• Menurut FI III Aerosol adalah sediaan yang mengandung satu atau lebih zat
berkhasiat dalam wadah yang diberi tekanan, berisi propelan atau campuran
propelan yang cukup untuk memancarkan isinya hingga habis, dapat
digunakan untuk obat luar atau obat dalam dengan menggunakan propelan
yang cukup.
Menurut FI IV
• Aerosol farmasetik adalah sediaan yang dikemas dibawah tekanan,
mengandung zat aktif terapeutik yang dilepas pada saat sistem katup yang
sesuai ditekan. Sediaan ini digunakan untuk pemakaiaan topical pada kulit
dan juga pemakaiaan local pada hidung (aerosol nasal), mulut ( aerosol lingual
) atau paru-paru ( aerosol inhalasi ) ukuran partikel untuk aerosol inhalasi
harus lebih kecil dari 10 m, sering disebut juga “ inhaler dosis turukur “.
Aerosol Busa adalah emulsi yang mengandung satu atau lebih zat aktif,
surfaktan, cairan mengandung air atau tidak, dan propelan.
Inhalasi
• Inhalasi adalah sediaan obat atau larutan atau suspense terdiri atas satu atau
lebih bahan obat yang diberikan melalui saluran nafas hidung atau mulut
untuk memperoleh efek local dan sistemik. Serbuk juga dapat diberikan
secara inhalasi, dengan menggunakan alat mekanik secara manual untuk
menghasilkan tekanan atau inhalasi yang dalam bagi penderita yang
bersangkutan. Inhalen terdiri atas satu atau kombinasi beberapa obat, yang
karena bertekanan uap tinggi, dapat terbawa oleh aliran udara kedalam
saluran hidung dan memberikan efek.
Beberapa alat terapi inhalasi : contoh :
1. Metered Dose Inhaler (MDI)
2. MDI tanpa Spacer
3. Spacer (alat penyambung)
4. Dry Powder Inhaler (DPI)
5. Nebulizer
Keuntungan inhalasi
1. langsung ke organ sasaran
2. Awitan (mula aksi) kerja lebih singkat,
3. dosis obat lebih kecil
5. efek samping juga lebih kecil.
Untuk mendapatkan manfaat obat yang optimal , obat yang
diberikan per inhalasi harus dapat mencapai tempat kerjanya di
dalam saluran napas. Obat yang digunakan biasanya dalam bentuk
aerosol, yaitu suspensi partikel dalam gas. Pemakaian alat perenggang
(spacer) mengurangi deposisi (penumpukan) obat dalam mulut
(orofaring), sehingga mengurangi jumlah obat yang tertelan, dan
mengurangi efek sistemik. Deposisi (penyimpanan) dalam paru pun
lebih baik, sehingga didapatkan efek terapetik (pengobatan) yang
baik. Obat hirupan dalam bentuk bubuk kering (DPI = Dry Powder
Inhaler) seperti Spinhaler, Diskhaler, Rotahaler, Turbuhaler,
Easyhaler, Twisthaler memerlukan inspirasi (upaya
menarik/menghirup napas) yang kuat.
DOSIS YANG DI ANJURKAN :
Ø Inhalasi aerosol
• Anak : 100 mcg (1 hisapan) dan dapat dinaikkan menjadi 200 mcg (2
hisapan) bila perlu.
• Dewasa : 100-200 mcg (1-2 hisapan), 3-4 kali sehari
Ø Inhalasi cair
• Dewasa dan anak >18 bulan : 2,5 mg diberikan sampai 4 kali sehari
atau 5 kali bila perlu.
• Catatan : manfaat terapi ini pada anak
Keuntungan Pemakaian Aerosol
• Sebagian obat dapat dengan mudah diambil dari wadah tanpa sisanya menjadi
tercemar atau terpapar.
• Berdasarkan pada wadah aerosol yang kedap udara, maka zat obat terlindung dari
pengaruh yang tidak diinginkan akibat O2 dan kelembapan udara.
• Pengobatan topikal dapat diberikan secara merata, melapisi kulit tanpa menyentuh
daerah yang diobati.
• Dengan formula yang tepat dan pengontrolan katup, bentuk fisik dan ukuran partikel
produk yang dipancarkan dapat diatur yang mungkin mempunyai andil dalam
efektivitas obat; contohnya, kabut halus yang terkendali dari aerosol inhalasi.
• Penggunaan aerosol merupakan proses yang “bersih,” sedikit
tidak memerlukan “pencucian” oleh pemakainya.
• Mudah digunakan dan sedikit kontak dengan tangan
• Bahaya kontaminasi tidak ada karena wadah kedap udara
• Iritasi yang disebabkan oleh pemakaian topikal dapat
dikurangi
• Takaran yang dikehendaki dapat diatur
• Bentuk semprotan dapat diatur
Kerugian Pemakaian Aerosol
- 5cm (2012) -