PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Unit penukar kalor adalah suatu alat untuk memindahkan panas dari suatu fluida ke
fluida yang lain. Sebagian besar dari industri-industri yang berkaitan dengan pemprosesan
selalu menggunakan alat ini, sehingga alat penukar kalor ini mempunyai peran yang
penting dalam suatu proses produksi atau operasi.
Pemilihan yang tepat suatu alat penukar kalor akan menghemat biaya operasional
harian dan perawatan. Bila alat penukar kalor dalam keadaan baru, maka permukaan logam
dari pipa-pipa pemanas masih dalam keadaan bersih setelah alat beroperasi beberapa lama
maka terbentuklah lapisan kotoran atau kerak pada permukaan pipa tersebut. Tebal tipisnya
lapisan kotoran tergantung dari fluidanya. Adanya lapisan tersebut akan mengurangi
koefisien perpindahan panasnya. Harga koefisien perpindahan panas untuk suatu alat
penukar kalor selalu mengalami perubahan selama pemakaian. Batas terakhir alat dapat
berfungsi sesuai dengan perencanaan adalah saat harga koefisien perpindahan panas
mencapai harga minimum.
Alat penukar panas atau Heat Exchanger (HE) adalah alat yang digunakan untuk
memindahkan panas dari sistem ke sistem lain tanpa perpindahan massa dan bisa berfungsi
sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Biasanya, medium pemanas dipakai adalah
air yang dipanaskan sebagai fluida panas dan air biasa sebagai air pendingin (cooling
water). Penukar panas dirancang sebisa mungkin agar perpindahan panas antar fluida dapat
berlangsung secara efisien. Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, baik antara
fluida terdapat dinding yang memisahkannya maupun keduanya bercampur langsung
(direct contact). Penukar panas sangat luas dipakai dalam industri seperti kilang minyak,
pabrik kimia maupun petrokimia, industri gas alam, refrigerasi, pembangkit listrik. Salah
satu contoh sederhana dari alat penukar panas adalah radiator mobil di mana cairan
pendingin memindahkan panas mesin ke udara sekitar.
Jenis-jenis penukar panas antara lain :
a. Double Pipe Heat Exchanger
b. Plate and Frame Heat Exchanger
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
Apa yang dimaksud dengan Heat Exchanger pada plat and frame ?
4.
C. Tujuan
Dalam penulisan makalah ini penulis memiliki tujuan diantaranya :
1. Mengetahui pengertian Heat Exchanger.
2. Mengetahui dan memahami prinsip kerja dari Heat Exchanger.
D. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode pengumpulan materi
dari buku dan internet.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Prinsip dan teori dasar perpindahan panas
Panas adalah salah satu bentuk energi yang dapat dipindahkan dari suatu tempat ke
tempat lain, tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan sama sekali. Dalam suatu
proses, panas dapat mengakibatkan terjadinya kenaikan suhu suatu zat dan atau perubahan
tekanan, reaksi kimia dan kelistrikan.
Proses terjadinya perpindahan panas dapat dilakukan secara langsung, yaitu fluida
yang panas akan bercampur secara langsung dengan fluida dingin tanpa adanya pemisah
dan secara tidak langsung, yaitu bila diantarafluida panasdan fluida dingin tidak
berhubungan langsung tetapi dipisahkan oleh sekat-sekat pemisah.
Stabilitas fasa fluida pada HE suhu rendah sangat penting mengingat aliran
panas/dingin harus dapat mengalir dengan baik (viscositas optimal). Pengaruh suhu,
tekanan, dan jenis kriogenik akan sangat menentukan efektivitas pertukaran panas yang
terjadi. Beberapa kriteria utama HE yang dibutuhkan untuk penggunaan pada suhu rendah:
1. Perbedaan suhu aliran panas dan dingin yg kecil guna meningkatkan efisiensi
2. Rasio luas permukaan terhadap volume yg besar untuk meminimalkan
kebocoran
3. Perpindahan panas yang tinggi untuk mengurangi luas permukaan
4. Massa yg rendah untuk meminimalkan waktu start up
5. Kemampuan multi channel untuk mengurangi jumlah HE
6. Kemampuan menerima tekanan yg tinggi
7. Pressure Drop yg rendah
Minimalisasi beda suhu aliran panas & dingin harus juga memperhatikan pengaruh
suhu terhadap panas spesifik (Cp) fluida. Jika Cp menurun dengan menurunnya suhu
fluida (contoh Hidrogen), maka perbedaan suhu inlet & outlet harus ditambah dari harga
minimal beda suhu aliran.
a.
antar yang satu dengan yang lainnya dan tidak diikuti oleh perpindahan molekul-molekul
4
tersebut secara fisik. Molekul-molekul benda yang panas bergetar lebih cepat
dibandingkan molekul-molekul benda yang berada dalam keadaan dingin. Getaran-getaran
yang cepat ini, tenaganya dilimpahkan kepada molekul di sekelilingnya sehingga
menyebabkan getaran yang lebih cepat maka akan memberikan panas.
b.
dapat dihantarkan dari suatu tempat ke tempat lainnya (dari benda panas ke benda yang
dingin) dengan pancaran gelombang elektromagnetik dimana tenaga elektromagnetik ini
akan berubah menjadi panas jika terserap oleh benda yang lain.
condensing
turbin,
maka
minyak tersebut akan keluar dari boiler dan mengalir didalam tube.
Memanaskan fluida
Suhu yang masuk dan keluar kedua jenis fluida diatur sesuai dengan
kebutuhannya. Pada gambar diperlihatkan sebuah heat exchanger, dimana fluida
yang berada didalam tube adalah air, disebelah luar dari tube fluida yang
mengalir adalah kerosene yang semuanya berada didalam shell.
d. Regenerative
1) Tipe rotary 3) Tipe disk (piringan)
2) Tipe drum 4) Tipe matrik tetap
6. Klasifikasi berdasarkan pengaturan aliran
a. Aliran dengan satu pass
1) Aliran berlawanan
4) Aliran parallel
2) Aliran melintang
5) Aliran split
Aliran compound
Aliran paralel yang berlawanan (M pass pada shell dan N pass pada
tube)
Aliran split
2) Multipass plat
10
BAB III
PLAT HEAT EXCHANGER
A. Penukaran panas pada plat ( plate heat exchanger )
Plate Heat Exchanger adalah salah satu jenis alat penukar panas yang
terdiri atas paket pelat-pelat tegak lurus bergelombang atau dengan profil lain,
yang dipisahkan antara satu dengan lainnya oleh sekat-sekat lunak. Pelat-pelat ini
dipersatukan oleh suatu perangkat penekan dan jarak antara pelat-pelat ditentukan
oleh sekat-sekat tersebut. Pada setiap sudut dari pelat yang berbentuk empat
persegi panjang terdapat lubang. Melalui dua di antara lubang-lubang ini media
yang satu disalurkan masuk dan keluar pada satu sisi, sedangkan media yang lain
karena adanya sekat mengalir melalui ruang antara disebelahnya. Dalam hal itu
hubungan ruang yang satu dan yang lainnya dimungkinkan. pelat-pelat yang
dibentuk sesuai kebutuhan dan umumnya terbuat dari baja (stainless steel type
304, 316, 317) atau logam lainnya.
Plate Heat Exchanger merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai
penukar panas yang menggunakan plat logam untuk mentransfer panas antara
dua fuida. Keuntungan besar menggunakan plate heat exchanger ialah sebagai
penukar panas konvensional yang baik. Kemampuan transfer panas yang baik
akan meningkatkan kecepatan perubahan suhu. Konsep dibalik penukar panas ini
adalah penggunaan plat yang dapat digunakan sebagai penahanan untuk fluida
panas atau dingin, suatu fluida mentransfer panasnya ke fluida lain dengan cara
mengaliri sebuah plat yang sudah terisi dengan fluida yang lain. Dalam
kebanyakan kasus, penukar terdiri dari plat berisi satu fluida yang melewati ruang
berisi cairan lain. Dinding plat biasanya terbuat dari logam, atau zat lain dengan
konduktivitas panas yang tinggi, untuk memfasilitasi pertukaran, sedangkan
casing luar terbuat dari plastik atau dilapisi dengan isolasi termal, untuk
mencegah panas yang melarikan diri dari exchanger.
Alat penukar panas pelat dan bingkai terdiri dari paket pelat pelat tegak
lurus, bergelombang, atau profil lain. Pemisah antara pelat tegak lurus dipasang
penyekat lunak ( biasanya terbuat dari karet ). Pelat pelat dan sekat disatukan
11
oleh suatu perangkat penekan yang pada setiap sudut pelat 10 ( kebanyakan segi
empat ) terdapat lubang pengalir fluida. Melalui dua dari lubang ini, fluida
dialirkan masuk dan keluar pada sisi yang lain, sedangkan fluida yang lain
mengalir melalui lubang dan ruang pada sisi sebelahnya karena ada sekat.
dialiri oleh
komponen lain.
Cairan panas yang melintasi bagian bawah head dialirkan ke atas
melintas diantara setiap plae genap sementara cairan dingin pada bagian puncak
head dialirkan turun diantara plat-plat ganjil. Arah aliran produk dan medium
pemanas di dalam pelat biasanya berbeda atau boleh dikatakan mengalir secara
berlawanan. Pada umumnya produk akan masuk melalui saluran
atas dan
mengalir kebawah melewati pelat, sehingga aliran keluaran produk akan berada
dibawah, sedangkan medium pemanas akan masuk melalui
saluran yang
berkebalikan dari produk, yaitu masuk melalui saluran bawah dan mengalir ke
atas melewati pelat, sehingga aliran pengeluaran medium pemanas akan berada
diatas. Arah aliran yang berlawanan ini dimaksudkan agar proses pemanasan
dapat lebih cepat berlangsung.
Produk yang mengalir pada suatu pelat akan terhimpit oleh medium
pemanas dengan arah aliran yang berbeda, sehingga produk akan cepat memanas
karena tertekan oleh pelat yang mengalirkan medium pemanas. Produk yang telah
menjadi panas dan medium yang telah mengalir pada suatu pelat akan mengalir
keluar.
Saluran pengeluaran medium pemanas dan produk ada dua macam
tergantung dari rangkaian pelat yang digunakan, baik itu seri maupun paralel.
12
Pada rangkaian seri produk yang masuk dan keluar akan melewati ports pada
bagian front head yang sama. Sedangkan pada rangkaian paralel produk dan
medium pemanas akan masuk dan keluar melewati bagian yang berbeda, yaitu
masuk melewati ports pada bagian front head dan keluar melalui ports pada
bagian belakangnya.
C. Kelebihan Plate Heat Exchanger
1. Mempunyai permukaan perpindahan yang sangat besar pada volume alat
yang kecil,sehingga perpindahan panas yang efisien.
2. Mudah dirawat dan dibersihkan
3. Mudah dibongkar dan dipasang kembali ketika proses pembersihan
4. Waktu tinggal media sangat pendek
5. Dapat digunakan untuk cairan yang sangat kental (viskos)
6. Plate and Frame lebih fleksibel, dapat dengan mudah pelatnya ditambah
7. Ukuran yang lebih kecil dapat mengurangi biaya dalam segi bahan (Stainless
Steel,Titanium, dan logam lainnya)
8. Aliran turbulensinya mengurangi peluang terjadinya fouling dan sedimentasi
D. Kekurangan PHE
1. Pelat merupakan bentuk yang kurang baik untuk menahan tekanan. Plate
Heat Exchanger tidak sesuai digunakan untuk tekanan lebih dari 30 bar.
2. Pemilihan material gasket yang sesuai sangatlah penting
3. Maksimum temperatur operasi terbatas hingga 250 oC dikarenakan performa
dari material gasket yang sesuai.
13
Gambar 4. Penukar panas jenis pelat and Frame (Stevano Viktor, 2011)
Beberapa banyak tipe pada Plate heat excanger, plat heat exchanger yang
banyak dijumpai di industri adalah :
1. Glue type
Tipe glue ini memerlukan lem untuk memasang gasket pada plate heat
exchanger. Lem yang digunakan hendaknya ialah lem yang mempunyai
ketahanan terhadap panas yang baik.
14
15
2. Plat penekan
Pelat penekan (Compression Plate) terbuat dari logam yang berfungsi
sebagai penekan pelat agar pada saat operasi alat berjalan tidak ada rongga
didalam aliran fluida agar tidak terjadi kebocoran.
3. Pelat (plates)
Pelat (plates) umumnya berukuran 0,4 - 0,6 mm terbuat dari stainless steel
atau titanium dan terdapat pada berbagai macam susunan yang berombak-ombak,
berfungsi sebagai tempat mengatur fluida serta tempat terjadinya pertukaran
panas antara fluida panas dengan fluida dingin. Fluida pada pelat ini mengalir
secara turbulen, hal ini dikarenakan bentuk dari pelat tersebut yang bergerigi
sehingga pertukaran panas dapat berlangsung secara cepat. Makin banyak pelat
tekanan makin besar.
Vertical, termasuk salah satu pola pelat yang sering digunakan karena
mempunyai banyak pembatas untuk mengalir, sehingga menyebabkan
banyak gerakan putaran (turbulen), perpindahan panas dengan kecepatan
tinggi, dan menurunkan tekanan.
16
4. Plat penyangga
Pelat penyangga tetap (fixed frame), terbuat dari logam dan berfungsi
menjaga pelat agar tetap stabil.
17
18
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat penukar panas atau Heat Exchanger (HE) adalah alat yang digunakan
untuk memindahkan panas dari sistem ke sistem lain tanpa perpindahan massa dan
bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Biasanya, medium
pemanas dipakai adalah air yang dipanaskan sebagai fluida panas dan air biasa
sebagai air pendingin (cooling water).Penukar panas dirancang sebisa mungkin
agar perpindahan panas antar fluida dapat berlangsung secara efisien. Pertukaran
panas terjadi karena adanya kontak, baik antara fluida terdapat dinding yang
memisahkannya maupun keduanya bercampur langsung (direct contact).
Plate Heat Exchanger adalah salah satu jenis alat penukar panas yang
terdiri atas paket pelat-pelat tegak lurus bergelombang atau dengan profil lain,
yang dipisahkan antara satu dengan lainnya oleh sekat-sekat lunak.
B. Saran
Setelah menuliskan makala ini, penulis memberikan bebrapa saran bagi
pembeca untuk dapat di amalkan, diantaranya :
19
20