TINJAUAN PUSTAKA
dt
qk = kA
𝑑𝑥
keterangan :
Laju perpindahan panas konveksi pada suhu tertentu dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan :
Keterangan :
Pada proses perpindahan panas secara radiasi, panas yang ada diubah
menjadi gelombang elektromagnetik yang merambat tanpa melalui media
penghantar. Ketika gelombang tersebut telah sampai mengenai pada permukaan
benda, maka gelombang mengalami transisi (diteruskan), refleksi (dipantulkan)
dan absorpsi (diserap) kemudian menjadi kalor. Hal ini tergantung terhadap jenis
bendanya. [2]
Energi radiasi dikeluarkan oleh benda karena suhu yang dimiliki, yang
dipindahkan melalui ruang antara, dalam bentuk gelombang elektromagnetik Bila
energi radiasi mengenai suatu bahan, maka sebagian dari radiasi akan dipantulkan,
sebagian diserap dan sebagian lagi diteruskan. Sedangkan besarnya energi :
𝑄𝑝𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟𝑎𝑛 = 𝜎𝐴𝑇 4
Keterangan :
Alat penukar panas adalah alat pendukung proses yang sering digunakan
untuk memindahkan panas, dapat berfungsi sebagai pemanas maupun pendingin.
Alat penukar panas dirancang sedemikian rupa agar mendapatkan perpindahan
panas antar fluida yang berlangsung secara efisien. Pada alat penukar panas terjadi
pertukaran panas karena adanya kontak balik antara fluida terdapat dinding yang
memisahkan maupun keduanya bercampur secara langsung atau direct contact.
3,14
Atube = dtube dalam2
4
Volume Tube
3,14
Atube = dtube dalam2
4
Volume Shell
Massa Benda
Alat penukar kalor (heat) tipe Double-Pipe Exchanger terdiri atas dua buah
pipa yang tersusun secara konsentris. Penukar pipa model ini biasanya terdiri dari
beberapa line pipa yang disusun secara vertikal. Pada alat ini, proses perpindahan
panas terjadi secara tidak langsung (indirect contact type), 15 karena terdapat
dinding pemisah antara kedua fluida (panas dan dingin) sehingga kedua fluida
tidak bercampur. Fluida yang memiliki suhu lebih rendah (fluida pendingin)
mengalir melalui pipa kecil, sedangkan fluida dengan suhu yang lebih tinggi
mengalir pada pipa yang lebih besar (pipa annulus). Perpindahan kalor yang terjadi
pada fluida adalah proses perpindahan panas secara konveksi, sedang proses
konduksi terjadi pada daerah dinding pipa. Kalor mengalir dari fluida yang
bertemperatur tinggi ke fluida yang bertemperatur rendah. Tipe aliran yang
digunakan adalah aliran yang kedua fluidanya berseberangan atau murni counter
current. [2]
Gambar 2.5 Double Pipe Heat Exchanger
Plate Heat Exchanger merupakan penukar panas yang terdiri dari Pelat
(plate) dan Rangka (frame). Dalam Plate Heat Exchanger, beberapa pelat disusun
dengan susunan tertentu, sehingga terbentuk dua jalur (line) yang disebut dengan
cold Side dan hot Side. Hot Side dialiri fluida dengan temperatur relatif lebih
tinggi dan Cold Side dialiri fluida dengan temperatur relative lebih kecil. pelat
logam digunakan sebagai media untuk mentransfer panas antara dua cairan.
.Pemisah antara pelat-pelat tersebut dipasang penyekat lunak. Pelat-pelat dari
sekat ditentukan oleh suatu perangkat penekan yang pada setiap sudut pelat
terdapat lubang pengalir fluida, fluida mengalir pada sisi yang lain, sedangkan
fluida yang lain mengalir melalui lubang dan ruang pada sisi sebelahnya karena
ada sekat. [2]
Heat exchanger tipe ini terdiri dari sebuah shell dan beberapa tube. Fluida
yang dialirkan dalam sisi shell dapat digunakan untuk production fluid (fluida
dingin) dan sisi tube untuk steam (fluida panas) atau sebaliknya. Hal tersebut
bergantung pada alasan engineering-nya, dapat berupa alasan mekanikal cleaning.
Shell and tube heat exchanger terdiri dari beberapa komponen yaitu tube,
shell, baffles dan tube sheet. Dalam penerapannya, fungsi dari tube yaitu sebagai
aliran media pemanas dari heat exchanger. Shell sebagai isolasi panas yang
merupakan komponen tempat fluida yang akan dipanaskan. Baffles digunakan
untuk penyekat dari dalam shell agar aliran turbulen terjadi di dalam shell.[3]
1. Parallel flow
Jenis aliran ini menyebabkan dua aliran fluida mengalir pada heat
exchanger memasuki dan berakhir pada jalur yang sama.[3]
2. Counter Flow
Jenis aliran ini mempunyai dua aliran fluida yang paralel tetapi
berbeda jalur. Distribusi temperatur dapat dinyatakan dalam deskripsi
satu dimensi.
Gambar 2.9 Aliran Counter Flow
3. Cross Flow
Jenis aliran silang (cross flow) ini terdapat tiga perbedaan yaitu
kedua aliran unmixed, unmixed mixed, dan kedua aliran mixed.
Unmixed mempunyai arti ketika satu aliran melewati aliran yang lain
tidak terjadi percampuran
2.1 Komponen Komponen Shell and Tube Heat Exchanger
Alat penukar panas Shell and Tube memiliki komponen – komponen yang
sangat berpengaruh dan menunjang kinerja alat. Adapun komponen – komponen
dari alat penukar kalor tipe ini adalah :
A. Tubes
B. Tube sheets
E. Channel Covers
F. Pass divider
G. Baffles
Manufaktur dalam arti yang luas adalah proses merubah bahan baku
menjadi suatu produk. Proses merubah bahan baku menjadi suatu produk ini
meliputi perancangan produk, pemilihan material, dan tahap-tahap proses dimana
produk tersebut dibuat.[6]
1. Proses Pelubangan
Kecepatan Potong :
𝜋𝑑. 𝑛
𝑣= 𝑚/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
1000
Kedalaman Potong :
𝑑
𝑎= 𝑚𝑚
2
Waktu pemotongan :
𝐼𝑡
𝑡𝑐 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
2. 𝑓𝑛
Lubang yang dibuat dengan mata bor, apabila nantinya dibuat ulir
dengan proses pengetapan harus diperhitungkan diameternya agar
diperoleh ulir yang sempurna. Rumus diameter lubang atau diameter
mata bor untuk ulir dengan kisar dan diameter tertentu adalah :
1
𝑇𝐷𝑆 = 𝑂𝐷 − 𝑁
Keterangan :
TDS = Tap drill size/ukuran lubang (inchi)
OD = Outside Diameter/diameter luar
N = jumlah ulir tiap inchi
2. Proses Pengelasan
Pengelasan merupakan penggabungan bahan yang didasarikan pada
prinsip-prinsip proses difusi. Sehingga terjadi pengatuhan bahan yang
di las, kelebihan sambungan las adalah dapat menahan kekuatan yang
tinggi, mudah pelaksanaannya dan cukup ekonomis. Kelemahan dalam
pengelasan adalah terjadi perubahan struktur mikro bahan yang dilas
sehingga terjadi perubahan sifat fisik maupun mekanis dari bahan yang
dilas.
Klasifikasi dalam pengelasan dibagi menjadi tiga :
a. Pengelasan cair adalah cara pengelasan dimana sambungan
dipanaskan sampai mencair dengan sumber panas dari busur listrik
atau sumber api gas yang terbakar.
b. Pengelasan tekan adalah cara pengelasan dimana sambungan
dipanaskan dan kemudian ditekan hingga menjadi satu.
c. Pematrian adalah cara pengelasan diman sambungan diikat dan
disatukan denngan menggunakan paduan logam yang mempunyai
titik cair rendah. Dalam hal ini logam induk tidak turut mencair.
A = a. l
Keterangan :
A = Luas lasan ( mm2)
a = Tebal plat yang paling tipis (mm)
l = Panjang kampuh (mm)
60. E. J
J= (joule/cm)
V
Keterangan :
J = Masuk panas ( joule)
E = Tegangan busur (volt)
I = Arus (ampere)
V = Laju las (cm/menit)
Pada susu sapi segar terkandung dua jenis bakteri merugikan yaitu bakteri
saprofit dan juga bakteri patogen. Bakteri saprofit dapat merusak fisik susu dan
mempercepat pembusukkan susu sedangkan bakteri patogen adalah bakteri
pembawa penyakit yang dapat menyebarkan penyakit bagi pengkonsumsi susu
yang tercemar bakteri patogen. Agar kualitas dan manfaat susu sapi tetap terjaga,
maka kedua jenis bakteri ini harus dihilangkan dari kandungan susu. Salah satu cara
yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan proses pasteurisasi.
Susu pasteurisasi adalah susu segar, susu rekonstitusi, susu rekombinasi
yang telah mengalami proses pemanasan pada temperatur 63°C -66°C selama
minimum 30 menit atau pada pemanasan 72°C selama minimum 15 detik,
kemudian segera didinginkan sampai 10oC, selanjutnya diperlakukan secara aseptis
dan disimpan pada suhu maksimum 4,4oC.