Anda di halaman 1dari 14

Dasar-Dasar Aliran Fluida

K E LO MPOK 2 :

MU HA MMAD HA NI F D A R U S S A LA M 0 6 174041 1 847


SAMU D ER A DYAN BAG US R AHMANA 0 6 174041 1 851
Materi yang Akan Dibahas
• Aliran Mantap
• Aliran Tidak Mantap
• Aliran Merata
• Aliran Tidak Merata
• Aliran Laminar
• Aliran Turbulen
• Bilangan Reynold
Definisi Fluida
• Fluida adalah suatu zat yang dapat mengalir bisa berupa cairan atau
gas.
• Fluida dapat didefenisikan sebagai suatu zat yang terus menerus
berubah bentuk apabila mengalami tegangan geser .Fluida tidak
mampu menahan tegangan geser,tanpa berubah bentuk.
• Tegangan geser di dalam pipa terjadi akibat fluida mengalir dengan
kecepatan berbeda, yaitu nol pada dinding (kondisi tanpa slip) dan
maksimum pada sumbu pipa
Aliran Mantap
• Aliran air dikatakan steady (mantap) apabila kelajuan air pada setiap
titik tertentu setiap saat adalah konstan.
• Hal ini berarti pada titik tersebut kelajuannya akan selalu konstan. Hal
ini berarti pada aliran steady (mantap) kelajuan pada satu titik tertentu
adalah tetap setiap saat, meskipun kelajuan aliran secara keseluruhan
itu berubah/berbeda.
• Aliran steady banyak di temukan dimana?
• Aliran steady ini akan banyak dijumpai pada aliran air yang memiliki
kedalaman yang cukup, atau pada aliran yang yang memiliki
kecepatan yang kecil.
• Aliran disebut steady (tenang) apabila aliran semua tempat
disepanjang lintasan aliran tidak berubah menurut waktu (dv/dt =0)
Aliran Tidak Mantap
• Aliran air dikatakan tidak mantap (unsteady) apabila kecepatan pada
setiap tempat tertentu dan setiap saat tidak konstan. Hal ini berarti
bahwa pada aliran ini kecepatan (v) sebagai fungsi dari waktu.
• Dalam aliran ini elemen penyusun air akan selalu berusaha
menggabungkan diri satu sama lain dengan elemen air di
sekelilingnya meskipun aliran secara keseluruhan berlangsung
dengan lancar.
• Contoh aliran tidak steady ini adalah aliran turbulen, yakni bahwa
partikel dalam fluida mengalami perubahan kecepatan dari titik ke
titik dan dari waktu ke waktu berlangsung secara tidak teratur (acak).
• Oleh sebab itu aliran turbulen biasanya terjadi pada kecepatan air
yang tinggi dengan kekentalan yang relatif tinggi serta memiliki
dimensi linear yang tinggi.
Aliran Merata
• A L IR A N ME R ATA T E R J A D I B I L A B E S A R D A N A R A H
K E CE PATA NNYA T I D A K B E R U B A H D A R I T I T I K K E T I T I K D I D A L A M
F L UIDA , ATA U DV/ D S =0 .

• PR O SE S D A L A M KEADAN MER ATA ADALAH PR OSES DIMANA


SEMU A A L I R A N YANG MASUK DAN KELUAR , LAJ U DAN
KO MPO SISINYA T E TA P ( T I D A K B E R G A NTUNG D A R I WA K T U ) .
PA DA K E A DA A N S E P E R TI I NI J U MLA H MA S S A YA NG ME NU MPU K
J U G A T E TA P (L A J U A K U MU LA S I/P ENU MPUK A N = 0 ) D A N T I D A K
T U R UT DIPE RHITUNGK AN.
Aliran Tidak Merata
• Aliran tak merata terjadi bila kecepatan, kedalaman, tekanan, dan
seterusnya, berubah dari titik dalam aliran fluida tersebut atau ,
dV/ds ≠ 0 dan seterusnya.

• Pada proses yang tidak merata ,laju alir maupun komposisi air
senantiasa berubah (merupakan fungsi waktu). Untuk keadaan ini
akumulasi selalu diperhitungkan.
Aliran Laminer
• Aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan–lapisan, atau
lamina–lamina dengan satu lapisan meluncur secara lancar . Dalam
aliran laminar ini viskositas berfungsi untuk meredam kecendrungan
terjadinya gerakan relatif antara lapisan.
Aliran Turbulen
• Aliran dimana pergerakan dari partikel-partikel fluida sangat tidak
menentu karena mengalami percampuran serta putaran partikel
antar lapisan, yang mengakibatkan saling tukar momentum dari satu
bagian fluida kebagian fluida yang lain dalam skala yang besar.
• Dalam keadaan aliran turbulen maka turbulensi yang terjadi
membangkitkan tegangan geser yang merata diseluruh fluida
sehingga menghasilkan kerugian-kerugian aliran.
Bilangan Reynold
• Bilangan Reynolds merupakan bilangan tak berdimensi yang dapat
membedakan suatu aliran itu dinamakan laminar, transisi atau
turbulen.
• Re = ρ VD / µ
V = kecepatan (rata-rata) fluida yang mengalir (m/s)
D = diameter dalam pipa (m)
ρ = masa jenis fluida (kg/m3)
µ = viskositas dinamik fluida (kg/m.s) atau (N. det/ m2)
• Dilihat dari kecepatan aliran, menurut (Mr. Reynolds)
diasumsikan/dikategorikan laminar bila aliran tersebut mempunyai
bilangan Re kurang dari 2300, Untuk aliran transisi berada pada pada
bilangan Re 2300 dan 4000 biasa juga disebut sebagai bilangan
Reynolds kritis, sedangkan aliran turbulen mempunyai bilangan Re
lebih dari 4000.
Soal dan Pembahasan
• 1. Jelaskan sifat-sifat aliran air yang ideal? Mengapa pembahasan sifat
tersebut diperlukan?
Penyelesaian :
Aliran air yang ideal perlu memenuhi pernyataan sebagai berikut:
a) Air tidak kompresibel, yakni bahwa selama air mengalir tidak
mengalami pemampatan, sehingga selama mengalir massa jenisnya
konstan.
b) Air selama berpindah tempat tidak mengalami gesekan, sehingga
aliran air akan memiliki gerak yang beraturan, sehingga aliran air akan
memiliki gerak yang beraturan, tanpa berolak/berotasi dan selama
mengalir tidak mengalami perubahan kepekatan.
Pembahasan sifat ideal tersebut diperlukan agar memudahkan dalam
pengkajian secara fisis syarat-syarat aliran air yang banyak dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Persyaratan apa saja yang harus dipenuhi agar aliran memiliki
aliran yang laminier?
Penyelesaian :
Aliran air dikatakan memiliki bentuk aliran laminier apabila dipenuhi
persyaratan sebagai berikut:

a) Vektor kecepatannya berubah secara kontinyu dari nol pada


dinding dan maksimum pada sumbu pipa (lihat gambar 9).
b) Aliran tersebut berlangsung pada viscositas yang rendah,
kecepatan aliran kecil.
Soal Tentatif
1. Terdapat sebuah aliran air yang mengalir pada pipa berdiameter 1 m
dengan kecepatan rata rata 5 m/s. Viskositas absolut air yaitu 0,001
kg/ms. Tentukan:
• Bilangan Reynold dari aliran air tersebut
• Klasifikasikan aliran air tersebut.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai