1. Outline
1.1 Jenis-jenis Heat Exchanger
1.2 Mekanisme kerja Heat Exchanger
1.3 Aplikasi Heat Exchanger pada industri
2. Pembahasan
2.1 Jenis-jenis Heat Exchanger
Secara umum, pengertian Alat penukar kalor atau Heat exchanger adalah suatu alat
yang memungkinkan perpindahan panas dan bisa berfungsi sebagai Heater
(memanaskan fluida), Cooler (mendinginkan fluida), Condenser (mengkondensasikan
uap hasil pengolahan sebelumnya dengan menggunakan air pendingin atau udara),
Reboiler ( memanaskan kembali hasil dasar suatu kolom dengan menggunakan steam
atau media pemanas lain)
2.1.1 Double Pipe Heat Exchanger
Jenis paling sederhana dari penukar panas terdiri dari dua pipa konsentris diameter
yang berbeda, yang disebut double pipe heat exchanger. Salah satu fluida dalam double pipe
heat exchanger mengalir melalui pipa yang lebih kecil sementara fluida lainnya mengalir
melalui ruang annular antara dua pipa. Pada double pipe heat exchanger, terdapat 2 jenis aliran
yaitu aliran parallel dan aliran counter. Aliran parallel yaitu dimana baik fluida panas dan dingin
memasuki penukar panas pada akhir yang sama dan bergerak ke arah yang sama. Sedangkan
pada aliran counter, fluida panas dan dingin memasuki penukar panas di ujung-ujung dan
mengalir dalam arah berlawanan.
Perpindahan kalor secara radiasi pada alat penukar kalor hampir tidak ada. Hal ini
dikarenakan radiasi adalah perpindahan kalor tanpa adanya medium perantara.
Gambar 9. Ilustrasi Prinsip Alat Penukar Kalor Double Tube
(Sumber : Holman, 1988)
Penjelasan gambar di atas telah dipelajari sebelumnya pada bab konduksi, yaitu
dalam menentukan laju perpindahan kalor dan koefisien perpindahan kalor menyeluruh
(U). Berdasarkan pendekatan pada bab sebelumnya, didapatkan laju perpindahan
kalornya adalah sebagai berikut :
𝑇𝐴 −𝑇𝐵
𝑄= ln(
𝑟𝑜
⁄𝑟 )
(1)
1 𝑖 + 1
+
ℎ𝑖 𝐴𝑖 2𝜋𝑘𝐿 ℎ𝑜 𝐴𝑜
Sehingga untuk sebuah alat perpindahan kalor, jumlah kalor yang mengalir pada sistem
tersebut dapat dirumuskan :
𝑄 = 𝑈𝐴∆𝑇 (2)
di mana ΔT adalah perbedaan suhu menyeluruh dan A luas permukaan kontak, sehingga
nilai U nya adalah :
1
𝑈= 1 ∆𝑥 1 (3)
+ +
ℎ1 𝑘 ℎ2
Komponen utama pada Shell and tube heat exchanger terdiri dari:
2.3.1 Tube
Tube atau pipa merupakan budang pemisah antara kedua jenis fluida yang
mengalir didalamnya dan sekaligus bidang perpindahan panas. Ketebalan dan bahan
pipa harus dipilih berdasarkan pada tekanan operasi fluida kerjanya.
Lubang- lubang pipa pada penampang shell dan tube disusun mengikuti aturan
tertentu. Bentuk susunan lubang-lubang pipa secara persegi dan segitiga ini disebut
sebagai tube pitch. Pitch adalah jarak dari pusat atau center line tube yang satu ke
pusat tube yang lainnya.
Konstruksi shell sangat ditentukan oleh keadaan tube yang akan ditempatkan di
dalamnya. Shell ini dapat dibuat dari pipa berukuran besar atau pelat logam yang di-
roll. Shell merupakan badan dari heat exchanger, dimana terdapat tube bundle. Untuk
temperature yang sangat tinggi terkadang shell dibagi menjadi dua dan disambungkan
dengan sambungan ekspansi.
Biasanya, shell berbentuk bulat memanjang (silinder) yang berisi tube bundle
sekaligus sebagai wadah mengalirkan zat atau fluida, untuk kemungkinan korosi, tebal
shell sering diberi kelebihan 1/8 in.
2.3.4 Baffle/ Sekat
Pemasangan baffle bertujuan untuk membuat turbulensi aliran fluida baik pada
shell dan tube serta menambah waktu tinggal, tetapi pemasangan baffle akan
memperbesar pressure drop operasi dan menambah beban kerja pompa, sehingga laju
alir fluida yang dipertukarkan panasnya harus diatur. Selain itu, baffle pun memiliki
fungsi lain yaitu untuk menahan tube bundle, mengurangi atau menambah terjadinya
getaran.
Daftar pustaka
Cengel, Y. 2006. Heat Transfer 2nd Edition. USA: Mc Graw-Hill
Holman, J.P. 1988. Perpindahan Kalor Edisi Keenam. Jakarta : Penerbit Erlangga
Holman, J.P. 2009. Heat Transfer 10th Edition. New York: McGraw-Hill.
Polban. n.d. Evaluasi Kinerja Heat Exchanger 11E-25 pada preheating section dalam
crude distilling unit di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap [Online]
tersedia di: http://digilib.polban.ac.id/files/disk1/81/jbptppolban-gdl-indahhanap-
4032-1-daftar--4.pdf [diakses pada 11 April 2018]