Anda di halaman 1dari 38

Teknologi Farmasi Sediaan Cair dan

Setengah Padat

AEROSOL
Definisi
— “aerosol” (aer = udara dan sol = larutan,
jadi aerosol merupakan larutan dalam
udara).
— »» Istilah aerosol kini dikenal dengan
pengertian kabut yang dibentuk oleh
partikel-partikel padat atau cairan yang
terdispersi dalam udara atau dalam gas,
dan partikel tersebut cukup halus hingga
tetap tersuspensi dalam waktu singkat.
Definisi
— Aerosol adalah sediaan yang dikemas
dibawah tekanan, mengandung zat aktif
terapeutik yang dilepas pada saat sistem
katup yang sesuai ditekan (FI. IV)
— Sediaan ini digunakan untuk pemakaian
topikal (pada kulit), hidung (aerosol nasal),
mulut (aerosol lingual), atau paru-paru
(aerosol inhalasi)
KEUNTUNGAN

— Dosis kecil, ESO minimal


— Melalui sistem katup, dosis dapat dikendalikan
— Mudah digunakan tanpa kontaminasi, memerlukan
sedikit atau tanpa pencucian oleh pengguna.
— Kecepatan absorbsi dan kerja onset pengobatan
sistemik sebanding dengan rute injeksi
— Bronkodilator kuat
— Adanya vaskularisasi yang tinggi dan struktur alveoli
yang sangat permeable ideal untuk absorspsi sistemik.
Obat yang masuk ke alveoli tidak mengalami FPE di
hati dan tidak dirusak oleh enzim saluran cerna.
KERUGIAN
— Efikasi Klinis biasanya bergntung pada kemampuan
pasien menggunakan MDI
— Tidak semua zat aktif cocok diformulasikan dalam
bentuk aerosol (ukuran partikel <5 μm)
— Partikel MDI yang langsung ke mulut memiliki kecepatan
yang tinggi dan jika ukuran droplet yang besar berakibat
tingginya desposisi obat di orofaring
— Obat yang tertelan akan dimetabolisme di hati
— Memerlukan peralatan khusus yang dapat
menghantarkan sejumlah dosis obat tertentu dengan
tepat.
orofaring
— Orofaring merupakan
pertemuan rongga mulut dan
rongga hidung. Berfungsi
membantu dalam sistem
pernapasan, dan menelan.
Terdapat klep Epiglottis yang
berfungsi mengarahkan
makanan tidak masuk ke
saluran pernapasan
FORMULA
— Formula aerosol secara umum terdiri
dari konsentrat (zat aktif), propelan,
pelarut, zat penstabil (pensuspensi,
pengemulsi)
Contoh Zat Aktif yang digunakan
dalam Sistem Aerosol
No Zat Aktif Efikasi

Agonis beta-adrenergik untuk pencegahan dan


1. Albuterol
pemulihan bronkospasme

Steroid adrenokortikal yang digunakan untuk asma


2. Beklomethason dipropionat
bronkial

Anti asma untuk alergen yang telah dketahui dan


3. Natrium kromolin
bronkospasme yang diinduksi oleh polutan lingkungan

4. Ipratrropium bromide Bronkodilator antikolinergik

5. Metaproterenol sulfat Simpatomimetik untuk bronkospasme

Agonis beta adrenergik untuk pemeliharaan jangka


6. Salmeterol xinafoate panjang asma, pencegahan bronkospasme pada pasien
dengan penyumbatan jalan nafas yang reversibel

Agonis beta adrenergik untuk pemulihan


7. Terbutalin Sulfat
bronkospasme

Untuk pasien yan memerlukan pengobatan kronis


8. Triamsinolon asetonida dengan kortikosteroid untuk mengendalikan gejala
asma bronkial
JENIS AEROSOL
A. Sistem Dua Fase (gas dan cair)
— ☻ Larutan zat aktif dalam propelan cair
dan propelan bentuk uap.
— ☻ Pelarut yang digunakan »» propelan
atau campuran propelan dan kosolven
seperti etanol, propilen glikol, dan
polietilen glikol yang digunakan untuk
menambah kelarutan zat aktif.
JENIS AEROSOL
B. Sistem Tiga Fase (gas, cair, dan padat atau
cair)
— Terdiri dari suspensi atau emulsi zat aktif ,
propelan cair dan propelan bentuk uap.
— Suspensi terdiri dari zat aktif yang dapat
di- dispersikan oleh sistem propelan
dengan zat tambahan yang sesuai seperti
zat pembasah dan atau bahan pembawa
padat seperti talk atau silika koloidal
KOMPONEN-KOMPONEN
DASAR SISTEM AEROSOL
1. WADAH
2. PROPELAN »» gas yang dicairkan atau gas dimampatkan,
umumya mempunyai tekanan uap lebih besar dari
tekanan atmosfer. Contoh hidrokarbon.
3. KONSENTRAT mengandung zat aktif
4. KATUP »» mengatur aliran zat terapetik dan propelan
dari wadah. Sediaan farmasi untuk inhalasi oral atau
inhalasi nasal sering menggunakan katup dosis terukur
yang harus memberikan jumlah semprotan seragam jika
katup ditekan
5. PENYEMPROT (aktuator)
1. Wadah
— Formula aerosol tidak boleh mengandung
bahan yang dapat berinteraksi kimia dengan
wadah, supaya stabilitas sediaan dan fungsi
wadah tetap terjaga.

— Wadah harus tahan korosi dan tahan


terhadap tekanan tertentu yang dibutuhkan
produk aerosol.
• Material yang biasa digunakan sebagai wadah
produk aerosol :
• (a) glass, uncoated or plastic coated;
• (b) metal, including tin-plated steel, aluminum,
and stainless steel;
• (c) plastics.

• Pemilihan material wadah tergantung pada


metode produksi, kompatibilitas dengan formula,
desain dan faktor estetika, dan harga.
— Material kaca kompatibel dengan lebih banyak
bahan dibandingkan material logam, serta kaca
tidak ada resiko korosi. Material kaca juga bisa
dibuat banyak desain kemasan yang menarik.

— Namun material kaca harus benar-benar tepat


desain dan ukuran agar terjamin keamanannya
saat diberikan tekanan.
— Wadah kaleng berlapis baja (Tin-plated steel
containers) adalah wadah yang paling umum
digunakan sebagai wadah aerosol.

— Jika diperlukan, ditambahkan lapisan pelindung


pada wadah untuk mencegah korosi dan
interaksi dengan bahan dalam formula aerosol.
2. Propelan
— Propelan adalah gas cair dengan tekanan uap
lebih besar daripada tekanan atmosfer pada
suhu 105˚ F (40.5 ˚C). Propelan berfungsi
memberikan tekanan yang dibutuhkan untuk
mengeluarkan bahan dari wadah, propelan
dapat berperan sebagai solven untuk
beberapa zat aktif.
— Sebagai propelan digunakan gas yang
dicairkan atau gas yang dimampatkan
Propelan ideal:
— Non toksik
— Inert dan tidak reaktif dalam formulasi
— Kemurnian yang tinggi
— Kompatibel dengan komponen kemasan
— Tekanan uap sesuai
— Sifat pelarutan yang baik untuk zat aktif
tertentu
— Tidak mudah terbakar
Propelan yang digunakan dalam sediaan aerosol :

1) Liquefied gases.
A. Fluorinated hydrocarbons (halocarbons)
(Chlorofluorocarbons [CFCs]).
trichloromonofluoromethane (propellant 11)
dichlorodifluoromethane (propellant 12)
dichlorotetrafluoroethane (propellant 114)
B. Hydrocarbons.
(propane, butane, and isobutane)
2) Compressed gases.
Ø Nitrogen.
Ø Nitrous oxide.
Ø Carbon dioxide.
SIFAT FISIKOKIMIA PROPELAN FLUOROKARBON
DAN HIDROKARBON
Blends of various fluorocarbon propellants are generally
used for pharmaceutical aerosols
Katup (Valve)
— Fungsi dari katup adalah untuk
mengeluarkan isi aerosol dalam bentuk
spray atau foam, dalam jumlah atau dosis
yang diinginkan.

— Material katup harus inert terhadap


formula. Material yang banyak digunakan
adalah plastik, karet, aluminum, dan
stainless steel.
The usual aerosol valve assembly is
composed of the following parts :

— 1. Actuator
— 2. Stem/tangkai
— 3. Gasket/penyegel
— 4. Spring;pegas
— 5. Mounting cup
— 6. Housing
— 7. Dip tube
Aerosol (MDI)
— 3 tipe bentuk sediaan untuk saluran
pernafasan, yaitu : metered-dose Inhaler
(MDIs), dry-powder Inhaler dan
nebulizers.
— MDIs adalah sistem yang paling umum
digunakan selama lebih dari 50 tahun.
— Volume produk biasanya 25-100 µm,
yang dikemas dalam wadah kaleng kecil
(canister).
Pembuatan MDI
— Proses pengisian dengan tekanan
— Udara dihilangkan dari wadah dgn
penambahan sebagian propelan,
konsentrat ditambahkan,penutupan kedap
wadah. Propelan ditambahkan kembali
melalui katup dengan cara penekanan.
— Proses pengisian dengan pendinginan
Zat aktif dan propelan dicampurkan pada
kondisi dingin dibawah suhu 0ºC.
Pengisian kedalam wadah dalam kondisi
dingin, katup penyemprot kemudian
dipasang hingga kedap. Penghilangan udara
dilakukan saat penambahan propelan dan
pemasangan katup.
Gambar : Cara Penggunaan Aerosol
(MDI)
Cara Penggunaan MDI
DPI
— Beberapa obat dapat diambil dalam
bentuk bubuk kering, menggunakan
inhaler bubuk kering, yang juga merupakan
perangkat genggam.
— Sebuah DPI memberikan obat ke paru-
paru saat menarik napas melalui alat
— tidak berisi propelan atau bahan lainnya -
hanya obat saja
Perbedaan MDI dan DPI
— MDI membutuhkan koordinasi tangan dan
paru yang benar
— Banyak anak dan orang tua susah
melakukan inhalasi menggunakan MDI
— DPI tidak menggunakan campuran
propelan
Gambar : DPI
Cara menggunakan DPI
NEBULIZER
— Nebulisasi meliputi penggunaan energi
(gas atau ultrasonik sistem) pada larutan
bahan terapeutik dan menghasilkan
tetesan-tetesan larutan , yang kemudian
akan dihirup oleh pasien melalui masker.
— Nebulizer umumnya digunakan untuk
penanganan kondisi akut atau pasien
kesulitan untuk menggunakan bentuk
sediaan saluran pernafasan lainnya.
Penyimpanan sediaaan aerosol
— Simpan di tempat sejuk. Pada suhu 15-30°C
— Terlindung dari cahaya matahari langsung.
— Tidak boleh disimpan di freezer. Kenapa?
— Bila hendak membuang kemasan, kemasan
tersebut tidak boleh ditusuk, disimpan di dekat
nyala api, suhu>49°C. Kenapa?
Pengujian Aerosol
— Derajat semprot
Angka yang menunjukkan jumlah bobot isi
aerosol yang disemprotkan dalam satuan
waktu, dinyatakan dalam tiap g/s
— Pengujian kebocoran
Timbang wadah satu persatu, catat bobot.
Biarkan wadah selama 3 hari dan catat
bobot. Hitung waktu percobaan sebagai T
(dalam jam)
— DKB= (W1-W2) x (365/T) x 24
— Pengujian Tekanan
Lepaskan tutup, celupkan dalam penangas
air pada suhu tetap 25ºC sampai tekanan
tetap
Keluarkan wadah dari penangas, ukur
tekanan dengan memasang alat ukur
tekanan pada tangkai katup. Baca tekanan
pada alat pengukur tekanan
Referensi :
— Laurier L. Schramm, 2005, Emulsions, Foam and
Suspensions, Wiley-VCH Verlag GmBH & Co.,
Weinheim.
— David Jones, 2008, Fast Track : Pharmaceutical
Dosage Form and Design, Pharmaceutical Press,
London.
— Sarfaraz K. Niazi, 2004, Handbook of
Pharmaceutical Manufacturing Formulations :
Liquid Products, CRC Press LLC, Florida.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai