita ukur kedalam tanki supaya mendapatkan
tanda untuk dibaca secara jelas
8. Catat hasil pengukuran kedalam tank ticket dan bersihkan atap tanki dari ceceran
minyak

PERTAMINA
PENGUKURAN AIR BEBAS

Ada tiga prosedur untuk mengetahui ketinggian air bebas dalam tanki timbun :

1. Water lndicating paste procedure


• Lnnage measurement
• Outage measurement
2. Thief procedure
• Core thief trap type
• Bomb type sampling thief
3. Gauge glass procedure

Batasan

• Pelaksanaan pengukuran air bebas dalam tanki tidak boleh dilakukan dengan
pengukuran lain secara bersamaan
• Artinya pada saat melakukan pengukuran air bebas tidak boleh sekaligus
melakukan pengukuran level minyak
• Yang direkomendasikan untuk melakukan pekerjaan bersama dengan
pengukuran air bebas hanya pengukuran Refferent Point / Tinggi lubang ukur
tanki sebagai counter check

PERTAMINA
Pengukuran SUHU minyak (dalam tangki)
ASTM D – 1068 – API 2543

Persiapan sebelum pengukuran


• Periksa dan yakinkan bahwa thermometer yang akan digunakan bersih
dan mudah dibaca skalanya
• Bandingkan thermometer yang akan digunakan dengan master
thermometer pada suhu ruangan dan bandingkan pembacaan pada tiap-
tiap thermometer
• Thermometer yang menunjukkan perbedaan 1 °F, 5 °C dari yang
seharusnya tidak dapat digunakan
• Perhatikan apakah kolom air raksanya terputus ( tidak dapat
menunjukkan suhu yang tepat) jangan dipakai
• Perhatikan bola air raksa ( jika pecah ) jangan dipakai
• Jaga thermometer bebas dari bahan / lapisan yang dapat menahan panas
• Jika hasil pemeriksaan thermometer kondisi baik maka bawalah
thermometer bersama alat ukur yang lain ke tanki yang akan diukur

PERTAMINA
Pengukuran SUHU minyak (dalam tangki)
ASTM D – 1068 – API 2543

Pelaksanaan pengukuran
• Kaitkan Cup Case Flushing Assembly perlahan-lahan melalui lubang ukur
• Apabila perbedaan suhu udara dan suhu minyak yang diukur > 20 °F atau 11 °C,
maka Cup Case Flushing Assembly perlu dibilas beberapa kali dengan minyak
yang akan diukur suhunya untuk mempercepat proses adaptasi Cup Case Flushing
Assembly terhadap suhu minyak
• Biarkan thermometer terendam minyak beberapa waktu tertentu
• Naik turunkan Cup Case Flushing Assembly agar diperoleh pengukuran yang teliti
dan diamkan selama waktu tertentu untuk mempercepat adaptasi
• Tarik Cup Case Flushing Assembly dalam waktu relatif singkat dan perhatikan
bahwa Cup Case Flushing Assembly penuh terisi minyak
• Bacalah segera suhu pada lubang Cup Case Flushing Assembly sebagian masih
berada di dalam lubang ukur pada waktu pembacaan usahakan thermometer
terlindung dari pengaruh udara luar dan pembacaan suhu harus dengan segera
• Waktu pembacaan perhatikan permukaan kolom air raksa dalam thermometer bila
permukaan air raksa tidak mantap ( artinya naik turun 1 °F atau 5 °C ) pengukuran
diulang kembali
• Catat suhu yang dibaca

PERTAMINA
Pengukuran SUHU minyak (dalam tangki)
ASTM D – 1068 – API 2543

Pelaksanaan pengukuran
• Setelah prosedur pengukuran suhu dilaksanakan catat suhu rata-rata
dalam form yang tersedia dengan cara:
• Untuk minyak yang tidak dipanaskan maka suhu rata-rata = jumlah hasil
pembacaan dibagi jumlah pengukuran suhu
• Untuk minyak yang memakai heating coil maka suhu rata-rata adalah:
• ( 1 ) atas + ( 2 ) tengah + ( 1 ) bawah
4
• Jika muat dilakukan dari 2 tanki dan apabila pemuatan ke tanker tidak
sebesar 1,5 X isi pipa maka berlaku perhitungan sebagai berikut:
( V1 X T1 ) + ( V2 X T2 )
-------------------------------- = A weighted Average
V1 + V2
PERHATIAN
Apabila hasil pengukuran pada level yang berbeda lebih dari 5 °C maka
laporkan ke atasan untuk tindak lanjut
Catatan: lokasi lubang ukur suhu minimal berjarak 12” dari dinding tanki
PERTAMINA
Pengukuran SUHU minyak (dalam tangki)
ASTM D – 1068 – API 2543

KEDALAMAN JUMLAH PENGUKURAN SUHU


> 5 METER 3 KALI 1 M DIBAWAH PERMUKAAN
1 M DITENGAH TINGGI MINYAK
1 M DIATAS DASAR BATAS AIR / MINYAK
3 – 5 METER 2 KALI 1 M DIBAWAH PERMUKAAN
1 M DIATAS DASAR BATAS AIR / MINYAK
< 3 METER 1 KALI DITENGAH TINGGI MINYAK

PERTAMINA
Pengukuran SUHU minyak (dalam tangki)
ASTM D – 1068 – API 2543

Waktu minimal yang diperlukan untuk mencelupkan Thermometer

WAKTU KETERANGAN
5 MENIT Minyak mentah, gasoline, naptha, kerosene dan jenis minyak
lainnya yang mempunyai viscositas saybolt universal di bawah
100 detik pada 100 0F
15 MENIT Minyak mentah, light lubricating, fuel oil, dan jenis minyak lainnya
yang mempunyai viscositas saybolt universal antara 100 detik
pada 1000F dan 170 detik pada suhu 210 0F
30 MENIT Minyak mentah, heavy lubricating, cylinder, gear, residual dan
jenis minyak lainnya yang mempunyai viscositas Saybolt
Universal di atas 170 detik pada suhu 120 0F

PERTAMINA
PENGUKURAN FREE WATER

Persiapan

Alat yang digunakan

 Pita ukur dan bandulnya


 Pasta air
 Kain lap
 Pasta air

Sebelum pengukuran air bebas dimulai, bersihkan dan keringkan pita ukur dan bandulnya

PERTAMINA
PENGUKURAN FREE WATER

Pelaksanaan Pengukuran Free Water

 Oleskan pasta air secukupnya pada batas tinggi air yang diperkirakan. Lapisan pasta
air tidak boleh terlalu tebal / tipis. Bila terlalu tebal menyebabkan batas yang kabur dan
bila terlalu tipis batas tidak jelas dan sulit dibaca
 Letak pita ukur pada lubang ukur (reference point) dan turunkan pelan kedalam cairan,
selama proses penurunan pita ukur tetap bersinggungan pada bibir lubang ukur untuk
menghindari listrik statis
 Turunkan terus pita ukur hingga ujung bandulan mengenai meja ukur dan harus tetap
tegang untuk ketelitian
 Diam beberapa saat untuk memberikan kesempatan pasta air bereaksi dengan air.
Waktu sesaat itu adalah sebagai berikut

o Premium : 5 – 10 detik
o Kero : 5 – 10 detik
o Solar : 10 – 15 detik
o Diesel : 20 – 30 detik
o Minyak Bakar : 30 – 60 detik

PERTAMINA
PENGUKURAN FREE WATER

Pelaksanaan Pengukuran Free Water

 Tarik pita ukur ke atas dan baca batas reaksi yang timbul oleh karena perpotongan
permukaan tinggi air dalam tanki. Batas reaksi (cut point) harus lurus tidak miring dan
tidak bergelombang
 Untuk minyak yang mudah menguap penarikan harus lebih cepat dari pada minyak
yang lambat menguapnya karena batas reaksi akan berubah warnanya
 Baca dan catat hasilnya
 Bilas, bersihkan dan keringkan alat-alat ukur free water

PERTAMINA
PENGUKURAN DENSITY CAIRAN

Persiapan

 Pengukuran Density menggunakan Hydrometer


Sesuai ASTM D 1298 – API 160
• Siapkan Hydrometer dan Thermometer yang sesuai dengan range yang akan diukur
densitynta.
• Range Density untuk setiap produk

– Premium : 0,700 s/d 0,750


– Kero : 0,750 s/d 0,800
– Solar : 0,800 s,d 0,850
– Diesel : 0,850 s/d 0,900
– Minyak bakar : 0,900 s/d 0,950
0,950 s/d 1,000

PERTAMINA
PENGUKURAN DENSITY CAIRAN

Pelaksanaan

 Siapkan contoh yang akan diukur (sesuai dengan tata cara pengambilan contoh)
 Tuangkan dengan hati-hati contoh cairan kedalam gelas ukur, usahakan agar tidak
terjadi buih atau gelembung udara guna memperkecil terjadinya kesalahan pembacaan
dan penguapan
 Letak gelas ukur yang berisi contoh dengan posisi tegak lurus dengan alas rata serta
terlindung dari angin
 Masukan thermometer ke dalam gelas ukur dan gunakan untuk mengaduk minyak
 Usahakan agar suhu merata dan mempercepat adaptasi thermometer
 Masukan Hydrometer dengan hati-hati setelah minyak dalam keadaan diam
 Usahakan agar suhu contoh tidak berubah selama dilakukan pengukuran dan suhu
sekitar tidak berubah > 3 °C dari suhu minyak dalam tanki
 Biarkan Hydrometer diam sebentar agar cairan tidak beriak lagi
 Baca dan catat suhu thermometer sampai ketelitian 0,25 °C
 Baca dan catat pada saat yang sama skala Hydrometer sampai ketelitian 0,0001

PERTAMINA
PENGUKURAN DENSITY CAIRAN

Pelaksanaan

 Cara membaca skala Hydrometer


 Untuk minyak yang tembus pandang maka diambil adalah angka pada garis datar
permukaan minyak
 Untuk minyak yang tidak tembus pandang angka yang diambil adalah angka pada
puncak minicus yang menempel pada Hydrometer, angka ini harus dikoreksi
dengan minicus correction factor tabel 1 – D 1298

PERTAMINA
PENGUKURAN DI TANKI KAPAL

• Catat draft depan, tengah dan belakang


• Catat heel
• Lakukan pengukuran ullage / sounding untuk cairan minyak dan
free water sesuai dengan aturan pada setiap tanki
• Lakukan pengambilan sampel untuk mengukur density observe
dan temperatur sampel sesuai dengan aturan pada setiap tanki
• Lakukan pengukuran temperatur tanki sesuai dengan aturan
pada setiap tanki

Seluruh hasil pengukuran yang diperoleh agar dicatat pada


lembaran pencatatan

PERTAMINA
PENGAMBILAN CONTOH MINYAK
ASTM D - 4057

 Mendapatkan contoh minyak yang


representatif atau
mewakili seluruh isi tangki

 Penentuan grade / kualitas minyak

 Keperluan perhitungan arus minyak

 Setelah dilakukan Mixer yang cukup


(untuk finish product)

 Setelah dilakukan setling yang cukup


(untuk feed & Product)

PERTAMINA
PENGAMBILAN CONTOH MINYAK
ASTM D - 4057

TOP (50 cm dibawah permukaan level minyak)

UPPER (1/6 Level minyak)

MIDDLE (1/2 Level minyak)

LOWER (5/6 Level minyak)

BOTTOM (± 50 cm diatas dasar tangki)

PERTAMINA
PENGAMBILAN CONTOH MINYAK
ASTM D - 4057

 RUNNING SAMPLE

 ALL LEVEL SAMPLE

 SPOT SAMPLE
(Upper/Middle/Lower/Top/Bottom
)

 COMPOSITE SAMPLE
(Running/All Level)

PERTAMINA
PENGAMBILAN CONTOH MINYAK
ASTM D - 4057

White Oil Black Oil Sample Can

PERTAMINA
PENGAMBILAN CONTOH MINYAK
ASTM D - 4057

 Utamakan & gunakan alat keselamatan

 Pastikan mixer sudah dimatikan

 Berpegangan ke handrail pada


saat menaiki tangki

 Perhatikan arah angin

PERTAMINA
PENGAMBILAN CONTOH MINYAK
ASTM D - 4057

 Sampling merupakan titik awal dan sangat menentukan


tingkat keberhasilan pengujian kualitas minyak di Laboratorium

 Sampling harus dilakukan dengan benar menggunakan


teknik tertentu sehingga dihasilkan sampel yang representatif
(mewakili keseluruhan isi tangki)

PERTAMINA
ASPEK KESELAMATAN KERJA JURU UKUR TANKI

1. Sebelum naik tangga tanki, perhatikan keadaan sekitar tanki


2. Selama naik, satu tangan berpegang pada pagar tangga,
menghindari listrik statis
3. Setibanya di atap tanki, perhatikan arah angin dan berdirilah di atas
arah angin
4. Bukalah lubang ukur secara perlahan dan lakukan pengukuran
sesuai tata cara yang berlaku
5. Setelah pengukuran selesai, tutuplah lubang ukur dengan baik, dan
bersihkan ceceran minyak di sekitar lubang ukur
6. Jika hari mendung, hujan yang disertai kilat, pengukuran harus
dihentikan
7. Alat ukur yang digunakan jangan sampai dapat menimbulkan bunga
api / listrik statis dan harus memenuhi standar ASTM-IP

PERTAMINA
ASPEK KETELITIAN DALAM PENGUKURAN MINYAK

1. Juru Ukur Tanki dan Petugas Analisa Laboratorium sangat berperan dalam
proses serah terima minyak
2. Kesalahan pengukuran level cairan akan berakibat losses yang besarnya
proporsional dengan besarnya tanki yang diukur
3. Perbedaan pengukuran 1 mm pada tanki kapasitas 12 bbls/mm, akan rugi
sebesar 12 barrel, jika berulang 3 kali dalam seminggu berarti ada 156 kali
dalam setahun, sehingga berakibat losses minyak/kerugian dalam satu
tahun menjadi 12x156 = 1872 bbls

PERTAMINA
TERIMA KASIH
TA BRICK TEAM PERTAMINA

Anda mungkin juga menyukai