Anda di halaman 1dari 17

AEROSOL

• Ani Setyaningsih 201851032


• Budi Adiana 201851045
• Dhimas Yusuf Bachtiar 201851062
• Elsha Septiani Purnama 201851077
• Fayrurrahma Syahputri 201851091
• Helen Amelya Simanjuntak 201851113
• Hotni Siska Falufi 201851119
• Ida Nurjanah 201851121
• Intan Nur Andini 201851130
• Noviatul Zannah 201851201
• Putri Permata Sari 201851219
• Siti Nur Khalifa 201851276
• Tifany 201851299
Pengertian aerosol

• Menurut FI III Aerosol adalah sediaan yang mengandung satu atau lebih zat
berkhasiat dalam wadah yang diberi tekanan, berisi propelan atau campuran
propelan yang cukup untuk memancarkan isinya hingga habis, dapat
digunakan untuk obat luar atau obat dalam dengan menggunakan propelan
yang cukup.
Menurut FI IV
• Aerosol farmasetik adalah sediaan yang dikemas dibawah tekanan,
mengandung zat aktif terapeutik yang dilepas pada saat sistem katup yang
sesuai ditekan. Sediaan ini digunakan untuk pemakaiaan topical pada kulit
dan juga pemakaiaan local pada hidung (aerosol nasal), mulut ( aerosol lingual
) atau paru-paru ( aerosol inhalasi ) ukuran partikel untuk aerosol inhalasi
harus lebih kecil dari 10 m, sering disebut juga “ inhaler dosis turukur “.
Aerosol Busa adalah emulsi yang mengandung satu atau lebih zat aktif,
surfaktan, cairan mengandung air atau tidak, dan propelan.
Inhalasi
• Inhalasi adalah sediaan obat atau larutan atau suspense terdiri atas satu atau
lebih bahan obat yang diberikan melalui saluran nafas hidung atau mulut
untuk memperoleh efek local dan sistemik. Serbuk juga dapat diberikan
secara inhalasi, dengan menggunakan alat mekanik secara manual untuk
menghasilkan tekanan atau inhalasi yang dalam bagi penderita yang
bersangkutan. Inhalen terdiri atas satu atau kombinasi beberapa obat, yang
karena bertekanan uap tinggi, dapat terbawa oleh aliran udara kedalam
saluran hidung dan memberikan efek.
Beberapa alat terapi inhalasi : contoh :
1. Metered Dose Inhaler (MDI)
2. MDI tanpa Spacer
3. Spacer (alat penyambung)
4. Dry Powder Inhaler (DPI)
5. Nebulizer

Keuntungan inhalasi
1. langsung ke organ sasaran
2. Awitan (mula aksi) kerja lebih singkat,
3. dosis obat lebih kecil
5. efek samping juga lebih kecil.
Untuk mendapatkan manfaat obat yang optimal , obat yang
diberikan per inhalasi harus dapat mencapai tempat kerjanya di
dalam saluran napas. Obat yang digunakan biasanya dalam bentuk
aerosol, yaitu suspensi partikel dalam gas. Pemakaian alat perenggang
(spacer) mengurangi deposisi (penumpukan) obat dalam mulut
(orofaring), sehingga mengurangi jumlah obat yang tertelan, dan
mengurangi efek sistemik. Deposisi (penyimpanan) dalam paru pun
lebih baik, sehingga didapatkan efek terapetik (pengobatan) yang
baik. Obat hirupan dalam bentuk bubuk kering (DPI = Dry Powder
Inhaler) seperti Spinhaler, Diskhaler, Rotahaler, Turbuhaler,
Easyhaler, Twisthaler memerlukan inspirasi (upaya
menarik/menghirup napas) yang kuat.
DOSIS YANG DI ANJURKAN :
Ø Inhalasi aerosol
• Anak : 100 mcg (1 hisapan) dan dapat dinaikkan menjadi 200 mcg (2
hisapan) bila perlu.
• Dewasa : 100-200 mcg (1-2 hisapan), 3-4 kali sehari
Ø Inhalasi cair
• Dewasa dan anak >18 bulan : 2,5 mg diberikan sampai 4 kali sehari
atau 5 kali bila perlu.
• Catatan : manfaat terapi ini pada anak
Keuntungan Pemakaian Aerosol
• Sebagian obat dapat dengan mudah diambil dari wadah tanpa sisanya menjadi
tercemar atau terpapar.
• Berdasarkan pada wadah aerosol yang kedap udara, maka zat obat terlindung dari
pengaruh yang tidak diinginkan akibat O2 dan kelembapan udara.
• Pengobatan topikal dapat diberikan secara merata, melapisi kulit tanpa menyentuh
daerah yang diobati.
• Dengan formula yang tepat dan pengontrolan katup, bentuk fisik dan ukuran partikel
produk yang dipancarkan dapat diatur yang mungkin mempunyai andil dalam
efektivitas obat; contohnya, kabut halus yang terkendali dari aerosol inhalasi.
• Penggunaan aerosol merupakan proses yang “bersih,” sedikit
tidak memerlukan “pencucian” oleh pemakainya.
• Mudah digunakan dan sedikit kontak dengan tangan
• Bahaya kontaminasi tidak ada karena wadah kedap udara
• Iritasi yang disebabkan oleh pemakaian topikal dapat
dikurangi
• Takaran yang dikehendaki dapat diatur
• Bentuk semprotan dapat diatur
Kerugian Pemakaian Aerosol

1) MDI biasanya mengandung bahan obat terdispersi dan


masalah yang sering timbul berkaitan dengan stabilitas
fisiknya
2) Seringnya obat menjadi kurang efektif;
3) Efikasi klinik biasanya tergantung pada kemampuan
pasien menggunakan MDI dengan baik dan benar.
SYSTEM AEROSOL
System 2 Fase (gas dan cair)
1) terdiri atas larutan zat aktif dalam propelan cair dan propelan
bentuk uap
2) sebagai Pelarut digunakan etanol, propilenglikol, PEG untuk
menambah kelarutan zat aktif
3) Fase gas dan fase cair atau fase gas dan fase padat untuk aerosol
yang berbentuk serbuk 4) fase cair dapat terdiri dari komponen
zat aktif / campuran zat aktif dan propelan cair / komponen
propelan yang dilarutkan di dalamnya. Yang termasuk system ini
antara lain yaitu:
1. aerosol ruang ( space sprays) : insektisida, deodorant
2. aerosol pelapis permukaan ( surface coating sprays ) : cat, hair
sprays
aerosol system dua fase ini beroperasi pada tekanan 30 – 40 p.s.i.g (
pounds per square in gauge ) pada suhu 21ºC.

System 3 Fase (gas, cair, padat atau cair)


Terdiri dari suspense atau emulsi zat aktif, propelan cair dan uap
propelan. Suspense terdiri dari zat aktif yang dapat di dispersikan
dalam system propelan dengan zat tambahan yang sesuai seperti zat
pembasah atau bahan pembawa padat seperti talk dan silica koloida.
Aerosol system 3 fase ini beroperasi pada tekanan 15 p.s.i.g ( pounds
per square in gauge) pada suhu 21ºC.
Komponen aerosol
1. Wadah
2. Propelan gas yang dicairkan atau dimampatkan umumnya mempunyai tekanan uap
lebih besar dari tekanan atmosfer, contoh : hifrokarbon
3. Konsentrat mengandung zat aktif
4. Katup mengatur aliran dan zat terapetik dari wadah. Sediaan farmasi untuk inhalasi
oral atau inhalasi nasal sering menggunakan katup dosis terukur yang harus
memberikan jumlah semprotan seragam jika katup ditekan
5. Aktuator (penyemprot)
6. Tangkai
7. Pengikat
8. Pegas
9. Lengkungan bantalan
10.Badan
11.Pipa tercelup
PEMBUATAN AEROSOL
Proses pengisian dengan pendinginan
Konsentrat (umumnya didinginkan sampai suhu 0°C) dan propelan dingin yang
telah diukur, dimasukan kedalam wadah terbuka (biasanya wadah telah didinginkan)
katup penyemprot kemudian dipasang pada wadah hingga membentuk tutup pada
tekanan.
Selama interval antara penambahan propelan dan pemasangan katup terjadi
penguapan propelan yang cukup mengeluarkan udara dari wadah.
Proses pengisian dengan tekanan ( Panas )
Hilangkan udara dalam wadang dengan cara penhampaan atau dengan menambah
sedikit propelan, isikan konsentrat kedalam wadah, tutup kedap wadah isikan
propelan melalui lubang katup dengan cara penekanan, atau propelan dibiarkan
mengalir dibawah tutup katup, kemudian katup di tutup (pengisian dibawah katup)
Pengendalian Proses Pembuatan
Biasanya meliputi pemantauan formulasi yang sesuai dan bobot pengisian propelan
serta uji tekanan dan uji kebocoran pada produk akhir aerosol
Formulasi earosol
1. Bahan obat yang terdiri dari zat aktif dan zat tambahan
seperti pelarut, anti oksidan dan surfaktan
2. Propelan, dapat tungal atau campuran. Zat tambahan dan
propelan tersebut sebelum diformulasikan harus
diketahui betul- betul secara fisik, kimianya dan efek yang
ditimbulkan terhadap sediaan jadi. Tergantung tipe
aerosol yang dipakai, aerosol farmasi dapat dibuat sebagai
embun halus, pancaran basah, dan busa stabil.
Cara kerja aerosol
A. Jika suatu gas yang dicairkan berada daalam wadah yang tertutup, maka
sebagai dari gas tersebut akan menjadi uap dan sebagian lagi tetap cair.
Dalam keaadaan keseimbangan, fase uap naik, fase cair turun.
B. Komponen zat aktif dari obat dilarutkan / di dispersikan dalam fase cair
dri gas tersebut.
C. Fase uap gas memberi tekanan pada dinding dan pernukaan fase cair.
D. Jika pada fase cair dimasukan tabung yang pangkalnya melekap pada katup
dan hanya ujungnya yang masuk ke fase cair, maka karena tekanan uap
tersebut, fase cair akan naik melalui tabung ke lubang katup.
E. Jika tombol pembuka ( actuator ) ditekan, katup terbuka, fase cair
didorong keluar selama actuator ditekan. F. Fase gas yang berkurang akan
terisi kembali oleh fase cair yang menguap. G. Fase cair yang keluar
bersama zat aktif, karena titik didihnya terlampaui, akan menguap di udara
menyebabkan terjadinya bentuk semprotan atau spray.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Bermimpilah setinggi langit.


Walaupun kalian tidak
mencapai langit, setidaknya
kalian melewati ribuan bintang.

- 5cm (2012) -

Anda mungkin juga menyukai