I PROSES PENGOPERASIAN
DAFTAR ISI
2. DETAIL OPERASI
3. AKTIVITAS PRE-COMMISSIONING 40
4. LAMPIRAN
PROSES OPERASI
1
1. GAMBARAN UMUM
2
bundle. Ukuran setiap lamella adalah tinggi 9000 mm, lebar 1500 mm
dan tebal 18-30 mm.
Ukuran :
Diameter 3.700 mm
Tinggi silinder 10.500 mm
Bidang pemanas :
Lamella 2.597 m2
Ketebalan plate 1.5 mm
Dilengkapi dengan :
dua manhole, tiga sight glass dan droplet separator tipe profile
Bahan material :
- SS 2353 bidang pemanas
- SS 2333 konsruksi bagian dalam
droplet separator
dinding
Data Konstruksi :
Dinding 5 bar (e), 100 % vacuum, 159 oC
Lamella 5 bar (e), 100 % vacuum, 159 oC
Effect kedua
Ukuran :
Diameter 5.200 mm
Tinggi silinder 10.500 mm
Bidang pemanas :
Lamella 3.763 m2
Ketebalan plate 1.5 mm
3
Dilengkapi dengan : dua manhole, tiga sight glass dan
droplet separator tipe profile
Bahan material :
- SS 2333 bidang pemanas
konsruksi bagian dalam
droplet separator
dinding
Konstruksi data :
Dinding 1 bar (e), 100 % vacuum, 120 oC
Lamella 5 bar (e), 100 % vacuum, 159 oC
Didalam unit ini terdapat bagian yang terpisah untuk memisahkan gas
dari stripper dan primary condensate.
Effect ketiga
Ukuran :
Diameter 5.700 mm
Tinggi silinder 10.500 mm
Bidang pemanas :
Lamella 3.127 m2
Ketebalan plate 1.2 mm
Bahan material :
- SS 2333 bidang pemanas
konsruksi bagian dalam
droplet separator
dinding
Didalam unit ini terdapat bagian terpisah untuk penguapan WBL feed
4
Effect keempat
Ukuran :
Diameter 6.500 mm
Tinggi silinder 10.500 mm
Bidang pemanas :
Lamella 4.240 m2
Ketebalan plate 1.2 mm
Bahan material :
- SS 2333 bidang pemanas
konsruksi bagian dalam
droplet separator
dinding lower dished end dan 1
meter dinding lower part
Tekanan Design :
Pipa/tube 5/-1 bar 5/-1 bar 5/-1 bar
Dinding/shell 1/-1 bar 1/-1 bar 1/-1 bar
5
Strong Black Liquor Flash Tank
511-745-0400
Ukuran :
Diameter 1.300 mm
Tinggi silinder 3.000 mm
Bahan material :
- SS 2333 dinding
Dished end
Ukuran :
Diameter 600 mm
Tinggi silinder 1.700 mm
Bahan material :
- Carbon steel dinding
Batas pengikisan 3 mm
konstruksi bagian luar
Ukuran utama :
Diameter 1.000 mm
Tinggi silinder 4.300 mm
Bahan material :
- SS 2333 Wetted parts
- Carbon steel konstruksi bagian luar
Ukuran utama :
-0825 – secondary condensate 1000 x 2500 mm
6
-1425 – secondary condensate 1400 x 3100 mm
-1525 – secondary condensate 1900 x 3600 mm
-1625 – foul condensate 900 x 2400 mm
Material :
- SS 2333 Wetted parts
- Carbon steel konstruksi bagian luar
Stripping Column
511-765-0950
Ukuran :
Diameter 2.500 mm
Tinggi silinder 14.500 mm
Material :
- SS 2333 Valve bottoms
Dinding
Konsruksi bagian dalam
Trim Condenser
511-771-1300
Bidang pemanas 50 m2
Diameter 700 mm
Panjang 5000 mm
Jenis Perpipaan/tubular
Material :
- SS 2333 Wetted parts
- Carbon steel Konstruksi bagian luar
7
Jenis Perpipaan/tubular
Bahan material :
- SS 2333 Wetted parts
- Carbon steel Konstruksi bagian luar
Konstruksi data :
- Bidang pemanas 8 bar (e), 100 % vacuum, 159 oC
- Dinding 6 bar (e), 100 % vacuum, 159 oC
Ukuran utama :
Diameter 600 mm
Tinggi silinder 1700 mm
Material :
- SS 2333 Wetted parts
- Carbon steel Konstruksi bagian luar
Bahan material :
- SS 2333 Wetted parts
- Carbon steel Konstruksi bagian luar
Konstruksi data :
- Bidang pemanas 8 bar (e), 100 % vacuum, 159 oC
- Dinding 11 bar (e), 100 % vacuum, 159 oC
System Ejector
511-961-1800, 511-961-1850, 511-961-1900, 511-771-1950,
511-7711-2200
8
Hogging Ejector untuk start-up.
Sample Station
511-963-0650
Bahan material :
- SS 2333 Wetted parts
Kapasitas 2 x 3300 m3
Diameter 15 m
Tinggi 19 m
Material Carbon steel
Kapasitas 2000 m3
Diameter 11.7 m
Tinggi 19 m
Material SS 2333
Kapasitas 300 m3
Diameter 7m
Tinggi 9m
Material SS 2333
Kapasitas 300 m3
Diameter 7m
Tinggi 9m
9
Material SS 2333
Kapasitas 2 x 650 m3
Diameter 8.5 m
Tinggi 18 m
Material SS 2333
10
WBL feed di effect 4 mengalir ke dalam liquor flash, yaitu bagian
terpisah didalam effect 4. Setelah flashing di effect 4 selanjutnya
black liquor feed mengalir ke dalam effect 5.
Effect 1 terdiri atas empat unit 1A,1B,1C dan 1D, didalam setiap
effect terbagi atas dua section, masing – masing terdapat satu
pompa sirkulasi secara terpisah. Fungsi dari empat effect di effect1
supaya black liquor dari effect 2 bisa di rotasi. Untuk
mengendalikannya dikontrol dari DCS.
Sequence ABCD
Sequence DABC
Sequence CDAB
Sequence BCDA
Sequence BCD ( A by-pass )
Sequence ABC ( D by-pass )
Sequence DAB ( C by-pass )
Sequence CDA ( B by-pass )
11
pompa sirkulasi 511-751-0110. Dari section pertama black liquor
disirkulasikan ke sistim distribusi melalui pipa terpisah demikian
halnya di section kedua disirkulasikan oleh pompa 511-751-0115.
12
pressure control valve 511-PIC-1850 sebagai temperature akhir.
Uap dari flash tank mengalir ke dalam jalur liquor effect 2 melalui
kontrol valve 511-PV-1850. Dari flash tank selanjutnya liquor
dipompakan ke dalam Tangki Heavy black liquor 511-742-0500
atau 511-742-0600 oleh pompa 511-751-0410 atau 511-751-0415.
Level flash tank dikontrol oleh kontrol valve 511-LIC-1840.
Apabila konsentrasi Heavy black liquor 511-DI-1400 belum cukup
untuk di bakar, maka dialirkan kedalam Spill Tank 511-742-2400
dengan cara menutup valve 511-HV-1810 dan membuka 511-HV-
1830. Dari Spill Tank selajutnya liquor dipompakan kembali
kedalam WBL feed Tank oleh pompa 511-751-2560.
13
perpindahan panas melalui keping lamella kepada aliran liquor
dibagian luar lamella. Setelah menerima panas liquor mulai akan
medidih. Vapour yang terbentuk di effect 2 mengalir kedalam
bundel lamella effect 3. Dengan proses yang sama Vapour effect 3
mengalir kedalam effect 4 dan dari effect 4 kedalam effect 5.
Vapour dari effect 5 terkondensasi didalam perpipaan Sistim
Suface Condenser.
14
Clean condensate dari pipa header lamella effect 2 mengalir
melalui plat orifice ke dalam flash tank 511-745-0825 dan
menguap kedalam bundel lamella effect 3. Dari flash tank
condensate mengalir melalui plat orifice kedalam flash tank 511-
745-1425. Condensate dari effect 3 dikumpulkan didalam pipa
yang sama sebelum masuk kedalam flash tank 511-745-1425 dan
menguap kedalam bundel lamella effect 4. Condensate dari effect 4
berkumpul dan masuk kedalam flash tank yang sama 511-745-
1425. Setelah itu condensate mengalir melalui plate orifice
kedalam flash tank 511-745-1525 dan menguap kedalam bundel
lamella effect 5. Condensate dari surface condenser utama juga
dikumpulkan didalam flash tank yang sama 511-745-1525. Dari
sana condensate dipompakan oleh 511-751-1350 kedalam tangki
penampungan combined condensate 511-742-2300. Dari sana
kondensate dipompakan ke bagian recustisizing.
15
yang terletak dibagian paling atas. Jumlah aliran dikontrol oleh
kontrol valve 511-FIC-8400. Dari keempat buah valve tray foul
condensate mengalir pada column menuju bagian dasar. Jumlah
valve tray sebanyak 20 buah. Dari bagian dasar column condensate
melewati Preheater 511-771-1000 dipompakan oleh 511-751-0960
kedalam tangki Clean Condensate 511-742-2300. Didalam
perpipaan preheater terjadi perpindahan panas dari clean
condensate kepada foul condensate yang menuju stripping column.
Level stripping column dikontrol oleh 511-LIC-8140.
16
dari effect 5 secara terpisah dimasukan kedalam Surface
Condenser.
1.4.8. Desuperheating
17
valve membuka ketika temperature lebih dari setpoint dan menutup
ketika temperatur kurang rendah dari setpoint. Kelebihan
kondensate dikeluarkan melalui Steam Trap ke dalam parit.
1.4.9. Sampling
1.4.10 Sump
18
Methyl-mercaptan 3.9 – 21.8
( CH3SH, MM )
Pada konsentrasi tersebut akan menimbulkan nyala api secara spontan jika
gas dipanaskan sampai temperatur 210 oC atau jika terdapat percikan
bunga api.
19
2. DETAIL OPERASI
Proses utama adalah nilai dari total kandungan padatan daripada heavy
black liquor 511-DI-1400. Heavy black liquor dipompakan ke recovery
boiler untuk pembakaran itulah sebabnya kandungan padatan harus selalu
diatas nilai standar/aman.
Kapasitas penguapan dan akhir kandungan padatan dari heavy black liquor
dikontrol oleh jumlah liquor kedalam effect satu dengan mengatur kontrol
511-FIC-1700 dan LP steam dengan mengatur kontrol 511-FIC-1000.
2.2 Start-up
20
Semua manual valve dibawah ini harus sudah terbuka :
- Valve 0616, 0617 dan 0641 pada jalur liquor pump 511-751-2210
- Valve 0138 dan 0139 pada jalur liquor pump 511-751-0415
- Valve 0206 dan 0205 pada jalur desuperheater pump 511-751-0460
- Valve 0102, 0103, dan 0104 pada jalur nozles desuperheater
- ( sebagian ) valve by-pass orifice pada jalur venting dari effect 1A, 1B,
1C, 1D dan valve 0245, 0142, 0201, 0202 dan 0402 pada jalur flash
steam dari lamella.
- Valve 0203, air ke jalur venting effect 1
- Valve 0659, 0518, dan 0519 pada jalur masuk vacuum ejector
- Valve 0607 pada jalur masuk foul condensate pump 511-751-1110
- Valve 0321 dan 0320 pada jalur masuk saringan foul condensate
- Valve 0609 dan 0610 pada jalur masuk dan keluar combined
condensate pump 511-751-2310
- Valve 0613, 0631 dan ( sebagian ) 0980 pada jalur masuk dan keluar
spill pump 511-751-2560
- Valve 0200 pada jalur masuk stripper outlet pump 511-751-0960
- Valve 0302 pada jalur vapour masuk stripper column 511-765-0950
- Valve 0303 pada jalur gas keluar stripper column 511-765-0950
- Valve 0322 dan 0323 pada jalur masuk dan keluar foul condensate
preheater 511-771-1000
- Valve 0307 dan 0308 pada jalur gas dan condensate stripper effect 2
- Valve 0133, 0130, 0411,0656, 0311, 0509 dan 0508 pada jalur sample
menuju sample station 551-963-650
- Valve 0115 pada jalur sirkulasi HBL di sample station 551-963-650
- Valve 0512 pada jalur drain sample station 511-963-0650
- Valve 0146 dan 0147 pada jalur condensate trap 0181
- Valve 0106 dan 0107 pada jalur condensate trap 0180
- Buka sebagian valve by-pass 0146 dan 0148 pada jalur steam trap 0180
dan 0181
- Buka sebagian valve 0960 untuk mengisi water seal pada jalur
overflow.
Sebelum menangani ini harus sudah terbuka :
- Valve 0525 dibagian paling atas tangki foul condensate 511-742-1100
- Valve 0526 dan 0527 dibagian paling atas tangki spill 511-742-2400
- Valve 0630 dibagian paling atas tangki liquor 511-741-2100
Flow dan tekanan sealing water pada pompa centrifugal harus diatur. Flow
harus 3 l/min dan tekanan 3 bar.
Sebelum start-up harus dipastikan peralatan sudah lengkap dan siap untuk
dioperasikan.
2.2.1 Pastikan semua sirkuit termasuk program sequence pada posisi AUTO
( lihat table 78-1 ) dan pilih salah satu sequence ABCD, DABC,CDAB
atau BCDA. ( ABCD sequence terpilih pada panduan ini ). Set distribusi
pembukaan valve steam ke effect satu sebagai berikut :
21
Steam ke effect kedua 40 %
Steam ke effect ketiga 60 %
Steam ke effect keempat 100 %
2.2.3 Start pompa WBL feed 511-751-2210 dan buka perlahan-lahan manual
valve 0615.
2.2.4 Mulai feeding WBL dengan cara membuka kontrol valve level secara
manual LV-5540 ke effect 5. Buka seluruhnya secara manual kontrol
valve level effect 4,3 dan 2 : LV-4540, LV-3540 dan LV-2540. Ketika ada
indikasi level LIC-2540 di effect 2, start pompa discharge 511-751-0815.
Mulai feeding liquor ke effect 1 dengan membuka kontrol valve FV-1700
pada posisi manual. Sekarang liquor mengalir didalam semua effect.
2.2.5 Ketika indikasi level di effect 1 antara 70 -80 %, stop pengisian liquor
dengan menutup kontrol valve LV-1700. Ketika indikasi level di effect
2,3,4 dan 5 antara 70 -80 %, stop pengisian liquor ke effect 5 dengan
menutup kontrol valve LV-5540. Tutup juga secara manual kontrol valve
level : LV-4540, LV-3540 dan LV-2540.
Setelah pompa dijalankan indikasi level effect akan turun menjadi sekitar
20 -40 % karena pipa sirkulasi dan kotak distribusi terisi dengan liquor.
2.2.8 Set level 50 % mode AUTO kontrol valve LIC-5540, LIC-4540, LIC-3540
dan LIC-2540 effect 5,4,3 dan 2.
2.2.9 Mulai mengalirkan liquor kedalam effect pertama dengan membuka valve
FV-1700. Set effect 1C level 50 % mode AUTO kontrol valve LIC-1570.
22
Buka kontrol valve PV-1850 untuk mengatur tekanan heavy liquor flash
tank sekitar 25 % mode MANUAL.
2.2.12 Buka sebagian valve by-pass 0101 pada pipa LP steam 800-511-5028
2.2.15 Ikuti kenaikan temperature liquor di effect 1A, 1B, 1C dan 1D : TI-1670,
TI-1680, TI-1690 dan TI-1320. Jika kenaikan terlalu lambat, tambah
sedikit pembukaan LP steam FV-1000. Idealnya kenaikan temperature
liquor berkisar 4 oC di dalam 15 – 20 menit.
2.2.16 Ketika vacuum PIC-5940 indikasi -40 kpa dan sudah dipastikan di sistim
NCG siap menerima gas dari sistim ejector :
- tutup valve 0519 pada jalur inlet ejector hogging
- tutup valve MP steam 0514 untuk ejector hogging
- tutup valve 0518 dan 0659 di jalur NCG antara after condenser 511-
771-1775 dan steam ejector.
- Buka valve 0529 di jalur NCG after condenser ejector.
2.2.17 Pastikan bahwa air pendingin utama sudah dijalankan pada surface
condenser sistim vacuum ( pompa air pendingin di cooling tower
beroperasi dan manual valve terbuka pada jalur pipa air pendingin).
Setelah dipastikan bahwa cooling tower siap menerima air panas, buka
secara manual valve air pendingin FV-9830 dan atur flow sekitar 20
lt/detik.
23
2.2.18 Buka manual valve 0529 pada jalur pipa NCG 150-LVHC-511-5108.
Pertama-tama pastikan tertutup valve steam HV-9980 dan HV-9990 ke
ejector. Buka manual valve 0520 dan 0522 pada jalur pipa MP steam ke
ejector. Mulai mengoperasikan MP steam dengan membuka perlahan-
lahan vvalve HV-9980 dan HV-9990.
Ketika vacuum PIC-5940 sama atau lebih dari vacuum PI-5930 di effect 5
- tambah pembukaan valve 0518 dan 0659 pada jalur pipa NCG antara
after condenser 511-771-1775 dan steam ejector.
2.2.19 Buka valve 0657, 0658, dan 0659 untuk membuang gas dari sisi
paling atas main dan after surface condenser 511-771-1750, 511-771-1760
dan 511-771-1775.
Jalankan air pendingin ke dalam surface condenser 511-771-1750, 511-
771-1760 dan 511-771-1775 :
- buka perlahan-lahan secara manual valve FV-9680 dan atur flow 400
lt/dtk.
- buka perlahan-lahan secara manual valve FV-9690 dan atur flow 300
lt/dtk.
2.2.20 Ketika terjadi kenaikan indikasi level LIC-9450 foul condensate pumping
tank 511-745-1625, jalankan pompa 511-751-2610 dan set level LIC-9450
pada 50 % mode AUTO. Pastikan valve CV-9451 dan CV-9452 mode
AUTO. Sekarang foul condensate mengalir kedalam foul condensate tank
511-742-1100 jika conductivity CI-9230 lebih kecil dari limit.
2.2.21 Tahap demi tahap liquor mulai menguap didalam semua effect. Kenaikan
temperatur liquor dapat dilihat dari indikasi TI-2570, TI-3570, TI-4570
dan TI-5580 pada jalur pipa sirkulasi.
Vacuum PI-4593 :
24
- Air pendingin condenser pada sistim vacuum, ketika indikasi
temperature TI-0370 antara 45 ...50 oC :
- Set temperatur air pendingin TIC-0370 sama dengan nilai indikasi
terakhir mode AUTO.
- Set flow air pendingin FIC-9830 sama dengan nilai indikasi terakhir
mode CASCADE ... pada mode cascade dimana set
poin flow FIC-9830 akan diganti secara otomatis oleh kontrol
temperature TIC-0370.
- Ketika indikasi flow air pendingin FIC-9680 berkisar 500 lt/dtk dan TI-
9670 antara 45...50 oC :
- Set temperatur air pendingin TIC-9670 mode AUTO
- Set flow air pendinginFIC-4980 mode CASCADE
- Ketika indikasi flow air pendingin FIC-9680 berkisar 160 lt/dtk dan TI-
4800 antara 45...50 oC :
- Set temperatur air pendingin TIC-4880 mode AUTO
- Set flow air pendinginFIC-9690 mode CASCADE
- Ketika kandungan dry solid HBL sudah mencapai nilai bakar yang
ditentukan ( sekitar 70 % ), mulai alirkan HBL kedalam tangki
penampungan HBL :
- buka valve 0332 pada sisi sebelah atas tangki 511-742-0500.
- panaskan jalur pipa 150-LH-511-5019 dengan cara membuka valve
steam flushing sekitar 15 mnt.
- buka valve HV-1810 dan tutup valve HV-1830.
- bersihkan jalur pipa 150-LH-5021 dengan cara membuka valve
steam flushing sekitar 30 mnt.
Temperature dry solid HBL adalah TI-1790
- Ketika indikasi suhu TI-1790 mencapai 115 oC atau lebih, set PIC-
1850 mode AUTO, pada nilai tersebut.
25
Temperature LP steam adalah TIC-0080
2.2.26 Jika sistim NCG siap untuk menerima gas dan level foul condensate tank
sudah mencukupi, jalankan stripper.
2.2.28 Ketika tekanan PI-8110 pada sisi atas stripping column sekitar 0.2 bar,
jalankan foul condensate pump511-751-1110. Buka perlahan-lahan valve
FV-8400 secara manual ( jika foul condensate dipompakan terlalu cepat ,
semua vapour condensate didalam column akan cepat , vapour menekan
kearah yang salah, pada akhirnya akan merusak sistim tray ). Ketika
terdapat kenaikan indikasi level LIC-8140 didalam stripping column 511-
765-0950, jalankan pompa 511-751-0960 dan set level LIC-8140 mode
AUTO, set 50 %.
2.2.29 Ketika terdapat kenaikan indikasi level LIC-2440 didalam tangki reflux
511-742-2630, jalankan pompa 511-751-2640 dan set level LIC-2440
mode AUTO, set 50 %. Jika penguapan kecil, tekanan di effect 1 tidak
akan cukup menghasilkan vapour untuk stripping column ( flow FV-8100
dan tekanan PV-2790 terlalu kecil ) :
- Turunkan set kontrol vacuum PIC-5940.
- Jika kontrol valve vacuum PV-5940 sudah terbuka penuh :
- kurangi steam ke ejector dengan menutup sebagian valve HV-
9980 dan HV-9990 sampai valve PV-5940 mulai menutup.
- jika setelah menurunkan vacuum, tidak menghasilkan vapour yang
cukup untuk stripping column dan tekanan di jalur gas stripping terlalu
rendah :
- buka sedikit LP steam valve 0300 pada jalur LP steam ke
stripping column.
- kurangi sedikit valve 0302 pada jalur vapour stripping column.
2.2.30 Set periode waktu pergantian sequence, setiap jam waktu normal.
2.2.31 Set flow liquor ke effect 1 valve FIC-1700 dan flow LP steam FIC-1000
mode AUTO.
26
2.3 Shut-down
2.3.2 Stop foul condensate ke stripping column dengan cara menutup valve FV-
8400
2.3.3 Panasi dengan steam jalur pipa HBL 150-LH-511-5021 dari valve HV-
1830 menuju spill tank dengan cara membuka valve steam flushing untuk
sekitar 15 mnt.
Ketika indikasi dry solid DI-1400 menunjukan 65 % buka valve HV-1830
dan tutup valve HV-1810.
Sekarang HBL mengalir menuju spill tank.
2.3.4 Ketika indikasi dry solid DI-1400 lebih kecil dari 45 % : tutup pemasukan
liquor dengan cara menutup valve FV-1700.
27
2.3.6 Tutup valve MP steam ke ejector HV-9980 dan HV-9990 dan manual
valve 0529 pada jalur gas NCG untuk menghindari aliran balik gas dari
sistim pengolahan NCG kembali ke evaporator.
2.3.7 Tutup secara manual valve air pendingin ke surface condenser FV-9680,
FV-9690 dan ke condenser ejector FV-9830. Informasikan ke operator
bagian cooling tower bahwa tidak ada lagi pemakaian.
Evaporator dapat dibiarkan pada kondisi seperti ini untuk stop periode
singkat.
2.3.8 Tutup maual valve 0520 dan 0522 pada jalur MP steam ke ejector.
2.3.10 Pastika bahwa manual valve 0300 tertutup pada jalur LP steam ke
stripping column.
2.3.11 Jika diperlukan dilakukan drain effect atau membuang vacuum untuk
keperluan pekerjaan mekanik, biarkan udara masuk kedalam sistim denga
cara membuka manual valve 0519 pada jalur hisap ejector hogging.
2.3.13 Jika sudah membuka beberapa atau seluruh valve drain, buka manual
valve 0131 pada jalur hisap pompa wash 511-751- 2650, jalankan pompa.
Kosongkan liquor dari semua effect kemudian pompakan kedalam spill
tank dengan membuka valve LV-1580.
2.3.14 Jika liquor sudah tidak bisa dipompakan lagi ( lihat ampere atau kelainan
suara pada jalur inlet ), stop pompa dan drain sisa liquor ke dalam kanal
dengan cara membuka valve 0199. Kalau effect sudah kosong, tutup
semua valve drain yang terbuka.
2.3.15 Jika perlu, drain primary condensate dengan membuka valve 0204.
2.3.16 Set sirkuit pada mode MANUAL dan tutup valve otomatis berikut ini :
Jalur pipa vapour ke stripping column FIC-8100
Pengontrol suhu untuk gas stripper TIC-2970
Tekanan gas stripper PIC-2790
Level heavy liquor flash tank LIC-1840
Level dari primary condensate liquor flash tank LIC-1360
Level dari stripping column LIC-8140
28
Level dari reflux tank LIC-2440
Level dari combined condensate flash tank LIC-9450
Semua kontrol level dari unit evaporator LIC-1440, LIC-1450, LIC-1560,
LIC-1570, LIC-2540, LIC-3540, LIC-4540 dan LIC-5540
Masalah 1 :
Terbentukan lapisan kerak pada permukaan bidang pemanas
Prosedur 1 :
Unit effect dicuci secara terpisah
Setelah unit effect terpisah dari sistim, pilih media pencuci dengan valve
0627 ( feed liquor ) atau 0626 ( combined condensate ). Pada kondisi
normal digunakan feed liquor.
29
mengikuti logic sequence. Normalnya pada kondisi washing adalah
ditutup.
Ketika akhir pencucian, stop larutan pencuci dengan menutup valve FV-
1600, pada mode MAN. Turunkan level liquor ke 10 % pada unit effect
yang sedang dicuci, kemudian stop pompa wash 511-751-2650. Sesudah
dicuci harus dipilih sequence dimana, liquor yang datang dari effect 2
masuk pada unit effect tersebut. Sebagai contoh, jika unit effect D yang
dicuci, sequence yang dipilih harus DABC. Dengan arah aliran yang benar
akan memperkecil penurunan konsentrasi dry solid yang diproduksi.
Masalah 2 :
Level liquor tinggi didalam effect 1.
Prosedur 2 :
Bisa dilihat dari sight glass yang terdapat pada dinding unit effect.
Jika level kontrol valve tersumbat, semprot dengan steam atau cuci dengan
kondensate. Pastikan bahwa flow air pada pipa-pipa impuls inlet dan outlet
level transmitter adalah sama. Flow harus 30....50 % dari skala rotameter.
Masalah 3 :
Level kondensat tinggi
Prosedur 3 :
Pastikan level primary condensate level tank 511-745-0150, 511-745-
0250, 511-745-0350 dan 511-745-0390 maupun primary condensate flash
tank 511-745-0450 dari level glass pada setiap tangki.
Sebab level tinggi mungkin kegagalan instrumentasi. Juga kemungkinan
lain terjadi tekanan balik di dalam jalur primary condensate 150-CL-5050.
Masalah 4 :
Terlalu banyak gas non-condensate di dalam lamella.
Prosedur 4 :
Tambahkan sedikit pembukaan valve by-pass plat orifice yaitu valve 0245,
0142, 0201 dan 0202 pada jalur gas non-condensate.
Masalah 1 :
Lubang-lubang di sistim distribusi liquor pada bundel lamella bagian atas
banyak yang tersumbat.
30
Prosedur 1 :
Cuci menggunakan kondensate. Stop evaporator. Drain evaporator, isi
ulang dengan air ( level 50 % ) melalui jalur drain 150-DF-511-5120 dan
jalankan pompa sirkulasi. Effect yang sedang dicuci dapat di observasi
melalui sigh glass. Ketika larutan pencuci tidak lagi terlihat meluap di
sistim distribusi, pencucian dapat diselesaikan. Setelah dicuci, didrain dan
evaporator di jalankan kembali.
Jika lubang-lubang di sistim distribusi tidak berhasil dibersihkan setelah
satu jam pencucian, stop pompa sirkulasi, drain evaporator, buka manhole
dan bersihkan sistim distribusi secara manual
Masalah 2 :
Terdapat banyak gas di dalam lamella.
Prosedur 2 :
Jika dicurigai gas non-condensate banyak terdapat didalam lamella,
tambahkan sedikit pembukaan valve by-pass plat oriffice dan check
hasilnya setelah beberapa jam.
Masalah 3 :
Level liquor yang tinggi di evaporator.
Prosedur 3 :
Dapat dilihat dari sight glass. Pastikan flow air pencuci impulse pipes
transmitter level, flow seharusnya sama antara inlet dengan outlaet. Flow
air pencuci harus sekitar 30....50 % dari skala rotameter.
Masalah 4 :
Level condensate yang tinggi didalam lamella.
Prosedur 4 :
Dapat dilihat dari sight glass tagki condensate. Level tinggi juga bisa
disebabkan oleh kegagalan instrumnetasi.
Evaporator 5 ca. 61 oC
Evaporator 4 ca. 72 oC
Evaporator 3 ca. 83 oC
Evaporator 2 ca. 100 oC
Effect 1 adalah :
31
Effect ketiga ca. 129 oC
Effect terakhir ca. 132 oC
Masalah 1 :
Tinggi perbedaan temperature di effect berikutnya ( pada jalur aliran
vapour )
Prosedur 1 :
Lihat poin 2.4.1 dan 2.4.2
Masalah 2 :
Droplet separator sudah mampat
Prosedur 2 :
Dicuci dengan air bertekanan tinggi
Vacuum normal adalah -80 kPa di effect 5 ( PI-5930 ) dan sesudah surface
condenser -85 kPa ( PIC-5940 ). Jika vacuum rendah, beberapa
penyebabnya adalah :
Masalah 1 :
Temperature air pendingin terlalu tinggi, normal 30 oC
Prosedur 1 :
Kontak operator cooling tower
Masalah 2 :
Temperatur air panas terlalu tinggi, normal 50 oC
Prosedur 2 :
Tambah flow air pendingin FIC-9680 dan FIC-9690.
Masalah 3 :
Telah terjadi kerak pada bidang perpindahan panas di surface condenser.
Prosedur 3 :
Bersihkan pipa-pipa surface condenser
Masalah 4 :
Gas tertahan di bagian atas surface condenser
Prosedur 4 :
Pastikan valve pembuangan gas sudah terbuka.
Masalah 5 :
MP steam ke ejector flow tidak mencukupi
Prosedur 5 :
Tambah flow MP steam dengan membuka valve HV-4998 dan HV-4999.
32
Masalah 6 :
Suhu air panas dari surface condenser sistim ejector terlalu tinggi, suhu
normal 50 0C.
Prosedur 6 :
Tambah flow air pendingin FIC-4930.
Masalah 7 :
Media perpindahan panas dari surface condenser sistim ejector sudah
terjadi kerak
Prosedur 7 :
Bersihkan perpipaan / tubes
Masalah 8 :
Terjadi tekanan balik yang tinggi pada sistim gas non-condensate.
Prosedur 8 :
Beritahukan kepada operator NCG-treatment
Masalah 9 :
Separator effect 5 sumbat. ( indikasi PI-5930 terlalu tinggi. Selisih indikasi
antara PIC-5940 dan PI-5930 seharusnya 5 kPa ).
Prosedur 9 :
Bersihkan separator dengan menggunakan air bertekanan tinggi.
Masalah 10 :
Valve PV-5940 terbuka. Pada kondisi normal valve harus tertutup. Jika
kapasitas operasi evaporator rendah, diperlukan untuk menaikan suhu
liquor di effect pertama dengan menurunkan kevacuuman. Dalam hal ini
diperlukan untuk mensirkulasikan gas di sistim ejector dari outlet kembali
ke inlet untuk menjamin tekanan kerja yang sesuai.
Prosedur 10 :
Tutup valve PV-5940
Masalah 11 :
Level kondensate tinggi di surface condenser.
Prosedur 11 :
Cek kondensate di level glass pada tangki 511-745-1525 dan 511-745-
1625. Penyebab level tinggi mungkin saja dari kegagalan instrumentasi
atau kebocoran pada jalur inlet pompa 511-751-1530 atau 511-751- 2610
Masalah 12 :
Level kondensate tinggi di surface condenser sistim vacuum
Prosedur 12 :
Cek kondensate di level glass. Pastikan steam trap condenser berfungsi
dengan baik.
33
Msalah 1 :
Beberapa droplet separator evaporator sudah sumbat.
Prosedur 1:
Bersihkan separator dengan menggunakan air bertekanan tinggi.
Masalah 2 :
Liquor berbusa
Prosedure 2 :
Naikan solid feed liquor dengan liquor dari effect 2, kontrol DIC-9840.
Dry solid weak liquor terlalu rendah. Kontak operator digester. Vacuum
yang tidak stabil juga bisa menjadi penyebabnya.
Masalah 3 :
Kelebihan beban operasi
Prosedur 3 :
Turunkan kapasitas operasi. Desain LP steam adalah 30,3 kg/s.
Desain flow adalah 18,8 kg/s. Jika valve FV-4840 terbuka dan flow tidak
cukup, penyebabnya adalah sebagai berikut :
Masalah 1 :
Saringan fiber sumbat
Prosedur 1 :
Indikasi perbedaan tekanan PDI-8010 harus lebih kecil dari 20 kPa.
Opersaikan yang lain. Bersihkan yang sumbat.
Masalah 2 :
foul condensate preheater 511-771-1000 sumbat.
Prosedur 2 :
Bersihkan perpipaan / tubes.
Jika clean condensate yang keluar dari column adalah foul condensate,
penyebabnya sebagai berikut :
Masalah 1 :
Foul condensate berbusa di stripper. Perbedaan tekanan diatas stripper
PDI-4800 harus lebih kecil dari 20 kPa. Condensate berbusa menyebabkan
tekanan naik. Cek juga busa dari sigh glass stripper column.
Prosedur 1 :
Cek kandungan liquor dari foul condensate ke stripping column.
34
Masalah 2 :
Valve-valve di tray sumbat. ( Dalam hal ini perbedaan tekanan di stripping
column meningkat ). Pastikan bagaimana vapour mengalir di valve-tray
melalui sight glass di stripping column.
Prosedur 2 :
Lakukan pencucian stripping column dengan air. Cek saringan foul
condensate.
Masalah 3 :
Flow vapour FIC-8100 tidak mencukupi. Normal adalah 20 % dari jumlah
aliran foul condensate.
Prosedur 3 :
Jika beban operasi rendah, tekanan vapour dari effect 1 mungkin tidak
cukup untuk dialirkan kedalam stripping column. Maka alirkan LP steam
kedalam stripping column dengan cara membuka valve-0300 dan menutup
valve-0302 sehingga aliran vapour FIC-4810 mencukupi. Manfaat lainnya
menurun vacuum PIC-5940 untuk menaikkan tekanan di effect 1.
Masalah 4 :
Tekanan balik dari NCG-System terlalu kuat
Prosedure 4 :
Beritahukan kepada operator NCG-System
35
Ketika mode AUTO sirkuit LIC-1580 menerima sinyal dari level effect
yang sedang dicuci ( LIC-1540,-1550,-1560, atau 1590 )
Referensi : Table 2
Pencucian effect 2 tidak bisa dilakukan jika salah satu sequence pencucian
effect 1 sedang berlangsng ( BCD, CDA, DAB dan ABC ).
Interlock :
3.1 Ketika pompa sirkulasi effect 1A 511-751-0110 atau 511-
751-0115 stop , valve steam HV-1010 akan menutup.
3.2 Ketika pompa sirkulasi effect 1B 511-751-0210 atau 511-
751-0215 stop , valve steam HV-1020 akan menutup.
36
3.5 Ketika satu dari empat pompa sirkulasi ( effect 2-5 ) 511-751-0810,
-1410,-1510,- atau -1610 stop, valve LP steam flow FV-1000 akan
menutup dalam 1 menit dan posisi MAN. Muncul alarm pada
sistim.
Kondisi diatas berlaku ketika pompa stop pada kondisi operasi normal,
tidak berlaku pada saat start-up.
4.9 Ketika kedua pompa feed liquor 511-751-2210, - 2215 stop , valve
LV-5540 dan DV-9840 akan menutup dan set mode MAN.
( Kondisi normal hanya satu yang beroperasi )
37
Semua valve diatas bisa dibuka secara manual ketika pompa stop.
Pompa akan start jika valve tutup.
6.1 Interlock
38
Ketika beda tekanan diatas stripping column PDS-8000 melebihi
limit, pompa foul condensate 511-751-1110 akan stop dan valve
steam FV-8100 tutup. Start secara manual.
7.1 Interlock
8.1 Interlock
9.1 Ketika level tangki heavy liquor 1 lebih kecil dari 10 % maka
agitatro 511-756-0505 stop
9.2 Ketika level tangki heavy liquor 2 lebih kecil dari 10 % maka
agitatro 511-756-0605 stop
10.3 Jika kontrol temperature TIC-9670 mode AUTO dan kedua kontrol
FIC-9680 dan FIC-9690 mode cascade :
39
- Set point FIC-9690 selalu 33.3 % dari nilai pengukuran FIC-
9680
- Jika posisi kontrol valve FV-9680 sudah mencapai 100 %
output TIC-9670 stop pembukaan.
- Jika posisi kontrol valve FV-9680 sudah mencapai 15 % output
TIC-9670 stop penutupan.
3. AKTIVITAS PRE-COMMISSIONING
Aktivitas Pre-commissioning
Commissioning
- Lakukan test fungsi dari setiap sequence dari DCS dan aktual
dilapangan.
3. Pengecekan semua level effect dan tangki.
40
4. Test pompa sirkulasi dan box distribusi
- Masukan air dari bagian suction pompa dan cek fungsi dari pompa.
7. Test vacuum
8. Water Boiling
9. Test interlock
41
Lampiran
JENIS RESIKO YANG DIAKIBATKAN OLEH GAS
42
Lampiran
JENIS RESIKO YANG DIAKIBATKAN OLEH GAS
Bahaya bagi kesehatan Gas methyl mercaptan iritasi terhadap mata dan organ
pernafasan. Konsentrasi tinggi atau setelah terjadi kontak
pada waktu yang lama bisa mengakibatkan kelumpuhan.
Bagaimanapun konsentrasi yang membahayakan adalah
10,000 kali lebih tinggi dari ambang batas bau. Konsenrasi
diudara yang diizinkan selama jam kerja max. 0.5 ppm di
Jerman.
Bahaya kebakaran Mudah terbakar pada konsentrasi 3.8 – 21.8 persen volume
di udara.
43
Lampiran
JENIS RESIKO YANG DIAKIBATKAN OLEH GAS
Bahaya kebakaran Mudah terbakar pada konsentrasi 2.2 – 19.7 persen volume
di udara.
44