Anda di halaman 1dari 2

1 HALAMAN DI FOLIO

HAL YANG HARUS DICARI :

1. LUSH
LUSH merupakan perusahaan yang didirikan oleh pasangan suami istri Mark Constantine and
Liz Weir pada tahun 1980-an di Poole, England. Terdapat 6 komitmen yang dipegang
oleh lush pada implementasi produknya , yaitu freshest cosmetics, 100% vegetarian, handmade,
fighting animal, naked (35% produknya tidak memakai kemasan dan sisanya menggunakan
recyclable material) , dan ethical buying. Hal ini yang membuat produk ini diminati masyarakat.
Mereka menyatakan setelah buah dan sayuran dipanen, maka bahan baku tersebut langsung
dilakukan pengolahan sehingga tidak banyak nutrisi yang hilang dan efeknya akan semakin baik
untuk kulit. Contoh produknya yang terkenal di indonesia adalah mask of magnaminty, masker
untuk wajah dan badan yang mengandung madu dan peppermint oil
2. MICROBEADS EFFECT
Produk pembersih yang mengandung scrub abrasif sudah sangat berkembang ketika manusia
mulai menerapkan pengelupasan kulit secara mekanis untuk membuang permukaan kulit paling
luar dan memperhalus kulit (Chang, 2013). Menurut Mills (Mills, 1979), scrub yang abrasive terdiri
atas bahan alami dan sintesis seperti butiran polietilen, aluminium oksida, buah-buahan yang
tumbuh dalam tanah, dan butiran natrium tetraborate dekahidrat yang dibuat dengan berbagai
derajat pengelupasan kulit. Akan tetapi, keberadaan microbeads polimer sebagai bahan scrub
yang banyak digunakan dalam kosmetik dan personal care menjadi permasalahan baru bagi
lingkungan. Massa jenisnya yang lebih ringan dari air (Eriksen et al., 2013) menyebabkan
microbeads tidak dapat diproses dalam instalasi pengolahan air limbah dan menjadi overflow
yang selanjutnya mengalir ke perairan dan berakhir di laut. Microbeads tersebut sangat hidrofobik
sehingga lebih mudah menyerap zat- zat polutan beracun (Schneiderman, 2014) dimakan hewan
laut dan terdistribusi melalui rantai makanan. Selain itu, microbeads yang tercemar di lautan juga
dapat merusak terumbu karang akibat microbeads yang menyumbat di saluran pencernaannya.
Polimer yang digunakan sebagai bahan microbeads juga sangat persisten dan perlu waktu yang
sangat lama agar bisa terdegradasi secara alami di alam. Berdasarkan fakta yang ditemukan,
jumlah polutan yang terakumulasi dalam microbeads seperti PCBs (Polychlorinated biphenyls)
mencapai 100.000 – 1.000.000 kali jumlah yang terdeteksi di air laut (National Oceanic
Atmosphere Association, 2011).Penggunaan Scrub Plastik ini lebih dipilih oleh produsen
dikarenakan harganya jauh lebih murah dan mudah diproduksi dibandingkan dengan yang terbuat
dari bahan alami seperti biji-bijian.
3. HUBUNGAN DIABETES DAN OBESITAS SERTA BAGAIMANA KONDISI DI INDO
Menurut beberapa hasil penelitian, diabetes tipe 2 sangat erat kaitannya dengan obesitas. Pada
penderita diabetes tipe 2, pankreasnya sebenarnya menghasilkan insulin dalam jumlah yang cukup
untuk mempertahankan kadar glukosa darah pada tingkat normal, namun insulin tersebut tidak
dapat bekerja maksimal membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa karena terganggu oleh
komplikasi-komplikasi obesitas, salah satunya adalah kadar lemak darah yang tinggi (terutama
kolesterol dan trigliserida).Karena tidak efektifnya kerja insulin membantu penyerapan glukosa oleh
sel-sel tubuh maka pankreas akan berusaha menghasilkan lebih banyak insulin. Lama-kelamaan
karena dipaksa untuk menghasilkan insulin secara berlebihan secara terus-menerus, akhirnya
kemampuan pankreas untuk menghasilkan insulin semakin berkurang. Kondisi ini disebut resistensi
insulin (insulin resistance). Resistensi insulin merupakan faktor resiko seseorang dapat mengalami
diabetes tipe 2. Data terbaru dari International Diabetes Federation (IDF) Atlas tahun 2017 menunjukkan
1 HALAMAN DI FOLIO

bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-6 dunia dengan jumlah diabetesi sebanyak 10,3 juta jiwa. Di
indo, obesitas di Indo 40 juta

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Total Kasus Diabetes di Indonesia Merupakan
Diabetes Tipe 2, http://wartakota.tribunnews.com/2018/04/30/total-kasus-diabetes-di-indonesia-
merupakan-diabetes-tipe-2.
Penulis: Gopis Simatupang
Editor: Aloysius Sunu D

Anda mungkin juga menyukai