Anda di halaman 1dari 6

BAB III

INTERCOOLER

3.1 Sistem Pendinginan Bantu Pada PLTP


Sistem pendinginan pada PLTP Derajat dua macam sistem, yaitu sistem pendinginan
utama yang dilakukan oleh primary intercooler pump dan sistem pendinginan sekunder
yang dilakukan oleh secondary intercooler pump.
3.1.1 Pompa Pendingin Utama
Pompa pendingin utama (primary intercooler pump) adalah pompa yang
digunakan untuk menghisap air dari bak menara pendingin kemudian dialirkan ke
alat penukar panas (intercooler) untuk mendinginkan air panas hasil pendinginan
pada sistem pendingin sekunder, dan untuk mendinginakan uap dan gas pada
intercondensor kemudian selanjutnya air dibuang kebasin menara pendingin

Gambar 3.1 Pompa Utama (Sumber : PLTP Derajat)

Tabel 3.1 Data Spesifikasi Pompa Pendingin Utama


Jumlah 2 Buah
Pabrik Pembuatan Mitsubishi
Kapasitas Aliran 1000 m3/h
Total Head 25 m
Kecepatan 975 rpm
Daya 110 kW
Diameter Sisi Masuk 400 mm
Diameter Sisi Keluaran 300 mm

1
3.1.2 Pompa Pendingin Sekunder
Pompa pendingin sekunder (secondary intercooler pump) adalah pompa yang
digunakan untuk mengalirkan air pendinginan pada siklus tertutup yang
dihubungkan secara parallel kekompresor, pendingin radiator pada generator, serta
kependinginan minyak pelumas, lalu sebelum air hasil pendinginan tersebut masuk
kembali kepompa sekunder air dilewatkan pada alat penukar panas (intercooler)
untuk didinginkan menggunakan air pendingin yang disalurkan oler pompa primer.

Gambar 3.2 Pompa Sekunder (Sumber : PLTP Derajat)

Tabel 3.2 Data Spesifikasi Pompa Pendingin Sekunder


Jumlah 2 Buah
Pabrik Pembuatan Mitsubishi
Kapasitas Aliran 350 m3/h
Total Head 30 m
Kecepatan 1470 rpm
Daya 55 kW
Diameter Sisi Masuk 250 mm
Diameter Sisi Keluaran 200 mm

3.1.3 Menara Pendingin (Cooling Tower)


Pada PLTP Derajat menara pendinginnya menggunakan jenis mechanical-
induced draft cross flow dengan material utama kontruksinya adalah dinding beton.
Pada jenis ini udara masuk dari sisi menara melalui kisi-kisi yang cukup besar pada
kecepatan yang rendah dan bergerak terhisap fan yang berada dipuncak menara
sehingga dari sana panas dibuang keudara.

2
Gambar 3.3 Menara Pendingin (Sumber : PLTP Derajat)

3.2 Alat Penukar Kalor Jenis Plate and Frame (Intercooler)


Alat penukar kalor jenis plate and frame merupakan suatu alat yang melakukan
proses terjadinya perpindahan kalor dari suatu fluida cair yang bertemperatur tinggi ke
fluida cair yang bertemperatur rendah, dimana kedua fluida cair tersebut tidak bercampur
karena mempunyai media perantara yaitu sebuah plat yang pada umumnya terbuat dari
stainless steel.
Plate-plate tersebut tegak lurus, bergelombang dan pemisah antara plate sebuah
penyekat lunak (biasanya tebuat dari karet). Plate-plate dan sekat disatukan dalam
sebuah frame yang setiap sudut plate terdapat lubang pengalir fluida. Alat ini merupakan
alat yang hemat akan ruang dan memiliki afektivitas perpindahan kalor yang baik. Pada
plate koefisien perpindahan kalornya tinggi karena terbentuknya aliran turbulen pada
fluida kerjanya.

Gambar 3.4 Alat Penukar Kalor Jenis Plate and Frame (Sumber : PLTP Derajat)

3
Tabel 3.3 Data Spesifikasi Intercooler
No Plate Properties Simbol Value Keterangan
Stainless Steels
1 Material plate - Name plate
(316)
2 Ketebalan plate T 0,0008 m Pengukuran
3 Chevron Angle - 30° dan 60° Pengukuran
4 Total jumlah plate Nt 97 Name plate
5 Jumlah lintasan Np 1 Name plate
6 Total luas permukaan Ac 71,3 m2 Name plate
7 Port diameter D 0,2 m Pengukuran
Panjang susunan plate yang
8 Lc 0,62 m Name plate
terpasang
9 Jarak vertikal port Lv 1,42 m Pengukuran
10 Jarak horisontal port Lh 0,39 m Pengukuran
11 Panjang saluran air Lw 0,59 m Pengukuran
12 Konduktivitas termal plate Kp 21.9 Tabel A-1

3.2.1 Komponen Utama Alat Penukar Kalor


Terdapat 3 komponen yang menyusun alat penukar kalor jenis plate and frame,
yaitu :

a. Plate
Alat penukar kalor ini terdiri dari plate yang tahan karat umumnya terbuat
dari stainless steel yang dicetak menggunakan mesin press berdaya tinggi untuk
membentuk alur-alir dengan motif tertentu. Plate-plate ini disusun dengan jumlah
tertentu sesuai kebutuhan dalam satu kerangka (frame).

Gambar 3.5 Plate (Sumber : PLTP Derajat)

4
b. Rangka Penyusun (Frame)
Suatu rangka yang menjepit seluruh susunan plate. Agar setiap pasangan
plate terdapat celah yang dapat dialiri cairan maka disekeliling plate terdapat celah
guna meletakan pita karet (gasket).

Gambar 3.6 Sketsa rangka penyusun plate (Sumber : PLTP Derajat)

c. Pita Karet (Gasket)


Pita karet (gasket) terbuat dari bahan yang tahan terhadap panas dan dingin,
tahan karat serta non toksin (food grade).

Gambar 3.7 Gasket (Sumber : PLTP Derajat)

3.2.2 Plate Geometri


Untuk perhitungan perpindahan panas yang terjadi didalam plate kita harus
mengetahui geometri dari plate tersebut, dapat dilihat pada gambar 3.8 yang
merupakan penggambaran dari plate geometri supaya mudah dipahami.

5
Gambar 3.8 Plate Geometri (Sumber : Buku Heat Exchangers Selection)

Pada setiap plate intercooler memiliki Chevron Angle yang berbeda-beda


sesuai dengan kebutuhan. Chevron Angle atau bisa disebut dengan sudut
kemiringan saluran alir bisa dilihat pada gambar 3.8 dengan simbol β.

Anda mungkin juga menyukai