Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wataala, karena atas berkat dan rahmat-
Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini. Penulisan laporan kerja praktek ini dilakukan
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar S1 Teknik Fisika di Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada. Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
dari massa perkuliahan sampai pada penyusunan laporan kerja praktek ini, sangat sulit bagi penulis
untuk menyelesaikan laporan kerja praktek ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:

1. Ibu Ir. Ester Wijayanti, M.T. selaku dosen pembimbing kerja praktek atas nasihat, masukan dan
bantuannya sehingga kerja praktek ini dapat penulis selesaikan dengan sebaik-baiknya.

2. Bapak Abidzar Ramadhana selaku pembimbing lapangan penulis yang telah memberikan
pengalaman selama kerja di PT Pertamina Geothermal Energy area Kamojang dan pengarahan
dalam penyelesaian laporan kerja praktek.

3. Prof. Ir. Sunarno, M.Eng.,Ph.D. selaku Ketua Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik UGM yang
telah memberikan izin untuk dapat melaksanakan Kerja Praktek di PT Pertamina Geothermal
Energy area Kamojang.

4. Kepala PT Pertamina Geothermal Energy area Kamojang yang telah memberikan penulis izin
untuk dapat melaksanakan kerja praktek di PT Pertamina Geothermal Energy area Kamojang
dan telah memberikan tugas-tugas yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan penulis
dalam bidang engineering.

5. Seluruh karyawan PT Pertamina Geothermal Energy area Kamojang yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu, terima kasih atas semua bantuannya.

6. Keluarga penulis, yang selalu memberikan support dan dukungan serta doa yang menyertainya.

Akhir kata, penulis berharap Allah Subhanahu Wataala berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian kerja praktek ini. Semoga laporan kerja praktek
ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Kamojang, 17 Februari 2015


DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


BAB III
SISTEM INSTRUMENTASI DAN PROSES PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
PANAS BUMI

3.1. Skema PLTP Unit IV PT. PGE area Kamojang

PT PGE area Kamojang unit IV merupakan salah satu pembangkit energi panas bumi yang
menghasilkan energi sebanyak 63MW. Plant overview PT PGE area Kamojang unit IV.

Uap yang berasal dari sumur digunakan untuk menggerakan generator dan akan menghasilkan
tenaga listrik. Sebelum uap masuk turbin, uap tersebut harus dialirkan melalui separator, dibagian
separator uap dipisahkan dengan air, agar uap yang dihasilkan benar benar uap kering. Kemudian uap
kering ini akan dilewatkan melalui demister, tujuannya agar uap tersebut tidak mengandung zat zat
kimia yang berbahaya yang dapat menimbulkan vibrasi, erosi dan pembentukan kerak pada nozzle
turbin. Uap kering murni ini kemudian dialirkan ke turbin. Uap yang digunakan untuk memutar turbin
akan terkondensasi didalam kondensor.
3.2. Komponen Utama dan Pendukung di PLTP

3.2.1 Separator dan Demister

Uap yang berasal dari sumur produksi sebelum masuk keturbin harus melalui separator dan
demister terlebih dahulu. Separator adalah suatu alat yang berfungsi sebagai pemisah zat zat padat,
silica, bintik bintik air, dan zat lain yang bercampur dengan uap yang masuk ke dalam separator.
Kemudian kotoran dan zat lain yang terkandung dalam uap yang masuk ke dalam separator akan
terpisah. Demister adalah sebuah alat yang berbentuk tabung silinder yang didalamnya terdapat kisi
kisi baja yang berfungsi untuk mengeliminasi butir butir air yang terbawa oleh uap dari sumur-sumur
panas bumi.

Dibawah ini merupakan gambar separator dan demister.

Gambar 3.3 Separator dan Demister

3.2.3. Cooling tower

Cooling tower berfungsi untuk mensuplai air kedalam pipa pipa kondensor untuk proses
kondensasi uap menjadi air. Dibawah ini merupakan gambar dari cooling tower.
Gambar 3.4 Cooling Tower
BAB IV
ANALISIS KINERJA HEAT EXCHANGER TYPE PLATE

4.1 Latar Belakang


Heat Exchanger memiliki peranan yang penting yakni untuk mendinginkan fluida dari
sistem Component Cooling Water System(CCWS) sebagai pendingin turbin, generator dan
kompressor. KinerjaHeat Exchanger yang buruk akan berdampak negatif ke kinerja
turbin,generator dan kompressor sehingga proses pembangkitan listrik akan bermasalah. Oleh
karena itu KinerjaHeat Exchanger harus dipastikan selalu dalam keadaan baik.

4.2 Tujuan
Menghitungnilai foulingfactor aktual dan membandingkan nilai fouling tersebut dengan
nilai fouling allowable.
Menghitung nilai pressure drop aktual dan membandingkan nilaitersebut dengan nilai
pressure dropallowable.

4.3 Dasar Teori


4.3.1 Heat Exchanger
Heat exchanger (HE) adalah alat untuk memindahkan panas dari suatu fluida ke fluida
yang lain. HE bekerja dengan prinsip proses pertukaran panas antara dua fluida yang berbeda
suhu dan dipasahkan oleh sebuah dinding sebagai medium transfer kalornya. HE banyak
digunakan pada berbagai instalasi industri, antara lain pada : boiler, kondensor, cooler, cooling
tower.Tujuan perpindahan panas tersebut di dalam proses industri diantaranya adalah untuk
memanaskan atau mendinginkan fluida hingga mencapai temperature tertentu yang dapat
memenuhi persyaratan untuk proses selanjutnya.
Klasifikasi dari alat penukar kalor dapat dibagi dalam beberapa kelompok berdsarkan
konstruksinya, yaitu
1) Tabung (tubular)
2) Tipe pelat
3) Permukaan yang diperluas(Extended Surface)
4) Regenerative

Berdasarkan arah aliran fluida, dikenal tiga macam pola aliran HE, antara lain
1) Aliran searah (co-current/parallel flow)
2) Aliran berlawanan arah (counter current / flow)
3) Aliran silang ( cross flow )

4.3.2 Heat Exchanger Tipe Plat


Salah satu type heat exchanger yang sering digunakan adalah Heat exchanger type
plate(PHE). Heat Exchanger jenis ini terdiri dari pelat-pelat yang sudah dibentuk dan ditumpuk-
tumpuk sedemikian rupa sehingga alur aliran untuk suatu fluida akan terpisahkan oleh pelat itu
sendiri terhadap aliran fluida satunya.Perpindahan panasterjadi lewat pelat-pelat yang berfungsi
sebagai sekat konduktor tersebut.

Gambar 4.1 Konstruksi Heat Exchanger type Plate


Kelebihan PHE dibandingkan jenis HE yang lain adalah:
Proses transfer panas lebih optimal karena permukaan transfer panas menggunakan
material pelat yang tidak tebal (ketebalan berkisar 0.5 hingga 3 mm)
HE tipe plat lebih fleksibel, yakni dapat dengan mudah pelatnya ditambah untuk
meningkatkan kapasitas.
Mudah dibuka untuk tujuan proses servis.
Interval waktu servis yang lebih panjangdibanding jenis HE lainnya.
Fouling cenderung lebih kecil kemungkinan terjadi.

Kekurangan PHE dibandingkan jenis HE yang lain adalah

Pelat merupakan bentuk yang kurang baik untuk menahan tekanan yang besar.

Maksimum suhu terbatas pada 250oC dik

4.3.2 HE Pelat dengan Pola Aliran Counter Current (Berlawanan Arah)


Aliran berlawanan arah adalah suatu aliran dimana fluida yang satu masuk pada
satu ujung penukar panas, sedangkan fluida yang lain masuk pada ujung yang lain dan
masing-masing fluida mengalir dengan arah yang berlawanan.
Gambar 4.2 Pola aliran HE Pelat Counter Current

Laju transfer panas HE aliran Counter Current dapat dinyatakan dengan persamaan

= (, , )

Dimana
= Laju transfer panas aktual (W)

= Laju aliran massa fluida dingin ( )
, = Suhu fluida dingin saat keluar (K)
, = Suhu fluida dingin saat masuk (K)

Nilai Koefisien Transfer PanasKeseluruhanaktual dihitung dengan persamaan :



= ;

= 2 1 / ln(2 /1 )
2 = , ,

2 = , ,

Keterangan :
= Koefisien Transfer PanasKeseluruhanaktual
A = Luasan Transfer Panas Total

= perbedaan suhu rerata logaritmik


, = Suhu fluida panas saat keluar (K)
, = Suhu fluida panas saat masuk (K)
4.3.4. Fouling Factor

Salah satu faktor yang mempengaruhi perpindahan panas pada HE adalah fouling factor.
Fouling adalah pengotor berupa kerak, endapan dan karatanpada permukaan transfer panas yang
mengurangi kemampuan perpindahan panas HE.Tingkat pengotor dinyatakan dengan
parameterfouling factor yang dihitung melalui persamaan:

1 1
=

Keterangan

= Nilai fouling factor

= Koefisien Transfer PanasKeseluruhanaktual

= Koefisien Transfer PanasKeseluruhansaat bersih

Nilai fouling factor yang diperbolehkan untuk desain HE yang dianalisis adalah sebesar 0.00

Koefisien Transfer PanasKeseluruhan saat bersih dihitung menggunakan data desain dengan
persamaan :

1 1 1 tp
= + +
hc hh k p
Keterangan :
h = koefesien konveksi fluida dingin
h = koefesien konveksi fluida panas
t p = tebal pelat
k p = konduktivitas pelat
Dimana koefesien konveksi masing-masing fluida dihitung menggunakan data karakteristik
fluida masing-masing dengan persamaan :
= /
= 0.338 0.68 0.33
Pr = /
Re = /
Keterangan :
= Bilangan Nusselt
Pr = Bilangan Prundle
Re = Bilangan Reynold
k = koefesien konduksi (W/mK)
= diameter hidraulik (m)
= viskositas ( Pa.s)
= kapasitas panas (W/K)
= densitas (kg/m3)
= kecepatan aliran pada tiap celah pelat(m/s)

Kecepatan aliran tiap pelat merupakan fungsi dimensi konstruksi dan aliran fluida dengan
persamaan :


=

= /2
= 4 /
=
= 2 ( + )

= Luasan cross section total aliran fluida panas atau fluida dingin (m2)
= Luasan cross section aliran fluida (m2)

= (m)

= ()

= ukuran celah (m)

= diameter hidraulik (m)

4.3.5 Pressure Drop

Laju aliran fluida antara pelat-pelat dalam HE sangat mempengaruhi penurunan


tekanan(pressure drop) pada HE. Presurre drop (P) untuk masing-masing aliran pada HE tidak
dibolehkan melebihi batas yang ditetapkan. Pada sistem HE tipe pelat yang dianalisis, nilai
pressure drop yang diizinkan adalah sebesar 23 kPa.

Persamaan untuk menghitung pressure drop adalah :

1
= 2
2
= ( 0.79 ln 1.64)2

Keterangan:
= pressure drop (Pa)

f = factor friksi
4.4 Metodologi
Metode yang digunakan untuk menganalisis kinerja HE dilakukan berdasarkan langkah
kerja berikut:
Pengumpulan referensi mengenai Heat Exchangertype Plate untuk mengetahui
bagaimana prinsip kerja alat tersebut dan perhitungan-perhitungan yang terkait untuk
menghitung kinerja alat tersebut.
Pengumpulan data operasi alat penukar panas tanggal 9 februari 2015 berupa data
suhu keluaran fluida panas (, ), suhu keluaran fluida dingin(, ), suhu masukan
fluida panas( , ), suhu keluaran fluia dingin( , ), Debit fluida dingin( ), dan Debit
fluida panas( ).
Analisis data untuk mendapatkan nilai fouling factor dan pressure drop

4.5 Hasil dan Pembahasan


Hasil Perhitungan Fouling Factor
Rf = 0.107 m2K/kW
Dimana Ua = 4.67 kW/m2K
= 10.51 kW/m2K

Nilai koefesien transfer panas aktual HE lebih kecil dibaningkan nilai koefesien
transfer panas saat bersih. Hal ini menunjukkan selama rentang waktu penggunaan HE,
terjadi proses pengotoran pada permukaan transfer panas. Pengotor ini dapat berupa
adanya kerak, karatan, dan endapan yang mengakibatkan kemampuan transfer panas
saat ini menurun.
Nilai fouling factor yang didapatkan dalam perhitungan adalah sebesar 0.061
m2K/kW. Nilai ini masih dibawah standar fouling menurut publikasi TEMA(Tubular
Exchanger Manufacturer Association), yakni sebesar 0.18 m2K/kW.

Hasil Perhitungan Pressure Drop


= 16.9 kPa dan = 7.4 kPa
Dimana = 20928; =9821
f = 0.026 ; f = 0.032
Nilai Konstanta tak berdimensi(reynold) yang didapatkan adalah sebesar 20928
dan 9821. Ini menunjukkan bahwa aliran-aliran yang melalui pelat bersifat turbulen.
Factor friksi dihitung dengan menggunakan persamaan yang dikembangkan oleh
Petukhovdengan masing-masing nilai reynold tersebut.
Nilai pressure drop aktual fluida dingin dan nilai pressure drop aktual fluida
panas adalah sebesar 16.9 kPa dan 7.4 kPa. Nilai ini dihitung dengan asumsi bahwa
permukaan pelat halus. Nilai ini masih dibawah nilai pressure drop yang diizinkan
dalam manual book, yakni sebesar 20 kPa.

4.6 Kesimpulan
Nilai fouling factor aktual sebesar 0.11 /masih dibawah nilai fouling factor
allowable sebesar 0.18 /
Nilai pressure drop fluida panas dan pressure drop fluida dingin sebesar 16.9 kPa dan 7.4
kPa masih dibawah nilai pressure drop allowable sebesar 23kP4.7
Performa Penukar Panas masih dalam keadaan baik
4.7 Saran
Besaran laju aliran massa yang digunakan oleh fluida panas agar tidak lebih dari 103 kg/s
Besaran laju aliran massayang digunakan oleh fluida dingin agar tidak lebih dari 99.7 kg/s
Besaran laju aliran massaagar dipantau secara rutin.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Data
a. Data Spesifikasi Desain Heat Exchanger

Spesifikasi pada sisi dingin Spesifikasi pada sisi panas


Laju aliran massa ( ) 65.999 kg/s Laju Aliran massa ( ) 66.67 kg/s
Suhu inlet (T) 26.2 C Suhu inlet (T) 37.02 C
Suhu outlet (T) 31.47 C Suhu outlet (T) 31.8 C
Densitas () 996 kg/m3 Densitas () 994.3 kg/m3
Kapasitas panas (cc) 4182 J/kgK Kapasitas Panas (ch) 4182 J/kgK
Viskositas Dinamik () 0.000866 Pa*s Viskositas Dinamik () 0.000691 Pa*s
Konduktivitas Termal (k) 0.6135 W/mK Konduktivitas Termal (k) 0.6216 W/mK

b. Data Konstruksi Desain Heat Exchanger

Data Spesifikasi Konstruksi HE


Luasan Transfer Panas (A) 93.62 m2
Jumlah Pelat 153
Jumlah Celah Antar Pelat (N) 154
Lebar Pelat (W) 0.55 m
Panjang Pelat (L) 1.3 m
Lebar celah antar pelat (a) 0.002975 m
tebal pelat(t p ) 0.0006 m
Konduktivitas pelat (k p ) 13.4 W/mK

c. Data Operasi Heat Exchanger

(kg/s) , (C) , (C) (kg/s) , (C) , (C)


Data Aktual (9 Feb 2015) 86.23 32.2 29.2 50.71 26.3 30.8

B. Perhitungan
a. Perhitungan Koefesien Transfer Panas Aktual

= (, , )
kg J
=> = 50.71 x 4182 x (30.8 26.3 )K = 954.37 kW
s kgK

= 2 1 / ln(2 /1 )
=> = ( 32.2 30.8) ( 29.2 26.3) / ln((32.2 30.8)/(29.2 26.3)) = 2.06


=

954.37
=> = = . /
93.62 2 x 2.06 K

b. Perhitungan Koefesien Transfer Panas Desain

= 2 ( + )
=> = 2(0.002975 + 1.3 ) = 2.61
=
=> = 0.002975 x 1.3 = 0.004 2
= 4 /
=> = 4 x 0.004 2 /2.61m = 0.006 m

= /2
=> = 1.3 0.002975 154/2 = 0.292

Perhitungan hh

, 86.23 /
= => = = 2.45 /
994.3 kg/m3 x 0.29m2

= /
kg 1
=> = 994.3 2.45 0.006 m x = 20928
m3 0.000691 Pa.s

= /
0.000691 . 4182 /
=> = 0.6216 W/mK
= 4.65

= 0.338 0.68 0.33


=> = 0.338 x 209280.68 4.650.33 = 486.7

= /
=> = 486.7 x 0.6216 = 50.95 / 2

Perhitungan hc

, 50.71 /
= => = = 1.44 /
996 kg/m3 x 0.29m2

= /
kg 1
=> = 996 1.44 0.006 m x = 9821
m3 0.000691 Pa.s

= /
0.000866 . 4182 /
=> = 0.6135 W/mK
= 5.9

= 0.338 0.68 0.33


=> = 0.338 x 98210.68 4.650.33 = 314.82

= /
=> = 314.82 x 0.6216 = . / 2

Perhitungan Ud

1 1 1 tp
= + +
hc hh k p
1
=> = 1 1 0.006
+ +
32.53 /2 50.95 /2 0.0134 /

= 10.5 /2

c. Perhitungan Fouling Factor


1 1
=

1 1
=> = = 0.107
2.99 10.5
d. Perhitungan Pressure Drop

=> = ( 0.79 ln 1.64)2 = (0.79 (20928) 1.64)2 = 0.026


=> = ( 0.79 ln 1.64)2 = (0.79 (9821) 1.64)2 = 0.031

1 1 1.3
=> = 2 = 0.026 994.3 3 2.45 = 16.9
2 2 0.006
1 1 1.3
=> = 2 = 0.031 996 3 1.44 = 7.14
2 2 0.006

Anda mungkin juga menyukai