Tugas Makalah
1. Definisi Topik
Obat untuk gigi dan mulut adalah sediaan atau paduan bahan-bahan yang digunakan untuk
mempengaruhi sistem fisiologis atau keadaan patologi dalam rangka pencegahan, penyembuhan, dan
pemulihan untuk daerah dalam mulut termasuk gigi.
Terdapat Macam-macam obat untuk gigi dan mulut yang dibedakan berdasarkan kegunaanya.
Contohnya yaitu analgesik, anestetik, antibiotik, anti fungal, dan antiseptic.
a. Analgesik
Analgesik adalah obat yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit gigi atau rasa sakit setelah
menjalani perawatan gigi. Obat yang sering digunakan adalah ibuprofen, acetaminophen, aspirin,
dan corticosteroids. Macam obat diatas merupakan jenis obat non narkotika. Akan tetapi, Jenis obat
narkotika juga bisa digunakan untuk kondisi sakit yang parah. Contohnya adalah Kodein atau
hidrokodon (Vicodin)
c. Antibiotik
Antibiotik digunakan untuk mencegah bakteri yang selalu ada pada permukaan jaringan sekitar
gigi. Selain itu, juga dapat mengobati infeksi yang dapat timbul setelah melakukan operasi gigi.
Contoh obat yang sering digunakan adalah Clindamycin, Erythromycin, chlorhexidine, dan
tetracyclines. Obat ini dapat diberikan secara oral, intramuscular atau intravena.
e. Antiseptik
Jenis obat ini digunakan untuk mengurangi plak dan radang gusi serta membunuh kuman yang
menyebabkan bau mulut. Contohnya adalah thymol (pada listerin mouthwash)
3. Pilih salah satu jenis dan macam obat serta bentuk sediaan yang paling umum
Obat yang umum digunakan adalah thymol yang terkandung pada listerine mouthwash. Obat
ini berfungsi sebagai antiseptic yang dapat dibeli dengan mudah karena merupakan obat bebas
tanpa resep dokter. Bentuk sediaan obat ini adalah gargarisma.
4. Informasi Umum Mengenai Obat
a. Kegunaan dan cara kerja obat
Terdapat 4 bahan aktif yang berfungsi secara sinergi mencegah dan mengurangi tumbuhnya
plak dan radang gusi hingga mencegah timbulnya bau mulut yang disebabkan oleh
mikroorganisme.
c. Proses pembuatan
Secara umum, proses pembuatan obat pencuci mulut ada 2, yaitu Compounding dan Filling. Selain
itu terdapat analisis yang dilakukan setelah proses Compounding
a. Compounding (Pencampuran)
1. Obat kumur dibuat melalui proses batch di area pabrik yang disebut compounding. Di sini
operator, disebut compounder, membuat batch 2.000-3.000 gal (7.571-11.356 L) dari obat
kumur dengan instruksi formula khusus. Bahan baku dikirim ke area peracikan dengan truk
pengangkat. Compounder menambahkannya ke tangki batch utama di mana mereka
dicampur secara menyeluruh. Bergantung pada instruksi formula, batch dipanaskan dan
didinginkan untuk mendapatkan bahan baku yang cepat bergabung.
2. Bahan yang digunakan dalam jumlah besar — seperti alkohol atau air — kemudian dipompa
langsung ke dalam tangki. Ini dilakukan hanya dengan mengatur kontrol komputer ke jumlah
yang sesuai dan menekan tombol. Komputer juga mengontrol kecepatan dan suhu
pencampuran dari Batch. Tergantung pada ukuran bets dan jumlah bahan baku, obat kumur
dapat memakan waktu antara satu hingga tiga jam untuk dibuat.
b. Analisis batch
3. Ketika batch selesai, sampel dibawa ke laboratorium Quality Control (QC). Penampilan dan
aroma batch diperiksa untuk memastikan bahwa batch memenuhi spesifikasi yang tercantum
dalam formula. Ahli kimia QC juga dapat menjalankan penentuan pH dan pemeriksaan
viskositas. Jika beberapa karakteristik batch ditemukan di luar kisaran yang ditentukan,
penyesuaian dapat dilakukan pada titik ini. Misalnya, warna dapat dimodifikasi dengan
menambahkan lebih banyak pewarna.
5
4. Setelah batch disetujui, ia dipompa dari tangki utama ke tangki penampung. Tangki
penampung ini dapat langsung dihubungkan ke jalur pengisian tempat produk dimasukkan
ke dalam kemasan tersendiri.
c. Filling (Pengisisan)
5. Di awal baris pengisian ada tempat penyimpanan besar yang disebut hopper yang berisi
botol kosong yang akan diisi. Di tempat sampah ini, botol-botol tersebut dimanipulasi secara
fisik sehingga keluar dengan berdiri tegak di atas ban berjalan. Mereka kemudian
dipindahkan ke tangki pengisi yang berisi produk obat kumur massal.
6. Tangki pengisi memiliki serangkaian kepala pengisian piston yang dirancang untuk
memberikan jumlah obat kumur yang tepat. Saat botol bergerak di sekitar carousel, piston
bergerak ke bawah dan produk dikeluarkan ke dalam botol.
7. Setelah botol-botol diisi, botol-botol itu dikirim dengan ban berjalan ke mesin capping.
Tutupnya juga disimpan di tempat sampah besar dan disejajarkan dengan benar. Saat botol
melewati hopper capping, tutupnya dipasang dan dipelintir atau didorong pada tempatnya.
8. Dari stasiun penutup, botol dipindahkan ke mesin pelabelan. Label dipegang pada gulungan
besar dan dijalin melalui mesin. Saat botol lewat, label akan macet menggunakan perekat
atau pengepres panas.
9. Di luar pelabelan, botol-botol selanjutnya dipindahkan ke stasiun pengepakan. Mereka
biasanya dikumpulkan dalam kelompok 12 atau 24 dan dijatuhkan ke dalam sebuah kotak.
Kotak-kotak kemudian pindah ke mesin palet dan ditumpuk. Palet dipindahkan melalui lift
garpu ke truk besar dan dikirim ke distributor. Lini produksi kecepatan tinggi seperti ini dapat
menghasilkan lebih dari 20.000 botol per jam.
d. Pengemasan dan perlindungan dari cuaca
Gambar.. (a) Variasi ukuran Kemasan Listerine mouthwash (b) Label kemasan tampak
depan (c) Label kemasan tampak belakang
Obat ini menggunakan kemasan botol plastik dengan berbagai ukuran, yaitu 80 ml, 250 ml, dan
500 ml. Bahan dasar plastik ini membuat isi produk terjaga dari kerusakan mekanis karena sifatnya yang
tidak mudah pecah. Selain itu, Variasi ukuran yang tersedia memudahkan konsumen dalam pemakaian
sehari-hari. Pada Kemasan, tercantum informasi mengenai produk berupa komposisi, cara pemakaian, dan
informasi lainnya. Mengenai perlindungan dari cuaca, Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan,
jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap.
6
e. Efek Samping
Obat kumur yang mengandung kadar alkohol terlalu tinggi sehingga dapat menyebabkan iritasi
yang lebih pada sariawan dan berhubungan dengan kanker mulut. Bahaya Obat kumur jika tertelan dapat
menyebabkan:
mual
muntah
iritasi lambung
panas pada tenggorokan
diare
sakit pada perut
berkeringat
demam
gangguan pada pendengaran
Jika sering tertelan, dalam jangka panjang Listrine dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti sakit
kepala, kerusakan hati, gangguan pendengaran, halusinasi dan kejang. Tidak semua orang mengalami
efek samping saat menggunakan obat ini. Mungkin juga ada beberapa efek samping yang belum
disebutkan di atas.
f. Kontraindikasi
Listerine mouthwash akan memberikan hasil tidak maksimal atau dampak buruk jika konsumen tersebut
memiliki
- Hipersensitivitas
- Menyusui
- Neonatus
- Kehamilan
- Batu ginjal
- Kejang
g. Dosis/cara pemakaian
Aturan pakai Listerine adalah dengan dikumur dengan kuat selama 30 detik. Pastikan obat kumur ini tidak
ditelan. Untuk dewasa, obat kumur ini digunakan sebanyak 20 ml pada pagi dan malam hari. Sedangkan
untuk anak-anak, obat kumur tidak disarankan karena rawan tertelan.
Daftar Pustaka
Prasetya, fauzan budi. (2017). Listerine. [Online] tersedia di: https://hellosehat.com/obat/listerine/ [Diakses
pada 8 Maret 2019]
Anita, Yuli . (2016). Listerine mouthwash liquid Contradictionds [Online] tersedia di:
https://www.tabletwise.com/nigeria/listerine-mouth-wash-liquid/contraindications [Diakses pada 8
Maret 2019]