Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS INDONESIA

OBAT UNTUK GIGI DAN MULUT

Tugas Makalah

Tetra Mutiara Afifah (1606828841)

CHEMICAL ENGINEERING DEPARTMENT


ENGINEERING FACULTY
UNIVERSITAS INDONESIA
MARCH 2019
1

1. Definisi Topik

Obat untuk gigi dan mulut adalah sediaan atau paduan bahan-bahan yang digunakan untuk
mempengaruhi sistem fisiologis atau keadaan patologi dalam rangka pencegahan, penyembuhan, dan
pemulihan untuk daerah dalam mulut termasuk gigi.

2. Jenis dan Macam obat serta Bentuk Sediaan Obat

Terdapat Macam-macam obat untuk gigi dan mulut yang dibedakan berdasarkan kegunaanya.
Contohnya yaitu analgesik, anestetik, antibiotik, anti fungal, dan antiseptic.

a. Analgesik
Analgesik adalah obat yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit gigi atau rasa sakit setelah
menjalani perawatan gigi. Obat yang sering digunakan adalah ibuprofen, acetaminophen, aspirin,
dan corticosteroids. Macam obat diatas merupakan jenis obat non narkotika. Akan tetapi, Jenis obat
narkotika juga bisa digunakan untuk kondisi sakit yang parah. Contohnya adalah Kodein atau
hidrokodon (Vicodin)

Gambar 1. Bentuk sediaan obat ibuprofen berupa tablet


b. Anestesi
Anestesi dibedakan menjadi 3 yaitu Anestesi topical, local, dan umum. Anestesi topikal biasa
digunakan untuk mencegah rasa sakit pada permukaan lapisan mulut dan dari luka superfisial di
mulut serta dapat mematikan rasa di suatu daerah sebelum diberikan anestesi lokal yang
diinjeksikan. Bentuk sediaan ini dapat berupa salep, semprotan, atau cairan. Jenis anastesi topical
yang umum digunakan adalah anbesol dan orajel. Sedangkan untuk Anestesi local digunakan untuk
mengurangi rasa sakit yang melibatkan operasi pengeboran dan pemotongan jaringan. Bentuk
sediaan ini adalah cairan yang diinjeksikan. Contoh obatnya adalah 2% lidocaine hydrochloride.
Yang terakhir adalah anestesi umum yang digunakan untuk membantu dalam merelaksasikan mulut
dan dapat digunakan Bersama dengan anestesi local. Tipe anestesi ini mengandung nitro oksida.
2

Gambar2. Bentuk sediaan obat 2% lidocaine hydrochloride berupa injeksi

c. Antibiotik
Antibiotik digunakan untuk mencegah bakteri yang selalu ada pada permukaan jaringan sekitar
gigi. Selain itu, juga dapat mengobati infeksi yang dapat timbul setelah melakukan operasi gigi.
Contoh obat yang sering digunakan adalah Clindamycin, Erythromycin, chlorhexidine, dan
tetracyclines. Obat ini dapat diberikan secara oral, intramuscular atau intravena.

Gambar3. Bentuk sediaan obat Clindamycin berupa oral suspensi


d. Antijamur
Antijamur digunakan untuk pengobatan kandidiasis di rongga mulut. Contohnya adalah nystatin
(Mycostatin). Bentuk sediaan obat ini dapat berupa tablet hisap / troches dan suspensi oral.
3

Gambar 4. Bentuk sediaan obat Nystatin berupa oral suspensi

e. Antiseptik
Jenis obat ini digunakan untuk mengurangi plak dan radang gusi serta membunuh kuman yang
menyebabkan bau mulut. Contohnya adalah thymol (pada listerin mouthwash)

Gambar 5. Bentuk sediaan obat thymol berupa cairan

3. Pilih salah satu jenis dan macam obat serta bentuk sediaan yang paling umum
Obat yang umum digunakan adalah thymol yang terkandung pada listerine mouthwash. Obat
ini berfungsi sebagai antiseptic yang dapat dibeli dengan mudah karena merupakan obat bebas
tanpa resep dokter. Bentuk sediaan obat ini adalah gargarisma.
4. Informasi Umum Mengenai Obat
a. Kegunaan dan cara kerja obat

Terdapat 4 bahan aktif yang berfungsi secara sinergi mencegah dan mengurangi tumbuhnya
plak dan radang gusi hingga mencegah timbulnya bau mulut yang disebabkan oleh
mikroorganisme.

b. Bahan baku dan bahan tambahan


Bahan baku atau bahan aktif yang digunakan adalah

Nama bahan aktif Komposisi Fungsi


4

Eucalyptol 0.92 mg dalam 1 ml Anti peradangan yang


bisa mengurangi rasa
sakit pada gusi
Menthol 0.42 mg dalam 1 ml Anestetik dan mengatasi
iritasi ringan pada mulult
Methyl salisilat 0.6 mg dalam 1 ml Analgesik dan antiseptic
Thymol 0.64 mg dalam 1 ml Antiseptik, antibakteri,
dan antifungi

Sedangkan Bahan tambahan yang digunakan adalah

Nama bahan tambahan


Air
Alkohol
Sorbitol
Poloxamer
Asam benzoate
Sakarin sodium dihidrat
Sodium Benzoat
FD&C Green No. 3

c. Proses pembuatan
Secara umum, proses pembuatan obat pencuci mulut ada 2, yaitu Compounding dan Filling. Selain
itu terdapat analisis yang dilakukan setelah proses Compounding
a. Compounding (Pencampuran)
1. Obat kumur dibuat melalui proses batch di area pabrik yang disebut compounding. Di sini
operator, disebut compounder, membuat batch 2.000-3.000 gal (7.571-11.356 L) dari obat
kumur dengan instruksi formula khusus. Bahan baku dikirim ke area peracikan dengan truk
pengangkat. Compounder menambahkannya ke tangki batch utama di mana mereka
dicampur secara menyeluruh. Bergantung pada instruksi formula, batch dipanaskan dan
didinginkan untuk mendapatkan bahan baku yang cepat bergabung.
2. Bahan yang digunakan dalam jumlah besar — seperti alkohol atau air — kemudian dipompa
langsung ke dalam tangki. Ini dilakukan hanya dengan mengatur kontrol komputer ke jumlah
yang sesuai dan menekan tombol. Komputer juga mengontrol kecepatan dan suhu
pencampuran dari Batch. Tergantung pada ukuran bets dan jumlah bahan baku, obat kumur
dapat memakan waktu antara satu hingga tiga jam untuk dibuat.

b. Analisis batch
3. Ketika batch selesai, sampel dibawa ke laboratorium Quality Control (QC). Penampilan dan
aroma batch diperiksa untuk memastikan bahwa batch memenuhi spesifikasi yang tercantum
dalam formula. Ahli kimia QC juga dapat menjalankan penentuan pH dan pemeriksaan
viskositas. Jika beberapa karakteristik batch ditemukan di luar kisaran yang ditentukan,
penyesuaian dapat dilakukan pada titik ini. Misalnya, warna dapat dimodifikasi dengan
menambahkan lebih banyak pewarna.
5

4. Setelah batch disetujui, ia dipompa dari tangki utama ke tangki penampung. Tangki
penampung ini dapat langsung dihubungkan ke jalur pengisian tempat produk dimasukkan
ke dalam kemasan tersendiri.
c. Filling (Pengisisan)
5. Di awal baris pengisian ada tempat penyimpanan besar yang disebut hopper yang berisi
botol kosong yang akan diisi. Di tempat sampah ini, botol-botol tersebut dimanipulasi secara
fisik sehingga keluar dengan berdiri tegak di atas ban berjalan. Mereka kemudian
dipindahkan ke tangki pengisi yang berisi produk obat kumur massal.
6. Tangki pengisi memiliki serangkaian kepala pengisian piston yang dirancang untuk
memberikan jumlah obat kumur yang tepat. Saat botol bergerak di sekitar carousel, piston
bergerak ke bawah dan produk dikeluarkan ke dalam botol.
7. Setelah botol-botol diisi, botol-botol itu dikirim dengan ban berjalan ke mesin capping.
Tutupnya juga disimpan di tempat sampah besar dan disejajarkan dengan benar. Saat botol
melewati hopper capping, tutupnya dipasang dan dipelintir atau didorong pada tempatnya.
8. Dari stasiun penutup, botol dipindahkan ke mesin pelabelan. Label dipegang pada gulungan
besar dan dijalin melalui mesin. Saat botol lewat, label akan macet menggunakan perekat
atau pengepres panas.
9. Di luar pelabelan, botol-botol selanjutnya dipindahkan ke stasiun pengepakan. Mereka
biasanya dikumpulkan dalam kelompok 12 atau 24 dan dijatuhkan ke dalam sebuah kotak.
Kotak-kotak kemudian pindah ke mesin palet dan ditumpuk. Palet dipindahkan melalui lift
garpu ke truk besar dan dikirim ke distributor. Lini produksi kecepatan tinggi seperti ini dapat
menghasilkan lebih dari 20.000 botol per jam.
d. Pengemasan dan perlindungan dari cuaca

(a) (b) (c)

Gambar.. (a) Variasi ukuran Kemasan Listerine mouthwash (b) Label kemasan tampak
depan (c) Label kemasan tampak belakang

Obat ini menggunakan kemasan botol plastik dengan berbagai ukuran, yaitu 80 ml, 250 ml, dan
500 ml. Bahan dasar plastik ini membuat isi produk terjaga dari kerusakan mekanis karena sifatnya yang
tidak mudah pecah. Selain itu, Variasi ukuran yang tersedia memudahkan konsumen dalam pemakaian
sehari-hari. Pada Kemasan, tercantum informasi mengenai produk berupa komposisi, cara pemakaian, dan
informasi lainnya. Mengenai perlindungan dari cuaca, Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan,
jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap.
6

e. Efek Samping

Obat kumur yang mengandung kadar alkohol terlalu tinggi sehingga dapat menyebabkan iritasi
yang lebih pada sariawan dan berhubungan dengan kanker mulut. Bahaya Obat kumur jika tertelan dapat
menyebabkan:

 mual
 muntah
 iritasi lambung
 panas pada tenggorokan
 diare
 sakit pada perut
 berkeringat
 demam
 gangguan pada pendengaran

Jika sering tertelan, dalam jangka panjang Listrine dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti sakit
kepala, kerusakan hati, gangguan pendengaran, halusinasi dan kejang. Tidak semua orang mengalami
efek samping saat menggunakan obat ini. Mungkin juga ada beberapa efek samping yang belum
disebutkan di atas.

f. Kontraindikasi
Listerine mouthwash akan memberikan hasil tidak maksimal atau dampak buruk jika konsumen tersebut
memiliki
- Hipersensitivitas
- Menyusui
- Neonatus
- Kehamilan
- Batu ginjal
- Kejang
g. Dosis/cara pemakaian

Aturan pakai Listerine adalah dengan dikumur dengan kuat selama 30 detik. Pastikan obat kumur ini tidak
ditelan. Untuk dewasa, obat kumur ini digunakan sebanyak 20 ml pada pagi dan malam hari. Sedangkan
untuk anak-anak, obat kumur tidak disarankan karena rawan tertelan.
Daftar Pustaka

Annette (Gbemudu) Ogbru (n.d) Dental Medication. [Online] tersedia di:


https://www.rxlist.com/dental_medications/drugs-condition.htm [Diakses pada 8 Maret 2019]

Prasetya, fauzan budi. (2017). Listerine. [Online] tersedia di: https://hellosehat.com/obat/listerine/ [Diakses
pada 8 Maret 2019]

Anita, Yuli . (2016). Listerine mouthwash liquid Contradictionds [Online] tersedia di:
https://www.tabletwise.com/nigeria/listerine-mouth-wash-liquid/contraindications [Diakses pada 8
Maret 2019]

Anda mungkin juga menyukai