Anda di halaman 1dari 31

AEROSOL

Anggara martha pratama, S.Farm., APT


DEFINISI
Pengertian secara umum
Aerosol merupakan istilah yang digunakan
untuk sediaan semprotan kabut tipis dari
sistem bertekanan tinggi.
Menurut FI III
Sediaan yang mengandung satu atau lebih zat
berkhasiat dalam wadah yang diberi tekanan, berisi
propelan atau campuran propelan yang cukup untuk
memancarkan isinya hingga habis, dapat digunakan untuk
obat luar atau obat dalam dengan menggunakan propelan
yang cukup.

Menurut FI IV
Sediaan yang dikemas dibawah
tekanan, mengandung zat aktif terapeutik
yang dilepas pada saat sistem katup yang sesuai
ditekan.
KEUNTUNGAN
1. Sebagian obat dapat dengan mudah diambil dari wadah tanpa sisanya menjadi
tercemar atau terpapar.
2. Berdasarkan pada wadah aerosol yang kedap udara,
3. Pengobatan topikal dapat diberikan secara merata.
4. Dengan formula yang tepat dan pengontrolan katup,
5. Mudah digunakan dan sedikit kontak dengan tangan
6. Bahaya kontaminasi tidak ada karena wadah kedap udara
7. Iritasi yang disebabkan oleh pemakaian topikal dapat dikurangi
8. Takaran yang dikehendaki dapat diatur
9. Bentuk semprotan dapat diatur
10. Mudah digunakan dan sedikit kontak dengan tangan
11. Bahaya kontaminasi tidak ada, karena wadah tertutup kedap
12. Iritasi karena pemakaian topikal dapat dikurangi
13. Takaran yang dikehendaki dapat diatur
14. Bentuk semprotan dapat diatur
KERUGIAN :
1. MDI biasanya mengandung bahan obat terdispersi
dan masalah yang sering timbul berkaitan dengan
stabilitas fisiknya
2. Seringnya obat menjadi kurang efektif;
3. Efikasi klinik biasanya tergantung pada kemampuan
pasien menggunakan MDI dengan baik dan benar.
JENIS ATAU SYSTEM AEROSOL
1. System 2 fase (gas dan cair)
• Terdiri atas larutan zat aktif dalam propelan cair dan
propelan bentuk uap.
• Sebagai Pelarut digunakan etanol, propilenglikol, PEG
untuk menambah kelarutan zat aktif.
• Fase gas dan fase cair atau fase gas dan fase padat untuk
aerosol yang berbentuk serbuk
• fase cair dapat terdiri dari komponen zat
aktif/campuran zat aktif dan propelan cair/komponen
propelan yang dilarutkan di dalamnya.
2. System 3 fase (gas, cair, padat atau cair)
Terdiri dari suspense atau emulsi zat aktif, propelan cair
dan uap propelan.
KOMPONEN AEROSOL
— Wadah: Kaleng timah berlapis baja, Alumunium, Kaca,
plastik
— Propelan: hidrokarbon, khususnya turunan
fluoroklorometana, etana, butana dan pentana (gas yang
dicairkan), CO2, N2, dan Nitrosa (gas yang dimampatkan).
— Konsentrat mengandung zat aktif: etanol, propilenglikol,
PEG.
— Katup
PEMBUATAN AEROSOL
Pembuatan Aerosol dilakukan dengan proses pendinginan
(cara dingin) dan pengisian tekanan.
– Proses pengisian dengan pendinginan
Konsentrat dan propelan dingin yang telah diukur, dimasukan
kedalam wadah terbuka (biasanya wadah telah didinginkan).
Katup penyemprot kemudian di pasang pada wadah hingga
membentuk tutup kedap tekanan.
– Proses pengisian dengan tekanan
Udara dihilangkan dari wadah dengan penghampaan
atau pemberian sedikit propelan. Diisikan konsentrat
dalam wadah katup ditutup kedap propelan ditekan melalui
lubang katup propelan melalui tutup, katup ditutup.
FORMULASI AEROSOL
Formulasi aerosol terdiri dari 2 komponen yang esensial, yaitu:
– Cairan pekat produk
Zat aktif yang dicampur dengan bahan pembantu yang
dibutuhkanPendorong (Propelan)
Gas cair atau campuran gas cair yang diberi tekanan.
Bisa juga berfungsi sebagai pelarut atau pembawa cairan pekat
produk.
CARA KERJA AEROSOL
1. Jika suatu gas yang dicairkan berada dalam wadah yang
tertutup, maka sebagian dari gas tersebut akan
menjadi uap dan sebagian lagi akan tetap cair.
2. Komponen zat aktif dari obat dilarutkan/
didispersikan dalam fase cair dari gas tersebut.
3. Fase uap gas memberikan tekanan pada dinding dan
permukaan fase cair.
4. Jika pada fase cair dimasukkan tabung yang pangkalnya
melekat pada katup dan hanya ujungnya yang masuk ke
fase cair, maka karena tekanan uap tersebut, fase
cair akan naik melalui tabung ke lubang katup.
CARA KERJA AEROSOL
5. Jika tombol pembuka (akuator) ditekan, katup
terbuka, fase cair didorong keluar selama
akuator ditekan.
6. Fase gas yang berkurang akan terisi kembali oleh
fase cair yang menguap.
7. Fase cair yang keluar bersama zat aktif, karena
titik didihnya terlampaui, akan menguap diudara
menyebabkan terjadinya bentuk semprotan
(spray).
BAGIAN KATUP AEROSOL
1.Aktuator; Aktuator memungkinkan pembukaan dan penutupan katup
dengan mudah. Ini terjadi lewat lubang pada aktuator dimana produk
dilepaskan.
2.Tangkai; Tangkai membantu aktuator dan pengeluaran produk dalam
bentuk yang tepat ke ruangan aktuator.
3.Pengikat; Pengikat ditempatkan dengan tepat (pas) terhadap tangkai,
untuk mencegah kebocoran formula bila katup pada posisi tertutup.
4. Pegas; Pegas memegang pengikat pada tempatnya dan juga merupakan
mekanisme yang menarik kembali aktuator ketika tekanan dilepaskan,
kemudian mengembalikan katup ke posisi semula.
5.Lengkungan bantalan; Lengkungan bantalan terikat pada tabung
aerosol atau wadah, berperan dalam pemegangan katup ditempatkannya.
6. Badan; Badan terletak langsung di bawah lengkung bantalan berperan
dalam menghubungkan pipa tercelup dengan tangkai dan aktuator.
7.Pipa tercelup; Pipa tercelup, memanjang dari badan menurun masuk ke
dalam produk,berperan untuk membawa formula dari wadah ke katup.
KATUP AEROSOL

AKUTATOR

TANGKAI

PENGIKAT

PEGAS

LENGKUNGAN
BANTALAN

BADAN

PIPA TERCELUP
SIGNATURA
• S.Nebulizer, 1-2 kali (semprotkan kedalam mulut sehari 1-2
kali).
• S. Semprotkan jika pernafasan terganggu.
• S. semprotkan jika perlu.
INHALASI
DEFINISI
Inhalasi adalah sediaan obat atau larutan atau suspense terdiri
atas satu atau lebih bahan obat yang diberikan melalui
saluran nafas hidung atau mulut untuk memperoleh efek
local dan sistemik.

Cara memberikan obat melalui hirupan tersebut


dikenal sebagai terapi inhalasi.
Secara garis besar ada 3 macam alat/jenis terapi inhalasi, yaitu:
1. Nebulizer,
2. MDI (metered dose inhaler)
3. DPI (dry powder inhaler, Turbuhaler)
NEBULIZER
• Alat nebulizer dapat mengubah obat yang berbentuk
larutan menjadi aerosol secara terus-menerus,
• Dengan tenaga gelombang ultrasonik.
• Aerosol yang terbentuk dihirup penderita melalui mouth
piece.
• Bronkodilator yang diberikan dengan nebulizer
memberikan efek bronkodilatasi (pelebaran bronkus) yang
bermakna tanpa menimbulkan efek samping.
• Hasil pengobatan dengan nebulizer lebih banyak
bergantung pada jenis nebulizer yang digunakan.
DPI (DRY POWDER INHALER)
Penggunaan obat dry powder (serbuk kering) pada DPI
memerlukan hirupan yang cukup kuat. Deposisi
(penyimpanan) obat pada paru lebih tinggi dibandingkan MDI
dan lebih konstan.
TURBUHALER
TURBUHALER
MDI (METERED DOSE INHALER)
GAMBAR : AEROSOL MDI
DPI (DRY POWDER INHALER)
Tahap perjalanan aerosol
• Transit/penghirupan
• Penangkapan/depo
• Penahan dan pembersihan
• Penyerapan
Transit/penghirupan
1. Ukuran partikel
• Penyebarannya tergantung ukuran partikel
• Partikel dengan koefisien difusi dan gravitasi
rendah dapat menembus bagian paru lebih
dalam
• Tergantung juga pada mekanisme difusi
udara inspirasi dan ekspresi
2. Pernafasan dan laju aliran udara
• Perjalanan nafas normal 12-15 daur/menit,
volume inspirasi dan ekspirasi 500 ml
• Peningkatan laju inspirasi partikel ukuran
besar ikut ke daerah transisi
• Penurunan laju inspirasi, peningkatan waktu
tinggal partikel, peningkatan retensi aerosol
3. Aliran gas (laminer atau Turbuler)
• Aliran laminer (Hk Poisseulle)
• Jika ukuran tabung tetap maka laju pengaliran
berbanding lurus dengan kekentalan
• Aliran Turbulens:
ümelewati saluran yang berkelok
üBilangan Reynols:
üRe>2000 (aliran turbulens)
üPada respirasi tenang (v=0,33 l/detik) Re<2000
üRespirasi sedang atau kuat, Re>2000
üTurbulensi yang kuat memperlambat
pengaliran gas, terjadi penimbunan dini
partikel pada saluran nafas bagian atas
• Kelembapan:
üParu bagian dalam (kandungan air 44 g/m3)
üAerosol kejenuhannya 34 g/m3
üPertumbuhan partikel sebagai fungsi dari
kelembapan
üPerubahan ukuran partikel tergantung
kelarutan (>kelarutan, ukuran partikel>)
• Suhu:
üPartikel bergerak dari suhu tinggi ke suhu
rendah
üGerakan berbanding lurus dengan perubahan
suhu dan diameter partikel
• Tekanan:
üSelama inspirasi tekanan paru turun 60-100
mmHg dibawah tekanan atsmosfer
üPemakaian tekanan positif pada aerosol
meningkatkan perbedaan tekanan hingga 4-22
mgHg
• Penahan atau DEPO
Cara penahanan
1. Tumbukan karena kelembaban
2. Pengendapan karena gravitasi
3. Difusi (gerakan Brown)
• Faktor yang mempengaruhi penahan/depo
1. Anatomi dan fisiologi saluran nafas
2. Faktor fisika-kimia: ukuran partikel, muatan
partikel, bobot jenis.

Anda mungkin juga menyukai