Anda di halaman 1dari 24

Aerosol

Pengertian aerosol
Aerosol adalah sediaan yang dikemas dibawah
tekanan, mengandung zat aktif terapeutik yang
dilepas pada saat sistem katup yang sesuai ditekan.
Sediaan ini digunakan untuk pemakaian topikal pada
kulit dan juga pemakaian lokal pada hidung (aerosol
nasal), mulut (aerosol lingual), atau paru-paru
(aerosol inhalasi)
ukuran partikel untuk aerosol inhalasi harus lebih
kecil dari 10 μm, sering disebut juga ‘’ inhaler dosis
terukur/MDI’’.
.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN AEROSOL
• Keuntungan
- Mudah digunakan dan sedikit kontak dengan tangan.
- Bahaya kontaminasi (kemasukkan udara dan penguapan selama
periode tak digunakan ) tidak ada, karena wadah tertutup kedap.
- Iritasi yang disebabkan pemakaian topikal berkurang.
- Takaran yang dikehendaki dapat diatur.
- Bentuk semprotan dapat diatur.

• Kerugian pemakaian aerosol


  Kerugian bentuk sediaan aerosol dalam bentuk MDI (Metered
Dose Inhalers)
a. MDI biasanya mengandung bahan obat terdispersi dan
masalah yang sering timbul berkaitan dengan stabilitas fisiknya;
b. Seringnya obat menjadi kurang efektif;
c. Efikasi klinik biasanya tergantung pada kemampuan pasien
menggunakan MDI dengan baik dan benar.
Komponen Aerosol
• Prinsip Aerosol terdiri dari 2 komponen :
1.Cairan pekat produk
Zat aktif yang dicampur dengan bahan pembantu
yangdibutuhkan(antioksidan, emulgator,suspending agent,
pelarut) untuk kestabilan dan efektifitas produk.
2. Pendorong (Propelan)
Gas cair atau campuran gas cair yang diberi tekanan. Bisa juga
berfungsi sebagai pelarut atau pembawa cairan pekat
produk. Propelan, dapat tungal atau campuran. Zat tambahan dan
propelan tersebut sebelum diformulasikan harus diketahui betul-
betul secara fisik, kimianya dan efek yang ditimbulkan terhadap
sediaan jadi. Tergantung tipe aerosol yang dipakai, aerosol farmasi
dapat dibuat sebagai embun halus, pancaran basah, dan busa
stabil.
Propelan adalah bagian bahan dari aerosol yang
berfungsi mendorong sediaan keluar dari wadah
lewat saluran, katup sampai habis. Selain itu juga
dapat berfungsi sebagai solvent atau cosolvent.
Bahan-bahan yang digunakan sebagai propelan
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
• Gas yang dicairkan :
1. Hidrokarbon klorinasi fluorinasi (halocarbon)
2. Hidrofluorokarbon
3. Hidroklorokarbon
4. Hidrokarbon
5. Ester Hidrokarbon
• Gas yang dikompres :
1. Nitrosa
Sistem Aerosol
1. Sistem dua fase
Sistem aerosol yang paling sederhana, terdiri dari fase cair yang
mengandungpropelan
cair dan cairan pekat produk, serta fase gas. Sistem ini digunakan untuk formulasi
aerosol penggunaan inhalasi atau penggunaan intranasal

2. Sistem tiga fase


Sistem yang terdiri dari suspensi dan emulsi zat aktif, propelan cair, uap propelan
lapisan air-cairan propelan yang tidak bercampur, lapisan pekat produk yang sangat
berair, serta gas.
Sistem dua lapisan, pada sistem ini propelan cair, propelan gas dan larutan bahan
aktif akan membentuk tiga fase.
Kelengkapan atau komponen aerosol
• Wadah
• wadah aerosol harus dapat memberikan keamanan tekanan maksimum
dan tahantekanan serta tahan karat.
• Propelan
• Propelan berfungsi memberikan tekanan yang dibutuhkan untuk
mengeluarkan bahandari wadah dan dalam kombinasi dengan
komponen lain mengubah bahan ke bentuk fisik yang diinginkan.
• Konsentrat mengandung zat aktif
• Konsentrat zat aktif menggunakan pelarut pembantu untuk memperbaiki
kelarutan'at aktif atau 'at berkhasiat atau formulasi dalam propelan misa
lnya etanol, propilenglikol, PEG.
• Katup berfungsi sebagai mengatur aliran terapetik dan propelan dari
wadah.
• Penyemprot atau aktuator
Penyemprotan atau aktuator adalah alat yang dilekatkan pada batang
katup aerosolyang jika ditekan atau digerakkan, membuka katup dan
mengatur semprotan yangmengandung obat ke daerah yang diinginkan
(mengatur arah penyemprotan)
Gambar : Aerosol (MDI)
Pembuatan aerosol
A. Proses pengisian dengan pendinginan :
Konsentrat (umumnya didinginkan sampai suhu di bawah 0 C
derajat celcius)

dan propelan ingin yang telah diukur,dimasukkan kedalam wadah t
erbuka (biasanya wadah telah didinginkan). Katup penyemprot
kemudian dipasang pada wadah hingga membentuk tutup
kedap tekanan.

B.Proses pengisian dengan tekanan : 

Hilangkan udara dalam wadah dengan cara penghampaan atau de
ngan menambah sedikit propelan,isikan konsentrat kedalam
wadah, tutup kedap wadah. &isikan propelan melalui
lubang katup dengan cara
penekanan, atau propelan dibiarkan mengalir  dibawah tutup 
katup, kemudian katup ditutup ( pengisian dibawah tutup ).
Pemeriksaan Aerosol
1. Derajat Semprotan atau Laju Semprotan
2. Pengujian Kebocoran
3. Pengujian Tekanan
Dry Powder Inhalers
(DPI)
• Bentuk sediaan untuk saluran pernafasan
dimana serbuk yang mengandung bahan
terapeutik di hisap/hirup kedalam saluran
pernafasan. Aliran serbuk aktif saat dihirup
oleh pasien dan penggunaan propelan tidak
dibutuhkan.
Gambar : DPI
Perbedaan MDI dan DPI
• MDI membutuhkan koordinasi tangan/paru
yang tinggi
• Banyak anak dan usia lanjut yang sulit
menggunakan MDI secara benar
• Latihan berulang agar terampil dalam
menggunakan MDI
• DPI tidak menggunakan campuran propelan
Sediaan Mata
SEDIAAN OBAT MATA

Produk steril yang bebas partikel asing.


Dicampur dan dikemas, untuk digunakan pada mata

Tetes Mata :
Adalah larutan steril bebas partikel asing, merupakan sediaan yang dibuat
dan dikemas sedemikian rupa hingga sesuai untuk digunakan pada mata
Salep Mata :
Sediaan setengah padat steril bebas partikel asing, merupakan sediaan yang
dibuat dan dikemas sedemikian rupa hingga sesuai untuk digunakan pada
mata

Yang perlu diperhatikan :


1. Pengeluaran dan pengaliran air mata bertentangan dengan arah
penembusan obat.
2. Struktur kornea mata yang khas
Syarat Sediaan Obat Mata
• Steril
• Isotonis dengan air mata
• Bila mungkin isohidris
• Tetes mata berupa larutan harus
jernih
• Bebas partikel asing
• Basis salep mata tidak boleh
iritan
Pembuatan larutan obat mata membutuhkan
perhatian khusus dalam hal :
• Toksisitas obat
• Nilai isotonisitas
• Kebutuhan pembawa
• Pengawet
• Sterilisasi dan kemasan yang tepat
Karakteristik Sediaan Mata

a. Kejernihan
b. Stabilitas
c. Buffer dan pH :
- pH ideal = 7,4
- Buffer harus dapat mempertahan harga pH,
stabilitas
- Bila kapasitas buffer terlalu tinggi, akan
menimbulkan masalah
- pH berpengaruh pada pembentukan obat
tak terdisosiasi
d. Tonisitas :
Toleransi tonisitas obat mata : 0,6 %- 2,0 %
Larutan NaCl
Beberapa obat mata menjadi hipertonis karena komposisi
bahan aktif yang besar, sebagian lain menjadi hipotonis.
Pada sediaan yang hipotonis biasanya ditambahkan zat
pengisotonis seperti :
1.NaCl
2.Dextrosa

• Sediaan yang hipertonis lebih diterima dibandingkan


hipotonis.
• Untuk menentukan berapa jumlah zat pengisotonis yang
ditambahkan dapat digunakan nilai ekivalensi NaCl.
e. Viskositas :
- Peningkatan Viskositas, berakibat pada
peningkatan aktifitas
- Bahan pengental : MC, PVA dan HPMC
- Batas toleransi : 25 – 50 c.ps

f. Bahan Tambahan :
- Antioksidan : Na Metabisulfit, Asam Askorbat dan
Cystein
g. Surfaktan :
Non Ionik : paling aman, bereaksi
dengan pengawet

Kationik : paling banyak digunakan, karena


beberapa diantaranya mempunyai
daya preservatif
h. Pengawet
• Semua obat tetes mata digunakan harus dalam keadaan
steril. Pengawet perlu ditambahkan khususnya untuk
obat tetes mata yang digunakan dalam dosis ganda.

Syarat pengawet dalam obat tetes mata:


a. Harus efektif dan efisien
b. Tidak berinteraksi dengan bahan aktif atau bahan
pembantu lainnya
c. Tidak iritan terhadap mata
d. Tidak toksis
STERILISASI

• Mikroorganisme yang paling banyak menkontaminasi adalah


: kelompok Staphylococcus
• Pseudomonas aeruginosa : paling berbahaya, dapat
mengalami kebutaan dalam waktu 24-48 jam
• Bacillus subtilis : akan terjadi abses yang serius bila infeksi
terjadi di vitreous humor

Metode sterilisasi :
a. Otoklaf c. Gas
b. Filtrasi d. Radiasi
Evaluasi Sediaan Obat Tetes Mata
• Volume
Volume isi netto setiap wadah harus sedikit berlebih
dari volume yang ditetapkan. Kelebihan volume bisa
dilihat di tabel.
• Stabilitas bahan aktif
Harus dapat dipastikan bahwa bahan aktif stabil pada
proses pembuatan khususnya pada proses sterilisasi dan
stabil pada waktu penyimpanan sampai waktu tertentu.
Artinya sampai batas waktu tersebut kondisi obat masih
dapat memenuhi persyaratan.

Anda mungkin juga menyukai