Anda di halaman 1dari 21

Disusun oleh :

1. Wiji H (12334059)
2. Galih R.C (12334062)
3. Frans E (13334030)
4. Dewi Purnamasari (14334702)
5. Riani Fajar sari (14334726)
6. Nurdianti (14334718)
7. Lisa Yuliani (14334738)
8. Mariana Dwi W (14334726)
DEFINISI AEROSOL
1 Pengertian secara umum
Aerosol merupakan istilah yang digunakan untuk sediaan
semprotan kabut tipis dari sistem bertekanan tinggi.
2 Menurut FI IV
Aerosol adalah sediaan yang dikemas dibawah
tekanan, mengandung zat aktif terapeutik yang dilepas pada saat
sistem katup yang sesuai ditekan..

2
JENIS-JENIS AEROSOL
Sistem dua fase : sistem aerosol yang paling sederhana,
terdiri dari fase cair yang mengandung propelan cair dan
cairan pekat produk, serta fase gas.
Sistem tiga fase : sistem yang terdiri dari lapisan air-cairan
propelan yang tidak bercampur, lapisan pekat produk yang
sangat berair, serta gas.
Sistem gas bertekanan (psia, pound per inci persegi)
Digunakan untuk produk padat, spray kering atau foam.

3
KEUNTUNGAN SEDIAAN AEROSOL
Keuntungan sediaan aerosol adalah sebagai
berikut :
Menghindari terjadinya degradasi pada saluran gastrointestinal.
Dosis yang rendah yang meminimalkan reaksi sampingan atau
lanjutan.
Titrasi dosis untuk tiap individu yang membutuhkan dan cocok
untuk pemberian obat sesuai keperluan.
Mudah dibawa (baik untuk penanganan pada saat kondisi
pernafasan akut misalnya pada pasien asma).
Tersegel baik dan meminimalkan oksidasi terhadap bahan
terapeutik dan kontaminasi mikroba.
Efektif untuk penanganan gangguan pernafasan
Cepat dalam memberikan aksinya

4
KERUGIAN SEDIAAN AEROSOL
Kerugian bentuk sediaan aerosol dalam bentuk MDI
(Metered Dose Inhalers) :
MDI biasanya mengandung bahan obat terdispersi dan
masalah yang sering timbul berkaitan dengan stabilitas
fisiknya.
Seringnya obat menjadi kurang efektif.
Efikasi klinik biasanya tergantung pada kemampuan pasien
menggunakan MDI dengan baik dan benar.

5
KOMPONEN AEROSOL
1) Wadah
2) Dapat memberikan keamanan tekanan maksimum dan
tahan tekanan serta tahan karat.
3) Biasanya dibuat dari kaca, plastik, atau logam, atau
kombinasi bahan ini.
4) Propelan, Berfungsi memberikan tekanan yang dibutuhkan
untuk mengeluarkan bahan dari wadah dan dalam
kombinasi dengan komponen lain mengubah bahan ke
bentuk fisik yang diinginkan.Contoh : hidrokarbon (gas
yang dicairkan), CO2, N2 dan nitrosa (gas yang
dimampatkan)

6
KOMPONEN AEROSOL
5) Konsentrat mengandung zat aktif,
6) Katup, Berfungsi mengatur aliran zat teurapetik dan
propelan dari wadah
7) Penyemprot/ Aktuator, Adalah alat yang dilekatkan pada
batang katup aerosol yang jika ditekan atau digerakkan akan
membuka katup dan mengatur semprotan yang mengd obat
ke daerah yang diinginkan (mengatur arah penyemprotan).

7
8
Contoh Gambar Aerosol
1. Proses pengisian dengan pendinginan
Konsentrat (umumnya didinginkan sampai suhu dibawah 0 C) dan
propelan dingin di ukur dengan wadah terbuka, kemudian
didinginkan. Katup penyemprot kemudian dipasang pada wadah
hingga membentuk tutup kedap tekanan.
2. Proses Pengisian dengan tekanan
Hilangkan udara dalam wadah dengan cara penghampaan atau dengan
menambah sedikit propelan, isikan konsetrat kedalam wadah dan
propelan ditekan melalui lubang katup sesudah katup ditutup kedap,
atau propelan dibiarkan mengalir dibawah tutup katup, kemudian
tutup katup (pengisian dibawah tutup.
3. Pengendalian proses pembuatan
Biasanya meliputi pemantauan formulasi yang sesuai dan bobot
pengisisan propelan serta uji tekanan dan uji kebocoran pada produk
akhir aerosol.
9
FORMULASI AEROSOL
Formulasi aerosol terdiri dari dua komponen esensial, yaitu :
a) Bahan obat, yang terdiri dari zat aktif dan zat tambahan
seperti pelarut, antioksidan dan surfaktan
b) Propelan, dapat tunggal atau campuran

10
PENGGUNAAN AEROSOL
Aerosol dapat digunakan sebagai berikut :
a. Topikal pada kulit
Meliputi preparat yang digunakan sebagai antiseptik,
antimikotik, antipuriginosis, antialergik luka bakar dan
anastesi lokal.
b. Lokal hidung (Aerosol intranasl)
Aerosol inhalasi memiliki kerja lokal pada selaput mukosa
saluran pernafasan. Ukuran partikel berkisar 10-50 m.
Ukuran partikel aerosol inhalasi lebih keci; dari 10 m.

11
PENGGUNAAN AEROSOL
c. Lokal mulut (Aerosol lingual)
d. Lokal Paru-paru (Aerosol inhalasi)
Ada 3 tipe bentuk sediaan untuk saluran pernafasan, yaitu :
1. Metered dose inhaler (MDIs)
2. Dry powder inhaler
3. Nebulizers.

12
CONTOH SEDIAAN OBAT AEROSOL

13
CARA KERJA AERSOL
Aerosol bekerja dengan dasar berikut :
1. Jika suatu gas yang dicairkan berada dalam wadah yang tertutup,
maka sebagian dari gas tersebut akan menjadi uap dan sebagian
lagi tetap cair. Dalam keadaan keseimbangan, fase uap naik, fasa
cair turun.
2. Komponen zat aktif obat tersebut dilarutkan atau didispersikan
dalam fase cair dari gas tersebut.
3. Fase uap gas memberikan tekanan pada dinding dan permukaan
fasa cair.
4. Jika pada fasa cair dimasukkan tabung yang pangkalnya melekat
pada katup dan hanya ujungnya yang masuk ke fasa cair, maka
karena tekanan uap tersebut, fasa cair akan naik melalui tabung
ke lubang katup.

14
CARA KERJA AEROSOL
5. Jika tombol pembuka (aktuator) ditekan, katup terbuka,
dan fasa cair didorong keluar selama aktuator ditekan.
6. Fase gas yang berkurang akan terisi kembali oleh fasa cair
yang menguap.
7. Fase cair yang keluar bersama zat aktif, karena titik
didihnya terlampaui, akan menguap di udara menyebabkan
terjadinya bentuk semprotan atau spray.

15
PENANDAAN AEROSOL MENURUT FI IV
a. Tanda peringatan Hindari penghirupan, jauhkan dari mata
atau selaput lendir lain.
b. Tanda peringatan Isi bertekanan, Wadah jangan ditusuk
atau dibakar. Hindari dari panas atau simpan pada suhu
dibawah 49 derajat C. Jauhkan dari jangkauan anak-anak
c. Jika aerosol dikemas dalam wadah aerosol yang mengd
propelan, yang seluruhnya atau sebagian terdiri atas
halokarbon atau hidrokarbon, maka peringatan : Tanda
peringatan Tidak boleh langsung dihirup, penghirupan
secara sengaja dapat menyebabkan kematian.

16
PENGEMASAN
Bahan yang dapat digunakan sebagai wadah untuk pengemasaan
aerosol adalah :
1. Kaleng timah berlapis baja
2. Aluminium
3. Kaca
4. Plastik

17
SIGNATURA
Contoh signatura pada Alupent Aerosol :

S. Nebulizer, 1-2 kali (semprotkan kedalam mulut sehari 1-2


kali).
S. Semprotkan jika pernapasan terganggu.
S. Semprotkan jika perlu

18
EVALUASI
Pemeriksaan yang dilakukan terhadap sediaan aerosol :
Derajat Semprotan
Derajat semprotan adalah angka yang menunjukan jumlah bobot
isi aerosol yang disemprotkan dalam satuan waktu tertentu ,
dinyatakan dalam gram tiap detik
Pengujian kebocoran
Pengujian tekanan

19
Contoh obat dengan sistem aerosol
INHALASI
Inhalasi adalah sediaan obat atau larutan atau suspense terdiri atas
satu atau lebih bahan obat yang diberikan melalui saluran nafas
hidung atau mulut untuk memperoleh efek local dan sistemik.

Wadah obat yang diberikan secara inhalasi disebut inhaler

20
21

Anda mungkin juga menyukai