Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA DASAR

“PRAKTIKUM MINGGU KE 6”

Disusun Oleh :

Nama : Yayu Nurainy

NIM : 2020132043

Kelas : 1A Farmasi

PROGRAM DIPLOMA III JURUSAN FARMASI


POLITEKNIK KESEHATAN PERMATA INDONESIA
YOGYAKARTA
2020
A. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu membaca resep dan menulis copy resep

B. Dasar Teori
Resep adalah permintaan tertulis seorang dokter, dokter gigi atau dokter hewan yang
berizin resep bagi penderita berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku kepada seorang
apoteker pengelola apotek untuk menyediakan dan menyerahkan obat sesuai.
Skrining resep atau biasa dikenal pengkajian resep merupakan kegiatan apoteker dalam
mengkaji sebuah resep yang melipui pengkajian administrasi, farmasetik dan klinis sebelum
resep diracik.
Salinan resep adalah salinan yang dibuat oleh apotik, selain memuat semua keterangan
yang terdapat dalam resep asli juga harus memuat :
1. Dibuat oleh pihak apotek
2. Nama dan alamat Apotek
3. Nama dan nomor izin pengelola Apotek
4. Tanda tangan/ paraf Apoteker Pengelola apotek (APA)
5. Tanda “Det” (detur) untuk obat yang sudah diserahkan dan tanda “Nedet” (nedetur)
untuk obat yang belum diserahkan
6. Nomor resep dan tanggal pembuatan
7. Cap Apotek
8. p.c.c (pro copy conform) menandakan bahwa salinan resep telah ditulis sesuai dengan
aslinya
Untuk penulisan nama obat, ketentuan mengenai pembuatan, bentuk obat, dan petunjuk
aturan pemakaian obat yang ditulis berupa singkatan menggunakan Bahasa Latin. Beberapa
alasan penggunaan Bahasa Latin :
1. Bahasa latin adalah bahasa mati dan tidak dipakai dalam percakapan sehari-hari.
2. Bahasa latin merupakan bahasa Internasional dalam dunia profesi kedokteran dan profesi
farmasi.
3. Dengan bahasa latin tidak akan terjadi dualisme tentang bahan yang dimaksud dalam
resep.
4. Dalam hal tertentu, karen faktor psikologi ada baiknya Pasien tidak perlu mengetahui obat
yang diberikan kepadanya.
Pulvis adspersorius (bedak tabur) adalah serbuk ringan untuk penggunaan topical
(untuk pemakaian luar), dapat dikemas dalam wadah yang bagian atasnya berlubang halus
untuk memudahkan penggunaan pada kulit. Bedak tidak dapat berpenetrasi ke lapisan kulit
karena komposisinya yang terdiri dari partikel padat, sehingga digunakan sebagai penutup
permukaan kulit, mencegah dan mengurangi pergeseran pada daerah intertriginosa (lipatan
seperti ketiak,lipat paha, intergluteal/antara dua otot besar bokong, lipat payudara, antara jari
tangan atau kaki). Penggunaannya dengan cara ditaburkan dan digosokkan dengan telapak
tangan pada permukaan kulit.
Pada umumnya serbuk tabur harus melewati ayakan dengan derajat halus 100 mesh,
agar tidak menimbulkan iritasi pada bagian yang peka. Syarat serbuk tabur harus homogen
dengan derajat kehalusan pengayak No. 60 bila tidak mengandung lemak, bila mengandung
lemak diayak dengan pengayak No. 44. Pengayak Nomor 44 artinya setiap 1 cm2 permukaan
ayakan terdapat 44 lubang. Pengayak Nomor 60 artinya setiap 1 cm2 permukaan ayakan
terdapat 60 lubang. Contoh sediaan bedak tabur: Bedak Purol, Caladryl, dan bedak Salicyl
dll. Sediaan serbuk untuk obat luar biasanya mengandung zat aktif seperti:
1. Antihistamin: Diphenhydramini HCl,
2. Antiiritan : Menthol, kamfer
3. Antiseptik : Balsamum peruvianum, Calamine
4. Antifungi : Mikonazol nitrat.
5. Keratolitik : Asam salisilat
Cara meracik beberapa bahan obat dalam bentuk serbuk tabur :
1. Asam salisilat, mentol, kamfer dan Balsam Peru dilarutkann terlebih dahulu dengan
etanol 95% beberapa tetes hingga larut, keringkan dengan pembawanya (talcum).
Untuk massa kamfer dan mentol tidak ikut diayak guna mencegah penguapan.
2. Adeps lanae dicairkan dimortir panas, setelah cair ditambah talcum aduk hingga
merata.
3. Bila ada penambahan minyak menguap diteteskan dicampurkan dengan serbuk tabur
yang sudah diayak.
4. Zinc Oxyd diayak terlebih dahulu dengan pengayak nomor 60 baru kemudian
ditimbang.
Syarat serbuk tabur: harus halus, kering dan homogen.
Wadah serbuk tabur: dus obat, etiket biru.
Etket biru memuat :
1. Logo Fasilitas Pelayanan Kesehatan
2. Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan
3. Alamat dan No Telepon Fasilitas Pelayanan Kesehatan
4. Nomor Resep yang berisi nomor urutan resep tersebut atau nomor Rekam Medis
pasien
5. Tanggal Resep tersebut diberikan kepada pasien
6. Nama Pasien yang mengkonsumsi obat
7. Aturan Pakai Obat
8. Nama bentuk sediaan
9. Tulisan "Obat Luar" yang menerangkan bahwa obat tersebut bukan untuk diminum
10. Nama obat atau alat kesehatan yang diberikan sesuai permintaan
11. Jumlah obat atau alat kesehatan yang diberikan sesuai permintaan
12. Batas kadaluarsa obat atau alat kesehatan
13. Paraf yang memberikan informasi dan obat atau alat kesehatan kepada pasien
14. Nama dan No SIPA Apoteker
15. Fungsi Obat
C. Hasil Praktikum

Pertanyaan:

1. Bagaimana cara mengerjakan menthol dalam bedak tabur?


2. Sebutkan khasiat dan golongan obat dalam resep ini?
3. Hitunglah penimbangan masing-masing bahan!
4. Buatlah etiket untuk resep disamping!

Jawab :

1. Menthol dan asam salisilat dilarutkan dalam etanol 95% (etanol 95% secukupnya)
2. khasiat dan golongan
 Acidum Salicylicum (Asam Salisilat) Pemerian hablur putih; biasanya
berbentuk jarum halus, atau butiran serbuk halus, rasa agak manis, tajam dan
stabil di udara. Kelarutan sukar larut dalam air dan dalam benzene; mudah
larut dalam etanol dan dalam eter, larut dalam air mendidih, agak sukar dalam
chloroform. Khasiat sebagai keratolitik (melepas lapisan tanduk pada kulit)
 Mentholum (Mentol) Pemerian hablur heksagonal, atau serbuk hablur, tidak
berwarna, biasanya berbentuk jarum, atau massa yang melebur, bau enak
seperti minyak permen. Kelarutan sukar larut dalam air, sangat mudah larut
dalam etanol, dalam kloroform, dalam eter dan dalam heksana; mudah larut
dalam asam asetat glasial, dalam minyak mineral, dalam minyak lemak dan
minyak atsiri. Khasiat sebagai antiiritan (antiiritasi).
 Ketoconazole (obat keras) adalah obat untuk mengatasi infeksi jamur.
 Talcum (Talcum venetum, Talk) Talk adalah magnesium silikat hidrat alam,
kadang-kadang mengandung sedikit aluminium silikat. Pemberian serbuk
hablur sangat halus, putih atau putih kelabu. Berkilat, mudah melekat pada
kulit dan bebas dari butiran. Kegunaan sebagai pembawa dalam bedak tabur.
Komponen talcum mempunyai daya lekat dan daya slip yang cukup besar.
3. Penimbangan
Acid Salicyl : 2% x 25 gram = 0,5 gram
Menthiol : 3% x 25 gram = 0,75 gram
Ketokonazol : 2% x 25 gram = 0,5 gram
Talcum venet : 25 gram – (0,59+0,75+0,5)gram
25 – 1,75 = 23,25 gram
4. Etiket
D. Daftar Pustaka
Murtini, Glora.2016.Ebook Farmasetika Dasar.
Susanti, Nora.2016. Resep dan Salinan Resep
Praktium Franasetika Dasar komprehensif
Farmakope edisi 5
Andriyani, Yuni 2020. Pemberian etiket obat
Andriyani, Yuni 2020. Identifikasi resep
Andriyani, Yuni 2020. Pengenalan resep dan copy resep
https://smkfarmasiku.wordpress.com/2016/01/07/salinan-resep/
https://www.alodokter.com/asam-salisilat
http://www.dwilabmandiri.com/liquor-carbonis-detergens-lcd/
https://kbbi.web.id

Anda mungkin juga menyukai