Semester IV 2022/2023
LAPORAN PRAKTIKUM
a. Paralel Flow
Kedua fluida, mengalir dalam heat exchanger dengan aliran
searah. Kedua fluida memasuki HE dengan perbedaan suhu
besar. Perbedaan temperature yang besar akan berkurang seiring
dengan semakin besarnya x, jarak pada HE. Temperatu keluaran
dari fluida dingin tidak akan melebihi temperature fluida panas.
b. Counter Flow
Berlawanan dengan parallel flow, kedua aliran fluida yang
mengalir dalam HE masuk dari arah berlawanan. Aliran keluaran
fluida idngin ini suhunya mendekati suhu dari masukan fluida
panas sehingga hasil suhu yang didapat lebih efektif dari parallel
flow. Mekanisme perpindahan kalor jenis ini hamper sama dengan
parallel flow, di mana aplikasi bentuk diferensial dari persamaan
steady state.
1) Heat Exchanger
Heat Exchanger mengontrol kalor antara dua proses aliran: aliran
fluida panas yang membutuhkan pendinginan ke aliran fluida
temperatur rendah yang membutuhkan pemanasan. Kedua fluida
biasanya satu fasa atau suatu fluida yang berbentuk gas dan
lainnya berbentuk cairan.
2) Condenser
Condenser adalah tipe lain di mana hodrokarbon atau gas lainnya
yang mencair sebagian atau se;uruhnya dengan pemindahan
panas.
3) Cooler-Chiller
Berfungsi memindahkan panas, baik panas sensibel maupun
panas laten fluida yang berbentuk uap kepada media pendingin,
sehingga terjadi perubahan fasa uap menjadi cair. Media
pendingin biasanya digunakan air atau udara. biasanya dipasang
pada top kolom fraksinasi. Pada Condensor 0 0 beberapa kasus
refrijeran biasa digunakan ketika temperatur rendah dibutuhkan.
Pendinginan itu sering disebut ‘chiller’.
4) Reboiler
Digunakan untuk menguapkan kembali sebagian cairan pada
dasar kolom (bottom) distilasi, sehingga fraksi ringan yang masih
ada masih teruapkan. Media pemanas yang digunakan adalah uap
bisa steam Reboiler dipanaskan melalui media pemanas atau
dipanaskan langsung. Yang terakhir reboilernya adalah atau
furnace fire tube
5) Heater-Superheater
Heater digunakan untuk memanaskan fluida yang memiliki
viskositas tinggi baik bahan baku ataupun fluida proses dan
biasanya menggunakan steam sebagai pemanas. Superheater
memanaskan gas dibawah temperatur jenuh.
8) Bila suhu telah mencapai, suhu air panas masuk dan keluar dicatat
serta suhu air dingin masuk dan keluar.
0.1
0.05
0
VII. Pembahasan
A. PARALEL FLOW
Pada percobaan kali ini, menggunakan alat heat exchanger type
double pipe, dan jenis aliran yang diaplikasikan yaitu paralel flow
atau co-current flow. Paralel flow adalah jenis aliran searah dimana
aliran fluida panas masuk sama dengan aliran fluida dingin yang
masuk,begitu pula dimana aliran fluida panas yang keluar sama
dengan aliran fluida dingin keluar. Pada percobaan kali ini
perpindahan terjadi secara konduksi dan konveksi. Perpindahan
panas secara konduksi terjadi pada dinding pipa sedangkan
perpindahan secara konveksi terjadi pada fluida panas dan fluida
dingin.
B. COUNTER FLOW
Pada praktikum Heat Exchanger type double pipe bertujuan untuk
mengetahui cara kerja alat penukar panas pada pipa ganda dengan
menghitung koefisien perpindahan panas menyeluruh pada aliran
counter current, kemudian membandingkan nilainya dengan aliran
paralel flow /cocurrent. Dimana prinsip kerja counter current yaitu
aliran fluida panas dan fluida dingin berlawanan arah.
VIII. Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa :
Double pipe heat exchanger adalah alat penukar kalor yang
efektif dengan fluida dingin di inner pipa dan fluida panas mengalir
di pipa bagian annulus, Dari Hasil dari LMTD aliran berlawanan
arah laju 100 l/hr yaitu 9,8954 ⁰F, laju 200 l/hr yaitu 10,3357 ⁰F
dan laju 300 l/hr yaitu 7,8296 ⁰F.
Daftar Pustaka
Jobsheet Satuan Operasi. 2016. . Palembang : POLSRI. Alat Penukar Panas
Kern, D. Q. 1981. Process Heat Transfer. Mc-Graw Comp.Book. Holman, J.P.
1997. . Jakarta : Erlangga. Perpindahan Kalor www.scribd.com/DPHE/