Anda di halaman 1dari 30

SISTEM DISPERSI

AEROSOL , INHALASI & OBAT SEMPRO


KELOMPOK 5 :
Kelas C / IV

Bryan Carol R. Descy [ 214111075 ]


Maria M. Maaf [ 214111088 ]
Novem david Fafo [ 214111092 ]
Rosalia Ambu Kaka [ 214111096 ]
Victoria G. Viona [ 214111101 ]
Violla I.Z. Ataupah [ 214111103 ]
Karolina N.P Nenat [ 194111014 ]
Henderina B. Lona [ 194111010 ]
SISTEM DISPERSI
• Sistem dispersi adalah sistem dimana suatu zat tersebar merata ( fase terdispersi ) di dalam zat lain ( fase
pendispersi / medium ).
• Sistem dispersi digolongkan menjadi 3 yaitu :
 Dispersi molekular, atau Dispersi halus adalah campuran homogen antara medium pendispersi (zat cair) dengan
fase yang terdispersi (padatan) sehingga fase terdispersi larut sempurna pada medium pendispersi (zat cair)
 Dispersi koloidal, Sistem heterogen di mana satu zat terlarut (fase terdispersi) sebagai partikel yang sangat halus
pada substansi lain (medium pendispersi).
 Dispersi kasar, Atau suspensi adalah campuran heterogen antara medium pendispersi (zat cair) dengan fase yang
terdispersi (padatan).
Klasifikasi Sistem Dispersi
No Dispersi halus/Larutan Dispersi Koloid Dispersi Kasar

1 Satu fase 2 fase 2 fase


2 Stabil Sukar mengendap Mudah mengendap

3 Tidak dapat disaring Dapat disaring dengan Dapat disaring


penyaring ultra

4 Homogen Tampak homogen Heterogen


5 Ukuran partikel < 1 nm Ukuran partikel 1 – 100 nm Ukuran partikel
>100 nm

Ex Larutan gula , air laut Sabun, susu Hampir semua sediaan suspensi
AEROSOL
AEROSOL

• Menurut FI III, aerosol adalah sediaan yang mengandung satu atau lebih zat berkhasiat dalam
wadah yang diberi tekanan, berisi propelan atau campuran propelan yang cukup untuk
memancarkan isinya hingga habis, dapat digunakan untuk obat luar atau obat dalam dengan
menggunakan propelan yang cocok.Aerosol boleh mengandung bahan pensuspensi, emulgator,
dan pelarut pembantu.
• Menurut FI IV , aerosol adalah sediaan yang dikemas di bawah tekanan, mengandung zat aktif
terapeutik yang dilepas pada saat sistem katup yang sesuai ditekan.
Keuntungan Pemakaian Aerosol
1) Mudah digunakan dan sedikit kontak dengan tangan.

2) Bahaya kontaminasi tidak ada, karena wadah tertutup- kedap.


3) Iritasi yang disebabkan oleh pemakaian topikal dapat dikurangi.
4) Takaran yang dikehendaki dapat diatur
5) Bentuk semprotan dapat diatur.

 Jenis atau sistem aerosol


Jenis atau sistem aerosol dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Sistem dua fase (gas dan cair) , terdiri dari fase cair yang mengandung propelan cair dan cairan pekat produk, serta
fase gas.

b. Sistem tiga fase (gas, cair, dan padat atau cair) , sistem tiga fase terdiri dari suspensi atau emulsi zat aktif dan
propelan bentuk uap. Suspensi terdiri dari zat aktif yang dapat didispersikan dalam sistem propelan dengan zat
tambahan yang sesuai seperti zat pembasah dan atau bahan pembawa padat seperti talk dan silika koloidal.
KELENGKAPAN/KOMPONEN AEROSOL

WADAH KONSENTRAT
PROPELAN MENGANDUNG ZAT
AKTIF

PENYEMPROTAN/
KATUP
AKTUATOR
KELENGKAPAN/KOMPONEN AEROSOL
 WADAH

Berbagai bahan yang telah digunakan dalam pembuatan wadah aerosol, termasuk :
1. Gelas , Wadah gelas lebih dipilih untuk sebagian besar aerosol Gelas mencegah lebih banyak persoalan yang
disebabkan oleh ketidakcampuran secara kimia dengan formulasi dari pada yang terjadi dengan wadah logam dan
bukan menjadi sasaran karat. 
2. Logam, Wadah ini mempunyai keuntungan melebihi jenis wadah yang dilihat dalam hal keamanannya terhadap
kebocoran, ketidakcampuran, dan karat. Logam tidak berkarat digunakan Untuk Mendapatkan
wadah aerosol Volume kecil tertentu dimana dibutuhkan daya tahan yang besar terhadap zat-zat kimia. Keterbatasan
pemakaian logam tidak berkarat ini adalah biayanya yang tinggi.
3. Plastik , Wadah plastik tidak selalu berhasil baik sebagai pengemas aerosol karena sifatnya yang tidak ditembus oleh
uap dalam wadah. Juga, interaksi tertentu obat plastik telah terjadi yang mempengaruhi penglepasan obat dari
wadah dan menurunkan efektivitas produk
Pemilihan wadah untuk produk aerosol berdasarkan pada :
• kemampuan penyesuaiannya terhadap cara pembuatan
• ketercampurannya dengan komponen formula
• kemampuannya untuk menahan tekanan yang diharapkan produk
• kepentingannya dalam desain dan penampilan estetik pada bagian industri dan biaya
PROPELAN
• Dalam sistem aerosol propelan berbufungsi memberi tekanan yang dibutuhkan untuk mengeluarkan atau
mendorong bahan aktif agar keluar dari wadah/kontainer dengan dispersi yang merata.
KONSENTRAT MENGANDUNG ZAT AKTIF

Zat aktif yang dikombinasikan dengan eksipien seperti antioksidan, surfaktan, dan solven, untuk
meningkatkan efikasi dan stabilitas. Konsentrat zat aktif menggunakan pelarut pembantu untuk memperbaiki
kelarutan zat aktif / zat berkhasiat . formulasi dalam propelan, misalnya etanol, propilenglikol, PEG.
KATUP
Fungsi katup terpasang adalah untuk memungkinkan penglepasan isi wadah darit abung dalam bentuk yang
diinginkan dengan kecepatan yang diinginkan dan dengan adanya katup yang berukuran dalam
Jumlah/dosis yang tepat. Bahan yang digunakan dalam pembuatan katup harus disetujui oleh FDA. 
AKTUATOR
Aktuator adalah bagian yang ditekan oleh pemakai untuk mengaktifkan katupterpasang agar terjadi
pemancaran produk. Aktuator memungkinkanpembukaan dan penutupan katup dengan mudah
 Pembuatan aerosol
Aerosol dibuat dengan pendinginan (dingin) dan pengisian dengan tekanan (panas).

Proses pengisian dengan pendinginan Proses pengisian dengan tekanan


• Konsentrat (umumnya didinginkan • Hilangkan udara dalam wadah
sampai suhu di bawah 0°C) dan dengan cara penghampaan atau
propelan dingin diukur dengan dengan menambah sedikit
wadah terbuka (biasanya propelan, isikan konsentrat ke
didinginkan). Katup penyemprot dalam wadah, dan propelan ditekan
kemudian di pasang pada wadah melalui lubang katup sesudah
hingga membentuk tutup kedap katup ditutup kedap.
tekanan.Selama internal antara
penambahan propelan dan
pemasangan katup terjadi
penguapan propelan yang cukup
untuk mengeluarkan udara dari
wadah.
 FORMULASI AEROSOL

FORMULASI AEROSOL TERDIRI ATAS DUA KOMPONEN ESENSIAL:

1. Bahan obat, yang terdiri atas zat aktif dan zat tambahan seperti pelarut, antioksidan, dan surfaktan.
2. Propelan, dapat tunggal atau campuran yang dapat disamakan dengan pembawa yang digunakan dalam
formulasi sediaan farmasi pada umumnya.
 Contoh sediaan aerosol :
CARA KERJA AEROSOL
Aerosol bekerja dengan dasar sebagai berikut. :
1. Jika suatu gas yang dicairkan berada dalam wadah tertutup, maka sebagian dari gas tersebut akan
menjadi uap dan sebagian lagi tetap cair. Dalam keadaan keseim- bangan, fase uap naik, fase cair turun.
2. Komponen zat aktif obat tersebut dilarutkan atau didispersikan dalam fase cair dari gas tersebut.
3. Fase uap gas memberi tekanan pada dinding dan permukaan fase cair.
4. Jika pada fase cair dimasukkan tabung yang pangkalnya melekat pada katup dan hanya ujungnya yang
masuk ke fase cair, maka karena tekanan uap tersebut, fase cair akan naik melalui tabung ke lubang katup
5. Jika tombol pembuka (aktuator) ditekan, katup terbuka, dan fase cair didorong keluar selama aktuator
ditekan.
6. Fase gas yang berkurang akan terisi kembali oleh fase cair yang menguap
7. Fase cair yang keluar bersama zat aktif, karena titik didihnya terlampaui, akan menguap diudara
menyebabkan terjadinya bentuk semprotan atau spray.
INHALASI
INHALASI

• Inhalasi Adalah Sediaan Obat Atau Larutan Atau Suspensi Terdiri Atas Satu Atau Lebih Bahan
Obat Yang Diberikan Melalui Saluran Napas Hidung Atau Mulut Untuk Memperoleh Efek Lokal
Atau Sistemik.
• Sediaan Ini Digunakan Dalam Proses Perawatan Penyakit Saluran Pernafasan Yang Akut ,
Misalnya Seperti Asma
• Alat Di Mana Obat Tersebut Dikemas Disebut Sebagai Inhaler
KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN
Keuntungan Kekurangan

• Absorpsi Terjadi Lebih Cepat Karena Permukaan • Obat Relatif Lebih Mahal
Absorpsiluar Sehingga Menghantarkan Obat
• Membutuhkan Peralatan Khusus Dan Mahal.
Langsung Pada Organ Sasaran Untuk Segera
Bekerja • Ketersediaan Berbagai Macam Jenis Alat Akan
• Dosis Obat Relatif Kecil Membingungkan Pasien

• Obat Langsung Menuju Paru-paru, Sehingga • Pemberian Secara Inhalasi Lebih Kompleks Dibandingkan
Paparan Sistemik Minimal. Oral.
• Efek Samping Sistemik Lebih Jarang Dan Lebih
Ringan Dibandingkan Obat Yang Diberikan Secara
Sistemik.
• Terapi Dengan Obat Inhalasi Cenderung Tidak
Menimbulkan Nyeri,dibandingan Obat Yang Diberikan
Melalui Injeksi Dan Lebih Nyaman
Alat Terapi Inhalasi :
• Metered Dose Inhaler (MDI)
• Dry Powder Inhaler (DPI)
• Nebulizer.
Perbedaannya :
Metered-dose inhaler Dry-powder inhaler Nebulizer
(MDI) (DPI)
a. Dapat menggunakan a. DPI tidak mengandung propelan a. Alat berupa mesin yang
spacer/Alat penyambung sehingga tertinggalnya obat di mengubah obat asma
b. Energi yang dibutuhkan orofaringeal lebih kecil. bentuk cair menjadi uap
berdasarkan dari propilen b. Energi yang dibutuhkan berasal dari b. Penghirupan obat
c. Memerlukan kordinasi kekuatan pasien dalam menarik menggunakan masker
yang pas antara mengirup nafas c. Mengeluarkan suara yang
dan menekan obat c. Tidak memerlukan bantuan spacer berisik
d. Terjadi penurunan dosis untuk mempermudah penggunaan d. Memerlukan sumber daya
pada keadaan dingin d. Membutuhkan aliran inspirasi yang listrik
lebih tinggi e. Harga relatif lebih mahal
e. Tidak dapat digunakan untuk pasien
usia < 5 tahun
INHALER
Inhaler Adalah Sediaan Cair Yang Mengandung Bahan Mudah Menguap, Digunakan Untuk Melonggarkan Saluran Napas
Dan Pembengkakan Saluran Cerna. Inhaler Jenis Ini Dapat Memberikan Efek Dengan Cara Menghirup Bahan Obatnya.

 Cara Penggunaan Inhaler

• Pastikan Obat Disertai Kemasan Dengan Brosur Cara Pakai Yang Detail. Ini Penting Untuk Memperkecil Kemungkinan
Efek Buruknya Sebab Masing-masing Produk Bisa Saja Memiliki Cara Pakai Yang Berbeda-beda.Sebelum Digunakan,
Kocok Dahulu Wadahnya Agar Obat Tercam- Pur Homogen Dan Agar Tiap Semprotan Mengandung Dosis Yang Sama
Persis.

• Untuk Pemakaian Pertama, Buang Sekitar Dua Semprotan Ke Udara, Jauhkan Dari Wajah.Sebelum Menyemprotkannya,
Embuskan Napas Sebanyak Mungkin (Tanpa Memaksakan Diri); Masukkan Moncong Inhaler Ke Dalam Mulut; Tutup
Rapat-rapat Dengan Bibir; Lalu Secara Bersamaan Tekan Inhaler Dan Tarik Napas Pelan-pelan Dan Dalam. Tahan Napas
Selama Sekitar 10 Detik Untuk Memberi Kesempatan Obat Merasuk Ke Dalam Paru-paru, Setelah Itu Baru Lepaskan
Moncong Inhaler Lalu Embuskan Napas Pelan-pelan Dan Bernapas Sepertibiasa. Jangan Terlalu Kuat Mengembuskan
Napas
Contoh tipe dari alat terapi Inhalasi
OBAT SEMPROT
OBAT SEMPROT
• Penyemprot (Spray) Dapat Didefinisikan Sebagai Larutan Air Atau Minyak Dalam Bentuk Tetesan Kasar
Atau Sebagai Zat Padat Yang Terbagi-bagi Halus. Yang Digunakan Secara Topikal, Biasanya Untuk Saluran
Hidung Faring Atau Untuk Kulit.
• Banyak Spray Yang Ada Di Perdagangan, Digunakan Untuk Dimasukkan Ke Dalam Hidung Untuk
Mengobati Sumbatan Hidung Dan Peradangan Serta Untuk Memberantas Infeksi Dan Mengandung Zat
Antihistamin, Simpatomimetik Dan Senyawa Antibiotik.
• Obat Semprot Hidung Adalah Bentuk Sediaan Cair Tidak Bertekanan Yang Menghantarkan Obat Ke Dalam
Rongga Hidung .
• Botol Semprot Plastik, Yang Ditekan Perlahan-lahan Untuk Melepaskan Semprotan Isinya, Sangat Dikenal
Umum. Umum Digunakan Untuk Semprot Hidung, Kosmetik Terutama Untuk Pengharum Tubuh. Ahli
Farmasi Mengenal Alat Pembuat Semprotan Halus Farmasi (Atomizer) Yang Digunakan Untuk
Mengeluarkan Larutan Obat Dalam Bentuk Tetesan Halus.
JENIS ALAT SEMPROT OBAT
 Atomizer
• Atomizer /Alat Penyemprot Kabut , Untuk Pemberiaan Semprotan Cairan
Obat , Mempunyai Penujuk/Tip Untuk Mengarahkan Semprotan Ke Atas
Atau Ke Bawah Untuk Mecapai Tempai Lain Yang Dapat Dicapai Di
Hidung/Kerongkongan.

• Cara Kerja Alat

Menekan Bola Karet Pada Ujung Alat Yang Menyebabkan Aliran Udara
Sebagian-sebagian Masuk Ke Dalam Gelas Penyimpan, Tempat Di Mana
Larutan Berada Dan Dikeluarkan Sebagian-sebagian Lewat Ujung Lain Yang
Berlawanan. Udara Didorong Masuk Ke Dalam Penyimpan Menyebabkan
Cairan Naik Masuk Ke Dalam Pipa Kecil Yang Tercelup Yang Dipertahankan
Berada Di Bawah Permukaan Cairan, Mendorong Larutan Naik Ke Luar Ke
Aliran Udara. Udara Dan Larutan Yang Didorong Melalui Mesin Pembuka
Dan Cairan Dipecahkan Ke Dalam Semprotan Tetesan Akan Dibawa Aliran
Udara.
JENIS ALAT SEMPROT OBAT

Insufflator
• Insufflator/Penyemprotan Bubuk, Digunaka Untuk
Pemberiaan Bahan Serbuk Ke Hidung,tenggorokan,
Telinga, Rongga Gigi Atau Permukaan Tubuh .
• Cara Kerja Alat
Penekanan Bola Karet Menyebabkan Turbulensi
Dalam Penyimpan Bubuk, Didorong Naik Ke Dalam
Pipa Dan Ke Luar Dari Ujung Alat Oleh Aliran Udara
Yang Mengalir Ke Luar Dari Alat.
CONTOH OBAT SEMPROT

• Larutan Untuk Hidung Nafazolina Hidroklorida, USP [Semprot Hidung Privina Hidroklorida (Ciba)]
• Larutan Untuk Hidung Oksimetrazolina Hidroklorida, USP [Semprot Hidung Afrin (Schering)]
• Larutan Untuk Hidung Fenilefrina Hidroklorida, USP (Semprot Hidung [Neo-sinefrina Hidroklorida
(Winthrop)]
• Larutan Untuk Hidung Tetrahidrazolina Hidroklorida, USP (Larutan Untuk Hidung Tizina (Key)]

Setiap Larutan Ini Adalah Larutan Hidung Adrenergik Yang Digunakan Untuk Obat Vasokonstriksi
Dan Penyumbatan Saluran Hidung.
CONTOH FORMULASI SEDIAAN AEROSOL
FORMULASI SEDIAAN SPRAY ANTINYAMUK
Nama Bahan Fungsi Formula

Minyak Sereh Zat aktif 10 gr

Minyak Nilam Zat aktif 2 gr

Propilen glikol cosolvent 15 gr

Etanol 96% Pembawa ad 100 ml


PERTANYAAN
1. PERBEDAAN DARI AEROSOL,INHALER DAN OBAT SEMPROT ?
JAWAB :
Perbedaan dari aerosol,inhaler dan obat sempot,terdapat dari mekanisme kerja yaitu mekanisme kerja pada
aerosol adalah wadah tekanan aerosol bertekanan padat akan digunakan dengan cara menekan tombol yang
terdapat pada bagian kemasan.Contoh sediaan produk aerosol adalah salbuven aerosol ,mekanisme kerja
pada inhaler yaitu mengubah obat asma berbentuk cairan atau serbuk menjadi uap contoh sediaan produk
susprasma dan salbulin .Sedangkan mekanisme kerja pada obat semprot adalah dengan mempersempit
pembuluh darah di saluran hidung contoh produk obat semprot adalah sinusitis dan afrin nasal
2. BAGAIMANAMEKANISME KERJA INHALER DALAM MENGATASI PEMBENGKAKAN
SALURAN CERNA ?
JAWAB:
Cara mengatasi pembengkakan yaitu setelah sesudah menggunakan inhaler jangan lupa kumur2 karna ada
beberapa zat yang menempel dirongga mulut yang menyebabkan pembengkakan  disaluran cerna
 EVALUASI SEDIAAN AEROSOL, INHALASI, INHALER, OBAT SEMPROT
PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN MELIPUTI:

Derajat Semprotan

Pengujian kebocoran

Pengujian tekanan
Derajat Semprotan
Derajat semprotan

Pilih < 4 wadah


Tekan aktuator masing masing wadah
Timbang seksama masing wadah

celup ke dalam penangas air pada suhu 25˚ C sampai


tekanan tetap
Keluarkan dari penangas air dan keringkan
Tekan aktuator lagi selama 5 menit , lalu timbang lagi

Masukan lagi kedalam penangas air


bersuhu tetap
Ulangi 3x percobaan
Hitung derajat semprotan masing – masing wadah
dalam gram tiap detik
Pengujian Kebocoran
Jika Dkb tiap tahun dari 12 wadah tidak
lebih dari 3,5% dan jika tidak satu pun
bocor lebih dari 5% per tahun

Jika satu wadah bocor lebih dari


Pengujian kebocoran 5% per tahun, tetapkan Dkb
dengan menggunakan 24 wadah
yang lain
Pilih 12 wadah
Jika dari 36 wadah tidak lebih
Catat tanggal dan waktu dimulanya pemeriksaan dari 2 wadah yang bocor lebih
Atau percobaan (pembulatan sampai setengah Jam).
dari 5% per tahun dan tidak satu
Timbang wadah satu pun lebih dari 7% per tahun.
persatu
Catat bobot sebagai w1
Biarkan wadah posisi tegak selama tidak kurang dari 3 hari pada
suhu kamar Sediaan memenuhi
Kemudian timbang Kembali wadah, catat bobot sebagai w2 syarat
Hitung waktu percobaan
dan catat waktu ( jam)

Hitng derajat kebocoran


masing masing wadah tiap
365 𝑥 24
tahun 𝑤1 − 𝑤 2 𝑥
𝑇
( 1+𝑥 )𝑛 =1+ 𝑥 100 %
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑟𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑒𝑡𝑖𝑘𝑒𝑡
Pengujian Tekanan

Pengujan tekanan
Lepas kan tutup

Celup kedalam penangas air pada suhu tetap 25°


Keluarkan wadah ± 1°C hingga tekanan tetap
dari penangas
Kocok baik baik
Lepaskan actuator dan keringkan
Ukur tekanan
Dengan memasang alat pengukur tekanan
pada tangkai katup
Baca tekanan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • AEROSOL
    AEROSOL
    Dokumen30 halaman
    AEROSOL
    yayan ben ismail
    Belum ada peringkat
  • Aerosol PDF
    Aerosol PDF
    Dokumen31 halaman
    Aerosol PDF
    Valentino Krismonico
    Belum ada peringkat
  • Aerosol Kel. 2
    Aerosol Kel. 2
    Dokumen25 halaman
    Aerosol Kel. 2
    Dede Chairul Umam
    Belum ada peringkat
  • AEROSOL
    AEROSOL
    Dokumen6 halaman
    AEROSOL
    Irma N. Rachmawaty
    100% (1)
  • Aerosol Pert 9
    Aerosol Pert 9
    Dokumen24 halaman
    Aerosol Pert 9
    Nofir Harefa
    Belum ada peringkat
  • Sediaan Aerosol untuk Inhalasi
    Sediaan Aerosol untuk Inhalasi
    Dokumen26 halaman
    Sediaan Aerosol untuk Inhalasi
    mutearaa
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 5 Suppositoria Dan Aerosol
    Kelompok 5 Suppositoria Dan Aerosol
    Dokumen32 halaman
    Kelompok 5 Suppositoria Dan Aerosol
    windarsi s zulfa
    Belum ada peringkat
  • AEROSOL
    AEROSOL
    Dokumen35 halaman
    AEROSOL
    Rabi'a Adhawiyah Cho
    100% (1)
  • Prinsip Aerosol
    Prinsip Aerosol
    Dokumen6 halaman
    Prinsip Aerosol
    feronika rochyani
    50% (2)
  • Teknologi Sediaan Farmasi Cair & Semipadat: Aerosol
    Teknologi Sediaan Farmasi Cair & Semipadat: Aerosol
    Dokumen28 halaman
    Teknologi Sediaan Farmasi Cair & Semipadat: Aerosol
    widyaputri
    Belum ada peringkat
  • Siti Kosmetikologi
    Siti Kosmetikologi
    Dokumen10 halaman
    Siti Kosmetikologi
    Riza Firdaus
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Aerosol
    Presentasi Aerosol
    Dokumen17 halaman
    Presentasi Aerosol
    Shasha elsha
    Belum ada peringkat
  • Biofar Aerosol
    Biofar Aerosol
    Dokumen11 halaman
    Biofar Aerosol
    amaliaekasaputri
    Belum ada peringkat
  • Makalah Aerosol
    Makalah Aerosol
    Dokumen13 halaman
    Makalah Aerosol
    Juwita Rachma
    Belum ada peringkat
  • Teknik Sediaan Steril
    Teknik Sediaan Steril
    Dokumen14 halaman
    Teknik Sediaan Steril
    Agnes Djamanmona
    Belum ada peringkat
  • AEROSOL
    AEROSOL
    Dokumen31 halaman
    AEROSOL
    Lilia Andromeda
    Belum ada peringkat
  • Aerosol Formulasi dan Evaluasi
    Aerosol Formulasi dan Evaluasi
    Dokumen38 halaman
    Aerosol Formulasi dan Evaluasi
    Siti Nurrohmah Cimacan
    Belum ada peringkat
  • TK - For.kosmetik Aerosol
    TK - For.kosmetik Aerosol
    Dokumen96 halaman
    TK - For.kosmetik Aerosol
    Miftahul Husna
    Belum ada peringkat
  • NASAL
    NASAL
    Dokumen12 halaman
    NASAL
    riani.tiara
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Aerosol
    Pengertian Aerosol
    Dokumen3 halaman
    Pengertian Aerosol
    Nendika Tyas Wandani
    Belum ada peringkat
  • AEROSOL FARMASI
    AEROSOL FARMASI
    Dokumen32 halaman
    AEROSOL FARMASI
    rahmiadeliani
    Belum ada peringkat
  • YTTA
    YTTA
    Dokumen14 halaman
    YTTA
    Devan Alkahfi
    Belum ada peringkat
  • PDF Makalah Aerosol
    PDF Makalah Aerosol
    Dokumen16 halaman
    PDF Makalah Aerosol
    Yohanes
    Belum ada peringkat
  • Aerosol
    Aerosol
    Dokumen24 halaman
    Aerosol
    APRIL
    Belum ada peringkat
  • SEDIAAN AEROSOL
    SEDIAAN AEROSOL
    Dokumen14 halaman
    SEDIAAN AEROSOL
    maria theresa
    Belum ada peringkat
  • Makalah Aerosol
    Makalah Aerosol
    Dokumen13 halaman
    Makalah Aerosol
    Mia Puspa Dewi
    83% (6)
  • Aerosol Obat Untuk Inhalasi
    Aerosol Obat Untuk Inhalasi
    Dokumen5 halaman
    Aerosol Obat Untuk Inhalasi
    astria yunita
    Belum ada peringkat
  • AEROSOL OPTIMAL
    AEROSOL OPTIMAL
    Dokumen7 halaman
    AEROSOL OPTIMAL
    Jhon Trianto Rajo Bungsu
    Belum ada peringkat
  • AEROSOL
    AEROSOL
    Dokumen25 halaman
    AEROSOL
    SEPTIANA SAPUTRI
    Belum ada peringkat
  • SEDIAAN AEROSOL
    SEDIAAN AEROSOL
    Dokumen38 halaman
    SEDIAAN AEROSOL
    Shani Irsalina
    Belum ada peringkat
  • OPTIMASI AEROSOL
    OPTIMASI AEROSOL
    Dokumen23 halaman
    OPTIMASI AEROSOL
    Rina Mulyani
    Belum ada peringkat
  • Aerosol Farmasetik
    Aerosol Farmasetik
    Dokumen8 halaman
    Aerosol Farmasetik
    Agrippina Katarina
    Belum ada peringkat
  • INHALASI BIOFARMASI
    INHALASI BIOFARMASI
    Dokumen32 halaman
    INHALASI BIOFARMASI
    Via Banyu Lesmana
    0% (1)
  • Aerosol
    Aerosol
    Dokumen23 halaman
    Aerosol
    Elda Ernawati
    Belum ada peringkat
  • Aerosol
    Aerosol
    Dokumen27 halaman
    Aerosol
    sovi suwoko
    Belum ada peringkat
  • Aerosol Fix 1
    Aerosol Fix 1
    Dokumen21 halaman
    Aerosol Fix 1
    tari
    Belum ada peringkat
  • Artikel Aerosol
    Artikel Aerosol
    Dokumen30 halaman
    Artikel Aerosol
    caroline mariska
    Belum ada peringkat
  • CARA PEMBUATAN AEROSOL
    CARA PEMBUATAN AEROSOL
    Dokumen4 halaman
    CARA PEMBUATAN AEROSOL
    Anisya Liestiantii
    Belum ada peringkat
  • INHALASI
    INHALASI
    Dokumen28 halaman
    INHALASI
    Andi Septiani
    Belum ada peringkat
  • Aerosol
    Aerosol
    Dokumen7 halaman
    Aerosol
    Chrisanty ESG
    Belum ada peringkat
  • Aerosol
     Aerosol
    Dokumen21 halaman
    Aerosol
    Dwiana Arifatur Rosyida
    Belum ada peringkat
  • AEROSOL SEMPROTAN
    AEROSOL SEMPROTAN
    Dokumen10 halaman
    AEROSOL SEMPROTAN
    AndraT41
    Belum ada peringkat
  • Sediaan Umum Untuk FI V
    Sediaan Umum Untuk FI V
    Dokumen16 halaman
    Sediaan Umum Untuk FI V
    ricanuraeni
    Belum ada peringkat
  • EdisiVI
    EdisiVI
    Dokumen13 halaman
    EdisiVI
    Agung Abimanyu
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 6 - Aerosol Cair - Semsol C
    Kelompok 6 - Aerosol Cair - Semsol C
    Dokumen43 halaman
    Kelompok 6 - Aerosol Cair - Semsol C
    felmina
    Belum ada peringkat
  • Kuliah Aerosol
    Kuliah Aerosol
    Dokumen13 halaman
    Kuliah Aerosol
    Rahma Wati
    100% (1)
  • Aerosol
    Aerosol
    Dokumen23 halaman
    Aerosol
    Dherick Rismawan
    Belum ada peringkat
  • Aerosol
    Aerosol
    Dokumen32 halaman
    Aerosol
    Nining Yunus
    Belum ada peringkat
  • AEROSOL
    AEROSOL
    Dokumen16 halaman
    AEROSOL
    Nada Melenia
    Belum ada peringkat
  • Aerosol
    Aerosol
    Dokumen14 halaman
    Aerosol
    Arina Swastika Maulita
    Belum ada peringkat
  • PROPELAN
    PROPELAN
    Dokumen5 halaman
    PROPELAN
    Chyntia Yoane Putri
    Belum ada peringkat
  • Makalah 4 Sediaan Obat Dalam Farmakope
    Makalah 4 Sediaan Obat Dalam Farmakope
    Dokumen22 halaman
    Makalah 4 Sediaan Obat Dalam Farmakope
    tina yuliana
    Belum ada peringkat
  • AEROSOL
    AEROSOL
    Dokumen33 halaman
    AEROSOL
    Azi Rifki Nasution
    Belum ada peringkat
  • AEROSOL
    AEROSOL
    Dokumen17 halaman
    AEROSOL
    Azka Tralala
    Belum ada peringkat
  • Aerosol
    Aerosol
    Dokumen13 halaman
    Aerosol
    Riski Erian R
    Belum ada peringkat
  • Aerol Synthesis
    Aerol Synthesis
    Dokumen10 halaman
    Aerol Synthesis
    Devi Rezky Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • Pengembangan Inhaler
    Pengembangan Inhaler
    Dokumen48 halaman
    Pengembangan Inhaler
    Dita auliaa
    Belum ada peringkat
  • Evaluasi Aerosol
    Evaluasi Aerosol
    Dokumen4 halaman
    Evaluasi Aerosol
    Aprila Desliana
    Belum ada peringkat