Anda di halaman 1dari 14

SEDIAAN AEROSOL

Disusun oleh :
1. ADINDA TASYA FEBRIANI
2. AGUSTINA B. BALENGA
3. AGNES DJAMMANMONA
4. APRIANI KARAMMAN
5. BINTI K.W PALUE
6. BOLLY KOGOYA
7. CANTIKA SINDI A. N
8. DARMIA
Pengertian
Aerosol
Menurut FI IV aerosol farmasetik adalah sediaan
yang dikemas di bawah tekanan, mengandung
zat aktif terapeutik yang dilepas pada saat
system kutup yang sesuai ditekan.
 Sediaan aerosol digunakan untuk pemakaian
topical pada kulit dan juga pemakaian lokal pada
hidung (aerosol nasal), mulut (aerosol lingual) atau
paru-paru (aerosol inhalasi), ukuran partikel untuk
aerosol inhalasi harus lebih kecil dari 10 mm, sering
disebut juga “inhaler dosis terukur.
Keuntungan Penggunaan Aerosol
 Mudah digunakan dan sedikit kontak dengan
tangan.
 Bahaya kontaminasi tidak ada karena wadah
kedap udara.
 Iritasi disebabkan oleh pemakaian topical dapat
dikurangi.
 Takarannya di kehendaki dan dapat diatur
 Bentuk semprotan dapat diatur
Kerugian Penggunaan Aerosol
 Kerugian bentuk sediaan aerosol dalam bentuk MDI
(Metered Dose Inhalers).
 MDI yang biasanya mengandung bahan obat
terdisperi dan masalah yang sering timbul, memiliki
kaitan dengan stabilitas fisik
 Seringnya obat menjadi kurang efektif.
 Efikasi klinik yang biasanya tergantung terhadap
kemampuan pasien dalam menggunakan MDI
dengan baik dan benar.
JENIS ATAU SISTEM AEROSOL
Jenis atau sistem aerosol terdiri dari:
1. Sistem dua fase (gas dan cair)
Terdiri atas larutan zat aktif dalam propelan cair
dan propelan bentuk uap
pelarut,etanol,propilengikol,PEG untuk
menambahkan kelarutan zat aktif.Aerosol sistem
dua fase wadahnya berisi:
a) Fase gas dan fase air
b) Fase gas dan fase padat.
2.Sistem tiga fase (gas,cair,padat atau cair)
Sistem tiga fase terdiri atas suspensi atau emulsi
zat aktif atau propelen cair,dan uap
propelan.Suspensi terdiri atas zat aktif yang
dapat diperisikan dalam system propelan dengan
zat tambahan yang sesuai.
Zat tambahan bisa berupa zat pembasah atau
zat pembawa padat seperti talk atau silika koloid.
KELENGKAPAN ATAU KOMPONEN
AEROSOL
Komponen aerosol terdiri dari:
1. Wadah
wadah aerosol dapat memberikan keamanan tekanan
yang maksimum dan harus dan harus tahan
karat,wadah biasanya dibuat dari kaca, pastik atau
logam.
2. Propelan
Propelan berfungsi memberikan tekanan yang
dibutuhkan untuk mengeluarkan bahan dari wadah
dan daam kombinasi dengan komponen lain
mengubah bahan kebentuk fisik yan diinginkan.
3.Konsentrat mengandung zat aktif
konsentrat zat aktif mengunakan pelarut pembantu untuk memperbaiki
kelarutan zat aktif atau formulasi dalam propelan misalnya etanol,propilen
glikol.
4.Katup
Katup berfungsi mengatur aliran zat terapetik dari wadah karakteristik
aerosol di pengaruhi oleh ukuran, jumlah dan lokasi lubang. Bahan yang di
gunakan untuk pembuatan kutup harus inert terhadap formula yang di
gunakan. Komponen katup umumnya plastik karet baja tahan katat.
5. Penyemprot atau actuator
Penyemprot atau actuator adalah alat yang di letakan pada batang katup
aerosol yang jika ditekan, membuka katup dan mengatur semprotan yang
mengandung obat kedaerah yang di inginkan.
Formulasi
Aerosol
Formulasi aerosol terdiri dari dua komponen yang
esensial:
1. Bahan obat yang terdiri dari zat aktif dan zat
tambahan seperti pelarut, anti oksidan dan surfaktan.
2. Propelan dapat tungal atau campuran. Zat tambahan
dua propelan tersebut sebelum diformulasikan harus
diketahui betul-betul secara fisik-kimianya dan efek
yang ditimbulkan terhadap sediaan jadi. Tergantung
tipe aerosol yang dipakai, aerosol farmasi dapat
dibuat sebagai embun halus, pancaran basah dan
busa stabil.
Cara kerja
1. Jika suatu gas yang dicairkan berada dalam
wadah yang tertutup, maka sebagian dari gas
tersebut akan menjadi uap dan sebagian lagi
tetap cair. Dalam keadaan keseimbangan, fase
uap naik, fase cair turun.
2. Komponen zat aktif dari obat dilarutkan atau
didispersikan dalam fase cair dan gas tersebut .
3. Fase uap gas memberi tekanan pada dinding dan
permukaan fase cair.
4. Jika pada fase cair dimasukan tabung yang
pangkalnya melekap pada katup dan hanya
ujungnya yang masuk ke fase cair, maka karena
tekanan uap tersebut, fase cair akan naik melalui
tabung ke lubang katup.
5. Jika tombol pembuka (acuator) ditekan, katup
terbuka, fase cair didorong keluar selama acuator
ditekan.
6. Fase gas yang berkurang akan terisi kembali oleh
fase cair yang menguap.
7. Fase cair yang keluar bersama zat aktif, karena
titik didihnya terlampaui, akan menguap di udara
menyebabkan terjadinya bentuk semprotan atau
spray.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai