Anda di halaman 1dari 12

Nasal

Sediaan hidung adalah cairan,semisolid atau sediaan padat yang digunakan pada
rongga Hidung untuk memperoleh suatu efek sistemik atau lokal. Berisi satu atau
lebih bahan aktif Sediaan hidung sebisa mungkin tidak mengiritasi dan tidak
memberi pengaruh yang negatif pada fungsi mukosa hidung dan cilianya. Sediaan
hidung mengandung air pada umumnya Isotonik dan mungkin berisi excipients
sebagai contoh untuk melakukan stabilitasi Ph , untuk Meningkatkan kelarutan
bahan aktif, atau kestabilan sediaan itu.
Sediaan Nasal
Sedian nassal (tetes hidung)
• menurut FI IV , tetes hidung adalah obat tetes hidung (OHT) yang merupakan
obat tetes yang digunakan untuk hidung dengan cara meneteskan obat
kedalam rongga hidung, dapat mengandung zat pensuspensi, pendapar dan
pengawet.
• Menurut British Pharmakope 2001: Tetes hidung dan larutan spary hidung
adalah larutan,suspensi atau emulsi yang digunakan untuk disemprotkan atau
diteteskan kedalam rongga hidung

Persyaratan sediaan nasal

1. Harus Steril
2. Bebas dari partikel melayang
3. Isotonis dan isohidris
Sediaan Optalmik
Sediaan optalmik adalah Produk steril yang bebas partikel asing , dicampur dan
dikemas untuk digunakan pada mata.

Menurut FI edisi IV halalman 12 , larutan obat mata adalah larutan steril, bebas
partikel asing yang merupakan sediaan yang dibuat dan dikemas sedemikian rupa
hingga sesuai digunakan Pada mata.

Sediaan obat mata adalah sediaan steril berupa salep , larutan atau suspensi yang
digunakan untuk mata dengan jalan meneteskan,mengoleskan pada selaput lendir
mata disekitar kelopak mata dan bola mata.
Syarat –syarat sediaan optalmik

1. Steril
2. Isotonis dengan air mata
3. Bila mungkin isohidris
4. Tetes mata berupa larutan harus jernih
5. Bebas dari partikel asing
6. Basis salep maata tidak boleh iritan
Syarat ideal sediaan optalmik
Karakteristik berikut ini yang diperlukan untuk mengoptimalkan sistem
pengiriman obat mata :

 Penetrasi korna yang baik


 Memperpanjang waktu kontak dengan jaringan kornea
 Kesederhanaan berangsur-angsur bagi pasien
 Non iritasi dan bentuk yang nAyaman
 Sifat reologi yang sesuai
formulasi aerosol

1. Bahan obat yang terdiri dari zat aktif dan zat tambahan seperti pelarut, anti
oksidan dan surfaktan
2. Propelan, dapat tungal atau campuran.
Zat tambahan dan propelan tersebut sebelum diformulasikan harus diketahui betul-
betul secara fisik, kimianya dan efek yang ditimbulkan terhadap sediaan jadi.
Tergantung tipe aerosol yang dipakai, aerosol farmasi dapat dibuat sebagai embun
halus, pancaran basah, dan busa stabil.
Cara kerja aerosol
A. Jika suatu gas yang dicairkan berada daalam wadah yang tertutup, maka
sebagai dari gas tersebut akan menjadi uap dan sebagian lagi tetap cair. Dalam
keaadaan keseimbangan, fase uap naik, fase cair turun.
B. Komponen zat aktif dari obat dilarutkan / di dispersikan dalam fase cair dri gas
tersebut.
C. Fase uap gas memberi tekanan pada dinding dan pernukaan fase cair.
D. Jika pada fase cair dimasukan tabung yang pangkalnya melekap pada katup
dan hanya ujungnya yang masuk ke fase cair, maka karena tekanan uap tersebut,
fase cair akan naik melalui tabung ke lubang katup.
E. Jika tombol pembuka ( actuator ) ditekan, katup terbuka, fase cair didorong
keluar selama actuator ditekan.
F. Fase gas yang berkurang akan terisi kembali oleh fase cair yang menguap.
G. Fase cair yang keluar bersama zat aktif, karena titik didihnya terlampaui, akan
menguap di udara menyebabkan terjadinya bentuk semprotan atau spray.
Pengertian sediaan Lokal

adalah obat yang bekerjanya pada jaringan setempat, seperti obat


– obat yang digunakan secara topikal pemakaian topikal.
Contohnya salep, linimenta dan cream
aerosol
Aerosol adalah bentuk sediaan yang mengandung satu
atau lebih zat aktif dalam wadah kemas tekan, berisipropelan yang dapat
memancarkan isinya, berupa kabuthingga habis, dapat di gunakan untuk obat
dalam atauobat luar dengan menggunakan propelan yang cocok.

Menurut FI IV
aerosol farmasetik adalah sediaan yang dikemas di bawahtekanan,
mengandung zat aktif terapetik yang dilepas pada
saat sistem katup yang sesuai ditekan.

Menurut FI III, aerosol merupakan sediaan yang mengandung satu atau lebih
zat berkhasiat dalam wadah yang diberikan tekanan, berisikan properlan atau
campuran propelan yang cukup, untuk memancarkan isinya hingga habis, bisa
digunakan untuk obat luar ataupun obat dalam dengan menggunakan
propelan yang cukup.
Sistem Aerosol

1. Sistem dua fase : sistem aerosol yang paling sederhana, terdiri dari fase cair yang mengandung propelan cair
dan cairan pekat produk, serta fase gas. Sistem ini digunakan untuk formulasi aerosol penggunaan inhalasi atau
penggunaan intranasal. Space spray terdiri dari 2% hingga 20% bahan aktif dan 80% hingga 98% propelan.
Ukuran partikel yang dihasilkan kurang dari 1 hingga 50 μm. Surface Coating spray merupakan produk
konsentrat yang terdiri dari 20% hingga 75% bahan aktif dan 25% hingga 80% propelan. Ukuran partikel yang
dihasilkan berkisar antara 50 hingga 200 μm.

2. Sistem tiga fase : sistem yang terdiri dari lapisan air-cairan propelan yang tidak bercampur, lapisan pekat
produk yang sangat berair, serta gas.

- Sistem dua lapisan, pada system ini propelan cair, propelan gas dan larutan bahan aktif akan membentuk tiga
fase. Propelan cair dan air, tidak bercampur, propelan cair akan terpisah sebagai lapisan yang tidak bercampur.

- Sistem foam/busa, terdiri dari sistem tiga fase dimana propelan cair tidak lebih dari 10% bobotnya, yang
diemulsifikasikan dengan propelan. Jika katup atau valve ditekan, emulsi akan dikeluarkan melalui nozel dan
dengan adanya udara hangat dan tekanan atmosfer, propelan yang terperangkap berubah menjadi bentuk gas
yang menguap dan mengubah emulsi menjadi foam/busa.

- Sistem gas bertekanan. (psia, pound per inci persegi)

Digunakan untuk produk padat, spray kering atau foam. Produk ini menggunakan gas inert seperti nitrogen,
karbon dioksida, atau nitrogen oksida sebagai propelan.
Keuntungan Penggunaan Aerosol

- Sebagian obat bisa dengan mudah diambil dari dalam wadah tanpa ada sisa
menjadi tercemar atau terpapar
- Berdasar wadah aerosol yang kedap akan udara, maka zat obat terlindung dari
pengaruh yang tak diinginkan akibat dari adanya oksigen dan kelembapan udara
Pengobatan topikal bisa diberikan secara merata, melapisi kulit tanpa harus
menyentuh daerah yang diobati
- Dengan formula yang tepat dan pengontrolan katup, bentuk fisik dan ukuran
partikel produk yang dipancarkan bisa diatur yang mungkin memiliki andil dalam
efektivitas obat, seperti kabut halus yang terkendali dari aerosol inhalasi
- Penggunaan aerosol adalah proses yang bersih, tak membutuhkan pencucian
oleh penggunanya
- Mudah dipergunakan dan sedikit kontak dengan tangan
- Bahaya kontaminasi tak ada karena memang wadahnya yang kedap akan udara
- Iritasi yang disebabkan oleh penggunaan topikal bisa dikurangi
- Takaran yang dikehendaki bisa diatur
- Bentuk semprotan yang bisa diatur
Kerugian Penggunaan Aerosol

- Keruguan bentuk sediaan aerosol dalam bentuk MDI (Metered Dose


Inhalers), seperti
- MDI yang biasanya mengandung bahan obat terdispersi dan masalah yang
sering timbul, memiliki kaitan dengan stabilitas fisik
- Seringnya obat menjadi kurang efektif
- Efikasi klinik yang biasanya bergantung terhadap kemampuan pasian dalam -
- menggunaakn MDI dengan baik dan benar

Anda mungkin juga menyukai